Anda di halaman 1dari 47

IKTIOLOGI:

Sistem Pencernaan
Definisi
• Proses penyederhanaan makanan
melalui mekanisme fisika dan
Pencernaan kimia menjadi zat yang mudah
diserap dan disebarkan ke seluruh
(Digesti) tubuh melalui sistem peredaran
darah

• Pengambilan molekul (sari


Penyerapan makanan) ke dalam darah
(Absorpsi)
Proses pencernaan dan Penyerapan

• Pencernaan dimulai di lambung


• Stimulasi sekresi HCl & pepsinogen
Lambung • pH rendah (2) - HCl
• Enzim proteolitik (terutama pepsin)

• pH alkali (7 – 9)
• Enzim proteolitik – dari pankreas & intestinum
Intestinum • Amilase - dari pankreas & intestinum
• Lipase – dari pankreas & hati (kantung dan
saluran empedu)

• Terjadi di intestinum
• Difusi ke dalam sel mukosa
Penyerapan • Fagositosis/pinositosis oleh sel mukosa
• Transpor aktif melalui molekul perantara
Struktur Saluran & Kelenjar Pencernaan

• Tractus digestivus • Glandula digestoria

– Mulut – Hati
– Rongga mulut – Empedu
– Pharynx – Pankreas
– Esophagus
– Lambung
– Pylorus
– Usus
– Rektum
– Anus
Mouth

Pharynx

Esophagus

Vesica felea

Pancreas
Cavum oris (mulut)

Struktur anatomi mulut


berkaitan dengan cara
mendapatkan makanan

Ikan mempunyai gigi 


mencerna makanan secara
mekanik

Tipe letak mulut ikan :


• Terminal : di ujung depan kepala
• Superior : di bagian atas kepala
• Inferior : di bagian bawah kepala
• Protrusible : dapat memanjang
Bentuk Mulut Ikan
Mouth morphology diversity in fish, sharks, and lampreys. 1. northern anchovy (Engraulis mordax); 2. peacock flounder (Bothus
lunatus); 3. white sturgeon (Acipenser transmontanus); 4. yellow seahorse (Hippocampus kuda); 5. Chinese sucker
(Myxocyprinus asiaticus); 6. bobtail snipe eel (Cyema atrum); 7. secretary blenny (Acanthemblemaria maria); 8. tiger shark
(Galeocerdo cuvier); 9. pebbled butterflyfish (Chaetodon multicinctus); 10. blackspotted wrasse (Macropharyngodon meleagris);
11. clown triggerfish (Balistoides conspicillum); 12. swordfish (Xiphias gladius); 13. sockeye salmon (Oncorhynchus nerka); 14.
king mackerel (Scomberomorus cavalla); 15. sea lamprey (Petromyzon marinus); 16. paddlefish (Polyodon spathula); 17. red-
bellied piranha (Pygocentrus nattereri); 18. longnose gar (Lepisosteus osseus); 19. minnow (Culter alburnus); 20. catfish
(Ancistrus triradiatus); 21. pelican eel (Eurypharynx pelecanoides); 22. Krøyer's deep sea anglerfish (Ceratias holboelli); 23.
bicolor parrotfish (Cetoscarus bicolor); 24. green moray (Gymnothorax funebris).
Mulut tipe superior  mendapatkan makanan
dari permukaan atau menunggu di dasar perairan

Famili Esocidae, ikan cucut, Baracuda


(Sphyraena), piranha (Serrasalmus)  mulut lebar
dan gigi tajam (predator dengan mangsa
berukuran besar yang mungkin ditelan utuh-utuh)

Ikan yang menelan sepotong kecil makanan 


bibir relatif kecil dan tanpa modifikasi

Mulut tipe inferior dan berbibir tebal 


mendapatkan makanan dengan cara menghisap

Bibir penghisap pada ikan Glyptosternum,


Gyrinoicheilus  perenang bebas 
pencengkeram batu atau benda lain pada sungai
berarus deras
Mulut dan Rongga Mulut
Struktur anatomi mulut berkaitan dengan cara
mendapatkan makanan

Di sekitar mulut spesies ikan tertentu terdapat sungut


 alat peraba  mendeteksi pakan

Rongga mulut diselaputi oleh sel-sel penghasil lendir


 memperlancar makanan masuk ke segmen lain

Terdapat organ pengecap  menyeleksi makanan

Ikan mempunyai gigi  mencerna makanan secara


mekanik
Bentuk Gigi Rahang
• Pendek, tajam dan runcing (contoh
Cardiform Ictaluridae dan Serranidae)

• Mirip cardiform, lebih panjang seperti


Villiform rumbai-rumbai (contoh : Belone dan
Pterois)
• Bentuk taring, panjang dan mengerucut,
Canine lurus atau melengkung disesuaikan
untuk mencengkeram

Incisor • Pinggiran tajam, untuk memotong

• Permukaan untuk menggerus dan


Molariform menumbuk (contoh : Raja, Holoicephali
dan Scianidae)
Pharynx

 Fungsi  menyaring makanan (filter feeding)

 Lapisan permukaannya hampir sama dengan


rongga mulut, kadangkala masih ditemukan
organ pengecap

 Apabila benda yang masuk bukan makanan 


akan dibuang melalui celah insang
The Gastrointestinal System
The Generalized Tract
• Serosa/Adventitia –
External Covering or
Shared Connective Tissue
• Tunica Muscularis –
Circular and Longitudinal
Muscle Masses
• Tunica Submucosa –
Connective Tissue,
Vascular Supply, Nerves
• Tunica Mucosa – Internal
Lining, Absorptive Surface
Esophagus
Ikan mempunyai
esophagus pendek Bagian belakang
Lanjutan dari pharynx
mampu insang
menggelembung.

Saluran esophagus  Dinding esophageal 


Bila tidak sedang dilalui
epithelium berlapis- dilengkapi secara
makanan  terjadi
lapis dan columnar khusus dengan lapisan
penyempitan lumen
dengan sejumlah sel otot bergaris circular
(ruang)
atau kelenjar lendir dan longitudinal

Ikan bertulang sejati


Mullet (Mugilidae) dan tingkat rendah,
sculpin (Cottidae)  esophagus terletak pada
mempunyai kelenjar sambungan antara gas
gastric di esophagus bladder dengan saluran
bagian posterior pencernaan yang melalui
pneumatic duct
Stomach (Ventriculus)
• Carnivora  lambung memanjang (contoh : Gar (Lepisoisteus),
bowfin (Amia), pike (Esox), barracuda (Sphyraena), stripped bass
(Morone saxatilis))

• Omnivora  lambung seperti kantung ,contoh : Belanak (Mugil)


lambung mengalami modifikasi menjadi alat penggiling (lambung
kecil tetapi dinding sangat tebal dan berotot)

• Lambung mengawali pencernaan dengan mensekresikan HCl dan


pepsinogen  memelihara pH lambung pada kondisi yang cocok
untuk kerja pepsin

• Nilai pH sekitar 1,5 – 4

• Jika tidak mempunyai lambung (cth: Cyprinidae)  makanan


langsung dari esophagus menuju ke usus.
Lambung bagian Anterior (Fundus)

• Adventitia to Serosa
• Muscularis – disusun
atas pita spiral yang
berlawanan
• Submucosa – tipis
• Mucosa – bentuk kubus
menjadi gumpalan
dengan garis saluran
yang dalam pada bagian Parietal Cell
Parietal Cells –
mensekresi HCl
Lambung bagian Posterior (Cardiac)

• Primarily Serosa
• Muscularis – pita spiral
yang berlawanan
• Submucosa – Tipis
• Mucosa – stratifikasi
Squamous
Modifikasi Lambung
• Tanpa Lambung Agastric
– Pendek lurus – Karnivora Short Straight Long Straight Simple

– Panjang lurus – Herbivora


– Sederhana - Karnivora
• Dengan Lambung
– Katup spiral –
Elasmobranchii
– Cecate – Herbivora
– Diverticulate – Herbivora
dan karnivora
Spiral Valve Cecate Diverticulate

Gastric
Pyloric caeca (Pylorus)
• Sebagian besar ikan bertulang sejati mempunyai satu atau
lebih pyloric caeca (kantong buntu).

• Fungsi berkaitan dengan pencernaan dan penyerapan

• Jumlah pyloric caeca Polypterus (1 buah), Perca flavescense


(3 buah), Famili Salmonidae (200 buah atau lebih)

• Tidak terdapat pada famili Ictaluridae dan Cyprinodontidae

• Pada beberapa spesies, enzim pencernaan dapat diisolasi


dari pyloric caeca
Intestinum

Piscivora  intestinum agak


lurus, lebih pendek daripada
Panjangnya bervariasi tubuhnya, sedangkan Kelanjutan dari
berkaitan dengan herbivora maupun pencernaan  medium
kebiasaan makan detritivora mempunyai usus netral ke alkali
lebih panjang daripada
tubuhnya

Herbivora Omnivora Karnivora


• Lambung kecil, • Ukuran lambung dan • Lambung besar,
intestinum panjang intestinum hampir sama intestinum pendek
(contoh : tilapia, karper (contoh : trout, stripped
(berukuran 3 x panjang bass)
tubuh))
Saluran Pencernaan Ikan

trout
carnivore
catfish
omnivore

carp
omnivore

milkfish
planktivore
RGL (Relative Gut Length)
(panjang usus berbanding panjang tubuh )

Spesies Pakan RGL


Carp Alga, detritus 15,5
Garra dembensis Alga, inverts 4,5
Barbus sharpei Tanaman 2,8-3,1
Chelethiops elongatus Zooplankton 0,7
Rainbow trout Karnivora 0,9
Midgut
• Adventitia/Serosa –
bercampur
• Muscularis – peredaran
primer dengan pita
eksternal membujur
• Submucosa – tipis
dengan arteri dan vena
yang luas
• Mucosa dibagi menjadi :
– Pita otot pembatas
– Lamina propria –
jaringan pengikat dan
penyedia bagi
pembuluh darah
– Mucosa
Hindgut

• Serosa Primarily
• Muscularis – ujung tipis,
pita otot membujur
• Submucosa – agak tipis
• Mucosa – tipis
Muscularis Mucosa, ada
ruangan tersembuhyi
dengan sel-sel yang
mensekresi mucus
Rektum
• Ujung segmen pencernaan

• Tempat penyerapan air dan ion.

• Penyerapan air  tekstur feses menjadi lebih


kompak dan padat.
Anus

Pada ikan Ikan bertulang


Ujung dari bertulang sejati rawan
saluran anus terletak di (Chondrichthyes)
pencernaan. sebelah depan tidak memiliki
saluran genital organ tersebut
Hepar/Liver
Terletak di depan lambung atau sebagian mengelilingi
lambung

Bobot bervariasi (cucut dan pari  20 % berat tubuh)

Secara umum berjumlah dua (Salmon : 1 buah, Mackerel


: 3 buah).

Terdapat vesica felea/gallbladder (kantung empedu)

Sekresi empedu, Penyimpan glikogen, Organ utama


dalam sintesis dan detoksifikasi (proses biokimia)
Gallbladder/Kantung empedu

Fungsi :
Salurannya • Menampung
atau Bilus
disebut
Warna menyimpan berfungsi
ductus bilus (cairan
kehijau- dalam
cysticus  empedu)
hijauan pencernaan
bermuara di • Mencurahkan
dalam usus lemak
ventriculus bila
diperlukan
Pankreas
Teleostei  disseminated
(membentuk lanjutan
Jaringannya bersifat Tiga tipe  kompak, bercabang-cabang,
mikroskopik difusi, disseminated lanjutan ini menembus
hepar, perluasan
mencapai anus)

Penghasil beberapa Pancreatic islet


Penghasil zymogens
enzim yang aktif mempunyai fungsi
(prekursor enzim)
dalam pencernaan. endokrin

Bagian pankreas :
• Eksokrin : penghasil
enzim pencernaan
• Endokrin : penghasil
hormon insulin /
glukagon
• Pankreas kecil dengan beberapa saluran kosong
Hagfish menuju saluran empedu

• Jaringan pankreas berlokasi di seluruh hepar


Lamprey dan dinding usus

• Jaringan pankreas terdifusi di dalam atau di


Teleostei sekitar hepar

Spiny-rayed fish • Hepatopankreas

Protopterus dan • Pankreas mempunyai ciri tersendiri


soft-rayed bony fish
• Pankreas merupakan organ kompak, terdiri atas
Shark dan rays dua lobes
 Insulin  sekresi dirangsang oleh
meningkatnya konsentrasi glukosa yang tinggi
dalam darah.
 Dengan mengubah glukosa menjadi glikogen,
insulin mengendalikan konsentrasi glukosa
dalam darah.
 Enzim pencernaan yang dihasilkan pankreas :
Protease  pemecah protein
Amylase  pemecah amilum
Chitinase  pemecah khitin
Lipase  pemecah lemak
Enzim Pencernaan
Enzyme Site of Site of Substrate Products
Secretion Action
Pepsin Stomach Stoamach Protein Peptides
Trypsin Pancreas Intestine Protein/Peptides Peptides
Chymotripsin Pancreas Intestine Protein/Peptides Peptides
Carboxypeptidase Pancreas Intestine Protein/Peptides Amino acids, Peptides
Aminopeptidase Intestine Intestine Protein/Peptides Amino acids, Peptides
Di-/tripeptidases Intestine Intestine Protein/Peptides Amino acids
Lipase Pancreas Intestine Triglycerides Fatty Acids,
Monoacylglycerols
Esterase Pancreas Intestine Esters Alcohols, Fatty Acids
Amylase Pancreas Intestine Starches Disaccharides
Disaccharidases Intestine Intestine Disaccharides Monosaccharides
Chitinases Pancreas/Gut Intestine Chitin N-Acetyl-glucosamine
Microflora
Cellulase Gut Intestine Cellulose Saccharides
Microflora
Kelompok ikan : Berdasar Jenis Makanan
• Herbivora
 < 5 % dari ikan bertulang (ikan bertulang
rawan tidak satupun bersifat herbivora)
 Browser : selektif, hanya makan tumbuhan
 Grazzer : kurang selektif, termasuk sedimen

• Detritivora
 5-10 % dari jumlah spesies ikan
 Memakan hasil dekomposisi bahan organik
• Karnivora

– Zooplanktivora
• Suction feeding (penghisap)
• Ram feeding (membentur)

– Benthic invertebrate feeders


• Graspers
• Pickers (memungut)
• Sorters
• Crusher (penghancur)

– Piscivores (Fish feeders)


• Active pursuit (pemburu)
• Stalking (mengejar)
• Ambusing (penjebak)
• Luring
Perilaku makan pada ikan

Tingkah laku dalam pemilihan mangsa dan proses


pencernaan

Integrasi beberapa proses : Pencarian,


Pendeteksian, Pengejaran, Penangkapan, Proses
pencernaan

Berhubungan erat dengan morfologi tubuh

Cenderung optimal ketika pakan yang tersedia nilai


nutriennya tinggi sehingga dapat digunakan untuk
mengembalikan energi yang telah dikeluarkan
• Ictalurus sp.  mendapatkan makanan dengan
perantaraan rasa dan bau, lebih condong
beraktivitas dan makan pada malam hari (nocturnal)

• Esox sp.  lebih banyak menggunakan mata dalam


mencari makan, aktif pada siang hari (diurnal)

• Onchorhyncus sp. dan Salmon  menghentikan


pencarian makan selama musim pemijahan

• Synbranchus sp.  tidak makan selama estivasi


dalam lumpur, hanya menggunakan akumulasi
lemak
Kebutuhan Nutrien bagi Ikan

Ikan karnivora
Ikan membutuhkan
Ikan berbeda dengan menggunakan protein
pakan dengan
hewan berdarah panas dan lemak sebagai
kandungan protein,
(metabolisme sumber energi jika
karbohidrat, lemak,
dipengaruhi oleh suhu) dibandingkan dengan
mineral dan vitamin
mamalia

Kebutuhan protein :
• Karnivora : 40-55 %
Kualitas protein sangat • Omnivora : 35-45 %
penting. • Burung dan mamalia : 12-25
%
Efisiensi Nutrien
• Ikan lebih efisien dibanding dengan hewan bertulang
belakang lainnya
– Mengapa :
• Ektoterm (poikiloterm) vs Endoterm

• FCR  jumlah (berat/kg) pakan yang diperlukan untuk


menghasilkan 1 kg daging ikan.
Ex: M = energy for body repair
maintenance
activity heat
digestion

Ex: E = energy in feces


ammonia or urea
mucus
epidermal cells

I M G
Maintenance Ration (MR)

• Maintenance ration (MR) = jumlah pakan yang


diperlukan untuk tetap hidup tanpa mengalami
pertumbuhan atau reproduksi (% body weight/day)
– MR meningkat sejalan dengan peningkatan suhu
– MR menurun sejalan dengan peningkatan ukuran
Temperature and size effects – red hind (Ephinephelus sp)

Temp Fish MR Maint. diet


(0C) mass (% body (g)
(g) mass/day)
19 250 1.7 4.25
600 1.3 7.8
28 250 5.8 14.5
600 3.0 18.0

Anda mungkin juga menyukai