Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KEPERAWATAN GADAR

“GIGITAN BINATANG LAUT BERBAHAYA“


Dosen : Ns. Yohanis Buiswarin, S.Kep

Disusun Oleh :

Nama : Putresia Jeviwra


Nim : P07120218025
Tingkat : III.A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL
TAHUN AKADEMIK 2021
A. Ikan Hiu
Ikan Hiu adalah sekelompok (superordo Selachimorpha) ikan dengan kerangka
tulang rawan yang lengkap dan tubuh yang ramping. Mereka bernapas dengan
menggunakan lima liang insang (kadang-kadang enam atau tujuh, tergantung
pada spesiesnya). Kerangka hiu sangat berbeda dibandingkan dengan ikan-ikan
bertulang Rahang hiu beraneka ragam dan diduga telah berevolusi dari rongga
insang yang pertama. Rahang ini tidak melekat pada cranium dan mempunyai
deposit mineral tambahan yang memberikannya kekuatan yang lebih besar.
Habitat ikan hiu umumnya adalah di laut. Ikan hiu ditemukan di perairan dalam
berkarang dengan dasar yang tidak terlalu terjal. Bahaya yang ditimbulkan adalah:
a. Cedera yang disebabkan serangan hiu biasanya berat dan meluas. Gejalanya
berupa luka ringan hingga bagian tubuh dan amputasi.
b. Akibat yang terjadi pada manusia adalah kehilangan darah yang berlebihan
dan syok (tekanan darah rendah, denyut nadi cepat, pucat sianosis, syok
bahkan kematian).
c. Komplikasi yang lambat dari infeksi pada luka akan mengakibatkan keracunan
gangrene dan tetanus.

Penanganan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Harus segera lakukan resusitasi ditempat kejadian hingga korban menjadi


stabil jangan tergesa-gesa membawa penderita kerumah sakit karena ini akan
mengurangi harapan untuk hidup.
b. Hentikan perdarahan.
c. Atasi perdarahan dengan balutan atau torniket, atau tekan arteri dengan jari
tangan. Dapat pula dilakukan dengan sapu tangan atau handuk yang bersih.
d. Analgesik kuat seperti morfin dapat diberikan.
e. Kaki sedikit ditinggikan.
f. Tranfusi dengan darah lengkap atau plasma dapat mengatasi keadaan yang
disebabakan oleh perdarahan.
g. Asupan per oral tidak di anjurkan.
h. Pengangkutan korban ke rumah sakit dilakukan apabila keadaan korban sudah
cukup baik untuk diangkut.
i. Rehabilitasi setelah serangan hiu biasanya memakan waktu yang cukup lama
karena mencangkup rehabilitasi fisik dan mental.

Pencegahan

a. pemasangan jala pantai cukup efektif untuk perenang tapi tidak untuk
penyelam.
b. Hiu sangat mudah terangsang oleh getaran dari ikan yang terluka maka
pemburu ikan sangat sering diserang oleh hiu.
c. Jangan memanah ikan yang banyak hiunya
d. Berenang ber dua mengurangi serangan hiu 50 %

B. Ubur – Ubur (Sea Wasp )


Ubur – ubur adalah hewan laut yang menakjubkan karena ciri – ciri fisik yang
mereka miliki seperti bertubuh transparan dan berurai. Walaupun jenis ubur – ubur
memiliki keindahan yang menakjubkan akan tetapi makhluk hidup ini adalah
makhluk yang beracun yang membahayakan jiwa manusia. Ubur-ubur merupakan
hewan yang menetap di suatu tempat dengan melekatkan diri pada suatu obyek
yang berada di dalam laut, misalnya batu karang, tumbuhan laut, bahkan ada yang
menguburkan diri hingga separuh dari tubuhnya di pasir atau lumpur. Banyak
binatang laut y
ang memiliki bisa atau racun,dari racun yang tingkat rendah sampai golongan
tingkat sangat berbahaya. Sengatan ubur-ubur dapat menyebabkan Sensasi
terbakar, Menyakitkan tanda atau garis merah yang berkembang setelah beberapa
menit sampai beberapa jam, Gatal, Kesemutan dan mati rasa, Lepuh, Cekot yang
dapat memancarkan sebuah kaki atau lengan ke dada.
Penanganan yang dapat di lakukan adalah :
 Menonaktifkan sengatan : Cuci daerah sengatan segera dengan air laut untuk
menghilangkan sisa tentakel. Kemudian, bilas daerah sengatan dengan cuka
(cairan asam) untuk menetralkan sengatan di kulit.
 Menghilangkan sengatan yang tersisa : Hapus sisa sengatan dengan
menggunakan krim cukur atau pasta dari air laut dan baking soda (sodium
bicarbonat) atau air laut dan bedak ke daerah sengatan.
 Menghilangkan rasa sakit : Mencuci atau merendam daerah sengatan dengan
air hangat/panas.
 Tahapan lengkap mengantisipasi sengatan ubur-ubur : segeralah tentakel
dibersihkan dengan cara dicuci dengan air laut di pantai saat itu juga. Pada
saat membersihkan area yang terkena sengatan ubur-ubur jangan menggosok
dengan menggunakan tangan telanjang,
 Segeralah ke bibir pantai untuk mencari pertolongan.
 Segera ikat daerah yang terkena sengatan dengan kain atau alat/bahan
seadanya untuk menyumbat aliran darah agar racun tidak tersebar luas ke
tubuh, lalu bilas daerah sengatan dengan cuka (cairan asam) untuk
menetralkan sengatan di kulit.
 Kompres daerah yang terkena sengatan ubur-ubur tersebut dengan air panas.
 Segeralah minum kopi susu sangat panas dengan gula yang lebih dan minum
air kelapa untuk meminimalisir racun di dalam tubuh.
 Istirahatlah, dan tahanlah rasa sakit yang Anda rasakan.
 Paling tidak rasa sakit yang berlebihan akan turun setelah kira-kira 1 jam.
 Memberikan semangat kepada teman Anda yang sedang kesakitan agar tetap
bertahan dan tidak pingsan.
 Untuk meminimalisir, berjemurlah di paparan sinar matahari dan oleskan
minyak yang panas.
 Obat Alami Sengatan Ubur-ubur : Cabai rawit, minyak, dan jahe. Di Tumbuk
atau diblender semua bahan hingga kental
 Cara memakai ramuan : Oleskan sedikit saja pada bagian yang disengat,
insya Allah setelah sekitar lima belas menit, efek panasnya akan menghilang
sendiri.
 Untuk mengobati sesak napas yang dialami korban sengatan,
berikan minuman kopi atau teh panas.

Berikut beberapa langkah pencegahan untuk bahaya ubur-ubur.

 Gunakan pakaian selam yang tebal.


 Jangan masuk ke air jika sudah ada peringatan atau ada riwayat ubur–ubur di
pantai tersebut.
 Jika ingin bernang di pantai, lakukan di bawah pengawasan..
 Jangan panik dan secepatnya keluar dari air.
 Tidak melakukan penyelamatan pada musim-musim dimana diketahui bahwa
binatang ini banyak terdapat.
 Kenakan pakaian pelindung yang dapat mencegah tersengat oleh seawasp.

C. Siput Dan Kerang Beracun


Siput merupakan hewan jenis molusks, kelas Semua kerang-kerangan memiliki
sepasang cangkang (disebut juga cangkok atau katup) yang biasanya simetri
cermin yang terhubung dengan suatu ligamen (jaringan ikat). Kerang tidak
memiliki kepala (juga otak) dan hanya simping yang memiliki mata. gastropoda
yang mempunyai cangkerang yang berputar. Siput tidak bertulang belakang
(invertebrat). Siput mempunyai kulit cangkerang yang keras. Kerang adalah
hewan air yang termasuk hewan bertubuh lunak (moluska). Siput terdapat di air
tawar, air masin, dan di daratan. Beberapa kerang yang sering ditemukan di pantai
memiliki racun yang sangat berbahaya bagi manusia. Gejala yang ditimbulkan
antara lain perasaan tebal dan tertusuk-tusuk, kelumpuhan pernapasan, dan gagal
jantung. Pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan membuat sayatan di
sekitar luka dan lakukan resusitasi
Ada sekitar 500-600 spesies siput kerucut. Semuanya beracun, di antara
spesies-spesies siput kerucut, ada satu yang paling beracun. Ia adalah siput
kerucut geografis. Racun siput kerucut terletak pada organ tubuhnya yang mirip
harpun. Racun siput kerucut tidak hanya mematikan untuk hewan,seperti ikan.
Racun itu juga merenggut nyawa manusia. Kerang memiliki sifat yang statis, tidak
seperti ikan. Kerang merupakan hewan yang memperoleh makanannya mirip
seperti penyedot debu. Kerang akan menyantap/menyedot apa saja yang ada
didekatnya tanpa adanya filter untuk memilah apakah makanan yang disedotnya
itu mengandung zat berbahaya atau tidak.
Jika ada anggota keluarga yang mengalami keracunan dan menunjukkan
gejala seperti mual, muntah dan pusing, maka pertolongan pertama harus
dilakukan dengan cepat. Pertolongan ini antara lain:

 Minumkan susu murni atau air kelapa muda jika korban masih sadar
 Jika korban pingsan, miringkan atau tengkurapkan.
 Paksa korban untuk memuntahkan makanan, mungkin masih bisa
keluar
 Segera bawa ke rumah sakit terdekat
 Amankan barang bukti makanan yang beracun agar tidak ada korban
 Laporkan rincian makanan yang dimakan korban sebelum kejadian
kepada dokter atau petugas medis untuk membantu penanganan.

D. Gurita Cincin Biru


Gurita cincin biru (blue ringed octopus) adalah salah satu jenis gurita paling
menarik dan merupakan salah satu hewan laut paling berbahaya bagi manusia.
Fenomena perubahan warna disinyalir merupakan salah satu cara bagi sang
gurita untuk menakut-nakuti musuhnya sekaligus sebagai sinyal peringatan untuk
memberitahu bahwa dirinya beracun. Ada 3 spesies hewan yang bisa disebut
sebagai gurita cincin biru & semuanya termasuk ke dalam genus Hapalochlaena.
Ketiga spesies itu adalah gurita cincin biru besar (Hapalochlaena lunulata), gurita
cincin biru kecil (Hapalochlaena maculosa), & gurita bergaris biru (Hapalochlaena
fasciata). ketiga spesies tersebut memiliki ciri khas berupa adanya pola cincin biru
pada kulitnya
Jenis spesies gurita ini hidup di laut pasang dan terumbu karang di Pasifik dan
Samudra Hindia, dari Jepang ke Australia.
Racun mereka dapat menyebabkan mual, membuat saluran pernapasan
terganggu, gagal jantung, kelumpuhan yang parah dan kadang-kadang total, juga
kebutaan, bahkan dapat menyebabkan kematian dalam beberapa menit jika tidak
segera diobati.
Pertolongan pertama yang bisa dilakukan pada orang yang tergigit gurita
cincin biru meliputi pemberian tekanan pada luka gigitan & pemakaian alat bantu
pernapasan pada korban. Hal yang sedikit melegakan adalah bila orang yang
tergigit masih hidup sesudah 24 jam lebih, maka orang tersebut memiliki peluang
besar untuk tetap hidup karena sesudah itu, tubuh akan menetralisir sendiri racun
yang masih mengendap dalam tubuh. Perawatan pertolongan pertama adalah
tekanan pada luka dan pernapasan buatan setelah kelumpuhan otot-otot
pernafasan telah menonaktifkan korban, yang sering terjadi dalam menit digigit.
Tetrodotoxin menyebabkan kelumpuhan tubuh yang parah dan sering total.
Perawatan di rumah sakit pasti melibatkan menempatkan pasien pada ventilator
medis sampai toksin dinetralkan oleh tubuh

E. Ikan Batu

Ikan atau dornorn, adalah sebutan yang diberikan untuk ikan laut yang
berpenampilan seperti batu yang merupakan ikan karnivora dengan jarum
beracun yang tinggal di dasar terumbu karang. Ikan ini merupakan ikan paling
beracun di dunia. Ikan ini memiliki panjang sekitar 30-40 cm. Ikan ini hidup di
perairan hangat wilayah Hindia & Pasifik, perairan yang dipilih umumnya adalah
perairan berkarang atau yang dipenuhi tumbuhan ganggang kecil. Mereka memilih
perairan tersebut karena kondisi lingkungan yang sangat membantu mereka untuk
berkamufalse , Selain di perairan berkarang & berbatu, ikan ini juga sering
dijumpai diwilayah berpasir dan berlumpur. Ketika sudah menemukan tempat
yang cocok untuknya, ia akan segera menggali lubang dengan sirip dadanya lalu
membenamkan bagian perutnya kedalam pasir.

pertolongan pertama yang harus diberikan adalah segera


mengeluarkannya keluar air, selanjutnya merendam atau mengompres bagian
yang sakit dengan air panas.. Hal berikutnya adalah segera membawa penyelam
yang bersangkutan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat pengobatan lebih
lanjut.

F. Duri Babi
Duri babi atau ladak adalah jenis hewan laut berbentuk bulat dan seluruh
tubuhnya ditutupinoleh duri tajam, hewan ini biasanya ditemukan diperairan laut
yang dangkal, disela-sela karang terjal, bebatuan, dan terumbu karang atau
didalam guundukan pasir pantai. Terkena sengatan duri babi akan terasa
menyakitkan. Umumnya, ini ini akan meninggalkan luka tusukan pada kulit yang
menyebabkan infeksi apabila tidak di obati.
Area yang tersengat duri babi baiasanya memerah, bengkak, dan berwarna
biru kehitaman, Lelah dan lemas, nyeri otot, syok, dan dapat mengakibatkan
kelumpuhan.
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalahrendam area kulit yang tertusuk
duri babi dengan air hangat selama 30-90 menit untuk mengurangi rasa sakit,
kemudian mencabut potongan duri secara perlahan, bisa juga menggunakan krim
dan pisau cukur untuk mencabut setelah itu d bilas hingga bersih, sengatan duri
babi bisa juga di tangani dengan menggunakan cukauntuk membantu melarutkan
duri yang menancap di kulit.

Anda mungkin juga menyukai