Anda di halaman 1dari 5

PARASITOLOGI

A. Plasmodium falciparum
P. falciparum menyebabkan malaria falciparum atau malaria tropika. Plasmodium falciparum ditemukan di
daerah tropik, terutama di Afrika dan Asia Tenggara. Di Indonesia parasit ini tersebar di seluruh kepulauan.

Taksonomi :
Filum : apicomplexa
Kelas : aconoidasida
Ordo : haemosporida
Famili : plasmodiidae
Genus : plasmodium
Spesies : plasmodium falciparum

Morfologi
1. Tropozoit
Berbentuk cincin, terdapat dua buah kromatin, bentuk marginal, sel darah merah tidak membesar, tampak
sebagian sitoplasma parasit berada di bagian tepi dari eritrosit ( bentuk accole atau form appliqué). Pada bentuk
tropozoit lanjut mengandung bintik-bintik Maurer (Maurer dots)

2. Skizon
Pigmen menggumpal di tengah, skizon muda berinti < 8 dan skizon tua berinti 8-24.

3. Makrogametosit
Berbentuk pisang langsing, inti padat di tengah, pigmen mengelilingi inti, sitoplasma biru kelabu.
4. Mikrogametosit
Berbentuk pisang gemuk, inti tidak padat, pigmen mengelilingi inti, sitoplasma biru pucat kemerahan.

B. Plasmodium vivax
Manusia merupakan hospes perantara parasit ini, sedangkan hospes definitifnya adalah nyamuk Anopheles
betina. P.vivax menyebabkan penyakit malaria vivaks yang juga disebut malaria tersiana.

Taksonomi :
Filum : apicomplexa
Kelas : aconoidasida
Ordo : haemosporida
Famili : plasmodiidae
Genus : plasmodium
Spesies : plasmodium vivax

Morfologi
1. Tropozoit
Bentuk seperti cincin ukuran lebih besar dari tropozoit Plasmodium falciparum dengan sitoplasma yang
bentuknya tidak teratur. Sedangkan tropozoit dewasa bentuk sitoplasmanya amoboit dengan inti yang
besar. Pigmen berwarna coklat kekuningan yang tersebar pada sebagian sitoplasma dan bila bentuknya
bulat tanpa vakuola akan sulit di bedakan dengan bentuk gametosit
2. skizon
Bentuk tidak teratur, sitoplasma terpecah-pecah dalam kelompok dan pigmennya berwarna coklat. Pada
skizon dewasa terdapat 16 merozoit yang ukurannya lebih besar dari plasmodium lain.
3. gametosit
Berbentuk bulat dengan inti ditengah sitoplasma, disekelilingnya terdapat daerah yang tidak berwarna.
Makrogametosit lebih besar dari Plasmodium lain yang tidak dapat dibedakan dengan bentuk tropozoit
dewasa. Pigmen halus dan terbesar pada sitoplasma. Mikrogametosit mempunyai inti besar berwarna
merah muda, sitoplasma pucat dengan pigmen yang terbesar.

C. Plasmodium malariae
P. malariae adalah penyebab malaria malariae atau malaria kuartana, karena serangan demam berulang pada
tiap hari keempat.

Taksonomi :
Filum : apicomplexa
Kelas : aconoidasida
Ordo : haemosporida
Famili : plasmodiidae
Genus : plasmodium
Spesies : plasmodium malariae

Morfologi
1. Bentuk tropozoit Bentuk seperti cincin dengan sitoplasma tebal dengan inti yang besar. Pada tropozoit
dewasa bentuk cincin berukuran lebih besar, pigmen kasar dan sering menutupi inti. Sulit dibedakan
dengan bentuk gametosit Plasmodium falciparum
2. Bentuk skizon Ukurannya lebih kecil dari Plasmodium vivax. Bentuk kecil seperti bunga mawar. Jumlah
merozoit rata-rata 8, sering hanya inti dan pigmen yang terlihat.
3. Bentuk gametosit Pigmen padat, gelap dan menggumpal. Bentuknya sama dengan tropozoit yang
berkelompok sehingga sulit dibedakan dan jumlah dalam darah sedikit.

D. Plasmodium ovale

Taksonomi :
Filum : apicomplexa
Kelas : aconoidasida
Ordo : haemosporida
Famili : plasmodiidae
Genus : plasmodium
Spesies : plasmodium ovale
Morfologi
1. T ropozoit
Stadium trofozoit berbentuk bulat dan kompak dengan granula pigmen yang lebih kasar tetapi tidak sekasar
pigmen P.malariae.
2. Skizon
berbentuk bulat dan bila matang, mengandung 8-10 merozoit yang letaknya teratur di tepi mengelilingi
granula pigmen yang berkelompok di tengah.
3. Gametosit
Stadium gametosit betina (makrogametosit) bentuknya bulat, mempunyai inti kecil, kompak dan sitoplasma
berwarna biru. Gametosit jantan (mikrogametosit) mempunyai inti difus, sitoplasma berwarna pucat
kemerah-merahan, berbentuk bulat. Pigmen dalam ookista berwarna coklat/tengguli tua dan granulanya mirip
dengan yang tampak pada P malariae.

SIKLUS HIDUP

Siklus hidup Plasmodium terdiri dari 2, yaitu siklus sporogoni (siklus seksual) yang terjadi pada nyamuk
dan siklus skizogoni (siklus aseksual) yang terdapat pada manusia. Siklus ini dimulai dari siklus sporogoni yaitu
ketika nyamuk mengisap darah manusia yang terinfeksi malaria yang mengandung plasmodium pada stadium
gametosit (8). Setelah itu gametosit akan membelah menjadi mikrogametosit (jantan) dan makrogametosit
(betina) (9). Keduanya mengadakan fertilisasi menghasilkan ookinet (10). Ookinet masuk ke lambung nyamuk
membentuk ookista (11). Ookista ini akan membentuk ribuan sprozoit yang nantinya akan pecah (12) dan
sprozoit keluar dari ookista. Sporozoit ini akan menyebar ke seluruh tubuh nyamuk, salah satunya di kelenjar
ludah nyamuk. Dengan ini siklus sporogoni telah selesai.
Siklus skizogoni terdiri dari 2 siklus, yaitu siklus eksoeritrositik dan siklus eritrositik. Dimulai ketika
nyamuk menggigit manusia sehat. Sporozoit akan masuk kedalam tubuh manusia melewati luka tusuk nyamuk
(1). Sporozoit akan mengikuti aliran darah menuju ke hati, sehingga menginfeksi sel hati (2) dan akan matang
menjadi skizon (3). Siklus ini disebut siklus eksoeritrositik. Pada Plasmodium falciparum dan Plasmodium
malariae hanya mempunyai satu siklus eksoeritrositik, sedangkan Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale
mempunyai bentuk hipnozoit (fase dormant) sehingga siklus eksoeritrositik dapat berulang. Selanjutnya, skizon
akan pecah (4) mengeluarkan merozoit (5) yang akan masuk ke aliran darah sehingga menginfeksi eritrosit dan
di mulailah siklus eritrositik. Merozoit tersebut akan berubah morfologi menjadi tropozoit belum matang lalu
matang dan membentuk skizon lagi yang pecah dan menjadi merozoit lagi (6). Diantara bentuk tropozoit
tersebut ada yang menjadi gametosit (7) dan gametosit inilah yang nantinya akan dihisap lagi oleh nyamuk.
Begitu seterusnya akan berulang-ulang terus. Gametosit tidak menjadi penyebab terjadinya gangguan klinik
pada 13 penderita malaria, sehingga penderita dapat menjadi sumber penularan malaria tanpa diketahui (karier
malaria).

Anda mungkin juga menyukai