Anda di halaman 1dari 56

Phylum: Annelida

Simetri bilateral, berbentuk seperti gelang ('anellus' =


cincin)

Memiliki rongga badan : Triploblastik Selomata

Ruas tubuhnya (segmen) disebut Metameri terdiri
dari alat ekskresi (nefridium) lubang reproduksi,
otot dan pembuluh darah

Sistem pencernaan : lengkap/sempuna

Sistem peredaran darah tertutup
TERBAGI MENJADI 3 KELAS
(berdasarkan keadaan rambut di
permukaan tubuh), yaitu :

POLYCHAETA
Habitatnya di lautan, tubuhnya
terdiri dari banyak rambut (poly
= banyak, chaeta = rambut/bulu).
Contoh cacing
tersebut adalah : Nereis viren,
Eunice viridis (cacing wawo) dan
Lysidice oele (cacing palolo). Dua
jenis terakhir sering dikonsumsi
oleh orang-orang di Kepulauan
maluku.

Nereis vexillosa
(sand worm)
Cacing Wawo (Eunice viridis)
Lysidice oele (cacing palolo).
OLIGOCHAETA
Habitatnya di tanah, memiliki sedikit
rambut (oligo = sedikit, chaeta =
rambut/bulu). Contoh cacing
tersebut
adalah : Lumbricus terestris dan
Pheretima sp. (keduanya disebut
cacing tanah). Mempunyai organ
KIitellum yang berisi semua
kelenjar, termasuk kelenjar kelamin.
Pernafasan dilakukan oleh
pemukaan tubuhnya. Makanan
diedarkan ke seluruh tubuh dengan
sistem peredaran darah.

Contoh lain Moniligaster houtenii
(endemik di Sumatera).

HIRUDINAE
Tidak memiliki rambut (chaeta)
tetapi menghasilkan zat
antikoagulasi (anti pembekuan
darah) yang dinarnakan
Hirudin.
Contoh cacing tersebut adalah:
Hirudo medicinalis (lintah)
Hirudin dari lintah sering
digunakan dokter-dokter dahulu
untuk mengeluarkan darah dan
nanah dari bisul.
Hirudinaria javanica (lintah
kuning)

KELAS POLYCHAETA

Polychaetes are known by many names: lugworms,
clam worms, bristleworms, fire worms, palolo worms,
sea mice, featherduster worms, etc., but all possess an
array of bristles on their many leg-like parapodia -- the
name polychaete, in fact, means "many bristles".

Morfologi :
Panjang 5 10 cm dan diameter 2 10 mm. Warna
sangat indah, merah, kesumba, hijau, atau perpaduan
beberapa warna seperti pelangi.
ANATOMI

Pada tiap sisi lateral tubuh
Polychaeta, kecuali kepala dan
ujung posterior terdapat sepasang
parapodia dan sejumlah besar
setae

Parapodia : pelebaran dinding
tubuh yang pipih
biasanya biramus, beberapa
uniramus
Terdiri atas notopodium dan
neuropodium masingmasing
disangga oleh sebuah batang
khitin disebut acicula
Bentuk parapodia dan setae :
digunakan untuk identifikasi
jenis-jenis Polychaeta

Pada prostomium terdapat
mata, antena, dan sepasang
palp.

Peristomium terletak setelah
prostomium, yaitu ruas yang
ada mulutnya.

Prostomium dan peristomium
dianggap sbg kepala pada
Polychaeta
Dibagi menjadi 2 sub kelas :

-Errantia (berkeliaran bebas)
Jenis pelagis, merayap pada celah batu dan karang, membuat
lubang atau lorong dalam pasir dan lumpur, ada yang
membentuk selubung

- Sedentaria (menetap).
Cacing sedentaria : tinggal dalam selubung
permanen, tidak pernah meninggalkan liang ,
hanya kepalanya saja yang keluar masuk untuk
Makan.
Bentuk kepala Sedentaria biasanya mengalami
modifikasi sesuai dengan fungsinya sebagai
Ciliary feeder. Dalam beberapa hal, kepala berfungsi sebagai
alat pertukaran gas, semacam insang


Contoh Sub Kelas Errantia
Nereis pelagica. L. (After Oersted.)
Contoh Sub Kelas Sedentaria
Galeolaria caespitosa (Serpulidae)
Radiole
Pada Sabelidae dan
Serpulidae, prostomium
tumbuh semacam
mahkota bunga gerbra
disebut Radiole

Ruas tubuh Errantia sama
bentuk dan ukurannya
sedangkan ruas tubuh
sedentaria cenderung
mengalami modifikasi.
Perbedaan terletak pada
perbedaan diameter ruas,
parapodia atau ada
tidaknya insang.
Contoh Sendentaria:
Sabella vesiculosa, Mont. (After Montagu.)
Radiole
SIFAT BIOLOGIS

PERGERAKAN:
Perpaduan antara parapodia, otot
dinding tubuh dan cairan rongga
badan.

Gerak undulasi dapat menyebabkan
cacing dapat menjalar dan berenang
dengan cepat. Sebagian jenis
meliang (=burrower) mempunyai
bentuk prostomium
seperti kerucut kecil; mata, palp dan
antena (-) dan ukuran parapodia
mengecil.
MAKANAN DAN PENCERNAAN:
Termasuk carnivore atau raptorial feeder,
ciliary feeder atau pemakan substrat
untuk kebanyakan Errantia.
Mangsa terdiri dari avertebrata kecil yang ditangkap
dengan pharing atau probosis yang dijulurkan. Pada
probosis biasanya terdapat sepasang rahang khitin
atau lebih.
Gigi digunakan untuk
memotong mangsa,
dengan jalan memompa
isi mangsa dihisap
dengan pharynx. Atau
menusukkan
probosisnya ke dalam
tubuh mangsa dan
menghisap isinya.

Beberapa jenis errant
memakan ganggang
(Herbivore),
menggunakan giginya
untuk memotong
tanaman menjadi
potongan kecil-kecil.
Sejumlah cacing meliang seperti Ophelia, memakan
substrat dengan cara mengeluarkan pharynx untuk
menjilat pasir atau lumpur yang mengandung
makanan.

Pada waktu pharynx ditarik, pasir dan makanan
masuk ke saluran pencernaan. Pharynx tidak bergigi
tapi adakalanya memiliki papila.

Ciliary feeder memakan plankton dan butir-butir
sampah. Butir-butir makanan yang melekat pada
lendir permukaan palpus atau organ lain dibawa ke
mulut melalui ciliated groove.
Ophelia sp.
Aglaophamus sp
Nephtys sp
Pencernaan Makanan :

Saluran pencernaan berupa saluran yang
lurus, terletak sepanjang sumbu antero
posterior.

Ada beberapa variasi, tetapi umumnya terdiri
atas mulut, pharynx, oesophagus yang pendek,
usus perut dan anus
PERNAFASAN :

Umumnya bernafas dengan insang, tetapi bentuk
dan letaknya berbeda.

Pertukaran gas melalui permukaan tubuh masih
diperlukan.

Pada umumnya insang berhubungan erat dengan
parapodia atau merupakan modifikasi dari sebagian
parapodia, misalnya cirrus dorsal.

Pada Polychaeta dengan metamerik hampir
sempurna, tiap ruas mengandung insang, kecuali
ujung anterior dan posterior.

Cacing dengan tubuh yang mengalami modifikasi,
jumlah dan letak insangnya terbatas.

PEREDARAN DARAH :

Polychaeta pada umumnya mempunyai susunan
peredaran darah yang sudah teratur, darah selalu
dalam pembuluh darah

Ada 2 pembuluh darah utama yaitu pembuluh darah
dorsal dan pembuluh darah ventral yang sejajar
dengan saluran pencernaan.

Pembuluh darah sudah berkontraksi, terutama
pembuluh dorsal. Kontraksi ini dapat disamakan
sebagai pusat pompa atau jantung.
Darah Polychaeta biasanya berisi pigmen pernafasan
yang larut dalam plasma.

Pigmen darah umumnya adalah hemoglobin, tetapi
chlorocruonin merupakan ciri khas jenis Sabelidae
dan Flabelligeridae Darah yang mengandung
chlorocruonin berwarna hijau.
Fam. Sabelidae
ALAT INDERA:

Alat indera yang utama bagi Polychaeta: adalah mata,
nuchal organ dan statocyst.

Hanya cacing jenis Errantia yang mempunyai mata
(kecuali Sabellidae) yang berkembang baik,
Sedentaria tidak mempunyai mata atau sebagai bintik
mata. Letak mata pada permukaan prostomium
dan berjumlah 2-4 pasang
Fungsi mata hanya sebagai foto receptor.
Kebanyakan Polychaeta phototropic negatif.
Nuchal organ atau organ tengkuk terletak di
bagian dorsal kepala : merupakan chemoreceptor
untuk mendeteksi makanan

Statocyst merupakan alat keseimbangan

Bispira dan Sabella (famili Sabellidae), termasuk
cacing yang terkenal keindahannya. Dalam hal ini
ruas pertama atau peristomium tumbuh menjadi
semacam mahkota yang disebut radiole, fungsinya
untuk menyaring detritus dan plankton.
Bispira spp Sabella penicilus
EKSKRESI:

Berupa protonephridia solenocyte pada jenis yang
tidak mempunyai pembuluh darah dan metanephridia bagi
yang mempunyai pembuluh darah terdapat sepasang pada
setiap ruas.

Metanephridia terdapat pada kebanyakan Polychaeta
Nephridia pada beberapa Polychaeta berfungsi sebagai
alat osmoregulasi, misal beberapa spesies Nereis yang
hidup di daerah estuaria, air payau atau air tawar
REGENERASI

Relatif mempunyai kemampuan untuk melakukan
regenerasi

Tentakel, palp atau bagian tubuh lain jika
putus/rusak dapat tumbuh yang baru

Beberapa jenis cacing dapat melakukan autotomy :
melepaskan sebagian tubuhnya jika diganggu,
bagian yang hilang tumbuh baru.
REPRODUKSI

Reproduksi terjadi baik secara sexual maupun asexual.
Reproduksi asexual pada beberapa jenis dilakukan
dengan jalan budding (pertunasan) atau pembelahan

Kebanyakan Polychaeta hanya melakukan reproduksi
seksual dan biasanya dioecious
Reproduksi seksual yang khas pada beberapa
jenis Nereidae, Syllidae dan Eunicidae :
pembentukan epitoke (suatu individu reproduktif)
berbeda dengan bentuk tubuh yang non-seksual
(atoke)

Biasanya epitoke berenang ke permukaan air
menjelang pagi atau petang hari untuk
melepaskan sperma dan telur
Nereis succinea
Pada peristiwa swarming semua Polychaeta yang
berbentuk epitoke berenang ke permukaan untuk
melepaskan telur dan sperma.

Saat swarming merupakan pesta bagi ikan, burung
laut dan predator lain (termasuk manusia).

Hermaprodite hanya dikenal pada beberapa jenis
Polychaeta, dan biasanya dari jenis fanworm dari famili
Sabellidae. Dalam hal ini ruas abdomen bagian anterior
menghasilkan telur dan ruas posteriornya
menghasilkan sperma, tetapi ada juga jenis dimana
baik telur maupun sperma terbentuk dalam ruas yang
sama.
Kebanyakan Polychaeta melepaskan telurnya di air
laut dan menjadi plankton. Adapula yang meletakkan
telurnya dalam lendir dan melekatkannya pada benda-
benda.
Beberapa jenis mempunyai ruang penetasan pada
tubuhnya, beberapa ovovivipar.
Tergantung jenisnya pembuahan di luar atau di dalam.
Setelah gastrulasi, embryo tumbuh dengan cepat
menjadi larva trochophore. Trochophore adalah larva
yang berenang bebas dan merupakan plankton.
Nectochaeta larva
Polychaeta terbanyak hidup di daerah litoral dan
pasang surut. Di pantai Pasifik Amerika Serikat pernah
ditemukan sebanyak 25.000 ekor cacing per meter
persegi.

Beberapa species dapat hidup pada kadar garam
rendah, terutama jenis nereid telah mengadaptasikan
diri pada daerah payau dan muara sungai, bahkan di
air tawar.
Di Hawaii, Tiongkok, Sumatra, Jawa dan
Brazilia didapat Polychaeta air-tawar.
Kenyataan ini merupakan tanda bahwa Polychaeta
merupakan species pendatang baru di air tawar.
Tergantung jenisnya pembuahan di luar atau di dalam.
Pada tahap ini larva tetap hidup sebagai
plankton, dan akhirnya akan menyelesaikan
pertumbuhannya dan hidup sebagaimana kebiasaan
yang dewasa.

Beberapa species dapat hidup pada kadar garam
rendah, terutama jenis nereid telah mengadaptasikan
diri pada daerah payau dan muara sungai, bahkan di
air tawar.
NILAI EKONOMIS

Merupakan pakan alami baik bagi udang windu
Peneus monodon di tambak menjadikan warna
udang menjadi lebih cemerlang dan mutu meningkat
Jenis Sabellidae dan Serpulaidae : Sabella
pavonina dan Spirografis spalanzanit terkenal
keindahannya bentuk seperti bunga gerbra, warna
seperti burung merak, untuk hiasan akuarium
laut
YANG MERUGIKAN:

Polydora dari famili Spionidae biasa membuat liang
pada cangkang oyster/tiram,
sebagai benthos menurunkan harga tiram karena
cangkang oyster mutunya rendah

Sebagai parasit : Ichtyotamus dari family
Ichtyotomidae; ektoparasit penghisap darah inang
dengan menusukkan stylet dan memompa dengan
pharing

Famili Myzostomidae : sebagai komensal atau
parasit pada Echinodermata terutama pada lely laut
KLASIFIKASI

Kelas Polychaeta
1.Subkelas Errantia : ruas tubuh banyak, bentuk sama,
kecuali bagian kepala dan anus,;

Parapodia sama di seluruh tubuh, berkembang baik dan
dilengkapi dengan acicula dan setae;

Pharing biasanya mempunyai rahang dan dapat
dijulurkan;
Hidup bebas, berenang,merayap, meliang atau dalam
selubung, beberapa predator tabung
Terdiri dari 14 famili :
1. Famili Aphroditidae : Elytra pada permukaan dorsal
Genus Aphrodita : sea mouse

2. Famili Phyllodocidae:
Parapodia uniramus dan pipih dan merayap
Genus : Phyllodoce
Aphrodita japonica (dorsal)
Aphrodita japonica
(underside)
Phyllodoce sp

3. Famili Alciopidae : Pelagis, mata 2 buah, besar
Genus Alciopa

4. Famili Syllidae : Tubuh kecil dan lunak ,parapodia
uniramus
Genus : Trypanosyllis dan Syllis

5. Famili Nereidae : Mata 4 buah, peristomial
ciri 4 pasang, pharynx mempunyai paruh (jaw)
Genus Nereis
Nereis sp.
6. Famili Eunicidae :
Tubuh panjang, pharing paling sedikit mempunyai 2
rahang; mata dan antena terdapat pada prostomium
Genus Eunice
Genus Lycidice

Euricidae sp.
7. Famili Histriobellidae:
ektoparasit pada insang Crustacea
Genus Histriobdella

8. Famili Ichthytomidae : ektoparasit
Genus Ichtyotomus

Histriobdella homari
9. Famili Myzostomidae :
komensal dan parasit pada Echinodermata
Genus : Myzostoma

Myzostoma sp
10. Famili Amphinomidae
From Lembeh Island
Eurythoe complanata
Famili Hesionidae, genus : Hesionides arenaria
Famili Glyceridae, Genus Glycera

2. Subkelas Sedentaria :
biasanya terdapat diferensiasi tubuh, prostomium kecil,
parapodia mengecil, tanpa acicula, khusus
penghuni tabung
1. Famili Spionidae

Spiophanes sp
Minuspio sp
2. Famili Cirratulidae : Ruas-ruas mengandung
insang panjang
Genus Cirratulus

Cirratulus cirratus
3. Famili Capitellidae
Genus Notomastus
Notomastus sp
Anotomastus sp
Capitella capitata
Decamastus sp
4. Famili Arenicolidae :
pemakan substrat
Genus Arenicola

5. Famili Sabelliridae : hidup
menetap dalam lubang pasir
Genus Sabellaria

6. Famili Terrebellidae: menetap
dalam lubang
Genus Amphitrite
Sabellaria alveolata
7. Famili Sabellidae:
cacing kipas, menetap pd tabung
Genus : Sabella dan Spirographis

8. Famili Serpulidae :
bentuk tubuh mirip Sabellidae ,
cacing menetap pada tabung
kapur yang menempel pada
karang atau ganggang
Genus : Serpula, Hydroides
Serpula vermicularis
3. Subkelas Archiannelida:
ukuran kecil, ruas-ruas biasanya internal, parapodia,
dan setae biasanya tidak ada, dioecious, susunan
syaraf pada epidermis.

1. Famili Nerillidae
Genus Nerilla

2. Famili Polygordidae
Genus Polygordius dan Protodrillus

3. Famili Dinophilidae
Genus Dinophilus
Diopatra sp.
Diopatra cuprea (tube worm)
Chaetopterus variopedatus
Terima Kasih Atas Perhatian Anda

Anda mungkin juga menyukai