Anda di halaman 1dari 18

Metalurgi (2018) 1: 1 - 18

METALURGI
Available online at www.ejurnalmaterialmetalurgi.com

MAGNET NANOKOMPOSIT SEBAGAI MAGNET PERMANEN MASA DEPAN

Novrita Idayantia,b, Azwar Manafa*, Dedib


a
Program Studi Ilmu Bahan, Fakultas MIPA, Universitas Indonesia
Departemen Fisika Gedung F, Kampus UI Depok, Indonesia 16424
b
Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi - LIPI
Jl. Sangkuriang Kampus Gedung 20 Bandung, Indonesia 40135
E-mail: *azwar@ui.ac.id
Masuk Tanggal : 14-05-2018, revisi tanggal : 22-05-2018, diterima untuk diterbitkan tanggal 21-06-2018

Intisari
Naskah ini dibuat berdasarkan kajian literatur tentang penelitian dan pengembangan material magnet permanen
terutama pengembangan yang dilakukan oleh para peneliti dalam lebih 100 tahun kebelakang. Diketahui bahwa, era
magnet permanen modern dimulai pada awal abad ke 19 berlangsung kurang lebih 100 tahun. Dalam 100 tahun ke
belakang, ternyata fokus penelitian para peneliti adalah pencarian senyawa magnetik yang potensial. Tidak
mengherankan bila dalam periode 100 tahun tersebut berbagai jenis senyawa magnetik berhasil ditemukan. Diawali
dengan baja sebagai magnet permanen telah digunakan pada awal abad 19, menyusul kelas-kelas magnetik lainnya
seperti alnico, magnet keramik, magnet logam tanah jarang Sm-Co dan terakhir magnet-magnet logam tanah jarang
Nd-Fe-B dan Sm-Fe-N. Magnet logam tanah jarang Nd-Fe-B ditemukan di ujung abad 19 dengan nilai produk
energi maksimum atau (BH) max sebesar 56 MGOe (448 kJ.m-3) telah berhasil diperoleh. Nilai tersebut adalah nilai
tertinggi yang pernah dicapai oleh para peneliti sampai saat ini. Namun, penulis mengamati bahwa sejak awal abad
20, ternyata telah terjadi perubahan pada fokus pengembangan penelitian yaitu saat ini tidak lagi berfokus pada
pencarian dan penemuan fasa magnetik baru, akan tetapi lebih kepada merekayasa struktur material magnetik
melalui penggabungan fasa magnetik keras yang memiliki konstanta magnetocrystalline tinggi dengan fasa
magnetik lunak yang memiliki nilai magnetisasi jenuh yang tinggi dalam sebuah struktur komposit sehingga
menjadi magnet nanokomposit. Magnet nanokomposit adalah magnet permanen dengan sifat kemagnetan yang
lebih unggul dibandingkan dengan magnet konvensional. Keunggulan dimaksud adalah pada nilai magnetisasi
remanen (Mr) dan nilai produk energi maksimum (BH)max yang tinggi disebabkan terjadinya efek exchange coupled
spring antara fasa magnetik keras dan lunak sehingga mensejajarkan arah magnetisasi kedua fasa magnetik di bawah
pengaruh interaksi pertukaran. Para peneliti teoritik pun telah menggali potensi magnet permanen nanokomposit dan
menetapkan nilai (BH) max sebesar 1 MJ.m-3 sebagai nilai ultimate yang harus dapat dicapai secara eksperimental.
Nilai ultimate tersebut telah membuka tantangan yang besar dan menjadi destinasi baru bagi para peneliti
eksperimental. Dalam makalah review ini, disampaikan pengetahuan, penelitian, dan metoda tentang peningkatan
sifat kemagnetan material ferit, tanah jarang, dan logam paduan berdasarkan exchange interaction mechanism pada
saat terjadinya exchange spring magnet antara fasa keras dan fasa lunak.

Kata Kunci: Magnet nanokomposit, magnet permanen, perkembangan magnet permanen

Abstract
This paper reviews research and development of permanent magnet materials based on study literatures that have
been conducted by researchers in more than 100 years. It is known that the era of modern permanent magnets
began in the early 19th century and lasted for approximately 100 years. In the past 100 years, it turned out the
research focus of the researchers was to look for potential magnetic compounds. Not surprisingly, in a period of
100 years that various types of magnetic compounds were found. The rare earth metal magnet Nd-Fe-B was found
at the end of the 19th century with a maximum energy product value or (BH)max of 56 MGOe (448 kJ.m-3)
obtained. The value is the highest value ever achieved by researchers to date. However, the authors observe that
since the early 20th century, there has been a change in the focus of research development that is currently not
focus on the search and discovery of new magnetic phases, but rather to develop the magnetic material structure
through the incorporation of hard magnetic phases with high magnetocrystalline value with a soft magnetic phase
that has a high saturated magnetization value in a composite structure to become a nanocomposite magnets. The
nanocomposite magnets are permanent magnets with superior magnetism properties compared to conventional
magnets. The excellence magnetic properties are the value of remanent magnetization (Mr) and the maximum
energy product (BH)max due to the effect of exchange coupled spring between the hard and soft magnetic phases so
as to align the magnetic orientation of the two magnetic phases under the influence of exchange interaction. The
theoretical researchers have also explored the potential of a nanocomposite permanent magnet and assigned
(BH)max value of 1 MJ.m-3 as the ultimate value that must be achieved experimentally. The ultimate value has
opened big challenges and become a new destination for experimental researchers. In this review paper, we present
knowledge, research, and methods on improving the magnetism properties of ferrite, rare earth, and alloy metals
based on exchange interaction mechanisms during the exchange spring magnet between hard and soft phases.

Keywords: Magnet nanocomposite, permanent magnets, development of permanent magnets

1. PENDAHULUAN dalam matriks non-magnetik Al-Ni. Magnet ini


Sejarah magnet permanen dimulai sejak memiliki sifat magnetik yang lebih tinggi
abad ke-6 SM, namun pemahaman modern daripada baja dengan produk energi
tentang magnetisme dimulai oleh ilmuwan maksimum, (BH)max hampir lima kali lebih
Inggris, William Gilbert pada tahun 1600 besar dibandingkan baja magnet.
dengan mempublikasikan percobaan Pada tahun 1950, magnet platinum-cobalt
spektakuler pertama tentang magnetisme yaitu (PtCo) ditemukan dengan ketahanan korosi
"De Magnete" [1]. William mengkonfirmasi yang lebih baik daripada AlNiCo, sehingga
penelitian sebelumnya tentang kutub magnet menjadikannya ideal untuk aplikasi biomedis.
dan menyimpulkan bahwa bumi adalah magnet Di era yang sama, ditemukan juga magnet
[2]. Pada tahun 1820 H.C. Oerstead [3], permanen kelas keramik, memiliki dua
ilmuwan Belanda menemukan adanya korelasi senyawa penting masing-masing barium
antara listrik dan magnet, dimana konduktor hexaferrite (BaFe12O19) dan strontium
dialiri arus dapat membelokkan jarum kompas. hexaferrite (SrFe12O19). Kedua jenis magnet
Selanjutnya korelasi listrik-magnet tersebut keramik tersebut terbuat dari bahan yang
dipelajari dan dikembangkan secara teoritik melimpah seperti Fe2O3 sehingga menjadi
oleh fisikawan Prancis Andre Ampere pada magnet permanen yang dapat diproduksi
tahun 1821 [4]. Baru pada awal tahun 1900, dengan biaya produksi yang murah. Tidak
Langevin [5] memperkenalkan teori mengherankan bila magnet permanen kelas
diamagnetisasi dan paramagnetisasi dan Weiss keramik masih menjadi magnet permanen yang
[6] memperkenalkan penjelasan teori sangat populer dan menjadi magnet komersial
feromagnetik. Pada tahun 1920, era mekanika terpenting selama beberapa dekade hingga
kuantum dimulai dan fisika kemagnetan juga sampai saat ini. Magnet permanen kelas
telah dikembangkan dengan teori yang keramik memiliki nilai coercivity (Hc) yang
melibatkan interaksi elektron dan interaksi relatif tinggi, namun nilai (BH) max tidak
pertukaran. Selanjutnya para ilmuwan mulai setinggi AlNiCo tetapi lebih tinggi dari baja
mempelajari bahan magnetik tidak hanya magnet. Meskipun demikian, magnet keramik
berdasarkan besi dan baja saja, tapi juga bahan sudah menemukan aplikasi yang luas pada
magnetik lainnya seperti, keramik magnetik berbagai produk teknologi, terutama produk
hard ferrite, paduan AlNiCo, Sm-Co, rare yang memerlukan magnet permanen seperti
earth-transition metals seperti Nd-Fe-B dan otomotif, motor dan generator listrik,
Sm-Fe-N sebagaimana diperlihatkan pada loudspeaker, dlb. Hal ini karena ketersediaan
Gambar 1 tentang sejarah perkembangan bahan bakunya yang berlimpah dan dapat
magnet permanen dalam 100 tahun terakhir. Di diproduksi dengan biaya produksi rendah.
awal tahun 1900, magnet permanen pertama Magnet keramik hexaferrite dibuat melalui
menggunakan baja. Kemudian pada tahun 1930 teknologi pemaduan mekanik atau mechanical
diperkenalkan jenis magnet permanen alnico. alloying [7] yaitu pemaduan secara
Alnico terbuat dari paduan feromagnetik Fe-Co penghalusan mekanik precursors dan

2 | Metalurgi, V. 33.1.2018, E-ISSN 2443-3926/ 1 - 18


dilanjutkan dengan perlakuan sintering untuk mengumumkan penemuan fasa magnetik baru
melangsungkan reaksi solid state. Bentuk akhir neodymium iron boron atau Nd2Fe14B pada
produk yang komplek diperoleh melalui proses tahun 1984 [9]-[10].
pencetakan dan grinding. Menarik untuk diperhatikan bahwa kedua
Pada tahun 1970, magnet permanen kelas grup peneliti terpisah tersebut menggunakan
baru diperkenalkan yaitu penggunaan logam dua teknologi proses yang berbeda untuk
tanah jarang atau rare earth untuk pembuatan memproduksi magnet permanen dengan fasa
senyawa magnetik sistem SmCo sebagai kelas magnetik baru tersebut. Grup GM
magnet permanen logam tanah jarang. Terdapat menggunakan teknologi rapid solidification
dua fasa magnetik penting masing-masing dengan teknik melt spinning [11] untuk
menghasilkan serbuk isotropik terdiri dari poli-
kristalit dengan ukuran rata-rata beberapa puluh
nanometer sampai beberapa ratus nanometer,
tergantung roll speed yang digunakan. Dari
serbuk ini pula dapat dibuat magnet isotropik
berperekat polimer (polymer bonded magnets)
[12], hot pressed magnets [13] serta magnet
anisotropik atau die update forged magnets
[14]. Karena ukuran kristalitnya yang demikian
halus serta komposisi yang digunakan adalah
komposisi stoikiometri, maka sifat kemagnetan
yang diperoleh terutama magnetisasi remanen
dan (BH)max sama dengan nilai teoritikal
Gambar 1. Perkembangan magnet permanen sejak masing-masing ~ 0,81 T dan 112 kJ.m-3 [15].
tahun 1900 [4]
Sedangkan untuk magnet anisotropik diperoleh
melalui die upset forging magnet hot press
SmCo5 dan Sm2Co17 [8]. Magnet permanen dalam cetakan dengan ruang dalam cetakan
logam tanah jarang memiliki sifat magnetik yang lebih besar dibandingkan dengan dimensi
yang jauh lebih tingi dari jenis magnet magnet itu sendiri. Dalam hal ini, forging
permanen sebelumnya, dimana nilai (BH)max dilaksanakan pada temperatur tinggi sekitar
magnet jenis ini mencapai 30-35 MGOe atau 700 oC sampai terjadi perubahan ketebalan
240 – 280 kJ.m-3. Sebagai magnet permanen sampel hot press dan pengarahan orientasi
yang memiliki densitas energi yang tinggi krital untuk menimbulkan sifat anisotropiknya
diindikasikan oleh besarnya nilai (BH) max, [16].
maka jenis magnet permanen ini menjadi Berbeda dengan grup GM, grup SSM
magnet permanen yang mampu memenuhi menerapkan teknologi PM (powder metallurgy)
tuntutan produk teknologi masa kini, yaitu untuk pembuatan magnet permanen [17].
produk yang mengutamakan miniaturisasi Komposisi yang digunakan adalah komposisi
ruang. Pada Gambar 1, diilustrasikan off stoichiometry dengan logam Nd berlebih
bagaimana dengan semakin meningkatnya nilai yaitu Nd15Fe77B8 (at.%). Kehadiran unsur Nd
(BH)max terjadi reduksi volume magnet yang berlebih dimaksudkan agar terbentuk fasa kaya
cukup signifikan dengan diperkenalkannya dengan Nd (Nd-rich phase) [18] pada batas
jenis magnet logam tanah jarang. Namun masih butir dan bekerja sebagai decoupling agent bagi
ada keterbatasan dari magnet Sm-Co yaitu antar fasa magnetik utama Nd2Fe14B agar
harga produksinya yang relatif mahal karena diperoleh sifat koersivitas yang tinggi.
terbuat dari logam Co yang kesediaannya Melihat kembali perkembangan hasil
terbatas dan mengalami gangguan. Oleh penelitian pada bidang magnet permanen
karenanya diperlukan magnet permanen kelas sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1,
logam tanah jarang dengan harga produksi yang dapat disimpulkan bahwa telah banyak
lebih murah. Fakta ini menjadi tantangan baru kemajuan yang diperoleh dalam kurun waktu
para peneliti magnet permanen untuk mencari satu abad ke belakang dari sejak penggunaan
senyawa magnetik baru dengan bahan yang baja sebagai magnet permanen dengan nilai
mudah diperoleh serta biaya produksi yang (BH)max yang masih sangat rendah sehinga
relatif murah. Berdasarkan tantangan ini maka selalu memerlukan baja magnet dengan
akhirnya, dua grup peneliti terpisah masing- dimensi yang relatif besar (less volume
masing grup GM (general motors) dan SSM effective). Berbagai jenis fasa magnetik baru
(sumitomo special metals) secara bersamaan ditemukan dengan berjalannya waktu dan
Magnet Nanokomposit Sebagai Magnet Permanen Masa Depan ..../ Novrita Idayanti | 3
perbaikan nilai (BH)max dari serendah 3 MGOe magnetisasi saturasi yang tinggi sehingga
dari magnet keramik hard ferrite hingga menghasilkan magnet permanen komposit yang
setinggi 56 MGOe (448 kJ.m-3) diperoleh dari memiliki karakteristik yang baru. Karakteristik
magnet logam tanah jarang jenis NdFeB magnet nanokomposit adalah memiliki nilai
sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 1. saturasi dan (BH)max yang lebih tinggi
Seiring dengan nilai (BH)max yang semakin dibandingkan dengan magnet permanen
tinggi, dimensi dan volume magnet semakin konvensional selama efek negatif terhadap nilai
berkurang dapat memenuhi tuntutan masa kini koersivitas dari grain exchange interaction
yang memerlukan miniaturisasi produk. effect dapat dikompensasi [24]-[25].
Penelitian terhadap magnet permanen tidak Selama 15 tahun terakhir, penelitian dan
pernah berhenti meskipun setelah penemuan pengembangan di bidang bahan magnetik
fasa magnetik Nd2Fe14B. Pesatnya berstruktur nano telah menarik perhatian dan
pertumbuhan aplikasi magnet permanen di meningkat dengan pesat. Dilihat dari sudut
berbagai produk modern masa kini, menuntut pandang teknologi, struktur nanokomposit
perbaikan pada sifat magnetik magnet menunjukkan sifat fisika dan kimia yang unik
permanen yang pernah ditemukan agar bisa dan menarik sehingga sifat kemagnetan
memenuhi tuntutan volume effective dan cost meningkat secara signifikan [26]-[27]. Bahan
effective. Para peneliti bidang magnet permanen nanokomposit dapat diaplikasikan pada banyak
terus melakukan penelitian magnet permanen bidang seperti; sensor [28], peralatan
dengan karakteristik magnet yang dapat biomedik [29], magnetic optical storage [30],
memenuhi tuntutan tersebut. Namun, upaya ferrofluid [31], magnetic recording media [32],
pengembangan pada penelitian tidak lagi pada microwave absorber [33].
pencarian material baru tetapi lebih kepada Sifat kemagnetan nanokomposit sangat
rekayasa struktur material untuk mendapatkan ditentukan oleh ukuran kristalit atau butir,
sifat unggul. Kecenderungan penelitian bentuk dan distribusi kristalit, serta jenis fasa
memperlihatkan fokus penelitian mengarah magnetik penyusun struktur komposit. Interaksi
kepada rekayasa struktur dari struktur fasa pertukaran antar butir serta interaksi dipolar
tunggal sebagaimana banyak dijumpai pada memainkan peran penting dalam menentukan
magnet permanen konvensional menjadi sifat kemagnetan dari magnet nanokomposit.
magnet dengan struktur komposit yaitu Efek interaksi pertukaran dua fasa magnet yaitu
nanocomposite magnets [19]-[21]. menggabungkan coercivity yang tinggi (Hc)
Dalam makalah ini dibicarakan berbagai dari fasa keras dan magnetisasi (Ms) yang
jenis magnet nanokomposit dengan perbaikan tinggi dari fasa lunak sehingga terjadi exchange
sifat kemagnetan yang diperoleh berdasarkan spring magnet [34] dimana ketika medan
rekayasa struktur. Penjelasan tentang magnet yang diterapkan cukup besar pada
mekanisme peningkatan sifat kemagnetan proses demagnetisasi untuk membalikkan arah
seperti mekanisme exchange spring magnets magnetisasi fasa magnetik keras, arah
juga dibicarakan. Dalam paper ini juga magnetisasi fasa magnetik lunak dapat
disampaikan beberapa hasil prediksi teori dipertahankan untuk tidak segera mengalami
terhadap magnet nanokomposit masa datang pembalikan arah mengikuti arah medan
yang meninggalkan pekerjaan rumah yang demagnetisasi [34].
besar bagi para peneliti eksperimental. Banyak penelitian tentang fabrikasi magnet
nanokomposit yang telah dilakukan para
2. MAGNET NANOKOMPOSIT peneliti dengan memvariasikan beberapa faktor
Magnet nanokomposit adalah material yang dapat mempengaruhi sifat magnetik yang
magnetik multi-fasa dengan ukuran rata-rata dihasilkan. Fasa magnetik yang dikompositkan
kristalit dalam orde nanometer. Pada sistem dapat berupa sistem paduan (alloy) [35], fasa
magnet permanen, magnet nanokomposit terdiri magnetik keras pada sistem keramik seperti
dari fasa magnetik keras dan fasa magnetik barium dan heksaferit (BHF) dikompositkan
lunak dimana pada kedua fasa magnetik terjadi dengan fasa magnetik lunak seperti NiZn ferit,
grain exchange interaction atau efek interaksi Co-ferit, dan Mn-ferit [36]-[38]. Pada sistem
pertukaran antar butir menghasilkan magnet alloy, fasa magnetik logam tanah jarang seperti
permanen dengan nilai remanen dan (BH)max SmCo5, Sm2Co17, Nd2Fe14B dikompositkan
yang tinggi [22]-[23]. Struktur komposit dengan fasa magnetik lunak seperti α-Fe, Fe3B,
bertujuan untuk menimbulkan efek interaksi dan FeCo [39]-[41].
antar kristalit fasa magnetik yang memiliki nilai Beberapa peneliti melaporkan hasil
investigasinya tentang sifat kemagnetan magnet
4 | Metalurgi, V. 33.1.2018, E-ISSN 2443-3926/ 1 - 18
nanokomposit yang dipersiapkan dengan magnet nanokomposit yang memiliki 3
berbagai metode. Y.Wang, dkk. [42] membuat komposisi berbeda dengan kode designasi
magnet nanokomposit antara fasa magnetik H90/S10, H80/S20 dan H70/S30 sebagaimana
BaFe12O19 (BHF) dan fasa magnetik lunak yang tercantum pada Gambar 3.
Ni0,8Zn0,2Fe2O4 menggunakan metoda sol gel.
Kurva nanokomposit hasil percobaan dapat
dilihat pada Gambar 2.

Gambar 3. Kurva histeresis untuk H90/S10,


H80/S20, H70/S30, magnet nanokomposit
BaFe12O19 dan Ni0,6Zn0,4Fe2O4 [43]
Gambar 2. Kurva hysteresis: (a) Ni0,8Zn0,2Fe2O4, (b)
BaFe12O19/ Ni0,8Zn0,2Fe2O4, dan (c) BaFe12O19 [42] F. Yakuphanoglu [44] memperkenalkan
pembuatan komposit magnet terdiri dari bahan
Loop histeresis ketiga sampel magnet perekat dari karet alam atau natural rubber
nanokompoist tersebut dibandingkan dengan (NR) sebagai matrik dan bahan magnetik
magnet fasa tunggal BHF dan Ni0,8Zn0,2Fe2O4. berfasa utama BHF sebagai filler. Fasa
Hasil yang diperoleh adalah terjadi peningkatan magnetik BHF dipersiapkan dengan metoda
nilai magnetisasi saturasi (Ms) dan magnetisasi penghalusan mekanik konvensional memiliki
remanen (Mr), akan tetapi nilai coercivity (Hc) ukuran kristalit rata-rata 46 nm. Komposit
magnet nanokomposit mengalami penurunan magnet ini dimaksudkan untuk diaplikasikan
signifikan dibandingkan dengan nilai pada perangkat elektronik sebagai bahan
koersivitas BHF. Sebaliknya, nilai koersivitas penyerap gelombang elektromagnetik. Hasil
magnet nanokomposit meningkat secara observasi struktur komposit magnet
signifikan dibandingkan dengan koersivitas menunjukkan bahwa serbuk filler berfasa BHF
magnet Ni0,8Zn0,2Fe2O4. Jadi, dapat tersebar secara merata menjadikan sistem
disimpulkan bahwa efek interaksi pertukaran komposit magnet BHF/NR sangat baik. Hasil
antar fasa magnetik penyusun komposit pengujian resistivitas listrik komposit magnet
memberikan dua efek bertentangan yaitu memperlihatkan nilai yang terus menurun
meningkatkan nilai remanen dan menurunkan seiring dengan bertambahnya fraksi volume
nilai koersivitas. Dengan demikian, terdapat fasa magnetik BHF. Penurunan resistivitas
tantangan pengembangan untuk tetap volume komposit magnet BHF/NR telah
memperoleh magnet nanokomposit dengan mampu meningkatkan nilai insertion loss
magnetisasi remanen dan koersivitas yang komposit [44]-[45].
cukup agar dapat diperoleh magnet permanen Nanokomposit BHF juga dapat digabungkan
nanokomposit dengan nilai (BH) max yang dengan ZnO dengan metoda hidrotermal dan
ditingkatkan. ultrasonik sederhana [46]-[47]. Diketahui
H. Nikmanesh [43] membuat magnet bahwa ZnO adalah oksida logam
nanokomposit yang sama dengan metoda semikonduktor yang baik untuk fotokatalis dan
mechanical alloying tetapi tidak mendapatkan penyerap bahan kimia beracun. Penggabungan
peningkatan yang signifikan untuk nilai Ms dan kedua material tersebut sangat baik untuk
Mr. Akan tetapi hasil SEM (scanning electron aplikasi fotokatalitik. Surfaktan juga sangat
microscopy), TEM (transmission electron diperlukan untuk meningkatkan sifat
microscopy) dan FTIR (fourier transform feromagnetik dan katalitiknya. Pengaruh
infrared spectroscopy) menunjukkan bahwa penambahan surfaktan pada mikrostruktur
fasa BaFe12O19 dan Ni0,6Zn0,4Fe2O4 dapat magnet nanokomposit tersebut dapat dilihat
terdistribusi secara seragam. Dipelajari 3 pada foto SEM dalam Gambar 4. Dapat

Magnet Nanokomposit Sebagai Magnet Permanen Masa Depan ..../ Novrita Idayanti | 5
disimpulkan bahwa surfaktan sangat menjanjikan untuk menggantikan magnet
mempengaruhi morfologi butir yang terbentuk, konvensional NdFeB. Banyak hasil penelitian
sehingga berpengaruh lanjut terhadap sifat menunjukkan bahwa magnet nanokomposit
kemagnetan. sistem NdFeB/α-Fe memiliki nilai magnetisasi
remanen dan produk energi maksimum yang
(a) (b) lebih tinggi [56]. Namun, beberapa hasil
penelitian juga memperlihatkan sifat magnetik
dari magnet nanokomposit sistem NdFeB/α-Fe
belum sepenuhnya memuaskan karena
coercivity yang dihasilkan masih relatif lebih
rendah [57]. Beberapa usaha perbaikan untuk
meningkatkan nilai coercivity magnet
nanokomposit telah dilakukan melalui
penambahan unsur Cr dan Co terhadap fasa
(c) (d) magnetik NdFeB [58]. Penambahan paduan
seperti Nd-Cu dan Nd-Al juga telah diterapkan
untuk meningkatkan coercivity magnet [59].
Penambahan α-Fe pada NdFeB melalui
proses penggilingan dan diikuti dengan
perlakuan anil pada temperatur 700-800 oC
telah diperoleh material komposit dengan
internal stress dan kerapatan cacat kristal yang
minimum serta terjadi kenaikan tingkat
kristalinitas kedua fasa [60]. Hal ini berdampak
Gambar 4. Hasil SEM BaFe12O19 (a, b) tanpa positif kepada koefisien kopling antar kedua
surfaktan, (c, d) dengan surfaktan citric acid [47] fasa pada sistem komposit yaitu setelah
perlakuan panas terjadi peningkatan nilai
Magnet nanokomposit BHF juga merupakan konstanta anisotropi kristal. Dampak negatifnya
material yang cocok untuk diaplikasikan adalah terjadi pertumbuhan ukuran kristalit
sebagai material penyerap gelombang mikro kedua fasa magnetik yang menyebabkan
atau microwave absorbing materials [48]-[50]. penurunan kekuatan interaksi pertukaran antar
Rekayasa material yang diperlukan adalah fasa sehingga menurunkan nilai magnetisasi
mengkompositkan fasa magnetik keras BHF remanen magnet komposit [60].
dengan fasa magnetik lunak seperti CoFe, Magnet logam tanah jarang SmCo yang
novolac phenolic resin, polyaniline, Y3Fe2O5, digabung dengan α-Fe2O3 dengan metoda
dan aditif graphene [51]-[54]. Telah umum mechanical milling juga menunjukkan hasil
diketahui bahwa M-type BHF digunakan yang bagus dengan menghasilkan magnet
sebagai magnet permanen karena fasa magnetik nanokomposit [61]. Ketebalan senyawa
BHF memiliki medan anisotropi kristal yang nanokomposit pada lapis tipis magnet
besar (~ 150 kA/m), memiliki temperatur curie nanokomposit diperlihatkan juga
yang tinggi (~450 oC) dan nilai magnetisasi mempengaruhi exchange spring effect.
jenuh sebesar 0,39 T [55]. Disamping itu, BHF Chowdhury dan M. Krishnan [62] telah
tergolong ke dalam jenis material keramik mengamati perubahan struktur dan sifat
dengan senyawa dasar besi oksida atau Fe2O3 magnetik magnet nanokomposit lapisan tipis
tersedia melimpah dan mudah didapat. BHF SmCo5/Co. Dalam prosesnya, Co didepositkan
memiliki ketahanan korosi dan kestabilan kimia secara multilayer pada SmCo5 dengan hasil
yang baik. yang baik karena reaktifitas Sm dan Co yang
Penelitian magnet nanokomposit berbasis tinggi dan dalam bentuk nanokomposit. Rasio
fasa logam tanah jarang seperti NdFeB dan volume lapisan fasa keras/lunak dikontrol
SmCo sebagai fasa magnet keras dengan memvariasikan ketebalan Sm (tSm) dan
dikompositkan dengan fasa magnet lunak telah ketebalan Co (tCo). Nilai (BH) max tertinggi
diperkenalkan sebagai salah satu solusi dicapai pada magnet nanokomposit lapis
mengurangi penggunaan logam tanah jarang dengan tSm yang rendah dan tCo yang tinggi.
karena terbatasnya ketersediaan unsur tanah Metoda ini merupakan penemuan baru pada
jarang tersebut serta harganya yang mahal. magnet nanokomposit lapis tipis dan ketebalan
Dengan demikian, magnet nanokomposit yang dibuat sangat tergantung dengan aplikasi
sistem NdFeB/α-Fe adalah magnet yang yang akan diterapkan. Pengaruh ketebalan tSm
6 | Metalurgi, V. 33.1.2018, E-ISSN 2443-3926/ 1 - 18
dan tCo terhadap sifat kemagnetan magnet lapis magnetik keras dan fraksi fasa magnetik lunak.
tipis yang ditumbuhkan pada substrat Si dan Jadi jelaslah untuk bisa menghasilkan magnet
MgO dapat dilihat pada Tabel 1. Bila diinspeksi nanokomposit dengan nilai Ms yang tinggi
data pada tabel tersebut terlihat nilai diperlukan fasa magnetik keras dan lunak yang
magnetisasi jenuh (Msat) magnet nanokomposit juga tinggi. Dengan demikian, nilai Ms
lapis tipis meningkat dari 757,8 emu/cc ketika komposit akan terletak diantara kedua nilai Ms
tSm = 4,8 nm dan tCo = 11,4 nm menjadi 975 fasa magnetik keras dan lunak. Namun, agar
emu/cc ketika tSm dan tCo masing-masing sistem komposit berperilaku seperti magnet
adalah 3,2 nm dan 11,4 nm, menghasilkan keras, maka efek interaksi pertukaran antar
magnet dengan nilai (BH)max sebesar 12,4 butir fasa magnetik harus aktif. Hal ini dapat
MGOe. Namun, nilai (BH) max tertinggi yang dicapai pada sistem nanokomposit.
diperoleh dari seri magnet nanokomposit lapis
tipis bersubstrat Si adalah sebesar 14,9 MGOe 3. MODEL FENOMENALOGIK
dicapai pada magnet nanokomposit lapis tipis
dengan tSm dan tCo masing-masing adalah 2,4
EXCHANGE SPRING MAGNET
Konsep exchange spring magnet ini
nm dan 9,5 nm. Nilai (BH)max terbaik ternyata
diusulkan pertama kali pada awal 1990 oleh
diperoleh dari magnet lapis tipis yang
Kneller dan Hawig [64] dengan
ditumbuhkan di atas substrat MgO mencapai
memperkenalkan suatu model simulasi efek
20,1 MGOe pada ketebalan tSm dan tCo
exchange coupled antara fasa magnetik keras
masing-masing 3,2 nm dan 11,4 nm.
dan lunak dalam sistem nanokomposit. Magnet
nanokomposit ini kemudian diperkenalkan
Tabel 1. Sifat magnet nanokomposit tSm/tCo yang ditumbuhkan pada substrat Si dan MgO [62]

Nilai magnetisasi saturasi magnet sebagai exchange-spring magnets. Efek


nanokomposit dapat dihitung menggunakan exchange coupled pada exchange spring
rule of mixture suatu komposit dengan magnets memperlihatkan peningkatan nilai
persamaan 1 [63]. magnetisasi remanen dan produk energi
maksimum. Namun sebelumnya Coehorn, dkk.
pada tahun 1989 [65] telah mengamati lebih
dahulu adanya peningkatan nilai magnetisasi
(1)
remanen pada komposit sistem NdFeB/Fe3B.
Dimana Vh and Vs masing-masing adalah Dalam hal ini, fasa magnetik lunak Fe3B
berperan sebagai matrik dan fasa magnetik
fraksi volum fasa magnetik keras dan fasa
keras NdFeB mengendap disepanjang batas
magnetik lunak. Sedangkan Mh dan Ms masing-
butir fasa magnetik lunak. Peningkatan nilai
masing adalah nilai magnetisasi jenuh fasa
Magnet Nanokomposit Sebagai Magnet Permanen Masa Depan ..../ Novrita Idayanti | 7
magnetisasi remanen magnet nanokomposit ini terlalu besar agar tidak melemahkan efek
terjadi karena adanya efek exchange coupling exchange spring coupling. Konstanta
antar kristalit kedua fasa tersebut. Fakta ini magnetocrystalline anisotropy yang besar pada
menjelaskan bahwa efek exchange coupling fasa magnetik keras memegang peran kontrol
akan terjadi secara langsung pada dua fasa terhadap rotasi koheren magnetisasi fasa
magnetik yang berdekatan dalam exchange magnetik lunak ketika diaplikasikan medan
spring magnet. Fasa magnetik keras lebih magnet eksternal balik. Meskipun fasa
berkontribusi terhadap nilai koersivitas magnet magnetik lunak memiliki nilai konstanta
karena medan anisotropinya yang relatif tinggi, magnetocrystaline anisotropy yang relatif
fasa magnetik lunak berkontribusi rendah, arah magnetisasi fasa magnetik lunak
menyumbangkan magnetisasi saturasi yang hanya berbalik arah bersamaan dengan
besar. Dari penggabungan kedua fasa magnetik magnetisasi fasa magnetik keras ketika medan
berbeda tersebut, maka energi produk magnet eksternal diaplikasikan pada arah yang
maksimum, (BH)max meningkat secara berlawanan dengan arah awal.
signifikan karena efek interaksi antar kristalit Berdasarkan hasil riset dari berbagai negara,
dibandingkan dengan magnet konvensional pengembangan magnet permanen komposit
[66]-[68]. terbagi menjadi dua kategori yaitu;
Pada tahun 1993, Skomski dan Coey [69] pengembangan berdasarkan struktur nano dan
menunjukkan secara teoritik bahwa magnet struktur magnetik. Karakteristik magnet yang
dengan nilai (BH)max sebesar 1 MJ/m3 bisa baik akan didapat, dengan menerapkan kedua
diperoleh dari magnet nanokomposit terdiri dari kategori tersebut dalam suatu penelitian.
dua fasa magnetik dengan orientasi kristalit Pengembangan kategori pertama yaitu struktur
searah. Nilai teoritik ini adalah lebih dari dua nano adalah dengan cara memfasilitasi efek
kali nilai (BH)max tertinggi dari magnet NdFeB interaksi pertukaran (exchange interaction)
terbaik saat ini yaitu sebesar 431,4 kJ/m3 [70]. yang digambarkan sebagai nilai energi yang
Meskipun beberapa hasil penelitian terkini diharapkan dari dua atau lebih elektron
tentang magnet nanokomposit masih permukaan ketika fungsi gelombang keduanya
menghasilkan nilai (BH)max jauh lebih rendah saling tumpang tindih atau overlap. Magnet
dari nilai teoritik tersebut, namun dengan sifat unggul yang diperoleh dari efek
pengembangan magnet nanokomposit melalui interaksi pertukaran ini disebut sebagai
rekayasa struktur agar sesuai dengan model „„exchange-spring‟‟ magnets atau „„exchange-
teoritik masih terus berjalan sampai struktur bias‟‟ magnets. Mekanisme efek interaksi
magnet nanokomposit sesuai dengan asumsi pertukaran ini dapat dilihat pada Gambar 5.
teoritik dicapai secara eksperimental.
Magnet yang masuk dalam kategori magnet
nanokomposit haruslah memiliki ukuran
kristalit fasa magnetik keras dan lunak dalam
rentang nanometer agar efek exchange coupling
pada permukaan kristalit antar kedua fasa
magnetik memberikan kontribusti terhadap sifat
magnetik magnet secara keseluruhan. Bila
ukuran kristalit fasa magnetik magnet
permanen relatif besar, maka nilai rasio antara
luasan total terjadinya efek exchange coupling
dan volume total magnet nanokomposit terlalu
kecil sehingga kontribusi peningkatan sifat
magnetik dari efek exchange coupling tidak
signifikan. Hasil observasi beberapa peneliti
terhadap mikrostruktur magnet nanokomposit
memastikan bahwa ukuran rata-rata kristalit (a) (b)
fasa magnetik dalam struktur komposit
haruslah kurang dari 30 nm untuk memberikan Gambar 5. Ilustrasi (a) exchange spring magnet, dan
efek exchange spring coupling secara optimal (b) exchange biased magnet [47]
[71]. Selain itu, ukuran kristalit fasa magnetik
lunak haruslah tidak melampaui dua kali nilai Gambar 5(a) tersebut memperlihatkan struktur
ukuran kristalit fasa magnetik keras. Fraksi magnetik pada fasa magnet keras yang
volume fasa magnetik lunak juga tidak boleh memiliki loop histeresis dengan koersivitas
8 | Metalurgi, V. 33.1.2018, E-ISSN 2443-3926/ 1 - 18
yang lebih besar (berwarna merah) tetapi nilai (BH)max dan mendapatkan magnet permanen
magnetisasi jenuh yang lebih rendah superior adalah Meiklejohn dan Bean [75],
dibandingkan dengan loop histeresis fasa yaitu pada material Co dan CoO. Namun
magnet lunak (warna biru muda). Struktur sampai saat ini, penerapan exchange bias
magnetik demikian menghasilkan loop magnet baru dapat direalisasikan pada magnet
histeresis exchange spring magnet (warna dalam bentuk film tipis untuk aplikasi
hitam) degan nilai (BH)max yang lebih tinggi perancangan magnetic recording media dan
dari kedua fasa magnetik tersebut. Sedangkan magnetoresistive devices untuk teknologi
Gambar 5(b) adalah ilustrasi efek loop informasi. Interphase exchange coupling yang
histeresis yang dihasilkan karena terjadi ada pada sistem bias pertukaran AF/FM dapat
interaksi pertukaran antara fasa dianalisis untuk mendapatkan respon magnet
antiferomagnetik dan feromagnetik (exchange- permanen potensial dengan cara yang serupa
biased magnets). Efek interaksi pertukaran dengan sistem exchange spring magnet [76].
yang dihasilkan dari kopling antara fasa Beberapa peneliti telah melakukan kajian
feromagnetik dan antiferomagnetik intensif terhadap mekanisme dasar exchange
memberikan efek terhadap nilai meningkatnya coupled magnet pada proses magnetisasi dan
nilai konstanta anisotropi kristal sehingga dapat demagnetisasi baik itu pada sistem fasa tunggal
mengatasi efek superparamagnetic [72]-[73]. berstruktur nano [77] maupun sistem magnet
Exchange spring magnet terjadi pada fasa nanokomposit [78]. Beberapa laporan
magnetik keras/lunak dimana interaksi menunjukkan telah berhasil mendapatkan efek
pertukaran tersebut terjadi pada daerah antar exchange spring yang sangat baik dalam bentuk
muka. Disebut exchange spring karena bersifat peningkatan nilai magnetisasi remanen.
reversible, dimana terjadi interaksi magnetik Sementara yang lain menunjukkan peningkatan
antara komponen magnet di bawah coercivity dengan penurunan nilai magnetisasi
penghilangan medan magnet yang diterapkan. saturasi [79].
Magnetic exchange coupling dapat Chavi Pahwa, dkk. [80] telah menyelidiki
menghasilkan sistem komposit yang didapat exchange coupled dan non-exchange coupled
dari fasa terbaik dari kedua fasa penyusun. senyawa nanokomposit BaFe12O19/NiFe2O4
Secara teoritis dapat ditunjukkan bahwa nilai (BHF/NIF) yang dipersiapkan dengan dua
(BH)max dapat melampaui nilai (BH)max magnet metoda berbeda yaitu sol gel dan mechanical
permanen konvensional [67]. Beberapa alloying. Hasil karakteristik magnet dan kurva
publikasi telah melaporkan hasil percobaan histeresis menunjukkan bahwa terjadinya
yang mengkonfirmasi nilai (BH)max meningkat exchange coupled antara fasa keras/lunak yang
signifikan [73]-[74]. Namun demikian, sampai disiapkan dengan metoda sol gel, dimana
saat ini sifat magnetik teknis dari produk yang terjadi peningkatan nilai Ms dan Tc. Hasil SEM
dihasilkan belum dapai menyamai nilai teoritis. juga memperlihatkan batas butir yang berbeda
Hal ini disebabkan beberapa faktor antara lain antara batas butir lunak NiF dan BHF.
belum terpenuhinya secara eksperimental Selanjutnya Song, dkk. [81] membandingkan
asumsi yang berlaku dalam kalkulasi teoritik sifat kemagnetan magnet nanokomposit sistem
tersebut [47]. SrFe12O19 /Ni0,7Zn0,3Fe2O4 yang dipersiapkan
Sifat kemagnetan seperti magnet melalui metode sol gel dan mechanical milling.
nanokomposit juga dapat terjadi pada dua fasa Hasilnya menunjukkan metoda sol gel
magnet yang berbeda, yang disebut exchange menghasilkan efek exchange-coupled yang
bias magnet atau pertukaran anisotropi. Pada lebih baik. Mereka melaporkan sulit untuk
kondisi ini, terjadi exchange coupled antara mendapatkan efek exchange-coupling magnet
fasa feromagnetik (FM) dan antiferomagnetik dengan metoda mechanical milling.
(AF) yang menghasilkan pelebaran kurva D. Primca dan D. Makoveca [82] membuat
histeresis disepanjang sumbu medan magnet komposit nanoplatelet yang
luar yang diaplikasikan pada proses mengkombinasikan magnet keras BHF dan
magnetisasi dan demagnetisasi. Fenomena ini magnet lunak spinel oksida besi maghemite (γ-
berasal dari interaksi pertukaran magnetisasi Fe2O3) dengan metoda sederhana. Metode ini
pada daerah antar muka FM/AF yang didasarkan pada pengendapan lapisan tipis
menghubungkan magnetisasi FM selama proses maghemite oksida besi dengan presipitasi
pembalikan atau demagnetisasi, sehingga bersama ion Fe3+/Fe2+ dalam suspensi berair
terjadi peningkatan nilai H c Mr, dan (BH)max. koloid dari nanopartikel. Penumbuhan struktur
Peneliti yang pertama kali mengusulkan spinel pada permukaan heksagonal ferit
exchange bias magnet untuk meningkatkan menampilkan struktur tipe sandwich. Exchange
Magnet Nanokomposit Sebagai Magnet Permanen Masa Depan ..../ Novrita Idayanti | 9
spring coupled magnet antara kedua fasa Perbandingan antara kurva histeresis
tersebut menghasilkan peningkatan nilai exchange spring magnet dan magnet
(BH)max lebih dari dua kali lipat. Selain itu, sifat konvensional dapat dilihat pada Gambar 7.
magnetik yang dihasilkan sangat baik dan Kurva histeresis exchange spring magnet
dengan nilai koersifitas besar, resistifitas tinggi, cenderung dapat kembali yaitu bila medan
kestabilan kimia yang baik sehingga dapat magnet eksternal dihilangkan, magnetisasi
diaplikasikan pada high-density recording remanen akan kembali ke nilai yang mendekati
media atau dalam bidang kedokteran, sebagai aslinya.
mediator untuk hipertermia magnetik.
Radmanesh dan Seyyed Ebrahimi [83]
mengamati pengaruh ukuran butir pada
exchange coupling senyawa komposit
SrFe12O19/Ni0,7Zn0,3Fe2O4. Yang, dkk. [84]
melaporkan sintesis magnet nanokomposit
sistem BaFe12O19/CaFe2O4/CoFe2O4 dengan
hasil adanya peningkatan nilai (BH)max dan
magnetisasi remanen. Semua laporan dan hasil
penelitian tersebut memastikan bahwa perilaku
exchange spring magnet sangat bergantung
pada mikrostruktur, termasuk ukuran butir,
bentuk partikel, metoda sintesis, dan distribusi
Gambar 6. Proses magnetisasi saat exchange spring
fasa magnetis keras dan lunak [83]-[84].
magnet [88]
Namun, tidak semua hasil penelitian tentang
penggabungan fasa magnet keras/lunak dapat Oleh sebab itu nama "exchange spring magnet"
menghasilkan peningkatan sifat kemagnetan. berasal dari kata “reversibility of
Disamping ukuran kristalit fasa magnet keras magnetization” [88]. Hal ini berbeda dengan
dan lunak, bentuk kristalit yang tidak seragam kurva histeresis magnet konvensional dimana
dan tidak merata menentukan sifat kemagnetan pada umumnya kurva magnetisasinya tidak
magnet nanokomposit. Adanya lapisan transisi dapat balik atau irreversible.
(batas antar kristalit fasa) akan mengurangi Ukuran fasa magnet lunak dalam sistem
efek kopling. exchange spring magnet haruslah dalam skala
Nilai (BH)max exchange spring magnet beberapa puluh nanometer agar arah
tergantung kepada geometri struktur dalam magnetisasinya tidak segera berbalik mengikuti
magnet dan menentukan kuadran kedua dari medan magnet luar balik karena efek interaksi
loop histeresisnya. Hal ini telah pertukaran antar fasa berdekatan. Selain itu,
didemontrasikan oleh beberapa peneliti yang fraksi volume fasa lunak perlu sebesar mungkin
melakukan investigasi baik secara teoritik [85], untuk mencapai magnetisasi jenuh yang tinggi.
maupun melalui percobaan pada magnet terdiri Struktur yang baik adalah dengan
dari material multi lapisan [86] sebagai material menempatkan fasa magnetik keras di dalam
2-dimensi serta menghitung secara numerik matriks fasa magnetik lunak. Dengan cara itu,
model struktur dengan fasa magnetik lunak matriks fasa magnetik lunak menempati fraksi
berupa bola yang tertanam dalam fasa magnetik volume terbesar dalam sistem struktur
keras berbentuk kubus sebagai material 3- nanokomposit. Ukuran kristalit dan jarak antar
dimensi [87]. Gambar 6 memperlihatkan loop kristalit fasa magnetik dalam struktur komposit
histeresis teoretikal dari exchange-spring haruslah dalam skala nanometer. Komposisi
magnet dimana terlihat pada kurva di kuadran fraksi volum kedua fasa magnetik dalam
kedua, magnetisasi fasa magnetik lunak dan struktur komposit harus diatur sedemikian
fasa magnetik keras berbalik arah masing- sehingga memberikan nilai magnetisasi jenuh
masing pada medan nukleasi HN dan Hirr. Kurva mendekati nilai magnetisasi jenuh fasa
fungsi parabola menunjukkan nilai produk magnetik lunak.
energi (BH). Sebagaimana terlihat pada kurva
(BH) tersebut, nilai (BH)max yang diperoleh
ditentukan oleh medan nukleasi HN. Bila nilai
HN lebih kecil dari nilai 2πMS maka nilai
(BH)max magnet tidak optimal. Nilai (BH)max
menjadi optimal apabila HN lebih besar dari
nilai 2πMS.
10 | Metalurgi, V. 33.1.2018, E-ISSN 2443-3926/ 1 - 18
Gambar 8. Metoda pembuatan material nano dengan
metoda top-down dan bottom-up [102]

Gambar 7. Perbandingan kurva magnet exchange Metode top-down pada dasarnya melibatkan
spring dan konvensional [88]
penghalusan ukuran serbuk material kristalin
secara mekanik melalui penggunaan bola-bola
4. METODE PEMBUATAN MAGNET yang terbuat dari baja atau tungsten carbide
NANOKOMPOSIT yang berada dalam suatu wadah berisikan
Proses pembuatan magnet nanokomposit serbuk material kristalin tersebut dan bola-bola.
dipilih berdasarkan jenis material yang akan Perangkat ini dikenal sebagai perangkat ball
dibuat seperti apakah kelas magnet keramik, mill [103]. Metode ini digunakan untuk
magnet logam tanah jarang, dan magnet paduan menghasilkan serbuk halus material kristalin.
[89]. Teknik yang sering digunakan dalam Kelemahan dari metoda top-down adalah
menyiapkan magnet keramik adalah; sol material kristalin yang ukuran serbuknya
gel/wet chemical [80], combustion method [90], diperhalus dapat terkontaminasi. Ukuran serbuk
ultrasonic dispersion[91], hydrothermal terkecilnya juga terbatas tidak bisa mencapai
technique [44], ball milling/mechanical ukuran nanometer. Namun, serbuk material
alloying [92], chemical method [93], co- kristalin yang dihasilkan dari metode top-down
precipitation [94], deoxidation technique [95], bisa dikonsolidasi ke dalam berbagai bentuk
dan microwave sintering [96]. Untuk seperti segi empat, pelet, cincin, silinder, dll
pembuatan magnet kelas logam tanah jarang [104].
diperlukan teknik dengan kondisi yang innert Metoda bottom-up adalah metoda yang
seperti high energy milling dengan kondisi menyiapkan magnet nanopartikel dengan cara
atmosfir yang terkontrol [97], sputtering [62], membuat partikel nano dari material awal
dan electron beam [98], vacuum arc melting melalui proses fisika kimia. Metoda bottom-up
[99] dan teknik melt spinning [100]. Setiap terbagi dua, yaitu fasa cair dan fasa gas. Fasa
metode memiliki kelebihan dan kekurangan cair meliputi proses; presipitasi, sol gel, dan
untuk dapat menghasilkan ukuran butir, hidrotermal. Sedangkan fasa gas adalah aerosol
distribusi ukuran butir serta morfologi yang proses berupa flame hydrolysis dan spray
semuanya menentukan karakteristik exchange hydrolysis.
spring magnet.
Untuk pembuatan material magnetik dengan 5. RISET NANOKOMPOSIT KE DEPAN
struktur nano dapat digunakan metoda bottom- Pencarian magnet permanen baru telah
up dan/atau top-down [101]. Pada metode menjadi topik penelitian selama beberapa
bottom-up, struktur nano dibuat melalui proses dekade. Akan tetapi sulit untuk mendapatkan
kimia atau pemaduan mekanik unsur kimia pengganti magnet NdFeB di masa mendatang.
penyusun material. Sedangkan proses top-down Peningkatan karakteristik magnet, suhu curie,
dilakukan dengan cara penghancuran material ketahanan korosi, anisotropi adalah tantangan
secara mekanik dengan menggunakan proses yang masih mungkin dapat ditingkatkan.
penggilingan. Perbandingan kedua metoda Metode eksperimental, teknik pembuatan,
tersebut dalam pembuatan material nano dapat komputasional, dan analitis semuanya
dilihat pada Gambar 8. memainkan peran penting dalam pencarian
material baru.
Pembuatan magnet berstruktur nano akan
memberikan banyak keuntungan karena nilai
produk energi berpotensi tinggi, peningkatan
ketahanan korosi, berkurangnya kehilangan
Magnet Nanokomposit Sebagai Magnet Permanen Masa Depan ..../ Novrita Idayanti | 11
arus eddy, struktur yang baik, dan biaya rendah. optimal. Struktur komposit dengan suatu
Lebih penting lagi, magnet nanokomposit orientasi dapat memberikan efek anisotropi
memiliki aplikasi yang luas di banyak sektor sehingga lebih besar lagi peningkatan sifat
seperti untuk perangkat elektronik, microwave magnetiknya bisa diperoleh.
absorber, kesehatan, obat-obatan, energi, dan Kini, penelitian tentang magnet
lingkungan. nanokomposit masih terus dilakukan para
Pengembangan metoda penelitian terus peneliti, baik itu magnet nanokomposit dari
dikembangkan untuk mendapatkan magnet jenis magnet ferit, logam tanah jarang, maupun
nanokomposit anisotropik dan nanokomposit paduan logam dengan teknik dan metoda yang
lapis tipis dengan penyesuaian fasa keras/lunak. beragam. Struktur komposit baik itu orientasi
Penelitian dapat lebih difokuskan pada kontrol kritalit fasa magnetik, bentuk kristalitnya,
struktur mikro dan karakterisasi hubungan antar ukuran dan distribusi ukuran kristalit fasa
struktur. Tekstur kristal fasa keras dan magnetik serta komposisi fasa magnetik dalam
anisotropi magnetik tetap harus direalisasikan. struktur nanokomposit menentukan sifat
Penghalang teknis ini akan dapat diatasi kemagnetan magnet nanokompoisit. Para
melalui pengembangan strategi dan teknologi peneliti teoritik pun telah mengusulkan suatu
baru untuk merancang keselarasan butir pada magnet nonakomposit dengan struktur ideal
skala nano. Meskipun Pendekatan bottom-up antara fasa magnetik keras dan fasa magnetik
yang baru dikembangkan masih pada tahap lunak, bila saja struktur tersebut dapat
awal, perkembangan lebih lanjut termasuk direalisasikan secara eksperimental, magnet
pembuatan nanoflakes fasa keras anisotropik permanen dengan nilai (BH)max sebesar
dan nanopartikel fasa lunak, serta 1 MJ.m-3 harus dapat dicapai. Kini, magnet
penggabungan yang tepat dari dua fasa ke nanokomposit terbaik baru menghasilkan nilai
dalam serbuk komposit, telah menunjukkan (BH)max sebesar 448 kJ.m-3 yaitu kurang dari
harapan dan kelayakan persiapan magnet separuh nilai teoritik. Dengan demikian,
permanen anisotropik berstruktur nano di masa kesempatan dan peluang melakukan
depan. pengembangan riset secara eksperimental
dalam bidang magnet nanokomposit masih
6. KESIMPULAN terbuka sangat luas dan penuh tantangan karena
Magnet nanokomposit adalah magnet yang nilai destinasi (BH)max sebesar 1 MJ.m-3 masih
memiliki sifat kemagnetan yang lebih unggul harus akan dicapai melalui perjalanan riset
dibandingkan dengan magnet permanen yang panjang.
konvensional berfasa magnetik tunggal. Sifat
unggul tersebut antara lain nilai magnetisasi UCAPAN TERIMAKASIH
remanen dan (BH)max yang lebih tinggi. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Peningkatan kedua karakter magnet tersebut Ristekdikti melalui program Insinas Riset
berasal dari efek exchange spring magnet Pratama Individu 2018 atas pendanaan studi
antara fasa magnetik keras dan lunak. Efek literatur dan kegiatan penelitian.
exchange coupling terjadi secara langsung pada
permukaan kedua fasa magnetik yang DAFTAR PUSTAKA
berdekatan meskipun kedua fasa magnetik [1] J.D. Livingston, “The history of
tersebut hadir dalam formasi dengan orientasi permanent-magnet materials,” The
kristal yang random. Fasa magnetik keras
Journal of The Minerals, Metals &
berperan mempertahankan magnet komposit
Materials Society., vol. 42, issue 2, pp.
tetap memiliki nilai coercivity yang relatif
tinggi. Sedangkan fasa magnetik lunak 30-34, 1990.
berkontribusi terhadap nilai magnetisasi [2] Magnetic Magnets. A Brief History.
saturasi yang besar dari magnet nanokomposit. [Online]. Available:
Struktur mikroskopis yang ideal dari magnet http://www.magneticmagnets.co.nz/techn
nanokomposit berkinerja tinggi adalah ukuran ical/A-Brief-History.html, 2017.
kristalit magnetik keras dan lunak harus relatif [Accessed: 04, Jan, 2018].
seragam. Ukuran kristalit magnetik keras dan [3] APS News, “Oersted and
lunak masing-masing berada pada kisaran 5-10 electromagnetism,” American Physical
nm dan 10-20 nm yang harus terdistribusi Society, vol.17, no.7. [Online].
secara merata antara satu sama lain sehingga Available:https://www.aps.org/publicatio
terjadi exchange spring coupling secara

12 | Metalurgi, V. 33.1.2018, E-ISSN 2443-3926/ 1 - 18


ns/apsnews/200807/physicshistory.cfm. Rangob, D. Fruchartb, L. Schultza, dan
[Accessed: 04, Jan, 2018]. K. H. Müllera, “Preparation of
[4] First4magnets, “a history of electrocity anisotropic NdFeB magnets with
and magnetism,” Magnet Expert Ltd. different Nd contents by hot deformation
2018. [Online] Available: (die-upsetting) using hot-pressed HDDR
https://www.first4magnets.com/techcentr powders,” Journal of Alloys and
e-i61/information-and-articles-i70/a- Compounds., vol. 266, issues 1-2, pp.
history-of-electricity-and-magnetism-i80. 260-265, 1998.
[Accessed: 04, Jan, 2018]. [14] Z. Rui, W. Hui Jie, L. Jia Jie, Z. Wen
[5] B. D. Cullity, dan C. D. Graham, Chen, L. Bin, Z. Ming Gang, dan P. Wei,
“Introduction to magnetic materials, “Simulation of hot deformation process
chapter 11,” John Wiley & Sons, pp. 87- for die-upset Nd-Fe-B magnets,” Journal
114, 2011. of Functional Materials, vol. 3, pp. 273-
[6] L. Pauling, “A theory of 280, 2011.
ferromagnetism,” Physic, vol. 39, pp. [15] R. W. Lee, E. G. Brewer, dan N. A.
551-559,1953. Schafel, “Processing of neodymium-
[7] J. Ding, H. Yang, W. F. Miao, P. G. iron-boron melt spun ribbons to fully
McCormick, dan R. Street, “High dense magnets,” IEEE Trans. Magn., vol
coercivity Ba hexaferrite prepared by MAG-21, pp. 1958, 1985.
mechanical alloying,” Journal of Alloys [16] S. Rivoirard, P. de Rango, D. Fruchart,
and Compounds., vol. 221, issues 1-2, Y. Chastel, dan C. L. Martin.
pp. 70-73, 1995. “Rheological study of hot-forged NdFeB
[8] Magnetstek, “SmCo rare earth and related permanent magnet
magnets,”. [Online] Available: properties,” Materials Science and
http://www.magnetstek.com/smco_rare_ Engineering A311, pp. 121–127, 2001.
earth_magnets.html, 2009. [Accessed: [17] M. Sagawa, S. Hirosawa, H. Yamamoto,
04, Jan, 2018]. S. Fujimura dan Y. Matsuura, “Nd–Fe–B
[9] J. J. Croat, J. F. Herbst, R. W. Lee, dan permanent magnet materials,” Japanese
F. E. Pinkerton, “Pr-Fe and Nd-Fe-based Journal of Applied Physics, vol. 26, no.
materials: A new class of high- 6, pp. 785-800, 1987.
performance permanent magnets [18] W. Moa, L. Zhang, Q. Zhen Liu, A.
(invited),” J. Appl. Phys., vol. 55, pp. Shan, J. Wua, dan M. Komuro,”
2078-2082, 1984. Dependence of the crystal structure of
[10] Sagawa, M. Fujijamura, S. Tagawa, M. the Nd-rich phase on oxygen content in
Yamamoto, dan Y. Matsuura, “New an Nd–Fe–B sintered magnet,” Scripta
material for permanent magnets on a Materialia, vol. 59, issue 2, pp. 179-182,
base of Nd and Fe (invited),” J. Appl. 2008.
Phys., vol. 55, pp. 2083-2087, 1984. [19] A. Rezaei, G. Nabiyouni, dan D.
[11] Chamberod, dan F. Vanoni, “NdFeB Ghanbari, “Photo-catalyst and magnetic
magnets by melt spinning,” I. V. investigation of BaFe12O19–ZnO
Mitchell et al. (eds.), Concerted nanoparticles and nanocomposites,” J
European Action on Magnets (CEAM) © Mater Sci: Mater Electron, vol. 27, pp.
ECSC, EEC, EAEC, Brussels and 11339–11352, 2016.
Luxembourg, pp. 436-448, 1989. [20] S. N. Ezzati Mirhashemi, M. Rabbani, S.
[12] A. Z. Liu, I. Z. Rahman, M. A. Rahman, M. H. Ezzati Mirhashemi, R. Rahimi, E.
dan E. R. Petty, “Fabrication and Asadi, dan S. Azodi-Deilami,
measurements on polymer bonded “Conducting, magnetic
NdFeB magnets,” Journal of Materials polyaniline/Ba0.25Sr0.75
Processing Technology., vol. 56, issues Fe11(Ni0.5Mn0.5)O19 nanocomposite:
1-4, pp. 571-580, 1996. fabrication, characterization and
[13] S. Lieserta, A. Kirchnera, W. application,” Journal of Alloys and
Grunbergera. A. Handsteina, P. De

Magnet Nanokomposit Sebagai Magnet Permanen Masa Depan ..../ Novrita Idayanti | 13
Compounds, vol. 646, pp. 1157-1164, nanoparticles,” Appl. Phys. Lett., vol. 94,
2015. pp. 051113-051119, 2009.
[21] T. Saito, S. Nozaki, dan D. N. Hamane, [31] S. Varshney, A. Ohlan, dan V. K. Jain,
“Improvement of coercivity in Nd-Fe-B “Synthesis of ferro fluid based nano
nanocomposite magnets,” Journal of architectured polypyrrole composites and
Magnetism and Magnetic Materials, vol. its application for electromagnetic
445, pp. 49-52, 2018. shielding,” Mate. Chem. Phys., vol. 143,
[22] S. Behrens, dan I. Appel, “Magnetic issue 2, pp. 806-813, 2014.
nanocomposites,” Current Opinion in [32] R. C. Pullar, “Hexagonal ferrites: A
Biotechnology, vol. 39, pp. 89-96, 2016. review of the synthesis, properties and
[23] S. Behren, “Mini review: preparation of applications of hexaferrite ceramics,”
functional magnetic nano composites and Prog. Mater. Sci., vol. 57, pp. 1191,
hybrid materials: recent progress and 2012.
future directions,” Nanoscale, issue 3, [33] H. Nikmanesh, dan M. Moradi, “Effect
pp. 877-892, 2011. of multi dopant barium hexaferrite
[24] Y. Lin, H. Yang, dan Z. Zhu, nanoparticles on the structural, magnetic,
“Impedance spectroscopy analysis of and X-Ku bands microwave absorption
0.7BiFeO3-0.3BaTiO3/BiY2Fe5O12 properties,” J. Alloys Compd., vol. 708,
composites with simultaneously pp. 99, 2017.
improved magnetization and remnant [34] E.F. Kneller, dan R. Hawig, “The
polarization,” Mater Chem and Phys., exchange-spring magnet: A new material
vol.136, issues 2-3, pp. 286-291, 2012. principle for permanent magnets,” IEEE
[25] H. Yang, T. Ye, Y. Lin, M. Liu, G. Trans. Magn, vol.27, pp. 3588-3601,
Zhang, dan P. Kang, “Giant 1991.
enhancement of (BH)max in [35] S. Pan, “Rare earth permanent magnet
BaFe12O19/Y3Fe5O12 nanocomposite alloys high temperature phase
powders,” Mater. Lett., vol. 145, pp. 19- transformation,” Springer Heidelberg
22, 2015. Dordrecht London New York, ISBN
[26] A. Manaf, R. A. Buckley, dan H. A. 978-3-642-36388-7 (eBook),
Davies, “New nanocrystalline high Metallurgical Industry Press, pp. 27-93,
remanence Fe-Nd-B alloys by rapid 2013.
solidification,” J. Magn. Magn. Mate., [36] I. Sobhani, A. Athaie, M. Ijafi, dan Z.
vol. 128, pp. 302-306, 1993. Sadighi, "Synthesis of nickel/Ba-
[27] D. D. Majumder, dan S. Karan, hexaferrite magnetic nano-composite via
“Magnetic properties of ceramic mechanical alloying route,” Advanced
nanocomposites, ceramic Materials Research, vol. 829, pp. 520-
nanocomposites,” Woodhead Publishing 524, 2014.
Series in Composites Science and [37] H. Yang, T. Ye, Y. Lin, dan M. Liu,
Engineering, pp. 51-91, 2013. “Preparation and microwave absorption
[28] D. M. Bruls, dan T. H. Evers, “Rapid property of graphene/BaFe12O19/CoFe2O4
integrated biosensor for multiplexed nanocomposite,” Applied Surface
immunoassays based on actuated Science, vol. 357, pp. 1289-1293, 2015.
magnetic nanoparticles,” Lab on Chip, [38] Susilawati, A. Doyan, dan
vol. 9, pp. 3504, 2009. Khalilurrahman, “Synthesis and
[29] R. Chen, M. G. Christianse, dan P. characterization of barium hexaferrite
Anikeeva, “Maximizing hysteretic losses with manganese (Mn) doping material as
in magnetic ferrite nanoparticles via anti-radar,” AIP Conference Proceedings
model-driven synthesis and materials 1801, 2017, pp. 040007-0400012.
optimization,” ACS Nano 7, vol. 10, pp. [39] H. Tian, Y. Zhang, J. Han, Z. Xu, X.
8990, 2013. Zhang, S. Liu, C. Wang, Y. Yang, L.
[30] F. Choueikani, dan F. Royer, “Magneto- Han, dan J. Yang, “Synergetic
optical waveguides made of cobalt ferrite crystallization in a Nd2Fe14B/α-Fe
nanocomposite under electron beam
14 | Metalurgi, V. 33.1.2018, E-ISSN 2443-3926/ 1 - 18
exposure conditions,” Nanoscale, vol. 8, [49] T. X. Nguyen, dan O. K. Vuong,
issue 42, pp. 18221-18227, 2016. “Preparation and magnetic properties of
[40] Y. P. Jin, M. Hu, dan J. Gao, MnBi/Co nanocomposite magnets,” J.
“Preparation and crystallization of Elec. Mater., vol. 46, issue 6, pp. 3359-
Nd2Fe14B/α-Fe permanent magnetic 3366, 2017.
nanomaterial by mechanical milling,” [50] X. Rui, Z. Sun, L. Yue, Y. Xu, D. J.
Advanced Materials Research, vol. 486, Sellmyer, Z. Liu, dan D. J. Miller, “High
pp. 70-74, 2012. energy product exchange-spring FePt/Fe
[41] G. Sreenivasulu, R. Gopalan, V. cluster nanocomposite permanent
Chandrasekaran, dan B. S. Murty, “Spark magnets,” J. Magn. Magn. Mater, and
plasma sintered Sm2Co17–FeCo J.E. Shield: J. Magn. Magn. Mater., vol.
nanocomposite permanent magnets 305, pp. 76- 82, 2006.
synthesized by high energy ball milling,” [51] H. Feng, D. Bai, L. Tan, N. Chen, dan Y.
IOP Publishing, Nanotechnology, vol. Wang, “Preparation and microwave-
19, no. 33, 2008, pp. 1-7. absorbing property of
[42] Y. Wang, Y. Huang, dan Q. Wang, EP/BaFe12O19/PANI composites,” J.
“Preparation and magnetic properties of Magn. Magn. Mater, vol. 433, pp. 1-7,
BaFe12O19/Ni0.8Zn0.2Fe2O4 2012.
nanocomposite ferrite,” J. Magn. Magn. [52] H. Yang, T. Ye, dan Y. Lin, “Microwave
Mate., vol. 324, pp. 3024-3028, 2012. absorbing properties of the ferrite
[43] H. Nikmanesh, M. Moradi, dan P. composites based on graphene,” J. Alloys
Kameli, “Effects of annealing Compd., vol. 683, pp. 567-574, 2016.
temperature on exchange spring behavior [53] H. Yang, M. Liu, Y. Lin dan Y. Yang,
of barium hexaferrite/nickel zinc ferrite “Simultaneous enhancements of
nanocomposites,” J. Elec. Mate., vol. 46, remanence and (BH)max in
issue 10, pp. 5933-5941, 2017. BaFe12O19/CoFe2O4 nanocomposite
[44] F. Yakuphanoglu, A. Ghamdi, dan F. powders,” Journal of Alloys and
Tantawy, “Electromagnetic interference Compounds, vol. 631, pp. 335-339, 2015.
shielding properties of nanocomposites [54] H. Yang, T. Ye, Y. Lin, dan M. Liu,
for commercial electronic devices,” “Exchange coupling behavior and
Microsyst Technol, vol. 21, pp. 2397- microwave absorbing property of the
2405, 2015. hard/soft (BaFe12O19/Y3Fe5O12) ferrites
[45] M. H. Nazari, “Effects of processing based on polyaniline,” Synthetic Metals
conditions on the characteristics of nano- vol. 210, pp. 245-250, 2015.
crystalline barium hexaferrite prepared [55] Magnetic materials producer association,
by mechanical alloying method,” “Standard specifications for permanent
International Journal of Modern Physics magnet materials,” mmpa standard No.
B, vol. 22, no. 18 & 19, pp. 3127-3132, 0100-00, pp. 1-28, 2017.
2008. [56] F. Choueikani, dan F. Royer, “Magneto-
[46] G. C. Hadjipanayis, “Nanophase hard optical waveguides made of cobalt ferrite
magnets,” J. Magn. Magn. Mater., vol. nanoparticles,” Appl. Phys. Lett., vol. 94,
200, pp. 373-91, 1999. pp. 051113, 2009.
[47] L. H. Lewis, J. Felix, dan Villacorta, [57] S. Varshney, A. Ohlan, dan V. K. Jain,
“Perspectives on permanent magnetic “Synthesis of ferrofluid based
materials for energy conversion and nanoarchitectured polypyrrole
power generation,” Metall. Mater. Trans. composites and its application for
A, vol. 44, pp. 2-20, 2012. electromagnetic shielding,” Mate. Chem.
[48] V. Skumryev, S. Stoyanov, Y. Zhang, Phys, vol. 143, issue 2, pp. 806-813,
dan G. Hadjipanayis, ”Beating the 2014.
superparamagnetic limit with exchange [58] R. C. Pullar, “Hexagonal ferrites: A
bias,” Nature, vol. 423, pp. 850-853, review of the synthesis, properties and
2003. applications of hexaferrite ceramics,”

Magnet Nanokomposit Sebagai Magnet Permanen Masa Depan ..../ Novrita Idayanti | 15
Prog. Mater. Sci., vol. 57, pp. 1191, applications of hexaferrite ceramics,”
2012. Prog. Mater. Sci., vol. 57, pp. 1191,
[59] H. Nikmanesh, dan M. Moradi, “Effect 2012.
of multi dopant barium hexaferrite [69] R. Skomski dan J. M. D. Coey, “Giant
nanoparticles on the structural, magnetic, energy product in nanostructured two-
and X-Ku bands microwave absorption phase magnets,” Phys.Rev. B, vol. 48, pp.
properties,” J. Alloys Compd., vol. 708, 15812-16, 1993.
pp. 99, 2017. [70] Young magnet, “Neodymium magnets,”
[60] V. Pop, “The influence of milling and Shanghai Young Magnet Co., Ltd.
annealing on the structural and magnetic [Online] Available:
behavior of Nd2Fe14B/α-Fe magnetic http://www.ndfebmagnet.net/ndfeb-
nanocomposite,” J Alloys Compd., vol. magnets/sintered-ndfeb magnets/
581, pp. 821-827, 2013. neodymium-magnets.html, 2017.
[61] Y. Su, ”Effects of magnetic field heat [Accessed: 05, Jan, 2018].
treatment on Sm–Co/α-Fe [71] Y. Wang, Y. Huang, dan Q. Wang,
nanocomposite permanent magnetic “Preparation and magnetic properties of
materials prepared by high energy ball BaFe12O19/Ni0.8Zn0.2Fe2O4
milling,” J Alloys Compd., vol. 647, pp. nanocomposite ferrite,” Journal of
375-379, 2015. Magnetism and Magnetic Materials, vol.
[62] P. Chowdhury, ”Structural and magnetic 324, pp. 3024-3028, 2012.
properties of SmCo5/Co exchange [72] V. Skumryev, S. Stoyanov, Y. Zhang,
coupled nanocomposite thin films,” J. dan G. Hadjipanayis, ”Beating the
Magn Magn. Mater., vol. 342, pp. 74-79, superparamagnetic limit with exchange
2013. bias,” Nature, vol. 423, pp. 850-853,
[63] E. E. Fullerton, J. S. Jiang, dan S. D. 2003.
Bader, “Hard/soft magnetic [73] T. X. Nguyen, dan O. K. Vuong,
heterostructures: model exchange-spring “Preparation and magnetic properties of
magnets,” Journal of Magnetism and MnBi/Co nanocomposite magnets,” J.
Magnetic Materials vol. 200, issue 1-3, Elec. Mater., vol. 46, issue 6, pp. 3359-
pp. 392-404, 1999. 3366, 2017.
[64] E. F. Kneller, dan Reinkeras Hawig, [74] X. Rui, Z. Sun, L. Yue, Y. Xu, D. J.
“The exchange-spring magnet: a new Sellmyer, Z. Liu, dan D. J. Miller, “High
material principle for permanent energy product exchange-spring FePt/Fe
magnets,” IEEE Trans Magn., vol. 27, cluster nanocomposite permanent
no. 4, pp. 3588-3600, 1991. magnets,” J. Magn. Magn. Mater, and
[65] R. Coehoorn, D. B. de Mooij dan C. de J.E. Shield: J. Magn. Magn. Mater., vol.
Waard, “Meltspun permanent magnet 305, pp. 76-82, 2006.
materials containing Fe3B as the main [75] W. H. Meiklejohn, dan C. P. Bean, ”New
phase,” J. Magn. Magn. Mater., vol. 80, magnetic anisotropy,” Phys. Rev., vol.
issue 1, pp. 101-104, 1989. 105, pp. 1413-1414, 1957.
[66] F. Choueikani, dan F. Royer, “Magneto- [76] J. S. Jiang, dan A. Inomata, “Magnetic
optical waveguides made of cobalt ferrite stability in exchange-spring and
nanoparticles,” Appl. Phys. Lett., vol. 94, exchange-bias systems after multiple
pp. 051113, 2009. switching cycles,” J. Appl. Phys., vol. 89,
[67] S. Varshney, A. Ohlan, dan V. K. Jain, pp. 6817-6819, 2001.
“Synthesis of ferrofluid based [77] A. Manaf, M. Leonowicz, H. A. Davies
nanoarchitectured polypyrrole dan R. A. Buckley, "Nanocrystalline Fe-
composites and its application for Nd-B type permanent magnet materials
electromagnetic shielding,” Mate. Chem. with enhanced remanence,” Materials
Phys, vol. 143, issue 2, pp. 806-813, Letters, vol. 13, pp. 194-198, 1992.
2014. [78] A. Manaf, R. A. Buckley dan H. A.
[68] R. C. Pullar, “Hexagonal ferrites: A Davies, "New nanocrystalline high
review of the synthesis, properties and remanence Fe-Nd-B Alloys by rapid
16 | Metalurgi, V. 33.1.2018, E-ISSN 2443-3926/ 1 - 18
solidification,” J. Magn. Magn. Mater., permanent magnets,” Phys. Rev. B, vol.
vol. 128, pp. 307-312, 1993. 57, pp. 723-732, 1998.
[79] A. Quesada, F. Rubio-Marcos, J. F. [88] J. S. Jiang dan S. D. Bader, “Rational
Marco, F. J. Mompean, M. García- design of the exchange-spring permanent
Hernández, dan J. F. Fernández, “On the magnet,” J. Phys.: Condens. Matter., vol.
origin of remanence enhancement in 26, pp.1-9, 2014.
exchange-uncoupled CoFe2O4-based [89] P. Gubin, Magnetic Nanoparticles,
composites,” Appl. Phys. Lett., vol. 105, WILEY-VCH Verlag GmbH & Co.
pp. 2024051-2024055, 2014. KGaA, Weinheim, pp.1-23, 2009.
[80] C. Pahwa, S. K. Mahadevan, dan S. B. [90] A. Shanmugavani, R. Kalai, dan S. S.
Narang, “Structural, magnetic and Layek, “Influence of pH and fuels on the
microwave properties of exchange combustion synthesis, structural,
coupled and nonexchange coupled morphological, electrical and magnetic
BaFe12O19/NiFe2O4 nanocomposites,” J. properties of CoFe2O4 nanoparticles,”
Alloys Compd., vol. 725, pp. 1175-1181, Materials Research Bulletin, vol. 71, pp.
2017. 122-132, 2015.
[81] F. Song, X. Shen, dan M. Liu, [91] H. Y. Zhou, dan W. Yu, “Preparation
”Microstructure, magnetic properties and and enhanced thermoelectric properties
exchange–coupling interactions for one- of p-Type BaFe12O19/CeFe3CoSb12
dimensional soft/hard ferrite nanofibers,” magnetic nanocomposite materials,” J.
J. Solid State Chem., vol. 185, pp. 31-36, Elec. Mate., vol. 43, issue. 6, pp. 1498-
2012. 1504, 2014.
[82] D. Primca, dan D. Makoveca, [92] H. Yang, T. Ye, Y. Lin, M. Liu, P. Kang
“Composite nanoplatelets combining dan G. Zhang, “Enhancements of
soft-magnetic iron oxide with hard- (BH)max and remanence in
magnetic barium hexaferrite,” BaFe12O19/CaFe2O4/CoFe2O4
Nanoscale, vol. 7, pp. 2688-2697, 2015. nanocomposite powders by exchange-
[83] S. M. Radmanes dan S. A. Seyyed coupling mechanism,” Mater. Chem.
Ebrahimi, “Examination the grain size Phys., vol. 171, pp.27-32, 2016.
dependence of exchange coupling in [93] A. Rezaei, J. Saffari, G. Nabiyouni, dan
oxide-based SrFe12O9/Ni0.7Zn0.3Fe2O4 D. Ghanbari, “Magnetic and photo-
nanocomposites,” J. Supercond. Nov. catalyst BaFe12O19-ZnO: Hydrothermal
Magn., vol. 26, pp. 2411, 2013. preparation of barium ferrite
[84] H. Yang, T. Y. Ying, L. Miao, dan L. P. nanoparticles and hexagonal zinc oxide
Kang, “Enhancements of (BH)max and nanostructures,” J Mater Sci: Mater.
remanence in Electron, vol. 28, issue 9, pp. 6607-6618,
BaFe12O19/CaFe2O4/CoFe2O4 2017.
nanocomposite powders by exchange- [94] N. Shiri, A. Amirabadizadeh, dan A.
coupling mechanism,” Mater. Chem. Ghasemi, “Influence of carbon nanotubes
Phys., vol. 171, pp. 27-32, 2016. on structural, magnetic and
[85] G. J. Long, dan F. Grandjean, electromagnetic characteristics of Mn-
“Supermagnets, Hard Magnetic Mg-Ti-Zr substituted barium hexaferrite
Materials,” Springer, vol. 331, pp. 1-844, nanoparticles,” J. Alloys Compd., vol.
1991. 690, pp. 759-764, 2016.
[86] E. E. Fullerton, J. S. Jiang, dan M. [95] H. Yang, “Preparations and microwave
Grimsditch, “Exchange-spring behavior absorption property of
in epitaxial hard/soft magnetic bilayers,” graphene/BaFe12O19/CoFe2O4
Phys. Rev. B, vol. 58, pp. 193-200, 1998. nanocomposite,” Applied Surface Scien.,
[87] R. Fischer, T. Leineweber, dan H. K vol. 357, pp. 1289-1293, 2015.
ronmuller, ”Fundamental magnetization [96] A. Grabias, dan M. Kopcewicz,
processes in nanoscaled composite “Influence of cobalt content on the
structure and keras magnetic properties

Magnet Nanokomposit Sebagai Magnet Permanen Masa Depan ..../ Novrita Idayanti | 17
of nanocomposite (Fe,Co)-Pt-B alloys,”
J. Magn. Magn. Mater., vol. 434, pp.
126-134, 2017.
[97] Y. Su, H. Su, dan Y. Zhu, ”Effects of
magnetic field heat treatment on Sm–
Co/α-Fe nanocomposite permanent
magnetic materials prepared by high
energy ball milling,” J Alloys Compd.,
vol. 647, pp. 375-379, 2015.
[98] H. Tian, dan Y. Zhang, “Synergetic
crystallization in a Nd2Fe14B/α-Fe
nanocomposite under electron beam
exposure conditions,” Nanoscale, vol. 8,
issue 42, pp. 18221-18227, 2016.
[99] T. X. Nguyen, dan O. K. Vuong,
“Preparation and magnetic properties of
MnBi/Co nanocomposite magnets,” J.
Elec. Mater., vol. 46, issue 6, pp. 3359-
3366, 2017.
[100] Q. Ma, “Phase composition and magnetic
properties in nanocrystalline permanent
magnets based on misch metal,” J.
Magn. Magn. Mater., vol. 438, pp. 181-
184, 2017.
[101] J. Chen, dan H. Javaheri, “Synthesis,
characterization and applications of
nanoparticles,” Fabrication and Self-
Assembly of Nanobiomaterials, vol. 1,
pp. 1-27, 2016.
[102] C. Raab, M. Simkó, U. Fiedeler, M.
Nentwich, dan A. Gazsó., “Production of
nanoparticles and nanomaterials,” ITA
Nanotrust Dossiers, vol. 6, pp. 1-4, 2011.
[103] Azo Materials, “Using the high energy
ball mill emax to test a new ppproach to
mechanical alloying,” RETSCH GmbH.
[Online] Available:
https://www.azom.com/article.aspx?Arti
cleID=14342, 2017. [Accessed: 10, Jan,
2018].
[104] J. A. Blackman, “Metallic
nanoparticles,” Handbook of Metal
Physics, vol. 5, pp. 1-385, 2008.

18 | Metalurgi, V. 33.1.2018, E-ISSN 2443-3926/ 1 - 18

Anda mungkin juga menyukai