KELOMPOK 4
06 Kelas Bryopsidophyceae
01
DIVISI
CHLOROPHYTA
DEFINISI
CHLOROPHYTA
Chlorophyta merupakan kelompok besar (lebih dari 7000 spesies) yang
anggotanya terdiri dari alga hijau yang hidup sebagai plankton di air
tawar dan sebagian kecil di air laut. Chlorophyta juga termasuk
kelompok organisme dengan struktur sel beragam, bisa
uniseluler berflagella, atau thallus multiseluler. Pembagian dalam
kelompok ini didasari cara organisasi thallus.
Karakteristik umum
Chlorophyta
● Memiliki pigmen klorofil-a dan ● Chlorophyta ada yang hidup soliter,
klorofil-b dominan, selain itu juga berkoloni dan ada juga yang
memiliki pigmen lain seperti membentuk simbiosis dengan
karoten dan santofil. organisme lain
● Bersifat autotrof ● Bentuk tubuh bervariasi, ada yang
● Dinding sel disusun oleh selulosa bulat, filamentus (bentuk benang),
● Inti sel bersifat eukariotik lembaran dan ada yang menyerupai
● Hidup melayang-layang di air tumbuhan tingkat tinggi.
tawar atau air laut dan berperan ● Memiliki stigma (bintik mata merah)
sebagai plankton sebagai sumber bagi ganggang hijau yang motil
makanan organisme akuatik (bergerak) yang berfungsi untuk
● Ada yang uniseluler ada pula mengarahkan alga ke sumber cahaya
multiseluler sederhana ● Memiliki vakuola kontraktil sebagai
alat osmoregulasi
REPRODUKSI PADA
CHLOROPHYTA
Kelas chlorophyta
1.PRASINOPHYCEAE
2.CHLOROPHYCEAE
3.ULVOPHYCEAE
4.CLADOPHYCEAE
5.BRYOPHYCEAE
6.ZYGNEMAPHYCEAE
7.TRENTEPHYCEAE
8.KLEBSOPHYCEAE
9.CHAROPHYCEAE
10.DASYPHYCEAE
02
1. PRASINOPHYCEAE
KARAKTERISTIK UMUM
• Bersifat uniseluler
• Spesiesnya mencakup plankton laut, dan beberapa air Keunikan
tawar.
Prasinophyceae adalah alga
• Termasuk flagella dengan 1-8 flagella, dan non-mortal
uniseluler yang sebagian
(coccid) unisel.
besar motil (bergerak),
• Bersifat autotrof (bisa berfotosintetik dalam garis filetik
fotosintetik, pada seluruh
klorifil a dan klorofil-b)
bagian tubuhnya termasuk
• Sel-sel banyak ditutupi oleh sisik tubuh organik.
flagellanya yang diselubungi
• Siklus hidupnya bersifat haplon (hanya zigot yang bersifat
sisik organik non-mineral.
diploid)
• Memiliki 6 bangsa (ordo) yaitu Chlorodendrales,
Mamiellales, Nephroselmidales, Prasinococcales,
Pseudoscourfieldiales, dan Pyramimonadales.
• Termasuk ostreococcus, dianggap sebagai eukariota
hidup bebas terkecil (0.95 mikro meter), dan micromonas
(keduanya ditemukan diperairan laut diseluruh dunia).
REPRODUKSI PRASINOPHYCEAE
• Untuk kebanyakan spesies dari kelas prasinophyceae
mengalami reproduksi dengan cara pembelahan sel secara
vegetatif. Namun hanya satu spesies yaitu Nephroselis olivacea
yang diketahui mengalami reproduksi secara seksual yaitu dari
tipe zigotik membentuk kista. (Suda, et al. 1989,2004).
• Pembentukan kista ini telah diamati pada beberapa prasinofit
lainnya tetapi dalam semua kasuss kecuali pada Pyramimonas
tychotreta dan Cymbomonas tetramitiformis yang tampaknya
melakukan reproduksi secara aseksual.
KLAsifikasi KELAS PRASINOPHYCEAE
Kingdom: Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Prasinophyceae
Ordo : Chlorodendrales
Famili : Chlorodendraceae
Genus : Tetraselmis
Spesies : Tetraselmis cordiformis
Tetraselmis cordiformis
HABitat DARI PRASINOPHYCEAE
2. Chlorophyceae
DESKRIPSI
Chlorophyceae merupakan kelas utama yang ditandai
dengan plastida hijau. Plastida ini disebut kloroplas, Plastida
ini mengandung zat pati yang disebut dengan pyrenoids
pada 425 genus dan 20000 spesies yang telah diketahui.
Pada tahun 1935 Fritsch membagi chlorophyceae menjadi
sembilan ordo: Volvocales, Chlorococcales, Ulotricales,
Cladophorales, Chaetophorales, Oedogoniales, Conjugales,
Siphonales dan Charales.
KARAKTERISTIK UMUM
• Merupakan alga yang habitatnya di air tawar dan laut.
• Bersifat uniseluler atau multiseluler. Keunikan
• Bersifat eukariotik.
• Mengandung selulosa pada diding selnya. Chlorophyceae termasuk
• Pigmen utama pada chlorophyceae yaitu klorofil-a, klorofil-b, alfa organisme flagellata yang
karoten, beta karoten, gamma karoten, likopen, heksanthin, letin, selnya diselubungi lapisan
violazanthin, dan astaxanthin. theca
• Cadangan makanannnya berupa pati dan sangat jarang
berminyak.
• Pati pada chlorophyceae diuraikan didalam pyrenoids.
• Reproduksi dari chlorophyceae yaitu isogami dan anisogami atau
oogami.
• Biasanya chlorophyceae dapat membentuk zoospore.
• Gamet jantan bersifat motil karena mempunyai flagellata.
• Siklus hidupnya bersifat haplontik.
REPRODUKSI CHLOROPHYCEAE
• Pada kelas chlorophyceae dapat bereproduksi secara aseksual
dan seksual. Reproduksi aseksual terjadi dengan cara
pembelahan biner, zoosporogenesis, sporogenesis,dll.
• Sedangkan reproduksi seksual dengan cara isogami dan
anisogami atau dikenal dengan oogami.
• Sebagain besar spesies dengan reproduksi secara seksual
menunjukkan termasuk siklus hidup haplontik.
KLAsifikasi KELAS CHLOROPHYCEAE
Kingdom: Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Chamydomonadales
Famili : Volvocaceae
Genus : Volvox
Spesies : Volvox aureus
Volvox aureus
HABitat DARI ChlorOPHYCEAE
3. Ulvophyceae
Ulvophyceae
karakteristik
• bisa uniseluler (desmids), berserabut
• mencakup banyak rumput laut
(Spirogyra), kolonial, atau multiseluler
makroskopis (misalnya Ulva,
dan mirip tumbuhan (stonewort).
Cladophora, Codium) tetapi banyak
Banyak spesies memiliki sel flagellated
spesies berserabut uniseluler atau
dan menyimpan pati dalam plastida
mikroskopis
yang khas.
• Beberapa spesies, seperti
• Sel-sel motil Ulvophyceae telah
Monostroma, Enteromorpha
menempelkan fl agella di apikal, simetri
(identik dengan Ulva), Caulerpa,
dekat-radial secara eksternal, dan
terkadang digunakan sebagai
sistem akar mikrotubular cruciatum
makanan.
yang tidak terkait dengan struktur
• Terkenal dengan selada laut berlapis-lapis.
Ulvophyceae
morfologi
• Hampir semua alga ulvophycean memiliki dinding sel pada
tahap vegetatif. Mereka uniseluler, sarcinoid, berserabut dan
foliosa.
• Dinding sel biasanya terdiri dari selulosa, tetapi dinding sel dari
mannan atau xilan diketahui (misalnya Caulerpales).
• Sel-sel motil Ulvophyceae telah menempelkan fl agella di apikal, simetri dekat-radial secara
eksternal, dan sistem akar mikrotubular cruciatum yang tidak terkait dengan struktur berlapis-
lapis.
Ordo 1 Ulotrichales
Alga filamen uninculeate dengan kloroplas parietal.
Ordo 2 Ulvales
Sel uninukleasi dengan kloroplas parietal; thallus adalah silinder berlubang atau lembaran, tebal
satu atau dua sel.
Ordo 3 Cladophorales
Alga filamen berinti banyak dengan perforat parietal atau kloroplas retikulat.
Klasifikasi
Order 4 Dasycladales
Thallus memiliki simetri radial yang terdiri dari cabang bantalan sumbu tegak; thallus
uninucleate tetapi multinucleate sebelum reproduksi; gamet terbentuk dalam kista yang membelah.
Ordo 5 Caulerpales
Ganggang coenocytic kekurangan selulosa di dinding; siphonoxanthin dan siphonein biasanya
ada.
Ordo 6 Siphonocladales
Alga dengan pembelahan sel segregatif; siphonoxanthin hadir
manfaat
• Pemanfaatan makroalga oleh masyarakat yaitu adanya
aktivitas pemanenan baik untuk dikonsumsi langsung
atau diolah serta dikeringkan sebagai bahan baku
proses industri.
4. Cladophoropyceae
• Sel-selnya berinti banyak
• kloroplas berbentuk jala dengan pirenoid-pirenoid
membentuk koloni berupa benang-benang yang
bercabang, menjadi suatu berkas
• Hidup dalam air tawar yang mengalir atau dalam air
laut, dan biasanya berkas benang-benang itu
melekat pada suatu substrat.
• Anggota terkenal lainnya Rhizoclonium, Pithophora
dan beberapa spesies Cladophora yang hidup di air
tawar
• Ia ditemukan dalam jumlah besar sepanjang tahun
di dataran terumbu yang dangkal. Ini menyukai
habitat dengan pergerakan air yang baik; Namun,
ini juga dapat ditemukan di habitat yang lebih
tenang, seperti laguna dan di lubang datar terumbu.
• Pembelahan sel dengan pembelahan segregatif dan invaginasi sentripetal di
sumbu utama dan rizoid. Sel multinukleat; kloroplas banyak per sel dan
diskoid, masing-masing dengan pirenoid tunggal dikelilingi oleh selubung pati
dan dibelah dengan melintasi tilakoid
• Berkembangbiak secara vegetatif dengan zoospora dan generatif dengan
isogami.
• Dalam bangsa Cladophorales termasuk suku Cladophoraceae contohnya
Cladophora glomerata (sebagai obat luka bakar)dan Cladophora dichotoma
5. Bryopsidaceae
bryopsidaceae
• Spesies dalam famili ini mempunyai system uniaksial dengan percabangan
tubular dan coenocytic (bersel satu, multinukleus).
• Talus tanpa sekat, terdiferensiasi menjadi bagian alat perlekatan (rizoid)
dan cabang tegak. Cabang tegak bercabang-cabang menyirip seperti bulu
ayam, disebut pinula dan di dalamnya terdapat gamet.
• Reproduksi hanya dilakukan secara seksual melalui anisogami. Tidak
memiliki zoospora. Familia ini hanya memiliki dua genus, Bryopsis dan
Pseudobriopsis.
Bryopsis indica
Klasifikasi
Kingdom : Protista
Divisio : Chlorophyta
Classis : Chlorophyceae
Ordo : Bryopsidales
Famili : Bryopsidaceae
Genus : Bryopsis
Species : B. corticulans, B. hypnoides,
B. pennata, B. plumose
Di sini sel atau filamen dari jenis kelamin yang berlawanan berbaris, dan tabung
terbentuk di antara sel yang sesuai. Sel jantan kemudian menjadi amoeboid dan
merangkak melintasi betina, atau terkadang kedua sel merangkak ke dalam
tabung penghubung.
Kelas ini berisi satu ordo, Trentepohliales, dan empat genera, termasuk Trentepohlia.
Genera terkait adalah Phycopeltis, Printzina dan Cephaleuros, yang semuanya tumbuh
terutama pada daun di bagian dunia yang lebih hangat dan lebih lembab, meskipun ada
catatan masing-masing dari Kepulauan Inggris. Spesies Cephaleuros dapat menjadi
parasit dan menyebabkan kerusakan ekonomi yang cukup besar pada tanaman tropis
(kakao, teh, dll.).
Trentepohlia
● Spesies yang hidup bebas sebagian besar berwarna kuning hingga oranye terang
atau merah-coklat, karena pigmen oranye, hematokrom (β-karoten), yang biasanya
menyembunyikan warna hijau dari klorofil.
● Genusnya terestrial, umumnya pada bebatuan, dinding, kulit pohon dan, terutama di
daerah tropis, pada permukaan daun. Hematokrom tidak diragukan lagi melindungi
klorofil alga di habitat subaerial. Trentepohlia juga merupakan simbion fotosintesis
yang tersebar luas (photobiont) di lumut.
● Tersebar di daerah tropis dan daerah subtropis. Memiliki distribusi yang sangat luas
dan juga umum di daerah beriklim sedang (Natal, Afrika Selatan, India dan
tetangganya, Burma, Malaysia, Indonesia, Queensland, Australia, Papua Nugini, dan
Amerika Serikat bagian tenggara)
• T. aurea (L.) Martius, bentuk mencolok, oranye terang, bantal kecil pada permukaan batu dan kadang-
kadang pada batang pohon (terutama Quercus (oak)).
• Paling umum di daerah basah, distrik barat dan di daerah dataran tinggi, dan lebih menyukai substrat
yang kaya kapur.
• Berserabut, dengan filamen merayap dan tegak. Filamen yang merayap menghasilkan gametangia;
filamen udara menghasilkan sporangia (tidak diilustrasikan di sini). T. aurea dikenali dari filamen udaranya
yang berdiameter 10-20 µm dan dalam filamen yang tidak dibatasi pada sambungan sel.
• Kloroplasnya kecil, diskoid (pada spesies ini, seperti pita pada spesies lain) dan tidak memiliki pyrenoid.
Seperti yang terlihat di bawah
• hematokrom membuat kloroplas tampak oranye atau coklat di bawah mikroskop dan mereka
tersembunyi di antara tetesan hematokrom itu sendiri.
• Filamen udara diakhiri dengan sel capping. Dinding selnya lamellate (berlapis).
• merupakan koloni epifit dari cyanobacterium, Gloeocapsa.
Kingdom: Plantae
Filum: Charophyta
Kelas: Klebsormidiophyceae
Ordo: Klebsormidiales
Deskripsi
Acetabularia acetabulum
Jurnal
Identifikasi Mikroalga dari Divisi Chlorophyta di Waduk Sumber Air
Jaya Dusun Krebet Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang
ABSTRACT
Reservoir is a water puddle created by humans by damming up the river and the water is
stored with multiple destinations, such as for drinking, such as for drinking water,
hydropower, flood control and many more. In addition there are fish and aquatic plants, in
the reservoir also found other microorganisms which is phytoplankton that are mostly a
member of the division Chlorophyta (green algae). Chlorophyta are the largest group of
vegetation algae, this algae has a green clear color as in higher plants because it contains the
pigment chlorophyll a and chlorophyll b more dominant. Species of the division
Chlorophyta found in several posts in the Sumber Air Jaya reservoir are Spirogyra sp.,
Ulothrix sp., and Closterium sp. with different characteristics of each species.
Daftar pustaka