Anda di halaman 1dari 25

1. Anatomi Rongga Thorax dan topografi organ-organ pada rongga thorax.

a. Bagaimana posisi jantung pada rongga thorax?

Jantung terletak di dalam mediastinum di rongga dada. 2/3 nya terletak di


bagian kiri, 1/3 nya terletak di bagian kanan dari garis tengah tubuh. Proyeksi
jantung kanan secara visual pada permukaan anterior adalah dibawah sternum dan
tulang iga. Pada bagian permukaan inferior (Apeks dan batas kanan jantung)
diatas diafragma. Batas jantung kanan (yang meluas kebagian inferior dan basal)
bertemu dengan paru kanan. Batas jantung kiri (yang meluas dari basal ke apeks)
bertemu dengan paru kiri.

Batas superior jantung kanan terletak di intercostae ke-3 kira-kira 3 cm ke


kanan dari garis tengah. Garis yang menghubungkan kedua titik ini
berkoresponden dengan basal jantung. Batas inferior jantung kiri terletak di apeks
di intercostae ke-5 kira-kira 9 cm ke kiri dari garis tengah. Batas inferior jantung
kanan terletak pada intercostae ke-6 kira-kira 3 cm ke kanan dari garis tengah.
Garis yang menghubungkan garis inferior kanan dan kiri berkoresponden
terhadap inferior surface jantungdan garis yang menghubungkan inferior dan
superior kanan berkoresponden ke border jantung kanan.
2. Proyeksi Jantung dan Anatomi Jantung.
a. Bagaimana anatomi jantung?
Jantung mempunyai tiga permukaan: facies sternocostalis (anterior), facies
diaphragmatica (inferior), dan basis cordis (facies posterior). Jantung juga
mempunyai apex yang arahnya ke bawah depan, dan kiri. Facies sternoco stalis
terutama dibentuk oleh atrium dextrum dan ventriculus dexter, yang dipisahkan satu
sama lain oleh sulcus Atrioventricularis. Pinggir kanannya dibentuk oleh atrium
dextrum dan pinggir kirinya oleh ventriculus sinister dan sebagian auricula kiri.
Ventriculus dexter dipisahkan dari ventriculus sinister oleh sulcus interventricularis
anterior.
Facies diaphragmatica jantung terutama dibentuk oleh ventriculus dexter dan sinister
yang dipisahkan oleh sulcus interventricularis posterior. Permukaan inferior atrium
dextrum, dimana bermuara vena cava inferior, juga ikut membenfuk facies ini.
Basis cordis, atau facies posterior terutama dibentuk oleh atrium sinistrum, tempat
bermuara empat vena pulmonalis. Basis cordis terletak berlawanan dengan apex
cordis. Apex cordis, dibenfuk oleh ventriculus sinister, mengarah ke bawah, depan
dan kiri. Apex terletak setinggi spatium intercostale V kiri" 9 cm dari garis tengah.
Pada daerah apex, denyut apex biasanya dapat dilihat dan diraba pada orang hidup.
Perhatikan bahwa basis cordis dinamakan basis karena jantung berbentuk piramid dan
basisnya terletak berlawanan dengan apex. Jantung tidak bertumpu pada basisnya;
melainkan pada pada facies diaphragmatica (Snell, 2011).
Batas Jantung
Batas kanan jantung dibentuk oleh atrium dextrum, batas kiri oleh auricula sinistra
dan di bawah oleh ventriculus sinister. Batas bawah terutama dibentuk oleh
ventriculus dexter tetapi juga oleh atrium dextrum dan apex oleh ventriculus sinister.
Batas-batas ini penting pada pemeriksaan radiografi jantung (Snell, 2011).
Struktur Jantung
Jantung dibagi oleh septum vertikal menjadi empat ruang: atrium dextrum dan
sinistrum dan ventriculus dexter dan sinister. Atrium dextrum terletak anterior
terhadap atrium sinistrum dan ventriculus dexter anterior terhadap ventriculus
sinister. Menurut Snell (2011) dinding jantung terdiri dari tiga lapisan:
Paling luar, lapisan visceralis pericardium serosum (epicardium). Lapisan ini tersusun
dari lapisan sel – sel mesotelial yang berada di atas jaringan ikat. Pada epicardium
terdapat pericardium viseralis.Di tengah, lapisan tebal otot jantung (miokardium).
Lapisan ini menerima darah dari arteri koronaria. Paling dalam, lapisan tipis
(endocardium).Pada lapisan ini terdapat serabut Purkinje. Endocardium terdiri dari
jaringan endotel atau selaput lender yang melapisi permukaan rongga.
Rangka Jantung terdiri dari cincin-cincin fibrosa yang mengelilingi ostium
atrioventriculare, ostium pulmonalis dan ostium aorta dan melanjutkan diri ke
pars membranosa, bagian atas septum ventriculare.
Ruang Jantung
Menurut Snell (2011) jantung memiliki 4 ruang yaitu sebagai berikut :
1. Atrium Dextrum

Atrium dextrum terdiri atas rongga utama dan sebuah kantong kecil, auricula.
Pada permukaan jantung, pada tempat pertemuan atrium dextrum dan auricula
dextra terdapat sebuah sulcus vertikal, sulcus terminalis, yang pada permukaan
dalamnya berbentuk rigi disebut crista terminalis (secara embriologis, tempat ini
menunjukkan hubungan antara sinus venosus dan atrium dextrum propria).
Bagian utama atrium yang terletak posterior terhadap rigi, berdinding licin,
sedangkan dinding dalam auricula kasar disebabkan oleh berkas serabut-serabut
otot, musculi pectinati.
Vena cava superior bermuara ke bagian atas atrium dextrum; muara ini tidak
mempunyai katup. Vena ini mengembalikan darah ke jantung dari setengah
bagian atas tubuh. Vena cava inferior (lebih besar dari vena cava superior)
bermuara ke bagian bawah atrium dextrum; dilindungi oleh katup rudimenter
yang tidak berfungsi. Vena ini mengembalikan darah ke jantung dari setengah
bagian bawah tubuh. Sinus coronarius, yang mengalirkan sebagianbesar darah
dari dinding jantung, bermuara ke dalam atrium dextrum di antara vena cava
inferior dan ostium atrioventriculare. Muara ini dilindungi oleh katup rudimenter
yang tidak berfungsi. Ostium atrioventriculare dextrum terletak anterior terhadap
muara vena cava inferior dan dilindungi oleh valva tricuspidalis. Banyak ostium
vena kecil yang juga mengalirkan darah dari dinding jantturg bermuara langsung
ke dalam atrium dextrum.

Gambar Jantung (Sumber : Yokochi)


2. Ventriculus Dextra

Ventriculus dexter membenfuk sebagian besar facies anterior cordis, dan terletak
anterior terhadap ventriculus sinister. Ventriculus dexter berhubungan dengan
atrium dextrum melalui ostium atrioventriculare dan dengan truncus pulmonalis
melalui ostium trunci pulmonalis. Mendekati ostium trunci pulmonalis bentuknya
berubah menjadi seperti corong, disebut infundibulum. Dinding ventriculus dexter
jauh lebih tebal dibandingkan dengan dinding atrium dextrum. Permukaan dalam
menunjukkan rigi-rigi yang menonjol disebut trabeculae carnae. Terdapat tiga
jenis trabeculae carnae:
Jenis pertama terdiri atas Musculi papillares, yang menonjol ke dalam, melekat
melalui basisnya pada dinding ventrikel; puncaknya dihubungkan oleh tali-tali
fibrosa (chordae tendineae) ke cuspis valva tricuspidalis.
Jenis kedua ujung-ujungnya dilekatkan pada dinding ventrikel dan bebas pada
bagian tengahnya. Salah satu diantaranya adalah trabecula septomarginalis
(moderatot band), menyilang rongga ventrikel dari septum ke dinding anterior.
Trabecula septomarginalis ini membawa fasciculus atrioventricularis crus
dextrum yang merupakan bagian dari sistem konduksi jantung.
Jenis ketiga hanya terdiri dari rigi-rigi yang menonjol.
Valva tricuspidalis melindungi ostium atrioventriculare.Terdiri atas tiga cuspis
yang dibentuk oleh lipatan endocardium. Cuspis-cuspis ini adalah cuspis anteriol,
septalis, dan inferior (posterior).
3. Atrium Sinistrum

Sama dengan atrium dextrum, atrium sinistrum terdiri atas rongga utama dan
auricula sinistra. Atrium sinistrum terletak di belakang atrium dextrum dan
membenfuk sebagian besar basis atau facies posterior jantung. Di belakang atrium
sinistrum terdapat oesophagus yang dipisahkan oleh pericardium. Bagian dalam
atrium sinistrum licin, tetapi auricula sinistra mempunyai rigi-rigi otot seperti
pada auricula dextra.
Empat vena pulmonalis, dua dari masing-masing paru bermuara pada dinding
posterior dan tidak mempunyai katup. Ostium atrioventriculare sinistrum
dilindungi oleh valva mitralis.
Katup Jantung (Sumber : Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem (2011))
4. Ventriculus Sinistrum

Sebagian besar ventriculus sinister terletak di belakang ventriculus dexter.


Sebagian kecil menonjol ke kiri dan membentuk batas kiri jantung serta apex
cordis. Ventriculus sinister berhubungan dengan atrium sinistrum melalui ostium
atrioventriculare sinistrum dan dengan aorta melalui ostium aortae. Dinding
ventriculus tiga kali lebih tebal dari dinding ventriculus dexter. (Tekanan darah di
dalam ventriculus sinister enam kali lebih tinggi dibandingkan tekanan darah di
dalam ventriculus dexter). Pada penampang melintang, ventriculus sinister
berbentuk sirkular; ventriculus dexter berbentuk kresentik (bulan sabit) karena
penonjolan septum interventriculare ke dalam rongga ventriculus dexter. Terdapat
trabeculae carnae yang berkembang baik, dua buah musculi papillares yang besar,
tetapi tidak terdapat trabecula septomarginalis. Bagian ventriculus di bawah
ostium aortae disebut vestibulum aortae.
Valva mitralis melindungi ostium atrioventriculare. Valva terdiri atas dua cuspis,
cuspis anterior dan cuspis posterior, yang strukturnya sama dengan cuspis pada
valva tricuspidalis. Cuspis anterior lebih besar dan terletak antara ostium
atrioventriculare dan ostium aortae. Perlekatan chordae tendineae ke cuspis dan
musculi papillares sama seperti valva tricuspidalis. Valva aortae melindungi
ostium aortae dan mempunyai strukfur yang sama dengan struktur valva trunci
pulmonalis. Satu valvula terletak di anterior (valvula semilunaris dextra) dan dua
valvula terletak di dinding posterior (valvula semilunaris sinistra dan posterior).
Di belakang setiap valvula dinding aorta menonjol membentuk sinus aortae. Sinus
aortae anterior merupakan tempat asal arteria coronaria dextra, dan sinus posterior
kiri tempat asal arteria coronaria sinistra.
Trabeculae Carnae
Merupakan bubungan otot bundar atau tidak teratur yang menonjol dari
permukaan bagian dalam kedua ventrikel ke rongga ventricular. Otot Papilaris
adalah penonjolan trabeculae carnae ke tempat perlekatan korda kolagen katup
jantung (chorda tendinae). Moderator band (trabeculae septomarginal ) adalah pita
lengkung otot pada ventrikel kanan yang memanjang kea rah tranversal dari
septum interventricular menuju otot papilaris anterior. Otot ini membantu dalam
transmisi penghantaran impuls untuk kontraksi jantung.
Pericardium
Pericardium merupakan sebuah kantong fibroserosa yang membungkus jantung
dan pangkal pembuluh-pembuluh besar. Fungsinya adalah membatasi pergerakan
yang berlebihan dari jantung secara utuh dan sebagai kantong pelumas di mana
bagian - bagian yang berbeda dari jantung dapat berkontraksi. Pericardium
terletak di dalam mediastinum medius posterior terhadap corpus sterni dan
cartilage costalis II sampai VI dan anterior terhadap vertebra thoracica V sampai
VIII.
Pericardium fibrosum adalah bagian fibrosa yang kuat dari kantong pericardium.
Di bawah pericardium terikat kuat pada centrum tendineum diahpragmatica.
Pericardium fibrosa bersatu dengan selubung luar pembuluh-pembuluh darah
besar yang berjalan melalui pericardium, yaitu aorta, truncus pulmonalis, vena
cava superior dan inferior, dan venae pulmonales. Di depan pericardium fibrosum
melekat pada sternum melalui ligamenta stemopericardiaca.
Pericardium serosum meliputi pericardium fibrosum dan membungkus jantung.
Terbagi dua, yaitu lamina parietalis dan lamina visceralis. Lamina parietalis
meliputi pericardium fibrosum dan melipat di sekeliling pangkal pembuluh -
pembuluh darah besar untuk berlanjut sebagai lamina visceralis yang meliputi
dengan erat permukaan jantung. Lamina visceralis berhubungan erat dengan
jantung dan sering disebut sebagai epicardium. Ruang seperti celah di antara
lamina parietalis dan visceralis pericardium serosum disebut cavitas pericardiaca.
Normalnya, cavitas ini berisi sedikit cairan sekitar 50 mL yaitu cairan pericardial,
yang berfungsi sebagai pelumas untuk memudahkan pergerakan jantung.
Pada permukaan posterior jantung, lipatan pericardium serosum di sekitar vena-
vena besar membentuk recessus yang dinamakan sinus obliquus. Demikian pula
di permukaan posterior jantung, terdapat sinus transversus yang merupakan jalan
pendek yang terletak di antara lipatan pericardium serosum di sekitar aorta dan
truncus pulmonalis dengan lipatan di sekitar vena-vena besar. Sinus pericardii
terbentuk sebagai akibat dari cara pembengkokkan jantung selama pembentukan.
Ukuran jantung panjangnya kira-kira 12 cm, lebar 8-9 cm seta tebal kira-kira 6
cm. Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih
besar dari kepalan tangan. Jantung mempunyai tiga permukaan: facies sterno-
costalis (anterior), facies diaphragmatica (inferior), dan basis cordis (facies
posterior), Jantung juga mempunyai apex yang arahnya ke bawah, depan, dan kiri.
Facies sternocostalis terutama dibentuk oleh atrium dextrum dan ventriculus
dexter, yang dipisahkan satu sama lain oleh sulcus atrioventricularis. Pinggir
kanannya dibentuk oleh atrium dextrum dan pinggir kirinya oleh ventriculus
sinister dan sebagian auricula sinistra. Ventriculus dexter dipisahkan dari
ventriculus sinister oleh sulcus interventricularis anterior. Facies diaphragmatica
jantung terutama dibentuk oleh ventriculus dexter dan sinister yang dipisahkan
oleh sulcus interventricularis posterior. Permukaan inferior atrium dextrum,
tempat bermuara vena cava inferior, juga ikut membentuk facies diaphragmatica.
Basis cordis, atau facies posterior terutama dibentuk oleh atrium sinistrum, tempat
bermuara empat venae pulmonales. Basis cordis terletak berlawanan dengan apex
cordis. Apex cordis, dibentuk oleh ventriculus sinister, mengarah ke bawah,
depan, dan kiri. Apex terletak setingi spatium intercostale V sinistra, 9 cm dari
garis tengah. Pada daerah apex, denyut apex biasanya dapat dilihat dan diraba
pada orang hidup.

3. Vaskularisasi dan inervasi Jantung


a. Bagaimana sistem saraf jantung?
Jantung dipersarafi oleh serabut simpatik dan parasimpatik susunan saraf otonom
melalui plexus cardiacus yang terletak di bawah arcus aorta. Saraf simpatik berasal
dari bagian cervicale dan thoracale bagian atas truncus sympathicus, dan parasimpatik
berasal dari nervus vagus.

Serabut-serabut posganglionik simpatik berakhir di nodus sinoatrialis dan nodus


atrioventricularis, serabut-serabut otot jantung, dan arteriae coronariae. Perangsangan
serabut saraf ini menghasilkan akselerasi jantung, meningkatnya daya kontraksi
jantung, dan dilatasi dari arteriae coronariae. Serabut-serabut posganglionik
parasimpatik berakhir pada nodus sinoatrialis, nodus atriovetricularis dan arteriae
coronariae. Perangsangan saraf parasimpatik mengakibatkan berkurangnya denyut
dan daya kontraksi jantung dan konstriksi arteriae coronariae.Serabut-serabut aferen
yang berjalan bersama saraf simpatik membawa impuls saraf yang biasanya tidak
dapat disadari. Akan tetapi, apabila suplai darah ke miokardium terganggu, impuls
rasa nyeri dirasakan melalui lintasan tersebut. Serabut-serabut aferen yang berjalan
Bersama nervus vagus mengambil bagian dalam refleks kardiovaskular.

Simpatis berperan meningkatkan frekuensi denyut jantung dan kekuatan kontraksi


jantung. Dengan demikian, rangsangan saraf simpatis akan berakibat meningkatnya
kekuatan dan frekuensi denyut jantung.

Parasimpatis (norepinefrin) berperan sebaliknya, rangsangan saraf parasimpatis akan


menurunkan kekuatan dan frekuensi denyut jantung. impuls berikutnya datang.

Periode kontraksi ini disebut sistol (systole). Selanjutnya periode ini diikuti dengan
sebuah periode relaksasi pendek, kira-kira 0,4 detik, yang disebut diastol(diastole),
sebelum Nodus sinoatrialis menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls seperti ini
setiap menit ketika jantung sedang santai. Produksi ini juga dikendalikan oleh suatu
bagian sistem saraf yang disebut sistem saraf otonom, yang bekerja diluar keinginan
kita. Sistem listrik melekat (built-in) impuls inilah yang menghasilkan kontraksi-
kontraksi otot jantung beirama yang disebut denyut jantung.

b. Bagaimana pembuluh darah pada jantung?


Jantung mendapat perdarahan dari arteri coronaria cordis yang merupakan cabang
dari aorta ascendens. Arteri coronaria cordis terdiri dari 2 macam yaitu: arteri
coronaria dextra dan arteri coronaria sinistra. Arteri coronaria dextra muncul dari
sinus aorticus anterior, mula-mula berjalan ke depan kemudian ke kanan untuk
muncul diantara truncus pulmonalis dan auricula kanan, kemudian berjalan turun dan
ke kanan pada bagian kanan sulcus atrioventricularis menuju pertemuan margo dextra
dan inferior cordis. Untuk kemudian berputar ke kiri sepanjang bagian belakang
jantung sampai sulcus interventri cularis posterior, dimana ia beranastomose dengan
arteri coronaria sinsitra. Cabang–cabangnya adalah ramus interventricularis posterior
dan ramus marginalis.

Arteri koronaria sinistra muncul dari sinus aorticus posterior sinistra, berjalan ke
depan diantara truncus pulmonalis dan auricula sinistra kemudian membelok ke kiri
menuju sulcus atrioventricularis, kemudian berjalan ke belakang mengelilingi margo
sinistra untuk berjalan bersama sinus koronarius sampai sejauh sulcus
interventricularis dimana ia akan beranastomose dengan arteri coronaria dextra.
Cabang-cabang arteri koronaria sinistra adalah arteri interventricularis anterior dan
arteri sirkumflexa.

Vena dari jantung akan bermuara ke dalam sinus koronarius. Sinus ini terletak
dibagian posterior sulcus koronarius dan tertutup oleh stratum musculare atrium kiri.
Sinus koronarius berakhir di atrium kanan, diantara muara vena kava inferior dan
ostium atrioventrikularis. Vena-vena yang bermuara ke sinus koronarius yaitu: vena
kordis magna, vena kordis parva, vena kordis media, vena ventrikuli sinistra posterior
dan vena obliqua sinistra marshall.

4. Sirkulasi Darah (hemodinamika jantung)


a. Bagaimana denyut jantung yang normal?
Denyut jantung yang normal adalah sekitar 70 sampai dengan 90 denyutan per menit.

5. Histologi Jantung
a. Bagaimana histologi jantung?
Sistem kardiovaskuler terdiri atas jantung, arteri besar, arteriol, kapiler, venula, dan
vena yang membentuk suatu sistem pembuluh darah yang tertutup. Fungsi utama
sistem ini adalah menyalurkan darah yang mengandung oksigen ke sel dan jaringan
dan mengembalikan darah vena ke paru-paru umtuk pertukaran gas.

Dinding jantung terdiri atas tiga lapisan: endokardium, miokardium, dan epikardium.
Endokardium merupakan lapisan terakhir atau lapisan paling dalam pada jantung.
Endocardium terdiri dari jaringan endotel atau selaput lendir yang melapisi
permukaan rongga jantung. Lapisan endokardium atrium jantung lebih tebal
dibanding ventrikel jantung. Sebaliknya untuk lapisan miokardium, ventrikel jantung
memiliki lapisan miokardium lebih tebal dibanding atrium jantung dan lapisan
miokardium ventrikel kiri jantung lebih tebal dibanding ventrikel kanan. Pada lapisan
endokardium ventrikel terdapat serabut Purkinje yang menjadi salah satu penggerak
sistem impuls konduksi jantung, yang membuat jantung bisa berdetak.

Dinding dalam atrium (endokardium) diliputi oleh membrane yang mengilat dan
terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender yang licin (endokardium) kecuali
aurikula dan bagian depan sinus vena kava.di bagian ini terdapat bundelan otot
parallel yang berjalan ke depan Krista. Ke arah aurikula dari ujung bawah Krista
terminalis terdapat sebuah lipatan endokardium yang menonjol dan dikenal sebagai
valvula vena kava inverior yang berjalan di depan muara vena inverior menuju ke
sebelah tepi disebut vossa ovalis. Diantara atrium kanan dan ventrikel kanan terdapat
hubungan melalui orifisium artikular.

Endokardium terdiri atas lapisan endotel skuamosa selapis dan jaringan ikat yang
menyokongnya (jaringan ikat subendotel) serta lapisan jaringan ikat subendokardium.
Di subendokardium, ditemukan pembuluh-pembuluh darah kecil dan serat Purkinje
yang menghantar impuls. Endokardium melapisi rongga-rongga atrium dan ventrikel.

Miokardium adalah lapisan yang paling tebal yang penyusun utamanya adalah
otot jantung. Miokardium di ventrikel jauh lebih tebal dibandingkan dengan di atrium
karena ventrikel membutuhkan kekuatan yang besar untuk memompa darah ke
sirkulasi pulmoner dan sistemik, terutama ventrikel sinistra (Mescher, 2016).

Miokardium merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot-otot jantung
yang berkontraksi untuk memompa darah, otot-otot jantung ini membentuk bundalan-
bundalan otot yaitu :

(1). Bundalan otot atria, susunanya sangat tipis, kurang teratur serabut-serabutnya,
dan disusun dalam dua lapisan. Lapisan luar mencakup kedua atria serabut luar dan
paling nyata. Di bagian depan atria, beberapa serabut masuk kedalam septum
atrioventrikular. Lapisan dalam terdiri dari serabut-serabut berbentuk lingkaran. Ini
terdapat dibagian kiri atau kanan dan basis cordis yang membentuk serambi atau
aurikula cordis.

(2). Bundalan otot ventrikuler, yang membentuk bilik jantung yang dimulaidari cincin
atrio ventrikuler sampai di apek jantung.

(3). Bundalan otot atrio ventrikuler, yang merupakan dinding pemisah antara serambi
dan bilik jantung (atrium dan ventrikal).

Ketebalan miokardium bervariasi untuk setiap ruang jantung. Kontraksi miokardium


“menekan” darah keluar ruang menuju arteri besar. Jaringan otot ini hanya terdapat
pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun
begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat.
Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung. Miokardium yaitu
jaringan utama otot jantung yang bertanggung jawab atas kemampuan kontraksi
jantung. Ketebalannya beragam paling tipis pada kedua atrium dan yang paling tebal
di ventrikel kiri.

Miokardium terdiri atas otot jantung yang melanjutkan diri ke epikardium dan
endokardium. Diantara otot jantung ditemukan fibril retikuler. Didalam miokardium
terdapat juga vasa, nervi dan ujung serabut purkinje. Tiap-tiap sel otot jantung saling
berhubungan untuk membentuk serat yang bercabang-cabang, dengan sel-sel yang
berdekatan dihubungkan ujung ke ujung pada struktur khusus yang dikenal sebagai
diskus interkalatus (intercalateddisk). Didalam sebuah diskus interkalatus terdapat
dua jenis pertautan membrane: desmoson dan gap junction.

Epikardium adalah lapisan yang menutupi jantung di bagian luar. Epikardium


terdiri dari 3 lapisan yaitu perikardium viseral, lapisan subepikardial dan perikardium
parietal. Perikardium parietal terdiri dari mesotelium dan jaringan ikat Epikardium
terdiri dari mesotel skuamosa selapis dan lapisan jaringan ikat subepikardium di
bawahnya. Lapisan subepikardium mengandung arteri koroner, saraf, dan jaringan
lemak. Arteri koroner adalah pembuluh darah terbesar dari jantung. Di bawah arteri
koroner terdapat sinus koronarius , pembuluh darah yang mendrainase jantung. Vena
koroner dengan katupnya masuk ke sinus koronarius (Eroschenko, 2015).

Sumber: diFiore
Sumber: diFiore

Serat otot jantung berbentuk silindris. Serat-serat ini terletak terutama di dinding
dan sekat jantung serta di pembuluh darah besar yang melekat pada jantung (aorta
dan arteri pulmonalis). Otot jantung dibentuk dengan penyatuan sel dari ujung ke
ujung melalui taut yang dinamai diskus interkalaris (intercalated disk) yang
merupakan fitur pembeda pada otot jantung. Sel otot jantung hanya memiliki satu
atau dua nukleus di tengah. Sel otot jantung memiliki percabangan. Pada daerah
melintang diskus interkalaris yang berbentuk seperti tangga bertingkat, desmosom
dan taut adherens lainnya. Sedangkan pada daerah memanjang, diskus dipenuhi
oleh gap junction (Mescher, 2016).
Sumber: Junqueira

Terdapat tiga jenis arteri di tubuh: arteri elastik (arteria elastoilipica), arteri
muskular (arteria myotypica), dan arteriol (arteriola). Arteri elastik adalah
pembuluh paling besar di dalam tubuh dan mencakup arteri pulmonalis dan aorta
serta cabang-cabang utamanya, arteri brakiosefalika, karotis komunis, subklavia,
vertebralis, pulmonalis, dan iliaka komunis. Dinding pembuluh ini terutama
terdiri atas serat jaringan ikat elastik yang memberi kelenturan dan daya regang
sewaktu darah mengalir.
Arteri elastik besar bercabang-cabang dan menjadi arteri muskularis, pembuluh
darah terbanyak di tubuh. Dinding arteri muskular mengandung lebih banyak
serat otot polos. Sedangkan arteriol adalah cabang terkecil pada sistem arteri.
Dindingnya terdiri atas satu sampai lima lapisan serat otot polos. Arteriol
menyalurkan darah ke pembuluh darah terkecil, kapiler. Kapiler menghubungkan
arteriol dengan vena terkecil atau venula.

Arteri memiliki dinding yanng relatif lebih tebal dan lumen yang lebih kecil
dibandingkan dengan vena. Lapisan dinding arteri:

1. Tunika intima yang merupakan lapisan paling dalam. Lapisan ini terdiri dari endotel,
lapisan subendotel, jaringan ikat, dan lamina (membran) elastik interna yang
memisahkan tunika intima dari tunika media.
2. Tunika media yang penyusun utamanya adalah serat otot polos melingkar. Di antara
sel-sel otot polos terdapat anyaman longgar serat elastik halus.
3. Tunika adventisia yaitu lapisan jaringan ikat yang mengelilingi pembuluh. Lapisan ini
mengandung pembuluh darah dan saraf kecil. Pada tunika adventisia, pembuluh
darah secara kolektif disebut vasa vasorum atau “pembuluh darahnya darah”.

Sedangkan lapisan dinding vena:

1. Tunika intima, yang terdiri atas endotel dan lapisan serat kolagen dan elastik yang
sangat tipis, yang menyatu dengan jaringan ikat tunika media.
2. Tunika media, yang terdiri atas lapisan tipis otot polos yang berjalan melingkar dan
secara longgar terbenam di dalam jaringan ikat. Tunika media di vena jauh lebih tipis
dibandingkan tunika media arteri.
3. Tunika adventisia, yang mengandung lapisan jaringan ikat. Pada vena, tunika
adventisia lebih tebal daripada tunika media (Eroschenko, 2015).
Sumber: diFiore

Sumber: diFiore
Sumber: Junqueira

Kapiler adalah pembuluh darah terkecil.Terdapat tiga jenis kapiler: vas


capillare continum (kapiler kontinu), vas capillare fenestratum (kapiler
berpori/bertingkap), dan vas capillare sinusoidum/disjunctum (kapiler
sinusoid/diskontinu).

Kapiler kontinu adalah jenis kapiler yang paling banyak. Kapiler ini di
temukan di otot, jaringan ikat, jaringan saraf, kulit, organ pernapasan, dan
kelenjar eksokrin. Pada kapiler ini, sel-sel endotel disatukan dan membentuk
lapisan endotel yang tidak terputus dan memiliki taut oklusi kedap menutup celah
intersel antara semua sel endotel agar meminimalisasi kebocoran cairan.
Pertukaran molekul dilakukan dengan cara difusi (Mescher, 2016).

Kapiler bertingkap ditandai oleh lubang-lubang besar atau fenestra (pori)


pada sitoplasma sel endotel yang dirancang untuk pertukaran cepat molekul antara
darah dan jaringan. Membran basalis pada kapiler ini utuh. Kapiler bertingkap
ditemukan di kelenjar dan jaringan endokrin, usus halus, glomerulus ginjal, dan
pleksus koroideus di ventrikel otak.
Kapiler sinusoid adalah pembuluh darah yang berjalan berkelok-kelok
tidak teratur. Diameternya yang jauh lebih besar memperlambat aliran darah. Pada
kapiler sinusoid terdapat celah-celah lebar di antara masing-masing sel endotel.
Karena membran basalis di bawah endotel tidak ada atau kurang sempurna,
pertukaran molekul tidak terjadi melalui difusi
6. Acute Myocardial Infarction
a. Apa penyebab terjadinya acute myocardial infarction?

Infark miokard adalah perkembangan cepat dari nekrosis otot jantung yang
disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. Infark
Miokard Akut adalah manifestasi klinis yang terjadi akibat oklusi dari arteri
koroner, yang menimbulkan terjadinya nekrosis dari sel miosit jantung pada area
yang disuplai oleh arteri tersebut. Infark miokard akut dapat menimbulkan
sekuele yang bervariasi, tergantung dari luasnya arteri koroner yang terkena.
Dimulai dari nekrosis pada area yang kecil hingga area yang luas, yang dapat
menimbulkan syok kardiogenik hingga kematian (Boyle dan Jaffe, 2009)
Tipe paling umum infark miokardium terjadi ketika salah satu arteri coroner
tersumbat seluruhnya. Daerah miokardium yang dipasok oleh arteri coroner
tersebut kehilangan pasokan darahnya dan mati karena kekurangan oksigen dan
nutrient lainnya. Patogenesis yang mendasari hampir semua kasus adalah
penyempitan progresif arteri coroner oleh proses aterosklerosis. Penyumbatan
total dan mendadak yang mempercepat infark ini biasanya disebabkan oleh
penempelan trombus yang dipicu oleh pecahnya, erosi atau robekan dari plak
aterosklerotik.
Penyebab lain dapat berupa takikardia ekstrim dan hipotensi yang berat karena
kehilangan darah cukup banyak (syok).
b. Bagian apa yang tersumbat pada kasus?
Penyumbatan mendadak salah satu cabang besar arteria coronaria akan
mengakibatkan nekrosis otot jantung (infark miokardium)
lokasi infark di miokardium bergantung pada arteri coroner mana yang tersumbat
dan cakupan aliran darah kolateral.
Infark dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok anatomic umum, yaitu
infark inferior, lateral, anterior dan posterior. Dapat juga berupa kombinasi,
seperti infark anterolateral dan infark inferoposterior.

c. Apa penyebab dan akibat denyut jantung takikardi?


d. Apa penyebab dan akibat jantung membesar (kardiomegali)?

Kardiomegali adalah kondisi medis di mana jantung mengalami pembesaran,


atau lazim disebut jantung bengkak. Penyebabnya bisa karena darah tinggi,
penyakit jantung koroner, dan lainnya. Kondisi pembesaran jantung bisa
membuatnya kesulitan memompa darah, yang berakibat gagal jantung kongestif.
Kardiomegali mungkin saja membaik seiring waktu. Namun hal ini membutuhkan
pengobatan sepanjang usia. Adanya anggota keluarga yang menderita
kardiomegali bisa jadi penanda risiko lebih besar mengalami kondisi ini.
Kardiomegali bukanlah penyakit, tetapi lebih kepada kondisi yang disebabkan
penyakit lain, misalnya obesitas atau penyakit arteri koroner.
Kardiomegali bisa menjadi pertanda semakin besarnya risiko mengalami henti
jantung

e. Apa penyebab dan akibat atrial fibrilasi?


Sebuah penelitian menyatakan bahwa Atrial Fibrilasi menyebabkan 6-24%
kejadian stroke iskemik, hal ini mungkin karena pada atrial fibrilasi terjadi
pengumpulan darah pada atrium kiri karena kontraksi yang tidak sinkron,
sehingga menyebabkan terbentuknya trombus yang dapat menyumbat aliran darah
di seluruh tubuh, seperti pembuluh darah otak yang menyebabkan stroke iskemik.
Jika pembuluh darah paru-paru yang tersumbat, dapat terjadi kematian secara
tiba-tiba karena gagal jantung.
f. Mengapa rasa sakit terjadi di substernal dada kiri?
g. Mengapa rasa sakit bisa menyebar ke leher, rahang, bahu, dan lengan kiri
Nyeri yang berasal dari jantung sebagai akibat iskemia myocardium akut
diperkirakan disebabkan oleh defisiensi oksigen dan penimbunan metabolit yang
merangsang ujung- ujung saraf sensoris myocardium. Serabut saraf aferen
berjalan ke atas menuju susunan saraf pusat melalui rami cardiac truncus
symphaticus dan masuk medulla spinalis melalui radix posterior keempat nervi
thoracici bagian atas.
Nyeri tidak dirasakan di jantung, tetapi dialihkan ke daerah kulit yang disarafi
dari saraf spinal yang sama. Daerah kulit yang menderita adalah yang dipersarafi
oleh keempat nervi thoracici bagian atas dan nervus intercostobrachialis (T2).
Nervus intercostobrachialis berhubungan dengan nervus cutaneus brachii medialis
dan menyarafi kulit sisi medial bagian atas lengan atass. Terdapat penyebaran
sebagian impuls saraf di dalam susunan saraf pusat karena nyeri kadang kadang
dirasakan pada daerah leher dan rahang.

h. Apa hubungan iskemik dengan acute myocardial infarction?


Iskemia miokardium adalah kondisi yang terjadi ketika aliran darah berhenti pada
sebagian jantung, menyebabkan kerusakan pada otot jantung.

i. Apa hubungan pernapasan takipnoe dan denyut jantung takikardi dengan


acute myocardial infarction?
 Untuk mengimbangi pasokan darah kaya oksigen yang menurun, sistem saraf
menstimulasi denyut jantung dan laju pernapasan menjadi cepat.

j. Apa hubungan overweight dengan acute myocardial infarction?


Obesitas terjadi bila besar dan jumlah sel lemak bertambah pada tubuh seseorang.
Bila seseorang bertambah berat badannya maka ukuran sel lemak akan bertambah
besar dan kemudian jumlahnya bertambah banyak.
BMI/IMT berlebih atau obesitas menandakan cukup banyak lemak yang
tersimpan dalam tubuh serta dapat dipastikan juga aka nada lemak yang tersimpan
di dalam darah. Berat badan berlebih dapat menyebabkan kolesterol tinggi,
penyakit jantung, diabetes dan penyakit serius lainnya. Obesitas merupakan
keabnormakan jumlah lipid dalam darah, salah satunya adalah peningkatan
kolesterol.

Jika seseorang memiliki terlalu banyak kolesterol dalam aliran darah,


kelebihannya dapat disimpan dalam arteri, termasuk arteri koroner jantung, arteri
karotis ke otak dan arteri yang memasok darah ke kaki.

Penumpukan kolesterol merupakan komponen dari plak yang menyebabkan


penyempitan dan penyumbatan arteri.

Penyumbatan arteri karotis dapat menyebabkan stroke, dan penyumbatan arteri


koroner menyebabkan angina (nyeri dada) dan serangan jantung.

Obesitas sering ditemukan Bersama sama dengan hipertensi, diabetes melitus, dan
hipertrigliseridemia.

k. Apa hubungan usia dan jenis kelamin terhadap penyakit acute myocardial
infarction?
Usia lanjut membawa konsekuensi meningkatnya berbagai penyakit
kardiovaskular, infeksi dan gagal jantung. TDS( tekanan darah sistolik)
meningkat sesuai dengan peningkatan usia, akan tetapi TTD (tekanan darah
diastolik) meningkat seiring dengan TDS sampai usia 55 tahun, yang kemudian
menurun karena terjadi proses kekakuan arteri akibat aterosklerosis. Pada usia
lanjut, prevalensi gagal jantung dan strok tinggi merupakan akibat dari hipertensi.
Pada usia lanjut penurunan berat pada penderita obesitas dan mengurangi asupan
garam amat penting dalam pengelolaan hipertensi.
l. Apa hubungan dari perokok berat dengan acute myocardial infarction?
Merokok merupakan factor risiko utama untuk penyakit jantung. Ketika
dikombinasikan dengan factor-faktor risiko lain seperti tingkat kolesterol darah
yang tidak sehat, tekanan darah tinggi dan kelebihan berat badan atau obesitas,
merokok kebih meningkatkan risiko penyakit jantung.
Bahan kimia dalam asap tembakau membahayakan sel-sel darah. Mereka juga
dapat merusak fungsi jantung dan struktur serta fungsi pembulh darah. Kerusakan
ini meningkatkan risiko aterosklerosis. Aterosklerosis adalah penyakit dimana zat
lilin yang disebut plak menumpuk di arteri. Ini membatasi aliran darah yang kaya
akan oksigen ke organ dan bagian lain di tubuh .
Nikotin dalam rokok dapat :

1. Mengurangi asupan oksigen menuju jantung


2. Meningkatkan tekanan darah dan detak jantung
3. Meningkatkan penggumpalan darah
4. Merusak sel yang menghubungkan pembuluh koroner dengan pembuluh darah
lainnya.

m. Apa hubungan diabetes melitus dengan acute myocardial infarction?


Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian pada DM,
diperkirakan 2/3 dari semua kematian. ¾ dari penyebab kematian ini
karena penyakit jantung koroner.
Angka kejadian aterosklerosis pada pembuluh darah besar dan infark
miokard meningkat pada pasien diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2.
Pada pasien diabetes melitus, infark miokardium tidak hanya terjadi lebih
sering namun juga cenderung lebih berat dan cenderung mengakibatkan
komplikasi seperti gagal jantung, syok, dan kematian.

n. Apa hubungan darah tinggi dengan acute myocardial infarction?


Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga
dengan hipertensi arteri, adalah kondisi mediskronis dengan tekanan darah
di arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja
lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh
darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik,
tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di
antara denyut (diastole).
Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik
(bacaan atas) 100–140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg.
Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90
mmHg atau lebih.
Hipertensi terbagi menjadi hipertensi primer (esensial) atau hipertensi
sekunder. Sekitar 90–95% kasus tergolong hipertensi primer, yang berarti
tekanan darah tinggi tanpa penyebab medis yang jelas. Kondisi lain yang
mempengaruhi ginjal, arteri, jantung, atau sistem endokrin menyebabkan
5-10% kasus lainnya merupakan hipertensi sekunder.
Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk stroke, infark miokard
(serangan jantung), gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma
aorta), penyakit arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik.
Sebagian besar peningkatan tekanan darah arteri terkait dengan harapan
hidup yang lebih pendek.Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat
memperbaiki kontrol tekanan darah dan mengurangi resiko terkait
komplikasi kesehatan. Meskipun demikian, obat seringkali diperlukan
pada sebagian orang bila perubahan gaya hidup saja terbukti tidak efektif
atau tidak cukup.
Kerusakan organ-organ yang umum ditemui pada hipertensi adalah :
1. Jantung
 Hipertrofi ventrikel kiri
 Angina atau infark miokardium
 Gagal jantung
2. Otak
 Strok
3. Penyakit ginjal kronis
4. Penyakit arteri perifer
5. Retinopati
Faktor resiko penyakit kardiovaskular pada pasien hipertensi antara lain :
 Merokok
 Obesitas
 Kurangnya aktivitas fisik
 Dyslipidemia
 Diabetes melitus
 Mikroalbuminuria
 Umur laki laki > 55 tahun, perempuan 65 tahun
 Riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular prematur (laki laki < 55
tahun, perempuan < 65 tahun)

Anda mungkin juga menyukai