Anda di halaman 1dari 9

Nama : Azahrah Azusena

NIM : 04011381924189

PLASMODIUM
Penyakit malaria disebabkan oleh Protozoa genus Plasmodium. Terdapat empat spesies yang
menyerang manusia yaitu :
a. Plasmodium falciparum (Welch, 1897) menyebabkan malaria falciparum atau malaria
tertiana maligna/malaria tropika/malaria pernisiosa.
b. Plasmodium vivax (Labbe, 1899) menyebabkan malaria vivax atau malaria tertiana
benigna.
c. Plasmodium ovale (Stephens, 1922) menyebabkan malaria ovale atau malaria tertiana
benigna ovale.
d. Plasmodium malariae (Grassi dan Feletti, 1890) menyebabkan malaria malariae atau
malaria kuartana.
Selain empat spesies Plasmodium diatas, manusia juga bisa terinfeksi oleh Plasmodium
knowlesi, yang merupakan plasmodium zoonosis yang sumber infeksinya adalah kera. Penyebab
terbanyak di Indonesia adalah Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax. Untuk
Plasmodium falciparum menyebabkan suatu komplikasi yang berbahaya, sehingga disebut juga
dengan malaria berat.
A. Klasifikasi Plasmodium
Klasifikasi Plasmodium Subordo haemosporina terdiri dari tiga famili, yaitu Plamodiidae,
Haemoproteidae dan Leucocytozoonidae. Macrogametocyt dan microgametocyst berkembang
secara terpisah. Bentuk zygot adalah motil disebut ookinet, sedangkan sporozoit berada dalam
dinding spora. Protozoa ini adalah heteroxegenous, dimana merozoit diproduksi di dalam hospes
vetebrata dan sporozoit berkembang dalam hospes invertebrata, dan merupakan suatu protozoa
darah yang klasifikasinya :
Filum : Apicomplexa
Kelas : Sporozoa
Sub kelas : Cocidiidae
Ordo : Eucoccidiidae
Sub ordo : Haemosporidiidae
Famili : Plasmodiidae
Genus : Plasmodium
Spesies : Plasmodium falciparum
Plasmodium vivax
Plasmodium malariae
Plasmodium ovale

B. Morfologi Plasmodium
1. Plasmodium falciparum
a. Tropozoit
Berbentuk seperti cincin, terdapat dua buah kromatin, bentuk marginal, sel darah merah
tidak membesar, tampak sebagian sitoplasma parasit berada di bagian tepi dari eritrosit
( bentuk accole atau form appliqué). Pada bentuk tropozoit lanjut mengandung bintik-
bintik Maurer (Maurer dots).

Gambar 1. Bentuk tropozoit muda Plasmodium falciparum.

b. Skizon
Stadium skizon muda P.falciparum dapat dikenal dengan mudah dengan adanya satu atau
dua butir pigmen yang menggumpal di tengah. Bila skizon suah matang akan membentuk
8-24 buah merozoit, dengan jumlah rata- rata 16 merozoit. Skizon matang P.falciparum
lebih kecil daripada parasit malaria yang lain.

Gambar 2. Bentuk skizon Plasmodium falciparum.

c. Makrogametosit
Berbentuk seperti sabit atau pisang langsing, inti padat di tengah, pigmen tersebar
mengelilingi inti, sitoplasma berwarna biru dengan pulasan Romanowsky/giemsa.
Gambar 3. Bentuk makrogametosit Plasmodium falciparum.

d. Mikrogametosit
Berbentuk seperti sosis atau pisang gemuk, inti besar dan tidak padat, pigmen
mengelilingi inti, sitoplasma biru pucat kemerahan.

Gambar 5. Bentuk mikrogametosit Plasmodium falciparum.

2. Plasmodium vivax
a. Tropozoit
Bentuk seperti cincin ukuran lebih besar dari tropozoit Plasmodium falciparum dengan
sitoplasma yang bentuknya tidak teratur. Sedangkan tropozoit dewasa bentuk
sitoplasmanya ameboid dengan inti yang besar. Pigmen berwarna coklat kekuningan
yang tersebar pada sebagian sitoplasma dan bila bentuknya bulat tanpa vakuola akan sulit
di bedakan dengan bentuk gametosit.

(Gambar 6. Tropozoit Plasmodium vivax).

b. Skizon
Bentuk tidak teratur, sitoplasma terpecah-pecah dalam kelompok dan pigmennya
berwarna coklat. Pada skizon dewasa terdapat 12-18 buah merozoit yang ukurannya lebih
besar dari plasmodium lain.
(Gambar 7. Skizon Plasmodium vivax)

c. Gametosit
Berbentuk bulat dengan inti ditengah sitoplasma, disekelilingnya terdapat daerah yang
tidak berwarna. Makrogametosit mempunyai sitoplasma berwarna biru dengan inti kecil,
padat dan berwarna merah. Mikrogametosit biasanya bulat , sitoplasma berwarna pucat,
biru kelabu dengan inti besar.

(Gambar 8. Gametosit Plasmodium vivax)

3. Plasmodium malariae
a. Tropozoit
Bentuk seperti cincin dengan sitoplasma tebal dengan inti yang besar. Pada tropozoit
dewasa bentuk cincin berukuran lebih besar, pigmen kasar dan sering menutupi inti. Sulit
dibedakan dengan bentuk gametosit Plasmodium falciparum.

(Gambar 9. Tropozoit Plasmodium malariae)


b. Skizon
Ukurannya lebih kecil dari Plasmodium vivax. Bentuk kecil seperti bunga mawar. Jumlah
merozoit rata-rata 8, sering hanya inti dan pigmen yang terlihat.

(Gambar 10. Skizon Plasmodium malariae)


c. Gametosit
Pigmen padat, gelap dan menggumpal. Bentuknya sama dengan tropozoit yang
berkelompok sehingga sulit dibedakan dan jumlah dalam darah sedikit.

(Gambar 11. Gametosit Plasmodium Malariae)

4. Plasmodium ovale
Plasmodium Ovale merupakan parasit yang jarang terdapat pada manusia, bentuknya
mirip dengan Plasmodium vivax. Plasmodium Ovale menyerupai Plasmodium malariae
pada bentuk skizon dan tropozoid yang sedang tumbuh.
a. Tropozoit
Tropozoit muda berukuran 1/3 eritrosit, titik schuffner terbentuk sangat dini dan
tampak jelas. Stadium tropozoit berbentuk bulat dan kompak dengan granula pigmen
yang lebih kasar. pada stadium ini eritrosit akan sedikit membesar, bentuknya lonjong
dan bergerigi pada satu ujungnya.
(Gambar 12. Tropozoit Plasmodium ovale)

b. Skizon
Berbentuk bulat dan bila matang, mengandung 8-10 merozoit yang letaknya teratur di
tepi mengelilingi granula pigmen yang berkelompok di tengah.

(Gambar 13. Skizon Plasmodium ovale)

c. Gametosit
Makrogametosit bentuknya bulat, mempunyai inti kecil,kompak dan sitoplasma
berwarna biru. Mikrogametosit mempunyai inti difus, sitoplasma berwarna pucat
kemerah-merahan, berbentuk bulat.

(Gambar 14. Gametosit Plasmodium ovale)


Parasit malaria mempunyai predileksi untuk sel darah merah tertentu. Plasmodium vivax
dan Plasmodium ovale mempunyai afinitas terhadap retikulosit, Plasmodium falciparum
tidak pandang umur sel, dan Plasmodium malariae mengutamakan sel-sel tua.

C. Perbandingan Morfologi Plasmodium

(Tabel perbedaan antara spesies plasmodium pada sediaan hapusan darah)

Perbandingan gambaran Sedian darah tepi sedian hapus tipis pada masing-masing parasit
Plasmodium.
Gambaran darah tepi pada sedian hapus tipis dan tebal. Pada sediaan darah tipis
morfologinya lebih jelas bentuk parasit plasmodium berada di dalam eritrosit sehingga
didapatkan bentuk parasit yang utuh dan morfologinya sempurna, serta lebih mudah
untuk menentukan spesies dan stadium parasit dan perubahan pada eritrosit yang
dihinggapi parasit dapat dilihat jelas.
Sediaan darah tebal mempunyai bentuk parasit yang kurang utuh dan kurang begitu
lengkap morfologinya
Daftar Pustaka
Garcia L.S., Bruckner D.A, 1997. Diagnostic Medical Parasitology, cetakan ke 3.
Washington, D.C.: ASM Press.
Hadidjaja P, dan Gandahusada S, 2002, Atlas Parasitologi Kedokteran, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Soedarto, 2008. Parasitologi Klinik. Airlangga University
Sutanto dkk, 2008, Parasitologi Kedokteran, Edisi Keempat, Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.

Anda mungkin juga menyukai