Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK AMPHIBI

M. Shobirin (12030204002)
Farihatul Laili (12030204013)
Hidayatul Laily Ijtimaiyah (12030204034)
Yeni Anggraeni Putri (12030204035)
Sheren Radita Windy (12030204227)

1. Saluran pencernaa pada Amphibi
MULUT (Cavum Oris)
FARING
ESOFAGUS
VENTRIKULUS
INTESTINE TENUE
INTESTINE CRASSUM (Rektum)
KLOAKA

2. Kelenjar pencernaaan pada Amphibi (hormon & enzim)
















INGESTI
DIGESTI
ABSORBSI
ELIMINASI
MULUT
Gigi memegang mangsa (radiopoetre)
Susunan silia cairan mulut pada
permukaan dinding mulut
Lingua menghasilkan kelenjar untuk
menangkap mangsa FARING
ESOFAGUS
VENTRIKULUS
Kelenjar pepsin & HCl
Duodenum sel-sel piala menghasilkan
mucus
INTESTINE
TENUE
HATI Berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus
kanan yang terbagi lagi menjadi 2 lobulus.
Menghasilkan kelenjar empedu warna
kehijauan ditampung di kantong empedu
(vesica fellea)
Menghasilkan enzim pencernaan
dikeluarkan melalui ductus pancreaticus ke
duodenum
Fungsi kelenjar eksokrin & endokrin
PANKREAS
INTESTINE
CRASSUM
KLOAKA

3. Proses pencernaan makanan pada Amphibi



1. Rongga mulut
Katak menangkap mangsa yang berupa hewan kecil dengan menggunakan
menjulurkan lidahnya. Rongga mulut atau cavum oris pada katak dilengkapi dengan
gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa.
Gigi Amphibi berbentuk V dengan perkembangan yang tidak sempurna. Giginya
terdapat pada rahang atas dan rahang bawah. Pada rahang atas disebut gigi maxilaris
sedangkan pada rahang bawah disebut gigi vomerin.
Lidah katak berbentuk menggulung, panjang dan bertekstur kenyal dan lengket.
Mangsa yang berupa hewan kecil, kebanyakan serangga, akan dibasahi oleh air liur.
Meskipun demikian, Amphibi tidak begitu banyak memiliki kelenjar ludah.
2. Kerongkongan ( esofagus )
Setelah dari dari cavum oris, makanan akan melalui faring kemudian menuju
esofagus yang berupa saluran pendek. Esofagus akan menghasilkan sekresi alkalis dan
mendorong makanan masuk lambung.
3. Lambung ( ventrikulus )
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan. Berbentuk kantung yang bila terisi
makanan menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat
masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus. Bagian anterior ventrikulus yang
besar disebut cardiak, sedang bagian posterior mengecil dan berakhir di
pylorus. Kontraksi dinding otot ventrikulus meremas makanan menjadi hancur dan
dicampur dengan sekresi ventrikulus yang mengandung enzim atau fermen,
yang merupakan katalisator. Tiap tiap enzim mengubah sekelompok makanan
menjadi ikatan ikatan yang lebih sederhana. Enzim yang dihasilkan oleh ventrikulus
dan intestinum terdiri atas pepsin, tripsin, erepsin untuk protein, lipase untuk lemak. Di
samping itu, ventrikulus juga menghasilkan asam klorida untuk mengasamkan bahan
makanan. Mengasamkan bahan makanan berguna untuk membunuh mangsa dan
membunuh kuman penyakit, mengingat mangsa katak adalah serangga atau hewan kecil
lainnya yang mungkin masih hidup. Gerakan yang menyebabkan makanan berjalan
dalam saluran disebut gerakan peristaltik.
Di dekat lambung, menempel pankreas yang berwarna kuning yang menghasilkan
enzim untuk mencerna makanan. Selain itu juga terdapat hepar yang menghasilkan
cairan empedu yang menetralisir racun dan zat zat toxic yang masuk ke saluran
pencernaan katak. Hepar yang besar terdiri atas beberapa lobus dan bilus ( zat empedu )
yang dihasilkan akan ditampung sementara dalam vesica felea yang kemudian akan
dituangkan dalam intestinum melalui ductus cystecus dahulu kemudian melalui ductus
cholydocus yang merupakan saluran gabungan dengan saluran yang dari pancreas.
Fungsi bilus untuk mengemulsi zat lemak.
4. Usus ( intestinum )
Dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum.
jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya. Di dalam usus terjadi
penyerapan makanan oleh enzim yang dihasilkan pankreas. Makanan masuk ke dalam
intestinum melalui ventrikulus melalui klep pylorus.
5. Usus besar
Di dalam usus besar katak hanya terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa
makanan. Bahan makanan yang merupakan sisa dalam intestinum mayor akan menjadi
feses. Usus besar berakhir pada rektum dan akan menuju kloaka.
6. Kloaka
Merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran
reproduksi, dan urine.

Anda mungkin juga menyukai