Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN

MIKROALGAE AIR TAWAR

Disusun untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Praktikum Keanekaragaman


Tumbuhan

Dosen Pengampu: Hadiansah, M.Pd

Asisten Praktikum: Wilman Taupik A

Anggota Kelompok:

3A

Kelompok 3

Agung Ary Aryanto 1222060002

Aisyah Azzahra 1222060006


Abdurahman

Alisya Raynisa Sutisna 1222060008

Dinda Aiska Refa 1222060021

Disa Nabila 1222060022

Elmira Suryani Sutisman 1222060023

PROGRAM STUDI PENDIDIKANBIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATEKA DAN IPA

FAKULTAS TARBIAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2023
A. Judul Praktikum : Mikroalgae Air Tawar

B. Tanggal Praktikum : Kamis, 28 September 2023

C. Tujuan Praktikum : 1.Untuk mengamati mikroalga air tawar

2.Untuk mengetahui ciri-ciri setiap alga yang hidup di air


tawar

3.Untuk mengetahui jenis mikroalga pada air tawar

4.Untuk mengetahui bentuk mikroalga pada air tawar

D. Landasan Teori
Alga adalah sekelompok organisme autotrof yang dapat membuat makanannya
sendiri dengan cara fotosintesis. Alga dapat berfotosintesis karena memiliki kloroplas yang
mengandung klorofil atau plastida yang berisi pigmen fotosintetik. Alga juga disebut
protista mirip tumbuhan yang tubuhnya berupa talus. Alga termasuk kedalam tumbuhan
tingkat rendah, ada yang berukuran sangat kecil yang disebut dengan mikroalga dan ada
yang berukuran besar yang disebut dengan makroalga. Makroalga merupakan alga yang
berukuran besar dengan struktur tubuh berupa talus dan memiliki pigmen klorofil.
Makroalga atau yang biasa sering disebut dengan rumput laut (seaweed) adalah kelompok
tumbuhan yang tidak memiliki akar, batang, bunga, dan daun sejati atau biasa disebut
tumbuhan talus. (Kasim, 2016)
Ciri-ciri Alga merupakan organisme EukariotikTubuhnya tersusun dari banyak sel
ada yang uniseluler (bentuk benang/pita) dan ada yang multiseluler (bentuk
lembaran).Struktur tubuhnya berupa thallus yaitu suatu struktur yang belum dapat
dibedakan dengan jelas antara akar, batang, dan daun Memiliki klorofil, sehingga bersifat
autotrof.Reproduksi secara aseksual (dengan fragmentasi, pembelahan, pembentukan spora)
maupun seksual (dengan oogami dan isogami).

E. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Student Microscop
b. Gelas objek datar dan cekung
c. Gelas Penutup
d. Pipet Tetes
2. Bahan
a. Sampel berbagai macam air (air sawah,kolam,air tercemar,air sumur,air
rendaman akar Cycas rumphii)
b. Kapas
c. Tisu
F. Langkah Kerja
1) Siapkan mikroskop dalam keadaan yang siap diapakai, dengan meja objek yang
rata
2) Ambil masing-masing air dengan menggunakan pipet tetes, kemudian tetesankan
pada gelas objek.(jika perlu tambahkan beberapa helai serat kapas pada tetesan air paa gelas
objek)
3) Tutup dengan kaca penutup
4) Letakan gelas objek berisi sampel air di bawah lensa objektif
5) Amati objek dengan perbesaran terkececil dahulu,setelah didapatkan objeknya ganti
dengan pembesaran yang lebih besar
6) Identifikasi jenis-jenis mikroalga yang anda temukan, deskripsikan ciri-ciri yang
dimiliki dari alga yang anda temukan tersebut
7) Ulangi setiap jenis air yang diuji sebanyak 3 kali
 8) Lakukan hal yang sama langkah a-g, pada sampel air yang lain
G. Pembahasan Hasil Pengamatan

Gambar Gambar Diperol Keterangan


Literatur Hasil eh
Pengama pada
tan sample
Mikrosko air
p

Perbesaran:Mag 1000x
Genus: Anabaena
Klasifikasi:
 Kingdom :Eubacteria
 Subkingdom : Negibacteria
 Phylum:Cyanobacteria
 Class: Cyanphyceae
 Subclass: Nastocophyceae
 Ordo: Nostocales
 Family: Nostocaceae
 Genus: Anabaena
 Spesies: Anabaena azollae
Deskripsi ciri ciri:Hidup berkoloni,tersusun
memanjang,berwarna biru kehijauan,sel
berbentuk bulat,bentuk trikoma relatif stabil
berukuran kira-kira 2 hingga 10 mikrometer
sebagian 20 mikrometer,terdapat spesies hidup
bebas dan kebanyakanya filamen,anabaena
sendiri berkembangbiak dengan cara spora.
Perbesaran:
Genus: Nostoc
Klasifikasi:
 Kingdom:Bacteria
 Filum : Sianobakteri
 Kelas: Cyanophyceae
 Ordo: Nostocales
 Famili:Nostocaceae
 Marga:Nostok
 Spesies:Nostoc sp
Deskripsi ciri ciri: Nonstok memiliki bentuk
misalnya filamen atau benang dan akan
membentuk koloni misalnya berbentuk bola
dengan ukurn,bentuk,tekstur dan warna yang
bervarias.

Perbesaran: -
Genus: Spirulina
Klasifikasi:
 Kingdom: Protista
 Filum: Cyanobacteria
 Kelas : Cyanophyceae
 Ordo: Nostocales
 Famili: Oscilatoriaceae
 Genus: Spirulina
 Spesies: Spirulina sp
Deskripsi ciri ciri : Spirulina memiliki ciri
morfologi yaitu filamen yang tersusun dari
trikoma multiseluler berbentuk spiral yang
bergabung menjadi satu, memiliki sel berkolom
membentuk filamen terpilin menyerupai spiral,
tidak bercabang, autotrof, dan berwarna biru
kehijauan.

Perbesaran: -
Genus: Gloeocapsa
Klasifikasi:
 Domain: Bacteria
 Filum: Cyanobacteria
 Kelas: Cyanophyceae
 Ordo: Chroococcales
 Famili: Chroococcaceae
 Genus : Gloeocapsa
 Spesies: Gloeocapsa sp.
Deskripsi ciri ciri: Tumbuhan bersel satu,
benang (filamen) dan hidup berkoloni,
memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen
fikobilin yang terdiri dari fikosianin dan
fikoeritin (sering disebut ganggang hijau biru).
Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa
dan selulosa, kadang-kadang berlendir serta inti
sel tidak memiliki membran (prokarion).

Perbesaran: -
Genus: Chroococcus
Klasifikasi:
 Kingdom: Plantae
 Divisi: Schizophyta
 Kelas: Cyanophyceae
 Ordo: Chroococcales
 Famili: Chroococcaceae
 Genus: Chroococcus
 Spesies: Chroococcus turgidus
Deskripsi ciri ciri: Ganggang bersel tunggal,
struktur tubuh masih sangat sederhana, ukuran
mikroskopis, tubuh ditutupi lendir, uniseluler,
tidak berkoloni, ttidak berkloroplas tetapi
beklorofil, tanpa spora, warna biru kehijauan.

Perbesaran:
Genus: Volvox
Klasifikasi:
 Domain: Eukariota
 Divisi: Chlorophyta
 Kelas: Chlorophyceae
 Ordo: Volvoceae
 Genus: Volvox

Deskripsi ciri ciri:


Sel berbentuk tunggal, bulat yang berisi flagel,
pangkal flagel mengandung kloroplas
berbentuk cangkir tunggal, setiap sel memiliki
mata merah di permukaanya, reproduksi secara
seksual dan aseksual
Perbesaran:
Genus: Actinastrum
Klasifikasi:
 Divisi :klorofita
 Kelas : .
Deskripsi ciri ciri

Pembesaran:
Genus: Pediastrum Klasifikasi:
 Divisi : Klorofita
 Kelas : Klorofisia
 Ordo : Klorokokus
 Famili : Hydrodictyaceae
 Marga : Pediastrum
 Spesies : Pediastrum sp
Deskripsi Ciri-ciri:
Pediastrum banyak ditemukan di kolam-kolam
yang permanen atau semi permanen.
Pediastrum koloninya mengapung, berisi 2 –
128 (biasanya 4-64) sel poligonal (bersudut
banyak) yang tersusun dari satu bidang pipih
setebal selnya. Senobium mungkin padat atau
berlubang. Jika jumlah sel senobium ada 16
atau lebih, cenderung membentuk lingkaran-
lingkaran yang ke arah dalam semakin kecil.

Pembesaran:
Genus:Scenedesmus Klasifikasi:
 Philum : Chlorophyta
 Kelas : Chlorophycea
 Ordo : Chlorococcales
 Famili : Scenedesmaceae
 Genus : Scenedesmus
 Spesies : Scenedesmus sp.

Deskripsi Ciri-ciri: Scenedesmus sp.


merupakan mikroalga yang bersifat kosmopolit
dan
sebagian besar dapat hidup di lingkungan
akuatik seperti perairan tawar dan
payau. Sel Scenedesmus sp. memiliki warna
hijau
Pada umumnya Scenedesmus sp. membentuk
koloni, koloni Scenedesmus sp.
yang terdiri atas 2, 4, 8 dan 16 sel.
Scenedesmus berbentuk silindris dan
umumnya membentuk koloni berukuran lebar
12-14 µm dan panjang 15-20 µm.

Pembesaran:
Genus: Euglena Klasifikasi:
 Filum: Euglenozoa
 Kelas: Euglenoidea
 Ordo: Ueglenales
 Famili: Euglenaceae
 Genus: Euglena

Deskripsi Ciri-ciri:
Sel berbentuk oval memanjang, disalah satu
ujungnya terdapat mulut sel; pigmen klorofil;
pada umumnya muncul 1-4 flagela yang tidak
sama panjang.

Pembesaran:
Genus: Chlamydomonas Klasifikasi:
 Divisi : Chlorophyta ( Alga Hijau)
 Kelas : Chorophyceae (Alga Hijau
Kelas Chlorophyceae)
 Order : Cholorococcales ( Ordo
Chlorocaccales)
 Famili : Chamydomonadaceae (Famili
Chlamydomonas)
 Genus : Chlamydomonas (Genus
Chlamydomonas)
Deskripsi Ciri-ciri:
 Uniseluler : Terdiri dari satu sel saja,
organisme ini hanya terdiri dari satu
unit sel hidup yang melakukan semua
fungsi biologisnya.
 Stuktur Sel : Mencakup inti sel
(nukleus), kloropas (tempat fotosintetis
terjadi), mitokondria (temoat respirasi
seluler terjadi), dab berbagai organel
lainnya.
 Kloropas : Memiliki kloropas yang
mengandung pigmen hijau seperti
klorofil untuk melakukan klorofas
 Reproduksi: Chlamydomonas dapat
berkembang biak secara aseksual
dengan pembelahan sel, tetapi juga
dapat melakukan reproduksi seksual
dengan menggabungkan sel-sel yang
berbeda jenis.
 Habitat: Chlamydomonas biasanya
ditemukan di perairan, seperti kolam,
danau, dan sungai. Mereka juga dapat
hidup di tanah lembab.
 Peran ekologis: Chlamydomonas
berperan penting dalam ekosistem air
karena berkontribusi pada produksi
oksigen melalui fotosintesis dan sebagai
sumber makanan bagi organisme lain
dalam rantai makanan perairan.

Pembesaran:
Genus: Ceratium Klasifikasi:
 Kerajaan : Protista
 Filum : Protozoa
 Kelas :
Phytomastigophorea
 Ordo : Dinoflagellida
 Keluarga :
Ceratideae

 Genus : Ceratium
 Spesies : Ceratium sp
Deskripsi Ciri-ciri: Ceratium Sp merupakan
fitoplantkon berwarna coklat, tergabung dalam
genus yang berbentuk menajam (armoused).
Termasuk dalam kelas dynoflagellata.Memiliki
bentuk umum yaitu terdiri membran vesikel
berisi lapisan – lapisan theca yang cukup nyata,
memiliki substansi cadangan utama berupa
karbohidrat dan garam, memiliki nukleus yang
besar dengan penampilan berbentuk seperti
manik – manik,

Pembesaran:
Genus: Nitzschia Klasifikasi:
 Divisi : Bacillariophyta
 Kelas : Bacillariales
 Ordo : Fraggilariales
 Familly : Bacillariaceae
 Genus : Nitzschia
 Species : Nitzschia sp.
Deskripsi Ciri-ciri:
Nitzschia sp. merupakan
fitoplankton yang termasuk kelas
Bacillariophyceae. Kelas Bacilariophyceae
merupakan kelompok fitoplankton
dengan jumlah terbesar di perairan laut
dan berperan penting sebagai produsen
primer di perairan laut (Romimohtarto &
Juwana 2007). Nitzschia sp. merupakan
diatom yang termasuk alga bentik,
mempunyai ciri-ciri antara lain bentuk
sel memanjang dengan satu setae yang
panjang di setiap ujungnya, mempunyai
dinding sel yang tipis dan ukuran sel
berkisar antara 10-40 μm

Pembesaran: Mag 1000x


Genus: Navicula Klasifikasi:
 Kingdom: Protista
 Divisi : chrysophyta
 Kelas : Bacillariopyceae
 Ordo : Naviculles
 Famili : Naviculoideae
 Genus : Navicula
 Spesies : Navicula diatom
Deskripsi Ciri-ciri: Berwarna coklat keemasan,
uniseluler, sel panjang berbentuk kapal, bentuk
dasar penales, ornamentasi tipe pennate,
mempunyai rafe, dinding sel dinding sel
sebelah dalam tanpa sekat, rafe tertutup dalam
bingkai silika, bagian kedua ujung sel
meruncing, mempunyai sentral nodul dan polar
nodul. Dinding sel yang tersusun dari silika
opaline transparan.

Pembesaran: -
Genus: Chlorella Klasifikasi:
 Kingdom: Protista
 Divisi: Chlorophyta
 Kelas: Chlorophyceae
 Ordo: Chlorococcales
 Famili: Oocystaceae
 Genus: Chlorella
 Spesies: Chlorella vulgaris
Deskripsi Ciri-ciri: Bersel tunggal, hidup di air
tawar, air laut dan tempat basah. Memiliki
tubuh seperti bola, di dalam tubuhnya terdapat
kloroplas berbentuk mangkuk.

Pembesaran:
Genus: Staurastrum
Klasifikasi:
 Kerajaan: Plantae (Tumbuhan)
 Divisi: Chlorophyta (Alga hijau)
 Kelas: Trebouxiophyceae (Kelas
Trebouxiophyceae) atau Chlorophyceae
(Kelas Chlorophyceae), tergantung pada
klasifikasi yang digunakan.
 Order: Chlorellales (Ordo Chlorellales)
 Famili: Chlorellaceae (Famili
Chlorellaceae)
 Genus: Chlorella (Genus Chlorella)
Deskripsi Ciri-ciri:
 Uniseluler: Seperti Chlamydomonas,
Chlorella juga terdiri dari satu sel saja.
Ini berarti setiap individu Chlorella
adalah sel tunggal yang berfungsi secara
mandiri.
 Kloroplas: Chlorella memiliki kloroplas
yang mengandung pigmen hijau seperti
klorofil, yang memungkinkannya untuk
melakukan fotosintesis. Ini memberikan
warna hijau pada sel Chlorella.
 Bentuk sel: Sel Chlorella biasanya
berbentuk bulat atau sferis dengan
ukuran mikroskopis, meskipun ada
variasi ukuran di antara spesies-
spesiesnya.
 Memiliki sel dinding: Chlorella
memiliki sel dinding yang cukup kuat,
yang terdiri dari polisakarida dan
protein. Ini bisa cukup tahan terhadap
lingkungan eksternal.
 Reproduksi: Chlorella dapat
berkembang biak secara aseksual
dengan pembelahan sel, tetapi juga
dapat melakukan reproduksi seksual
melalui proses konjugasi.
 Air tawar: Biasanya ditemukan di
perairan tawar, seperti kolam, danau,
dan sungai. Beberapa spesies Chlorella
juga dapat hidup di air laut
 Sumber makanan: Chlorella melakukan
fotosintesis dan menghasilkan oksigen,
serta dapat berperan sebagai sumber
makanan bagi organisme lain dalam
rantai makanan perairan.

Pembesaran:
Genus: Cosmarium Klasifikasi:
 Kerajaan: Plantae (Tumbuhan)
 Divisi: Chlorophyta (Alga hijau)
 Kelas: Zygnematophyceae (Kelas
Zygnematophyceae)
 Order: Desmidiales (Ordo Desmidiales)
 Famili: Desmidiaceae (Famili
Desmidiaceae)
 Genus: Cosmarium (Genus Cosmarium)

Deskripsi Ciri-ciri:
Cosmarium memiliki ciri khas berupa sel yang
terbelah menjadi dua bagian yang hampir
simetris. Bentuk sel ini seringkali menyerupai
mirip segi enam atau berbentuk segi-delapan,
dan memiliki selaput sel yang kuat. Organisme
ini biasanya ditemukan di air tawar seperti
kolam, danau, sungai, dan rawa-rawa.

Pembesaran:
Genus: Selenastrum Klasifikasi:
 Divisi: Chlorophyta
 Kelas: Chlorophyceae
 Ordo: Sphaeropleales
 Famili: Selenastraceae
 Genus: Selenastrum
 Spesies: Salenastrum bibraianum
Deskripsi Ciri-ciri: Selenastrum membentuk
koloni sel, berjumlah 4,8,16 atau 32. Selnya
sangat melengkung dan berbentuk bulan sabit,
dengan ujung runcing, sel-selnya menempel
satu sama lain pada sisi cembungnya. Setiap sel
mengandung satu kloroplas parietal. Sebagian
besar spesies menyukai perairan beriklim
sedang atau bersuhu hangat.

Pembesaran: -
Genus: Micrasterias Klasifikasi:
 Kingdom: Plantae
 Divisi: Charophyta
 Kelas: Zygnemophyceae
 Ordo: Desmidiales
 Famili: Desmidiaceae
 Genus: Micrasterias
Deskripsi Ciri-ciri:

Pembesaran:
Genus: Rivularia
Klasifikasi:
 Kerajaan: Bacteria (Bakteri)
 Filum: Cyanobacteria (Ganggang biru-
hijau)
 Kelas: Cyanophyceae (Kelas
Cyanophyceae), yang juga disebut
sebagai Cyanobacteria
 Order: Nostocales (Ordo Nostocales)
 Famili: Rivulariaceae (Famili
Rivulariaceae)
 Genus: Rivularia (Genus Rivularia)
Deskripsi Ciri-ciri:
Genus Rivularia dikenal karena membentuk
koloni yang sering menggantung di air atau
melekat pada substrat di lingkungan air tawar.
Organisme ini melakukan fotosintesis dan dapat
menghasilkan oksigen. Beberapa spesies
Rivularia juga menghasilkan berbagai senyawa
kimia, termasuk pigmen-pigmen yang
memberikan warna beragam pada koloni
mereka.
Sistem klasifikasi ini mencerminkan kedekatan
taksonomi Rivularia dengan ganggang biru-
hijau lainnya dan menyusunnya dalam
kelompok yang sama dalam filum
Cyanobacteria

Pembesaran:
Genus: Hydrodictyon
Klasifikasi:
 Kingdom: Plantae
 Divisi : Chlorophyta
 Kelas : Cholophyceae
 Ordo : Cholococcales
 Famili : Hydrodictyaceae
 Genus; Hydrodictyon
Deskripsi Ciri-ciri:
Bentuk talus / struktur vegetative koloni non
motil (kokoid). Hydrodictyon banyak
ditemukan di dalam air tawar, koloninya
berbentuk seperti jala. Ukurannya cukup besar
sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang.
Reproduksi vegetatif dengan zoospora dan
fragmentasi. Fragmentasi dilakukan dengan
cara melepas sebagian koloninya dan
membentuk koloni baru.
Pembesaran:
Genus: Spirogyra Klasifikasi:
 Kingdom: Plantae
 Divisi : Chlorophyta
 Kelas : Chlorophyceae
 Ordo : Zygnematales
 Famili : Zygnemataceae
 Genus : Spirogyra
Deskripsi Ciri-ciri:
kloroplasnya berbentuk spiral/ jala, koloninya
berbentuk benang/ filamen, Tubuh tidak
bercabang, berwarna hijau dengan sel-sel
silinder ditempatkan ujung ke ujung, hidup di
air tawar, reproduksinya secara vegetatif
dengan konjugasi.

Pembesaran:
Genus: Desmodium Klasifikasi:
 Kingdom: Plantae
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Ordo : Rosidae
 Famili : Fabaceae
 Genus; Desmodium
Deskripsi Ciri-ciri:
merupakan tanaman semak tegak berumur
pendek, tinggi tanaman sekitar 1-3 m. Daun
biasanya agak tebal, bulat berhelai tiga
(trifoliat) yang sedikit tajam pada ujungnya,
panjang daun 5-7 cm dan ditutupi oleh bulu
halus.

Pembesaran:
Genus: Asterionella Klasifikasi:
 Kerajaan: Chromista (kelompok
organisme uniseluler termasuk diatom)
 Filum: Bacillariophyta (Diatom)
 Kelas: Bacillariophyceae (Kelas
Bacillariophyceae)
 Order: Pennales (Ordo Pennales)
 Famili: Asterionellaceae (Famili
Asterionellaceae)
 Genus: Asterionella (Genus
Asterionella)
Deskripsi Ciri-ciri:
Asterionella umumnya ditemukan di air tawar,
terutama di perairan yang bersih seperti danau
dan sungai. Organisme ini memiliki dinding sel
yang keras dan tahan lama yang terbuat dari
silika, yang membuat mereka tahan terhadap
kerusakan fisik. Diatom seperti Asterionella
juga berperan penting dalam rantai makanan
akuatik, karena menjadi makanan bagi
organisme zooplankton dan ikan.
Klasifikasi ini mencerminkan kedekatan
taksonomi Asterionella dengan diatom lainnya
dalam filum Bacillariophyta.

Pembesaran:
Genus: Eudorina
Klasifikasi:
 Kerajaan: Plantae (Tumbuhan)
 Divisi: Chlorophyta (Alga hijau)
 Kelas: Chlorophyceae (Kelas
Chlorophyceae)
 Order: Volvocales (Ordo Volvocales)
 Famili: Volvocaceae (Famili
Volvocaceae)
 Genus: Eudorina (Genus Eudorina)
Ciri-ciri:
Eudorina adalah salah satu dari beberapa genus
dalam ordo Volvocales yang termasuk dalam
kelompok alga hijau yang berkoloni. Koloni
Eudorina terdiri dari sel-sel yang terkait erat
satu sama lain dan dapat berkumpul
membentuk koloni bola yang mengapung di air.
Setiap sel dalam koloni berkontribusi pada
fungsi-fungsi tertentu, seperti reproduksi atau
fotosintesis.
Klasifikasi ini mencerminkan kedekatan
taksonomi Eudorina dengan organisme alga
hijau lainnya dalam divisi Chlorophyta
Pembesaran:
Genus: Oedogonium Klasifikasi:
 Kingdom: Protista
 Divisi: Cholorophyta
 Kelas: Cholorophyceae
 Ordo: Oedogoniales
 Famili: Oedoniaceae
 Genus: Oedohonium
Deskripsi Ciri-ciri:
mempunyai sel silindris dan membentuk
filamen yang tidak bercabang dengan ciri khas
yaitu hanya membentuk satu zoospora yang
besar pada tiap sel. Alga ini hidup bebas
mengapung di perairan yang jernih dan berbatu.

Pembesaran:
Genus: Gloeotricia Klasifikasi:

Deskripsi Ciri-ciri:

Pembesaran:
Genus: Zygnema Klasifikasi:
 Kerajaan: Plantae (Tumbuhan)
 Divisi: Chlorophyta (Alga hijau)
 Kelas: Zygnematophyceae (Kelas
Zygnematophyceae)
 Order: Zygnematales (Ordo
Zygnematales)
 Famili: Zygnemataceae (Famili
Zygnemataceae)
 Genus: Zygnema (Genus Zygnema)
Deskripsi Ciri-ciri:
Genus Zygnema dikenal karena sel-selnya yang
membentuk filamen panjang dan bersekat-
sekat. Mereka sering ditemukan di perairan
tawar, terutama di air mengalir seperti sungai,
danau, dan rawa-rawa. Organisme ini
melakukan fotosintesis dan memiliki dinding
sel yang kuat yang terbuat dari selulosa.
Klasifikasi ini mencerminkan kedekatan
taksonomi Zygnema dengan alga hijau lainnya
dalam divisi Chlorophyta. Di dalam genus
Zygnema, ada beberapa spesies yang memiliki
karakteristik serupa namun mungkin memiliki
perbedaan dalam detail struktur seluler atau
habitat.

Pembesaran:
Genus: Synura Klasifikasi:
 Kingdom: Chromista
 Divisi : Orchrophyta
 Kelas : synurophyceae
 Ordo : Synurales
 Famili : Syanuraceaea
 Genus : Synura
Deskripsi Ciri-ciri: Habitatnya di tempat yang
lembap. Tubuhnya ada yang bersel satu dan
bersel banyak. Pigmennya mengandung pigmen
karoten.

Pembesaran:
Genus: Vaucheria Klasifikasi:
 Kerajaan: Chromista (Kelompok
organisme uniseluler termasuk alga
coklat)
 Filum: Ochrophyta (Filum Ochrophyta)
 Kelas: Xanthophyceae (Kelas
Xanthophyceae), sebelumnya dianggap
sebagai kelompok Stramenopila
 Order: Vaucheriales (Ordo
Vaucheriales)
 Famili: Vaucheriaceae (Famili
Vaucheriaceae)
 Genus: Vaucheria (Genus Vaucheria)
Deskripsi Ciri-ciri:
Genus Vaucheria seringkali memiliki struktur
berbentuk filamen yang tumbuh di bawah air.
Sel-sel dalam filamen ini sering memiliki inti
ganda yang dapat terlihat dengan jelas di bawah
mikroskop. Organisme ini melakukan
fotosintesis dan dapat ditemukan di berbagai
habitat air, termasuk kolam, sungai, dan rawa-
rawa.
Klasifikasi ini mencerminkan kedekatan
taksonomi Vaucheria dengan alga coklat dan
organisme dalam filum Ochrophyta. Di dalam
genus Vaucheria, terdapat beberapa spesies
yang memiliki ciri-ciri serupa namun mungkin
memiliki perbedaan dalam detail struktur
seluler atau habitat.

Pembesaran:
Genus: Micractinium Klasifikasi:
 Kingdom:
 Divisi:
 Class:
 Ordo:
 Famili:
 Spesies:
Deskripsi Ciri-ciri:
Pembesaran:
Genus: Hydrodictyon Klasifikasi:
 Kerajaan: Plantae (Tumbuhan)
 Divisi: Chlorophyta (Green Algae)
 Kelas: Chlorophyceae (Chlorophytes)
 Order: Sphaeropleales
 Famili: Hydrodictyaceae
 Genus: Hydrodictyon
Deskripsi Ciri-ciri:
Hydrodictyon dikenal karena bentuk koloni
selnya yang unik, yang membentuk jaring-
jaring seperti bola-bola berisi banyak sel alga
individu. Ini adalah alga air tawar yang sering
ditemukan dan dapat membentuk penampilan
yang mencolok di permukaan air ketika
berkembang biak secara massal. Alga ini
berperan dalam mengelola nutrisi di ekosistem
air tawar dan sering digunakan dalam penelitian
ilmiah untuk memahami siklus nutrisi dan
dinamika ekosistem perairan

Pembesaran:
Genus: Spirogyra
Klasifikasi:
 Kerajaan: Plantae (Tumbuhan)
 Divisi: Chlorophyta (Green Algae)
 Kelas: Zygnematophyceae
(Zygnematophytes)
 Order: Zygnematales
 Famili: Zygnemataceae
 Genus: Spirogyra
Deskripsi Ciri-ciri:
Spirogyra adalah salah satu contoh yang paling
dikenal dari alga filamen yang memiliki sel-sel
silinder panjang yang membentuk benang-
benang hijau dalam air. Mereka sering
ditemukan pada substrat yang terendam di
dalam air dan berperan penting dalam
ekosistem air tawar sebagai produsen yang
menghasilkan oksigen melalui fotosintesis.

Pembesaran:
Genus: Desmidium Klasifikasi:
 Kerajaan: Plantae (Tumbuhan)
 Divisi: Charophyta (Charophytes)
 Kelas: Zygnematophyceae
(Zygnematophytes)
 Order: Desmidiales
 Famili: Desmidiaceae
 Genus: Desmidium
Deskripsi Ciri-ciri:
Genus Desmidium termasuk dalam keluarga
Desmidiaceae, yang merupakan keluarga besar
alga desmid yang memiliki bentuk sel yang
unik dan seringkali sangat simetris. Alga-alga
ini memainkan peran penting dalam ekosistem
perairan tawar dan sering digunakan dalam
penelitian ilmiah untuk memahami biologi dan
ekologi mikroorganisme di perairan.

Pembesaran:
Genus: Asterionella
Klasifikasi:
 Kerajaan: Chromista (kelompok
organisme uniseluler termasuk diatom)
 Filum: Bacillariophyta (Diatom)
 Kelas: Bacillariophyceae (Kelas
Bacillariophyceae)
 Ordo: Pennales (Ordo Pennales)
 Famili: Asterionellaceae (Famili
Asterionellaceae)
 Genus: Asterionella (Genus
Asterionella)
Deskripsi Ciri-ciri:
Asterionella biasanya terdiri dari sel-sel diatom
yang panjang dan berbentuk seperti jarum yang
membentuk filamen. Genus ini sering
ditemukan dalam perairan air tawar seperti
danau dan sungai. Diatom adalah alga
uniseluler yang memiliki dinding sel yang keras
yang terbuat dari silika, dan mereka melakukan
fotosintesis.
Klasifikasi ini mencerminkan kedekatan
taksonomi Asterionella dengan diatom lainnya
dalam filum Bacillariophyta. Di dalam genus
Asterionella, ada beberapa spesies yang
memiliki karakteristik serupa namun mungkin
memiliki perbedaan dalam detail struktur
seluler atau habitat.

H. Pembahasan
1. Air Sawah
Pada air sawah ditemukan Alga keemasan atau Chrysophyceae adalah salah satu
kelas dari kelompok alga Heterokontophyta. Warnanya yang kuning keemasan berasal dari
kandungan pigmen karotena dan xantofil yang banyak sehingga mendominasi warna
kloroplasnya dan membuat klorofil tidak terlalu tampak. Kloroplas alga ini berbentuk
cakram, pita, atau oval. (Kimball, 1983)

Divisi Chlorophyta adalah kelompok alga yang paling banyak ditemukan, ciri khas
Chlorophyta adalah warna tubuh sel yang mengandung pigmen warna klorofil Chlorophyta
merupakan organisme prokaryotik. Memiliki kloroplas tipe klorofil a dan b, memiliki
pigmen tambahan berupa karotin, dan komponen dinding selnya adalah selulosa. Divisi
Chrysophyta merupakan sel eukariotik terdapat membran inti dan nukleus. Spesies yang
ditemukan yaitu Navicula sp dengan pergerakan yang lambat. Ciri khas Navicula sp bagian
pinggirnya bergerigi pada bagian dalam yaitu dinding sel terdiri atas dua belahan atau katup
yang saling menutup. Pigmen dominan karoten berupa xantofil yang memberikan warna
keemasan. Pigmen lainnya adalah fukoxantin, klorofil a dan klorofil c. Memiliki dinding
sel yang mengandung Selulosa, silika, kalsium karbonat, dan beberapa kitin.

Sel-sel alga keemasan memiliki inti sejati, dinding sel umumnya mengandung silika
(SiO2) atau zat kersik. Alga ini ada yang hanya satu sel (uniseluler) dan ada yang terdiri
atas banyak sel (multiseluler). Alga uniseluler dapat hidup sebagai komponen fitoplankton
yang dominan. Alga yang multiseluler membentuk koloni atau berbentuk berkas pita
(filamen). Bagian tubuh alga terdapat cadangan makanan berupa polisakarida yang disebut
sebagai laminarin.Habitatnya adalah air tawar, di laut, dan di atas permukaan tanah yang
lembap. (Kasrina, 2012)

Alga lain yang terdapat di air sawah diantaranya: Spirogyra mampu berfotosintesis,
memiliki sel eukariotik. Pigmen utama yang dikandung alga hijau adalah klorofil.
Tubuhnya berbentuk filamen yang tidak bercabang. Panjang tubuhnya mencapai 1 kaki
(30,48 cm). Benang tersusun oleh protoplasma yang transparan dan setiap sel memiliki 1
atau lebih kloropas yang memanjang dari ujung ke ujung berbentuk spiral. Pada kloropas
yang berbentuk pita terdapat pirenoid. Pirenoid tersebut dikelilingi oleh butiran tepung.
Chlamydomonas dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual. Reproduksi secara
aseksual dilakukan dengan cara membentuk zoospora melalui pembelahan inti secara
mitosis, sementara reproduksi seksualnya dimulai dengan membelahnya sel dan kemudian
menghasilkan gamet jantan atau gamet betina. (Hadianto, 2014)

2. Air Bak/ Torn


Dalam pengamatan yang telah dilakukan tidak ditemukan alga pada air bak atau air
torn, namun seharusnya terdapat beberapa jenis alga yang dapat ditemukan yaitu seperti:
Green Dust Algae (Alga Debu Hijau), Green Spot Algae (Alga Bintik Hijau), Misc Hair
Algae (Alga Rambut), Cynobacteria
3. Air Kolam
Berdasarkan hasil pengamatan, pada air kolam ditemukan Chlorophyta (alga hijau).
Chlorophyta (alga hijau) merupakan kelompok terbesar dari vegetasi alga, Chlorophyta
sebagian besar hidup di air tawar. Chlorophyta mengandung pigmen klorofil a dan klorofil
b lebih dominan dibandingkan karotin dan xantofil, bersifat kosmopolit, terutama hidup di
perairan yang cahayanya cukup seperti di kolam, danau, genangan air hujan, pada air
mengalir (sungai dan selokan). Chlorophyta ditemukan pula pada lingkungan semi akuatik
yaitu pada batuan, tanah lembab, dan kulit batang pohon yang lembab) (Siregar, 2015).
Chlorophyta merupakan produsen utama dalam ekosistem perairan karena sebagian
besar fitoplankton (bersel satu dan motil) merupakan anggota chlorophyta yang memiliki
pigmen klorofil sehingga efektif untuk melakukan fotosintesis.
Susunan tubuh Chlorophyta bervariasi baik dalam ukuran, bentuk maupun
susunannya, bisa berupa uniselular dan motil (Chlamydomonas), uniselular dan non motil
(Chlorella), sel senobium (Volvox), koloni tak beraturan (Tetraspora), dan filamen
(bercabang: Oedogonium, tidak bercabang: Pithoptora) (Sulisetijono, 2009).
Kolam merupakan genangan air yang cukup besar, yang di dalamnya terdapat
berbagai ikan kecil, tumbuhan air serta mikrorganisme yang disebut dengan fitoplankton.
Jenis mikroalga yang ditemukan pada sampel air kolam pada kali ini yaitu Spirogyra sp.
Spirogyra sp. merupakan alga hijau yang memiliki struktur tubuh berbentuk filamen, pada
pengamatan tidak terlalu tampak filamennya yang berbentuk heliks, hanya terlihat ada
bagian warna hijau yang jelas dan ada yang tidak. Seperti pernyataan Belcher & Swale
(1978) Filament ini mempunyai diameter sekitar 10-100 mikrometer. Memiliki kloroplas
yang berbentuk heliks yang terlihat di bawah mikroskop. Filamen Spirogyra mengandung
sel silinder yang tersusun secara linear (Fauziah & Laily, 2015).
Susunan tubuhnya merupakan filamen yang tidak bercabang. Kloroplas berbentuk
pita yang membentuk spiral dan mengandung banyak pirenoid. Setiap sel Spirogyra sp.
mengandung sebutir kloroplas yang umumnya berukuran besar dan terikat dalam
sitoplasma. Dinding lateral sel terdiri dari tiga lapis. Lapisan terluar dari pektose dan dua
lapisan dalam dari selulose. Dinding transversal tersusun dari tiga lapis yang tengah
merupakan lamella dari pektose, dan dua lapisan dari kiri dan kanan lamella tersusun dari
selulose (Fauziah & Laily, 2015).
4. Air Rendaman Jerami
Pengamatan microalgae pada air rendaman jerami protista yang banyak ditemukan
adalah Paramecium sp. Genus Paramecium ini termasuk ke dalam filum Ciliophora, kelas
Ciliata, di bawah Ordo Holotricha. Bentuk tubuh umumnya seperti telapak sandal atau
sepatu dengan bagian depan tumpul dan meruncing di bagian belakang. Struktur bagian
yang mengandung lekuk mulut disebut bagian ventral, dan pada bagian sebaliknya
merupakan sisi abnormal atau dorsal. Protoplasma area tubuh yang tampak jernih adalah
bagian Ektosark, sedang daerah berbintik merupakan bagian (lapisan) Endosark.
Paramecium hidup bebas di perairan air tawar yang mengandung banyak bakteri. Medium
untuk mengkultur Paramecium di laboratorium adalah air rebusan jerami (Pratomo, 2017).
Paramecium dapat ditemui di sekitar tetesan air atau reruntuhan, tampak sebagai
benda kecil yang berenang mengalir jika dilihat dibawah mikroskop. Kultur Paramecium di
laboratorium secara berkala harus diganti airnya dan diperbaharui busukan tumbuhan
makanannya. Tubuhnya akan bergerak maju dengan menggerakkan silium ke arah depan
dan belakang. Ketika hewan memutar berotasi dengan poros longitudinal maka tubuhnya
bergerak miring, gerakan ini dibantu dengan gerakan getaran kuat silium pada lekuk mulut
(Pratomo, 2017).
5. Air Bersih
Berdasarkan hasil pengamatan, pada sampel air bersih tidak ditemukan alga yang
hidup di dalamnya.
6. Air Tercemar
Berdasarkan hasil pengamatan, pada sampel air tercemar ditemukan alga hijau
untuk jenis mikroalganya yaitu dari genus Nitzschia, Euglena dan Volvox. Ketiga genus
mikroalga ini merupakan penyusun utama phitoplankton dari sampling yang telah
diidentifikasi. Melimpahnya Nitzschia, Euglena dan volvox disebabkan karena genus-genus
tersebut sangat mudah beradaptasi pada lingkungan perairan terutama perairan yang telah
tercemar (Awal et al., 2014).
Jenis bahan pencemar utama yang masuk ke perairan danau terdiri dari beberapa
macam, antara lain limbah organik dan anorganik, residu pestisida, sedimen dan bahan-
bahan lainnya. Keberadaan bahan pencemar tersebut dapat menyebabkan terjadinya
penurunan kualitas perairan, sehingga tidak sesuai lagi dengan peruntukannya sebagai
sumber air baku air minum, perikanan, pariwisata dan sebagainya. Perubahan kualitas
perairan, erat kaitannya dengan potensi perairan terutama ditinjau dari kehidupan alga hijau
di suatu perairan tersebut (Darusman et al., n.d.).
Keberadaan Alga hijau ini di suatu perairan dapat memberikan informasi mengenai
kondisi suatu perairan, sehingga alga hijau sebagai parameter biologi yang dapat dijadikan
indikator untuk mengevaluasi kualitas dan tingkat kesuburan suatu perairan. Adanya jenis
alga hijau yang dapat hidup dan blooming karena zat tertentu. Sehingga dapat memberikan
gambaran mengenai keadaan suatu perairan yang sesungguhnya. Alga hijau juga
merupakan penyumbang oksigen terbesar di dalam suatu perairan, dan pengikat awal energi
matahari dalam proses fotosintesis, sehingga berperan penting bagi kehidupan perairan
(Awal et al., 2014).
7. Air Rendaman Cycas rumphii
Berdasarkan hasil pengamatan, pada sampel air rendaman tidak ditemukan alga
yang hidup di dalamnya. Alga yang seharusnya ada pada rendaman air Cycas rumphii yaitu
alga biru hijau (Cycadae). Cycas rumphii di Indonesia yang kita kenal sebagai pakis haji
merupakan tanaman hias, akarnya bersimbiosis dengan ganggang biru (Anabaena) yang
bisa mnegikat nitrogen (Anabaena Cycadae).
Anabaena cycadae adalah sejenis cyanobacteria, umumnya dikenal sebagai
ganggang biru-hijau, yang membentuk hubungan simbiosis dengan sikas tertentu.
Morfologi Anabaena cycadae mencakup struktur berfilamen dan sel khusus yang disebut
heterokista yang penting untuk fiksasi nitrogen dalam hubungan simbiosis dengan pakis
haji. cara hidup Anabaena cycadae berkoloni.

I. Pertanyaan Dan Jawaban

1. Sampel air mana yang paling banyak jenis alganya? Sebutkan nama-namanya?

Jawaban :

Dari daftar sampel air yang adalah paling banyak jenis alganya ialah air kolam atau
air bak yang umumnya memiliki beragam organisme seperti ikan, alga, bakteri, dan
lainnya. Dalam lingkungan air kolam atau air bak yang alami, berbagai jenis
organisme hidup dan berinteraksi di dalamnya.

2. Jenis apa dan dari kelompok divisi mana alga yang paling banyak anda temukan
dari masing-masing sampel air yang anda amati ?

Jawaban :
Dalam air kolam atau air bak yang alami, berbagai jenis organisme hidup dan
berinteraksi didalamnya, adapun organisme yang ada di dalam air adalah :

a. Ikan : Ikan ini merupakan bagian penting dari ekosistem air kolam dan
berkontribusi dalam siklus nutrisi dan predator-mangsa.
b. Alga : Alga adalah organisme fotosintetis yang tumnuh di dalam air dan berperan
dalam produksi oksigen serta menyediakan makanan untuk organisme lain.
c. Bakteri ; Bakteri hidup di dalam air dan memiliki peran penting dalam menguraikan
bahan organik, menjaga kualitas air, dan mengikat nutrisi.
d. Tumbuhan air : Tumbuhan seperti eceng gondok, salvinia, dan tumbuhan air lainnya
dapat tumbuh di permukaan air lainnya dapat tumbuh di permukaan air kolam atau
air bak dan memberikan tempat berlindung bagi ikan serta membantu menjaga
kualitas air.
e. Hewan air kecil : Ini termasuk berbagai makhkuk seperti larva serangga air, kutu
air, dan cacing yang menjadi sumber makanan bagi ikan dan hewan air lainnya.
f. Burung Air : Burung-burung air sering kali mengunjungi air kolam atau air bak
untuk mencari makanan seperti ikan, serangga, dan tumbuhan air.
g. Amfibi : Katak dan katatk salamander sering kali berkembang biak di air kolam
atau air bak, terutama selama fase larva mereka.
h. Invertebrata air : Ini mencakup berbagai jenia hewan seperti udang air tawar,
rempah-rempah air, dan belut yang dapat ditemukan di dalam air kolam atau air
bak.

3. Pembesaran berapakah yang optimal untuk melihat jenis-jenis mikroalga yang anda
amati ?

Jawaban :

Untuk melihat jenis-jenis mikroalga dengan jelas dapat diperlukan mikroskop


perbesaran 4 x 10. Penggunaan mikroskop canggih atau dengan lengsa objektif khusus
juga dapat meningkatkan kemampuan untuk melihat mukroalga dengan lebih rinci.
Namun pastikan untuk memperhatikan teknik pewarnaan atau preparasi yang seauai
untuk mikroalga tertentu agar dapat mengamati jelas.

4. Faktor apakah yang menyebabkan distribusi jenis mikroalga tertentu terpusat pada
sumber \ sampe air tertentu ? Berilah Penjelasan !

Jawaban :

Faktor yang mungkin menyebabkan distribusi jenis mikroalga adalah pada lokasi
tertentu :

a. Kondisi lingkungan : Kondisi fisik dan kimia lingkungan air, seperti suhu, pH,
kecerahan, salinitas, dan ketersediaan nutrisi, dapat berpengaruh signifikan terhadap
jenis mikro alga yang tumbuh. Setiap jenis mikroalga memiliki preferensi yang
berada terhadap parameter-parameter ini, sehingga kondisi yang cocok akan
mendukung pertumbuhan dan perkembangan jenis tertentu.
b. Kompetisi : Persaingan antar mikroalga dan organisme mikro lainnya dalam sumber
air dapat mempengaruhi komposisi jenis. Jenis yang lebih kompetitif mungkin
mendominasi jika sumber air tersebut memiliki sumber daya yang terbatas.
c. Interaksi Prapredator : Keberadaan prapredator seperti zooplankton atau organisme
lain yang memakan mikro alga dapat mempengaruhi distribusi mikroalga. Jenis
mikroalga yang kurang disukai oleh prapredator dapat mendominasi jika hadir
dalam jumlah yang rendah.
d. Sejarah konolisasi : Sejarah konolisasi atau sejarah aliran air di suatu daerah dapat
mempengaruhi distribusi jenis mikroalga, dapat dibawa oleh aliran dari sumber
yang berbeda, atau jenis tertentu yang mungkin telah mengkonolisasika sumber air
tersebut.
e. Pola cuaca dan iklim : Seperti curah hujan dan suhu air, dapat mempengaruhi
ketersediaan air dalam jumlah tertentu.
f. Manusia dan Aktivitas Antropogenik : seperti, pembuangan limbah, pemggunaan
pupuk, atau polusi, dapat mengubah kondisi lingkungan air dan mempengaruhi jenis
mikroalga yang dapat hidup disana.
DAFTAR PUSTAKA

Awal, J., Tantu, H., & Tenriawaru, E. P. (2014). Identifikasi Alga (Algae) Sebagai
Bioindikator Tingkat Pencemaran Di Sungai Lamasi Kabupaten Luwu. Jurnal
Dinamika, 05(2), 21–34.

Fauziah, S. M., & Laily, A. N. (2015). Identifikasi mikroalga dari divisi chlorophyta di
waduk sumber air jaya dusun krebet Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang.
Bioedukasi: Jurnal Pendidikan Biologi, 8(1), 20–22.

Hadianto. (2014). Biofikasi CO2 Oleh Mikroalga Chlamdomonas Dalam Photobioreaktor


Tubular. Jurnal Reaktor, 37-42.

Kasrina. (2012). RAGAM JENIS MIKROALGA DI AIR RAWA KELURAHAN


BENTIRING PERMAI KOTA BENGKULU SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER
BELAJAR BIOLOGI SMA. Jurnal Exacta, 36-44.

Kimball. (1983). Biologi. Jakarta: Gelora Aksara Pratama.

Darusman, L. K., Riani, E., & Pramudya, B. (n.d.). Model Pengendalian Pencemaran
Perairan Di Danau Maninjau Sumatera Barat.

Pratomo, H. (2017). Kingdom Protozoa dan Filum Porifera. 1, 1–38.

Siregar. (2015). Identifikasi Dominasi Genus Alga pada Air Boezem Morokembrangan
sebagai Sistem High Rate Algae Pond (HRAP). Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-
ITS, 8, 20–22.

Sulisetijono. (2009). BAHAN SERAHAN ALGA

Anda mungkin juga menyukai