di Kolam Lele Bululawang dan di Batu Kolam FMIPA Universitas Negeri Malang
PENDAHULUAN
Bhacillariophyceae (diatom) merupakan kelas dari devisi Chrysophyta (alga emas).
Merupakan tumbuhan bersel satu walaupun beberapa diantaranya ada yang berbentuk koloni.
Ditemukan hampir disetiap lingkungan perairan (Saptasari et al, 2006).
Diatom mempunyai kemampuan melekat pada permukaan substrat lebih baik dari
pada mikroalga lainnya. Alga ini dapat hidup secara fotoautotrof, heterotrof atau fotosintetik
simbiosis.
Karakteristik diatom yaitu dinding selnya terbuat dari silica dan mempunyai susunan
khusus yaitu terdiri dari dua katub yang tumpang tindih menyerupai wadah dan tutupnya,
yang disebut dengan frustul. Kloroplas mengandung klorofil a,C1 dan C2 dengan mayoritas
karotenoid (fukosantin) yang menyebabkan warna coklat keemasan (Saptasari et al, 2006).
Pengambilan sampel alga dilakukan pada tempat berbeda. Harapanya kita dapat
menemukan berbagai jenis diatom yang berbeda. Pada penelitian ini kita harus mengenal
terlebih dahulu bentuk, ciri, dan warna dari jenis alga hijau. Sehingga dapat mengidentifikasi
dan mendeskripsikan berbagai jenis dari Bacillariophyceae pada berbagai tempat berbeda.
METODE
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratories yang meneliti
tentang Identifikasi Keanekaragaman Mikroalga Bacillariophyceae di Kolam Lele
Bululawang, Kolam Taman FMIPA Universitas Negeri Malang, batu Kolam FMIPA
Universitas Negeri Malang, Penelitian ini dilakukan pada tanggal 2 Maret 2018 di
laboratorium biologi FMIPA Universitas Negeri Malang. Metode yang digunakan dalam
penelitian adalah metode pengamatan karakteristik umum organisme meliputi struktur
morfologi dan anatomi. Variabel dalam penelitian terdiri dari tempat pengambilan sampel
(variabel bebas), keanekaragaman Bacillareiophyceae yang ditemukan (variabel terikat), dan
volume air yang diamati dalam satu preparat, filum algae yang diamati Bacillareiophyceae
(variabel kontrol). Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mikroskop,
kaca benda, kaca penutup, pipet tetes, baskom ukuran kecil, kapas, sampel air di Kolam Lele
Bululawang,dan Batu kolam FMIPA Universitas Negeri Malang.
Prosedur penelitian dilakukan dengan membuat preparat dengan cara meneteskan
sampel ke kaca benda dengan menggunakan pipet tetes dan memberi sedikit kapas kemudian
menutup preparat tersebut menggunakan kaca penutup. Selanjutnya, dilakukan pengamatan
menggunakan mikroskop.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan random sampling.
HASIL
Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan beberapa alga emas Chrysophyta kelas
Bacillariophyceae pada tempat yang berbeda, diantaranya Navicula Oblonga, Navicula
Radiosa, Rhoicospheni Curvata, Mastogloia, Pinnularia Viridis.
Ditemukan di batu kolam FMIPA Universitas Negeri Malang, berbentuk kotak dan bewarna
coklat keemasan.
Gambar 2. Navicula Radiosa
Gambar 3. Mastogloia
Ditemukan di kolam lele Bululawang. Struktur tubuh mastogloia simetris dan berwarna
kecoklatan
Ditemukan bebatuan kolam FMIPA Universitas Negeri Malang.Dinding sel pada pinnularia
viridis dari peclis,silica bersifat kaku dindingnya tumpang tindih seperti cawan petri
PEMBAHASAN
Bhacillariophyceae (diatom) merupakan kelas dari devisi Chrysophyta (alga emas).
Merupakan tumbuhan bersel satu walaupun beberapa diantaranya ada yang berbentuk koloni.
Ditemukan hampir di setiap lingkungan perairan (Saptasari et al, 2006). Oleh karena itu, pada
praktikum ini diambil sampel dari beberapa kolam dan sungai.
Navicula ditemukan di perairan air tawar. Hal ini bersesuaian dengan penelitian yang
dilakukan oleh Kasrina, et al (2012) yang menemukan Navicula di perairan air tawar yaitu di
air rawa Kelurahan Bentiring Permai Kota Bengkulu. Pada praktikum yang kami lakukan,
kami menemukan dua spesies Navicula pada perairan air tawar berbeda, diantaranya
Navicula radiosa ditemukan di air dari batu kolam Taman Sains FMIPA Universitas Negeri
Malang dan Navicula oblonga yang ditemukan di Tirto, Dau, Kota Malang. Navicula radiosa
mempunyai struktur tubuh dari depan tampak seperti perahu sedangkan dari samping tampak
seperti kotak (hipoteka) dengan bagian tutup (epiteka). Navicula oblonga juga mempunyai
struktur tubuh hipoteka dan epiteka, dengan diantara hipoteka dan epiteka terdapat celah yang
disebut rafe. Menurut Kasrina, et al (2012) ciri khas Navicula sp bagian pinggirnya bergerigi
pada bagian dalam yaitu dinding sel terdiri atas dua belahan atau katup yang saling menutup.
Selain itu Edmonson (1959) mengungkapkan bahwa Navicula mempunyai karakteristik
berwarna coklat keemasan, uniseluler, bentuk dasar penales, mempunyai rafe, dinding sel
sebelah dalam tanpa sekat, rafe tertutup dalam bingkai silica, dan mempunyai sentral nodul
dan polar nodul.
Pinnularia ditemukan di air dari batu kolam Taman Sains FMIPA Universitas Negeri
Malang, yaitu spesies Pinnularia viridis. Struktur tubuhnya memiliki dinding sel dari peclis,
silica kaku, dengan dinding yang tumpang tindih. Pinnularia juga memiliki rafe pada bagian
tengah tubuhnya dan mempunya central nodul dan polar nodul. Edmonson (1959)
mengungkapkan bahwa Pinnularia mempunyai karakteristik berwarna coklat keemasan,
uniseluler, bentuk dasar penales, mempunyai rafe, dinding sel sebelah dalam tanpa sekat, rafe
memanjang dan menyeluruh ke lengan, rafe tidak tertutup dalam bingkai silica, dan
mempunyai sentral nodul dan polar nodul.
Rhoicosphenia ditemukan di air dari batu kolam Taman Sains FMIPA Universitas
Negeri Malang, yaitu spesies Rhoicosphenia curvata. Hal ini bersesuaian dengan penelitian
dari Warti, et al (2017) yang menemukan Rhoicosphenia curvata di perairan air tawar, yaitu
di perairan Sungai Kampar Kanan Kelurahan Air Tiris Kecamatan Kampar Kabupaten
Kampar Provinsi Riau. Menurut Levkov, et al (2010 genus Rhoicosphenia memiliki
karakteristik frustul heterovalve, dengan rafe yang dikembangkan sepenuhnya pada katup
cekung (disebut juga katup R) dan rafe yang berkurang pada katup cembung (disebut D-
valve).
Mastogloia ditemukan di kolam lele Bululawang, Kabupaten Malang. Hal ini sesuai
dengan penelitian dari Junda, et al (2012) yang menemukan Mastogloia di tambak udang air
tawar di Desa Bontomate’ne Kecamatan Segeri Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Mastogloia menurut Junda, et al (2012) Mastogloia mempunyai karakteristik berwarna coklat
Uniseluler Bentuk bulat lonjong dengan ujung tumpul motil.
DAFTAR RUJUKAN
Edmonson, W. T. 1959. Fresh biology 2nd ed. Jhon Wiley and Sons. USA
Kasrina, Irawati S., Jayanti W.2012.Ragam Jenis Mikroalga di Air Rawa Kelurahan Bentiring
Permai Kota Bengkulu Sebagai Alternatif Sumber Belajar Biologi SMA. Jurnal
Exacta, Vol. X No. 1
Levkov Z., Mihalić K., Ector L.2010. A taxonomical study of Rhoicosphenia Grunow
(Bacillariophyceae) with a key for identification of selected taxa. Fottea 10(2): 145–
200
Saptasari, M., Triastono, I.P,. Susriyati, M.2006.Buku Ajar Botani Tumbuhan Bertalus
Alga.Malang: Universitas Negeri Malang
Warti S., El Fajri N., Adriman.2017.Jenis Dan Kelimpahan Fitoplankton Serta Perifiton
Epilitik di Perairan Sungai Kampar Kanan Kelurahan Air Tiris Kecamatan Kampar
Kabupaten Kampar Provinsi Riau.Jurnal Online Mahasiswa Bidang Perikanan dan
Ilmu Kelautan
Lampiran 1. Rubrik Penilaian Artikel Ilmiah Laporan Praktikum Matakuliah Protista
CATATAN PENILAI: