Anda di halaman 1dari 4

V.

ANALISIS DATA
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengamati daya perkecambahan biji
dengan menggunakan metode uji diatas kertas, diantara kertas, antara kertas
yang digulung, tanah dan pasir. Bahan yang digunakan yaitu beberapa benih
tanaman seperti padi, terong, tomat, bayam dan lombok. Pengamatan dilakukan
selama kurang lebih 8 hari. Semua benih tanaman di pilih masing-masing 10
benih untuk tiap medium / perlakuan. Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut.

1. Perlakuan dengan medium terbuka (di atas kertas)


Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan selama kurang
lebih 8 hari pada perlakuan terbuka diketahui persentase tanaman padi (Oryza
sativa) perkecambahannya 100%. Pada tanaman terong (Solanum
melongena), tomat (Solanum lycopersicum), bayam (Amaranthus sp.) dan
lombok (Copsicum annum) persentase biji yang dikecambahkan semuanya
0%, artinya tidak ada biji yang berkecambah selama 8 hari pengamatan pada
medium terbuka diatas kertas.

2. Perlakuan dengan medium tertutup (di antara kertas)


Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan selama kurang
lebih 8 hari pada perlakuan tertutup diketahui persentase perkecambahan
tanaman padi (Oryza sativa) sebanyak 80%. Pada benih bayam (Amaranthus
sp.) persentase biji yang berkecambah 50%. Sedangkan pada benih terong
(Solanum melongena), tomat (Solanum lycopersicum) dan lombok
(Copsicum annum) persentase biji yang berkecambah semuanya 0%, artinya
tidak ada biji yang berkecambah selama 8 hari pengamatan pada medium
tertutup di antara kertas.

3. Perlakuan dengan digulung kertas


Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan selama kurang
lebih 8 hari pada perlakuan dengan digulung menggunakan kertas, diketahui
persentase perkecambahan paling tinggi yaitu tomat (Solanum lycopersicum)
sebanyak 70%, kemudian tanaman padi (Oryza sativa) 60%, benih bayam
bayam (Amaranthus sp.) 50%. Sedangkan untuk benih terong (Solanum
melongena) dan lombok (Copsicum annum) persentase perkecambahannya
0%, artinya tidak ada biji yang berkecambah selama 8 hari pengamatan pada
perlakuan di gulung dengan menggunakan kertas.

4. Perlakuan dengan medium tanah


Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan selama kurang
lebih 8 hari pada perlakuan menggunakan medium tanah persentase
kecambah yang tumbuh paling banyak yaitu pada benih tomat (Solanum
lycopersicum) yang mencapai 90%. Kemudian persentase perkecambahan
benih padi (Oryza sativa), terong (Solanum melongena), dan bayam
(Amaranthus sp.) sama-sama berjumlah 80%. Persentase paling rendah pada
perkecambahan di medium tanah yaitu benih lombok (Copsicum annum)
yang hanya 20%.

5. Perlakuan dengan medium pasir


Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan selama kurang
lebih 8 hari pada perlakuan menggunakan medium pasir persentase
perkecambahan paling tinggi ditunjukan oleh benih padi (Oryza sativa) yaitu
sebanyak 80%. Kemudian persentase perkecambahan benih tomat (Solanum
lycopersicum) dan lombok (Copsicum annum) yang sama yaitu 70%.
Persentase perkecambahan benih terong (Solanum melongena) yang
berjumlah 50%. Persentase perkecambahan terendah pada medium pasir yaitu
pada benih bayam (Amaranthus sp.) yang hanya mencapai 40%.

Perkecambahan merupakan serangkaian peristiwa penting sejak benih


dormansi sampai bibit yang sedang tumbuh tergantung dari validitas benih,
lingkungan yang cocok dan pada usaha perkecambahan dormansi.
Perkecambahan biji adala pengaktifan kembali aktivitas pertumbuhan enbyonic
axis di dalam biji yang terhenti untuk kemudian membentuk bibit (seeding).
Dalam biji itu sendiri ataupun persyaratan lingkungan. (Sutopo, 2002)
Daya perkecambahan ialah jumlah benih yang berkecambah dari
sejumlah benih yang dikecambahkan pada media optimal, pada waktu yang telah
ditentukan dan dinyatakan dalam persen. Pengujian daya kecambah adalah
mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan
perkecambahan benih tersebut. Daya perkecambahan biji erat hubungannya
dengan pemasakan biji, dimana biji berkecambah jauh sebelum tercapainya berat
kering maksimum. Pada umumnya biji berkecambah pada umur beberapa hari
setelah pembuahan. (Sutopo, 2002)
Daya perkecambahan akan meningkat dengan bertambah tuanya biji dan
mencapai pertumbuhan maksimum sebelum masa fisiologis atau berat kering
maksimum tercapai, pertumbuhan maksimum ini konstan tetapi sesudah itu
menurun sesuai dengan keadaan lingkungan. (Smith, 2001)
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan perkecambahan benih dapat
dilakukan dengan metode terbuka, tertutup, digulung, menggunakan tanah dan
pasir. Metode terbuka diatas kertas menghasilkan daya perkecambahan yang
rendah pada benih terong, tomat, bayam, dan lombok karena kurang baiknya
perlakuan terhadap benih pada saat perkecambahan. Benih yang diuji dapat
mengalami kematian, tidak tumbuh maupun tumbuh abnormal. Hal ini
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal benih. Faktor internal diantaranya
tingkat perkecambahan. Sedangkan faktor eksternal meliputi air, suhu, oksigen,
cahaya dan medium. (Setiadi, 2009)
Metode dengan medium tanah menghasilkan persentase perkecambahan
yang baik untuk semua benih karena tanah mempu menyediakan air lebih banyak
dibandingkan medium lainnya.
VI. KESIMPULAN
1. Perkecambahan benih dapat dilakukan dengan metode terbuka di atas
kertas, tertutup di antara kertas, di gulung menggunakan kertas, dengan
medium tanah dan pasir.
2. Daya perkecambahan paling tinggi yaitu dengan medium tanah sedangkan
persentase perkecambahan terendah yaitu dengan medium kertas terbuka.
3. Benih yang diuji dapat mengalami kematian dan tidak tumbuh dipengaruhi
oleh faktor internal dan eksternal.
4. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kecambah secara unternal yaitu
tingkat kemasakan benih, ukuran benih, dormansi dan penghambat
perkecambahan. Sedangkan daktor eksternal yaitu air, suhu, oksigen,
cahaya dan medium.

VII. DAFTAR PUSTAKA


Noorhidayati. 2017. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Penerbit Batang:
Banjarmasin

Setiadi. 2009. Teknik Budidaya. Penebar Sudaya: Jakarta

Smith. 2001. Relation of Respirations and Enzymic Activity to Seed Viability.


Plant Phylosiol: Colombia

Sutopo. 2002. Teknologi Benih. Penebar Sudaya: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai