Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Siapa yang tidak kenal ikan lele. Orang indonesia sudah barang tentu akrab
dengan nama ikan lele. Ikan lele adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele
mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki
"kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya. Ikan lele tidak
pernah ditemukan di air payau atau air asin. Habitatnya di sungai dengan arus air yang
perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air..
Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antaralain: ikan
kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan),ikan
keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (JawaTengah).
Ikan lele sering dijadikan lauk, namun sebagian dari kita tidak megetahui
bahwa ikan lele memiliki racun pada bagian patilnya. Oleh karena itu, pada makalah
ini kami akan membahas mengenai racun pada patil ikan lele.
B. Tujuan
Untuk mengetahui distribusi racun, mekanisme racun, gejala keracunan dan
penanganannya.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mekanisme racun dalam tubuh manusia
2. Apa saja gejala serta efek keracunan
3. Bagaimana penanganan serta penanggulangan racun

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Taksonomi
Klasifikasi Ikan Lele Ikan Lele adalah salah satu jenis ikan air tawar yang
termasuk ke dalam ordo Siluriformes dan digolongkan ke dalam ikan bertulang
sejati. Lele dicirikan dengan tubuhnya yang licin dan pipih memanjang, serta
adanya sungut yang menyembul dari daerah sekitar mulutnya. Nama ilmiah Lele
adalah Clarias spp. yang berasal dari bahasa Yunani "chlaros", berarti "kuat dan
lincah". Dalam bahasa Inggris lele disebut dengan beberapa nama, seperti catfish,
mudfish dan walking catfish. Klasifikasi ikan lele berdasarkan Saanin (1984)
dalam Hilwa (2004) yaitu sebagai berikut:

Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Ostarophysi
Subordo : Siluroidae
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Lele Lokal (Clarias batrachus) atau yang sering disebut dengan “walking
catfish” ini merupakan lele habitat asli di Indonesia. Dinamakan walking catfish
karena kemampuanya untuk berjalan didaratan untuk mencari makanan atau
lingkungan yang cocok. Lele ini berjalan dengan menggunakan sirip pektoral
untuk mengangkat tubuhnya dan berjalan menyerupai ular.
Lele Lokal memiliki tubuh yang pipih dibagian posterior. Rahang atas yang
lebih menjorok. Ujung dari sirip pectoral mengeras menyerupai duri dan kasar

2
dibagian sisi luar serta bergerigi dibagian ujung dalam. Duri atau sirip pektoral
mengandung racun, dan memiliki panjang 2 kali dari lebar tubuh. Genital jantan
panjang dan meruncing, serta memiliki warna hitam ke abuan walaupun dalam
keadaan stress disertai bintik putih.
Lele Lokal dapat bertahan hidup dengan berpindah tempat selama tempat itu
tetap menjaga lele dalam keadaan lembab dan basah seperti berpindah dari kolam
air stagnan, rawa, sungai, atau bahkan lahan padi yang terkena banjir. Ikan lele
Lokal mampu bertahan cukup lama di daratan karena memiliki alat bantu
pernafasan berupa arborescent. Lele Lokal memiliki tubuh paling panjang rata-
rata 30cm, lele Lokal dapat mengkonsumsi ikan kecil, moluska, invertebrata lain,
detritus, bahkan gulma air di habitat alaminya,
B. Mekanisme Toksisitas

Kelenjar racun Lele ditemukan bersama tulang punggung tajam di tepi dorsal
dan sirip dada. Ketika tulang punggung menancap pada lawan, membran yang
mengelilingi sel-sel kelenjar racun robek, melepaskan racun ke dalam luka.
Bahaya utama bagi manusia muncul bukan dari sengatan awal dan
peradangan, tetapi dari sebab sekunder seperti infeksi bakteri dan jamur yang

3
dapat dimasuk melalui luka tusukan atau ketika potongan-potongan tulang
belakang dan jaringan lain tertanam dalam luka.
Sifat kimia racun piscine yang kurang dikenal, meskipun hilangnya toksisitas
terlihat ketika racun ini dikenakan agen denaturasi umum menunjukkan bahwa
protein merupakan komponen beracun utama sekresi ini.
C. Gejala Keracunan
Adapun gejala dan dampak jika tertusuk patil ikan lele antara lain:
1. Menyebabkan suhu tubuh meningkat (demam tinggi)
2. Peradangan pada luka yang terkena patil
3. Pusing
4. Rasa sakit dan nyeri
5. Menyebabkan pembengkakan pada bagian tubuh yang terluka
6. Iskemia,
7. Kejang otot,
8. Gangguan pernapasan
D. Cara Penanggulangan
Adapun cara penanganan jika tertusuk patil ikan lele diantaranya sebagai berikut:

1. Otak Ikan Lele. Mengatasi panas tinggi disertai rasa nyeri dan sakit, bisa
menggunakan otak ikan lele. Ambil otak lele dari tempurung kepalanya, lalu
oles secara merata di bagian luka.

2. Biji Jambu Mete. Cara mengobati luka patil lele dengan biji jambu mete
adalah dengan mengambil getahnya. Getah biji jambu mete tersebut lalu
dioleskan secara merata ke bagian yang terkena patil. Manfaatnya untuk
mengurangi bengkak.

3. Seduhan dari Kopi. Bahan ini pun dapat dipakai untuk mengurangi sakit
terkena patil lele. Masih sama dengan dua bahan sebelumnya, cara pakai
dengan dioles (diusap) pada luka.

4. Mengoleskan air kencing pada lukanya. Hal tersebut dikarenakan dalam urin
terdapat kandungan ammonium hidroksida (NH4OH). Amonium hidroksida
berguna sebagai bahan pelarut racun yang terdapat pada patil ikan.

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Lele Lokal (Clarias batrachus) adalah ikan sungai yang memiliki racun yang
terdapat pada patil dimana racun tersebut bekerja apabila patil tertusuk pada
bagian tubuh manusia maupun hewan.
B. Saran
Ketika memegang ikan lele, hendaknya gunakan sarung tangan yang mampu
melindungi tangan dari tusukkan patil ikan lele agar terhindar dari masuknya
racun ikan ke dalam tubuh manusia.

5
DAFTAR PUSTAKA

Wright, Jeremy J: Diversity, phylogenetic distribution, and origins of venomous catfishes.


BMC Evolutionary Biology 2009, 9:282

Birkhead WS: Toxicity of stings of ariid and ictalurid catfishes. Copeia 1972,
1972(4):790-807

Cameron AM, Endean R: Epidermal secretions and the evolution of venom glands in
fishes. Toxicon 1973, 11:401-410

http://www.kesimpulan.com/2009/12/spesies-berbisa-ikan-lele-pembunuh.html

http://halosehat.com/gaya-hidup/aktivitas-berbahaya/efek-bahaya-terkena-patil-lele

Anda mungkin juga menyukai