KATA PENGANTAR
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharap saran dan kritik membangun yang di tunjukkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua
pihak.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II ISI
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana bentuk organ reproduksi ular?
2. Bagaimana cara reproduksi ular?
C. TUJUAN
Tujuan dari penyususnan makalah ini adalah untuk memperluas
pengetahuan pembacanya.
BAB II
ISI
2. Betina
Memiliki sepasang ovarium dan oviduk sebagai saluran reproduksinya
B. Reproduksi Ular
Setiap mahluk di muka bumi ini pasti memiliki cara sendiri untuk
bereproduksi atau berkembang biak, tidak terkecuali ular. Ketika ular betina siap
untuk berkembang biak, dia mulai melepaskan aroma khusus (feromon) dari
kelenjar kulit di bagian punggungnya. Saat ia pergi melakukan rutinitas sehari-
harinya (seperti mencari makan, mereyap dsb), ia akan meninggalkan jejak bau di
tanah atau bagian yang di lewatinya. Jika jantan dewasa secara seksual
menangkap aroma dari betina yang meninggalkan bau tersebut, maka ia akan
mengikuti jejak dari ular betina itu sampai ia dapat menemukannya.
Pada awalnya perkawinan hewan yang kebanyakan melakukan reproduksi
dengan cara ovivar (bertelur) ini di mulai dengan ular jantan akan menagkap
betina dengan menabrak dagunya di belakang kepalanya dan merangkak di
atasnya. Ketika si ular bersedia berkembangbiak, dia mengangkat ekornya. Pada
saat itu, ular jantang melilitkan ekornya pada ekor si betina sehingga bagian
bawah ekor mereka bertemu di kloaka ( titik keluar untuk air seni dan cairan
reproduksi). Jantan yang memasukkan dua organ seksnya, yang hemipenis, yang
kemudian memperluas dan melepaskan sperma. Ular melakukan aktifitas ini
biasanya memakan waktu kurang dari satu jam, tetapi ada juga yang bisa bertahan
selama satu hari.
Ular betina bereproduksi sekitar sekali atau dua kali setahun. Namun,
metode kelahiran bervariasi di antara setiap spesies ular. Beberapa ular
melahirkan ular muda (dari satu sampai 150 pada satu waktu), sementara yang
lain bertelur (dari satu sampai 100 pada satu waktu). beberapa bahkan
menggabungkan metode ini dengan mendiamkan telurnyaa di bagian perut sampai
menetas dan bayi akan seperti di lahirkan (ovovivivar). Untuk sebagian besar, ular
betina tidak mengerami telur-telur mereka seperti ayam betina, namun dalam
beberapa kasus mereka akan melindungi telur mereka (dan anak-anak mereka)
selama beberapa hari setelah mereka meninggalkan tubuh ibunya.