Anda di halaman 1dari 7

TOKSIKOLOGI

MENGIDENTIFIKASI
KERACUNAN KARENA TANAMAN (PETAI CINA) DAN
KERACUNAN KARENA OBAT-OBATAN (AMYGDALIN)

Disusun oleh :
kelompok 6
1. Dyah Rahayu Sawitri
2. Nurul Anggari
3. Mega Purnamasari

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


D3 ANALIS KESEHATAN
TA 2016/2017
KERACUNAN KARENA TANAMAN
PETAI CINA (LAMTORO)

Petai cina adalah sejenis perdu dari suku Fabaceae (Leguminosae, polong-polongan), yang kerap
digunakan dalam penghijauan lahan atau pencegahan erosi. Berasal dari Amerika tropis, tumbuhan ini
sudah ratusan tahun diperkenalkan ke Jawa untuk kepentingan pertanian dan kehutanan, dan kemudian
menyebar pula ke pulau-pulau yang lain di Indonesia. Tanaman ini di Malaysia dinamai petai belalang.
Habitus : Leucaena glauca merupakan tumbuhan berkayu dengan habitus berbentuk pohon.
Tinggi kira kira mencapai 20 meter, tapi kebanyakan 10 meter.
Akar : Mempunyai sistem perakaran akar tunggang (radix primaria).
Batang : Mempuyai pola percabangan simpodial. Bentuk batang bilat (teres), permukaan bantang
rata (laevis), arah tumbuh batang tegak lurus (erstus).
Daun : Merupakan daun mejemuk rangkap dua (bipinnatus) yag terdiri dari ibu tangkai daun
dan anak daun. Sirip 3-10 pasang. Dengan ujung dau runcing (acutus), permukaan
berambut halus, mempunyai daun penumpu kecil.
Bunga : Merupakan bunga majemuk dengan kartangan bunga berbentuk bongkol (capitulum),
bertangkai panjang yang berkumpul dalam malai yang beris 2-6 bongkol. Tiap bongkol
tersusun 100-180 kuntum bunga berbentuk bola dengan berwarna puth atau
kekeuning-kuningan. Temasuk bunga bisexualis. Perhiasan bunga terdiri atas calyx 5
sepal bersatu, corolla 5 petal lepas. Benang sari terdiri dari 10 buah. Putik 1 buah
dengan letak ovarium superum, carpellum 1loculus 1, dan ovarium banyak letak
ovolum parietalis.
Buah : Termasuk buah polong (legumen) berbentuk piph dan tipis berukura panjang 14-22 cm
lebar 1,5-2 cm dengn sekat diantara biji. Berwaran hijau dan jika masak berwarna
coklat kering berisi 15-30 biji yang terletak melingkar dalam polong.
Rumus Bunga : K(5), C5, A10, G1

Asal usul, jenis dan persebaran


Lamtoro atau petai cina berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah, dan dari situ kemudian
menyebar luas. Penjajah Spanyol membawa biji-bijinya dari sana ke Filipina pada akhir abad XVI. Dari
tempat ini mulailah lamtoro menyebar luas ke pelbagai bagian dunia. Lamtoro ditanam sebagai peneduh
tanaman kopi, penghasil kayu bakar, serta sumber pakan ternak yang lekas tumbuh. Lamtoro mudah
beradaptasi, dan dengan cepat tanaman ini menjadi liar di berbagai daerah tropis di Asia dan Afrika;
termasuk pula di Indonesia. Ada tiga anak jenis (subspesies)nya, yakni:
Leucaena leucocephala ssp. leucocephala; ialah anak jenis yang disebarluaskan oleh bangsa
Spanyol. Di Jawa dikenal sebagai lamtoro atau petai cina lokal, berbatang pendek sekitar 5 m
tingginya dan pucuk rantingnya berambut lebat.
ssp. glabrata (Rose) S. Zrate. Dikenal sebagai lamtoro gung, tanaman ini berukuran besar
(pohon, daun, bunga, buah) dibandingkan anak jenis yang pertama. Lamtoro gung baru
menyebar luas di dunia dalam beberapa dekade terakhir. Serta;
ssp. ixtahuacana C. E. Hughes; yang menyebar terbatas di Meksiko dan Guatemala.

Ekologi dan persebaran


Lamtoro menyukai iklim tropis yang hangat (suhu harian 25-30 C); ketinggian di atas 1000 m
dpl dapat menghambat pertumbuhannya. Tanaman ini cukup tahan kering dan bisa ditanam di mana-
mana, termasuk di wilayah dengan curah hujan antara 6503.000 mm (optimal 8001.500 mm)
pertahun. Namun, tumbuhan ini tidak dapat tumbuh dalam genangan air.
Bisa ditanam dalam keadaan tanah apa saja, mudah beradaptasi dengan iklim setempat, tanaman
lamtoro mudah diperbanyak dengan biji yang sudah tua, setek batang, dan dengan pemindahan anakan.
Karena mudah bertumbuh, di banyak tempat lamtoro seringkali merajalela menjadi gulma. Tanaman ini
pun mudah tumbuh; setelah dipangkas, ditebang atau dibakar, tunas-tunasnya akan tumbuh kembali
dalam jumlah banyak.
Tidak banyak hama yang menyerang tanaman ini, akan tetapi lamtoro teristimewa rentan
terhadap serangan hama kutu loncat (Heteropsylla cubana) dan hama wereng. Serangan hama wereng
pernah hampir memusnahkan lamtoro. Selain itu, serangan hama kutu loncat di Indonesia pada akhir
tahun 1980-an telah mengakibatkan habisnya jenis lamtoro lokal di banyak tempat. Catatan lain
mengatakan bahwa lamtoro gung/petai cina ini masuk ke Indonesia setelah lamtoro biasa (Leucaena
diversifolia) diserang oleh kutu loncat di Indonesia pada tahun 1980-an.
Selain itu, cendawan yang menyerang lamtoro biasanya adalah Meliola sp. Cendawan ini, selain
menyerang lamtoro, juga menyerang melati, teh, dan juga bambu Adapun, bagian yang diserang adalah
daun bagian atas, sehingga ada warna hitam yang berbentuk bintang pada daun. Cendawan ini sulit
dikelupas, karena adanya hifodium yang masuk ke dalam daun. Guna dari hifodium untuk menyerap
makanan. Sporanya tersebar lewat angin dan aliran air. Sehingga, untuk mencegah dan mengendalikan
cendawan ini, cukup membuang dan membakar daun yang terserang dan memakai fungisida yang
cocok.
Lamtoro mekar pada malam hari dan menutup daunnya pada siang hari. Tumbuhan ini dapat
dipanen setiap 5 bulan sekali agar pohon ini tetap masih rendah, sehingga buahnya mudah diambil.[

Keracunan petai cina/petai cina


Lamtoro mengandung zat anti nutrisi yaitu asam amino non protein yang disebut mimosin, yang
dapat menimbulkan keracunan atau gangguan kesehatan apabila dikonsumsi dalam jumlah yang banyak
dan terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama. Mimosin mempunyai rumus kimia -N-
(3hydroxypyridone-4)-a-amino-propenoic acid. Gangguan kesehatan tersebut biasanya ditandai dengan
rambut rontok, pertumbuhan lambat, dan pembengkakan kelenjar gondok (Siahaan, 1982). Petai cina
mengandug mimosina. Mimosina (mimosine, asam -3-hidroksi-4 piridon amino) adalah alkaloid yang
merupakan asam -amino. Senyawa ini bersifat toksik dan pertama kali diisolasi dari putri malu
(Mimosa pudica). Walaupun mengandung mimosina, putri malu masih digemari beberapa masyarakat
Pontianak -terutama orang lansia- sebagai sayuran. Dan putri malu pun juga dikenal sebagai obat-
obatan. Strukturnya mirip dengan asam amino struktural tirosina. Dalam pencernaan hewan ruminansia,
mimosina dirombak menjadi 3,4- dan 2,3-dihidroksi piridon (3,4- dan 2,3-DHP). Racun ini ditemukan
pula pada semua anggota Mimosa dan Leucaena, termasuk lamtoro (petai cina).
Keracunan mimosina dilaporkan di Australia, Papua Niugini, Afrika, dan Florida. Gejala awal
biasanya adalah rasa kembung pada perut. Kambing di Myanmar akan mengalami kerontokan rambut
bila dalam dietnya terkandung 50% lamtoro. Toleransi dapat tergantung pada kehadiran mikroba di
dalam perut, karena kambing dan sapi di Hawaii tidak mengalami hal yang sama.
KERACUNAN KARENA OBAT-OBATAN
AMYGDALIN (VITAMIN B17)

Vitamin B17, juga dikenal sebagai amygdalin, pada dasarnya adalah sebuah glikosida. Pertama
kali ditemukan pada pohon Prunus dulcis oleh Pierre-Jean Robiquet dan AF Boutron-Charlard. Ekstraksi
berlangsung pada tahun 1803 dan diikuti oleh penyelidikan menyeluruh dari glikosida oleh Liebig dan
Whleer, pada tahun 1830. Juga dikenal sebagai Laetrile atau nitrilosides, vitamin B17 dipercaya dapat
mencegah serta menyembuhkan kanker dan mengandung anti-kanker properti.

Sumber Vitamin B17

Benih aprikot dikenal sebagai sumber terkaya vitamin B17. Namun, buah-buahan lainnya juga
diketahui mengandung vitamin B17 dalam jumlah yang signifikan. Beberapa diantaranya adalah
apel, aprikot, ceri dan pir.
Vitamin B17 ditemukan dalam buah buahan keluarga Berry, beberapa diantaranya adalah
kismis, gooseberry, quince, cranberry, cranberry Swedia, loganberries, huckleberries,
boysenberries, elderberry, mulberry, stroberi, blackberry, dan raspberry.
Biji-bijian dan kacang-kacangan juga merupakan sumber vitamin B17, kacang mete, dan kacang
macadamia merupakan beberapa diantaranya. Selain itu gandum, soba, rami, dan millets juga
mengandung vitamin B17.
Kecambah dan umbi-umbian juga merupakan sumber vitamin B17 bagi tubuh. Rebung bambu
juga merupakan sumber yang kaya vitamin B17. Selain itu Ubi jalar, dan ubi kayu juga termasuk
makanan yang menjadi vitamin B17.
Produk makanan lainnya yang mengandung konsentrasi tinggi vitamin B17 adalah Brewers ragi,
beras merah, kacang mentega, rumput gandum, kenari, cranberry, daging dan biji rami.

Efek samping mengkonsumsi Vitamin B17


Pada umumnya tubuh manusia sensitif terhadap adanya vitamin B17. Beberapa efek samping yang
bisa dirasakan diantaranya adalah, seperti sakit kepala dan kondisi tubbuh yang lemah. Untuk
menghilangkanefek samping ini seseorang dapat mengkonsumsi lemon, jeruk, dan anggur. Jika
dikonsumsi dengan dosis yang kurang tepat , asupan oral vitamin B17 dapat menyebabkan keracunan
yang mematikan serta menyebabkan keracunan sianida. Efek samping lain yang mungkin termasuk
iritasi kulit, pusing, mual, muntah, koma dan tekanan darah rendah.
Melihat uraian di atas, betapa pentingnya manfaat vitamin B17 untuk kesehatan kita. Akan tetapi
dengan melihat beberapa efek samping dari vitamin B17 ini, menuntut anda agar berhati hati bila
mengkonsumsinya. Sebaiknya bila anda memang memerlukan asupan yang lebih, terlebih dahulu anda
mengkonsultasikannya kepada dokter dan ahli medis lainnya.

Dosis vitamin B17 yang diperlukan


Saat ini, nilai harian Vitamin B17 tidak ditetapkan dari USDA. Namun, banyak dokter yang
mengkhususkan diri dalam pengobatan kanker menggunakan Vitamin B17 (atau laetrile) dalam dosis
relatif tinggi tanpa pasien sering mengalami efek samping.
Vitamin B17 tidak digunakan oleh banyak orang yang relatif sehat dan tidak menderita dari
kondisi yang serius seperti kanker, sehingga sulit untuk menetapkan dosis pencegahan terbaik tanpa
bukti atau penelitian.
Saat ini, administrasi, jadwal, dan panjang pengobatan dengan Vitamin B17 bervariasi
tergantung pada kondisi spesifik pasien dan dokter yang meresepkan itu. Bagian dari kesulitan adalah
menentukan persis bagaimana dan berapa banyak Vitamin B17 dapat bermanfaat karena banyak
penelitian yang menggunakan Vitamin B17 pada tahun 1970-an dan ' 80-an tetapi dihentikan sejak
larangan pada tahun 1980.
Vitamin B17 laetrile (atau amygdalin) sering dianggap sebagai bagian dari protokol terapi yang
lebih besar yang meliputi diet khusus dengan dosis tinggi Vitamin meningkatkan kekebalan tubuh.
Meskipun tidak ada rencana pengobatan standar, menyuntikkan Vitamin B17 vena setiap hari untuk 2-3
minggu adalah metode yang umum digunakan, diikuti oleh tablet oral Vitamin B17 dalam dosis kecil.
Vitamin B17 ekstrak juga digunakan dalam enema dan perawatan yang dapat langsung diterapkan pada
kulit

Anda mungkin juga menyukai