Anda di halaman 1dari 12

NAMA : AZAHRAH AZUSENA

NIM : 04011381924189

LI
Struktur anatomi system urinaria

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang
masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan
dikeluarkan berupa urin (air kemih) (Speakman, 2008).
Susunan sistem perkemihan terdiri dari: a) dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin, b) dua ureter
yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih), c) satu vesika urinaria
tempat urin dikumpulkan, dan d) satu uretra urin dikeluarkan dari vesika urinaria (Panahi, 2010).
Ginjal
Tampilan
Ginjal merupakan sepasang organ berbentuk seperti kacang buncis berwarna coklat agak
kemerahan, panjangnya sekitar 12,5 cm dan tebalnya 2,5 cm (kurang lebih sebesar kepalan
tangan). Setiap ginjal memiliki berat antara 125 – 175 gr pada laki-laki dan 115-155 gr pada
perempuan.
Lokasi
1) Ginjal terletak di area yang tinggi, yaitu pada dinding abdomen posterior yang
berdekatan dengan dua pasang iga terakhir. Organ ini merupakan organ retroperitoneal dan
terletak di antara otot-otot punggung dan peritoneum rongga abdomen atas. Tiap tiap ginjal
memiliki sebuah kelenjar adrenal di atasnya.
2) Dalam kondisi normal ginjal kiri lebih tinggi 1,5 sampai 2 cm dari ginjal kanan karena
posisi anatomi hati.
3) Jaringan ikat pembungkus
Setiap ginjal di selubungi 3 jaringan ikat :
a) Fasia renal, adalah pembungkus terluar. Pembungkus ini melabuhkan ginjal
pada struktur di sekitarnya dan mempertahankan posisi organ.
b) Lemak perirenal, adalah jaringan adipose yang terbungkus fasia ginjal.
Jaringan ini membantali ginjal dan membantu organ tetap pada posisinya.
c) Kapsul fibrosa (Ginjal), adalah membrane halus transparan yang langsung
membungkus ginjal dan dengan dapat mudah di lepas.

2. Struktur internal ginjal


Struktur internal ginjal meliputi :
a. Hilus (hilum) adalah tingkat kecekungan tepi medial ginjal.
b. Sinus Ginjal adalah rongga berisi lemak yang membuka pada hilus. Sinus ini membentuk
perlebatan untuk jalan masuk dan keluar ureter, vena dan arteri renalis, saraf dan limpatik.
c. Pelvis Ginjal adalah perluasan ujung proksimal ureter. Ujung ini perlanjut menjadi 2-3 kaliks
mayor, yaitu rongga yang mencapai glandular, bagian penghasil urine pada ginjal. Setiap kaliks
mayor bercabang menjadi beberapa(8-18) kaliks minor.
d. Parenkin Ginjal, adalah jaringan ginjal yang menyeubungi struktur sinus ginjal. Jaringan ini
terbagi menjadi medula dalam dan korteks luar.
1) Medula terdiri dari masa-masa triangular yang disebut piramida ginjal. Ujung yang
sempit dari setiap piramida, papilla, masuk dengan pas dalam kaliks minur dan di tembus
mulut duktus pengumpul urine.
2) Korteks tersusun dari tubulus dan pembuluh darah nefron yang merupakan unit
structural dan fungsional ginjal. Korteks terletak di dalam di antara piramida-piramida
medulla yang bersebelahan untuk membentuk kolumna ginjal yang terdiri dari tubulus-
tubulus pengumpul yang mengalir ke dalam duktus pengumpul.
e. Ginjal terbagi-bagi lagi menjadi lobus ginjal. Setiap lobus terdiri dari satu piramida ginjal,
kolumna yang saling berdekatan, dan jaringan korteks yang melapisinya.

3. Struktur Nefron
Nefron merupakan unit fungsional ginjal. Satu ginjal mengandung 1-4 juta nefron yang merupakan
unit pembentuk urine. Setiap nefron memiliki 1 komponen vascular (kapilar) dan 1 komponen
tubular. Nefron tersusun atas glomerulus, kapsul Bowman, tubulus kontortus proksimal, ansa
Henle, tubulus distal, dan duktus pengumpul.
a. Glomelurus
Glomerulus merupakan struktur awal nefron berbentuk gulungan kapiler yang tersusun dari jonjot-
jonjot kapiler yang mendapat darah dari vasa aferen dan mengalirkan darah balik lewat vasa eferen.
Glomerulus dikelilingi oleh kapsul Bowman yaitu kapsul epitel yang berdinding ganda. Dinding
kapiler glomerulus tersusun dari lapisan sel-sel endotel dan membran basalis. Sel-sel epitel berada
pada salah satu sisi membran basalis, dan sel-sel endotel pada sisi lainnya. Glomelurus dan kapsul
bowman bersama-sama membentuk sebuah korpuskel ginjal.
1) Lapisan visceral kapsul bowman adalah lapisan internal epithelium. Sel-sel lapisan
liseral di modifikasi menjadi podosit (“sel seperti kaki”), yaitu sel-sel epitel khusus di
sekitar kapilar glomurular.
a) Setiap sel podosit melekat pada permukaan luar kapilar glomerular melalui
beberapa prosesus primer panjang yang mengandung prosesus sekunder yang
disebut prosesus kaki atau pedikel (“kaki kecil”).
b) Pedikel berinterdigitasi (saling mengunci) dengan prosesus yang sama dari
podosit tetangga. Ruang sempit antara pedikel yang berinterigitasi disebut filtration
slits (pori pori dari celah) yang lebarnya sekita 25 nm. Setiap pori dilapisi selapis
membrane tipis yang memungkinkan aliran beberapa molekul dan menahan aliran
molekul lainnya.
c) Barier filtrasi glomelular adalah barier jaringan yang memisahkan darah dalam
kapilar glomerular dari ruang dalam kapsul Bowman. Barier ini terdiri dari
endothelium kapilar, membrane dasar (lamina basalis) kapilar, dan filtration slits.

b. Lapisan parietal kapsul bowman membentuk tepi terluar korpuskel ginjal.


1) Pada kutub vascular korpuskel ginjal, arteriola averen masuk ke glomerulus dan
arteriol eferen keluar dari glomelurus.
2) Pada kutub urinarius korpuskel ginjal, glomerulus memfiltrasi aliran yang masuk ke
tubulus konturtus proksimal.
a) Tubulus konturtus proksimal panjangnya mencapai 15 mm dan sangat berliku.
Pada permukaan yang menghadap lumen tubulus ini terdapat sel-sel epitel kuboit
yang kaya akan mikro vilus (Brush Border) dan memperluas area permukaan
lumen.
b) Ansa Henle. Tubulus kontruktus proksimal mengarah ke tungkai desenden
ansa henle yang masuk ke dalam medulla, membentuk lengkungan jepit yang tajam
(lekukan), dan membalik ke atas membentuk tungkai asenden ansa henle.
(1) Nefron korteks terletak di bagian terluar korteks. Nefron ini memiliki
lekukan pendek yang memanjang ke sepertiga bagian atas medula.
(2) Nefon jukstamedular terletak di dekat medulla. Nefron ini memiliki
lekukan panjang yang menjulur ke dalam piramida medular.
c. Tubulus konturtus distal juga sangat berliku panjangnya sekitar 5 mm dan membentuk
segmen terakhir nefron.
1) Di sepanjang jalurnya, tubulus ini bersentuhan dengan dinding arteriol aferen. Bagian
tubulus yang bersentuhan dengan arteriol mengandung sel-sel termodifikasi yang disebut
macula densa. Macula densa berfungsi sebagai suatu kemoreseptor dan distimulasi
penurunan ion natrium.
2) Dinding arteriol aferen yang bersebelahan dengan macula densal mengandung sel-
sel otot polos termodifikasi yang disebut sel jukstaglomelular. Sel ini distimulasi melalui
penurunan tekanan darah untuk memproduksi renin.
3) Macula densa , sel jukstaglomelular dan sel mesangium saling bekerja sama untuk
membentuk apparatus jukstaglomelural yang penting dalam pengaturan tekanan darah.
d. Tubulus duktus pengumpul. Karena setiap tubulus pengumpul berdesendan di koteks, maka
tubulus tersebut akan mengalir ke sejumlah tubulus konturtus distal. Tubulus pengumpul
membentuk duktus pengumpul besar yang lurus. Duktus pengumpul membentuk tuba yang lebih
besar yang mengalirkan urine ke dalam kaliks minor. Kaliks minor bermuara ke dalam pelvis ginjal
melalui kaliks mayor. Dari pelvis ginjal, urine di alirkan ke ureter yang mengarah ke kandung
kemih.

Pendarahan
Ginjal mendapatkan darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan arteri renalis,
arteri ini berpasangan kiri dan kanan. Arteri renalis bercabang menjadi arteri interlobularis
kemudian menjadi arteri akuarta. Arteri interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang manjadi
arteriole aferen glomerulus yang masuk ke gromerulus. Kapiler darah yang meninggalkan
gromerulus disebut arteriole eferen gromerulus yang kemudian menjadi vena renalis masuk ke
vena cava inferior (Barry, 201l).
Persarafan
Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis (vasomotor). Saraf ini berfungsi untuk
mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan
pembuluh darah yang masuk ke ginjal (Barry, 2011).

Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika urinaria. Panjangnya
±25-34 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan
sebagian lagi terletak pada rongga pelvis. Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan
peristaltik yang mendorong urin masuk ke dalam kandung kemih. Lapisan dinding ureter terdiri
dari:
a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
b. Lapisan tengah lapisan otot polos
c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

Vesika urinaria (kandung kemih)


Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini berbentuk seperti buah pir (kendi).
Letaknya di belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Vesika urinaria dapat mengembang
dan mengempis seperti balon karet.
Vesica urinaria (VU) atau Kandung kemih merupakan kantong musculomembranosa yang
berfungsi untuk menampung air kemih (urin).
Vesica urinaria ketika tidak sedang terisi oleh urin (kosong) memiliki bagian :

- Fundus vesicae : sisi berbentuk segitiga dan menghadap ke caudodorsal, berhadapan


dengan rectum. Pada pria dipisahkan dari rectum oleh fascia rectovesicalis yang
meliputi vesicular seminalis dan ampulla ductus deferens. Sedangkan pada wanita
dipisahkan dari rectum oleh fornix, portio supravaginalis

- Apex / vertex vesicae : terdapat plica umbilicalis mediana dan lig. Umbilicale
mediana

- Facies Superior : sisi berbentuk segitiga yang dibatasi oleh margo lateral di kedua sisi
lateralnya dan margo posterior di bagian dorsalnya. Terdapat fossa paravesicalis (lekukan
peritoneum di sebelah lateral margo lateral). Pada pria menghadap colon sigmoid dan
lengkung ileum. Sedangkan pada wanita menghadap corpus uteri

- Facies Inferior : diliputi oleh fascia endopelvina. Terbagi atas 2 daerah :

1. Area prostatica : berhadapan langsung dengan prostat. Merupakan tempat


keluarnya urethra.

2. Facies inferolateral : dipisahkan dari sympisis pubis dan corpus os. Pubis
oleh spatium retropubica / cavum retzii

- Cervix Vesicae / Collum vesicae : merupakan tempat bertemunya keduafacies


inferolateral. Pada pria menerus pada prostat. Sedangkan pada wanita terletak di
cranial m.pubococcygeus

- Angulus posterosuperior : merupakan tempat bertemunya margo lateral dan margo


posterior. Merupakan tempat masuknya ureter

Vesica urinaria ketika penuh terisi oleh urinakan berbentuk oval dan memiliki bagian

- Facies Posterosuperior : bagian ini diliputi oleh peritoneum parietal. Pada pria
dipisahkan dari rectum oleh excavatio retrovesicalis. Sedangkan pada wanita dipisahkan
dari rectum oleh excavation vesicouterina, portio supravaginalis cervicis uteri, fornix
anterior vagina.

- Facies Anteroinferior : bagian ini tidak diliputi oleh peritoneum parietal.


- Facies Lateralis : bagian ini tidak diliputi oleh peritoneum parietal.

Lapisan Vesica Urinaria (VU) dari luar ke dalam : Tunica Serosa (Peritoneum
Parietal) – Tela Subserosa (Fascia Endopelvina) – Tunica Muscularis (m. detrussor)
– Tela Submucosa – Tunica Mucosa
Pada bagian dalam dari Vesica Urinaria terdapat sebuah area yang disebut dengan
Trigonum Lieutaudi. Trigonum Lieutaudi ini dibentuk oleh sepasang ostium
ureteris (lubang tempat masuknya ureter ke dalam VU) dan ostium urethra
internum (OUI). Pada pria trigonum lieutaudi ini akan terfiksasi pada prostat. Sedangkan
pada wanita akan terfiksasi pada dinding anterior vagina. Mucosa pada trigonum Lieutaudi
ini akan melekat erat pada m. Trigonalis.

Kapasitas Vesika Urinaria Orang Dewasa : 300-450ml

Uretra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi menyalurkan air
kemih ke luar. Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm, terdiri dari:
a. Uretra pars prostatika
b. Uretra pars membranosa
c. Uretra pars spongiosa.
Uretra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm. sphincter uretra terletak di sebelah atas vagina
(antara clitoris dan vagina) dan uretra disini hanya sebagai saluran ekskresi (Panahi, 2010).

Struktur anatomi pelvis


Pelvis adalah bagian tubuh yang terletak di bawah abdomen. Pelvis terdiri dari empat tulang,
yaitu sakrum, koksigeus, dan dua tulang inominata (Gambar 2.1.). Masing-masing tulang
inominata ini dibentuk oleh penyatuan ilium, iskium, dan pubis. Tulang-tulang inominata
disatukan ke sacrum pada sinkondrosis sakroiliaka dan pada simfisis pubis (Cunningham, et al.,
2013).

Pelvis dapat dibagi menjadi dua bagian oleh apertura pelvis superior, yang dibentuk di belakang
oleh promontorium os sacrum, di lateral oleh linea terminalis, dan di anterior oleh symphysis
pubica. Di atas apertura pelvis superior terdapat pelvis major atau false pelvis yang membentuk
sebagian cavitas abdominalis, sedangkan yang di bawah apertura pelvis superior terdapat pelvis
minor atau true pelvis yang terdapat pada gambar Pelvis major melindungi isi abdomen dan
setelah kehamilan bulan ketiga, membantu menyokong uterus gravidarum. Selama stadium awal
persalinan, pelvis major membantu menuntun janin masuk ke pelvis minor (Snell, 2006;
Cunningham, et al., 2013).
Analisis masalah
Struktur anatomi system urinaria
A. Bagaimana struktur anatomi dari organ urinaria?

B. Bagaimana anatomi kelenjar prostat yang normal?


Prostat adalah organ genital yang hanya ditemukan pada pria karena merupakan penghasil
cairan semen yang hanya dihasilkan oleh pria. Prostat berbentuk piramid, tersusun atas
jaringan fibromuskular yang mengandung kelenjar. Prostat pada umumnya memiliki
ukuran dengan panjeng 1,25 inci atau kira-kira 3 cm, mengelilingi uretra pria. Dalam
hubungannya dengan organ lain, batas atas prostat bersambung dengan leher bladder atau
kandung kemih. Di dalam prostat didapati uretra. Sedangkan batas bawah prostat yakni
ujung prostat bermuara ke eksternal spinkter bladder yang terbentang diantara lapisan
peritoneal. Pada bagian depannya terdapat simfisis pubis yang dipisahkan oleh lapisan
ekstraperitoneal. Lapisan tersebut dinamakan cave of Retzius atau ruangan retropubik.
Bagian belakangnya dekat dengan rectum, dipisahkan oleh fascia Denonvilliers (Groat,
2010). Prostat memiliki lapisan pembungkus yang disebut dengan kapsul. Kapsul ini terdiri
dari 2 lapisan yaitu :
1. True capsule : lapisan fibrosa tipis pada bagian luar prostat
2. False capsule : lapisan ekstraperitoneal yang saling bersambung, menyelimuti bladder
atau kandung kemih. Sedangkan Fascia Denowilliers berada pada bagian belakang (Groat,
2010).

Prostat memiliki kapsula fibrosa yang padat dan dilapisi oleh jaringan ikat prostat sebagai
bagian fascia pelvis visceralis. Pada bagian superior dari prostat berhubungan dengan
vesika urinaria, sedangkan bagian inferior bersandar pada diafragma urogenital.
Permukaan ventral prostat terpisah dari simpisis pubis oleh lemak retroperitoneal dalam
spatium retropubicum dan permukaan dorsal berbatas pada ampulla recti. Prostat terdiri
dari 5 lobus yaitu anterior, posterior, median, lateral kanan, dan lateral kiri. Ada juga yang
menyebutkan bahwa prostat terbagi atas zona perifer, zona sentral, zona transisional, zona
anterior, dan zona preprostatik sfingter.

C. Bagaimana anatomi kelenjar prostat yang membesar?

Prostat terletak mengelilingi urethra posterior, pembesaran dari prostat mengakibatkan


urethra pars prostatika menyempit dan menekan dasar dari kandung kemih. Penyempitan
ini dapat menghambat keluarnya urine. Keadaan ini menyebabkan peningkatan tekanan
intravesika. Untuk dapat mengeluarkan urin, kandung kemih harus berkontraksi lebih
kuat guna melawan tahanan itu. Kontraksi yang terus menerus ini menyebabkan
perubahan anatomi kandung kemih, dimana perubahan struktur ini oleh penderita
dirasakan sebagai keluhan/gejala LUTS.
Struktur anatomi pelvis
A. Organ apa saja yang ada di perut bawah (hipogastrium)?

Terdapat uterus, vesica urinaria, int. tenue, dan colon sigmoideum.

Anda mungkin juga menyukai