Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI HEWAN

PERCOBAAN I
JARINGAN OTOT

OLEH :
NAMA : WA TEO
STAMBUK : F1D119070
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN PEMBIMBING : ALFARAS NUR RAMADAN

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jaringan otot merupakan jaringan dalam tubuh manusia dan

hewan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan

tulang. Otot sebagai jaringan dibina diatas sel-sel otot yang berfungsi

untuk pergerakan suatu alat atau bagian tubuh. Kemampuan otot dalam

berkontraksi adalah mengembangkan tiga fungsi utama yaitu

melaksanakan gerakan, memelihara postur dan memproduksi panas.

Gerakan yang dihasilkan oleh otot pada dasarnya ada dua yaitu gerakan

tubuh yang mudah di amati dan gerakan tubuh yang tidak mudah

diamati. Serat otot mengandung filament (benang) aktin dan miosin

yang merupakan protein kontraktil sehingga memungkinkan otot

memendek dan memanjang. Jaringan otot tersusun atas sel-sel

membujur dan miofibri. Miofibri tersusun atas protein kontraktil yang

terdapat di sepanjang sel dan tampak jelas pada otot rangka dan otot

jantung. Batas antara sel otot terlihat jelas karena adanya sarkolema.

Sarkolema adalah lapisan membrane yang mengelilingi sel otot.

Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas

utamanya berkontraksi, kontraksi otot digunakan untuk memindahkan

bagian-bagian tubuh dan substansi dalam tubuh, otok yang merupakan

jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang berperan penting untuk

menggerakkan tulang. Otot memungkinkan jantung berdetak dan


membentuk dinding organ penting lainnya. Otot memiliki fungsi yang

berbeda-beda diantaranya melakukan gerakan tubh dimana otak akan

mengirimkan sinyal ke otot untuk berkontaraksi, membantu dalam

proses peredaraan darah yang mengedarkan darah dari jantung

keseluruh tubuh, membantu menjalankan sistem-sistem dalam tubuh,

menjaga postur tubuh dan keseimbangan. Otot bekerja karena adanya

rangsangan serabut-serabut saraf yang menyebabkan otot berkontraksi.

Kontraksi otot dapat menggerakkan rangka atau tulang. Berdasarkan

cara kerjanya otot dibedakan menjadi dua yaitu otot sinergis yaitu otot-

otot yang saling bekerja sama artinya otot-otot tersebut berkontraksi

dan berelaksasi secara bersamaan dan otot antagonis yaitu otot yang

bekerja saling berlawanan artinya apabila otot yang satu berkontraksi

maka otot yang lain berelaksasi yang terdapat pada otot trisep dan otot

bisep.

Otot terbagi menjadi beberapa macam diantaranya otot polos

yang merupakan salah satu otot yang mempunyai bentuk polos dan

bergelondong yang memiliki struktur sel-sel berbentuk kumparan halus

dimana masing-masing selnya mengandung inti berbentuk oval,

jaringan ini mempunyai fibri yang homogeny sehingga diamati dibawah

mikroskop akan terlihat polos, letak otot polos berada di sistem organ

pencernaan, organ pernapasan, organ peredaraan darah, organ sekresi,

organ ekskresi dan organ defekasi. Otot lurik merupakan otot-otot yang

melekat pada rangka, jaringan ini tersusun atas sel-sel otot yang
disebut fibril, memiliki inti sel banyak yang berada di bagian tepi, otot ini

bekerja secara sadar atau dibawah perintah otak dan kontraksi yang

terus menerus sehingga menimbulkan kelelahan dan juga otot terletak

pada bagian lengan, perut, pipih dan rangka tubuh. Otot jantung

merupakan gabungan dari otot lurik dan otot polos yang berbentuk

silindris dan memiliki garis terang serta gelap, memiliki banyak inti sel

yang berada ditengahnya. Otot ini selalu bergerak dibawah kesadaran

tanpa adanya pengaruh dari saraf pusat atau otak dan terletak pada

jantung. Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan praktikum jaringan

otot.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaiman cara

mengetahui bagian-bagian dari otot polos, otot lurik dan otot jantung?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah untuk

mengetahui bagian-bagian dari otot polos, otot lurik dan otot jantung.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang dapat diperoleh pada praktikum ini adalah

mengetahui bagian-bagian dari otot polos, otot lurik dan otot jantung.
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Otot

Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh dengan tugas

utamanya kontraksi. Kontraksi otot berfungsi untuk menggerakkan

bagian-bagian tubuh dan substansi dalam tubuh. Tiga macam sel otot

dalam tubuh manusia yaitu jantung, lurik dan polos yang berperan

dalam pergerakan tubuh manusia adalah otot lurik. Otot diharapkan

dapat memberikan kontribusi dalam penentuan kelainan otot pada

dunia kesehatan. Fisiologis dari membrane serat otot, otot memiliki

beberapa unit motorik yang terhubung ke serat otot. Unit motorik ini

adalah control saraf sebenarnya dari otot. Teknik pengukuran EMG yang

sering digunakan adalah surface Electromyograph (sEMG) yaitu teknik

non-invasive untuk mengukur hasil aktivitas elektrik otot dari proses

kontraksi dan relaksasi (Mustiadi, 2017).

B. Jaringan Otot

Tubuh kita tersusun dari empat jaringan dasar, salah satunya

adalah jaringan otot. Jaringan otot merupakan jaringan yang mampu

melangsungkan kerja mekanik dengan jalan kontraksi dan relaksari sel

dan jaringan otot juga merupakan jaringan pada manusia dan hewan

yang berfungsi sebagai alat gerak. Jaringan otot terdiri atas tiga jenis

yaitu otot rangka (skeletal muscle), otot jantung (cardiac muscle) dan
otot polos (smooth muscle). Jaringan otot terdapat sejumlah besar

serat atau sel otot yang dibungkus dalam jalinan serabut jaringan ikat

sebagai penyongkong dekat dengan pembuluh darah dan serat saraf.

Unsur jaringan ikat itu diperlukan agar jaringan otot dapat menjalankan

tugasnya dengan baik. Sifat jaringan otot adalah eksitabilitas atau

iritabilitas, dapat berkontraksi, dapat diregam tanpa merusak

jaringannya pada batas tertentu dan elastisitas (Kalangi, 2014).

C. Otot Polos

Otot polos merupakan otot yang terdapat pada dinding pembuluh

darah, dinding saluran pencernaan, paru-paru dan ovarium. Otot polos

mempunyai beragam cara dalam mencentuskan kontraksi atau

relaksasi sebagai respon terhadap hormone dan substansi lain yang

berbeda. Hormon dapat menimbulkan kontraksi otot polos apabila

membran sel otot mengandung reseptor perangsang bergerbang

hormon untuk hormon tertentu. Sebaliknya hormone akan menimbulkan

inhibisi jika membran mengandung reseptor penghambat untuk

hormone tersebut daripada mengandung reseptor perangsang.

Stimulasi yang memicu sebagian besar kontraksi otot polos adalah

adanya peningkatan ion kalsium intra sel. Peningkatan ini dapat

ditimbulkan pada jenis otot polos yang berbeda oleh perangsang saraf

pada serabut otot polos, stimulasi hormone, regangan serabut dan

perubahan pada lingkungan (Kristanti, 2014).


D. Otot Lurik

Sel-sel otot lurik berbentuk silindris atau seperti tabung dan berinti

banyak, letaknya di pinggir, panjangnya 2,5 cm dan diameternya 50

mikron. Sel otot lurik ujung selnya tidak menunjukkan batas yang jelas

dan miofibri tidak homogeny akibatnya tampak serat-serat lintang. Otot

lurik dibedakan menjadi empat macam yaitu otot rangka, otot lurik dan

otot lingkar. Otot-otot rangka mempunyai hubungan dengan tulang dan

berfungsi menggerakkan tulang. Otot ini bila dilihat dibawah mikroskop

maka tampak susunan serabut-serabut panjang yang mengandung

banyak inti sel dan tampak adanya garis-garis terang diselingi gelap

yang melintang (Musana, 2017).

E. Otot Jantung

Otot jantung merupakan otot lurik khusus yang terdiri dari sel-sel

memanjang dengan banyak inti yang terletak dipusat. Otot jantung

berfungsi untuk membantu memompa darah ke seleuruh tubuh.

Pergerakan jantung berada di luar kesadaran manusia. Kontraksi sel

otot jantung terjadi oleh adanya potensial aksi yang dihantarkan

sepanjang membrane sel otot jantung. Otot jantung akan berkontaksi

secara ritmik akibat adanya implus listrik yang dibangkitkan oleh

jantung itu sendiri. Sel otot jantung ada dua jenis khusus yaitu sel

kontraktil dan sel otoritmik. Sel kontraktil melakukan kerja mekanis

yaitu memompa, sedangkan sel otoritmik mencetuskan dan


menghantarkan potensial aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi

sel-sel pekerja. Sel-sel khusus jantung tidak memiliki potensial

membrane istrahat tetapi memperlihatkan aktifikas picu jantung berupa

depolasrisari lambat yang diikuti oleh potensial aksi apabila potensial

membran tersebut mencapai ambang tetap (Irawati, 2015).


III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu danTempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 01 Januari 2021,

pukul 15.30 WITA – selesai bertempat di Laboratorium Unit Zoologi,

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. BahanPraktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel

1.

Tabel 1. Bahan dan kegunaannya.


No. Bahan Kegunaan
1 2 3
1. Usus ayam Sebagai objek pengamatan
2. Jantung ayam Sebagai objek Pengamatan
3. Daging sapi 1 gram Sebagai objek pengamatan

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Alat dan kegunaan


No. Alat Kegunaan
1 2 3
1. Mikroskop Untuk mengamati objek pengamatan
2. Kaca preparat Untuk media preparat
3. Silet Untuk menyayat objek pengamatan
D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Menyayat obyek pengamatan setipis mungkin

3. Meletakkan obyek pengamatan diatas kaca objek

4. Meletakkan objek pengamatan dibawah mikroskop

5. Mengamati penampang preparat yang terlihat di mikroskop

6. Mendokumentasikan hasil pengamatan

7. Mencatat hasil pengamatan


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan praktikum ini tercantum dalam tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Jaringan Otot


Gambar
No. Nama bahan Keterangan
Pengamatan Literatur
1 2 3 4 5
1. Nukleus

1 2. Serat Otot

Jaringan otot 2
1. polos pada
usus ayam

(Koesoemah,
2017)

1.Nukleus

1 2. Serabut otot

Jaringan otot
2
2. jantung pada
jantung ayam

(Ubruangge,
dkk., 2016)
1.Nukleus

2. Serat Otot
1
Jaringan otot
3. lurik pada 2
daging sapi

(Wangko, 2014)
B. Pembahasan

Otot terbagi menjadi tiga jenis yaitu otot polos, otot lurik dan otot

jantung dimana ketika jenis otot ini memiliki struktur dan fungsi yang

berbeda. Otot polos adalah otot yang dikelompokkan atau digolongkan

kedalam kategori otot tak sadar dan jaringannya dibentuk oleh sel-sel

otot serta otot polos berbentuk gelondong. Struktur dan fungsi otot

polos di berbagai bagian tubuh sangat beragam yaitu ukuran fisik,

susunan untuk membentuk berkas atau lembaran, respons terhadap

berbagai jenis rangsangan dan sifat persyarafan. Otot lurik merupakan

jenis otot yang menempel pada rangka tubuh yang digunakan untuk

pergerakan dimana otot lurik mempunyai ribuan serabut yang

membentuk jaringan otot, berbentuk silindris, panjang dan memiliki

banyak inti sel, bergerak dibawah kesadaran, memerlukan istirahat,

melekat pada rangka tubuh manusia dan hewan. Otot jantung

merupakan jenis otot lurik yang berperan sebagai penyusun dinding

jantung terutama myocardium. Otot jantung memiliki struktur yaitu

pericardium pariental yaitu bagian kantung yang tidak menempel pada

jantung, sarcoma yaitu kumpulan serat protein yang menanggapi

kontrak dan tropomiosin yaitu protein pembungkus aktin dan

memutuskan ikatan myosin dari ikatannya.

Metode yang dilakukan pada percobaab ini adalah pertama

menyiapkan alat dan bahan, kemudian menyayat objek pengamatan

setipis mungkin, setelah itu meletakan objek pengamatan tersebut


diatas kaca objek. Kemudian meletakkan objek pengamatan dibawah

mikroskop, setelah itu mengamati penampang preparat yang terlihat di

bawah mikroskop, medokumentasikan hasil pengamatan serta

mencatat hasil pengamtan. Pengamatan pertama yaitu jaringan otot

polos pada usus ayam terdiri dari komponen-komponen inti sel

ditengah , serat gelondong, saraf tidak sadar dan memiliki nukleus serta

serat otot. Otot polos terdapat pada organ dalam sehingga sering

disebut otot dalam. Sel-sel otot polos tampak berbentuk gelendong

dengan kedua ujungnya meruncing. Serat otot polos hanya memiliki

satu inti sel yang terletak di tengah sel. Kerja otot polos tidak

dipengaruhi oleh kehendak kita artinya otot polos tidak bekerja secara

otomatis tanpa perintah dari otak. Proses pencernaan makanan yang

meibatkan kerja otot polos akan berlangsung tanpa diperintah otak

sehingga otot polos disebut otot tak sadar karena gerakannya tidak kita

sadari. Gerakan otot polos lambat tetapi teratur dan tidak cepat lelah.

Pengamatan kedua pada jaringan otot jantung pada jantung

ayam yang mempunyai komponen seperti nucleus dan serabut otot.

Struktur jaringan otot jantung menyerupai otot lurik diamana kontraksi

otot jantung secara reflex terhadap rangsangan lambat. Otot jantung

tersusun dari sel-sel otot yang mirip dengan otot lurik tetapi otot

jantung memiliki percabangan. Sel-sel otot jantung mempunyai banyak

inti, bekerja secara teratur, tidak cepat dan tidak mengikuti kehendak

kita. Otot jantung merupakan otot yang otot yang mempunyai


keistimewaan yaitu bentuknya lurik tetapi bekerja seperti otot polos

dimana bekerja diluar kesadaran atau di luar perintah otak. Kerja otot ini

dipengaruhi oleh saraf autonom. Otot jantung membentuk dinding

jantung sehingga jantung bekerja seumur hidup manusia. Komponen

penyusun otot jantung terdiri dari serat melintang, inti sel di pinggir yang

merupakan komponen terbesar penyusun sel saraf, saraf tak sadar dan

berfungsi untuk memompa darah ke luar jantung.

Pengamatan yang terakhir otot lurik pada daging sapi terdapat

nukleus dan serat otot. Otot rangka disebut juga otot rangka atau otot

serat lintang. Otot ini bekerja di bawah kesadaran, sel-selnya berbentuk

silindris dan mempunyai banyak inti. Otot rangka dapat berkontraksi

dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali-kali. Otot rangka

ini memiliki kumpulan serabut yang dibungkus oleh fasia super fasialis.

Komponen-komponen otot lurik terdiri atas serat melintang, serat

pinggir (banyak), saraf sadar dan mudah lelah. Serat melintang yang

bersifat heterogen, serat-serat ini dapat disebut myofibril yang

merupakan penyusun utama otot lurik, myofibril ini dapat setiap

seratnya tersusun atas benang-benang protoplasma dan inti. Fungsi

dari jaringan otot lurik adalah melindungi rangka dari benturan yang

keras sehingga rangka tidak mudah mengalami cedera. Menurut

(Lestari, 2017) ciri-ciri otot jantung salah satunya adalah letak inti

selnya berada dipinggir. Otot mempunyai reaksi gerakan lambat dan

tidak mudah lelah atau terus menerus bekerja walaupun di saat kita
tidur adalah otot rangka atau otot polos. Ciri-ciri otot polos yaitu

volunter, serabut halus yang melintang pada jaringan tidak terlihat dan

involunter. Perbedaan antara otot polos dan otot lurik adalah otot polos

berinti banyak sedangkan otot lurik berinti satu. Mekanisme kerja otot

antagonis adalah otot trisep berkontraksi dan otot bisep relaksasi.


V. PENUTUP

A. Simpulan

Simpulan pada praktikum ini adalah otot lurik memiliki bagian

bagian seperti sarkolema yaitu membran yang melapisi suatu sel otot,

sarkoplasma yaitu cairan sel otot, miofibri yaitu serat-serat pada otot

dan miofilamen yaitu benang-benang halus yang berasal dari myofibril,

otot jantung mempunyai bagian-bagian seperti epikardium, miokardium

dan endikardium serta bagian-baginnya bentuk bercabang dengan inti di

tengah, serabut ititnya beraturan dan kerjanya tidak sadar dan otot

polos memiliki bagian-bagian seperti membrane plasma (sarkolema),

sitoplasma (sarkoplasma) dan inti sel. Jaringan otot polos pada usus

ayam Nampak adanya serat otot dan nukleus, jaringan otot jantung

pada jantung ayam terlihat adanya serabut otot dan nucleus dan

jaringan otot lurik pada daging sapi terlihat serat otot dan nukleus.

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan pada praktikum ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk asisten tetap mempertahankan sikap ramahnya kepada

praktikan walaupun kondisi yang saat ini tidak memungkinkan untuk

bertatap muka dalam memberikan hal-hal penting pada saat

praktikum.
2. Untuk praktikan tetap selalu aktif pada saat melakukan praktikum

online jika pun ada kendala seperti jaringan segera melapor kepada

asisten agar diberikan sedikit kelonggaran walaupun dengan kondisi

saat ini tidak memungkinkan untuk bertatap muka langsung.


DAFTAR PUSTAKA

Irawati, L., 2015, Aktifitas Listrik pada Otot Jantung, Jurnal Kesehatan
Andalas, 4(2): 596
Kristanti, R.A., 2014, Pengaruh Oksitosin terhadap Kontraksi Otot Polos
Uterus, Jurnal Pengaruh Oksitosin, 5(1): 17-18

Kalangi, S.J.R., 2014, Perubahan Otot Rangka pada Olahraga, Jurnal


Biomedik, 6(3): 172-178
Lestari, D. Handayani, D., Darussyamsu, R. dan Armen., 2017, Identifikasi
Miskonsepsi Peserta Didik Kelas VIII SMPN 21 Padang pada Materi
Sistem Gerak Makhluk Hidup Menggunakan Teknik CRI, Jurnal
Anterium Pendidikan Biologi, 2(1); 137
Musana, K. Dewi, K. L. dan Wijayanto, H., 2017, Studi Dsitribusi Glukosa
Transpoter 4 pada Otot Skelet Ayam Kedua Cemani, Jurnal Sains
Veteriner, 35(2): 2
Mustiadi, I., 2017, Klasifikasi Sinyal EMG Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan
dan Discrete Wavalet Trasfrom, Jurnal Teknoin, 23(3): 223-224

Anda mungkin juga menyukai