Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI LAUT

PERCOBAAN V
ECHINODERMATA

OLEH :
NAMA : ARWINI PUSPITA
STAMBUK : F1D1 21 019
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN PEMBIMBING : MITA OKTAVIA R.

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Echinodermata berasal dari bahasa Yunani artinya kulit berduri. Filum

Echinodermata adalah hewan laut yang mencakup bintang laut, teripang, bulu babi

dan beberapa kerabatnya. Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua

kedalaman laut. Filum ini muncul di periode awal dan terdiri dari

7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah punah.

Echinodermata memiliki lima atau enam kelas apabila Concentricycloidea dihitung

yang masih hidup sekarang. Echinodermata adalah filum binatang terbesar yang

tidak beranggota yang hidup di air tawar atau darat.

Tubuh Echinodermata terdiri atas 3 lapisan embrional (ektoderm, mesoderm

dan endoderm) dan mempunyai rongga tubuh (selom) yang sempurna atau disebut

dengan tripoblastik selomata. Echinodermata memiliki bentuk tubuh yang simetri

bilateral pada saat masih larva, tetapi pada saat dewasa bentuk tubuhnya simteri

radial ada yang berbentuk bulat seperti bola, pipih bundar, bulat memanjang atau

seperti tumbuhan dan ada yang dilengkapi dengan lengan yang panjang.

Echinodermata tidak memiliki kepala dan tubuh dalam sumbu oral, aboral, mulut

terdapat di sisi ventral dan anus di sisi dorsal. Hewan ini memiliki endoskeleton

dari osikel berkapur, bergerak dengan ambulakral yaitu kaki tabung dengan lubang-

lubang kecil yang berfungsi untuk menghisap, mempunyai sistem pencernaan

sempurna kecuali bintang laut yang tidak mempunya anus dan tidak memiliki

sistem ekskresi.
Echinodermata berkembang biak secara seksual, yaitu hewan jantan dan

betina yang melepaskan sel gametnya ke air laut, dan proses fertilisasi yang

berlangsung secara eksternal (di dalam air laut). Echinodermata memiliki

karakteristik yaitu triploblastik selomata yaitu pada saat larva tubuhnya simetri

bilateral, sedangkan pada saat dewasa tubuhnya simetri radial. Struktur rangka

tubuh tersusun atas zat kitin, mempunyai struktur kaki ambulakral pada sistem

pergerakannya, sistem pencernaan sudah hampir sempurna, kecuali pada kelompok

asteroidea.Sistem ekskresi tidak ada, hanya berlangsung secara difusi, reproduksi

secara seksual.Echinodermata diklasifikasikan berdasar struktur dan karakteristik

tubuh yang khas, menjadi 5 kelas yaitu asteroidea, echinoidea. ophiuroidea,

holothuroidea, dan crinodea. Berdasarkan latar belakang diatas maka dilakukan

praktikum dengan judul Echinodermata.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaimana mengetahui struktur

morfologi dan anatomi hewan bintang laut bertanduk (Protoreaster nodosus), bulu

babi berpita (Echinotrix calamaris) dan teripang (Holothuroia atra)?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan pada praktikum ini adalah untuk mengetahui struktur morfologi dan

anatomi hewan bintang laut bertanduk (Protoreaster nodosus), bulu babi berpita

(Echinotrix calamaris) dan teripang (Holothuroia atra).


D. Manfaat Praktikum

Manfaat pada praktikum ini adalah dapat mengetahui struktur morfologi dan

anatomi hewan bintang laut bertanduk (Protoreaster nodosus), bulu babi berpita

(Echinotrix calamaris) dan teripang (Holothuroia atra).


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Echinodermata

Echinodermata berasal dari dua kata yaitu echinos yang berarti duri dan

derma yang berarti kulit, sehingga hewan ini disebut hewan yang kulitnya berduri.

Filum Echinodermata memiliki lima kelas yaitu kelas Asteroidea yang dikenal

sebagai bintang laut, kelas Echinoidea atau landak laut, kelas Ophiuroidea atau

bintang ular, kelas Crinoideaatau lili laut dan kelas Holothuroidea atau teripang.

Echinodermata mempunyai bentuk bilateral simetris ketika larva dan radial simetris

setelah dewasa, mereka memiliki zat kapur di endoskeletonnya dan mempunyai

sistem vascular juga kemampuan regenerasi pada bagian tubuh yang hilang atau

rusak. Echinodermata juga menjadi salah satu simbol laut dikarenakan

Echinodermata merupakan invertebrata laut yang bersifat sternohalin dan

jumlahnya terbatas pada kemampuan osmoregulasi, sehingga Echinodermata

sebagian besar dibatasi hanya di lingkungan laut (Triacha dkk., 2021).

B. Ciri-ciri Echinodermata

Morfologi sebagian besar hewan echinodermata bertubuh kasar karena

adanya tonjolan kerangka dan duri yang memiliki berbagai fungsi, bentuk tubuh

ada yang seperti bintang, bulat, pipih, dan bulat memanjang. Ciri khas dari

echinodermata adalah sistem pembuluh air (water vascular system), suatu jaringan

saluran hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran yang disebut kaki tabung (tube

feet) yang berfungsi dalam lokomosi, makan, dan pertukaran gas. Echinodermata.

Ekosistem laut yang terdapat echinodermata mencapai diversitas tertinggi di


terumpu karang dan pantai dangkal. Hal ini dikarenakan Larva dari Echinodermata,

terutama bintang laut dan bulu babi, bersifat pelagis, dan biasa berenang sampai

jarak yang jauh untuk memperluas distribusi (Jalaluddin, 2017).

B. Sistem Tubuh Echinodermata

Echinodermata merupakan salah satu hewan yang memakan sampah, yaitu

memakan sampah organik, dan memakan hewan kecil lainnya. Echinodermata yang

bersifat pemakan seston atau pemakan destritus. Akan tetapi, ada pula jenis

echinodermata yang bersifat pemakan herbivora. Beberapa jenis Echinodermata

yang memiliki saluran reproduksi sederhana, reproduksi fertilisasi berlangsung

eksternal. Echinodermata bereproduksi dengan cara seksual, yang melibatkan

individu jantan dan individu betina yang terpisah dengan cara melepaskan gamet –

gametnya ke air. Echinodermata memiliki sistem syaraf yang terdiri atas cincin

syaraf yang melingkari bagian oral, dan juga bercabang–cabang kea rah radial.

Echinodermata berespirasi dengan menggunakan insang kulit kecil, sebagian jenis

echinodermata bernafas dengan menggunakan kaki ambulakral (kaki tabung),

tetapi pada Holoturoidea bernafas menggunakan batang–batang seperti pohon yang

berbentuk cloaca, sedangkan pada Ophiuroideaberbentuk bursea. (Rahmadina,

2019).

C. Habitat Echinodermata

Filum Echinodermata yang hanya kita dapatkan di laut. Echinodermata

merupakan hewan yang hidup secara bebas artinya habitat hewan ini bisa dimana

saja, bisa di laut, pantai sampai laut dalam. Habitat hewan dari filum Echinodermata
dipengaruhi oleh faktor fisik dan kimia pada masing-masing daerah. Komunitas

hewan echinodermata di alam bebas memiliki ukuran populasi yang tidak sama

kerena dalam komunitas itu terjadi interaksi spesies yang tinggi. Habitat filum

Echinodermata salah satunya tersebar di lautan yaitu di perairan Pulau Dua

(Ningsih, 2018).

D. Asteroidea

Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak

jumlahnya, yaitu sekitar 1.600 spesies. Asteroidea juga sering disebut bintang laut,

contoh spesies ini adalah Acanthaster sp., Linckia sp. dan Pentaceros sp. Tubuh

Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek, duri tersebut ada yang termodifikasi

menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria. Fungsi pediselaria adalah

untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran. Bagian

tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan lubang

anus disebut aboral. Hewan ini, kaki ambulakral selain untuk bergerak juga

merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat kuat pada suatu dasar (Maya dan

Nurhidayah, 2020).
III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 30 Oktober 2022, pukul

10.30 WITA – Selesai. Bertempat di Laboratorium Biologi Unit Ekologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo,

Kendari.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Bahan dan Kegunaan


No. Nama Bahan Kegunaan
1 2 3
1 Bulu Babi Berpita(Echinotrix Sebagai objek pengamatan
calamaris)
2 Bintang laut Bertanduk (Protoreaster Sebagai objek pengamatan
nodosus)
3 Teripang (Holothuria atra) Sebagai objek pengamatan

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Alat dan Kegunaan


No. Nama Alat Kegunaan
1 2 3
1 Cutter Untuk membedah hewan yang diamati
2 Lembar pengamatan Untuk menggambar morfologi dan anatomi hewan
yang diamati
3 Alat tulis Untuk menulis hasil pengamatan
4 Kamera Untuk mendokumentasikan
D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Mengamati morfologi pada Bulu Babi Berpita (Echinotrix calamaris),

Bintang laut Bertanduk (Protoreaster nodosus) dan Teripang (Holothuria

atra).

3. Menggambar morfologi Echinodermata dilembar pengamatan.

4. Membedah Echinodermata dengan menggunakan cutter.

5. Mengamati anatomi pada Bulu Babi Berpita (Echinotrix calamaris), Bintang

laut Bertanduk (Protoreaster nodosus) dan Teripang (Holothuria atra).

6. Mendokumentasikan hasil pengamatan.

7. Mengklasifikasikan dan mendeskripsikan.


DAFTAR PUSTAKA

Maya, S. dan Nurhidayah. 2020. Zoologi Invertebrata. Edisi Ke-1. Widiana Bhakti
Persada: Bandung.
Jalaluddin dan Ardeslan., 2017, Identifikasi dan Klasifikasi Phylum Echinodermata
di Perairan Laut Desa Sembilan Kecamatan Simeuleu Barat Kabupaten
Simeulue, Jurnal Biology Education, 6(1): 82
Rahmadina, 2019. Taksonomi Invertebrata. Edisi Ke-1. Alfabeta: Bandung.
Triacha, Z.I.E.C., Meilisha, P.P.R. dan Teti, R., 2021, Keanekaragaman
Echinodermata di Pantai Cibuaya Ujung Genteng, Jawa Barat, Jurnal
Ilmu Dasar, 22(1): 9
Ningsih, R.Z., Eva, N.T. dan Elita, A., 2018, Karakteristik Phylum Echinodermata
di Pulau Dua Kabupaten Aceh Selatan, Prosiding Seminar Nasional
Biotik, 1(1): 128
Sese, M, R, Annawaty dan Yusron, E., 2018, Keanekaragaman Echinodermata
(Echinoidea dan Holothuroidea) di Pulau Bakalan, Banggai Kepulauan,
Sulawesi Tengah, Indonesia, Jurnal Scripta Biologica, 5(2): 74

Anda mungkin juga menyukai