Anda di halaman 1dari 29

BLASTOCLADIOMYCOTA

Kelompok 4
Oktavia Dwi H (18308141036)
Putri Anjani N B (18308141037)
Nadia Azizah (18308144023)
Hisyam (18308144037)
Dyah Ayu (18308144038)
Sulistiyani Dian (18308144039)
 Para ahli mikologi menyatakan bahwa mungkin ada sebanyak 1,5
juta spesies fungi di dunia

 Dengan struktur multiseluler atau uni-seluler

 Dapat bereproduksi seksual maupun aseksual

 6 phyla
 10 subphyla
 35 classes
 12 subclasses
 129 orders
 Filum ini pernah dianggap sebagai bagian dari chytrids, namun

sebagian besar chytrids sejati (Chytridiomycota) menghasilkan

miselium terbatas sementara Blastocladiomycota biasanya membuat

miselia yang banyak.

 Blastocladiomycetes cenderung eucarpic, ada kebiasaan pertumbuhan

vegetatif yang luas di mana beberapa organisme berpartisipasi dalam

reproduksi (aseksual dan seksual).

 Zoospora uniflagel, yang didalamnya terdapat organel-organel yang

teratur dan memiliki NUCLEAR CAP sebagai karakteristik

zoosporanya.
 Mayoritas spesiesnya bersifat saprofit pada tanah, air,
lumpur, tanaman, dan bangkai hewan, kecuali:

 , Coelomomyces,

 Caterania

 Physoderma

Dalam beberapa genus,talus gametofitik dan sporofitik


terpisah, termasuk pada Coelomomyces, Allomyces, dan
Blastocladiella.
Sistematika Blastocladiomycota

 Alexopoulos (1966) menyatukan semua jamur yang berflagel


dalam satu kelas, yaitu Chytridiomycetes.

 Bukti molekuler lebih baru monophyly dari Chytrids sebagaimana


didefinisikan oleh Lutzoni et al. (2004). Blastocladiales
tampaknya berkerabat dengan golongan dari "Zygomycota“

 Meskipun blastocladiomycetes sering diperlakukan sebagai


chytrids, namun tetap ada perbedaan antara eucarpic dan
holocarpic yang sangat nyata di antara chytrids dengan
blastocladiomycetes.
 Pada basis filogeni molekuler, siklus hidup yang melibatkan
meiosis sporic, zoospora dengan topi nuklir dan sisi-tubuh yang
kompleks, serta fitur khas lain, menjadikan Blastocladiales
terangkat ke status filum – yaitu Blastocladiomycota (James, dkk,
2006.)

 Penelitian selanjutnya (James et al 2006a dan. 2006b)


menegaskan keunikan Blastocladiomycetes dan penempatan
mereka sebagai filum (James et al 2006a.). Yang digunakan dalam
klasifikasi Linnaean disajikan oleh Hibbett et al. (2007)
KARAKTERISTIK FILUM
 STRUKTUR DAN FISIOLOGI

 Bentuk sel : filamen; biasanya dengan konsentrasi ribosom di sebelah inti

 Flagella: zoospora dan flagel tunggal

 Basal Badan: Dua; paralel dengan tubuh basal tandus bersama tubuh basal aktif; dengan
akar mikrotubular; zoospora dengan keranjang mikrotubular melekat pada inti.

 Dinding sel: tersusun dari kitin dan glukan.

 Kloroplas: Tidak ada.

 Makanan cadangan: Oil.

 Mitokondria: Ada (struktur krista yang diratakan).

 Golgi: Ada

 Nukleus : Sel uninukleat

 Sentriol: Ada

 Struktur dan Fisiologi


MITOSIS, MEIOSIS,
DAN SEJARAH HIDUP
EKOLOGI

 Meiosis : Pada fase diploid  Parasitic atau saprobik


Blastocladiomycota (meiosis
sporic).

 Reproduksi seksual dan Riwayat


Hidup: Isogami untuk anisogami,
setidaknya 1 gamet adalah motil;
zigot mungkin berkecambah
membentuk spora istirahat.
Blastocladiaceae
KELAS ORDO
Allomycales Coelomomycetaea
Blastocladiomycetes (Blastocladiales)

Coelomomyces
Ordo Blastocladiales

Hidup di air atau tanah, ditandai dengan produksi


sporangia berdinding tebal.

Fitur lain yang menghubungkan anggota ordo ini


adalah struktur yang menonjol, seperti tutup, yang
terletak di dekat pusat zoospore atau planogamete
Family Blastocadiales

 Ciri-ciri
Soma/hifa blastocladiaceae berkembang dengan baik, biasanya
terdiri dari
 Sekelompok rizoid bercabang yang terbentuk dengan baik dimana
jamur menempelkan dirinya pada substrat
 Tubuh yang seperti batang, atau ramping
 Banyak cabang samping, biasanya bercabang secara terpisah, di mana
organ reproduksi terbentuk
 Talus lebih sederhana daripada bercabang
 Dinding sel hifa terdapat chitin. Sekat tidak ada, pada beberapa
spesies terdapat lingkaran-lingkaran tebal
Genus Allomyces
 Mengalami siklus hidup antara gametotalus (n) dengan sporotalus (2n).
morfologi kedua talus tidak banyak beda. Gametangium betina tidak
berwarna berbentuk tabung, Gametangium jantan berwarna jingga
berbentuk bola.
 Hifa bercabang dua
 dinding sel hifa terdapat chitin, glukan, mineral.
 Contoh : Allomyces macrogynus dan Allomyces arbuscula, Allomyces
javanicus
Genus Blastocladiella
 Talus kecil, berupa sepotong hifa yang tidak bercabang.

 Mempunyai rizomiselium pada ujung bawah dan satu alat pembiak


pada ujung atas

 Mempunyai 4 macam talus, masing-masing menghasilkan


zoosporangium, sporangium resisten, gametangium jantan, dan
gametangium betina

 Blastocladiella emersonii terdapat 3 talus yaitu sporangium tak


berwarna, sporangium jingga,dan sporangium dinding tebal yang
resisten.
Allomyces macrogynus

Blastocladiella emersonii
Family Coelomomycetaea

 Ciri-ciri

Parasit obligat hidup dalam rongga badan nyamuk

Tubuh terdiri atas benang-benang protoplasma tanpa dinding

Benyuk menyerupai plasmodium

Protoplasma yang berkumpul membentuk sporangium


berdinding tebal
Genus Coelomomyces

 Sporophytic dan gametophytic secara bertahap berada


 Kingdom : Fungi
di dalam inang “Alternate host” larva nyamuk dan
 Phylum : Blastocladiomycota copepod atau ostracod (kutu ikan/crustacean).
 Class : Blastocladiomycetes  Wall-less hyphal bodies (“hyphagensi”) yang
 Order : Blastocladiales dibentuk di dalam coelom/rongga tubuh inang.

 Family:Coelomomycetacee  Parasit obligat pada nyamuk, terutama nyamuk yang

 Genus : Coelomomyces menjadi vektor utama penyakit pada manusia.

 Penelitian oleh Dr. J.N.Couch (1968) di laboratorium


 Spesies : C. punctatu
membuktikan bahwa larva dari Anopheles

quadrimacu-latus terinfeksi Coelomomyces punctatus.


Family Caternariaceae

 Ciri-ciri

Family kecil

Ada yang parasite pada hewan kecil dan jamur lain

Ada yang saproba pada tumbuhan dan kotoran hewan

Talus serupa tabung, bersekat, dan mempunyai


rizomiselium

Pembiakan aseksual dan seksual

Pembiakan seksual dengan isoplanogamet


Genus Catenaria

 Eucarpic dan polycentric, dengan “catenate”


 Kingdom : Fungi
zoosprorangia dan spora istirahat yang terhubung
 Phylum:Blastocladiomycota dengan rhizomycelium, rhizoid.

 Class :Blastocladiomycetes  Catenaria anguillulae merupakan parasit pada


nematoda, copepod, dan hewan-hewan kecil
 Order : Blastocladiales
lainnya, tapi dapat juga hidup pada bekas material
 Family : Catenariaceae organik.
 Genus : Caternaria  Catenaria unicata adalah parasit nyamuk

 Spesies : C. anguillula Glyptotendipes lobiferus, yang hidup dalam


kondisi eutropik.
Catenaria anguillulae
Persebaran
The genus of Allomyces (Blastocladiomycota)
in the State of Piauí, Brazil
N Nama Fungi Ditemukan Di Negara bagian
o
1 A. arbusculus Pernambuco, São Paulo, Rio
Grande do Sul and Piauí
2 A. anomalus São Paulo, Rio Grande do Sul
and Piauí
3 A. moniliformis Piauí

4 A. Piauí
neomoniliformis
5 A. macrogynus São Paulo
Di dalam artikel tersebut juga
menyebutkan bahwa di Argentina juga
ditemukan beberapa species yang
sama yaitu A. arbusculus, A.
macrogynus, A. neomoniliformis

Habitatnya dapat ditemukan di seluruh dunia


terutama di daerah tropis pada lingkungan
perairan (air tawar dan tanah lembab).
Pertumbuhan
1. Spora
Berfungsi sebagai alat perkembangbiakan sekaligus
alat pertahanan ketika kondisi lingkungan mencukupi
akan berkecambah

2. Hifa
Spora yang telah berkecambah kemudian bekembang
menjadi sistem rhizodial lalu tumbuh thallus dan thallus
yang bercabang berkembang menjadi hifa yang
bersekat.

3. Miselium
Hifa yang memananjang dan bercabang akan
membentuk misellium.
Perkembangbiakan
Reproduksi seksual : Anisogami
 Anisogami : Perpaduan dua gamet seksual yang berbeda dalam morfologi.
(Contoh genus Allomyces):

Selama fase haploid , thallus membentuk gametangia


jantan dan betina yang berflagel (zoospora). Gamet
betina menarik gamet jantan menggunakan sirenin
(feromon seks) / hormon yang diproduksi untuk respon
seksual dan akhirnya bergabung membentuk Zygote.
Zigot yang berkecambah menghasilkan thallus diploid
dengan dua jenis sporangia: zoosporangia berdinding
tipis dan sporangia berdinding tebal.
Reproduksi aseksual
Blastocladiomycota menghasilkan zoospora aseksual.

Zoospora aseksual akan berpasangan dan


bertukar sitoplasma tetapi tidak dengan
nukleus. Zoospora terbentuk oleh
pembelahan protoplasma multinukleat
dalam zoosporangiumnya.
Siklus hidup Allomyces arbuscula

Anda mungkin juga menyukai