Anda di halaman 1dari 16

FLORA FAUNA INJURY

Dhia Adhi Perwirawati


1910211125
1.Tetraodon atau lebih dikenal dengan ikan buntal memiliki gigi-gigi yang tajam
pada rahangnya dan memiliki alat pertahanan diri berupa racun yang disebut
tetrodotoxin (TTX) yang akan diekskresikan dari kulit apabila merasa terancam dan
pada saat yang bersamaan ikan buntal mampu menggelembungkan dirinya 2-3 kali
ukuran normal yang mampu bertahan hingga dua jam. Selain itu, racun TTX pada
ikan betina lebih tinggi daripada jantan. 
2.Blue Ringed Octopus (gurita cincin biru), dapat dijumpai di perairan dangkal (0
– 20 m) di celah terumbu karang, kaleng-kaleng bekas di perairan, dan cangkang
bivalvia yang kosong serta mampu menyamarkan diri dengan membenamkan
seluruh tubuhnya ke dalam pasir. Gurita jenis ini, memiliki dua jenis racun yaitu;
maculotoxin yang digunakan untuk pertahanan diri dari predator dan hepalotoxin
untuk melumpuhkan mangsanya. Gigitan gurita cincin biru dapat berakibat fatal,
racun yang memasuki peredaran darah dapat terjadi dalam hitungan menit dan akan
merasakan mati rasa hingga lumpuh dan diikuti dengan hilangnya kendali reflex
dari otak. Manusia dapat tergigit apabila gurita ini dipegang atau secara tidak
sengaja berada disekitarnya
3. Landak laut, dengan ciri memliki duri pada sekujur tubuhnya yang
berfungsi sebagai alat pertahanan dan bergerak. Pada duri-duri tersebut
terdapat racun yang mampu menusuk ke dalam jaringan (hewan dan manusia)
yang akan patah pada jaringan tersebut dan akan sulit untuk dikeluarkan.
4. Stone Fish, bentuk tubuhnya mirip batuan atau pecahan karang dengan
warna tubuh yang dapat menyerupai lingkungannya , hidup di perairan
dengan dasar substrat berupa karang ataupun batuan dan sering mengubur
tubuhnya di dalam pasir. Ikan batu memiliki pertahanan yakni duri-duri di
punggungnya yang ketika ditindih dapat mengeluarkan racun yang akan
menyerang kardiovaskular dan neuromuscular secara bersamaan sehingga
menyebabkan rasa sakit yang luar biasa di sekitar sengatan, kematian jaringan
kulit dan kelumpuhan otot. Ikan ini seringkali muncul di permukaan air ketika
surut.
1.Hiu, sejauh ini terdapat 350 jenis hiu yang telah teridentifikasi dan 27 diantaranya
merupakan jenis hiu yang dilaporkan telah menyerang manusia. Seluruh permukaan
tubuh hiu tersebar sel syaraf yang dapat menerima “infills infrasonic” dari jarak
jauh sehingga mampu mendeteksi suara berfrekuensi rendah atau getaran yang tidak
teratur yang menandakan adanya mangsa. Beberapa jenis hiu yang berbahaya antara
lain; hiu gelap (Charcharinus obcures), hiu mako (Isurus oxyrinchus), hiu putih
besar (Carcharodon carcharias) dan hiu martil (Sphyrna lewini).
2.Ikan Barakuda, dikenal dengan ikan alu-alu, sebagian besar hidup di habitat dekat
pantai seperti padang lamun dan terumbu karang, memiliki mulut yang panjang,
gigi yang besar dan tajam serta tubuh yang kuat dan ramping membantu barakuda
berenang cepat hingga 35 mph untuk memburu mangsanya dengan mudah. Ikan ini
berburu dengan penglihatan yang baik seperti ikan-ikan kecil yang paling terlihat
ketika memantulkan cahaya, oleh karenanya barakuda seringkali salah mengenali
mangsanya pada logam-logam yang mengkilap. Untuk para perenang dan penyelam
disarankan tidak memakai perhiasan yang mengkilap pada saat snorkling maupun
menyelam
3. Udang Mantis, disebut mantis karena bentuk dan sifatnya yang sangat mirip
dengan belalang mantis. Hidup di substrat pasir berlumpur dan menggali terumbu
karang yang kondisinya kurang baik. Udang ini memiliki dua senjata yang cukup
berbahya yaitu cakar yang sangat tajam yang digunakannya sebagai tombak untuk
menusuk mangsanya hingga pada mantis dewasa mampu memotong jari manusia
dan tinju yang dapat menghancurkan cangkang bivalvia. Udang mantis terkenal
sebagai hewan laut yang sangat posesif terhadap daerah teritorinya, setiap ada yang
mendekati lubangnya (sarang) akan diserang tanpa ampun..
4. Moray, menyerupai lintah raksasa, dapat dijumpai terutama pada terumbu karang
dan di perairan dangkal berbatu dengan kedalaman habitat maksimum 40 meter,
tubuhnya tersembunyi di celah-celah bebatuan dan hanya kepalanya yang menonjol,
mulutnya hampir selalu terbuka dengan gigi-gigi tajam besar yang terlihat
didalamnya. Belut moray memangsa dengan cara menyergap dan saat merasa
terganggu dan terancam akan menyerang dan menggigit dengan sangat keras hingga
mampu merobek kulit dan otot. Namun, belut ini tidak akan menyerang jika tidak
diprovokasi.
1. Ular Laut, memiliki bisa yang kuat dan gigitannya berakibat fatal pada manusia
sampai pada kematian dalam hitungan jam setelah gigitan terjadi. Ular laut paling
sering dijumpai di sekitar pantai, padang lamun dan terumbu karang dengan ukuran
berkisar 120 – 150 cm serta aktif pada siang dan malam hari. Hewan ini bergerak
sangat cepat dalam air, yaitu sekitar 12 mil/jam dan bertahan 7-8 jam di bawah air,
kemudian harus ke daratan untuk bernafas. Meskipun mulut ular laut kecil, namun
bukan berarti tidak bisa menggigit manusia. Memakai booties saat berjalan-jalan di
pantai sangat dianjurkan.
2. Lion Fish, terkenal dengan keelokan siripnya yang panjang dengan beragam warna
seperti merah, coklat, orange, kuning, hitam dan putih yang berselang-seling. Sering
dijumpai di daerah terumbu karang dengan ukuran 5 -45 cm.  Pada sirip ikan lepu
terdapat racun yang apabila tertusuk akan menimbulkan rasa terbakar, dalam waktu
15 -20 menit menyebabkan hipertensi, takikardia (kenaikan denyut jantung) dan mati
rasa dan dalam waktu tiga jam setelah terkena racun, dapat menyebabkan
kelumpuhan ekstremitas 
1.Hydroid (bulu ayam), berbentuk seperti helaian bulu ayam yang besar, hidup
pada daerah terumbu karang dengan arus dalam lautnya yang cukup kuat.
Permukaan hydroid dipenuhi nematocyst (sel penyengat) untuk melumpuhkan
makanannya (plankton) dan mempertahankan diri. Meskipun tidak mematikan,
hewan ini mengandung racun yang dapat menimbulkan rasa gatal yang hebat jika
masuk ke dalam kulit. Rasa gatal dan rasa panas akan bercampur lalu akan
menjalar dengan cepat saat digaruk. Kulit akan memerah dan bentol-bentol besar
seperti gejala alergi. Racunnya akan mudah bepindah saat bergesekan dengan
bagian tubuh yang lain.
2.Karang api (Millepora), merupakan salah-satu biota berbahaya yang harus
dihindari ketika snorkling maupun diving. Karang ini memiliki sel penyengat pada
permukaan tubuhnya seperti bulu-bulu halus. Cara membedakannya dengan jenis
karang lainnya adalah ciri warnanya yang kuning atau orange dengan ujung
keputihan. Sengatan millepora seperti luka kemerahan pada kulit, 5 – 30 menit
akan terasa seperti terbakar akibat sengatan tersebut dan dapat menyebabkan
demam yang cukup tinggi
3. Portuguese man of war, bentuk tubuhnya yang menyerupai “Man of
War”, kapal perang Portugis diabad ke 18, tersebar di semua perairan tropis
dan subtropis baik di lautan lepas hingga di pinggir-pinggir pantai. Bagian
tentakel hewan ini dipenuhi oleh racun untuk membunuh mangsanya dan alat
pertahanan diri. Racun yang dikeluarkan oleh tentakel ini dapat menimbulkan
luka yang serius pada manusia yakni bekas luka yang menyerupai bekas luka
bakar. Meskipun sengatannya sangat terkenal menyakitkan, kematian yang
disebabkan oleh hewan ini memiliki kemungkinan yang sangat kecil. Namun,
meski ditemukan sudah mati di pinggir pantai tentakel hewan ini masih bisa
menyengatkan racun yang sama dengan hewan yang masih hidup bahkan
tentakel yang sudah terlepas pun masih mampu menyengatkan racun

Anda mungkin juga menyukai