Anda di halaman 1dari 14

Sistem

Pencernaan
Oleh :

Hidayatullah Hamim (04)


La Ode Muh. Makmun (07)
Muhammad Wardiman (08)
Muhammad Zulfikar (09)

Sistem Pencernaan Pada Aves


Secara
Makroanatomi
Rostrum
(Paruh)
Cavum Oris
Oeshopahagus
Ingluvies
Proventriculus
Ventriculus
Intestinum
Tenue
Intestinum crassum
Cloaca

Secara
Fisiologi
Rostrum (Paruh)
Pharynx
Oeshopahagus
Ingluvies
Proventriculus
Ventriculus
Intestinum
Tenue
Duodenum
Jejenum & Ileum
Intestinum crassum
Cloaca

Secara
Mikroanatomi
Lidah
Esofagus
Ingluvies
Proventriklus
Intestinum
Tenue
Intestinum
crassum

Organ Pencernaan
MAKANAN

MULUT

ESOFAGUS

TEMBOLOK
KLOAKA

USUS

EMPEDAL

LAMBUNG

Struktur Organ Pencernaan Aves

Struktur Organ Pencernaan Aves

Proses Pencernaan
Rongga Mulut
Di dalam rongga mulut, pakan dicampur dengan air ludah dan enzim
air ludah (Saliva). Air ludah ini berfungsi sebagai bahan lubrikasi, air ludah
juga berfungsi sebagai enzim dalam proses pencernaan secara enzimatis.
Komposisi air ludah didominasi oleh air yang mengandung 99,00 % air
dan 1% campuran mucin, mineral dan a-amilase. Amilase Saliva mencerna
pati (amilum) dan polisakarida sejenis serta dapat aktif hingga ujung
esophagus

Esofagus
Tenggorokan merupakan saluran penghubung antara rongga mulut
dengan lambung. Dibagian ini pakan tidak mengalami proses pencernaan
apapun. Pakan hanya melewati saluran ini saja. Pakan dapat lewat dan
melalui bagian ini dengan lancar karena 2 hal yaitu : peristiwa peristaltis
dinding saluran esophagus serta gaya gravitasi bumi yang membantu
menarik pakan masuk menuju organ pencernaan berikutnya

Proses Pencernaan
Tembolok
Organ ini merupakan tempat penampungan, penimbunan, pelunakan
dan penyimpanan yang masuk untuk sementara waktu. Dibagian ini
dikumpulkan, ditampung dan ditimbun sebanyak mungkin dan selanjutnya
mengalami proses perendaman oleh pengaruh cairan yang disekresikan
atau dikeluarkan oleh dinding tembolok sehingga menjadi lebih lunak.

Lambung Kelenjar (Proventrikulus)


Proventrikulus)yang asam karena pengaruh asam lambung (HCI) akan
menghentikan aktivitas enzim amilase saliva. Enzim yang aktif pada
proventrikulus adalah pepsin dan renin. Selain kedua enzim tersebut,
diproventrikulus juga disekresikan cairan yang mengandung air, garam an
organik, pepsinogen dan lipase. Pepsinogen melakukan pencernaan protein
secara tidak langsung. Lipase lambung melakukan pencernaan lemak
menjadi asam lemak dan gliserol. Di dalam proventrikulus tidak terjadi
pencernaan karbohidrat secara spesifik.

Proses Pencernaan
Empedal
Proses pelumatan pakan didalam Empedal dibantu oleh grit. Grit atau
disebut gigi burung umumnya berupa kerikil/batu kecil, pecahan kaca,
remukan kerang, dll. Grit ini membantu Empedal dalam melumatkan pakan
menjadi partikel - partikel lebih kecil agar permukaan pakan lebih luas
dalam menerima penetrasi enzim - enzim pencernaan.

Usus
Usus halus terdiri atas duodenum (usus 12 jari), jejunum dan ileum.
ada bagian ini terjadi pencernaan yang paling aktif dengan proses hidrolisis
dari nutrient kasar berupa pati, lemak, dan protein. Penyerapan hasil akhir
dari proses ini sebagian besar terjadi di duodenum. Duodenum merupakan
tempat sekresi enzim dari pancreas dan getah empedu dari hati. Jejunum
dan ileum merupakan kelanjutan dari duodenum, yang fungsi nya sama
dengan duodenum. Pada bagian ini proses pencernaan dan penyerapan zat
makanan yang belum diselesaikan pada duodenum dilanjutkan sampai
tinggal
bahan
yang
tidak
dapat
tercerna.

Proses Pencernaan
Sekum dan Kloaka
Didalam sekum dan kolon terdapat kegiatan jasad renik, seperti
bakteri proteolitik dengan fungsi utama mencerna protein - protein yang
belum tercerna di usus halus seperti skatole, indole, fenol, asam - asam
lemak, H2S, asam - asam amino dll.
Selain pencernaan protein tahap kedua tersebut diatas, didalam
sekum juga terjadi proses hidrolisis selulosa dan hemiselulosa secara
sangat terbatas. Selain itu jasad renik yang terdapat pada sekum juga
mensintesis vitamin B (sebagian kecil diabsorbsi). Sintesis vitamin B ini
seakan tidak terlalu penting lagi karena setelah sekum tidak terdapat lagi
organ yang secara signifikan mengabsorbsi nutrien.

Parasit yang Menyerang Sistem


Pencernaan Aves
Ascaridia Galli
Ascaridia galli adalah parasit cacing gilig yang Menyerang usus halus
dan setelah dewasa akan meninggalkan selaput lender dan tinggal didalam
lumen usus.

Parasit yang Menyerang Sistem


Pencernaan Aves
Cacing Usus Buntu (Heterakis gallinae)
Terdapat pada usus buntu, berukuran panjang 1-1,25 cm, penyebaran
penyakit ini secara berkelanjutan dapat menyebabkan penyakit
histomoniasis.

Parasit yang Menyerang Sistem


Pencernaan Aves
Tetrameres Americana
Setelah termakan oleh unggas, larva ini akan terlepas dan akan
tinggal di dalam perut kelenjar yang dalam waktu beberapa hari tumbuh
menjadi dewasa dan berparasit pada kelenjar lambung. Kejadian yang
berat pada ayam dapat menimbulkan diare, emasiasi, dan mungkin
kematian,

Cacing Capillaria
Infeksi cacing Capillaria sp. yang hebat dapat berakibat penurunan
produksi telur, tulang dapat menjadi mengecil dan ayam muda menjadi
kurus. Tembolok ayam yang terserang oleh cacing ini banyak berisi lendir.
Tidak banyak berisi makanan dan dindingnya menebal. Cacing dapat
ditemukan dalam jumlah banyak, berbentuk menyerupai benang. Pada
infeksi yang berat terjadi radang usus halus atau usus buntu.

Parasit yang Menyerang Sistem


Pencernaan Aves
Cacing Pita (Raillentina cesticillus)
Cacing pita tumbuh dengan membentuk ruas tepat dibelakang kepala
yang disebut skolek untuk melekatkan dirinya di dinding usus, ruas bagian
ekor menjadi dewasa dan putus dari rantai. Ruas yang lepas keluar
bersama tinja, ruas dewasa penuh dengan telur yang sebenarnya
merupakan stadium larva pertama. Ruas yang keluar akan termakan oleh
arthropoda yang akhirnya bertindak sebagai induk semang antara.

Terima Kasih atas


Perhatiannya!

Anda mungkin juga menyukai