Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM KEANEKARAGAMAN HEWAN


STRUKTUR TUBUH DAN KEANEKARAGAMAN CNIDARIA

Nama : Pramesti Nur Afifah


NIM : 21304241032
Kelas : Pendidikan Biologi C
Kelompok : 1 (Porifera)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
A. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengenal berbagai jenis Cnidaria.
2. Mahasiswa mampu mengenal ciri-ciri hewan Cnidaria.
3. Mahasiswa mampu mengenal dan menemukan salah satu contoh hewan Cnidaria
di alam bebas.

B. DASAR TEORI
a. Pengertian Cnidaria
Cnidaria berasal dari kata Cnidae yang berarti suatu kapsul intraselular
mikroskopis yang di dalamnya terdapat sengat yang disebut Nematocyst. Phylum
ini juga disebut dengan Cnidaria yang berasal dari kata Coelenteron yang berarti
suatu rongga tubuh sederhana yang mana dimiliki oleh Phylum ini.
Cnidaria merupakan hewan multiseluler yang perkembangan jaringan
tubuhnya sudah membentuk suatu organ tertentu, meskipun terkadang masih
merupakan koloni dari sejumlah hewan yang menyatu. Filum Cnidaria memiliki
kemampuan untuk mensintesis produk metabolit yang sangat kompleks sehingga
menjadi sengat atau yang disebut dengan nematokis (Tahar, 2017).
b. Karakteristik Cnidaria
Cnidaria ditemukan kebanyakan di laut yang dangkal khususnya pada suhu
hangat dan daerah tropis, tidak ditemukan di darat. Beberapa Cnidaria hidup di air
tawar, tetapi sebagian besar hidup di laut. Koloni Hydrozoa selalu ditemukan
menempel pada cangkang molluska, batu-batuan dan hewan lain di daerah
dangkal, tetapi ada beberapa spesies yang dapat ditemukan di daerah yang dalam.
Medusa yang berenang bebas dapat ditemukan di laut terbuka dan di danau.
Cnidaria kadang-kadang hidup bersimbiose dengan hewan lain, biasanya hidup
menempel pada permukaan tubuh hewan lain.
Cnidaria ada yang dapat menghasilkan koral yang merupakan sekret tubuhnya,
ada yang tidak. Beberapa Cnidaria bersimbiose dengan alga/ganggang membentuk
hubungan yang unik sehingga saling menguntungkan. Koral hanya dapat tumbuh
pada ekosistem perairan yang jernih karena fungsi simbiotiknya. Beberapa koral
dapat digunakan sebagai bahan pendeteksi perubahan lingkungan dalam kurva
waktu tertentu berdasarkan materi endapannya. Sejarah ekosistem perairan suatu
pantai dapat diidentifikasi berdasarkan kandungan berbagai mineral indikator
yang terdisposisi dalam koral. Berdasarkan tipe koral yang dibentuknya, Cnidaria
dapat dipilah menjadi berbagai jenis. Sedang bagi Cnidaria yang tidak
mengahasilkan koral, perkembangan embrional lapisan-lapisan germianlnya
menunjuk pada arah tertentu.
Cnidaria muda berbentuk polip, hidup menempel dan bereproduksi secara
vegetatif. Cnidaria dewasa berbentuk medusa, hidup bebas, dan mampu
bereproduksi secara generatif dengan menghasilkan larva planula. Perkembangan
Cnidaria biasanya mengalami metagenesis. Cnidaria ada yang selama hidupnya
berbentuk polip dan mampu bereproduksi secara generatif maupun vegetatif.
c. Morfologi dan Anatomi Cnidaria
Cnidaria termasuk ke dalam hewan yang memiliki bentuk simetri radial.
Hewan radial hanya memiliki bagian dorsal (atas) dan bagian ventral (bawah) atau
bagian oral (mulut) dan bagian aboral, tapi tidak ada bagian anterior (kepala)
danposterior (ekor). Bentuk tubuh dasar hewan Cnidaria terdiri dari dua variasi,
yaitu polip dan medusa yang secara bergantian terjadi pada siklus hidupnya.
Polip adalah bentuk seperti tabung yang menetap dan menempel pada substrat,
seperti batu, dibagian aboral (berlawanan dengan muiut) pada tubuhnya. Karena
menempel pada substrat, polip bersifat pasif dalam mencari makanan dan
menggunakan tentakel untuk menangkap mangsa. Pada bagian atas terdapat mulut
dan anus yang menjadi satu sebagai tempat makan dan pengeluaran limbah. Organ
ini dikeliiingi oleh tentakel. Pada umumnya ketika berbentuk polip, Cnidaria akan
bereproduksi secara aseksual. Membentuk koloni (jika progeninya tetap melekat
satu sama lain) atau klon (jika terrpisah progeninya).
Polimorfisme terjadi di koloni dari beberapa spesies Hydrozoa dan Anthozoa,
dimana polipnya memiliki fungsi-fungsi yang khusus seperti mencari makan,
pertahanan diri, dan reproduksi aseksual. Beberapa koloni polip yang dilengkapi
dengan tentakel berfungsi untuk mengambil makanan dan sebagai alat pertahanan
diri. Polip lain yang tidak bertentakel dikhususkan untuk bereproduksi dengan
menghasilkan medusa kecil melalui pertunasan secara aseksual. Ukuran Cnidaria
polip tidak lebih dari satu millimeter, tetapi bila berbentuk koloni dapat mencapai
satu meter Iebih untuk diameternya.
Medusa berbentuk hampir sama dengan polip hanya letak mulut/anus berada
di bawah. Berbeda dengan polip, medusa dapat bergerak bebas di air karena
terbawa air atau proses kontraksi tubuhnya yang berbentuk seperti lonceng.
Cnidaria medusa akan bereproduksi seksual menghasilkan larva yang
bermetamorfosis menjadi polip.
Dengan demikian, pada dasarnya polip adalah fase anak dan medusa adalah
bentuk dewasa.
d. Sistem Pencernaan, Pernapasan, dan Ekskresi Cnidaria
Kebanyakan Cnidaria adalah karnivora dan makanan mereka sebagian besar
terdiri dari krustasea kecil, Mereka menangkap mangsanya dengan cara agak pasif
melayang melalui tentakel mereka dan melepaskan nematosis menyengat yang
melumpuhkan mangsanya. Makanan masuk ke dalam mulut dengan bantuan
tentakel, kemudian masuk ke rongga gastrovaskuler. Di dalam rongga
gastrovaskuler terdapat enzim semacam tripsin untuk mencerna protein. Makanan
akan hancur dan kemudian diaduk hingga merata oleh gerakan flagela. Sel otot
pencerna memiliki pseudopodia untuk menangkap dan menelan partikel makanan.
Pencernaan dilanjutkan secara intraseluler. Sari makanan hasil pencernaan
diedarkan ke seluruh tubuh secara difusi, sebagian disimpan sebagai cadangan
makanan berupa lemak dan glikogen. Sisa pencernaan makanan dibuang melalui
mulut karena Cnidaria tidak memiliki anus.
Cnidaria tidak memiliki alat pernapasan dan ekskresi. Pertukaran gas
dilakukan oleh seluruh permukaan tubuhnya secara difusi. Sisa-sisa metabolisme
berupa amonia juga dibuang secara difusi. Pertukaran gas berlangsung secara
langsung di permukaan tubuh dan limbah mereka dilepaskan baik melalui rongga
gastrovaskuler mereka atau dengan difusi meialui kulit mereka.
e. Sistem Reproduksi Cnidaria
Cnidaria bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual
terjadi pada stadium polip dan dilakukan dengan jalan pertunasan (budding),
pembelahan atau pencabikan telapak kaki. Suatu tunas terjadi dari dinding tubuh
yang menonjol keluar diikuti perluasan rongga gastrovaskular kemudian pada
ujungnya terbentuk mulut dan tentakel. Reproduksi aseksual dimungkinkan terjadi
karena kebanyakan Cnidaria mempunyai daya generasi yang besar. Tentakel yang
putus akan diganti dengan yang baru. Reproduksi seksual umumnya terjadi pada
tahap medusa. Sel telur atau sperma sebagian besar berasal dari set interstisial
yang mengelompok sehingga membentuk ovari atau testis.
f. Klasifikasi Cnidaria
Bentuk, ukuran dan daur bidup jenis-jenis Cnidaria sangat beraneka ragam hingga
dikelompokkan menjadi tiga kelas.
1) Hydrozoa
Hydrozoa (dalam bahasa yunani hydro-air, zoa = hewan). Sebagian besar
hidup air, umumnya air tawar, terdapat dalam bentuk polip dan medusa pada
sebagian besar spesies, fase polip seringkali membentuk koloni. Sebagian
besar memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya
Hydrozoa dapat hidup soliter. Contoh Hydrozoa adalah Hydra, Obelia, dan
Physalia. Untuk Obelia merupakan Hydrozoa yang hidupnya berkoloni di laut.
Obelia memiliki bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya

southernbiological.com (diakses pada 18 September 2021 pukul 07.36 WIB)

2) Scyphozoa
Scyphozoa (dalam bahasa yunani, scypho = mangkuk, zoa = hewan) memiliki
bentuk dominan berupa medusa dalam siklus hidupnya. Medusa Scyphozoa
dikenal dengan ubur-ubur. Medusa umumnya berukuran 2-40 cm. Reproduksi
dilakukan secara aseksual dan seksual. Polip yang berukuran kecil
menghasilkan medusa secara aseksual. Contoh Scyphozoa adalah Aurelia
aurita.

https://eol.org/pages/46554351/media (diakses pada 18 September 2021 pukul 05.47 WIB)


3) Anthozoa
Anthozoa (dalam bahasa yunani, anthus = bunga, zoa = hewan) memiliki
banyak tentakel yang berwarna-warni seperti bunga. Anthozoa tidak memiliki
bentuk medusa, hanya bentuk polip-polip Anthozoa berukuran lebih besar dari
dua kelas Cnidaria lainnya. Hidupnya di laut dangkal secara berkoloni.
Anthozoa bereproduksi secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta
reproduksi seksual menghasilkan gamet. Contoh Anthozoa adalah Euplexaura
sp.

https://www.flickr.com/photos/wildsingapore/5770178164 (diakses pada 18 September 2021 pukul


05.55 WIB)

g. Peranan Cnidaria
1) Koral atau karang laut dari kelas Anthozoa berfungsi sebagai kompooen utama
pembentuk ekosistem terumbu karang. Seperti yang telah kita ketahui,
terumbu karang memiliki peran penting dalam kehidupan di lautan. Banyak
makhluk hidup yang tergantung padanya. Selain itu, keindahan terumbu
karang dapat dijadikan objek wisata yang menghasiIkan devisa bagi negara.
Karang di pantai juga dapat menahan ombak untuk mencegah pengikisan
pantai.
2) Beberapa jenis Chidaria diperjualbelikan sebagai hewan hias untuk akuarium
laut hingga diekspor ke Singapura, Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada.
3) Beberapa untuk dikonsumsi dan diperdagangkan sebagai ubur-ubur asin,
contohnya adaah jenis Scyopozoa yang tidak beracun yaitu Rhopflema
Escuhlata Rhizosioma Octopus dan Pelagia Nocliluca.
4) Kerangka koral digunakan sebagai material bangunan untuk membuat semen,
juga dibuat sebagai perhiasan.
C. ALAT DAN BAHAN
a. Alat yang Digunakan
1) Mikroskop stereo
2) Mikroskop cahaya
3) Jarum preparat
4) Loupe
5) Botol jam
6) Gelas benda dan penutup
7) Kuas kecil
b. Bahan yang Diamati
1) Tubifora musica
2) Madrepora oculata
3) Physalia physalis
4) Favia sp.
5) Favites spinosa
6) Acropora sp.
7) Aurelia aurita
8) Euplexaura sp.
9) Fungia fungites
10) Porites sp.
11) Hydra viridissima
D. CARA KERJA
a. Pengamatan Koral

Berdasarkan ciri yang anda amati, tentukan kelompok koral tersebut ke


kedudukan
taksonominya menurut sistem yang berlaku/acuan.
Ambil contoh koral, gambar bentuk umumnya

Perhatikan lubang-lubang pada permukaan koral, amati seginya dan bentuk


perforasinya
b. Pengamatan Hydra

Carilah Hydra di perairan yang sedikit menggenang, jernih, banyak terdapat


tumbuhan
air, dan tidak terlalu banyak ikannyataksonominya menurut sistem yang
Ambil airnya dengan berlaku/acuan.
ember, dengan tumbuhan airnya

Masukkan ke dalam wadah transparan, letakkan di dekat jendela, dan biarkan


mengendap semalam.

Hydra biasanya menempel pada akar tanaman air atau dinding wadah dekat
sumber
cahayaair, dan tidak terlalu banyak ikannyataksonominya menurut sistem
yangtubuhnya
Amati strutur berlaku/acuan.
dan gambarlah

Amati pola gerakannya, gambarkan secara skematis

Teteskan beberapa umpan di dekat Hydra, amati perilaku makannya.

c. Pengamatan Physalia

Amati koleksi Physalia yang telah tersedia

Amati struktur umum dan gambarlah

Amati bagian-bagian Physalia yang menyusun koloni, tentukan variasinya


dan gambarlah
gambarlah
E. TABEL PENGAMATAN
Ciri yang diamati

No. Obyek Struktur


Alat
Simetri Cara gerak Warna kehidup Ket.
gerak
an

Tubipora musica

- Class
Sesil atau
Anthozoa
1. Asimetri - cenderung Merah Polip
https://eol.org/pages/4654 - Melekat di
tidak bergerak
5768/media
dasar laut
(diakses pada 17
September 2021 pukul
04.35 WIB)

Madrepora oculata

- Class

Putih Anthozoa
Jarang
2. Asimetri Tentakel agak Polip - Tersusun
bergerak
https://eol.org/pages/4527 orange atas zat
5927/media
kapur
(diakses pada 17
September 2021 pukul

04.43 WIB)

Physalia physalis

- Class
Bergerak
Hydrozoa
menggunakan Bening
3. Simetri Tentakel Medusa - Mengapung
tentakel kebiruan
di perairan
pendeknya
https://eol.org/pages/4654 hangat
9987/media

(diakses pada 17
September 2021 pukul
19.39 WIB)

Favia sp.

- Class
Anthozoa
Sesil atau
Simetri - Terdapat
4. - cenderung Cream Polip
radial jarak antar
https://eol.org/media/1231
tidak bergerak
polip yang
0262
menyatu
(diakses pada 19
September 2021 pukul
20.31 WIB)

Favites spinosa

- Class
Anthozoa

Sesil atau - Tidak


Simetri
5. - cenderung Cream Polip terdapat
http://www.coralsofthewo radial
rld.org/media/images/074
tidak bergerak jarak antar
9_C01_04.jpg polip yang
(diakses pada 18 menyatu
September 2021 pukul
07.44 WIB)

Acropora sp.

- Class
Bergerak
Anthzoa
dengan Keabu-
6. Asimetri Tentakel Polip - Hidup di
menggerakkan abuan
perairan
tentakelnya
dangkal
https://eol.org/pages/4527
6294/media

(diakses pada 19
September 2021 pukul
20.45 WIB)

- Class
Aurelia aurita
Scyphozoa

- Tidak
Bergerak berwarna,
Polip
Simetri dengan tetapi dapat
7. Tentakel Bening dan
https://eol.org/pages/4655
radial menggerakkan terlihat
medusa
4351/media tentakelnya berwarna
(diakses pada 18 karena
September 2021 pukul
memiliki sel
05.47 WIB)
gonad

- Class
Euplexaura sp.
Abthozoa

- Berwarna
Sesil atau
Kecoklat kecoklatan
8. Asimetri - cenderung Polip
an dengan
https://bit.ly/3kkEoPm tidak bergerak
(diakses pada 19
tanduk
September 2021 pukul berwarna
21.16 WIB)
hitam

Fungia fungites

- Class

Bebas Anthozoa
Simetri Kecoklat
9. - bergerak di Polip - Tersusun
radial an
https://eol.org/pages/4527 laut atas zat
6583/media
kapur
(diakses pada 18
September 2021 pukul
06.02 WIB)
Porites nodifera

Sesil atau Kuning


Simetri - Class
10. - cenderung kecoklat Polip
bilateral Anthozoa
tidak bergerak an

https://eol.org/pages/4527
6884/media

(diakses pada 19
September 2021 pukul
21.31 WIB)

Chlorohydra
viridissima
- Class
Hydrozoa
Bergerak
- Tentakelnya
Simetri dengan Kehijaua
11. Tentakel Medusa bisa
radial menjulurkan n
memanjang
tentakelnya
southernbiological.com dan

(diakses pada 18 memendek


September 2021 pukul
07.36 WIB)
F. PEMBAHASAN
Praktikum keanekaragaman hewan pada materi Avertebrata dilakukan secara
daring pada 13 September 2021 pada topik struktur tubuh dan keanekaragaman hewan
Cnidaria. Adapun pada pembahasan kali ini akan membahas sesuai tujuan
pembelajaran pada topik ini yaitu mampu mengenal berbagai jenis Cnidaria,
mengenal ciri-ciri hewan Cnidaria, serta mengenal dan menemukan salah satu contoh
hewan Cnidaria di alam bebas. Karena praktikum ini dilakukan secara daring tidak
terjun langsung di laboratorium, kita sebagai mahasiswa hanya mampu mengamati
Cnidaria melalui penjelasan ibu dosen, presentasi dari teman-teman dan juga
membaca dari literatur yang ada.
Cnidaria berasal dari kata Cnidae yang berarti suatu kapsul intraselular
mikroskopis yang di dalamnya terdapat sengat yang disebut Nematocyst. Phylum ini
juga disebut dengan Coelenterata yang berasal dari kata Coelenteron yang berarti
suatu rongga tubuh sederhana yang mana dimiliki oleh Phylum ini.
Cnidaria merupakan hewan multiseluler yang perkembangan jaringan
tubuhnya sudah membentuk suatu organ tertentu, meskipun terkadang masih
merupakan koloni dari sejumlah hewan yang menyatu. Cnidaria termasuk ke dalam
hewan yang memiliki bentuk simetri radial. Hewan radial hanya memiliki bagian
dorsal (atas) dan bagian ventral (bawah) atau bagian oral (mulut) dan bagian aboral,
tapi tidak ada bagian anterior (kepala) danposterior (ekor). Bentuk tubuh dasar hewan
Cnidaria terdiri dari dua variasi, yaitu polip dan medusa yang secara bergantian terjadi
pada siklus hidupnya.
Morfologi secara umum dari Cnidaria terbagi menjadi dua, yaitu polipoid dan
medusoid. Polipoid (polip) berbentuk silinder dengan sistem oral (atas) dan aboral
(bawah) yang digunakan untuk makan serta ekskresi.. Sistem ini dikelilingi oleh
tentakel. Polip menetap dan menempel pada substrat sehingga bersifat pasif dalam
mencari makanan dan menggunakan tentakelnya untuk menangkap mangsa. Pada
umumnya ketika berbentuk polip, Cnidaria akan bereproduksi secara aseksual.
Membentuk koloni (jika progeninya tetap melekat satu sama lain) atau klon (jika
terpisah progeninya).
Polimorfisme terjadi di koloni dari beberapa spesies Hydrozoa dan Anthozoa,
dimana polipnya memiliki fungsi-fungsi yang khusus seperti mencari makan,
pertahanan diri, dan reproduksi aseksual. Beberapa koloni polip, yang dilengkapi
dengan tentakel berfungsi untuk mengambil makanan dan sebagai alat pertahanan
diri. Polip lain yang tidak bertentakel dikhususkan untuk bereproduksi dengan
menghasilkan medusa kecil melalui pertunasan secara aseksual. Ukuran Cnidaria
polip tidak lebih dari satu millimeter, namun bila berbentuk koloni dapat mencapai
satu meter Iebih untuk diameternya.
Medusoid atau medusa memiliki bentuk seperti ubur-ubur yaitu adanya
sekumpulan tentakel yang menempel pada bell. Medusa berbentuk hampir sama
dengan polip hanya letak mulut/anus berada di bawah. Berbeda dengan polip, medusa
dapat bergerak bebas di air karena terbawa air atau proses kontraksi tubuhnya yang
berbentuk seperti lonceng. Cnidaria medusa akan bereproduksi seksual menghasilkan
larva yang bermetamorfosis menjadi polip. Dengan demikian, pada dasarnya polip
adalah fase anak dan medusa adalah bentuk dewasa.
Cnidaria merupakan hewan multiseluler yang memiliki bentuk simetri radial.
Hewan radial hanya memiliki bagian dorsal (atas) dan bagian ventral (bawah) atau
bagian oral (mulut) dan bagian aboral, tapi tidak ada bagian anterior (kepala) dan
posterior (ekor). Bentuk tubuh dasar hewan Cnidaria terdiri dari dua variasi, yaitu
polip dan medusa yang secara bergantian terjadi pada siklus hidupnya. Phylum
Cnidaria hidup di air, sebagian besar hidup di air laut dan hanya sedikit yang hidup di
air tawar. Kebanyakan Cnidaria adalah karnivora dan makanan mereka sebagian besar
terdiri dari krustasea kecil, Cnidaria tidak memiliki alat pernapasan dan ekskresi.
Pertukaran gas berlangsung secara langsung di permukaan tubuh dan limbah mereka
dilepaskan baik melalui rongga gastrovaskuler mereka atau dengan difusi meialui
kulit mereka. Cnidaria bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual
terjadi pada stadium polip dan dilakukan dengan jalan pertunasan (budding),
pembelahan atau pencabikan telapak kaki. Reproduksi seksual umumnya terjadi pada
tahap medusa. Sel telur atau sperma sebagian besar berasal dari set interstisial yang
mengelompok sehingga membentuk ovari atau testis.
Bentuk, ukuran dan daur bidup jenis-jenis Cnidaria sangat beraneka ragam hingga
dikelompokkan menjadi tiga kelas. Hydrozoa (dalam bahasa yunani hydro-air, zoa =
hewan). Sebagian besar hidup air, umumnya air tawar, terdapat dalam bentuk polip
pada sebagian besar spesies, fase polip seringkali membentuk koloni. Sebagian besar
memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya Hydrozoa dapat
hidup soliter. Contoh Hydrozoa adalah Hydra, Obelia, dan Physalia. Untuk Obelia
merupakan Hydrozoa yang hidupnya berkoloni di laut. Obelia memiliki bentuk polip
dan medusa dalam siklus hidupnya. Scyphozoa (dalam bahasa yunani, scypho =
mangkuk, zoa = hewan) memiliki bentuk dominan berupa medusa dalam siklus
hidupnya. Medusa Scyphozoa dikenal dengan ubur-ubur. Medusa umumnya
berukuran 2-40 cm. Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual. Polip yang
berukuran kecil menghasilkan medusa secara aseksual. Contoh Scyphozoa adalah
Aurelia aurita. Anthozoa (dalam bahasa yunani, anthus = bunga, zoa = hewan)
memiliki banyak tentakel yang berwarna-warni seperti bunga. Anthozoa tidak
memiliki bentuk medusa, hanya bentuk polip-polip Anthozoa berukuran lebih besar
dari dua kelas Cnidaria lainnya. Hidupnya di laut dangkal secara berkoloni. Anthozoa
bereproduksi secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta reproduksi seksual
menghasilkan gamet. Contoh Anthozoa adalah Euplexaura sp.
Beberapa contoh hewan Cnidaria di alam bebas yaitu :
a. Tubifora musica

Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Anthozoa
Order : Alcyonacea
Family : Tubipoidae
Genus : Tubipora
Species : Tubipora musica
(Linnaeus, C. 1758)
Tubipora musica adalah karang lunak (Alcyonacea) yang memiliki kerangka
aragonit sehingga keberadaannya menjadi penting untuk membangun karang di
dunia (Veron, 1995). Publikasi pertama untuk spesies ini dilaporkan oleh
Linnaeus (1758) sebagai karang pipa organ merah yang koloni ini memiliki
tabung vertikal dan dipisahkan oleh lempeng lateral. Warna merah dalam
kerangka aragonit mereka disebabkan oleh karotenoid atau garam besi
(Bergamonti et al., 2011). Tubipora musica yang hidup memiliki 8 tentakel
(subkelas Octocorallia) dan biasanya memiliki 3 morfotipe yang memvariasikan
struktur polip.
b. Madrepora sp.

Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Anthozoa
Order : Scleractinia
Family : Oculinidae
Genus : Madrepora
Species : Madrepora sp.
(Linnaeus, C. 1758)
Madrepora sp. Termasuk ke dalam kelas Anthozoa, memiliki tentakel dan warna
tubuh putih sedikit orange atau cream. Hidupnya polip dan berkoloni. Tubuhnya
berbentuk zig-zag yang tersusun atas zat kapur. Madrepora sp. Sangat jarang
bergerak atau sesil.
c. Physalia physalis

Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Hydrozoa
Order : Siphonophorae
Family : Physaliidae
Genus : Physalia
Species : Physalia physalis
(Linnaeus, C. 1758)
Physalia physalis memiliki tentakel panjang yang berfungsi untuk menangkap
mangsa dan tentakel pendek untuk berenang atau mengapung. Spesies ini
umumnya hidup berkoloni dan mengapung pada perairan hangat. Physalia
physalis memiliki Cnidocytes (sel penyengat) yang terletak di tentakel.
d. Favia sp.

Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Anthozoa
Order : Scleractinia
Family : Faviidae
Genus : Favia
Species : Favia fragum
(Linnaeus, C. 1758)
Favia fragum hidup berkoloni dan menjadi satu dengan koloninya, tetapi antar
dindingnya tidak menyatu. Hewan ini umumnya tidak bergerak atau sesil.
e. Favites spinosa

Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Anthozoa
Order : Scleractinia
Family : Faviidae
Genus : Favites
Species : Favites spinosa
(Linnaeus, C. 1758)
Favites spinosa berbentuk simetri radial. Hewan ini hidup berkoloni dan menjadi
satu dengan koloninya. Perbedaannya dengan Favia adalah Favites antar
dindingnya tidak bersekat. Favites spinosa umumnya tidak bergerak atau sesil.
f. Acropora sp.

Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Anthozoa
Order : Scleractinia
Family : Astrocoeniina
Genus : Acropora
Species : Acropora aspera
(Dana. 1846)
Acropora aspera hidup di perairan dangkal. Hewan ini hidup berkoloni dan
bergerak dengan tentakelnya.
g. Aurelia aurita
Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Scyphozoa
Order : Semaeostomeae
Family : Ulmaridae
Genus : Aurelia
Species : Aurelia aurita
(Linnaeus, C. 1758)
Aurelia aurita berbentuk seperti payung dan memiliki struktur berupa tentakel,
sub umbrella, epidermis, dan mulut. Hewan ini berwarna bening, tetapi
kebanyakan terlihat berwarna dikarenakan adanya sel gonad. Memiliki
pencernaan gastrovaskuler. Habitatnya berada di tepi pantai.
h. Euplexaura sp.

Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Anthozoa
Order : Antipanthes
Family : Antipathariadae
Genus : Euplexaura
Species : Euplexaura sp.
Euplexaura sp. berwarna kecoklatan dan memiliki tanduk berwarna hitam.
Tubuhnya beruas-ruas. Hewan ini hidup berkoloni di dasar laut.
i. Fungia fungites
Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Anthozoa
Order : Scleractinia
Family : Fungiidae
Genus : Fungia
Species : Fungia fungites
(Linnaeus, C. 1758)
Fungia fungites tersusun dari zat kapur. Bentuknya adalah simetri radial. Hewan
ini umumnya bebas bergerak di laut.
j. Porites nodifera

Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Anthozoa
Order : Scleractinia
Family : Poritidae
Genus : Porites
Species : Porites nodifera
(Klunzinger, 1879)
Porites nodifera memiliki bentuk simetri bilateral dan memiliki lubang kolon.
Hewan ini hidup secara berkoloni.
k. Chlorohydra viridissima

Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Hydrozoa
Order : Anthoathecatae
Family : Hydridae
Genus : Chlorohydra
Species : Chlorohydra viridissima
(Pallas, 1766)
Chlorohydra viridissima berbentuk simetri radial dan memiliki tentakel yang
dapat memanjang dan memendek. Hewan ini bergerak dengan menjulurkan
tentakelnya. Hidupnya soliter.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasana di atas dapat disimpulkan bahwa:
a. Jenis-jenis Cnidaria
 Hydrozoa : hewan Cnidaria yang hidup di air, umumnya di air tawar
 Scyphozoa : hewan Cnidaria yang bentuk tubuhnya seperti mangkuk
 Anthozoa : hewan Cnidaria yang tubuhnya menyerupai bunga
b. Ciri-ciri hewan Cnidaria
 Multiseluler
 Diploblastik
 Aselomata
 Berbentuk simetri dan simetri radial
 Memiliki fase hidup polip dan medusa
 Hidup secara loloni dan soliter
 Berkembangbiak secara vegetatif dan generatif
 Tidak memiliki alat pernapasan dan ekskresi
 Mulut digunakan sebagai anus sekaligus
 Mempunyai rongga pusat yaitu gastrovaskuler
 Beberapa spesies memiliki alat gerak berupa tentakel
 Sistem gerak dilakukan oleh sel-sel epitelliomuskuler
 Rangka luar tersusun atas zat kapur atau kitin
c. Contoh hewan Cnidaria di alam bebas yaitu Tubipora musica, Madrepora oculata,
Physalia physalis, Favia sp., Favites spinosa, Acropora sp., Aurelia aurita,
Euplexaura sp, Fungia fungites, Porites sp, dan Hydra viridissima.

H. DISKUSI
Berdasarkan data yang anda punyai dan pengetahuan dari bacaan, diskusikan
mengenai hal- hal berikut:
a. Struktur tubuh (uniseluler, multiseluler, tingkat perkembangan jaringan/organ,
simetri, dsb)
Cnidaria merupakan hewan multiseluler yang perkembangan jaringan tubuhnya
sudah membentuk suatu organ tertentu. Bentuk tubuh dari phylum ini beragam
ada yang asimetri, simetri belateral, dan simetri radial. Hewan ini termasuk hewan
aselomata artinya belum memiliki rongga tubuh yang sebenarnya dan hanya
punya rongga pusat yaitu gastrovaskuler yang digunakan sebagai tempat
percernaan serta untuk mengedarkan sari-sari makanan. Menurut cara hidupnya,
Cnidaria bersifat polymorfisme atau metagenis, terdiri atas bentuk polip dan
medusa. Coelenterata termasuk ke dalam hewan dipoblastik yang berarti memiliki
dua lapisan tubuh, yaitu lapisan ektoderm atau epidermis, dan endoderm atau
lapisan gastrodermis.
b. Pola kehidupan (koloni, soliter, sesil , mobil, bebas, parasit, komensal, dsb)
Pola kehidupan Cnidaria ada yang masih merupakan koloni dari sejumlah hewan
yang menyatu dan beberapa ada yang hidupnya soliter. Sebagian besar hidupnya
berada di perairan, sebagian besar hidup di laut, tetapi ada juga yang hidup di air
tawar seperti Hydra. Beberapa Coelenterata bersimbiosis dengan alga/ganggang
membentuk hubungan yang unik, sehingga saling menguntungkan
c. Kedudukan dalam taksonominya
Cnidaria merupakan anggota dari kingdom Animalia yang sebagian besar
hidupnya di laut dan sebagian kecil lagi hidup di air tawar. Bentuk, ukuran dan
daur bidup jenis-jenis Cnidaria sangat beraneka ragam hingga dikelompokkan
menjadi tiga kelas yakni: Hydrozoa yang sebagian besar hidup air, umumnya air
tawar, terdapat dalam bentuk polip pada sebagian besar spesies, fase polip
seringkali membentuk koloni. Hydrozoa dapat hidup soliter. Contoh Hydrozoa
adalah Hydra, Obelia, dan Physalia; Scyphozoa yang memiliki bentuk dominan
berupa medusa dalam siklus hidupnya. Medusa Scyphozoa dikenal dengan ubur-
ubur. Contoh Scyphozoa adalah Aurelia aurita; Anthozoa yang memiliki banyak
tentakel yang berwarna-warni seperti bunga. Anthozoa tidak memiliki bentuk
medusa, hanya bentuk polip-polip Anthozoa berukuran lebih besar dari dua kelas
Cnidaria lainnya. Hidupnya di laut dangkal secara berkoloni. Anthozoa
bereproduksi secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta reproduksi
seksual menghasilkan gamet. Contoh Anthozoa adalah Euplexaura sp
I. DAFTAR PUSTAKA
- Lumenta, Cyska. (2017). Avertebrata Air. Manado: Unsrat Press.
- Suartini, Ni Made. (2014). Modul Mata Kuliah Taksonomi Invertebrata (Phylum
Cnidaria). Bukit Jimbaran: Universitas Udayana.
- Luthfi dkk. (2019). Pantauan Kesehatan Karang Lunak Tubipora musica
(Stolonifera) dengan Bentuk Kehidupan Koloni. Diakses pada 19 September 2021,
dari https://fst.unair.ac.id/pantauan-kesehatan-karang-lunak-tubipora-musica-
stolonifera-dengan-bentuk-kehidupan-koloni/
J. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai