Disusun Oleh:
DWI KUSWANTO
FAKULTAS MIPA BIOLOGI
SEMESTER 4
Universitas Nusa Bangsa Bogor
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
l.PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Darah merupakan cairan tubuh yang terdapat dalam jantung
dan pembuluh darah. Beberapa cairan tubuh yang lain adalah (1)
Cairan jaringan, merupakan cairan tubuh yang terdapat dalam
ruang antar sel. (2) Cairan limf, merupakan cairan tubuh yang
terdapat di dalam pembuluh limf dan organ limfatikus. Organ
limfatikus meliputi nodus limfatikus, tonsil, timus dan limfa (3)
Sinovial, merupakan cairan tubuh yang terdapat diruang-ruang
antara persendian. (4) Aqueous, merupakan cairan tubuh yang
terdapat di dalam bola mata.(5) Oendolimf, merupakan cairan
tubuh yang terdapat di telinga bagian dalam yang membatasi
membran labirin. (6). Perilimf, merupakan cairan tubuh yang juga
terdapat di telinga bagian dalam yaitu di dalam tulang labirin.
Darah mempunyai daya hantar yang relatif besar, jadi penyebaran
panas dari jaringan-jaringan yang letaknya jauh di dalam tubuh
dapat merata dengan cepat.Sel merupakan kesatuan fungsi dan
struktur. Sebuah sel melaksanakan fungsi dengan struktur tertentu.
Struktur umum sebuah sel meliputi membran
sel,sitoplasma,nucleus, dan organel sel. Absenya sebuah atau
beberapa komponen struktur tersebut tidak berpengaruh atas
penamaan sebuah sel asalkan masih menjalankan fungsinya. Setiap
sel terdeferensiasi bahkan tidak mempunyai struktur terpenting
dari sel seperti nukleus.Tidak adanya nukleus pada sel darah merah
berakibat sel darah merah tidak mamapu melakukan pembelahan
sel mitosis ,sintesis protein,bahkan umur sel darah merah rata-rata
120 hari, selanjutnya dirombak dihati dan sebagian protein kembali
2. Darah Manusia
Tusuk ujung jari dengan lancet yang streril dan darah yang
Terlihat tidak adanya nukleus (inti sel), Tidak adanya inti sel pada
sel darah merah manusia merupakan bentuk adaptasi sisitem
transportasi oksigen keseluruh tubuh secara efektif dan efesien.
Tidak adanya nukleus memberi ruang cukup banyak untuk
pengangkutan oksigen, pertukaran oksigen dari darah merah ke
jaringan ,juga menjadikan struktur eritrosit menjadi bikonkaf
sehingga jarak tepi ke pusat sel menjadi lebih pendek.
2.Darah katak
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://imabio-unja.blogspot.com/2010/04/darah-katak.html , diakses
3 juni 2013
Sutarmi H. Siti. Biologi jilid 2. IPB : Bogor
Dietor, delman H. 1992. Histologi veterinner. UI Press : Jakarta
Wulangi S. Kartolo. 1993. Prinsip-prinsip fisiologo hewan. Jurusan
biolobi. ITB: Bandung