Anda di halaman 1dari 6

LAMPREY (Petromyzontidae)

Lamprey adalah hewan vertebrata laut yang tidak berahang (Agnatha) dan
sudah hidup dari cabang paling awal di dasar kehidupan vertebrata sejak zaman
dahulu yang masih ada sampai sekarang. Lamprey ini dapat dikatan merupakan
hewan yang merugikan dalam sector perikanan. Hal ini dikarenakan lamprey yang
mempunyai sifat hidup yang parasit pada ikan-ikan berekonomi tinggi seperti pada
ikan salmon.

Gambar 1. Bentuk tubuh Lamprey dewasa

Sumber: Naseka et al., 2009

Lamprey mempunyai tubuh yang berbentuk seperti belut dengan panjang


tidak lebih dari 1 meter, tetapi mempunyai 2 sirip punggung terpisah dan memiliki
takik di dalamnya. Tipe mulut pengisap dengan gigi di lingkaran konsentris.
Bukaan insang lamprey adalah di 7 celah lateral kecil. Warna dari tubuh lamprey
adalah hitam atau coklat berbintik-bintik di bagian punggung dan perutnya
berwarna abu-abu keputihan. Lamprey mempunyai mata dorsolateral pada saat
sebelum dan dewasa.

Lamprey terdiri dari banyak spesies. Dalam mengamati genus-genus


lamprey ini menggunakan suatu teknik identifikasi dengan melihat bagian mulut
pengisap lamprey yang mempunyai susunan dan gigi yang berbeda. Berikut
beberapa perwakilan gambar spesies yang berbeda dari identifikasi tipe mulut.
1 2 3

Gambar 2. (1) Geotria australis (2) Mordacia lapicida (3) Mordacia mordax

Sumber: FAO Species Catalogue for Fishery Purposes No. 5. Lampreys of the
World

Lamprey tidak dapat dijumpai di perairan Indonesia. Lamprey dapat


ditemukan di daerah pantai Alaska, Amerika, Rusia dan masih banyak lagi. Sungai,
estuaria, dan laut merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya lamprey. Sungai
yang menjadi tempat hidup lamprey biasanya berarus lambat pada kedalaman 10-
50 cm di tengah sungai, hilir sungai dan di tanaman yang terendam air air (Rumex
acetosella, Polygonum sp., Juncus sp., Poaceae). Lumpur, pasir, kerikil, dan pasir
merupakan tenpat hidup lamprey sejak masih dalam bentuk larva dan tempat mecari
makan. Kelimpahan lamprey pada daerah sungai sangat rendah hanya 1-8 per ekor
dalam 100 m2, namun ada juga dibeberapa daerah seperti Sungai Psou dan Mzymta
mencapai 400 individu dalam 100 m2.

Lamprey mempunyai siklus kehidupan seperti pada hewan vertebrata


lainnya yang terjadi saat ini, yakni mengalami waktu pemijahan. Pemijahan terjadi
pada musim semi, umumnya pada akhir Mei-awal Juli pada suhu air 12-15 C.
Fertilisasi lamprey terjadi secara eksternal, setelah memijah lamprey dewasa akan
mati. Lamprey betina dapat dibuahi lebih dari satu lamprey jantan yang kemudian
dapat menghasilkan 100.000 telur yang berada pada tubuh betina lamprey. Lamprey
akan mengeluarkan telur dari tubuhnya dan kemudian telur-telur ini akan menjadi
larva. Larva lamprey kemudian akan masuk kedalam sedimen dan ada yang
tersuspensi.. Lamprey akan mengalami proses evolusi selama 1 sampai 4 tahun dam
kemudian akan kembali kelaut untuk masa parasitnya. Masa parasit lamprey terjadi
1-2 tahun kemudian akan memijah dan kemablai ke sungai.

Lamprey yang sedang mengalami masa pemijahan dapat di ketahui secara


fisik dari tubuh lamprey. Lamprey betina dewasa pada saat pemijahan memiliki
kantong gular besar yang terjumbai meluas dari posterior langsung ke cakram oral
sampai pembukaan cabang pertama atau kedua. Dalam pemijahannya lamprey
mempunyai cakram oral yang diperluas di dalam specimen. Pemijahan juga
menyebabkan specimen berubah secara lateral dan tampak segitiga yang luas. Pada
saat pemijahan, lamprey tidak makan dan proses pemijahan diyakini berlangsung
15-16 bulan.

Gambar 3. Geotria australis pada saat prapemijahan (atas) dan saat fase pemijahan
(bawah).
Sumber: FAO Species Catalogue for Fishery Purposes No. 5. Lampreys of the
World
Lamprey mempunyai sirip, tetapi tidak secara appendages sehingga lamprey
tidak dapat melakukan pergerakan dengan sangat kuat dan bebas. Lamprey dapat
bergerak ke hulu air, cara yang dilakukan lamprey agar bisa bergerak ke hulu dan
melawan air adalah menggunakan mulut mereka yang mempunyai kemampuan
mengisap badan ikan. Cara lain adalah dengan mengisap bebatuan sungai dan
melingkarkan bagian tubuh sisanya ke arah depan seperti yang dilakukan ulat
ngengat (Inchworm). Lamprey dapat dengan kuat menempel dengan menggigit dan
mengisap kuat pada ikan yang berenang ke sungai, sehingga lamprey dapat sampai
pada tujuannya untuk pemijahan. Lamprey adalah hewan vertebrata yang nocturnal
sehingga lamprey jarang terlihat pada saat siang hari. Pada saat siang hari lamprey
memiliki dua kebiasaan hidup. Pertama, lamprey akan berada pada dasar perairan
tanpa gerak. Kedua, lamprey akan muncul berada di dalam atau di bawah tumpukan
batuan sungai.
Lamprey

Gambar 4. Ikan lamprey yang memangsa ikan untuk menuju ke sungai

Sumber: the diversification of life unit 6

Sifat parasit pada lamprey dengan menempelkan diri dan menggigit ikan
lain itulah cara makannya. Mulut lampreys yang berduri digunakan untuk membuat
luka pada korbannya dan ketika terbuka luka, maka lampreys akan menyedot darah
dan cairan lainnya didalam tubuh korbannya. Lamprey juga mengeluarkan lendir
yang berfungsi untuk mencegah darah mangsanya membeku yang disebut dengan
lendir anti koagulan. Larva lamprey memakan mikroorganisme dan detritus yang
tersuspensi di dalam air atau yang disebut dengan filter feeding.

Gambar 5: Susunan mulut dan gigi pada lamprey dewasa Lethenteron ninae

Sumber: Naseka et al., 2009.


1. Supraoral lamina ; 2. Infaoral lamina ; 3. Gigi posterial ; 4. gigi anterior
bicuspid endolateral ; 5. Deretan gigi marginal ; 6. Fimbriae ; 7. Ventral
pigmented neuromast.
Gambar 6. Skema pengukuran morfometrik dan hitungan meristik digunakan
untuk memeriksa variasi morfologis lampreys dewasa.
Sumber: Mateus et al., 2013.
Variabel: Tl, total panjang; d, cakram panjang; d-O, panjang preocular; O, diameter
mata; O-B1, panjang postokular; d-n, panjang prenostril; hco, kedalaman kepala;
io, jarak interokular; HW, lebar kepala; d-B1, panjang prebranchial; B1-B7,
panjang cabang; d-B7, kepala panjang; d-D1, jarak predorsal; d-D2, jarak antara
cakram dan pangkal sirip punggung kedua; D2-C, bagian dorsal sirip ekor; lD1,
panjangnya sirip punggung pertama; lD2, panjang sirip punggung kedua; H,
kedalaman tubuh; B7-C, panjang postbranch; AR, baris anterial; SO, lamina
supraoral; LC, lateral kelasi atau endolateral; IL, lamina infraoral.
Lamprey dewasa yang bermigrasi dalam proses pemijahan menunjukkan
sautu rangkaian perilaku yang kompleks, aktif dan luar biasa. Tahapan rangkaian
yang terjadi pada lamprey dewasa ini dapat di bagi menjadi tiga bagian yaitu;
pencarian, pendekatan, dan masuk ke sungai. Tahapan rangkaian lamprey ini serupa
dengan rangkaian yang digambarkan pada ikan Salmon yang bermigrasi dari laut
ke sungai. Lamprey dan Salmon memiliki cara yang sama dalam perilaku
pemijahan. Sehingga salah satu ikan yang dijadikan lamprey untuk transportasi dari
laut ke sungai adalah ikan Salmon yang di mangsanya. Sehingga interaksi antara
lamprey dan ikan salmon adalah interaksi parasitisme, dimana ikan salmon adalah
pihak yang dirugikan.
Daftar Pustaka

Deuterostome Animals. The Diversification of Life. Unit 6.


Lampreys of the World. FAO Species Catalogue for Fishery Purposes No. 5

Mateus, C. S., M. J. Alves, B. R. Quintella, dan P. R. Almeida. 2013. Three new


cryptic species of the lamprey genus Lampetra Bonnaterre, 1788
(Petromyzontiformes: Petromyzontidae) from the Iberian Peninsula.
Contributions to Zoology. 82 (1): 37-53.
McCauley, D. W., M. F. Docker, S. Whyard, and W. Li. 2015. Lampreys as Diverse
Model Organisms in the Genomics Era. BioScience. Vol 65 (11).
Naseka, A. M., S. B. Tuniyey & C. B. Renaud. 2009. Lethenteron ninae, a new
nonparasitic lamprey species from the north-eastern Black Sea basin
(Petromyzontiformes: Petromyzontidae). ZOOTAXA. 2198: 16-26.
Neidert A. H., V. Virupannavar, G.W. Hooker, and J. A. Langeland. 2001. Lamprey
Dlx genes and early vertebrate evolution. PNAS. 98 (4) : 1665-1670.
Vrieze, L. A., R. A. Bergstedt, and P. W. Sorensen. 2011. Olfactory-mediated
stream-finding behavior of migratory adult sea lamprey (Petromyzon
marinus). Can. J. Fish. Aquat. Sci. Vol 68.

Anda mungkin juga menyukai