Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM PHYCOLOGY

Spesies Chlorophyta: Caulerpa lentilifera

Dosen Pengampu: Dr.rer.nat. A.B. Susanto, M.Sc.

Disusun oleh:

Nevanda Kusuma W. (26040117130081)

Nada Amelina G. (26040117130082)

Noviatul Munawaroh (26040117130087)

Julia Fransiska (26040117140088)

Anissa A. Suparyadi (26040117130091)

Zidhan Mustafa (26040117130097)

Lovensia Zukruff A. (26040117140098)

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
1. Deskripsi Caulerpa lentilifera
Caulepa lentillifera adalah salah satu spesies dari golongan alga hijau yang pada
umumnya memiliki thallus yang menyerupai buah anggur, berwarna hijau cerah, sedikit
mengkilap, dan berstektur lembut. Ciri secara umum dari Caulerpa adalah keseluruhan tubuhnya
terdiri dari satu sel dengan bagian bawah yang menjalar menyerupai stolon yang mempunyai
rhizoid sebagai alat pelekat pada substrat serta bagian yang tegak. Bagian yang tegak di sebut
asimilator karena mempunyai klorofil. Stolon dan rhizoid bentuknya hampir sama dari jenis ke
jenis, sedangkan asimilator mempunyai bentuk bermacam-macam tergantung jenisnya. Menurut
Masak et al., (2007), selanjutnya dinyatakan bahwa ciri-ciri Caulerpa lentilifera adalah thallus
membentuk akar, stolon, dan ramuli. Dimana ramuli membentuk bulatan-bulatan kecil merapat
teratur menutupi setiap percabangan sepanjang 3-5 cm dengan diameter stolon 1-2 cm.

2. Reproduksi Caulerpa lentilifera


Caulerpa lentillifera merupakan jenis alga yang berkembang biak secara aseksual
(vegetatif). Sedangkan untuk pertumbuhannya, Caulerpa sp. akan menunjukkan peningkatan
ketika kepadatan meningkat (Piazzi et al., 2002). Implikasi ekologi dari reproduksi vegetatif
dengan membelah diri adalah adanya gangguan seperti badai atau pemangsaan oleh hewan
herbivora dapat menghasilkan fragmen-fragmen yang dapat menyebar dan menjadi Caulerpa
yang baru. Kesuksesan penyebaran melalui fragmentasi tampaknya menjadi faktor kritis bagi
spesies Caulerpa untuk mengkolonisasi area yang baru.
Reproduksi secara vegetasi menurut Meiyana et al., (2001) proses perbanyakan secara
vegetatif berlangsung tanpa melalui perkawinan, setiap bagian cabang rumput laut yang dipotong
akan tumbuh menjadi tanaman rumput laut yang mempunyai sifat seperti induknya, atau
perkembangbiakannya bisa dilakukan dengan cara menstek cabang Caulerpa tersebut dengan
syarat, potongan cabang-cabang rumput laut tersebut merupakan thallus yang muda, masih segar,
berwarna cerah dan mempunyai percabangan yang banyak, tidak tercampur lumut atau kotoran,
serta bebas atau terhindar dari penyakit.

3. Habitat Caulerpa lentillifera


1. Perairan dangkal dengan air yang jernih, alga ini tumbuh pada keadaan arus yang
tenang (Tapotubun et al., 2020).
2. Bisa ditemukan di wilayah intertidal dan daerah subtidal yang dangkal, selain itu juga
ditemukan di paparan karang hingga laguna yang berlumpur (Estrada et al., 2020).
4. Hidup di perairan hangat dan tersebar di paparan batu dengan habitat yang terlindung,
alga ini bisa hidup berdampingan dengan spesies Caulerpa lain seperti Caulerpa
rasemosa (Lipkin dan Silva, 2002).
5. Caulerpa tersebar di wilayah tropis dan subtropis, secara alami Caulerpa lentillifera
bisa hidup di substrat rubble (pecahan karang) sampai kedalaman 50 meter, substrat
berpasir, terumbu karang, perairan dangkal, laguna berlumpur dan membentuk
hamparan di kondisi habitat yang bagus (Kumar et al., 2019).

4. Morfologi Caulerpa lentillifera


Caulerpa lentillifera merupakan salah satu spesies dari golongan alga hijau yang
umumnya memiliki talus yang menyerupai buah anggur, berwarna hijau cerah, dan sedikit
mengkilap. Ciri dari Caulerpa yaitu keseluruhan tubuhnya terdiri dari satu sel dengan bagian
bawah yang menjalar menyerupai stolon yang mempunyai rhizoid sebagai alat pelekat pada
substrat serta bagian yang tegak. Bagian yang tegak di sebut asimilator karena mempunyai
klorofil. Stolon dan rhizoid bentuknya hampir sama dengan semua jenis lain, sedangkan
asimilator mempunyai bentuk bermacam-macam tergantung jenisnya. Thallus membentuk akar,
stolon dan ramuli. Ramuli menyerupai anggur (bulat) dengan panjang cabangnya dapat mencapai
8,5 cm dan tegak. Di setiap ramuli memiliki tangkai dengan ujung bulat berdiameter 1-3 mm
yang disebut ramulus atau asimilator yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis
(Pulukadang et al., 2013).
Gambar 1. Caulerpa lentilifera
(Sumber : Estrada et al., 2020)
Rhizoid: berfungsi seperti akar pada tumbuhan darat, untuk menempel pada substrat.
Stolon: thallus horizontal/ menyamping dan pada ruas-ruasnya terdapat percabangan
Fronds: thallus yang menyerupai daun pada alga yang berfungsi sebagai organ fotosintesis
Ramuli: cabang yang tegak lurus terhadap stolon
Assimilator: bentuk dan susunan dari ramuli.

5. Klasifikasi Caulerpa lentillifera


Menurut Guiry dan Guiry (2020), klasifikasi takson Caulerpa lentillifera adalah sebagai
berikut yang dilakukan oleh J. Agardh pada tahun 1837:
Kingdom: Plantae
Subkingom: Viridiplantae
Infrakingdom: Chlorophyta infrakingdom
Phylum: Chlorophyta
Subphylum: Chlorophytina
Class: Ulvophyceae
Order: Bryopsidales
Family: Caulerpaceae
Genus: Caulerpa
Species: Caulerpa
Lentillifera

6. Manfaat Caulerpa lentillifera


Alga jenis ini biasanya dibudidayakan di dekat kolam pembudidayaan udang, dimana
alga ini berfungsi sebagai pengatur nitrogen secara alami. Selain itu makroalga ini juga
dibudidayakan sebagai bahan konsumsi manusia dan hewan serta untuk pengolahan limbah air
pada tambak udang. Biasanya masyarakat Jepang, Korea, Filipina dan Asia Selatan lainnya
mengkonsumsi Caulerpa lentillifera dalam bentuk segar atau yang sudah diasinkan. Caulerpa
lentillifera memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi, selain itu alga ini juga berpotensi
sebagai sumber antioksidan yang baik (Nguyen et al., 2011). Kandungan antioksidan yang baik
dalam Caulerpa lentillifera mulai menarik perhatian pengusaha untuk mengambil ekstraknya
yang akan digunakan untuk campuran berbagai produk baik untuk produk makanan maupun
produk kecantikan (Nawaly et al., 2013).
Caulerpa lentillifera memiliki panjang mitogenom 209.894 bp, serta ditemukan 67 gen,
17 protein gen, 3 gen rRNA dan 27 gen tRNA. Kandungan yang terdapat dalam makroalga ini
berupa lemak, karbohidrat dan protein (esensial dan non esensial). Kandungan nutrisi yang tinggi
pada Caulerpa lentillifera lebih tinggi dari kandungan pada bayam. Mengkonsumsi Caulerpa
lentillifera dapat berdampak positif bagi tubuh seperti mengurangi kadar lemak di dalam darah,
mengurangi obesitas serta dapat menurunkan resiko penyakit jantung koroner. Kandungan
polisakarida dalam Caulerpa lentillifera dikarenakan adanya gugus karbonil dan sulfonil yang
merepresentasikan polisakarida, jenis polisakarida yang terkandung adalah polisakarida tersulfasi
dinding sel. Kandungan karbohidrat dan protein yang tinggi menunjukkan bahwa Caulerpa
lentillifera bisa digunakan sebagai suplemen makanan yang dapat menurunkan tingkat obesitas
(Belton et al., 2019).
DAFTAR PUSTAKA

Belton G. S., S. G. A. Draisma, W. F. Prud’homme van Reine, J. M. Huisman and C. F. D.


Gurgel. 2019. A Taxonomic Reassessment of Caulerpa (Chlorophyta, Caulerpaceae) in
Southern Australia, Based on tufA and rbcL Sequence Data. Phycologia., 58(3): 234–
253.

Estrada, J., N. S. Bautista & M. L. Dionisio-Sese. 2020 Morphological variation of two common
sea grapes (Caulerpa lentillifera and Caulerpa racemosa) from selected regions in the
Philippines. Biodiversitas., 21(5): 1823-1832. DOI: 10.13057//biodiv/d210508.

Guiry, W. and M.D. Guiry. 2020. AlgaeBase. World Wide Electronic Publication: Ireland,
Galway.

Lipkin, Y. & Silva, P. C. 2002. Marine Algae and Seagrasses of the Dahlak Archipelago,
Southern Red Sea. Nova Hedwigia., 75(1-2): 1-90, 7 figs.

Piazzi, L., Balata, D., Cecchi, Enrico and Cinelli, F. 2002. ThreastMacroalgae Diversity: Effect
of The Introduced Green Alga Caulerpa in the Mediterinean. Mar.Ecol.Prog. Ser. 210:
149-159.

Masak, P. R. P., A. Mansyur, dan Rachmansyah. 2007. Rumput Laut Jenis Caulerpa dan Peluang
Budi Dayanya di Sulawesi Selatan. Media Akuakultur. 2(2): 80-85.

Mailoa, W. A. Riry, B. Setha & F. Rieuwpassa. 2020. Seaweed Caulerpa sp. Position as
Functional Food. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science., 517:1-8.
DOI:10.1088/1755-1315/157/1/012021.

Nawaly, H., A. B. Susanto dan J. L. A. Oktolseja. 2013. Aplikasi Antioksidan dari Rumput Laut.
Seminar Nasional X Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret., 10(1): 1-8.

Nguyen V. T., J. P. Ueng and G. J. Tsai. 2011. Proximate Composition, Total Phenolic Content,
and Antioxidant Activity of Seagrape (Caulerpa lentillifera). Journal of Food Science.,
76(7): 950–958.

Kumar, J. G. S., S. Umamaheswari, S. Kavimani and R. Ilavarasan. 2019. Pharmacological


Potential of Green Algae Caulerpa: A Review. IJPSR., 10(3): 1014-1024.
Pulukadung, I., R.C. Keppel, and G.S. Gerung. 2013. A study on bioecology of macroalgae,
genus Caulerpa in northern Minahasa Waters, North Sulawesi Province. Aquatic Science
& Management, 1(1): 26-31.

Tapotubun, A. M., T. E. A. A. Matrutty, J. Riry, E. J. Taputubun, E. G. Fransina, M.M.

Anda mungkin juga menyukai