Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN MAGANG

Budidaya Perikanan

OLEH:

NAMA : ZAHRA SERUNI RAMADHANI


NIM : 19/445843/PN/16358
PRODI : MANAJEMEN SUMBERDAYA AKUATIK
SEMESTER : 2/GENAP
DOSEN PEMBIMBING : Dr. Indah Istiqomah, S.Pi.,M.Si.

DEPARTEMEN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN


UNIVERSITAS GADJAH MADA
2020
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR

MAGANG BUDIDAYA PERIKANAN


SEMESTER 2 TAHUN AKADEMIK 2019/2020

Disusun oleh :
Zahra Seruni Ramadhani
19/445843/PN/16358
Manajemen Sumberdaya Akuatik

Kegiatan Magang Budidaya Perikanan


Telah Dilaksanakan pada :
Bulan Agustus 2020

Yogyakarta, 31 Agustus 2020

Menyetujui, Dosen Pendamping


Magang Budidaya Perikanan Kelas L

Dr. Indah Istiqomah, S.Pi.,M.Si.


NIP 19811128 201012 2 001

i
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Muka
LEMBAR PENGESAHAN i
DAFTAR ISI ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Manfaat 1
II. BUDIDAYA PERIKANAN
A. Budidaya Perikanan Air Tawar 2
B. Budidaya Perikanan Air Payau 6
C. Budidaya Perikanan Air Laut 10
III. PENUTUP
Kesimpulan 14

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Budidaya perikanan atau perikanan budidaya adalah kegiatan memproduksi biota
atau organisme akuatik untuk mendapatkan keuntungan. Selain budidaya perikanan, dalam
sektor perikanan produksi biota akuatik dapat dilakukan melalui penangkapan atau
perikanan tangkap. Berbeda dengan penangkapan, produksi dari budidaya perikanan
diperoleh melalui kegiatan pemeliharaan biota akuatik dalam wadah dan lingkungan
terkontrol.
Kegiatan pemeliharaan tersebut (sesuai dengan tujuannya) mencakup pembenihan
dan pembesaran. Dalam perikanan tangkap produksi diperoleh dengan cara memanen
(berburu) biota akuatik dari alam tanpa pernah memelihara. Budidaya perikanan, bersama-
sama dengan perikanan tangkap dan pengolahan perikanan merupakan tulang punggung
sektor perikanan dalam menyediakan pangan dan sumber protein bagi manusia.
Air yang digunakan sebagai media untuk keperluan budidaya perikanan dibedakan
berdasarkan salinitas atau kandungan NaCl atau garamnya menjadi perairan tawar, perairan
payau, dan perairan laut. Perairan tawar memiliki salinitas atau kadar garam sebesar 0 ppt
(part per thousand = satu gram garam dalam satu liter air), sedangkan perairan payau dan
laut memiliki salinitas masing-masing 1-32 ppt dan >32 ppt.

B. Tujuan
1. Untuk mengenalkan berbagai aspek dan kegiatan dalam budidaya perikanan.
2. Untuk menambah wawasan, pengetahuan, keterampilan tentang budidaya ikan dengan
segala aspeknya.

C. Manfaat
1. Dapat mengetahui berbagai aspek dan kegiatan dalam budidaya perikanan.
2. Dapat menambah wawasan, pengetahuan, keterampilan tentang budidaya ikan dengan
segala aspeknya.

1
BAB II BUDIDAYA PERIKANAN

A. Budidaya Perikanan Air Tawar


Komoditas budidaya air tawar adalah biota akuatik yang memiliki habitat alamiah
perairan tawar. Budidaya air tawar atau freshwater culture dilakukan dengan menggunakan
sumber air dari perairan tawar. Komoditas yang akan dibahas dalam laporan ini adalah ikan
sidat, ikan lele, ikan koi dan udang galah.
Budidaya yang pertama adalah budidaya ikan sidat. Ikan sidat banyak digemari
orang-orang dan merupakan bahan dasar dari berbagai macam hidangan makanan.
Budidaya ikan idat ini dapat menjadi kesempatan bisnis perikanan karena peluangnya yang
besar, prosesnya yang mudah, dan modalnya yang tidak terlalu mahal.
Ikan sidat dapat tumbuh besar pada kolam tanah, terpal, atau beton, semuanya
tergantung modal ada. Hal yang terpenting adalah memperhatikan sirkulasi air dan aerasi
yang harus terus menerus berjalan. Pada sisi kolam harus terdapat saluran air untuk
melakukan pergantian air, minimal 2 minggu sekali untuk menjaga kualitas suhu air.
Mayoritas pembudidaya ikan sidat menggunakan kolam beton karena sifatnya yang lebih
mudah dikontrol.
Selanjutnya pembenihan ikan sidat. Benih ikan sidat yang ditebar berukuran
minimal 0,17 gram/ekor. Penebaran benih sidat yang paling baik adalah pagi hari, hal ini
dikarenakan pada pagi hari suhu air masih rendah dan berguna agar benih ikan sidat tidak
mengalami depresi. Benih ikan sidat yang ingin ditebar sebelumnya harus diadaptasi
terlebih dahulu agar bibit dapat beradaptasi dengan lingkungan kolam. Pemberian pakan
sidat adalah dengan cacing tanah, pelet berprotein 40%, baik yang tenggelam maupun
apung, udang dan kepiting kecil hidup.
Salah satu hama ikan sidat adalah kodok. Hama ini sangat berbahaya bagi benih-
benih sidat yang masih kecil dan berumur kurang dari sebulan karena hama ini dapat
memakan habis benih-benih ikan ini dan berletur di dalam kolam. Hal yang dapat
dilakukan untuk menghindari hama ini adalah dengan memasang pelindung untuk
menutupi kolam seperti terpal atau anyaman bambu. Ikan sidat juga bisa mengidap
penyakit yang disebabkan oleh parasit seperti bakteri, virus, jamur, ataupun protozoa, dan
non-parasit yang disebabkan oleh faktor lingkungan, kualitas makan, ataupun turunan.

2
Pemanenan ikan sidat yang harus dilakukan pertama kali adalah dengan tidak
memberi makan sidat sehari sebelum pemanenan. Memberi makan sidat adalah waktu
pemanenan agar ketika sidat berebut makanan, jadi akan mudah menjaringnya. Lalu
keringkan kolam dan giring ke arah bak penampungan. Pisahkan ikan sidat berdasarkan
dengan ukurannya. Letakan ikan sidat pada bak atau penampungan yang berisi air dangkal
dan sudah dilengkapi dengan aerator. Pada saat pemilahan ikan sidat, pisahkan ikan sidat
yang unggul untuk dijadikan indukan. Pasca panen, lakukan pengemasan dengan cara
meletakkan sidat di kantong plastik yang diberi air sebanyak ½ dari volume dan oksigen.
Kemudian masukkan kedalam box yang berisi bongkahan es. Pemberian es bertujuan untuk
menurunkan metabolisme tubuh supaya tidak cepat membusuk.
Budidaya ikan air tawar selanjutnya adalah budidaya ikan lele. Ikan lele merupakan
salah satu jenis ikan yang sanggup hidup dalam kepadatan tinggi. Sifat seperti ini membuat
budidaya ikan lele akan sangat menguntungkan bila dilakukan secara intensif. Habitat
spesies ikan lele adalah di air tawar. Sangat jarang sekali ikan ini ditemukan hidup di air
yang payau. Tipe-tipe kolam yang umum digunakan dalam budidaya ikan lele adalah
kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring apung dan keramba.
Terdapat tiga tahap persiapan tambak, yang pertama adalah pengerigan dan
pengolahan tanah. Sebelum benih ikan lele ditebarkan, kolam harus dikeringkan telebih
dahulu. Lama pegeringan berkisar 3-7 hari atau tergantung pada teriknya sinar matahari.
Pengeringan kolam bertujuan untuk memutus keberadaan mikroorganisme jahat yang
menyebabkan bibit penyakit. Selanjutnya terdapat pengapuran dan pemupukan.
Pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan membantu
memberantas mikroorganisme patogen. Terakhir adalah pengaturan air kolam, ketinggian
air yang ideal untuk budidaya ikan lele adalah 100-120 cm.
Setelah persiapan tambak dilakukan pemilihan benih ikan lele. Tingkat kesuksesan
budidaya ikan lele sangat ditentukan oleh kualitas benih yang ditebar. Proses budidaya juga
harus memanajemen kualitas air. Manajemen kualitas air bermanfaat untuk mendapatkan
hasil maksimal kualitas dan kuantitas air harus tetap terjaga. Selain itu juga harus
memanajemen pakannya. Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya ikan
lele. Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele harus banyak mengandung protein hewani.
Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. Secara umum setiap harinya ikan lele
memerlukan pakan 3-6% dari bobot tubuhnya.

3
Ikan Lele juga dapat terserang penyakit, oleh karena itu sebagai pembudidaya juga
harus mengendalikan hama dan penyakitnya. Hama yang paling umum dalam budidaya
ikan lele antara lain hama predator seperti linsang, ular, sero, musang air dan burung.
Penyakit pada budidaya ikan lele bisa datang dari protozoa, bakteri dan virus. Pencegahan
timbulnya penyakit infeksi adalah dengan menjaga kualitas air, mengontrol kelebihan
pakan, menjaga kebersihan kolam, dan mempertahankan suhu kolam pada kisaran 28oC.
Selain penyakit infeksi, ikan lele juga bisa terserang penyakit non-infeksi seperti kuning,
kekurangan vitamin dan lain-lain.
Ikan Lele dapat dipanen setelah mencapai ukuran 9-12 ekor per kg. Dua puluh
empat jam sebelum panen, sebaiknya ikan lele tidak diberi pakan agar tidak buang kotoran
saat diangkut. Lalu pasca panen, penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan
tidak luka. Ikan Lele juga harus dicuci dulu dari lendir. Wadah pengangkut harus bersih
dan tertutup dan ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7oC untuk
mencegah pembusukan dan ikan tetap segar.
Selanjutnya terdapat budidaya ikan koi. Budidaya ikan koi merupakan salah satu
budidaya yang menguntungkan. Hal ini dikarenakan harga jual untuk ikan koi sebagai ikan
hias sangatlah mahal. Pembudidayaan ikan koi dapat dilakukan di kolam tembok dan
kolam sawah namun tentunya terdapat keuntungan dan kerugian pada masing-masing
kolam. Pembudidayaan di kolam tembok memerlukan filter yang menjaga air tetap jernih.
Pembudidayaan di kolam sawah dapat dilakukan dengan lagsung menebar benih dan
menjaga airnya.
Air yang digunakan sebaiknya adalah air steril, contohnya air sumur. Kemudian
pakan dari ikan juga perlu diperhatikan, pakan ini berupa protein. Jual-beli ikan koi
bergantung pada ukuran bukan berat. Selain itu, juga dipengaruhi oleh pola warna,
kepekatan warna, dan lokasi warna. Pemanenan ikan koi dapat dimulai pada usia 3 bulan
ketika ikan koi berukuran 10-15 cm. Pemanenan juga dapat dilakukan ketika ikan koi
mencapai usia 4,5-5 bulan ketika ukuran ikan koi mencapai 20-30 cm.
Pemilihan indukan koi harus memiliki sifat dan genetik yang bagus seperti, berusia
lebih dari 2 tahun, jenis yang sama, bentuk ikan terlihat dari atas seperti torpedo, gaya
renang seimbang dan tenang, warna cemerlang dan kontras, serta matang secara gonad.
Pemeliharaan ikan jantan dan betina dilakukan secara terpisah pada kolam khusus.

4
Pakan diberikan sebanyak 3-5% berat badan dalam frekuensi 2-4 kali sehari.
Selanjutnya, terjadi pemijahan. Pemijahan dilakukan pada kolam dengan permukaan halus.
Kolam perlu disediakan kakaban didalamnya sebagai tempat menempel telur dan aerator
guna memperbanyak oksigen. Masukkan ikan betina terlebih dahulu agar beradaptasi.
Setelah 3 jam masukkan 3 ikan jantan.
Pemijahan dilakukan dengan cara betina menyemprotkan sel telur di kakaban,
setelah itu jantan akan menyemprotkan sperma ke kakaban. Setelah proses ini selesai,
segera keluarkan indukan. Penetasan larva adalah dengan memberikan pemberat pada
kakaban agar telur-telur tetap berada di bawah permukaan air. Jaga suhu agar tetap di
rentang 27-30 ºC. Telur akan menetas dalam waktu 48 jam. Setelah itu, pendederan
dilakukan pada kolam yang lebih besar sampai ikan berusia 3 bulan. Ikan koi sudah dapat
dijual sebagai ikan hias dengan harga yang tinggi apabila ikan yang dihasilkan bagus,
indah, dan unik.
Setelah itu terdapat budidaya udang galah. Udang galah merupakan salah satu
komoditas perikanan budidaya air tawar yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Udang
galah hidup pada perairan tawar, terutama dalam sungai dan rawa-rawa yang berhubungan
dengan laut. Udang galah hidup pada dua habitat, pada stadia larva hidup di air payau dan
kembali ke air tawar pada stadia juvenil hingga dewasa. Pada stadia larva perubahan
juvenil terjadi sebanyak 11 kali dan berlangsung selama 30-35 hari. Udang galah bersifat
nokturnal yang cenderung aktif pada malam hari.
Persiapan kolam budidaya udang galah meliputi kegiatan pengeringan dasar kolam
sampai tanahnya retak-retak. Perbaikan pematang pengolahan tanah dasar kolam, dan
pembuatan kemalir. Selanjutnya ketika penebaran benih yang tepat dilakukan diawal
musim hujan. Waktu terbaik menebarkan benih kedalam kolam ialah pada pagi hari yang
temperatur pada saat itu masih rendah.
Benih udang galah yang telah siap dipelihara dikolam adalah stadia juwana
atau udang muda. Pemberian pakan untuk udang galah selain makanan alami, selama
pemeliharaan udang galah perlu diberikan pakan tambahan berupa pelet udang dengan
kadar protein 25% sampai 30%, karena makanan alami yang tersedia tergantung pada
tingkat kesuburan perairan kolam.

5
Air yang dipakai dalam pembesaran udang galah di kolam sebaiknya bebas dari
polusi dengan kandungan oksigen lebih dari 4mg/l, suhu optimum 27-30 °C, dan derajat
keasaman 7.0 – 8,5. Timbulnya penyakit pada udang biasanya disebabkan oleh kualitas air
pada kolam kurang baik. Hal ini biasanya diakibatkan oleh padat penebaran yang terlalu
banyak, rendahnya kandungan oksigen, pengaruh suhu serta tingginya derajat keasaman
air kolam sehingga dapat menimbulkan banyak kematian.
Pemanenan udang galah dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu panen sebagian dan
panen total. Panen sebagian dilakukan ketika masih terdapat udang yang ukurannya belum
mencapai ukuran konsumsi atau ukuran yang dikehendaki. Panen total dilakukan setelah
udang mencapai ukuran 20-30 ekor/kg. Dalam pemanenan sebaiknya kolam selalu dialiri
air secukupnya agar kondisi udang tetap sehat. Selanjutnya, Pengemasan udang dalam
keadaan segar dilakukan dalam wadah dan dicampur es curah. Sebelum dikemas, udang
terlebih dahulu dicuci bersih. Penanganan/pengemasan dalam suhu dingin (prinsip rantai
dingin) dan bersih merupakan sebagian realisasi princip penjagaan mutu udang segar yang
sangat penting guna menjada mutu udang segar yang tinggi.

B. Budidaya Perikanan Air Payau


Budidaya air payau umumnya dilakukan di kawasan pesisir, seperti pantai, muara
sungai, dan rawa payau, serta kawasan lainnya yang masih dipengaruhi pasang surut
air laut. Komoditas budidaya air payau yang akan dibahas kali ini adalah udang windu,
udang putih, ikan bandeng, dan kepiting.
Budidaya udang windu umumnya dilakukan di daerah dekat pantai. Hal ini
dikarenakan lokasi tersebut memiliki sumber daya air payau yang melimpah sehingga tidak
menyulitkan kita untuk membangun saluran air menuju ke dalam tambak. Sehingga, suplai
air yang masuk dan keluar dari tambak dapat terjadi secara teratur seperti di alam. Tahap
selanjutnya yaitu penebaran bibit.
Setelah mendapatkan bibit unggul yang sesuai kriteria, proses selanjutnya adalah
aklimitasi kepada bibit udang tersebut, tujuannya supaya udang tidak stres dan mati.
Diamkan bibit udang di dalam wadahnya dengan dimasukkan ke dalam tambak untuk
proses penyesuaian dan adaptasi terhadap suhu air tambak. Pakan dari udang secara alami,
udang windu akan memakan plankton dan lumut yang telah tersedia di dalam tambak.

6
Penyakit yang dapat menyerang udang windu dapat disebabkan oleh virus, bakteri,
maupun jamur. Cara untuk mengatasi ini, dapat dilakukan karantina terhadap udang yang
terinfeksi dan berikan antibiotik atau anti-jamur. Penyebab lain pada udang adalah pH air
yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dan minimnya kadar oksigen terlarut di dalam
tambak. Apabila terjadi, cukup lakukan pergantian air dengan debit yang lebih besar.
Langkah terakhir dalam budidaya udang windu adalah proses pemanenan. Secara
normal, jika keadaan udang selalu sehat, waktu yang dibutuhkan sejak awal hingga dapat
dipanen yaitu berkisar 5 hingga 6 bulan. Pemanenan dilakukan pada malam hari, karena
udang windu memiliki sifat nokturnal, artinya ia beraktifitas pada malam hari. Pemanenan
pada waktu malam dapat membuat udang windu dipanen dalam kondisi segar.
Pemilihan lokasi tambak budidaya udang putih harus yang bebas banjir, mudah
melakukan sirkulasi air petakan. supplay air laut dan air tawar, dan memenuhi persyaratan
fisika-kimia air. Lokasi budidaya juga harus terhindar dari pencemaran seperti logam berat,
pestisida, minyak, dan limbah industri. Kondisi tanah dari tambak harus mudah menahan
air. Persiapan tambak udang dengan melakukan pembersihan dan pengeringan petak
tambak beton/HDPE minimal 15 hari. Selanjutnya, dilakukan penyemprotan dasar dan
dinding tambak dengan H2O2 (peroksida)/HCL 10 ppm, untuk membunuh patogen.
Sterilisasi air bisa menggunakan kaporit 20 ppm. Air petak budidaya siap untuk ditebari
benur + 7-20 hari dari masuknya probiotik. Jika kurang 7 hari, biofilm belum optimal, jika
lewat 21 hari biasanya biofilm sudah mulai banyak yang mati
.Keberhasilan menjaga kualitas air akan membuat udang sehat dan tumbuh optimal.
Mulai dari sterilisasi dan pemupukan air budidaya diawal, penumbuhan plankton dan
bakteri yang menguntungkan, penambahan aerasi, pemberian probiotik dan lain
sebagainya adalah upaya untuk menjaga kualitas air agar sesuai untuk udang. Pemilihan
jenis pakan tidak hanya melihat kadar protein, tetapi juga melihat waterstabilitynya,
pertumbuhan udang dan nilai ekonomisnya. Waktu pemberian pakan tidak harus 24 jam,
setidaknya sebanyak 5 kali sehari. Kegagalan budidaya udang kebanyakan disebabkan
karena serangan penyakit. Beberapa penyakit yang sering muncul selama budidaya udang
adalah penyakit viral dan penyakit bakterial.

7
Pemanenan udang dapat dilakukan secara bertahap dan langsung. Panen secara
bertahap biasanya dilakukan dengan menggunakan jala dan dilakukan secara berkala.
Sedangkan secara langsung adalah dengan membuka pintu air. Selanjutnya terdapat
perlakuan pasca panen, udang dibersihkan dengan air bersih. Setelah itu udang dimasukkan
kedalam proses penyortiran ukuran ikan dan untuk menjaga kesegaran udang diberikan es
batu. Setelah selesai panen dan penyortiran udang, udang dipacking sesuai ketentuan
packing lalu didinginkan mendekati suhu 0°C.
Selanjutnya terdapat budidaya ikan bandeng. Lokasi budidaya Ikan bandeng
memerlukan posisi lahan tambak yang terletak di antara pasang surut air laut, hal ini
berguna bagi pengairan tambak yang mengandalkan mekanisme pasang surut air laut.
Selain itu, tempat budidaya juga dekat sumber air, baik dari muara, sungai maupun
langsung dari laut. Tidak terletak di daerah rawan banjir. Tanah dari tempat budidaya juga
tidak mudah bocor, sehingga tambak dapat mempertahankan volume air serta tanah yang
bertekstur lempung dan liat berpasir. Serta hindari tanah yang bersifat sulfat masam.
Persiapan tambak ikan bandeng meliputi kegiatan pengangkatan endapan lumpur,
pengeringan, pengapuran, pemupukan dan pengisian air pra tebar.
Cara untuk menjaga kualitas air tambak selama pemeliharaan, dilakukan pergantian
air secara rutin dengan memanfaatkan kondisi pasang surut serta mengecek kualitas air
dalam tambak secara rutin setiap hari. Manajemen pakan yang diberikan adalah dengan
pakan pelet apung khusus untuk ikan bandeng yang memiliki kadar protein antara 25-35%,
dimana pemberian pakan buatan atau pelet mulai dilakukan setelah stock pakan alami
mulai menipis atau mulai diberikan setelah masa pemeliharaan 1 bulan sampai dengan
panen.
Panen dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan pencapaian ukuran ikan yang
dipelihara yaitu 300-350 gram/ekor. Panen ikan bandeng pada sistem tradisional yaitu
sekitar 4 bulan masa pemeliharaan di petak pembesaran. Panen dilakukan pada pagi hari
saat usus kosong dan menghindari kerusakan organ pencernaan. Air tidak dikurangi dan
menggunakan waring untuk menghindari sisik lepas. Bandeng diserok secara total
menggunakan krikip kemudian dipindahkan ke terpal menggunakan keranjang.

8
Ketika pemanenan, ikan bandeng harus diperlakukan dengan baik, hindari
melempar sembarangan yang menyebabkan ikan luka. Luka dapat mempercepat
kebusukan. Usahakan ikan mati dalam air yang bersuhu sangat rendah. Ikan yang sudah
dipanen, dicuci bersih dari semua kotoran, terutama dari lumpur yang menempel. Ikan
bandeng yang sudah bersih dan sudah didinginkan dengan es, siap dikemas dan diangkut
ke tempat penjualan ikan bandeng.
Budidaya kepiting bisa dilakukan di wadah tambak pemeliharaan kepiting
diusahakan mempunyai kedalaman 0,8-1,0 meter dengan salinitas air antara 15-30 ppt.
Tanah tambak berlumpur dengan tekstur tanah liat berpasir atau lempung berliat dan
perbedaan pasang surut antara 1,5-2 meter. Pembudidaya yang akan usaha pembesaran
budidaya kepiting harus mempersiapkan crab box, serta pot bunga/ember yang bisa juga
terbuat dari bahan bambu.
Berbagai jenis pakan dalam pembesaran kepiting bakau adalah ikan rucah segar
lebih baik ditinjau dari fisik maupun kimiawi dan peluang untuk segera dimakan lebih
cepat karena begitu ditebar tidak akan segera dimakan oleh kepiting. Kepiting hampir tidak
memiliki hama dan penyakit. Sirkulasi air dilakukan kontrol panen dilakukan setiap 3 jam
sekali, kualitas air akan cepat diketahui perkembangan dari pembesaran kepiting bakau.
Harus ada petak tambak untuk tandon air atau penampungan dan kadar garam atau salinitas
yang ideal sekitar 20 ppm.
Setelah dipanen kemudian direndam di air tawar pada bak selama 30 menit.
Rendaman dilakukan untuk mengeluarkan lendir kadar garam pada kepiting yang baru
moulting (ganti kulit baru) Setelah direndam ditempatkan pada keranjang khusus untuk
mengemas yang diberi alas dan tutup dengan handuk basah. Tempatkan pada tempat yang
bebas semut, lalat maupun nyamuk.

9
C. Budidaya Perikanan Air Laut
Marikultur menggunakan laut sebagai sumber airnya. Marikultur dilakukan di laut
atau di lokasi di mana sumber air laut relatif mudah diakses. Dalam berbudidaya marikultur
ini pembenihan dan penampungan ikan laut dilakukan di darat, bahkan jauh dari laut
dengan cara mengambil dan membawa air laut ke lokasi tersebut.
Budidaya yang pertama adalah budidaya kerang Oyster. Pembudidayaan ini
dilakukan di laut atau daratan di dekat laut. Kerang Oyster biasanya hidup dan dapat
dipanen pada suhu yang relatif dingin namun untuk pemijahan memerlukan suhu yang
hangat yaitu sekitar 50-60oC.
Cara pemijahan Oyster yaitu dengan mencampurkan Oyster jantan dan betina
dalam satu wadah dengan suhu 50-60oC. Pembudidaya tidak perlu memberi pakan Oyster
dilautan karena Oyster merupakan hewan pemakan fitoplankton dan juga merupakan filter
feeding. Larva kerang Oyster memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga memerlukan
mikroskop untuk melihatnya. Pembudidaya kerang Oyster memelihara larva kerang Oyster
dengan menggunakan bak yang berbentuk seperti corong. Larva Oyster apabila sudah
berusia enam minggu sudah dapat ditebar pada keramba. Larva oyster kecil dimasukkan
kedalam rak-rak dan selanjutnya ditenggelamkan ke lautan.
Setelah tiga bulan di laut, Oyster dapat diambil lagi lalu menggantinya dengan rak
yang lebih besar dan menenggelamkannya lagi selama enam bulan. Sehingga dapat
dikatakan bahwa budidaya Oyster untuk panen memerlukan waktu sekitar sembilan bulan.
Cara memanen kerang Oyster yaitu dengan menggunakan suatu alat yang menggambil rak-
rak Oyster lalu dibawanya ke atas kapal. Setelah itu memilahnya berdasarkan ukuran, yang
sekiranya masih kecil dikembalikan lagi ke laut. Selanjutnya membersihkan kerang dan
meletakkannya pada air laut bersih yang diberi threatment sinar UV agar bakteri pada
kerang Oyster mati. Kerang Oyster sudah siap dijual dalam keadaan bersih dan steril.
Pengembangan ikan kerapu varietas hibrida sudah banyak dilakukan dengan
pemijahan buatan yaitu varietas Kerapu Cantang dan Kerapu Batik. Hibrida dilakukan
untuk menghasilkan Kerapu yang cepat tumbuh dan tahan penyakit.
Kualitas air kolam sangat dijaga kebersihannya. Dua bulan sekali air kolam dikuras
untuk diganti airnya dan setiap hari kolam dibersihkan dari kerang-kerang liar. Sebelum
masuk ke dalam unit pemeliharaan ikan, para pekerja harus menjaga bio-security dengan
menggunakan sepatu bot yang di celupkan dalam suatu cairan yang membersihkan. Pekerja
budidaya harus selalu rajin membersihkan ikan Kerapu yang tertempel parasit.

10
Proses pemijahan dilakukan dengan metode stripping atau pengurutan. Metode
stripping merupakan metode pemijahan buatan pada ikan dengan cara pengambilan sel
sperma dan sel telur secara manual (pengurutan). Setelah sel sperma dan sel telur telah
keluar, masukkan ke dalam mangkok lalu diaduk-aduk. Sel sperma akan menyerap sendiri
ke dalam sel telur. Kerapu indukan setiap bulan dapat memijah. Indukan memijah ketika
bulan gelap atau tidak ada bulan. Pemijahan saat malam hari, besoknya dapat memijah lagi
selama tiga sampai satu mingguan.
Kolam ikan Kerapu terdapat saringan atau egg collector pada pipa pembuangan
untuk mengumpulkan ikan agar dapat diambil dan dipindah kedalam kolam telur. Kolam
indukan lebih besar dibandingkan kolam telur dan kolam saling berhubungan dengan pipa.
Indukan ikan kerapu yang sakit luka biasanya diberikan obat dengan iodin. Ikan kerapu
juga diberi vitamin B, C, dan E. Pakan yang diberikan 3-5% dari berat tubuhnya dan dibagi
3 kali untuk pagi, siang, dan sore.
Penetasan telur untuk menjadi larva hanya memerlukan waktu 17 jam.
Pengembangan larvanya terletak di balai pemerintah. Larva yang baru menetas biasanya
hanya mengikuti aliran air karena belum bisa bergerak sepenuhnya. Larva ikan biasanya
diberi pakan larva shrimp-fish food. Kualitas air kolam dijaga dengan di letakkannya alga
disana sebagai buffer.
Menurut Pak Rahman, untuk membudidayakan ikan Kerapu membutuhkan benih
yang bagus. Grading juga diperlukan untuk pengelompokan larva ikan yang besar dan yang
kecil karena larva ikan yang besar dapat saja memangsa larva kecil. Selain itu pakan yang
diberikan harus memiliki ukuran dan nutrisi yang pas. Pakan alami ikan kerapu adalah
artemia. Pengelolaan air juga harus bagus, suhu stabil yang utama (hangat). Suhu air yang
pas adalah 30-32oC dan tidak boleh kurang dari 29oC. Airnya harus bersih.
Setelah ukuran larva 3cm dapat dipindah ke kolam pendederan. Pendederan adalah
pemeliharaan larva ukuran sedang. Larva ditempatkan di bak sementara sebelum bak
pembersaran. Pendederan dilakukan supaya ikan dapat beradaptasi dari tempat indoor ke
outdoor. Pendederan dilakukan sampai ikan memiliki panjang 15cm. Setelah 15cm ikan
dipindahkan kedalam bak pembesaran sampai siap untuk dijual.

11
Pada pembudidayaan ini digunakan benih yang lebih besar daripada benih yang
biasa digunakan pada umumnya. Benih yang digunakan memiliki ukuran 15cm, sedangkan
yang biasa 7cm. Hal ini bertujuan untuk menyingkatkan masa pemeliharaan karena kakap
memerlukan waktu 7-8 bulan untuk sampau ukuran konsumsi. Pemeliharaan induk di
kolam besar dengan rasio jantan betina 1:1. Pakan yang diberikan 3-5% dari berat tubuhnya
dan dibagi 3 kali untuk pagi, siang, dan sore. Pemberian vitamin pada pakan 2 minggu
sekali.
Pemilihan induk yang bagus untuk melakukan pemijahan selanjutnya. Proses
pemijahan dilakukan dengan metode stripping atau pengurutan. Pemijahan dilakukan
diawal bulan gelap dan di awal bulan terang. Telur menetas 18 jam setelah pemijahan.
Telur diletakkan kedalam gelas agar tahu mana yang hidup dan yang mati untuk
mengetahui tingkat keberhasilan pemijahan. Kolam ikan Kakap juga terdapat saringan atau
egg colector pada pipa pembuangan untuk mengumpulkan ikan agar dapat diambil dan
dipindah kedalam kolam telur.
Larva ikan dipelihara didalam bak dan diberi pakan artemia. Ketika larva sudah
berusia 15 hari, diberi pakan buatan (pelet kering powder) atau tetap diberi larva artemia.
Setelah ukuran larva 3cm dapat dipindah ke kolam pendederan. Pendederan adalah
pemeliharaan larva ukuran sedang. Larva ditempatkan di bak sementara sebelum bak
pembersaran. Pendederan dilakukan supaya ikan dapat beradaptasi dari tempat indoor ke
outdoor. Pendederan dilakukan sampai ikan memiliki panjang 15cm. Setelah ukuran larva
15cm siap untuk dipindahkan kedalam keramba, tapi sebelum itu larva disuntikkan vaksin
terlebih dahulu dengan automatic injector. Pemberian vaksin bertujuan supaya ikan Kakap
tidak mudah terkena penyakit saat di keramba nantinya.
Terdapat suatu ciri yang membedakan antara kerapu dan kakap salah satunya
adalah sifat kematangan gonadnya (hermaprodit), bisa saja waktu kecil betina begitu
dewasa menjadi betina sedangkan kakap sebaliknya.
Jepang adalah salah satu tempat pembudidayaan ikan Tuna terbesar di seluruh
dunia. Indonesia tadinya memiliki tempat budidaya ikan Tuna yaitu di Bondol, Bali.
Namun, sekarang sudah tidak ada karena biaya produksinya yang mahal. Pemeliharaan
telur ikan Tuna setelah pemijahan dilakukan di bak tertutup selama satu bulan. Setelah satu
bulan, pemeliharaan dilakukan di luar (outdoor). Sejak menetas hingga besar, presentase
kehidupan ikan tuna hanyalah 1%. Sehingga dari sekian banyaknya telur, yang hanya dapat
tumbuh dewasa hanyalah satu ekor.

12
Ikan Tuna dipelihara di dalam keramba yang sangat besar. Hal ini dikarenakan ikan
Tuna harus memiliki tempat yang luas untuk berenang. Pemeliharaan ikan Tuna ini adalah
sea ranching yaitu pemeliharaan ikan di laut terbuka menebar benih ikan disebuah perairan
lalu setelah beberapa periode ditangkap untuk dipanen.
Tidak heran mengapa budidaya ikan Tuna menjadi ikan yang sangat mahal. Proses
produksinya yang lama dan memerlukan biaya yang tak sedikit serta banyaknya
permintaan konsumen atas daging ikan tuna ini.
Selain 4 komoditas yang sudah dijelaskan, terdapat 4 komoditas lain yaitu ikan
badut (clown fish), anemon, capungan banggai, dan abalone. Pembudidayaan ikan badut
sebagai ikan hias adalah dengan memilih induk yang bagus dan diperhatikan keunikanya.
Cara pemijahannya adalah dengan menyatukan ikan jantan dan betina dalam satu wadah.
Kegiatan penjodohan dilakukan bila calon induk telah berukuran lebih dari 4 cm. Wadah
yang digunakan untuk penjodohan sebaiknya dari bahan kaca, untuk mempermudah
pengamatan dan seleksi calon induk. Lalu agar tercipta kondisi nyaman dan memicu
terbentuknya pasangan baru, di dalam akuarium ditempatkan anemon laut. Budidaya ikan
hias capungan banggai tidak jauh berbeda dengan ikan badut karena merupakan ikan hias
yang hidup di lautan. Hanya saja ikan ini tidak hidup pada anemon laut.
Pembudidayaan anemon laut adalah dengan wadah pemeliharaan berupa bak
plastik berisi air laut yang telah diaerasi dan dibiofiltrasi sehingga jernih seperti habitat asli
anemon di kedalaman 10-12 m dpl. Susunan biofilter dari bawah ke atas adalah kerikil
pasir, plastik bergelombang-bahan atap yang diberi lubang diameter 2 cm, ijuk, arang aktif,
kerikil pasir, kerikil, dan spons. Air diresirkulasi dari bak ke filter, lalu kembali ke bak
dengan bantuan pompa air dan bowler. Anemon yang telah dipotong-potong diletakkan
didalamnya dan diberi lampu diatas wadah pemeliharaan untuk fotosintetis.
Pembudidayaan kerang abalone tidak jauh berbeda dengan kerang pada umumnya.
Budidayanya adalah dengan memilih lokasi dekat dengan sumber rumput laut. Benih yang
sudah siap ditebar dilautan diletakkan dalam bak budidaya yang sudah disiapkan.
Pembenihan memerlukan waktu 3 bulan dan waktu sampai pemanenan adalah 9 bulan.
Apabila ketika pemanenan kerang yang dihasilkan ada yang belum memenuhi kriteria
maka akan dikembalikan lagi agar sudah memenuhi standar panen. Pasca panen, kerang
abalone tidak jauh beda dengan kerang oyster, dibersihkan dari organisme yang menempel
dan disterilkan sebelum dikirim.

13
BAB III PENUTUP
Kesimpulan

1. Budidaya perikanan atau perikanan budidaya adalah kegiatan memproduksi biota atau
organisme akuatik untuk mendapatkan keuntungan.
2. Budidaya perikanan dapat berada di perairan tawar, payau dan laut. Komoditas budidaya
perikanan air tawar adalah ikan nila, ikan lele, udang galah, ikan sidat dan ikan koi. Pada
perairan payau terdapat udang putih, udang windu, ikan bandeng dan kepiting bakau.
Sedangkan pada perairan laut terdapat oyster, ikan kerapu, ikan kakap, ikan tuna, ikan
badut, anemon laut, capungan banggai dan abalon.
3. Air yang digunakan sebagai media untuk keperluan budidaya perikanan dibedakan
berdasarkan salinitas atau kandungan NaCl atau garamnya menjadi perairan tawar, perairan
payau, dan perairan laut. Perairan tawar memiliki salinitas atau kadar garam sebesar 0 ppt
(part per thousand = satu gram garam dalam satu liter air), sedangkan perairan payau dan
laut memiliki salinitas masing-masing 1-32 ppt dan >32 ppt.
4. Terdapat masing-masing perlakuan pada setiap komoditas untuk proses budidayanya.

14
DAFTAR PUSTAKA

bulelengkab.go.id, “ Pengertian Budidaya Perikanan Budidaya Perairan Akuakultur, Budidaya


Perikanan, 12 Maret 2018, https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/pengertian-
budidaya-perikananbudidaya-perairanakuakultur-81 [diakses pada 29 Agustus 2020]

gdm.id, “Budidaya Ikan Sidat”, Budidaya Sidat, 29 Mei 2020, https://gdm.id/budidaya-sidat/


[diakses pada 29 Agustus 2020]

Murtidjo BA. 1992. Budidaya Udang Galah Sistem Monokultur. Yogyakarta: Kanisius.

AM, Bambang,2001, Budidaya Udang Galah Sistem Monokultur. Yogyakarta: Gramedia.

alamtani.com, “Panduan Lengkap Budidaya Ikan Lele”, Budidaya Ikan Lele, 6 Mei 2013,
https://alamtani.com/budidaya-ikan-lele/ [diakses pada 27 Agustus 2020]

terangagung.wordpress.com, “Panen dan Pasca Panen”, Bibit Nila-Patin-Lele, 7 November 2009,


https://terangagung.wordpress.com/2009/11/07/panen-dan-pasca-panen/[diakses pada
27 Agustus 2020]
gdmorganic.com, “Budidaya Bandeng”, Budidaya Ikan Bandeng, 15 Agustus 2018,
https://gdmorganic.com/budidaya-ikan-bandeng [diakses pada 30 Agustus 2020]

maulafarm.com, “Budidaya Kerang Abalon”, Budidaya Kerang Abalon Komoditi Perikanan


Menjanjikan untuk Petani, 31 Juli 2020, https://maulafarm.com/panduan-lengkap-
budidaya-kerang-abalon-komoditi-perikanan-menjanjikan-untuk-petani/ [diakses
pada 30 Agustus 2020]

www.trubus-online.co.id, “Anemon Laut Putus Satu Tumbuh Dua”, Budidaya Anemon, 1


November 2009, https://www.trubus-online.co.id/anemon-laut-satu-putus-tumbuh-
dua/[diakses pada 30 Agustus 2020]

15

Anda mungkin juga menyukai