Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PRAKTIKUM AVERTEBRATA AIR

“Pink sea star (Pisaster brevispinus)”

Disusun untuk memenuhi tugas praktikum

Mata Kuliah : Avertebrata Air

Disusun oleh:

Muhammad Rifqi Musyaffa (205080500111003)

KELAS B01 AVERTEBRATA AIR


PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan

makalah tentang “Pink sea star (Pisaster brevispinus)” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas

makalah mata kuliah Avertebrata Air pada Program Studi Budidaya Perairan

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Saya sebagai

penyusunan makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pink

sea star (Pisaster brevispinus) bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya sangat berterima kasih kepada dosen dan asisten praktikum

Avertebrata Air yang telah memberikan sedikit ilmunya sehingga dapat

menambah pengetahuan dan wawasan kami guna menyelesaikan makalah ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu secara langsung maupun secara tidak langsung sehingga kami dapat

menyusun makalah ini. Saya menyadari bahwa makalah yang kami susun ini

masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik

dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini kedepannya.

Tegal, 11 Mei 2021

Muhammad Rifqi Musyaffa


205080500111003

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iii

DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................iv

BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1


1.2 Tujuan....................................................................................................2
1.3 Manfaat..................................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN.......................................................................................3

2.1 Klasifikasi dan Morfologi Pink sea star (Pisaster brevispinus)...................3


2.2 Bagian – Bagian Tubuh Pink sea star (Pisaster brevispinus)....................3
2.3 Habitat dan Persebaran............................................................................5
2.4 Manfaat Pisaster brevispinus Pada Bidang Perikanan..............................6

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................8

5.1 Kesimpulan...............................................................................................8
5.2 Saran........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
Gambar 1. Bagian tubuh Pink sea star (Pisaster brevispinus)..............................4

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Habitat Pisaster brevispinus.......................................................11


Lampiran 2. Dua spesies Pisaster brevispinus di bebatuan dasar perairan11
Lampiran 3. Bagian Oral Pisaster brevispinus...............................................11
Lampiran 4. Bagian Aboral Pisaster brevispinus...........................................12

iv
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak

jumlahnya, yaitu sekitar 1.600 spesies. Asteroidea juga sering disebut

bintang laut. Bintang laut umumnya memiliki lima lengan, tetapi kadang-

kadang lebih yang memanjang dari suatu cakram pusat. Permukaan bagian

bawah lengan itu memiliki kaki tabung yang dapat bertindak seperti cakram

untuk menyedot. Bintang laut mengkoordinasi kaki tabung tersebut untuk

melekat di batuan dan merangkak secara perlahan-lahan sementara kaki

tabung tersebut memanjang, mencengkeram, berkontraksi, melemas,

memajang, kemudian mencengkeram lagi (Campbell, 2003).

Sesuai dengan namanya, maka tubuh berbentuk bintang dengan lima

atau bagian radial. Terdapat duri-duri dengan berbagai ukuran pada

permukaan kulit tubuh baik oral maupun aboral dan pada sekitar dasar duri

terdapat bentuk jepitan pada ujungnya yang disebut pedicellaria. Pada salah

satu bagian antara dua bagian tubuh radial atau lengan terdapat lempeng

saringan madereporit sebagai tempat masuknya air dalam sistem vascular air

atau ambulakral. Anus terdapat di tengah bagian dorsal sedang mulut di

bagian oral. Penyokong tubuh tersusun dari lembaran kapur atau ossicullus

(Brotowidjoyo, 1994).

Bintang laut memiliki permukaan bagian bawah lengan itu memiliki

kaki tabung yang dapat bertindak seperti cakram untuk menyedot. Sesuai

dengan namanya, maka tubuh berbentuk bintang dengan lima atau bagian

radial. Pada salah satu bagian antara dua bagian tubuh radial atau lengan

terdapat lempeng saringan madereporit sebagai tempat masuknya air dalam

1
sistem vascular air atau ambulakral. Anus terdapat di tengah bagian dorsal

sedang mulut di bagian oral.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui klasifikasi dan morfologi spesies Pink sea star (Pisaster

brevispinus).

2. Mengetahui tentang bagian – bagian tubuh dari spesies Pink sea star

(Pisaster brevispinus).

3. Mengetahui habitat dan persebaran dari spesies Pink sea star (Pisaster

brevispinus).

4. Mengetahui manfaat spesies Pink sea star (Pisaster brevispinus) dalam

bidang perikanan.

1.3 Manfaat

Manfaat penulisan dalam makalah ditunjukan untuk mencari manfaat

dari dibahasnya pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah.

Adapun manfaat penulisan makalah, sebagai berikut :

1. Menambah wawasan tentang klasifikasi dan morfologi spesies Pink sea

star (Pisaster brevispinus).

2. Menambah wawasan tentang bagian – bagian tubuh dari spesies Pink

sea star (Pisaster brevispinus).

3. Menambah wawasan tentang habitat dan persebaran dari spesies Pink

sea star (Pisaster brevispinus).

4. Menambah wawan tentang spesies Pink sea star (Pisaster brevispinus)

dalam bidang perikanan.

2
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi dan Morfologi Pink sea star (Pisaster brevispinus)

Menurut Stimpson (1857) dalam bukunya, klasifikasi dari spesies Pisaster

brevispinus yaitu:

Kingdom : Animalia

Phylum : Echinodermata

Subphylum : Asterozoa

Class : Asteroidea

Order : Forcipulatida

Superorder : Forcipulatacea

Family : Asteriidae

Genus : Pisaster

Species : Pisaster brevispinus

Tubuh bintang laut ini memiliki duri tumpul dan pendek. Duri tersebut ada

yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut pediselaria. Fungsi

pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan

tubuh dari kotoran. Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral,

sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral. Pada hewan ini,

kaki ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga

dapat melekat kuat pada suatu dasar (Kastawi et al., 2003).

2.2 Bagian – Bagian Tubuh Pink sea star (Pisaster brevispinus)

Bintang laut merah muda memiliki lima lengan tebal dan cakram tengah

yang besar. Ini adalah salah satu bintang laut terbesar di dunia. Meskipun

biasanya memiliki diameter 320 milimeter (13 in), monster hingga 90 cm (35 in)

3
telah ditemukan. Hewan terbesar dapat memiliki berat 4,5 kilogram (9,9 lb).

Bagian atas, arboral, permukaan bintang ini umumnya berwarna merah muda,

terkadang dengan bayangan abu-abu. Jari-jari lengan adalah 2,8 sampai 5,0 kali

jari-jari cakram pusat. Disk tengah berisi madreporite yang jelas di permukaan

atasnya. Struktur ini menyaring air yang digunakan oleh Pisaster brevispinus.

Mulut pisaster brevispinus ditemukan di bagian bawah cakram tengah. Ada duri

pendek 2 milimeter (0,079 inci) di permukaan atas bintang. Sementara sederet

duri umumnya membentang di sepanjang bagian atas setiap lengan, mereka

tersebar di seluruh hewan tanpa pola tertentu sendiri-sendiri atau dalam rumpun

dua atau tiga. Baik permukaan atas dan permukaan bawah mengandung

penjepit kecil, pedicellariae, yang kemungkinan digunakan untuk menyingkirkan

organisme mengeras yang seharusnya tumbuh di tubuh pisaster brevispinus. Di

sisi bawah, atau sisi lisan bintang, alur dalam memancar dari mulut yang berisi

empat baris kaki tabung. Bintang menggunakannya untuk bergerak dan

menangkap mangsanya. Kaki tabung di sekitar mulut sangat panjang, setidaknya

sama dengan jari-jari cakram pusat, untuk membantu menggali mangsa dari

dasar laut (Hiebert, 2015).

Gambar 1. Bagian tubuh Pink sea star (Pisaster brevispinus)


Sumber : (Dokumentasi Pribadi, 2021)

4
Bagian – bagian tubuh Pink sea star (Pisaster brevispinus)

Aboral

1. Central disc

2. Lengan

3. Anus

4. Madreporit

Oral

1. Lengan

2. Spines

3. Tube feet

4. Amburacral grooves

5. Mulut

2.3 Habitat dan Persebaran

Dasar perairan yang landai dengan substrat dasar terdiri dan pasir, terumbu

karang dan pecahan karang merupakan daerah yang paling disukai oleh

Asteroidea karena daerah ini merupakan daerah yang kaya akan sumber

makanan bagi Asteroidea (Hartati et al., 2018).

Berdasarkan penelitian Rogers (2013), pola kelimpahan relatif dan struktur

ukuran bintang laut Pisaster ochraceus ada di lima tipe habitat dengan

kompleksitas struktural yang bervariasi dan ketersediaan mangsa (pasir / batu

besar, batu besar, dan intertidal berbatu; tiang pancang; dan dermaga apung) di

Puget Sound dan Kepulauan San Juan, Washington. Bintang laut kecil paling

melimpah di tipe habitat yang paling kompleks secara struktural (bongkahan

batu), di mana mereka muncul hampir secara eksklusif di bawah bongkahan batu

saat air surut. Individu yang lebih besar menjadi lebih berlimpah karena

5
kompleksitas struktural menurun, terjadi lebih sering di tipe habitat terbuka

(pantai berbatu, tiang, dan dermaga) yang diketahui memiliki sumber daya

mangsa yang lebih banyak. Pengamatan dan eksperimen burung camar

menunjukkan bahwa bintang laut kecil yang terpapar dari kedua spesies sangat

rentan terhadap pemangsaan, menunjukkan bahwa bintang laut kecil

memerlukan kompleksitas struktural (celah mikrohabitat) sebagai perlindungan

predator. Bintang laut besar, setelah mencapai ukuran perlindungan dari

pemangsaan, tampaknya bermigrasi ke tipe habitat yang lebih terbuka dengan

sumber makanan yang lebih melimpah. Hasil ini menunjukkan pergeseran habitat

onto genetik paralel dalam spesies konsumen yang terjadi bersamaan terkait

dengan risiko predasi bersama pada tahap kehidupan awal dan menunjukkan

bagaimana kepentingan relatif dari proses top-down dan bottom-up mungkin

berbeda dengan ontogeny.

2.4 Manfaat Pisaster brevispinus Pada Bidang Perikanan

Bintang laut tidak memiliki nilai ekonomis untuk dimakan dan diperjual-

belikan seperti filum Echinodemata lainnya yaitu teripang dan bulu babi.

Namun, secara ekologis, bintang laut memiliki fungsi sebagai pembersih

serasah detritus di zona intetidal. Keberadaan dari bintang laut sendiri yaitu

sebagai hewan yang berasosiasi dengan terumbu karang, pembersih pantai dari

material organik sehingga merupakan salah satu bio indikator laut yang

masih bersih. Bintang laut (Asteroidea) memegang peranan penting dalam

lingkungan pantai, yakni memakan bangkai dan cangkang-cangkang mollusca

yang mengotori pantai, sehingga bintang laut dikenal sebagai hewan pembersih

laut. Keberadaan bintang laut saat ini dipengaruhi oleh aktifitas manusia seperti

pembuatan dermaga pada beberapa pulau dan perburuan bintang laut

(Setyowati et al., 2018).

6
Bintang laut (Asteriodea) merupakan hewan invertebrata yang termasuk

dalam filum Echinodermata. Hewan ini berbentuk simetri radial dan relatif tipis,

terdapat madreporite dan anus pada bagian dorsal. Bintang laut berasosiasi kuat

dengan padang lamun. Selain itu, hewan tersebut memakan busukan daun

lamun dan pemakan endapan (deposit feeder). Dalam hal ini kandungan zat

organik dan bakteri yang terdapat di dalam lumpur merupakan sumber makanan

yang utama bagi bintang laut. Sehingga, Bintang Laut berperan penting dalam

siklus rantai makanan. Hewan ini juga memiliki peranan yang lainnya yaitu

sebagai pelindung karang dari pertumbuhan alga yang berlebihan dan sebagai

pembersih pantai dari material organik. Oleh karena itu, bintang laut merupakan

salah satu bioindikator laut yang masih bersih (Ernawati et al., 2019).

7
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

 Pisaster brevispinus merupakan kelas Asteroidea yang memiliki

memiliki duri tumpul dan pendek, pada bagian tubuh dengan mulut

disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus

disebut aboral. Pada hewan ini, kaki ambulakral selain untuk

bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat

kuat pada suatu dasar.

 Bagian – bagian tubuh dari spesies bintang laut Pink sea star

(Pisaster brevispinus) meliputi aboral yang terdiri dari central disc,

lengan, anus dan madreporite. Sedangkan pada bagian oral terdiri

dari lengan, spines, tube feet, amburacral grooves dan mulut.

 Dasar perairan yang landai dengan substrat dasar terdiri dan

pasir, terumbu karang dan pecahan karang merupakan daerah

yang paling disukai oleh Asteroidea karena daerah ini merupakan

daerah yang kaya akan sumber makanan bagi Asteroidea.

 Secara ekologis, bintang laut memiliki fungsi sebagai

pembersih serasah detritus di zona intetidal. Keberadaan dari

bintang laut sendiri yaitu sebagai hewan yang berasosiasi dengan

terumbu karang, pembersih pantai dari material organik sehingga

merupakan salah satu bio indikator laut yang masih bersih.

Bintang laut (Asteroidea) memegang peranan penting dalam

lingkungan pantai, yakni memakan bangkai dan cangkang-

cangkang mollusca yang mengotori pantai, sehingga bintang laut

dikenal sebagai hewan pembersih laut.

8
5.2 Saran

Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali

kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus

memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat

dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

9
DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo, M. D. (1994). Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.


Campbell, N. A. (2003). Biologi Edisi Kelima Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Ernawati, N. W., Arthana, I. W., & Ernawati, N. M. (2019). Kelimpahan,
Keanekaragaman, dan Pertumbuhan Alami Bintang Laut (Asteroidea) di
Perairan Pantai Semawang dan Pantai Samuh, Bali. Current Trends in
Aquatic Science, 2(1), 46-53.
Hartati, R., Endika, M., Sri R., Ita, R., R.T, Mahendrajaya. (2018). Jenis-jenis
Bintang Laut dan Bulu Babi (Asteroidea, Echinodea: Echinodermata) di
Perairan Pulau Cilik, Kepulauan Karimun Jawa. Jurnal Kelautan Tropis
Maret 2018 Vol.21 (1): 41-48.
Hiebert, T.C. and K. Meyer. (2015). Pisaster brevispinus. In: Oregon Estuarine
Invertebrates: Rudys' Illustrated Guide to Common Species, 3rd ed. T.C.
Hiebert, B.A. Butler and A.L. Shanks (eds.). University of Oregon Libraries
and Oregon Institute of Marine Biology, Charleston, OR.
Kastawi, Y., Indriwati, S. E., Ibrohim, Masjhudi, & Rahayu, S. E. (2003). Zoologi
Avetebrata. Malang: UM Press.
Rogers, T. L., & Elliott, J. K. (2013). Differences in relative abundance and size
structure of the sea stars Pisaster ochraceus and Evasterias troschelii
among habitat types in Puget Sound, Washington, USA. Marine
Biology, 160(4), 853-865.
Setyowati, D. A., Supriharyono, S., & Taufani, W. T. (2018). Bioekologi Bintang
Laut (Asteroidea) di Perairan Pulau Menjangan Kecil, Kepulauan
Karimunjawa. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES),
6(4), 393-400.
Stimpson, W. (1857). On the Crustacea and Echinodermata of the Pacific shores
of North America. Boston Journal of Natural History. 6: 444-532, Plates
18-23

10
Lampiran 1. Habitat Pisaster brevispinus

Lampiran 2. Dua spesies Pisaster brevispinus di bebatuan dasar perairan

Lampiran 3. Bagian Oral Pisaster brevispinus

11
Lampiran 4. Bagian Aboral Pisaster brevispinus

12

Anda mungkin juga menyukai