NIM : 4401418002
Hewan amfibi seperti katak memiliki sistem peredaran darah tertutup dan ganda.
Sistem peredaran darah tertutup adalah adanya peredaran darah ke seluruh tubuh
melalui pembuluh darah. Sedangkan sistem peredaran darah ganda adalah darah
melewati jantung sebanyak dua kali dalam sekali perputarannya. Amfibi memiliki
jantung dengan dua atrium dan ventrikel tunggal. Meskipun septum interatrial tidak
lengkap (fenestrated) di sebagian besar salamander dan caecilian dan kurang
sepenuhnya dalam salamander lungless, itu lengkap dalam anurans
b. Vena
Pada Rana ada 3 macam :
1. Masuk ke dalam atrium dexter, sebelum masuk ke dalam cor,
ditampung oleh sinus venosus. Sinus venosus menerima 3 pembuluh
besar yaitu : vena cava superior sepasang dan vena cava inferior
tunggal.
2. Masuk ke dalam atrium sisnister.Vena pulmonalis yang dating dari
pulmo membawa darah arterial.
3. Masuk ke sistem porta. Sistem yang terdiri dari vena yang sebelum
masuk ke dalam cor singgah daklam organ lain membentuk anyaman
membentuk vanuela, keluar lagi sebagai vena baru, akhirny masuk
kembali ke dalam cor. Sistem portae dibagi dalam sistem portae
hepatic dan sistem portae renalis. Sistem portae hepatic menerima
darah dari vena abdominalis yang berjalan mengikuti linea alba,
berasal dari alat-alat pencernaan. Sistem portae renalis menerima
darah dari vena illiaca communis dan vena dorso lumbalis.
Darah katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah
mengandung air, protein, darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari
eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katakmemiliki
inti dan mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga
memiliki inti. Selain memiliki sitem peredaran darah, katak juga memilki sistem
peredaran limfe. Sistem peredaran limfa berperan penting dalam pengambilan cairan
tubuh ke dalam peredaran darah.
C. Mekanisme
Untuk mencegah berbaliknya aliran darah diantar serambi dan bilik terdapat katup
(velve), sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat (septum). Di dalam
truncus arteriosus terdapat katup spiralis. Darah yang mengandung CO2 dari seluruh
tubuh masuk ke jantung melalui vena cava (pembuluh balik tubuh). Darah ini mula-
mula berkumpul di sinus venosus dan kemudian karena adanya kontraksi maka darh
akan masuk serambi kanan. Pada saat itu, darah yang mengandung O2 yang berasal
dari paru-paru masuk ke serambi kiri. Bila kedua serambi berkontraksi maka darah
akan terdorong ke dalam bilik. Dalam bilik terjadi sedikit pencampuran darah yang
kaya O2 dan miskin O2.
Untuk selanjutnya darah yang kaya O2 dalam bilik dipompa dalam truncus
anteriosus menuju arteri hingga akhirnya sampai di arteri yang sangat kecil (kapiler)
di seluruh jaringan tubuh, darah akan kembali ke jantung melewati pembuluh balik
yang kecil (venula) dan kemudian ke vena dan akhirnya ke jantung, sementara itu
darah yang miskin O2 dipompa keluar melewati arteri konus tubular. Pada katak
dikenal adanya sistem porta, yaitu suatu sistem yang dibentuk oleh pembuluh balik
(vena) saja.
Arah aliran darah : Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium
kiri. Darah yang miski O2 masuk ke atrium kanan dengan perantara sinus venosus.
Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi pencampuran darah yang kaya
O2 dan darah yang miskinO2. Dari ventrikrl darah yang kaya O2 dipompa ke jaringan
tubuh dan pada darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk
memperoleh O2.
D. Klasifikasi Amphibi
Sistem klasifikasi hewan Amfibi terbagi ke dalam 4 ordo, yaitu :
1. Ordo Urodela, ada yang bernafas dengan insang hingga dewasa. Contohnya
salamander. Sistem sirkulasi pada salamander adalah seperti gambar di bawah
ini :
2. Ordo Apoda, tidak berkaki, tubuhnya bulat memanjang menyerupai cacing. Misal
Ichthyosis glutinous.
3. Ordo Proanura, ordo yang anggotanya telah punah.
4. Ordo Anura, misalnya katak hijau (Rana pipiens) dan kodok darat (Bufo
terrstris).