Disusun Oleh:
Adila Hanifah Salsabil (1222060001)
Agung Ary Aryanto (1222060002)
Ahmad Maulana Arifin (1222060003)
Ai Rasti Adisti (1222060004)
Aisha Nur Utami D (1222060005)
Aisyah Azzahra A (1222060006)
Akni Jinatun Nurutami (1222060007)
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia pendidikan memberikan dukungan pada
perkembangan dunia kerja, semakin tinggi kompetensi pendidikan yang
dikuasai, maka akan semakin tinggi mendapatkan kesempatan terjun pada
dunia kerja, begitu juga sebaliknya. Perkembangan dunia kerja
membutuhkan tenaga kerja yang semakin profesional dalam penguasaan
kompetensi tertentu untuk setiap profesi pekerjaan. Pendidikan yang di
jalani selama ini untuk perkembangan individu adalah pendidikan formal,
dimana pendidikan formal mememiliki jenjang tertentu, terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Jenjang
pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan
yang dikembangkan.
Setelah lulus pendidikan menengah, seorang anak telah mendapatkan
bekal dalam terjun dunia kerja. Mempunyai kesempatan menciptakan
pekerjaan sendiri atau berwirausaha, dengan kreatifitas masing-masing
individu. Pada umumnya lulusan pendidikan menengah atas akan lebih
memilih melanjutkan pendidikan tinggi, untuk melanjutkan apa yang telah
dipelajari dan didapat selama duduk dibangku pendidikan menengah atas.
Dalam hal ini dikhususkan pada lulusan pendidikan menengah atas kelas
IPA, maka seorang individu akan mempunyai kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan tinggi dengan jurusan Matematika atau IPA
(Biologi, Fisika, dan Kimia), maupun jurusan lain seperti Kedokteran,
Farmasi, dan Kesehatan.
Perguruan tinggi dengan jurusan Matematika atau IPA mempunyai 2
jenis disiplin ilmu. Pertama, ilmu murni dimana akan mempelajari
kompetensi keseluruhan ilmu pengetahuan tersebut. Kedua, ilmu
pendidikan dimana akan mempelajari kompetensi tertentu dari ilmu
pengetahuan tersebut, dan secara khusus ilmu pendidikan yang menjadi 3
bekal utama menjadi seorang guru. Menjadi seorang guru merupakan salah
satu kesempatan individu dalam terjun di dunia kerja, dengan mengamalkan
segala sesuatu yang telah dipelajari, dan dikuasai selama menempuh
pendidikan calon guru. Guru Biologi salah satu dari profesi guru yang
diminati, bahkan dicita-citakan oleh seorang individu.
1
Meski begitu bukan berarti mahasiswa lulusan pendidikan biologi
hanya bisa menjadi guru. Ada beberapa profesi yang dapat dicapai
mahasiswa pendidikan biologi selain menjadi guru misalnya ilmuwan
pendidikan biologi, wirausaha, penulis buku dan lain sebagainya (Sulfemi,
2019).
B. Rumusan Masalah
1. Tantangan apa yang dihadapi mahasiswa lulusan pendidikan biologi?
2. Profesi apa saja yang dapat diraih mahasiswa lulusan pendidikan biologi
selain guru?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui prospek kerja mahasiswa lulusan pendidikan biologi.
2. Memperluas peluang kerja mahasiswa lulusan pendidikan biologi.
3. Memenuhi tugas Bahasa Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu. Kompetensi
guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan,keterampilan, dan
sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggungjawab dalam
melaksanakan tugas. Undang-undang guru dan dosen No. 14 tahun 2005,
dan PP No 19/2005 menyatakan kompetensi guru meliputi kompetensi
kepribadian, pedagogik, professional, dan sosial. Penjabaran tentang jenis-
jenis kompetensi tersebut sebagai berikut (Nurmaliah et al., 2010):
4
pemuda sebagai agen perubahan yang melekat pada pemuda sebagai bagian
dari generasi penerus bangsa, yang harus siap memasuki dunia kerja setelah
lulus.
Lulusan baru dan lulusan baru yang masih menganggur tidak khawatir
jika mereka menganggur, tetapi lulusan baru merasa tidak nyaman mencari
pekerjaan. lulusan baru mencari sumber kecemasan karena tingginya
tingkat pengangguran di kalangan lulusan perguruan tinggi membuat
lulusan baru bertanya-tanya apakah mereka bisa mendapatkan pekerjaan
seperti alumni dan kapan harus menghadapi ujian. Ketakutan muncul karena
keyakinan irasional yang memengaruhi pola pikir, emosi, dan perilaku
siswa (Nur Isnaini, 2015). Faktor Lain yang Mempengaruhi Kecemasan
(Prihastuti & Rahmawati, 2012)
1. Faktor fisik,
2. Trauma dan konflik,
3. Kondisi,
4. Genetik, lingkungan awal yang buruk.
5
proses melamar pekerjaan mahasiswa baru dapat sedemikian rupa sehingga
mengganggu ketenangan dan keseimbangan kesehatan fisik mahasiswa.
Perorangan (Prihastuti & Rahmawati, 2012).
Dengan demikian, pada tatanan global ini seluruh umat manusia di dunia
dihadapkan pada tantangan yang bersumber dari perkembangan global
sebagai akibat pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam kaitan ini diidentifikasi adanya sepuluh tantangan di abad 21 yaitu
6
1. Kecepatan (speed),
2. Kenyamanan (convenience),
3. Gelombang generasi (age wave),
4. Pilihan (choice),
5. Ragam gaya hidup (life style)
6. Kompetisi harga (discounting),
7. Pertambahan nilai (value added)
8. Pelayanan pelanggan (cpustemer service),
9. Teknologi sebagai andalan (techno age),
10. Jaminan mutu (quality control) (Scott, 1988).
7
Globalisasi dalam dunia pendidikan, adalah sebuah proses sejarah yang
panjang. Terjadinya era globalisasi dalam dunia pendidikan, memberi
dampak ganda yaitu dampak yang positif (menguntungkan) dan dampak
yang negatif (merugikan). Dampak yang menguntungkan, adalah memberi
kesempatan kerjasama yang seluas-luasnya di bidang pendidikan kepada
negara-negara di dunia. Namun di sisi lain, jika Indonesia tidak mampu
bersaing di bidang pendidikan dengan negara lain, karena kualitas SDM
yang lemah misalnya, maka konsekuensinya akan merugikan bangsa
Indonesia sendiri.
8
waktu tunggu lulusan untuk memperoleh pekerjaan yang pertama adalah 3
bulan. Mahasiswa Prodi.
Jika kita telah berhasil masuk ke ranah penerbitan buku, kita bisa
menambah wawasan lagi di bidang penulisan. Kita juga bisa menjadi editor
untuk menyunting tulisan yang telah dibuat oleh orang lain.(Suparman, n.d.)
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dunia pendidikan di Indonesia, menghadapi tantangan yang kian
komplek. Isu penting yang sering dikaitkan dengan dunia pendidikan di
Indonesia saat ini adalah, lemahnya daya saing bangsa dan rendahnya
kualitas Sumber Daya Manusia. Melimpahnya sumber daya alam dan
murahnya tenaga kerja bukan lagi menjadi faktor utama yang dapat
menopang keunggulan bangsa. Keunggulan ilmu pengetahuan dan inovasi
teknologilah yang kini menjadi faktor penentu dalam persaingan antar
bangsa yang semakin mengglobal.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
No, U.-U., No, P. P., Nasional, S., Nurmaliah, C., Biologi, P., & Unsyiah, F.
(2010). KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
DALAM MENINGKATKAN GURU BIOLOGI YANG.
Sulfemi, W. B. (2019). Kemampuan pedagogik guru (Vol. 1, Issue 1).
https://osf.io/preprints/inarxiv/wnc47/
Suparman, C. (n.d.). 7 Prospek Kerja Pendidikan Biologi Selain Guru.
Cecepkocep.Com. https://cecepkocep.com/prospek-kerja-pendidikan-biologi/
Zubaidah, N. (2022). Lulusan Jurusan Biologi, Ini Potensi Kerja dan Kisaran
Gajinya. Okezon.Com.
12