Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH VIROLOGI

MUMPS (GONDONG)

Dosen Pengampu:
Dra. Marhamah,M.Kes

Disusun oleh :
1. Dyah Rahayu Sawitri
2. Ade Murtika
3. Nuraini Firmaya Utari

D.III ANALIS KESEHATAN POLTEKKES TANJUNGKARANG


t.a 2018/2019
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .....................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................

1.3 Tujuan ..................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN ..................................................................................

2.1 Jenis Virus ............................................................................................

2.2 Penularan Langsung .............................................................................

2.3 Penularan Tidak Langsung ...................................................................

2.4 Vektor ...................................................................................................

2.5 Skema/Siklus Penularan Virus .............................................................

2.6 Nama Penyakit .....................................................................................

2.7 Patogenesis ...........................................................................................

2.8 Epidemiologi ........................................................................................

2.9 Pencegahan ..........................................................................................

BAB III. KESIMPULAN ..................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................


BAB I.
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gondongan atau mumps merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh
virus, di masyarakat Indonesia penyakit ini disebut gondongan atau radang
kelenjar gondok. Di sebut juga parotitis infectiosa. Gejala klinis ditandai dengan
timbulnya demam, pembengkakan dan melemahnya satu atau lebih kelenjar ludah.
Biasanya kelenjar yang terkena adalah kelenjar parotis, kelenjar sublingualis dan
kelenjar submaksilaris.

Mumps adalah penyakit yang jarang ditemukan jika dibandingkan dengan


penyakit-penyakit lain yang umum menyerang anak seperti campak, cacar air,
walaupun jarang terjadi namun pada masyarakat yang tidak diimunisasi, dalam
suatu penelitian ditemukan 85% diantara mereka sampai dewasa sudah pernah
mengalami infeksi virus mumps.

Kira-kira sepertiga mereka yang rentan yang terpajan dengan infeksi virus mumps
merupakan infeksi tanpa gejala. Kebanyakan infeksi yang terjadi pada anak-anak
usia di bawah 2 tahun bersifat subklinis. Penyakit ini paling sering muncul pada
musim dingin dan musim semi.

Di AS, insidensi mumps menurun secara drastis sejak vaksinasi terhadap mumps
dilakukan secara luas. Vaksin mumps pertama kali diijinkan beredar di AS pada
tahun 1967. Penurunan ini terjadi pada semua umur, namun dengan tingginya
cakupan imunisasi pada bayi, maka infeksi virus mumps bergeser pada usia anak
yang lebih tua, adolescents dan dewasa muda.

KLB yang terjadi pada tahun 1980 disebabkan rendahnya cakupan imunisasi
terhadap mumps, sehingga yang terserang adalah mereka yang tidak diimunisasi.
Sedangkan KLB yang terjadi belakangan ini terjadi pada masyarakat yang
cakupan imunisasinya tinggi. Selama tahun 1990-an insidensi tahunan mumps
menurun secara pasti. Dan pada tahun 1997 di seluruh AS hanya dilaporkan
kurang dari 700 kasus setahun.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah jenis virus tersebut?
1.2.2 Bagaimanakah penularan secara langsung pada penyakit
mumps(gondong)?
1.2.3 Bagaimanakah penularan secara tidak langsung pada penyakit
mumps(gondong)?
1.2.4 Apakah vector penularan yang menyebabkan penyakit mumps(gondong)?
1.2.5 Bagaimanakah skema/ siklus penularan virus penyakit mumps(gondong)?
1.2.6 Apakah nama penyakit yang disebabkan oleh penyakit mumps(gondong)?
1.2.7 Bagaimanakah pathogenesis pada penyakit mumps(gondong)?
1.2.8 Diamanakah epidemiologi pada penyakit mumps(gondong)?
1.2.9 Bagaimanakah pencegahan pada penyakit mumps(gondong)?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui jenis virus tersebut?
1.3.2 Mengetahui penularan secara langsung pada penyakit mumps(gondong)?
1.3.3 Mengetahui penularan secara tidak langsung pada penyakit
mumps(gondong)?
1.3.4 Mengetahui vector penularan yang menyebabkan penyakit
mumps(gondong)?
1.3.5 Mengetahui skema/ siklus penularan virus penyakit mumps(gondong)?
1.3.6 Mengetahui nama penyakit yang disebabkan oleh penyakit
mumps(gondong)?
1.3.7 Mengetahui pathogenesis pada penyakit mumps(gondong)?
1.3.8 Mengetahui epidemiologi pada penyakit mumps(gondong)?
1.3.9 Mengetahui pencegahan pada penyakit mumps(gondong)?
BAB II.
PEMBAHASAN

2.1 Jenis Virus


2.1.1 Klasifikasi
Group : V (-) ssRNA
Ordo : Mononegavirales
Famili : Paramyxoviridae
Genus : Rubulavirus
Spesies : Mumps Virus
2.1.2 Morfologi
Mumps merupakan virus yang beramplop dan memiliki suatu
nukleokapsid/ kapsid. Kapsid ditutupi oleh amplop. Berdiameter 150-300
nm dan panjang 1000-10000 nm. Permukaannya tertutupi oleh tonjolan-
tonjolan yang terlihat menyerupai paku-paku yang besar. Kapsidnya
berfilamen dan memiliki panjang 600-1000 nm dan lebar 18 nm.

2.2 Penularan Langsung


Virus penyebab gondongan dapat menyebar melalui kontak langsung dengan
percikan ludah, bahan muntah dan urine. Virus masuk ke dalam tubuh melalui
hidung atau mulut. Virus memperbanyak diri di saluran napas atas dan menyebar
ke kelenjar getah bening lokal. Masa ini dikenal dengan masa inkubasi dan
berlangsung selama 12-25 hari. Kemudian virus akan menyebar ke seluruh tubuh
dengan lokasi yang dituju adalah kelenjar parotis, ovarium (indung telur) pada
wanita atau testis (buah zakar) pada laki-laki, pankreas, tiroid, ginjal, jantung atau
otak.

Penyakit beguk / mumps dapat menular dari satu orang ke orang lainnya melalui
droplet ludah atau kontak langsung dengan bahan yang terkontaminasi oleh ludah
yang terinfeksi. Orang yang sudah pernah terinfeksi mumps virus tidak akan
terinfeksi untuk kedua kalinya. Hal ini karena mumps virus hanya memilliki satu
jenis antigen virus yang dapat menyerang korbannya.
2.3 Penularan Tidak Langsung
Penyakit gondongan merupakan penyakit menular dan umumnya diderita oleh
anak-anak. Penyakit ini penyebarannya mirip dengan virus flu, yaitu melalui
udara. Penyebaran virus gondongan juga bisa terjadi secara tidak langsung atau
melalui media perantara, misalnya kita memakai gelas atau handuk yang juga
dipakai oleh penderita gondongan, dll.

Gondong disebarkan oleh tetesan air liur atau lendir dari mulut, hidung, atau
tenggorokan dari orang yang terinfeksi, biasanya ketika seseorang batuk, bersin
atau berbicara. Item yang digunakan oleh orang yang terinfeksi, seperti cangkir
atau kaleng minuman ringan, juga dapat terkontaminasi dengan virus, yang dapat
menyebar ke orang lain jika mereka butir dibagi. Selain itu, virus dapat menyebar
ketika seseorang dengan item gondong menyentuh atau permukaan tanpa mencuci
tangan mereka dan orang lain kemudian menyentuh permukaan yang sama dan
menggosok mulut atau hidung. Kebanyakan gondong transmisi kemungkinan
terjadi sebelum kelenjar ludah mulai membengkak dan dalam waktu 5 hari setelah
pembengkakan dimulai. Oleh karena itu, CDC merekomendasikan mengisolasi
pasien gondong selama 5 hari setelah kelenjar mereka mulai membengkak.

2.4 Vektor Penularan


2.5 Skema/Siklus Penularan Virus

Skema/Siklus Penularan Virus

Gondong disebabkan oleh virus mumps, virus ini merupakan


penyebab infeksi pada kelenjar parotis

Virus mumps dapat menyebar melalui kontak langsung dengan percikan


ludah, bahan muntah dan urine. Virus masuk ke dalam tubuh melalui
hidung atau mulut.

Virus memperbanyak diri di saluran napas atas dan menyebar ke


kelenjar getah bening local yang berlangsung selama 12-25 hari.

Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar di bawah telinga (parotis)


sehingga terlihat membesar

Virus ini ternyata juga bisa memasuki cairan serebrospinal (CSF), yang
merupakan cairan yang mengelilingi dan melindungi otak dan sumsum
tulang belakang.

Selain memasuki CSF (cerberospinal fluid), virus ini bisa menyebar ke


bagian tubuh lainnya, seperti otak, pankreas, testikel (anak laki-laki dan
pria) dan ovarium (pada anak perempuan dan wanita). Tentunya
menimbulkan peradangan di organ-organ yang disinggahinya itu.
2.6 Nama Penyakit
Penyakit yang timbul sebagai akibat dari infeksi mumps virus adalah penyakit
beguk, yang dalam bahasa Inggrisnya disebut mumps.

Penyakit gondongan atau dalam istilah kedokteran dikenal dengan parotitis atau
mumps adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus
(Paramyxovirus) dan menyerang jaringan kelenjar dan saraf.

2.7 Patogenesis

Gambar : Kelenjar Parotid Yang Membengkak

Gondong disebabkan oleh virus mumps, yang termasuk dalam keluarga virus yang
dikenal sebagai paramyxovirus. Virus ini merupakan penyebab infeksi pada
kelenjar parotis paling umum, terutama pada anak-anak usia 5-10 tahun dengan
gejala khas rasa nyeri dan bengkak pada salah satu atau kedua kelenjar leher
(parotis).

Saat virus penyebab gondongan masuk ke dalam tubuh, virus bergerak dari
saluran pernapasan (hidung, mulut dan tenggorokan) ke kelenjar air liur parotis,
lalu tumbuh dan berkembang biak disana. Masa ini dikenal dengan masa inkubasi
dan berlangsung selama 12-25 hari.

Masa tunas (masa inkubasi) penyakit Gondong sekitar 12-25 hari dengan rata-rata
17-18 hari. Adapun tanda dan gejala yang timbul setelah terinfeksi dan
berkembangnya masa tunas dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Pada tahap awal (1-2 hari) penderita Gondong mengalami gejala:
- demam (suhu badan 38.5 – 40 derajat celcius),
- sakit kepala,
- nyeri otot,
- kehilangan nafsu makan,
- nyeri rahang bagian belakang saat mengunya,
- adakalanya disertai kaku rahang (sulit membuka mulut).
b. Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar di bawah telinga (parotis) yang
diawali dengan pembengkakan salah satu sisi kelenjar kemudian kedua
kelenjar mengalami pembengkakan. Pembengkakan biasanya berlangsung
sekitar 3 hari kemudian berangsur mengempis. Kadang terjadi pembengkakan
pada kelenjar di bawah rahang (submandibula) dan kelenjar di bawah lidah
(sublingual). Pada pria akil balik adalanya terjadi pembengkakan buah zakar
(testis) karena penyebaran melalui aliran darah.

Di samping itu, virus ini ternyata juga bisa memasuki cairan serebrospinal (CSF),
yang merupakan cairan yang mengelilingi dan melindungi otak dan sumsum
tulang belakang.

Selain memasuki CSF (cerberospinal fluid), virus ini bisa menyebar ke bagian
tubuh lainnya, seperti otak, pankreas, testikel (anak laki-laki dan pria) dan
ovarium (pada anak perempuan dan wanita). Tentunya menimbulkan peradangan
di organ-organ yang disinggahinya itu.

2.8 Epidemiologi
Virus mumps termasuk virus yang ditularkan melalui udara yang dapat menular
melalui tetesan air liur dan lendir pernapasan. Beberapa contoh penularannya
sebagai berikut: Penderita batuk atau bersin dan melepaskan tetesan kecil air liur
yang terkontaminasi, virus akan menyebar kepada siapa saja yang menghirup
tetesan air liur ini. Penderita menyentuh hidung atau mulutnya, kemudian
mentransfer virus ke objek, seperti gagang pintu, remote, handphone, atau meja
kerja.
Jika seseorang menyentuh objek tersebut sesaat kemudian, dan tanpa mencuci
tangan terlebih dahulu mengusap hidung atau mulut, maka virus akan menyebar
ke saluran pernafasannya.

Berbagi atau memakai bersama peralatan makan, seperti cangkir, sendok atau
piring dengan orang yang terinfeksi juga menjadi sarana penularan yang efektif.
Berbagi makanan dan minuman dengan seseorang yang terinfeksi. Berciuman
dengan orang yang terinfeksi.

Seorang penderita gondongan biasanya paling menular sejak beberapa hari


sebelum kelenjar parotisnya membengkak sampai beberapa hari kemudian.
Karena hal inilah, disarankan bagi penderita untuk menghindari pekerjaan atau
sekolah selama lima hari setelah gejala gondongan muncul. Bahkan sumber lain
menyebutkan bahwa gondongan bisa menular selama 15 hari (6 hari sebelum
gejala mulai muncul, dan sampai 9 hari setelah gejala mulai terasa).

2.9 Pencegahan
Pencegahan adalah solusi terbaik supaya terhindar dari penyakit ini. Cara
pencegahan terbaik untuk parotitis adalah dengan imunisasi MMR (mumps,
measles, rubella) yang merupakan bagian dari jadwal imunisasi rutin rekomendasi
IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) 2011. Vaksin ini merupakan kombinasi
dengan vaksin measles (campak) dan rubella (campak Jerman). Diberikan
sebanyak 2 kali, yaitu pada usia 15 bulan dan kemudian usia 5-6 tahun.

Imunisasi MMR dapat juga diberikan kepada remaja dan orang dewasa yang
belum menderita Gondong. Pemberian imunisasi ini tidak menimbulkan efek
panas atau gejala lainnya. Imunisasi MMR digunakan di Amerika Serikat sejak
tahun 1967. Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP)
menganjurkan penggunaannya untuk anak, masa remaja, remaja, dan dewasa.
Pada saat itu, masyarakat menganggap pencegahan penyakit gondok bukan
merupakan prioritas utama dalam pencegahan kesehatan masyarakat dan
dinyatakan ACIP imunisasi MMR adalah merupakan program kesehatan
masyarakat yang kurang efektivitasnya. Namun, pada tahun 1972, ACIP
mengeluarkan rekomendasi yang kuat untuk menunjukkan bahwa imunisasi MMR
merupakan program yang sangat penting. Saat itu ACIP merekomendasikan
vaksinasi rutin untuk semua anak-anak berusia 12 tahun atau lebih.
BAB III.
KESIMPULAN

Penyakit gondongan atau dalam istilah kedokteran dikenal dengan parotitis atau mumps
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus (Paramyxovirus) dan menyerang
jaringan kelenjar dan saraf.

Gondong disebabkan oleh virus mumps, yang termasuk dalam keluarga virus yang dikenal
sebagai paramyxovirus. Virus ini merupakan penyebab infeksi pada kelenjar parotis paling
umum, terutama pada anak-anak usia 5-10 tahun dengan gejala khas rasa nyeri dan bengkak
pada salah satu atau kedua kelenjar leher (parotis).

Virus penyebab gondongan dapat menyebar melalui kontak langsung dengan percikan ludah,
bahan muntah dan urine. Virus masuk ke dalam tubuh melalui hidung atau mulut. Penyebaran
virus gondongan juga bisa terjadi secara tidak langsung atau melalui media perantara,
misalnya kita memakai gelas atau handuk yang juga dipakai oleh penderita gondongan, dll.

Pencegahan adalah solusi terbaik supaya terhindar dari penyakit ini. Cara pencegahan terbaik
untuk parotitis adalah dengan imunisasi MMR (mumps, measles, rubella) yang merupakan
bagian dari jadwal imunisasi rutin rekomendasi. Imunisasi MMR dapat juga diberikan kepada
remaja dan orang dewasa yang belum menderita Gondong. Pemberian imunisasi ini tidak
menimbulkan efek panas atau gejala lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://ppdsikafkunud.com/gondongan-mumps-atau-parotitis/
https://mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/mumps-virus.pdf
https://doktersehat.com/mumps-atau-penyakit-gondong/
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/masa-penularan-penyakit-parotitis
https://www.smallcrab.com/kesehatan/1190-mengenal-penyakit-gondongan-atau-mumps-
atau-infectious-parotitis
http://epidemiologiunsri.blogspot.com/2011/11/mumps-by-fairuz-chandra-sulvano.html

Anda mungkin juga menyukai