Anda di halaman 1dari 8

Perbedaan Kura-Kura, Bulus, dan Penyu

Labi-labi Moncong Babi (Carettochelys insculpta) Gbr. wikipedia

Namun antara ketiganya, dapat juga berbeda satu sama lain. Ordo Testudines, di
Indonesia sering kali dibagi dalam tiga kelompok yaitu kura-kura (tortoises), penyu (sea
turtles), dan bulus atau labi-labi (freshwater turtles). Dalam bahasa Inggris, kura-kura
masih dibedakan lagi menjadi kura-kura darat (land tortoises) dan kura-kura air tawar
(freshwater tortoises atau terrapins).
Perbedaan paling ketara antara ketiganya adalah dilihat dari habitat atau tempat
hidupnya. Perbedaan secara umum antara kura-kura, penyu, dan bulus berdasarkan
habitatnya, yaitu :

 Kura-kura, meskipun dapat hidup di darat dan di air tetapi lebih banyak
menghabiskan waktunya di darat ketimbang di air tawar.
 Penyu, sepenuhnya hidup di air laut dan hanya penyu betina saja yang beberapa tahun
sekali ke daratan (pantai) untuk bertelur. Karena itu, penyu kerap disebut juga sebagai
kura-kura laut.
 Bulus atau labi-labi, kebalikan dari kura-kura, lebih banyak menghabiskan waktunya
di air tawar ketimbang di darat.
Kura-kura Rote

Berdasarkan struktur tubuh, antara kura-kura, penyu, dan bulus dapat dibedakan
berdasarkan ciri-ciri umum, meliputi :

 Karapas. Kura-kura memiliki karapas dua lapis, lapisan luar terdiri dari kumpulan
sisik yang keras dan lapisan dalam yang berupa lempeng-lempeng tulang yang
tersusun rapat. Penyu tidak memiliki sisik pada karapas melainkan sejenis kulit.
Sedangkan labi-labi (bulus) karapsnya tersusun dari tulang rawan yang lebih lunak
dibanding karapas kura-kura dan penyu.
 Kaki. Kaki kura-kura didesain untuk berjalan di darat sehingga memiliki kuku-kuku
yang tajam. Sedangkan pada penyu dan bulus, bentuk kakinya menyerupai sirip yang
membantunya berenang di air.

Penyu Abu abu (Lepidochelys olivacea)


) Kelas Calcarea
Rangka tubuh Calcarea bersifat kalkareus. Hal ini karena spikulanya mengandung kalsium karbonat
(kapur). Sebagian spikulanya berbentuk monaxon dan triaxon sehingga tampak seperti duri-duri kecil.
Anggota kelas ini banyak tersebar di laut dangkal di seluruh dunia.
Contoh Scypha sp., Cerantia sp., Sycon sp., Leucon sp., dan Clathrina sp.

Gambar: spesies Clathrina sp.


2) Kelas Hexactinellida

Spikula pada kelas ini mengandung banyak benang silikat atau kersik (SiO2). Sementara itu, spikulanya
berbentuk triaxon dengan enam cabang. Bentuk hewan-hewan pada kelas ini menyerupai gelas, silinder,
atau corong. Contoh Euplectella aspergilium, Pheronema, dan Hyalonema sp.

Gambar: Euplectella aspergilium


3) Kelas Demospongia
Hewan anggota kelas ini bertulang lunak karena tidak mempunyai rangka. Apabila ada yang memiliki
rangka, rangkanya tersusun dari serabut-serabut spongin dengan spikula dari zat silikat. Bentuk
spikulanya ada yang monaxon atau tetraxon.
Contoh Euspongiasp., Callyspongia sp., Clionia sp., Phyllospongia sp., dan Spongia sp.
Gambar: Callyspongia sp.

Lalu apa saja perbedaan dari katak dan kodok?

1. Kulit

Katak: katak memiliki kulit yang halus dan cenderung lembap. Selain itu, kulit katak
berlendir. Warna kulit katak lebih bervariasi, mulai hijau zaitun, kuning, abu-abu, hingga
cokelat.
American Bullfrog (George Grall/National Aquarium)

Kodok: kulit kodok pada umumnya kasar, berbintil-bintil dan kering. Karena itu, kodok
dapat bertahan lebih lama di tempat yang kering. Kulit kodok biasanya berwarna
cokelat.
Kodok. (Foto:
dok. National Geographic)

2. Bentuk telur

Katak: saat musim kawin, telur katak bergerombol seperti anggur. Biasanya beberapa
katak betina membawa telur-telur di punggung dan meninggalkan kecebong setelah
lahir.

Kodok: bentuk telur kodok memanjang, mirip rantai, dan diletakkan di tanaman air.
Kodok tidak meninggalkan anak-anaknya meski sudah menjadi kecebong.

3. Bentuk Tubuh

Katak: memiliki tubuh yang ramping dan cenderung terlihat 'atletis'.


Bentuk tubuh katak. (Foto: dok. San Diego Zoo)

Kodok: tubuh kodok lebih berisi dan pendek.

Bentuk tubuh kodok. (Foto: dok. National Geographic)


4. Jari

Katak: ujung jari berbentuk bulat-kecil, yang digunakan untuk menempel di pohon.

Kodok: jari mirip cakar, digunakan untuk menggali.

5. Tungkai

Katak: memiliki tungkai yang kuat dan terlihat lebih panjang. Tungkai katak juga
berselaput.

Kodok: tungkai bagian belakang pendek.

6. Cara Bergerak

Katak: melompat dan jarang merangkak. Lompatan katak bisa lebih panjang dari
tubuhnya.

Kodok: Biasanya kodok bergerak dengan merangkak. Jika melompat, lompatannya


lebih pendek dari panjang tubuhnya.

7. Racun

Katak: Tidak beracun

Kodok: Ada yang beracun. Kelenjar yang menonjol di bagian leher dan pundak
memancarkan racun ringan.

8. Habitat

Katak: hidup di pohon, sungai, danau, rawa, sawah, dan lain-lain.

Kodok: tepi sungai, sekitar rumah, dan kayu lapuk.

Anda mungkin juga menyukai