Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

“PENGEMBANGAN BUDIDAYA PERAIRAN”

Disusun Oleh :

Nama : Yuyun Eka Mahubessy

NIM : 123021432019008

Prodi : BDP

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN

HATTA-SJAHRIR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT, atas Rahmat dan Karunia-nya
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Teknik Budidaya Rumput Laut
(Kappaphycus alvarezii)”. Makalah ini membahas tentang teknik budidaya rumput laut
(kappaphycus alvarezii). Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
konstuktif agar penulisan berikutnya dapat menjadi lebih baik. Semoga makalah ini
dapat diterima dan bermanfaat bagi penulis khususnya bagi para taruna pembaca pada
umumnya .

Penulis

Yuyun Eka Mahubessy


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DaAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ………………………………………………………………


1.2. Tujuan………………………………………………………………………..

BAB II

BIOLOGI RUMPUT LAUT CAULERPA SP

2.1 Klasifikai dan Morfologi…………………………………………………….

2.2 Keanekaragaman Caulerpa sp ………………………………………………

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengaplikasian pupuk organik cair ………………………………………….

3.2 Kesimpulan ………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki luas wilayah perairan yang dapat dimanfaatkan untuk usaha
budidaya rumput laut sekitar 14.000 Su(silowati, 2017). Rumput laut merupakan salah
satu komoditas unggulan yang berpotensi sebagai makanan fungsional. Rumput laut
kaya akan serat serta merupakan sumber antioksidan alami yang mudah didapat dan
tersedia dalam jumlah cukup melimpah. Salah satu jenis rumput laut yang potensial
adalah anggur laut (caulerpa, sp).

Caulerpa sp tumbuh pada substrat pasir bercampur dengan pecahan cangkang-


cangkang molusca (gravel) dan patahan-patahan karang. Hidup bersama dengan alga
yang lain seperti padina dan lamun. (palukadang, 2016). Menurut (Sunaryo, 2015)
tumbuhan ini hidup menempel di substrat dasar perairan seperti: pecahan karang, pasir
dan lumpur. Caulerpa sp banyak dijumpai pada tempat yang terlindungi dengan air
yang jernih. Aliran air tidak terlalu kuat arusnya dan bagian dasar halus karena adanya
sedimentasi. Keanekaragaman caulerpa sp. Paling tinggi di daerah tropic, yaitu di zona
culitoral dan berkurang pada zona bagian dalam.

Sebaran jenis caulerpa sp. Cukup luas terutama pada kawasan beriklim tropis
karena jenis ini membutuhkan asupan sinar matahari dalam proses fotosintesisnya. Jenis
caulerpa sp dijumpai di sebagian besar wilayah Asia yakni: Indonesia, Thailand,
Malaysia, Jepang, Cina, Filiphina, Korea, serta lokasi lain yang disekitar kawasan Asia.
Sebaran jenis caulerpa sp juga dijumpai di pulau-pulau kecil di Indonesia. Jenis ini
menyebar hingga kawasan Timur Indonesia, perairan Maluku dan sekitarnya, serta Nusa
Tenggara (Oedjoe et, al 2019 dalam Razai, 2019).

Anggur laut memiliki kandungan antioksidan yang sangat baik untuk kesehatan
tubuh. Caulerpa racemosa mengandung senyawa fenol sebagai komponen non gizi.
Komponen ini diduga berfungsi sebagai antioksidan caulerpa racemosa yang berasal
dari Indonesia dan Jepang tidak mengandung katekin maupun isomernya yang termasuk
jenis senyawa fenol. Komponen polifenol yang terkandung di dalam caulerpa racemosa
adalah katekol. (Ridhowati, 2016).

Anggur laut (caulerpa sp) di Indonesia masih sedikit yang dapat


membudidayakannya dan stok di pasaran berasal dari pengambilan alam. Salah satu
daerah di Indonesia yang telah membudidayakan caulerpa sp. Yaitu di Takalar,
Sulawesi Selatan yang menggunakan tambak sebagai tempat budidaya.

1.2 Tujuan mempelajari, memahami, dan mendapatkan pengalaman secara langsung


mengenai teknik budidaya rumput laut caulerpa sp. Mengetahui cara pengaplikasian
pupuk pada budidaya rumput laut caulerpa sp.
BAB II

BIOLOGI UMUM RUMPUT LAUT caulerpa sp

2.1 Klasifikai dan Morfologi

Klasifikasi caulerpa sp adalah sebagai berikut:

Kerajaan: Plantae

Division: Thallophyta

Class: Clorophyceae

Ordo: Siphonales

Family: Caulerpacea

Genus: Caulerpa

Spesies: Caulerpa sp

Nama lain: caulerpa sp. (ilmiah/latin), Lawi-lawi (Sulawesi), Anggur laut


(Indonesia), Latoh (Jawa, Filiphina), Umi Budo (Jepang), Seagreep (Inggris).

Hampir seluruh penduduk Indonesia familiar dengan istilah lalapan. Lalapan


ialah makanan pendamping berupa sayur-sayuran mentah seperti daun kemangi,
kubis/kol, selada dan mentimun, yang biasa dihidangkan bersama dengan lauk-pauk
juga sambal. Namun pernahkah anda mencoba bahan lalapan yang berasal dari laut?
Bahan lalapan yang satu ini tidak kalah enak untuk dicoba. Nama ilmiahnya adalah
Caulerpa sp. atau dikenal sebagai anggur laut karena memiliki bentuk yang mirip
dengan buah anggur. Penamaan lokal untuk Caulerpa sp. pun beragam, ada yang
menyebut Latoh, Latok, Lawi-lawi dan Lelatu. Tapi jangan terkecoh, anggur
laut bukan tumbuh dari pohon di daerah pesisir. Tumbuhan ini merupakan bagian
dari jenis rumput laut.

Caulerpa sp. adalah golongan alga hijau, thallus (cabang) berbentuk lembaran,
batangan dan bulatan, berstruktur lembut sampai keras dan siphonous. Rumpun
terbentuk dari berbagai ragam percabangan, mulai dari sederhana sampai yang
kompleks seperti yang terlihat pada tumbuhan tingkat tinggi, ada yang tampak
seperti

akar, batang dan daun (Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, 2009).

Berdasarkan tulisan ilmiah Sunaryo dkk pada Jurnal Kelautan Tropis (2015),
bahwa rumput laut termasuk jenis tanaman sederhana karena pada tanaman ini tidak
dapat dibedakan antara akar, batang dan daun sejati. Seluruh bagian rumput laut
Caulerpa sp. terdiri atas assimilator dan ramuli yang membentuk bulatan-bulatan
seperti buah anggur.

Meskipun habitat awalnya berasal dari laut, akan tetapi Caulerpa sp. dapat
dibudidayakan di kawasan pertambakan selama sirkulasi air pasang surut di
kawasan pertambakan dapat terjaga dengan baik (Trono, 1988 dalam Sunaryo,
2015).

2.2 Keanekaragaman Caulerpa sp

a. Caulerpa lentifera
Thallus membentuk akar, stolon dan ramuli. Ramuli membentuk bulatan-
bulatan kecil merapat teratur menutupi setiap percabangan sepanjang ± 5cm.
Stolong tidak begitu besar, diameter sekitar 1-2 mm berwarna hijau tua (Atmaja
et al. 1996). Anggur laut jenis ini banyak di temukan pada daerah pasang surut,
tumbuh pada dasar berpasir dan berlumpur. Akar menancap pada subtrat pasir
atau menempel pada batu, tetapi sering juga tumbuh epifitik pada sela-sela
padang Halimeda opuntia atau menempel pada sela-sela karang. Caulerpa
lentifera dimanfaatkan masyarakat sebagai sayuran dan lalapan. Alga jenis ini
juga dapat dijadikan sebagai tanaman hias pada aquarium untuk ikan hias air
laut.
b. Caulerpa racemose
Tallus dengan cabang bulat yang merambat dan cabang lurus seperti anggur,
tetapi susunan ranting berbeda. Beberapa cabang atau tangkai padat dengan
bentuk bola atau setengah bola, kadang-kadang tangkai rata, setiap ranting
tersusun dari tangkai pendekdan sebuah bola pada ujungnya. Warna hijau
sampai hijau terang. Tumbuh pada perairan dangkal dan menempel pada batu
atau pecahan karang. Selain sebagai tanaman hias yang berasal dari laut
Caulerpa racemosa juga berpotensi sebagai produk farmasi yang dapat dijadikan
sebagai obat luka bakar, bahan anti bakteri, anti jamur, anti tumor dan antiseptic
ringan (Fithrani, 2009). Selain itu alga jenis ini juga memiliki aktifitas anti
bakteri terhadap tiga jenis bakteri pathogen yaitu Pseudomonas pavanaceae,
Pseudomonas syntata dan Pseudomonas tetralens. Ke-3 bakteri ini sering
menyerang udang windu (Yongthong).

c. Caulerpa serrulata
Thallus dengan cabang bulat yang merambat dan cabang-cabang lurus
tersusun menyempit, rata, gulungan spiral dan tali seperti daun pakis dengan
gerigi yang jelas pada kedua pinggirnya. Bagian bawah bulat seprti Thallus
bagian pangkal. Warnanya hijau pucat sampai hijau gelap, sering warna hijau
terang kekuningan pada bagian ujungnya. Tumbuh pada perairan dangkal
dengan akar menancap pada subtrat pasir, atau menempel pada pecahan karang
atau batu. Ganggang laut jenis ini belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
d. Caulerpa taxifolia
Ganggang jenis ini berasal dari samudra hindia. Thallus tumbuh menjalar
didasar laut (terbenam dalam pasir) daunnya menyerupai pakis dan tumbuh
secara vertical. Warnanya hijau tua. Caulerpa taxifolia sekilas terlihat seperti
Caulerpa sertularoides, perbedaannya terdapat pada bentuk Thallus. Batang dari
Caulerpa taxifolia berbentuk pipih dan agak keras bila di bandingkan dengan
Caulerpa sertularoides. Ganggang jenis ini belum banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat luas, hanya digunakan sebagai tanaman hias aquarium untuk jenis
ikan air laut.
e. Caulerpa sertuloroides
Thallus dengan cabang silindris yang merambat dan cabang lurus seperti
bulu ayam, ranting berbentuk benang atau berbentuk bulu ayam dengan ujung
bulat dan panjang. Warna hijau sampai hijau terang. Tumbuh pada perairan
dangkal dan menempel pada batu atau pecahan karang. Selain sebagai tanaman
hias di aquarium untuk ikan hias air laut, Caulerpa sertuloroides bersifat sebagai
antioksidan dan ekstrak methanol. Ganggang mengandung tiga macam ketakin
(fiavanol) yaitu gallo katekin, epikatekin dab katekin gallat. Katekin merupakan
hasil metabolit tanaman yang termasuk dalam family fiavanol dan berfungsi
sebagai antioksidan (Aryudhani N. 2007)
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengaplikasian pupuk organik cair

Pupuk organik cair yang digunakan mengandung C- Organik 6,23%; N 3,12%;


P2O5 3,29%; K2O 5,95%; CaO 0,07%; MgO 0,3%; SO4 0,2%; trace elemen (Fe; Cu;
Zn; Co; B; Mo dan Mn), 17 asam amino, 3 hormon (Cytokinin; IAA dan Gibberelin)
dan asam organik. Dosis pupuk organik yang digunakan adalah 2,5 mL/L, berdasarkan
uji pendahuluan yang telahdilakukan selama 14 hari. Wadah uji yang digunakan dalam
penelitian berupa wadah plastik berukuran 24,8 cm x 28 cm degan volume 16 L. Media
uji berupa air laut bersalinitas 28 ppt. Air laut yag digunakan sebagai media uji adalah
10 L. Media uji yang digunakan ditambahkan subtrat lumpur berpasir sebagai media
penempelan caulerpa seperti habitat aslinya.

3.2 Kesimpulan

Rumput laut adalah sejenis alga yang memiliki zat warna yang juga disebut klorofil.
Dengan berbagai macam warna dan habitat hidup rumput laut adalah air tawar, laut,
payau, da nada beberapa yang hidup di tanah yang lembab.

Rumput laut dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar makanan, bahan dasar
pembuatan kosmetik dan juga dapat dibudidayakan.

Teknik budidaya rumput laut meliputi persiapan lokasi, persiapan saran dan
prasarana, pemilihan bibit, pemeliharaan dan pemanenan setelah masa pemeliharaan.
DAFTAR PUSTAKA

Aryudhani N, 2007. Kandungan Senyawa Fenol Rumput Caulerpa racemosa dan


Aktivitas Antioksidannya.

Atmadja P.S, Kadi A, Sulistijo, Satsri R, 1996. Pengenalan jenis-jenis Rumput Laut
Indonesia. Jakarta: Puslitbang Oseanologi LIPI.

https://core.ac.uk/download/pdf/267087947.pdf,
https://core.ac.uk/download/pdf/267087947.pdf

Anda mungkin juga menyukai