Anda di halaman 1dari 7

6.

HUBUNGAN INTERNASIONAL

bangsa indonesia memilih politik luar negeri Bebas Aktif. Bebas berarti :

1. Banga Indonesia bebas bergaul denagn bangsa manapun.

2. Dalam pergaulan itu bangsa indonesia tidak Intervensi atau tidak mencampuri urusan dalam
negeri negara lain.

3. Dalam pergaulan itu terjadi saling memberi dan menerima bantuan dan pertolongan yang tidak
mengikat.

Aktif berarti :

1. Bangsa Indonesia aktif bekerjasama dengan bangsa lain untuk perdamaian dunia

2. Bangsa indonesia aktif membela bangsa yang terancam keberadaan dan kedaulatannya atas dasar
persamaan derajat tidak termasuk intervensi.

PERJANJIAN INTERNASIONAL

1. Pengertian perjanjian internasional

a. Mochtar Kusumaatmaja, perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan anatara


anggota masyarakat bangsa-bangsa yang bertujuan untuk mengakibatkan akibat hukum tertentu. Dalam
definisi ini subyek hukum internasional yang mengadakan perjanjian adalah anggota masyarakat bangsa-
bangsa, lembaga-lembaga internasional dan negara-negara.

b. Definisi lain Perjanjian Internasional adalah kesepakatan antara dua atau lebih subyek hukum
internasional (lembaga internasional. negara) yang menurut hukum internasional menimbulkan hak dan
kewajiban bagi para pihak yang membuat kesepakatan.

2) Oppenheim-Lauterpacht

Perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antarnegara yang menimbulkan hak dan kewajiban di
antara negara. Dalam hal ini subyek hukum internasional hanyalah negara.

3) G. Schwarzenberger

Perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antara subyek-subyek hukum internasional yang
menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam hukum internasional dapat berbentuk bilateral
maupun multilateral.

4) Konvensi Wina tahun 1969


Perjanjian internasional adalah suatu persetujuan yang dibuat antarnegara dalam bentuk tertulis, dan
diatur oleh hukum internasional, apakah dalam instrumen tunggal atau dua atau lebih instrumen yang
berkaitan dan apapun nama yang diberikan padanya.

5) Indonesia mengacu kepada UU No. 37 Th 1999 tentang Hubungan Luar Negeri. Perjanjian
internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan sebutan apapun yang diatur oleh hukum internasional
dan dibuat secara tertulis oleh pemerintah RI dengan satu atau lebih negara, organisasi internasional,
atau subyek hukum internasional lainnya, serta menimbulkan hak dan kewajiban pada pemerintah RI
yang bersifat hukum publik.

UU No. 24 Th 2000 tentang Perjanjian Internasional.

Perjanjian internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan nama tertentu yang diatur dalam hukum
internasional, yang dibuat secara tertulis serta menimbulkan hak dan kewajiban di bidang hukum publik.

6) Kesimpulan

Perjanjian internasional adalah perjanjian yang dibuat antara subyek-subyek hukum internasional yang
satu dengan subyek-subyek hukum internasional yang lainnya, adanya persetujuan dan penyesuaian
kehendak yang dapat menimbulkan hak dan kewajiban dalam hubungan internasional.

2. Macam Perjanjian Internasional :

Perjanjian internasional dapat dibedakan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu :

a. Jumlah pesertanya : perjanjian bilateral dan multilateral.

b. Srtrukturnya :

 Law Making Treaties adalah perjanjian yang mengandung kaidah hukum yang berlaku bagi
semua bangsa di dunia
 treaty contract adalah perjanjian yang menimbulkan hak dan kewajiban hanya bagi negara yang
mengadakan perjanjian saja

c. Objeknya : perjanjian yang berisi soal-soal politik, dengan perjanjian yang berisi soal-soal
ekonomi, budaya, dll

d. Cara berlakunya : perjanjian bersifat self-executing (berlaku dengan sendirinya)yaitu perjanian


itu langsung dapat berlaku setelah diratifikasi oleh negara peserta) dan non self- executing, jika
berlakunya perjanjian itu harus dilakukan perubahan undang-undang di negara peserta terlebih dahulu.

e. Intrumen pembentuk perjanjiannya :

yaitu tertulis dan lisan. Perjanjian internasional tertulis adalah perjanjian yang dituangkan dalam
instrumen-instrumen pembentuk perjanjian yang tertulis dan formal, seperti Treaty, Comvention,
Agreement, Charter, Covenant, Statute, Constitution, Protocol, Declaration, Arrangement. Sedangkan
perjanjian internasional lisan adalah setiap perjanjian internasional yang doekspresikan melalui
instrumen-instrumen tidak tertulis, seperti :

1. Perjanjian internasional lisan ( international oral agreement), yang diperjanjikan adalah hal-hal
yang disepakati secara lisan, seperti the London Agreement (keanggotaan Dewan Keamanan PBB).

2. Deklarasi Unilateral atau deklarasi sepihak ( unilateral declaration), adalah pernyataan suatu
negara yang disampaikan oleh wakil negara itu dan ditujukan kepada negara lain.

3. Perjanjian diam-diam (tacit consent atau tacit agreement), perjanjian yang dibuat tidak tegas,
artinya keberadaan perjanjian itu hanya dapat diketahui melalui penyimpulan suatu tingkah laku baik
aktif atau tidak aktif, dari Negara atau subyek hokum internasional lainnya.

7. Fungsi perwakilan diplomatik

Berdasarkan Pasal 3 Ayat 1 Konvensi

Wina 1961, Fungsi Perwakilan Diplomatik antara lain :

1. Mewakili : negara pengirim di dalam negara penerima,

2. Melindungi : kepentingan negara dan warga negara pengirim di negara penerima sebatas
diperkenankan oleh hukum Internasional,

3. Mengadakan : perundingan-perundingan dengan negara penerima,

4. Memberikan : laporan kepada pemerintah negara pengirim mengenai keadaan-keadaan dan


perkembangan-perkembangan negara penerima yang di peroleh dengan cara yang dibenarkan oleh
Hukum Internasional,

5. Meningkatkan hubungan persahabatan antara negara penerima dengan negara pengirim serta
mengembangkan dan memperluas hubungan-hubungan ekonomi, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan.

Sedangkan berdasarkan Pasal 5

Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 108 Tahun 2003 Tanggal 31 Desember
2003 Tentang Organisasi Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, Fungsi

Perwakilan Diplomatik antara lain :

1. peningkatan dan pengembangan kerjasama politik dan keamanan, ekonomi, sosialdan budaya dengan
Negara Penerima dan/atau Organisasi Internasional;

2.peningkatan persatuan dan kesatuan, serta kerukunan antara sesama Warga NegaraIndonesia di luar
negeri;

3. pengayoman, pelayanan, perlindungan dan pemberian bantuan hukum dan fisik kepada Warga
Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, dalam hal terjadi ancaman dan/atau masalah hukum di
Negara Penerima, sesuai dengan peraturan perundang-undangan nasional, hukum internasional, dan
kebiasaan internasional;

4. pengamatan, penilaian, dan pelaporan mengenai situasi dan kondisi Negara Penerima;

5. konsuler dan protokol;

6. perbuatan hukum untuk dan atas nama Negara dan Pemerintah Republik Indonesia dengan Negara
Penerima;

7. kegiatan manajemen kepegawaian, keuangan, perlengkapan, pengamanan internal Perwakilan,


komunikasi dan persandian;

8. fungsi-fungsi lain sesuai dengan hukum dan praktek internasional

8. Faktor pembentuk integrasi nasional

1) Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.

2) Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila dan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika.

3) Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa indonesia seperti yang dinyatakan
dalam Sumpah Pemuda.

4) Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme di kalangan bangsa
Indonesia.

5) Penggunaan bahasa Indonesia.

6) Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air Indonesia.
7) Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.

8) Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat.

9) Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.

10) Adanya rasa cinta tanah air dan mencintai produk dalam negeri.

9. Wawasan nusantara

Dalam Wawasan Nusantara atau cara pandang kehidupan berbangsa Indonesia kita mengenal istilah
yang disebut Trigatra dan Pancagatra. Trigatra (geografi, kekayaan alam dan kependudukan) adalah
suatu aspek yang terberi (given). Sedangka Pancagatra (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
Hankam) adalah sesuatu yang harus diusahakan dan senantiasai berproses.

1) Aspek Ideologi, adalah aspek yang berkaitan dengan nilai atau falsafah dasar. Secara sederhana
ideologi bangsa Indonesia telah reangkum dalam Pancasila.

2) Politik, adalah strategi atau kebijakan yang berurusan dengan kepentingan bernegara. Demokrasi dan
sistem presidensil yang dianut oleh Indonesia merupakan haluan dalam mencapai visi keindonesia

3) Ekonomi, adalah aspek yang vital sebab ekonomi menjadi penopang dan jalan dalam pemenuhan
kebutuhan bersama rakyat Indonesia

4) Sosial budaya, adalah aspek kultural yang menjadi identitas untuk menunjukkan karakter asli bangsa
Indonesia.

5) Pertahanan dan Keamanan (Hankam) adalah usaha untuk melindungi keutuhan indonesi sebagai
suatu komunitas bangsa dari ancaman dalam dan luar negeri

10. Dasar hukum nkri adalah negara demokrasi

pembukaan UUD 1945

sila ke 4 pancasila

pasal 1 ayat (2)

Pasal 1 ayat (1)

Pasal 28 UUD 1945

Pasal 28 dalam UUD 1945 menjelaskan bahwa rakyat atau warga negara mempunyai kebebasan untuk
berkumpul, bertukar pikiran mengeluarkan pendapat baik dengan tulisan, lisan, atupun bentuk lain
Pasal 28E UUD 1945 ayat 3 “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan
mengeluarkan pendapat”

11. Demokrasi pancasila dan liberal

Demokrasi Pancasilaadalah sistem politik yang berdasarkan mekanisme kedaulatan rakyat dan
penyelenggaraan pemerintahan negara menurut konstitusi negara yaitu UUD 1945.

Demokrasi liberal adalah sistem politik yang menganut kebebasan individu atau menjunjung tinggi hak
asasi manusia.

Perbedaanya adalah jika sistem demokrasi Pancasila:

Demokrasi liberal merupakan demokrasi yang menjunung tinggi kebebasan individu, dan mengabaikan
kepentingan umum, sedangkan demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang menjunjung tinggi
kepentingan bersama tanpa harus mengorbankan kepentingan individu.

Pembahasan

Ciri-ciri demokrasi Pancasila:

1. Kedaulatan berada ditangan rakyat

2. Masyarakatnya berasaskan kekeluargaan dan gotong royong

3. Pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat

4. Tidak kenal adanya partai pemerintahan dan partai oposisi

5. Menjunjung tinggi hak dan kewajiban

Ciri-ciri demokrasi liberal:

1. Memberikan kebebasan kepada rakyatnya

2. Pemegang kekuasaan tertinggi adalah para kelompok bangsawan


3. Pemerintahan dipegang partai pemenang, sedangkan partai kalah akan menjadi pihak oposisi

4. Sistem pemerintahan dituangkan dalam konstitusi

Anda mungkin juga menyukai