Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI HEWAN

PERCOBAAN VI
AVES

OLEH :

NAMA : WA ODE SITTI MARDHIYAH


STAMBUK : F1D1 18 015
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : WAHYUNI NURUL SURACHMA

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Aves berasal dari kata dalam bahasa Latin, yaitu avis yang berarti burung.

Kekhasan dari Kelas Aves yaitu adanya bulu yang menutupi tubuh. Aves

merupakan salah satu kelompok hewan dari kelas dari filum chordata. Kelas aves

atau lebih dikenal di masyarakat sebagai burung merupakan salah satu kelompok

hewan yang keberadaannya masih eksis hingga saat ini. Keberadaan burung

hingga saat ini membuktikan kemampuannya dalam beradaptasi dan bertahan

hidup di alam. Hewan dari kelas aves memiliki penyebaran yang luas.

Kemampuannya untuk bertahan dilingkungannya didukung oleh struktur tubuh

baik secara morfologi maupun fisiologinya.

Struktur morfologi secara umum hewan dari kelas aves sangat khas dan

berbeda dengan hewan dari kelas lain. Kelompok aves memiliki tubuh yang

ditutupi oleh bulu. Alat geraknya terdiri atas dua buah tungkai dan dua belah

sayap. Kemampuan burung untuk terbang didukung oleh struktur tulang penyusun

sayapnya yang ringan, berpori. Struktur ini cukup kuat untuk menopang tubuh

burung selama diudara. Sayap burung digerakkan oleh otot-otot yang

menggerakkan tulang. Aves memiliki habitat yang beragam mulai dari akuatik dan

terestrial. Burung memiliki kemampuan untuk meminimalisir penggunaan energi

saat terbang dengan membentuk formasi segitiga dan terbang bersama-sama

dalam sebuah kelompok.

Merpati (Columba livia) merupakan salah satu anggota dari kelas aves.

Struktur paruh merpati yang pendek dan kuat disesuaikan dengan jenis

makanannya berupa biji-bijian. Struktur kaki dan warna bulu juga khas
disesuaikan dengan lingkungan tempat hidupnya. pengenalan Aves melalui ciri-

ciri morfologinya sangat diperlukan untuk membedakannya dari kelas-kelas

vertebrata yang lain, sekaligus dapat diketahui hubungan kekerabatan dengan

kelas lain di vertebrata. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu diadakan

praktikum Aves.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaimana cara mengetahui

bentuk, struktur, susunan, tipe dan letak dari sistem anatomi burung merpati

(Columba livia), burung gereja (Passer domesticus), burung tomi (Zosterops

montanus) dan ayam (Gallus gallus domesticus) secara inspection dan section?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bentuk, struktur,

susunan, tipe dan letak dari sistem anatomi burung merpati (Columba livia),

burung gereja (Passer domesticus), burung tomi (Zosterops montanus) dan ayam

(Gallus gallus domesticus) secara inspection dan section.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat dari praktikum ini adalah dapat mengetahui bentuk, struktur,

susunan, tipe dan letak dari sistem anatomi burung merpati (Columba livia),

burung gereja (Passer domesticus), burung tomi (Zosterops montanus) dan ayam

(Gallus gallus domesticus) secara inspection dan section.

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Aves

Kelas aves terbagi dalam dua subkelas yaitu Archeonithes dan Neornithes

yang terdiri dari 32 ordo dan 174 famili. Di Indonesia telah dijumpai sebanyak

1539 jenis, 381 diantaranya merupakan endemik Indonesia. Sementara di

sumatera telah tercatat sebanyak 600 jenis. Burung merupakan anggota dari Sub

Filum hewan yang disebut Vertebrata, dengan ciri-ciri utama adanya tulang

belakang dan saraf spinal didalamnya. Burung dan hewan lainnya dibagi menjadi

2 jenis menurut waktu beraktivitas, yaitu diurnal dan nokturnal (Husain, 2010).

B. Burung Merpati (Columba livia)

Burung merpati (Columba livia) merupakan salah satu jenis burung yang

banyak dipelihara. Karakteristik kualitatif pada merpati tinggi jantan dan balap

jantan meliputi warna iris mata, warna bulu, bentuk kepala, dan bentuk badan.

Mata burung merpati memiliki dua macam reseptor cahaya, reserptor cahaya

batang dan reseptor cahaya kerucut. Burung merpati termasuk gelombang panjang

iodopsin, yang menyerap panjang gelombang sekitar 570 nm, yaitu warna mata

kuning dan pigmen ini mendominasi sensitivitas penglihatan warna burung

merpati (Zebua, 2016).

C. Burung Gereja (Passer domesticus)

Burung Gereja (Passer montanus) merupakan salah satu jenis burung

tropis yang berbiak di musim penghujan. Burung gereja termasuk dalam kelas

Passerine yang memiliki tingkat adaptasi yang tinggi terhadap perubahan kondisi

cuaca, ketersediaan pakan maupun predator. Anak burung memiliki perbedaan

dengan burung dewasa. Anak burung gereja memiliki warna yang lunak di
pangkal paruh (gape) kuning memiliki bulu, bulu yang masih berbentuk jarum,

bulu sangat halus, bentuk ujung bulu ekor meruncing, terdapat bulu jarum pada

penutup sayap primer. Burung dewasa memiliki warna bulu lebih mengkilap,

warna kuning pada pangkal paruh sudah hilang, ujung bulu ekor membulat,

bagian dagu berwarna hitam (Dewi, 2013).

D. Burung Tomi (Zosterops montanus)

E. Ayam (Gallus gallus domesticus)

III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat 08 November 2019, pukul

13.00 WITA-Selesai. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo,

Kendari.
B. Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1. Bahan dan Kegunaan


No Nama Kegunaan
1 2 3
1 Burung merpati (Columba livia),
burung gereja (Passer domesticus),
burung tomi (Zosterops montanus) dan Sebagai objek pengamatan
ayam (Gallus gallus domesticus)
2 Tissue Untuk membersihkan objek pengamatan
3 Alkohol 70 % Untuk mensterilkan alat
C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Alat dan kegunaan
No Nama Kegunaan
1 2 3
1 Cutter Membedah objek
2 Jarum pentul Merekatkan objek pada papan bedah
3 Lap kasar dan halus Membersihkan alat yang digunakan
4 Gabus/papan bedah Tempat objek dibedah
5 Kamera digital Mengambil gambar objek
6 Pinset Mengamati organ objek
Membedah objek
D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut:

1. Mengambil seekor burung merpati (Columba livia), burung gereja (Passer

domesticus), burung tomi (Zosterops montanus) dan ayam (Gallus gallus

domesticus) secara inspection dan section dibius menggunakan kloroform,

diletakkan di atas papan bedah/gabus, menjepit dengan jarum pentul agar

tidak lepas.
2. Tahap pertama, mengamati secara inspection (morfologi luar) dari caput

(kepala), cervix (leher), truncus (badan) dan extremitas.


3. Tahap kedua mengamati secara sectio (bagian dalam), membuka kulit

burung secara hati-hati dan teliti pada kulit luar untuk menampakkan alat-

alat dalam, agar hasil irisan tidak merusak organ dalam pada aves.
4. Mengamati topografi (trachea sampai ren).
5. Memisahkan caput dari truncus, amati cavum oris dan pisahkan badan

sampai ekor, mengamati lubang pelepasan.


6. Mengamati sistem digestorium, menunjukkan bagian dari tractus digestivus

dan glandula digestoria.


7. Mengamati sistem cardiovasculare.
8. Mengamati sistem respirasi dan mekanisme pernafasan dengan pulmo

secara aspirasi, inspirasi dan expirasi.


9. Mengamati sistem urogenitale jantan dan betina dengan menunjukkan organ

genitalia dan organ uropoetica.


10. Mengamati cartylago hyoidea dan sternum, cingulum pectorale, dengan

cara memisahkan dari organ lainnya dan menunjukkan bagian-bagiannya.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel 3, 4, 5, 6, 7

dan 8.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Secara Inspectio Burung Merpati (Columba livia)


No. Gambar Pengamatan Gambar Literatur Keterangan
1.
1. Paruh (Rostra)
2. Mata
(Conganum
visus)
3. Kepala
(Caput)
4. Ekor (Caudal)
5. Kaki (Inferior)
6. Sayap (Cornu)

6 5 4 3 2 1

Tabel 4. Hasil Pengamatan Secara Sectio Burung Merpati (Columba livia)


No. Gambar Pengamatan Gambar Literatur Keterangan
1.
1. Tembolok
2. Jantung (Cor)
3. Usus besar
(Kolon)
4. Usus Halus
(Intestinum)
5. Hati (Hepar)
6. Ampela
7. Paru-paru
(Pulmonum)
8. Testis

8 7 6 5 4 3 2 1

Aves (burung) merupakan salah suatu kelas dari hewan yang bertulang

belakang (vertebrata). Sebagian besar aves adalah binatang yang beradaptasi

dengan kehidupan yang secara sempurna. Secara fisiologi aves termasuk hewan

berdarah panas sama saja seperti mamalia, aves ini berkembang biak dengan

ovipar (bertelur). Sebagian mereka hidup menetap, dan ada juga yang hidup

berpindah-pindah tempat (migrasi).

Pengamatan secara inspectio atau morfologi burung merpati terdiri dari

paruh (Restroi), bulu (Pulmae), cakar, ekor (Caudal), kaki (Inferior) dan sayap

(Cornu). Paruh biasanya digunakan untuk yang di samping untuk makan, juga

untuk dandan, memanipulasi objek, membunuh burung pemakan bangkai,

mencari makan, berpacaran, dan memberi makan anak-anaknya.


Tabel 5. Hasil Pengamatan Secara Inspectio Ayam (Gallus gallus domesticus)
No. Gambar Pengamatan Gambar Literatur Keterangan
1. Paruh
(Rostrum)
2. Lubang hidung
(Nares)
3. Mata
(Organium
visus)
4. Kepala (Caput)
5. Ekor (Caudal)
6. Sayap (Cornu)
7. Kaki (Inferior)
7 6 5 4 3 2 1

Tabel 6. Hasil Pengamatan Secara Sectio Ayam (Gallus gallus domesticus)


No. Gambar Pengamatan Gambar Literatur Keterangan
1. 1. Laring
2. Paru-paru
(pulmonum)
3. Jantung (cor)
4. Trakea
5. Hati (hepar)
6. Pankreas
7. Tembolok

7 6 5 4 3 2 1

2.
1. Proventroculus
2. Ampela
3. Usus besar
(Kolon)
4. Usus Halus
(Intestinum)
5. Anus
6. Usus dua belas
jari
(Duodenum)

6 5 4 3 2 1

Tabel 6. Hasil Pengamatan Secara Inspectio Burung Gereja (Passer domesticus)


No. Gambar Pengamatan Gambar Literatur Keterangan
1. 1 1. Kepala (Caput)
2 2. Mata (Organium
visus)
3 3. Paruh (Rostrum)
4 4. Leher (Cervis))
5 5. Dada (Thorax)
6 6. Badan (Truncus)
7 7. Sayap (Ala)
8 8. Ekor (Caudal)
9 9. Kaki
(Pessive pedes)

Tabel 6. Hasil Pengamatan Secara Inspectio Burung Gereja (Passer domesticus)


No. Gambar Pengamatan Gambar Literatur Keterangan
1. 1. Jantung (Cor)

2. 2. Hati (Hepar)

3. 3. Empela

DAFTAR PUSTAKA
Husain, Z. dan Dharmono dan Kaspul, 2010, Jenis dan Kerapatan Burung di
Kawasan Agropolitan Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala,
Jurnal Wahana-Bio, 4(1): 48-49

Zebua, F.E., Riyanti dan Tintin, K., 2016, Perbedaan Karakteristik Tubuh Merpati
Tinggi Jantan dan Merpati Balap Jantan Lokal, Jurnal Ilmiah
Peternakan Terpadu, 4(3): 245

Anda mungkin juga menyukai