Anda di halaman 1dari 9

Besarnya Toleransi Osmotik Eritrosit Katak (Rana sp.) dan Tikus (Rattus sp.

) Terhadap
Medium NaCl dengan Tingkat Kepekatan Larutan yang Berbeda

Niken Fahira Dyah Subinto


170210103026 / A
Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember Jl. Kalimantan 37,Jember 68121
E-mail: nikenfahira1@gmail.com

Abstrak
Darah vertebrata merupakan jaringan ikat yang tersusun dari sel yang tersuspensi dan
matrik cair yang disebut dengan plasma. 45% volume darah disusun oleh sel dan fragmen sel dan
sisanya merupakan plasma darah. Percobaan mengenai tingkat toleransi osmotik dilakukan dengan
meneteskan larutan NaCl dengan kepekatan 0,7%, 0,9%, 1%, dan aquades sebagai kontrol.
Pengamatan dilakukan terhadap perubahan yang terjadi pada sel darah merah akibat penambahan
larutan NaCl dangan kepekatan yang berbeda. Hewan poikiloterm memiliki sel darah merah yang
isotonis terhadapa larutan NaCl 0,7% sedangkan hewan homoiterm memiliki sel darah merah yang
isotonis terhadap larutan NaCl 0,9%. Hasil pengamatan menunjukkan semakin tinggi kepekatan
NaCl maka semakin tinggi terjadinya krenasi pada sel darah merah. Sedangkan semakin rendah
kepekatan larutan NaCl potensi sel darah merah mengalami lisis akan semakin besar. Sel darah
merah yang di tetesi larutan NaCl 1% pada sel darah merah katak dan tikus mengalami krenasi.
Kata kunci: Eritrosit, Isotonis, Hipetonis, Krenasi

PENDAHULUAN dalam pengangkutan nutrisi, oksigen, produk


Darah vertebrata merupakan jaringan yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh,
ikat yang tersusun dari sel yang tersuspensi dan karbon dioksida, hormone, sel, dan zat lainnya.
matrik cair yang disebut dengan plasma. 45% Selain itu, darah juga berperan dalam menjaga
volume darah disusun oleh sel dan fragmen sel suhu tubuh (Gartner dan Hiatt, 2014: 109).
dan sisanya merupakan plasma darah. Zat Senyawa yang memiliki terapeutik (5000-
terlarut yang terdapat di dalam plasma darah 60.000 dalton) dapat masuk atau dimuat dalam
berupa ion dan protein. Plasma bergabung eritrosit. Molekul-molekul non-polar juga dapat
dengan sel-sel darah untuk menjalankan terperangkap dalam bentuk garam. Contoh:
fungsinya dalam regulasi osmosis, transport, Garam tetrasiklin HCl terperangkap dalam
dan pertahanan. Banyaknya zat terlarut dalam darah merah eritrosit. Senyawa yang memiliki
plama, salah satunya garam anorganik dalam molekul polar atau non-polar dapat dimuat
bentuk ion terlarut. Komponen darah berupa dalam eritrosit. (Kumari et al., 2018).
ion terlarut pada manusia biasanya memiliki pH Faktanya bahwa RBCS merupakan 40-
7,4. Ion peranannya sangat penting dalam 45% dari total volume darah dalam kondisi
menjaga keseimbangan osmotik darah. Selain normal, mereka memainkan peran penting
itu, konsentrasi ion di dalam plasma tidak dalam hemodinamik. Akibatnya, kehadiran
secara langsung dapat mempengaruhi RBCS diharapkan akan memiliki dampak
komposisi cairan interstitial, yaitu keadan signifikan pada tegangan geser pada permukaan
banyak ion-ion ini yang memiliki peran dalam sel endotel. Lebih lanjut, patologi RBCS dapat
otot dan aktivitas syaraf. Protein plasma memengaruhi deformabilitasnya dan karenanya
termasuk albumin berperan sebagai buffer morfologi dan dinamika dalam aliran darah.
terhadap perubahan pH dan membantu dalam Sampai saat ini, beberapa penelitian telah
menjaga kesimbangan osmotik antar darah dan membahas interaksi antara perubahan
cairan interstitial (Reece et al., 2011: 928). morfologi RBC karena patologi, dinamika
Darah merupakan jaringan konektif RBC, dan tekanan yang dialami di dinding
khusus yang terdiri dari sel, fragmen sel, dan pembuluh darah (Hogan et al., 2019).
plasma (elemen cair ekstraseluler). Sirkulasi Sel darah merah memiliki
darah di dalam tubuh memiliki berbagai fungsi membranplasma yang bersifat semipermeabel.
Sementara lipid adalah elemen struktural Tonisitas adalah sifat larutan yang
mendasar dari membran, protein bertanggung mengacu pada membran tertentu. Suatu larutan
jawab untuk melakukan fungsi membran yang menyebabkan sel darah merah
spesifik. Protein membran dibagi menjadi dua membengkak dan pecah, dapat dicirikan
kelas: protein integral dan perifer. Protein sebagai larutan hipotonik. Suatu larutan yang
integral (Band 3, Glycophorin, Aquaporin, dll.) menyebabkan sel darah merah menyusut dan
terletak ke dalam membrane lipid bilayer menjadi crenated dapat dikarakterisasi sebagai
melalui efek hidrofobik dengan lipid. Sebagian larutan hipertonik. Larutan isotonik tidak
besar protein membran integral adalah protein menyebabkan perubahan sel darah merah.
transmembran, dengan bagian yang terpapar di Krenasi adalah kontraksi atau penyusutan
kedua sisi lipid bilayer. Protein perifer RBCS sebagai akibat dari paparan larutan
(Spectrin, Actin, Protein 4.1, Pallidin) terikat ke hipertonik karena hilangnya air dari sel oleh
membran secara tidak langsung oleh interaksi osmosis (Hennessey, 2018).
protein-protein pada permukaan sitoplasma Sel darah merah vertebrata dapat
lipid bilayer dan membentuk kerangka mengembalikan volume selnya setelah
membran. Seperti semua membran sel, pembengkakan hiposmotik. Proses ini sangat
membran eritrosit memungkinkan tergantung pada ketersediaan oksigen di
pemeliharaan konsentrasi ion ekstra dan lingkungan. Namun, peran hemoglobin dalam
intraseluler berkat protein transpor pengaturan pemulihan volume sel masih belum
transmembran seperti Na- K + -ATPase, Ca2 + jelas. Sedikit yang diketahui tentang reaksi
-ATPase dan Na -K + -2Cl-, Na + -Cl-, Nat-K + -, osmotik dan penurunan volume regulasi sel
K + -sebagai penerjemah. Transport aktif ini darah merah amfibi (Andreyeva et al., 2018 ).
mengatur viskositas intra-sitoplasma yang Air adalah molekul terpenting dalam
terkait dalam sel eritrosit dengan konsentrasi tubuh manusia. Air merupakan zat pelarut bagi
hemoglobin. Protein membran lainnya terlibat semua makhluk hidup. Tanpa adanya air, tidak
dalam proses adhesi dan transduksi sinyal akan ada kehidupan. Air mampu menggerakkan
(transmisi) (Catin et al., 2016). fluida dan mampu mendistribusikan dirinya
Istilah tonisitas digunakan untuk sendiri hingga konsentrasi air yang berada di
menggambarkan efek larutan terhadap seluruh tubuh kondisi kesetimbangan osmotik.
pergerakan osmotik air. Contohnya, jika Pergerakan air melintasi membran merupakan
isoosmotik larutan glukosa atau larutan saline sebagai respons terhadap gradien konsentrasi
yaitu dipisahkannya dari plasma oleh membran terlarut disebut osmosis. Dalam proses osmosis,
yang permeabel terhadap air. Namun pada air bergerak untuk mencairkan larutan yang
glukosa atau NaCl, proses osmosis tidak akan lebih pekat di sekitarnya (Silverthorn, 2016:
terjadi. Hal ini, larutan dikatakan isotonik 149).
(“isos” Yunani yaitu setara, dan “tonos yaitu Ketika suatu larutan yang mengandung
tekanan). Sel darah merah yang ditempatkan zat terlarut dipisahkan dari air oleh membran
dalam larutan isotonik tidak terjadi masuk atau semipermeabel (membran permeabel terhadap
kehilangan air (Fox, 2016:140). air tetapi tidak terlarut). Tekanan yang harus
Proses tonisitas sangat berperan dalam diberikan pada larutan untuk mencegah aliran
osmolaritas sel. Tonisitas (tonikos, berkaitan air ke dalamnya dikenal sebagai tekanan
dengan peregangan) merupakan salah satu osmotik dari larutan. Semakin besar
istilah fisiologis yang digunakan untuk osmolaritas larutan, semakin besar tekanan
menggambarkan suatu larutan dan bagaimana osmotic (Widmaier, 2019: 108).
larutan tersebut mempengaruhi volume sel. Larutan yang memiliki konsentrasi
Apabila sebuah sel yang ditempatkan dalam total solut yang lebih rendah daripada plasma,
larutan yang menyebabkan sel membengkak karenanya tekanan osmotik yang lebih rendah,
karena masuknya air pada kesetimbangan, bersifat hipo-osmotik terhadap plasma. Jika zat
maka larutan tersebut hipotonik terhadap sel. terlarut aktif secara osmotik, larutan tersebut
Apabila sel kehilangan air dan mengalami juga hipotonik terhadap plasma. Sel darah
penyusut pada kesetimbangan, larutan tersebut merah yang diletakkan dalam larutan hipotonik,
dikatakan hipertonik. Jika sel dalam larutan maka akar terjadi perpindahan air ke dalam sel
tidak mengubah ukuran dan bentuk pada dan dapat terjadi proses pecahnya sel yang
kesetimbangan, larutan tersebut bersifat disebut hemolisis. Ketika sel darah merah
isotonik (Silverthorn, 2016: 151). ditempatkan dalam larutan hipertonik (seperti
air laut), yang mengandung zat terlarut secara Darah merupakan salah satu komponen
osmotik, osmolalitas dan tekanan osmotik lebih penting dalam tubuh berupa suspense sel dan
tinggi daripada plasma. Sehingga sel menyusut fragmen sitoplama dalam bentuk cairan yang
karena osmosis air keluar dari dalam sel. Proses disebut dengan plasma. Darah memiliki dua
ini disebut krenasi (dari Abad Latin Abad komponen utama yaitu plasma darah dan sel
Pertengahan “crena” artinya bergigi) karena darah. Komponen yang paling banyak
permukaan sel terlihat mengkerut (Fox, 2016: menyusun darah yaitu plasma darah sekitar
140). 55%. Protein-protein darah seperti
METODE PENELITIAN immuniglobin, albumin, protein, nutrisi,
Pengukuran kadar Hb dilakukan hormon, gas terlarut , zat hasil eksresi, dan air
dengan menggunakan metode Sahli. Tabung sebagai penyusun plasma darah. Sel darah
pengencer hemometer diisi dengan larutan HCl terdiri atas sel darah merah, sel darah putih, dan
0,1 n hingga menunjukkan angka 2 pada keping darah. Sel darah merah yang
tabung. Sampel darah diambil dari probandus mengangkut hemoglobin yang diikat oleh
berbagai kategori, perempuan tinggi kurus, oksigen dan karbondioksida. Sel darah putih
tinggi gemuk, pendek gemuk, dan pendek (leukosit) berperan dalam menjaga kekebalan
kurus. Probandus laki-laik tinggi kurus, tinggi tubuh terhadap gangguan penyakit yang
gemuk, dan pendek gemuk. Acuan tinggi disebabkan oleh kuman atau bakteri. Keping
>155cm dan pendek <155cm, sedangkan darah (trombosit) yang memiliki bentuk tidak
gemuk dengan berat badan >55kg dan pendek beraturan, tidak berwarna dan berinti, mudah
<55kg. sampel darah dari probandus diambil pecah, dan ukurannya lebih kecil dari sel-sel
dengan menggunakan pen lancet, kemudian darah lainnya. Keping darah berperan dalam
darah diambil dengan cara menghirup pembekuan darah dan pengatur oksigen dan
menggunakan pipet Hb sampai angka 20. karbon dioksida dalam beraktifitas. Darah di
Menghapus sisa darah pada ujung pipet. Darah dalam tubuh berfungsi sebagai pengedar sari-
segera dimasukkan ke dalam larutan HCl sari makanan dan hormon yang di edarkan
sebelum menjedal, hisap larutan kemudian melalui pembuluh darah , darah juga sebagia
keluarkan lagi, lakukan hal ini sampai tiga kali. media transportasi oksigen yang masuk melalui
Setelah itu, diamkan selama 1-3 menit. pembuluh darah setelah disaring oleh rambut-
Mengencerkan larutan dengan aquades, aduk rambut hidung kemudian dialirkan ke jantung.
dengan menggunakan batang pengaduk dan Sisa-sisa oksidasi sel yang tidak berguna dalam
menyamakan warna larutan dengan warna sta tubuh juga dibawa melalui darah ke luar tubuh
dart untuk menentukan kadar Hb probandus. seperti karbondioksida saat terjadinya proses
pernapasan. Komponen-komponen yang
HASIL DAN PEMBAHASAN terkandung dalam darah berperan penting
sebagai proteksi bibit penyakit dari kuman dan
bakteri yang dilakukan oleh keping darah dan
N Kriteria Nama Jenis Bb (kg) Tb (cm) Umur Kada
o kelamin (Th) r Hb
1. Pendek Lailin P 63 152 20 11
gemuk
2. Pendek Candra P 40 154 21 14,4
kurus
3. Tinggi Nanda P 69 162 20 12,1
gemuk
4. Tinggi Rahma P 47 162 20 14,1
kurus
5. Pendek Arsil L 66 159 20 22
gemuk
6. Tinggi Rico L 80 165 21 16
gemuk
7. Tinggi Agung L 63 184 20 17
kurus
Tabel 1
sel darah putih. Selain itu darah berperan dalam Pemeriksaan kadar hemoglobin dapat
penyembuhan luka dengan produksi vitamin K dilakukan dengan berbagai metode, salah
oleh trombosit, menjaga kadar asam dan basa, satunya metode sahli. Metode ini bertujuan
dan juga pengontrol suhu dalam tubuh. untuk mengetahi kadar hemoglobin seseorang
dalam g/dl. Prisip kerja metode sahli yaitu
Protein yang mengandung banyak zat hemoglobin dalam darah oleh 0,1 N HCl
besi dan memiliki afinitas terhadap oksigen menjadi asam hematin, kemudian
dengan membentuk oksihemoglobin di dalam membandingkan warna sampel darah dengan
eritrosit disebut hemoglobin. Setiap sel darah warna merah standar yang terdapat pada alat
merah terkandung sekitar 640 juta molekul sahli secara visual. Menurut Faatih et all (2017)
hemoglobin, setiap hemoglobin terdiri atas dua penentuan kadar Hb dengan metode sahli
pasang rantai polipeptida dan empat gugus memiliki kelebihan yaitu praktis
heme, dengan kandungan sebuah atom besi penggunaanya, mudah dibawa, ringan, dan alat
dimasing-masing komponen. Derivate protein serta bahannya mudah ditemukan di toko
yang mengandung Fe yang mengikat O2 peralatan medis. Sedangkan kekurangannya
disebut heme. Sintesis hemoglobin terjadi di berupa banyaknya kesalahan selama melakukan
dalam sumsum tulang yang berlangsung dari prosedur pemeriksaan yang berakibat ketidak
eritroblas sampai stadium perkembangan akuratan perolehan data hasil pengukuran.
retikulosit (Bijanti et all, 2010 :11). Distribusi Penetuan kadar Hb sahli diperoleh dengan mata
oksigen dari paru-paru menuju bagian tubuh telanjang sehingga subjektivitas hasil sangat
lainnya berlangsung ketika terjadi mekanisme berpengaruh dan kemampuan untuk
pembentukan oksihemoglobin. Sekitar 250 juta membedakan warna tidak sama. Selain itu,
molekul hemoglobin terkandung di dalam satu tidak semua hemoglobin pada sampel berubah
eritrosit. Setiap molekul hemoglobin mengikat menjadi asam hematin, dan kurang tepatnya
empat molekul-molekul O2, sebuah eritrosit ukuran pipet yang digunakan karena tidak
dapat melakukan transport sekitar satu miliar adanya kalibrasi.
molekul-molekul O2. Ketika eritrosit melewati
bantalan-bantalan kapiler paru-paru, insang, Pemberian HCl dalam metode sahli
maupun organ-organ respirasi lainnya, oksigen bertujuan untuk menghidrolisis hemoglobin
berdifusi ke dalam eritrosit dan membentuk menjadi globin ferroheme. Oksigen yang ada di
ikatan dengan hemoglobin. Oksigen di dalam udara akan mengoksidasi ferroheme menjadi
kapiler-kapiler sistemik melakukan disosiasi ferriheme maka diri itu perlu didiamkan selama
dari hemoglobin kemudian berdifusi ke dalam 3 menit. Ferriheme kemudian segera bereaksi
sel-sel tubuh. Hemoglobin terdiri dari dua sub dengan ion Cl membentuk ferrihemechlorid
unit polipeptida yang berlainan, dengan atau hematin yang berwarna cokelat. Setelah itu
komposisi yaitu α2ꞵ2, α2γ2, α2δ2 dan α2s2. dibandingkan dengan standart warna dengan
pengenceran menggunakan aquades untuk terjadi karena beberapa faktor, seperti aktivitas,
menyamakan warnanya dengan warna standart. makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Kadar Hb dapat ditentukan dengan melihat Probandus laki-laki memiliki kadar Hb
angka pada tabung pengencer setelah warnanya tertinggi 22 g/dl sedangkan terendah 16 g/dl.
sama dengan wana standart. Kadar Hb normal pada pria berkisar 14-18 g/dl.
Probandus 5 memiliki kadar Hb 22 g/dl atau
Motode penentuan kadar hemoglobin melebihi batas normal. Kondisi Hb yang tinggi
dalam darah juga dapat dilakukan dengan cara biasanya terjadi karena akibat reaksi tubuh
tallquist, prinsip kerjanya dengan terhadap kadar oksigen menurun. Sehingga
membandingkan warna merah darah dengan tubuh berusaha untuk segera memasok oksigen
standart warna dari kertas tallquist. Standart melalui Hb. Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh
warna yang digunakan berupa skala tingkatan beberapa kondisi kesehatan, kondisi lingkungan
mulai dari warna merah muda sampai merah yang menetap di daerah dataran tinggi,
tua. Metode cyanmethemoglobin dengan overdosis dan penyalah gunaan obat, dan
prinsip kerja mengubah hemoglobin menjadi gangguan sumsum tulang. Gejala umum orang
cyanmethemoglobin dalam larutan yang berisi yang memiliki kadar Hb tinggi tidak terlihat.
kalium sianida dan kalium ferisianida namun
sulfhemoglobin tidak berubah karena tidak Faktor-faktor yang mempengaruhi
diukur. Penentuan nilai Hb bergantung pada kadar hemoglobin dan sel darah merah
kemampuan untuk ngangabsorpsi cahaya pada (eritrosit) pada seseorang berupa nutrisi yang
ratio kuning hijau yang merupakan sinar diperoleh dari makanan sehari-hari untuk
tampak. Menurut Perepa et all (2019) metode pembentukan hemoglobin yaitu Fe (zat besi)
ini sangat akurat dan merupakan analisis paling dan protein. Jenis kelamin perempuan kadar Hb
langsung untuk menghitung total hemin yang lebih mudah mengalami penurunan dari pada
terdia. Sederhana, murah, mudah dilakukan, laki-laki terutama pada saat menstruasi.
dan terstandarisasi. Kekurangannya berupa Khakureal et all (2017) dalam penelitiannya
penggunaan senyawa sianida yang sedikit diperoleh hasil sebanyak 43,5% mahasiswa
menimbulkan bahaya jika tidak hati-hati. mengalami anemia. Sebanyak 72% terjadi pada
Berdasarkan berat jenis menggunakan metode perempuan. Tingginya prevalensi anemia pada
CuSo4. Cara ini digunakan dalam menetapkan remaja perempuan dapat terjadi karena asupan
kadar hemoglobin dari donor transfusi darah. zat besi yang rendah bersamaan dengan
Hasilnya berupa persen dari hemoglobin dan kehilangan darah selama mestruasi serta
penentuan kadar minimum yang diperoleh dari kurangnya kesadaran mengenaikebiasaan
setetes darah yang tenggelam dalam larutan makan sehat . Remaja lebih rentan kekurangan
kuprisulfat dengan berat jenis. nutrisi. Pertumbuhan dipercepat, perubahan
hormone, timbulnya menstruasi dan
Tabel 1 merupakan hasil pemeriksaan kekurangan gizi karena perubahan kebiasaan
terhadap kadar Hb mahasiswa dan mahasiswi makan merupakan penyebab utama anemia
pendidikan biologi UNEJ. Kriteria dalam berupa kekurangan zat besi pada anak
penentuan probandus jika berat badan >55 kg perempuan. Kebiasaan makan yang buruk,
dikategorikan gemuk, sedangkan <55 kg ngemil dan konsumsi makanan cepat saji
dikategorikan kurus. Jika tinggi badan >155 cm membuat mereka kekurangan nutrisi (Tiwari
dikategorikan tinggi, sedangkan <155 cm dan Budholia, 2019).
dikategorikan pendek. Berdasarkan tabel
tersebut menunjukkan adanya perbedaan kadar
Hb antara laki-laki dan perempuan memiliki
nilai yang jauh berbeda. Kadar Hb tertinggi
pada probandus perempuan 14,4 g/dl,
sedangkan terendah 11g/dl. Kadar hemoglobin
mahasiswi dengan kategori gemuk memiliki
nilai Hb yang rendah dibandingkan mahasiswi
kategori kurus. Kadar Hb normal pada wanita
berkisar 12-16 g/dl. Probandus 1 memiliki
kadar Hb dibawah normal atau kekurangan
hemoglobin dalam darah. Hal ini mungkin
Zat besi dibutuhkan oleh tubuh untuk dan jenis makanan yang akan dikonsumsi
memproduksi hemoglobin, sehingga anemia seseorang. Kurangnya pengetahuan akan gizi
defisiensi besi akan berakibat terbentuknya sel menyebabkan bahan makanan bergizi tidak
darah merah yang lebih kecil dengan dipergunakan secara optimal, terjadinya
kandungan hemoglobin yang rendah. Zat besi kesalahan pemilihan bahan makanan, cara
juga merupakan mikronutrien esensial yang memasaknya, dan pola makan yang salah
berfungsi mengankut oksigen dari paru-paru ke cukup berperan dalam terjadinya penyakit
jaringan tubuh lainnya, dan juga mengangkut anemia terhadap seseorang.
karbondioksida untuk dieksresikan pada proses
pernapasan. Zat besi dapat diperoleh dari jenis Aktifitas merokok juga berpengaruh
makanan sumber hewani, kacang-kacangan dan terhadap kadan Hb seseorang. Salah satu zat
beberapa jenis buah dan sayuran. yang terkandung di dalam asap rokok berupa
karbon monoksida yang sangat mudah
Kurang lebih 4% besi terkandung di dalam berikatan dengan hemoglobin (Amelia et all.,
tubuh dalam bentuk mioglobindan senyawa- 2016). Karbon monoksida merupakan zat yang
senyawa besi contohnya sitokrom dan tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
flavoprotein sebagai enzim oksidatif. memiliki rasa. Karbon monoksida memiliki
Mioglobin dalam tubuh ikut andil dalam afinitas tinggi terhadap hemoglobin, sekitar
transportasi oksigen dan menerobos sel-sel 210-300 kali lebih besar daripada oksigen.
membran kemudian masuk kebsel-sel otot, Tingginya afinitas tersebut memudahkan
sitokrom, flavoprotein, dan senyawa keduanya mengalami ikatan yang dapat
mitokondria yang mengandung besi lainnya. menurunkan kapasitas hemoglobin dalam
Senyawa-senyawa tersebut berperan penting di pengangkutan oksigen. Hal ini mengakibatkan
dalam proses oksidasi yang menghasilkan apoksia jaringan yang mengakibatkan respon
Adhenosin Tri Phosphat (ATP). ATP ini akan tubuh berusaha meningkatkan kadar
digunakan oleh sebagai sumber energi dalam hemoglobin sebagai kompensasinya.
melakukan metabolism tubuh. Sehingga apabila
tubuh mengalami anemia makan akan Anemia selama kehamilan adalah
mengakibatkan terjadinya penurunan masalah kesehatan masyarakat , secara umum
kemampuan kerja tubuh. disebabkan asupan makanan yang tidak
memadai (Sunuwar et all., 2019). Usia dan
Berdasarkan segi asupan makanan aktifitas fisik maksimal yang memicu ketidak
faktor-faktor yang mempengaruhi kadar Hb di seimbangan antara produksi radikal bebas dan
dalam tubuh dapat berupa budaya makan yang stress oksidatif. Radikal bebas pada stress
diterapkan dalam suatu keluarga, masyarakat oksidatif dapat dapat menyebabkan terjadinya
sangat berpengaruh terhadap apa yang peroksida lipit membrane sel dan merusak
dimakan, kapan akan memakannya, dan membrane sel yang memudahkan sel eritrosit
bagaimana penduduk makan. Beberapa daerah mengalami hemolisis. Merokok, dan penyakit
pedesaan khususnya Asia Tenggara umumnya seperti leukemia, thalasamia, dan tuberkulosis.
memiliki pola makan satu atau dua kali dalam
sehari. Cara penyimpanan makanan pun Ketika sedang hamil, kebutuhan zat
dilakukan secara tradisional yang biasanya besi dalam tubuh meningkan dua kali lipat dari
tidak menggunakan bahan bakar sehingga zat sebelumnya. Hal ini terjadi karena tubuh
gizi yang terkandung dalam makanan tidak membutuhkan zat besi untuk menghasilkan
hilang atau berkurang. Pembagian makanan di lebih banyak hemoglobin dalam eritrosit umtuk
dalam keluarga, terjadinya kekurangan pangan kebutuhan ibu dan janin. Anemia seringkali
dalam keluarga dapat menyebabkan terjadi pada ibu hamil, hal ini dapat
terganggunya kecukupan gizi masing-masing mengakibatkan terganggunya pertumbuhan
individu yang nantinya akan mengakibatkan janin bahkan menyebabkan kematian terhadap
kekurangan pangan yang kronik dan akan ibu dan janin. Hal ini terjadi karena ibu
berpengaruh terhadap kadar hemoglobin di kekurangan zat besi dalam tubuhnya karena
dalam tubuh. Besarnya anggota di dalam ditransfer ke janin. Tubuh ibu hamil
keluarga juga mempengaruhi pemenuhan gizi menyesuaikan diri sacara fisologis dengan
dari keluarga tersebut. Faktor pribadi dan pengenceran darah untuk meringankan kerja
kesukaan juga mempengaruhi jumlah makanan beban jantung saat hamil. Menurut Retnorini
(2017) Hipervolemia yang diinduksi oleh
kehamilan mempunyai beberapa fungsi penting serta bahannya mudah ditemukan di toko
bagi ibu hamil seperti: mengisi ruang vaskular peralatan medis. Sedangkan kekurangannya
di uterus, jaringan pembuluh di payudara, otot, berupa banyaknya kesalahan selama melakukan
ginjal dan kulit. Hipervolemia juga mengurangi prosedur pemeriksaan yang berakibat ketidak
efek pengeluaran hemogloblin pada persalinan. akuratan perolehan data hasil pengukuran.
Kekentalan darah yang menurun memperkecil Berdasarkan data hasil menunjukkan kadar Hb
resistensi terhadap aliran sehingga kerja pada perempuan lebih rendah dari kadar Hb
jantung untuk mendorong darah menjadi lebih laki-laki. Terdapat salah satu probandus
ringan. Sehingga pada ibu hamil seringkali perempuan mengalami kekurangan hemoglobin
terjadi penurunan kadar hemoglobin dalam dalam darahnya, dan salah satu probandus laki-
darah. Hal-hal yang dapat dilakukan yaitu laki mengalami kelebihan hemoglobin dalam
mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat darahnya. Lingkungan memiliki peran yang
besi seperti daging, ayam, ikan, telur, kacang sangat berpengaruh terhadap kadar hemoglobin
kering, dan gandum utuh. Bentuk zat besi yang sesorang. Pola makan, budaya makan,
terkandung dalam daging berbentuk heme lebih kesukaan, tempat tinggal, aktifitas, dan riwayat
mudah diserap oleh tubuh dibandingkan zat penyakit juga menentukan kadar hemoglobin
besi yang terkandung dalam sayuran. dalam tubuh. Anemia adalah salah satu
Mengkonsumsi makanan yang kaya akan penyakit yang sering terjadi pada perempuan
vitamin C seperti jeruk dan sayuran mentah dan ibu hamil. Mengatasi anemia dapat
segar. Vitamin C diperlukan oleh ibu dan janin dilakukan dengan mengkonsumsi makanan
sebagai perlindungan dan menjaga kesehatan yang kaya akan zat besi yang dapat diperoleh
sel, membentuk kolagen di dalam tulang, tulang dari makanan sumber hewani, kacang-kacangan
rawan, otot, kulit, dan pembuluh darah. Vitamin dan beberapa jenis buah dan sayuran.
C juga berperan dalam perbaikan jaringan,
penyembuhan luka, melawan penyakit, serta DAFTAR PUSTAKA
membantu tubuh dalam proses penyerapan zat Amelia, Rizky, E. Nasrul, dan M. Basyar. 2016.
besi yang berasal dari sayur-sayuran. Namun Hubungan derajat merokok
jika vitamin C dikonsumsi berebihan juga tidak berdasarkan indeks brinkman dengan
baik. Hal-hal yang dapat terjadi seperti kadar hemoglobin. Jurnal Kesehatan
penggumpalan darah, insomnia, kerusakan sel Andalas. 5(3): 619-624.
darah merah, dan batu ginjal yang dapat
mengancam keselamatan ibu dan janin. Oleh Ansari, S. A. 2018. Estimation of hemoglobin
karena itu diperlukan kewaspadaan dalam concentration and ESR in individuals
mengkonsumsi vitamin C agar tidak berlebihan. of Mizaj-e-damwi. Word journal of
Oral and Facial Surgery.7(8): 959-967.
KESIMPULAN
Bijanti, Retno, M. G. A. Yuliani, R. B. Utomo,
Darah berperan penting dalam tubuh dan R. S. Wahjuni. 2010. Buku Ajar
manusia, tidak hanya berfungsi sebagai Patologi Klinik Veteriner. Surabaya:
pengangkut zat-zat makanan dalam bentuk sari- Airlangga University Press.
sari makanan, penyembuhan luka dan proteksi
tubuh terhadap serangan penyakit, darah juga Faatih, Mukhlissul, K. Sariadji, I. Susanti, R. .
berperan dalam penganngkutan oksigen dan R. Putri, F. Dany, dan U. A. Nikmah.
karbon dioksida dari paru-paru ke jaringan atau 2017. Penggunaan alat pengukur
sebaliknya. Hemoglobin dalam sel darah merah hemoglobin di Puskesmas, Polindes,
berperan dalam proses tersebut. Hemoglobin dan Pustu. Jurnal Penelitian dan
terdiri dari dua sub unit polipeptida yang Pengembangan Pelayanan Kesehatan.
berlainan, dengan komposisi dari sub unit 1(1): 19-27.
polopeptida tersebut yaitu α2ꞵ2 (hemoglobin
Hill, R. W., G. A. Wyse, dan M. Anderson.
dewasa normal), α2γ2 (hemoglobin janin), α2δ2
2012. Animal Physiology. USA:
(hemoglobin dewasa minor) dan α2s2
Sinauer Associates.
(hemoglobin sel sabit). Penentuan kadar
hemoglobin dengan menggunakan metode sahli
memiliki kelebihan yaitu praktis
penggunaanya, mudah dibawa, ringan, dan alat
Koehene, E. M., C. N. Otto, dan J. M. dan sari kacang hijau terhadap kadar
Walenga. 2016. Rodak’s Hematology hemoglobin pada ibu hamil. Jurnal
Clinical Principles and Applications. Kebidanan. 12(6): 32-39.
England: Elsevier Inc.
Sunuwar, D. R., R. K. Sangroula, N. S. Shakya,
Khakurel, Gita, S.Chalise, dan N. Pandey. R. Yudav, N. K. Chaudhary, dan P. M.
2017. Correlation of hemoglobin level S. Phadhan. 2019. Effect of nutrition
with body mass index in undergraduate education on hemoglobin level in
medical students. International Journal pregnant women: a quasi-experimental
of Basic and Appied Medical Research. study. Plos One. 14(3): 1-12.
4(6): 318-323.
Tiwari,Shipa, dan P. Budholia. 2019. A study
Perepa, Anisha, D. Paul, A. Aggarwal, of hemoglobin status among first
G.Mittal, P. Tiwari, dan S. Himaj. MBBS famele student in medical
2019. A quest for measuring intra college Jabalpur. International Journal
operative blood loss in maxillofacial Of Science Reserch. 4(8): 12-13.
surgery. International Journal of Oral
and Facial Surgery. 1(1): 19-21. Youssr, M. A., A. M. Radwan, M. A. Gebreel,
dan T. A. Patel. 2018. Prevalence of
Reece, J. B., L. A. Urry, M. L. Cain, S. A. maternal anemia in pregnancy: the
Wasserman, P. V. Minorsky, dan R. b. effect of maternal hemoglobin level on
Jackson. 2011. Campbell Biology. pregnancy and neonatal outcome. Open
USA: Pearson Education, Inc. Journal Of Obstetics and Gynecology.
8: 678-687.
Retnorini, D. L., S. Widatiningsih, dan Masini.
2017. Pengaruh pemberian tablet Fe

Anda mungkin juga menyukai