Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KEPERAWATAN GADAR

“GIGITAN BINATANG LAUT BERBAHAYA“


Dosen : Ns. Yohanis Buiswarin, S.Kep

Disusun Oleh :

Nama : Tiffanny Far-Far


Nim : P07120218044
Tingkat : III.A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL
TAHUN AKADEMIK 2021
Ubur-ubur
a. Pengertian
Ubur – ubur adalah hewan laut yang menakjubkan karena ciri – ciri fisik yang
mereka miliki seperti bertubuh transparan dan berurai
b. Habitat
- Seperti halnya dengan biantang laut lainnya ubur-ubur dijumpai di kawasan
laut, mulai dari daerah pantai hingga di kedalaman 99 m, terutama di daerah
laut yang airnya hangat (tropik) dan jernih.
- Ubur-ubur merupakan hewan yang menetap di suatu tempat dengan
melekatkan diri pada suatu obyek yang berada di dalam laut, misalnya batu
karang, tumbuhan laut, bekas cangkang Gastropoda, bahkan ada yang
menguburkan diri hingga separuh dari tubuhnya di pasir atau lumpur.
c. Bahaya / masalah yang ditimbulkan
- Sengatan ubur-ubur dapat menyebabkan Sensasi terbakar, Menyakitkan
tanda atau garis merah yang berkembang setelah beberapa menit sampai
beberapa jam, Gatal, Kesemutan dan mati rasa, Lepuh, Cekot yang dapat
memancarkan sebuah kaki atau lengan ke dada
- Tanda dan gejala sengatan ubur-ubur yang parah:Mual, Muntah, Sakit
kepala, Kejang otot, Kelemahan, Kesulitan mengendalikan gerakan otot,
Pusing, Demam.
d. Penanganan
Kebanyakan sengatan ubur-ubur bisa diobati dengan pengobatan ringan.
Langkah-langkahnya meliputi:
- Menonaktifkan sengatan
- Menghilangkan sengatan yang tersisa
- Menghilangkan rasa sakit
Tahapan lengkap mengantisipasi sengatan ubur-ubur
- Setelah merasakan tersengat ubur-ubur segeralah tentakel dibersihkan
dengan cara dicuci dengan air laut di pantai saat itu juga. Pada saat
membersihkan area yang terkena sengatan ubur-ubur jangan menggosok
dengan menggunakan tangan telanjang, karena terkadang ubur-ubur
meninggalkan sisa tentakel pada permukaan kulit sehingga lebih baik
gunakan benda dengan permukaan yang agak keras misalnya kartu ATM
atau sejenisnya.
- Segeralah ke bibir pantai untuk mencari pertolongan.
- Segera ikat daerah yang terkena sengatan dengan kain atau alat/bahan
seadanya untuk   menyumbat aliran darah agar racun tidak tersebar luas ke
tubuh, lalu bilas daerah sengatan dengan cuka (cairan asam) untuk
menetralkan sengatan di kulit.
- Kompres daerah yang terkena sengatan ubur-ubur tersebut dengan air
panas.
- Segeralah minum kopi susu sangat panas dengan gula yang lebih (nasehat
penduduk sekitar pantai) dan minum air kelapa untuk meminimalisir racun di
dalam tubuh.
- Istirahatlah, dan tahanlah rasa sakit yang Anda rasakan.
- Paling tidak rasa sakit yang berlebihan akan turun setelah kira-kira 1 jam.
- Teman Anda harus memberi semangat agar teman Anda yang sedang
kesakitan tetap bertahan dan tidak pingsan.
- Untuk meminimalisir, berjemurlah di paparan sinar matahari dan oleskan
minyak yang panas. Misalnya Gandapura atau minyak Cap Kapak.
Obat alami sengatan ubur-ubur
- Bahan-bahan : Cabai rawit, minyak, dan jahe.
Duri babi
- Duri babi atau ladak adalah jenis hewan laut berbentuk bulat dan seluruh tubuhnya
ditutupinoleh duri tajam, hewan ini biasanya ditemukan diperairan laut yang dangkal,
disela-sela karang terjal, bebatuan, dan terumbu karang atau didalam guundukan
pasir pantai. Terkena sengatan duri babi akan terasa menyakitkan. Umumnya, ini ini
akan meninggalkan luka tusukan pada kulit yang menyebabkan infeksi apabila tidak
di obati.
- Area yang tersengat duri babi baiasanya memerah, bengkak, dan berwarna biru
kehitaman, Lelah dan lemas, nyeri otot, syok, dan dapat mengakibatkan
kelumpuhan.
- Pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalahrendam area kulit yang tertusuk
duri babi dengan air hangat selama 30-90 menit untuk mengurangi rasa sakit,
kemudian mencabut potongan duri secara perlahan, bisa juga menggunakan krim
dan pisau cukur untuk mencabut setelah itu d bilas hingga bersih, sengatan duri babi
bisa juga di tangani dengan menggunakan cukauntuk membantu melarutkan duri
yang menancap di kulit.

Ikan pari

- ikan Pari adalah Elasmobranchii, yaitu binatang yang memiliki skeleton yang


terbentuk dari kartilago tulang lunak. Elasmobranchii terbagi menjadi dua
yaitu Selachii atau hiu dan Batoidea atau pari (Compagno et al., 2005).
- Klasifikasi ikan pari
 Phylum : chordata
 Subphyulm : vertebrata
 Class : pisces
 Subclass : elasmobranchii
 Ordo : batoidei
 Family : trygonidae
 Genus : dasyatis
 Species : dasyatis sp
- Habitat ikan pari
Ikan pari (famili Dasyatidae) mempunyai variasi habitat yang sangat luas
dengan pola sebaran yang unik. Daerah sebaran ikan pari adalah perairan
pantai dan kadang masuk ke daerah pasang surut. Dasyatis sp. banyak
ditemukan pada habitat dasar di perairan pesisir (Schwartz 2007). Habitat
ikan pari ini berada di dasar perairan berlumpur, lumpur berpasir, tanah
keras, bahkan yang berbatu atau koral.
- Ciri-ciri ikan pari
 Hidup di dasar laut
 Ikan ini dikenal sebagai ikan batoid (sekelompok ikan bertulang rawan
yang mempunyai ekor seperti cambuk)
 Memiliki celah insang yang terletak disisi ventral kepala
 Sirip dada ikan ini melebar menyerupai sayap, dengan sisi bagian depan
bergabung dengan kepala
 Bagian tubuh sangat pipih
 Bentuk ekor seperti cambuk pada beberapa spesies, dengan sebuah atau
lebih duri tajam di bagian ventral dan dorsal
Gurita Cincing Biru
a. Pengertian
Gurita cincin biru (blue ringed octopus) adalah salah satu jenis gurita paling
menarik yang pernah diketahui oleh manusia. Nama "cincin biru" diberikan pada
hewan ini karena adanya pola totol-totol menyerupai cincin berwarna biru di
sekujur tubuhnya. Karena pewarnaannya yang unik tersebut itulah, gurita cincin
biru menjadi salah satu hewan laut paling menarik & paling indah bila dilihat.
Namun jangan tertipu dengan keindahannya karena faktanya, gurita cincin biru
adalah salah satu hewan laut paling berbahaya bagi manusia.
b. Klasifikasi
- Kingdom : Animalia
- Filum : Mollusca
- Kelas : Cephalopoda
- Ordo : Octopoda
- Famili : Octopodidae
- Subfamili : Octopodinae
- Genus : Hapalochlaena
c. Habitat
Gurita cincin biru, tiga (atau mungkin empat) jenis spesies gurita ini hidup di laut
pasang dan terumbu karang di Pasifik dan Samudra Hindia, dari Jepang ke
Australia (terutama di sekitar selatan New South Wales dan Australia
Selatan).Gurita cincin biru bisa ditemukan di perairan laut dangkal (kedalaman
kurang dari 30 m) di Australia & Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Kondisi
dasar laut yang banyak dihuni oleh gurita ini biasanya berupa dasar laut yang
berpasir atau berlumpur dengan batu-batu karang & alga di dekatnya. Mereka
adalah hewan pemalu yang berarti mereka selalu berusaha menyembunyikan diri
mereka dari hewan lain dengan cara memipihkan tubuhnya & kemudian
mengubah warnanya menyerupai warna lingkungan sekitar sehingga sulit dilihat.
d. Bahaya yang ditimbulkan
Racun mereka dapat menyebabkan mual, membuat saluran pernapasan
terganggu, gagal jantung, kelumpuhan yang parah dan kadang-kadang total, juga
kebutaan, bahkan dapat menyebabkan kematian dalam beberapa menit jika tidak
segera diobati.Perlu diketahui bahwa pada dasarnya semua gurita menghasilkan
racun. Racun tersebut sebenarnya adalah air liur yang fungsi utamanya
menyerupai racun pada laba-laba, yaitu untuk melelehkan jaringan tubuh
mangsanya sehingga bisa "diminum". makanan dari gurita sendiri umumnya
memang hewan-hewan berkulit keras seperti kepiting &udang lobster. Khusus
untuk gurita cincin biru, mangsanya mencakup hewan-hewan kecil seperti
umang-umang & udang kecil.
e. Penanganan
Pertolongan pertama yang bisa dilakukan pada orang yang tergigit gurita cincin
biru meliputi pemberian tekanan pada luka gigitan & pemakaian alat bantu
pernapasan pada korban. Hal yang sedikit melegakan adalah bila orang yang
tergigit masih hidup sesudah 24 jam lebih, maka orang tersebut memiliki peluang
besar untuk tetap hidup karena sesudah itu, tubuh akan menetralisir sendiri
racun yang masih mengendap dalam tubuh. Hal lain yang perlu diperhatikan
adalah karena racun gurita cincin biru bisa bereaksi dalam waktu singkat,
pertolongan pertama harus langsung diberikan sesegera mungkin begitu
diketahui bahwa korban memang tergigit oleh gurita cincin biru.

Ikan batu
a. Pengertian
Ikan batu, Synanceia verrucosa, juga disebut sebagai batu karang atau dornorn,
adalah sebutan yang diberikan untuk ikan laut yang berpenampilan seperti batu.
merupakan ikan karnivora dengan jarum beracun yang tinggal di dasar terumbu
karang, berkamuflase sebagai batu. Ikan ini merupakan ikan paling beracun di
dunia. Ikan ini memiliki panjang sekitar 30-40 cm.
b. Habitat
Ikan ini hidup di perairan hangat wilayah Hindia & Pasifik, perairan yang dipilih
umumnya adalah perairan berkarang atau yang dipenuhi tumbuhan ganggang
kecil. Mereka memilih perairan tersebut karena kondisi lingkungan yang sangat
membantu mereka untuk berkamufalse , Selain di perairan berkarang & berbatu,
ikan ini juga sering dijumpai diwilayah berpasir dan berlumpur. Ketika sudah
menemukan tempat yang cocok untuknya, ia akan segera menggali lubang
dengan sirip dadanya lalu membenamkan bagian perutnya kedalam pasir.
c. Bahaya yang ditimbulkan
Para penyelam di perairan tropis selalu diwanti-wanti untuk tidak menginjakkan
kaki atau menyentuh sembarangan benda-benda di dasar laut, salah satunya ya
untuk menghindari bahaya dari ikan lepu batu karang. Ikan lepu batu karang
memiliki racun yang sangat kuat & ia bahkan disebut-sebut sebagai ikan paling
beracun di lautan
d. Penanganan dan pencegahan
- Bila ada penyelam yang tanpa sengaja menginjak - atau dalam kasus lain,
memegang - ikan tersebut. pertolongan pertama yang harus diberikan adalah
segera mengeluarkannya keluar air. Hal selanjutnya yang dilakukan adalah
merendam atau mengompres bagian yang sakit dengan air panas.
- pemberian air panas bisa membantu mencegah racunnya menyebar lebih
jauh. Namun air yang diberikan juga tidak boleh berupa air yang masih
mendidih karena air mendidih justru bisa melukai kulit & menyebabkan
lukanya bertambah parah. Hal berikutnya adalah segera membawa penyelam
yang bersangkutan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat pengobatan
lebih lanjut.

Kerang Beracun
a. Pengertian
Siput merupakan hewan jenis molusks, kelas Semua kerang-kerangan memiliki
sepasang cangkang (disebut juga cangkok atau katup) yang biasanya simetri
cermin yang terhubung dengan suatu ligamen (jaringan ikat). Pada kebanyakan
kerang terdapat dua otot adduktor yang mengatur buka-tutupnya cangkang.
b. Habitat
Terdapat di air tawar, air masin, dan di daratan. Beberapa kerang yang sering
ditemukan di pantai memiliki racun yang sangat berbahaya bagi manusia. Gejala
yang ditimbulkan antara lain perasaan tebal dan tertusuk-tusuk, kelumpuhan
pernapasan, dan gagal jantung. Pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan
membuat sayatan di sekitar luka dan lakukan resusitasi.
c. Bahaya yang ditimbulkan
- Ratusan racun
- Yang paling beracun
- Harpun beracun
- Korban manusia
d. Bahaya kerang
Mengonsumsi kerang berlebihan berpotensi tertekan bahaya logam berat
e. Penanganan dan penceghan
Jika ada anggota keluarga yang mengalami keracunan dan menunjukkan gejala
seperti mual, muntah dan pusing, maka pertolongan pertama harus dilakukan
dengan cepat. Pertolongan ini antara lain:
- Minumkan susu murni atau air kelapa muda jika korban masih sadar
- Jika korban pingsan, miringkan atau tengkurapkan.
- Paksa korban untuk memuntahkan makanan, mungkin masih bisa keluar
- Segera bawa ke rumah sakit terdekat
- Amankan barang bukti makanan yang beracun
- Mengingatkan orang lain supaya tidak memakan makanan yang sama karena
dugaan keracunan tersebut
- Laporkan rincian makanan yang dimakan korban sebelum kejadian kepada
dokter atau petugas medis untuk membantu penanganan.

Anda mungkin juga menyukai