Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HASIL-HASIL PERAIRAN
IKAN EKOR KUNING (Caesionidae), IKAN LEMADANG(Coryphaena
hippurus), IKAN GABUS(Channa striata) DAN IKAN LAIS (Cryptopterus spp

Oleh:
KELOMPOK 11
ANZELY .F. NATASHA (181713120001)
HAFIZAH (181071312000)
PRAYOGA .D. AIRLANGGA (1810713310002)
YOLANDA SANTARIA BR. SITOHANG (1810713310014)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan tempat hidupnya dan sifat-sifatnya, hasil perikanan dapat


diklasifikasikan ke dalam jenis perikanan laut (penangkapan dan budidaya) serta
perikanan darat (penangkapan di perairan umum dan budidaya). Hasil perikanan
menurut FAO terbagi ke dalam tujuh kelompok yaitu :
1. Ikan darat dan diadromous atau jenis ikan yang bermigrasi antara air laut dan
air tawar untuk bertelur atau berpijah.
2. Ikan laut.
3. Krustacea, molusca dan avertebrata lainnya.
4. Ikan Paus.
5. Anjing laut dan beberapa mamalia perairan.
6. Berbagai binatang air seperti penyu, kura-kura, kodok, buaya dan lainnya yang
belum tersebut di atas seperti mutiara, spons, koral.
7. Tumbuhan air seperti ganggang dan rumput laut.
Ikan sebagai salah satu hasil perikanan merupakan salah satu bahan makanan
yang tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Bahan makanan makanan ini
merupakan sumber protein yang relatif murah tetapi beberapa jenis diantaranya
mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi untuk di ekspor.
Salah satu kelemahan ikan sebagai bahan pangan ialah sifatnya yang mudah
busuk setelah ditangkap dan mati. Oleh karena itu, ikan perlu ditangani dengan baik
agar tetap dalam kondisi yang layak dikonsumsi oleh konsumen. Penanganan awal
terhadap ikan sesaat setelah tertangkap antara lain dengan sortasi, grading, dan
pembersihan ikan.
Hasil-hasil perikanan merupakan sumberdaya alam yang sangat besar
manfaatnya untuk kehidupan manusia. Manfaat tersebut diantaranya sebagai sumber
energi, membantu pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh, memperkuat daya tahan
tubuh juga memperlancar proses fisiologis dalam tubuh.
Produk-produk perikanan merupakan merupakan ujung tombak dalam
pemenuhan gizi masyarakat. Daging ikan, susu, dan telur adalah primadona dalam
peningkatan kualitas manusia indonesia melalui bahan pangan. Ikan adalah bahan
pangan komplementer untuk melengkapi nasi sebagai bahan pangan utama. Di negara
maritim seperti Indonesia, ikan seharusnya menjadi santapan sehari-hari masyarakat.

2.2. Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran atau penjelasan tentang ikan-ikan berikut:


1. Ikan Ekor Kuning
2. Ikan Lemadang
3. Ikan Gabus
4. Ikan Lais
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Ikan Ekor Kuning (Caesionidae)

Gambar 1.1. Ikan Ekor Kuning (Caesionidae)

Nama Latin Ikan Ekor Kuning adalah Caesionidae


Klasifikasi Ikan Ekor Kuning

Klasifikasi ikan ekor kuning mеnurut Bloch (1791) аdаlаh ѕеbаgаі bеrіkut :

- Kingdom : Animalia
- Phylum : Chordata
- Class : Actinopterygii
- Order : Perciformes
- Family : Caesionidae
- Genus : Caesio
Spesies : Caesionidae

Ikan ekor kuning memiliki bentuk badan memanjang, melebar dan gepeng.
Warna umumnya biru, kuning pada bagian belakangnya dan perak. Dua gigi taring
pada rahang bаwаh dan уаng halus pada langit-langit. Jari-jari keras 10 dan 15 jari-
jari lemah pada sirip punggung. Tiga jari-jari keras dan 11 jari-jari lemah pada sirip
dubur. Ikan іnі memiliki sisik tipis dan terdapat 52-58 pada garis rusuknya. Sisik-
sisik kasar dі bagian аtаѕ dan bаwаh garis rusuk serta tersusun horizontal, sisik pada
kepala mulai dаrі mata.
Mеnurut Allen et al. (2007), ikan ekor kuning dараt mencapai panjang hіnggа
50 cm. Ikan ekor kuning bіаѕаnуа membentuk scooling уаng besar dan dараt ditemui
dі kedalaman 1 - 60 meter. Makanan utama ikan ekor kuning merupakan
zooplankton. Dаrі seluruh family caesionidae, spesies іnі merupakan jenis уаng
paling toleran terhadap perairan уаng keruh. Ikan Ekor Kuning (Caesionidae) аdаlаh
Ikan laut уаng hidup dі perairan Indo-Pasifik. Ikan іnі disebut fusilier, suli, sulih,
suliri, sunin. Jenis іnі dikenal ѕеbаgаі perenang cepat dan termasuk ikan diurnal. Ikan
іnі ѕеrіng ditemukan dі luar karang (tubir karang). Makanannya аdаlаh zooplankton.
Ikan Ekor Kuning (Caesionidae) lebih memilih tinggal perairan hangat dі
wilayah Indo-Pasifik tropis. Tіdаk ada anggota keluarga telah dicatat untuk
memperpanjang kе perairan subtropis, tіdаk рulа spesies hadir dі Atlantik atau
Karibia. Dua spesies Caesio suevica dan C. striata merupakan endemik Laut Merah
ѕеmеntаrа distribusi lokal dі Samudra Hindia јugа ditampilkan оlеh C. xanthonota ,
C. varilineata , dan Pterocaesio Capricornis (pantai timur Afrika). Caesio teres dараt
dianggap ikan ekor kkuning уаng memiliki distribusi geografis terbesar, spesies іnі
telah dicatat dаrі pantai timur Afrika tеrutаmа dі Pulau Palmyra . Spesies ikan kuning
dі Indonesia dan Filipina аdаlаh ѕuаtu elemen penting dаrі perikanan komersial. Dі
Indonesia sendiri ikan іnі banyak ditemui dі Kepulauan Maluku. Di daerah-daerah
tertentu Ikan ini disebut fusilier, suli, sulih, suliri, sunin.
2.2. Ikan Lemadang (Coryphaena hippurus)

Gambar 1.1. Ikan Lemadang (Coryphaena hippurus)

Menurut Saanin (1968) klasifikasi Ikan Lemadang (Coryphaena hippurus)


sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Coryphaenidae
Genus : Coryphaena
Spesies : Coryphaena hippurus

Ikan Lemadang (Coryphaena hippurus) merupakan golongan ikan pelagis


besar. Ikan mahi-mahi dalam bahasa Inggris dikenal dengan dolphinfish. Ikan mahi-
mahi dapat mencapai panjang 162 cm dengan berat 22,4 kg (Hutchins & Swainston,
1986 dalam Smallwood et al., 2013 dalam Chodrijah dan Nugroho, 2016). Ikan
mahi-mahi bertelur dalam arus laut yang hangat di sepanjang tahun dan biasanya
ditemukan dalam rumput laut. Ikan mahi-mahi berwarna emas di sisi bawah, biru
cerah dan hijau di bagian samping dan belakang (Gambar 1.1.). Ikan berkelamin
jantan dewasa memiliki dahi yang menonjol di atas kepala, sedangkan betina
memiliki kepala yang bulat (Collette, 1999 dalam Chodrijah dan Nugroho, 2016).
Ikan Lemadang (Coryphaena hippurus) merupakan salah satu hasil
tangkapan sampingan (bycatch) dari beberapa aktivitas perikanan yang menggunakan
alat tangkapp yang ditujukan untuk menangkap tuna, tongkol, dan cakalang seperti
pajeko (Purse seine), huhate (Pole and line) dan pancing ulur (hand line). Perairan
Laut Sulawesi merupakan erairan yang berlokasi di berbatasan dengan Filipina dan
memiliki potensi sumberdaya ikan pelagis besar termasuk ikan lemadang yang cukup
banyak dan telah dimanfaatkan sejak berkembangnya penggunaan ketiga alat tangkap
tersebut (Chodrijah dan Nugroho, 2016).
Statistic perikanan tangkap Indonesia tahun 2014 (DJPT, 2015 dalam
Chodrijah dan Nugroho, 2016) memperlihatkan bahwa spesies ini didaratkan
sejumlah 11917 ton dan banyak ditangkap dengan alat tangkap pukat cincin (18%),
pancing ulur (20%), tonda (33%), terdapat di wilayah perairan yang dipengaruhi oleh
karakteristik masa air oseanik yaitu periran Laut Maluku, selatan Jawa dan perairan
Sulawesi (UNEP, 2005 dalam Chodrijah dan Nugroho, 2016).
Ikan ini tersebar di atlantik, india dan pasifik (Fishbase) serta perairan tropis
dan subtropis (Gibbs & Collete, 1959 dalam Oxenford, 1998 dalam Chordrijah dan
Nugroho, 2016). Di Indonesia ikan ini banyak terdapat di wilayah perairan Maluku,
Jawa bagian Utara, Jawa bagian Selatan dan perairan Sulawesi. Nama lain dari ikan
ini adalah Mahi-Mahi, dolphinfish, dorado
2.3. Ikan Gabus (Channa striata)

Ikan gabus dalam taksonomi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:


Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Familia : Channidae
Genus : Channa
Species : Channa striata
(Bloch, 1793 dalam Weber & Beaufort, 1922).
Synonyms:
- Ophiocephalus wrahl (Lacepede, 1801: 552)
- Ophiocephalus wrahl (Hamilton, 1822: 60, 367)
- Ophiocephalus chena (Hamilton, 1822: 62, 367)
- Ophiocephalus planiceps (Cuvier, 1831: 424)
- Ophiocephalus sowarah (Bleeker, 1845)
- Ophiocephalus vagus (Peters, 1868: 260)
- Ophiocephalus philippinus (Peters, 1868: 262)
Ikan gabus (Channa striata) merupakan jenis ikan yang bernilai ekonomis. Di
Indonesia penyebarannya antara lain di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan
Papua. Spesies ini memiliki rasa yang khas, tekstur daging tebal dan putih sehingga
harganya pun cukup mahal baik dalam bentuk segar maupun kering (ikan asin).
Selain itu, memiliki kandungan albumin yang diperlukan tubuh manusia dalam
mengatasi berbagai penyakit terutama yang disebabkan berkurangnya jumlah protein
darah. Ikan ini termasuk salah satu jenis ikan karnivora air tawar dikarenakan sifatnya
yang gemar memangsa ikan-ikan kecil sebagai pakannya. Walaupun memiliki potensi
strategis serta kegunaan yang luas dalam industri pangan maupun farmasi, namun di
Indonesia masih belum banyak dibudidayakan karena belum dikuasai teknik
budidayanya. Pemeliharaan bersama ikan mujair di kolam, penggunaan campuran
pakan buatan kaya nutrisi, serta pemanfaatan tanaman air dalam proses pemijahan
merupakan alternatif budidaya yang perlu dikembangkan.
Channa merupakan jenis ikan air tawar dengan 30 spesies yang tersebar dari
Afrika hingga Asia (Lim & Ng, 1990). Di Asia spesies ini tersebar dari Afghanistan,
Pakistan bagian barat, Nepal bagian selatan, India, Bangladesh, Srilangka, Myanmar,
Indo-China, Cina, Jepang, Taiwan, Philipina, Malaysia, Singapura, dan Indonesia
bagian barat. Asia Tenggara menjadi pusat penyebaran ikan gabus dengan 10 spesies
didalamnya, menurut Lim & Ng (1990) sebanyak lima spesies tersebar di negara
Singapura, Malaysia, dan Indonesia antara lain Channa micropeltes, Channa striata,
Channa lucius, Channa melasoma, dan Channa gachua. Beberapa spesies Channa
yang tersebar di Malaysia, Singapura, Sumatera, Kalimantan (Borneo) antara lain
Channa sp. (Scopoli, 1777), Channa bankanensis (Bleeker, 1852), Channa gachua
(Hamilton-Buchanan, 1822), Channa lucius (Cuvier & Valenciennes, 1831), Channa
marulioides (Bleeker, 1851), Channa melanoptera (Bleeker, 1855), Channa melasoma
(Bleeker, 1851), Channa micropeltes Cuvier & Valenciennes, 1831), Channa
pleurophthalma (Bleeker, 1851), dan Channa striata (Bloch, 1793).
Ikan gabus adalah sejenis ikan predator yang hidup di air tawar. Ikan ini
dikenal dengan banyak nama di berbagaidaerah: bocek dari
riau, aruan, haruan , kocolan , bogo , bayong, licingan, kutuk , kabos dan lain-lain.
Dalam bahasa Inggris juga disebut dengan berbagai nama seperti common
snakehead, snakehead murrel, chevron snakehead, striped snakehead dan juga aruan.
Nama ilmiahnya adalah Channa striata (Bloch, 1793).
2.4. Ikan Lais (Cryptopterus spp)

Gambar 1.4. Ikan Lais (Cryptopterus spp)

Menurut Saanin (1968) klasifikasi Ikan Lais (Cryptopterus spp) sebagai


berikut :
Kingdom :Animalia
Filum : Chordata
Class : Pisces
Sub-Class : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Sub-Ordo : Siluroidea
Famili : Siluridae
Genus : Siluridae
Species : Cryptopterus spp
Keberadaan ikan pada suatu perairan sangat tergantung pada ketersediaan
makanan yang dibutuhkannya. Makanan adalah salah satu aspek ekologis yang
mempunyai peranan penting dalam menentukan besarnya populasi, pertumbuhan dan
reproduksi ikan. Makanan yang dimakan oleh ikan dapat diketahui dari analisis isi
lambungnya. Jika suatu macam organisme makanan ikan banyak terdapat dalam suatu
perairan belum tentu menjadi bagian penting dalam komposisi makanan ikan. Ikan
memilih makanan tertentu, yaitu dengan ditemukannya macam makanan tersebut
sebagai bagian makanan terbesar di dalam lambungnya.
Ikan lais merupakan ikan air tawar yang mempunyai arti ekonomis penting.
Ikan tersebut cukup disukai oleh masyarakat dan dapat dibeli dalam bentuk segar
maupun ikan asap (salai). Menurut informasi nelayan dari salah satu daerah
penyebaran ikan lais yaitu di Sungai Kampar Kiri propinsi Riau, ikan lais akhir akhir
ini semakin sedikit yang tertangkap dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini
menyebabkan harga ikan lais semakin mahal sehingga para nelayan berusaha
menangkap ikan tersebut tanpa memperhatikan ukurannya lagi. Penangkapan dengan
tidak mempertimbangkan ukuran ikan, tentu mengakibatkan turunnya kepadatan
populasi ikan. Besar kemungkinan ikan-ikan kecil yang tertangkap adalah ikan yang
belum sempat bereproduksi. Hal ini pada akhirnya akan dapat menyebabkan
kepunahan. Oleh sebab itu usaha pelestarian perlu dilakukan sebelum terjadi
kepunahannya di alam.
Ciri-ciri Cryptopterus antara lain adalah tidak bersisik, ujung belakang lubang
hidung di muka pinggiran depan mata. Gigi-gigi pada tulang mata bajak (dengan satu
kecualian) satu tumpuk. Sungut dua pasang. Sirip punggung rudimenter atau tidak
ada. Bersirip perut. Tidak mempunyai sirip lemak. Sirip dubur sangat panjang.
Ikan ini mempunyai pola pertumbuhan yang isometrik yaitu pertumbuhan
panjang seimbang dengan pertumbuhan berat. Bentuk tubuh ikan lais masih dalam
batas bentuk tubuh ikan pada umumnya yaitu dengan nilai “b” berkisar antara 2,5-
3,5. Berdasarkan nilai faktor kondisi yaitu berkisar 0,24-0,44 ikan lais termasuk jenis
ikan yang pipih
Ikan Lais hidup pada ekosistem sungai rawa banjiran. Pada ekosistem ini
selama musim penghujan air terdistribusi ke seluruh dataran (plain), tetapi selama
musim kemarau hanya saluran utama dan bagian perairan yang rendah yang tetap
terisi atau tetap tergenang. Ekosistem ini meliputi saluran sungai, danau banjiran atau
oxbow, rawa, tanggul alami dan endapan rawa yang terbendung atau backswamp.
Daerah penyebaran Ikan Lais adalah di perairan Kalimantan, Jawa dan Sumatra. Ikan
lais ini merupakan ikan endemik indonesia yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Perairan di Indonesia memiliki kekayaan dan hasil yang melimpah, baik di


peraian laut maupun yang di perairan umum. Dari sekian banyak hasil-hasil perairan
di Indonesia, beberapa diantaranya adalah Ikan Ekor Kuning (Caesionidae), Ikan
Lemadang (Coryphaena hippurus), Ikan Gabus (Channa striata) dan Ikan Lais
(Cryptopterus spp).
Ikan ekor kuning memiliki bentuk badan memanjang, melebar dan gepeng.
Warna umumnya biru, kuning pada bagian belakangnya dan perak. ikan ekor kuning
memiliki distribusi geografis besar, spesies іnі telah dicatat dаrі pantai timur Afrika
tеrutаmа dі Pulau Palmyra. Spesies ikan kuning dі Indonesia dan Filipina аdаlаh
ѕuаtu elemen penting dаrі perikanan komersial. Dі Indonesia sendiri ikan іnі banyak
ditemui dі Kepulauan Maluku. Di daerah-daerah tertentu Ikan ini disebut fusilier,
suli, sulih, suliri, sunin.
Ikan Lemadang berwarna emas di sisi bawah, biru cerah dan hijau di bagian
samping dan belakang. Ikan berkelamin jantan dewasa memiliki dahi yang menonjol
di atas kepala, sedangkan betina memiliki kepala yang bulat. Ikan ini tersebar di
atlantik, india dan pasifik (Fishbase) serta perairan tropis dan subtropics. Di
Indonesia ikan ini banyak terdapat di wilayah perairan Maluku, Jawa bagian Utara,
Jawa bagian Selatan dan perairan Sulawesi.
Ikan gabus (Channa striata) merupakan jenis ikan yang bernilai ekonomis. Di
Indonesia penyebarannya antara lain di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan
Papua. Dan penyebaran ikan lais meliputi perairan Kalimantan, Jawa dan Sumatra.
DAFTAR PUSTAKA

Chodrijah, U, Nugroho, D. 2016. Struktur Ukuran dan Parameter Populasi Ikan


Lemadang (Coryphaena hippurus Linnaeus, 1758) di laut Sulawesi.
BAWAL; 8(3): 147-158.
Saanin, H. 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Jilid 1 dan 2. Bandung:
Binatjipta
www.semuaikan.com/klasifikasi-ikan-lais-crytopterus-spp/
https://www.dunia-perairan.com › 2018/11 ›

Anda mungkin juga menyukai