Anda di halaman 1dari 15

PELUANG KERJA PENDIDIKAN BIOLOGI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu:
Endah Istiqomah Apriliani, M.Hum.
Epa Paujiah, M.Si

Disusun Oleh:
Adila Hanifah Salsabil (1222060001)
Agung Ary Aryanto (1222060002)
Ahmad Maulana Arifin (1222060003)
Ai Rasti Adisti (1222060004)
Aisha Nur Utami D (1222060005)
Aisyah Azzahra A (1222060006)
Akni Jinatun Nurutami (1222060007)

PROGRAM PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Bahasa Indonesia,
dengan judul, “Peluang Kerja Pendidikan Biologi”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada Endah Istiqomah Apriliani, M.Hum. dan
Epa Paujiah, M.Si. yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca dan kami sebagai penulis.

Bandung, 15 November 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................i


DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I ...............................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..............................................................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................2
BAB II ..............................................................................................................................3
PEMBAHASAN ................................................................................................................3
A. Tantangan yang Dihadapi Mahasiswa Lulusan Pendidikan Biologi .....................3
B. Profesi yang Dapat Diraih Mahasiswa Lulusan Pendidikan Biologi Selain Guru ..8
BAB III ...........................................................................................................................10
PENUTUP ......................................................................................................................10
A. Kesimpulan .......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan dunia pendidikan memberikan dukungan pada
perkembangan dunia kerja, semakin tinggi kompetensi pendidikan yang
dikuasai, maka akan semakin tinggi mendapatkan kesempatan terjun pada
dunia kerja, begitu juga sebaliknya. Perkembangan dunia kerja
membutuhkan tenaga kerja yang semakin profesional dalam penguasaan
kompetensi tertentu untuk setiap profesi pekerjaan. Pendidikan yang di
jalani selama ini untuk perkembangan individu adalah pendidikan formal,
dimana pendidikan formal mememiliki jenjang tertentu, terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Jenjang
pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan
yang dikembangkan.
Setelah lulus pendidikan menengah, seorang anak telah mendapatkan
bekal dalam terjun dunia kerja. Mempunyai kesempatan menciptakan
pekerjaan sendiri atau berwirausaha, dengan kreatifitas masing-masing
individu. Pada umumnya lulusan pendidikan menengah atas akan lebih
memilih melanjutkan pendidikan tinggi, untuk melanjutkan apa yang telah
dipelajari dan didapat selama duduk dibangku pendidikan menengah atas.
Dalam hal ini dikhususkan pada lulusan pendidikan menengah atas kelas
IPA, maka seorang individu akan mempunyai kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan tinggi dengan jurusan Matematika atau IPA
(Biologi, Fisika, dan Kimia), maupun jurusan lain seperti Kedokteran,
Farmasi, dan Kesehatan.
Perguruan tinggi dengan jurusan Matematika atau IPA mempunyai 2
jenis disiplin ilmu. Pertama, ilmu murni dimana akan mempelajari
kompetensi keseluruhan ilmu pengetahuan tersebut. Kedua, ilmu
pendidikan dimana akan mempelajari kompetensi tertentu dari ilmu
pengetahuan tersebut, dan secara khusus ilmu pendidikan yang menjadi 3
bekal utama menjadi seorang guru. Menjadi seorang guru merupakan salah
satu kesempatan individu dalam terjun di dunia kerja, dengan mengamalkan
segala sesuatu yang telah dipelajari, dan dikuasai selama menempuh
pendidikan calon guru. Guru Biologi salah satu dari profesi guru yang
diminati, bahkan dicita-citakan oleh seorang individu.

1
Meski begitu bukan berarti mahasiswa lulusan pendidikan biologi
hanya bisa menjadi guru. Ada beberapa profesi yang dapat dicapai
mahasiswa pendidikan biologi selain menjadi guru misalnya ilmuwan
pendidikan biologi, wirausaha, penulis buku dan lain sebagainya (Sulfemi,
2019).

B. Rumusan Masalah
1. Tantangan apa yang dihadapi mahasiswa lulusan pendidikan biologi?
2. Profesi apa saja yang dapat diraih mahasiswa lulusan pendidikan biologi
selain guru?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui prospek kerja mahasiswa lulusan pendidikan biologi.
2. Memperluas peluang kerja mahasiswa lulusan pendidikan biologi.
3. Memenuhi tugas Bahasa Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tantangan yang Dihadapi Mahasiswa Lulusan Pendidikan Biologi


Dunia pendidikan di Indonesia, menghadapi tantangan yang kian
komplek. Isu penting yang sering dikaitkan dengan dunia pendidikan di
Indonesia saat ini adalah, lemahnya daya saing bangsa dan rendahnya
kualitas Sumber Daya Manusia. Melimpahnya sumber daya alam dan
murahnya tenaga kerja bukan lagi menjadi faktor utama yang dapat
menopang keunggulan bangsa. Keunggulan ilmu pengetahuan dan inovasi
teknologilah yang kini menjadi faktor penentu dalam persaingan antar
bangsa yang semakin mengglobal.
Dalam kehidupan sehari-hari istilah profesi merupakan lawan kata
amatir. Istilah ini populer dalam kegiatan olah raga atau kesenian. Jika orang
melakukan aktivitas hanya sebatas untuk memperoleh kesenangan maka
aktivitasnya termasuk kelompok amatir, sedangkan jika sudah dilakukan
secara bersungguh-sungguh dan memperoleh penghasilan darinya maka
aktivitas dapat dikategorikan sebagai profesi. Sehingga aktivitas kerja yang
tidak memerlukan keahlian khusus diklasifikasikan bukan sebagai profesi.
Karena memerlukan keahlian khusus, perlu perencanaan khusus, perlu
penanganan khusus yang berlandaskan ilmu pengetahuan maka guru harus
profesional.
Dalam konteks yang berbeda profesi sering disejajarkan dengan
kompetensi. Alasanya, karena seserorang yang masuk kategori profesional
seharusnya memiliki kompetensi yang tangguh dalam bidangnya.
Kompetensi itu ditunjukan dengan tingkat penguasaan ilmu dan
kesanggupan untuk menggunakan ilmu pengetahuannya dalam pekerjaan
atau memiliki keterampilan tinggi. Kompetensi merupakan kebulatan
penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang ditampilkan melalui
unjuk kerja. Kepmendiknas No. 045/U/2002 menyebutkan kompetensi
sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam

3
melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu. Kompetensi
guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan,keterampilan, dan
sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggungjawab dalam
melaksanakan tugas. Undang-undang guru dan dosen No. 14 tahun 2005,
dan PP No 19/2005 menyatakan kompetensi guru meliputi kompetensi
kepribadian, pedagogik, professional, dan sosial. Penjabaran tentang jenis-
jenis kompetensi tersebut sebagai berikut (Nurmaliah et al., 2010):

1. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola


pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
pembelajaran, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

2. Kompetensi kepribadian adalah penguasaan atau pemilikan


kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa
sehingga mampu menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak
mulia.

3. Kompetensi professional adalah kemampuan penguasaan materi


pembelajaran secara luas dan mendalam sehingga mampu
membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi.

4. Kompetensi sosial adalah kemampuan berkomunikasi secara


efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Mahasiswa merupakan kelompok intelektual dengan dua karakteristik


yang berbeda: pemuda dan calon intelektual (Prihastuti & Rahmawati,
2012). Setiap mahasiswa harus memiliki gambaran yang berbeda tentang
dunia kerja. Mereka juga berbeda di institusi mana mereka ingin bekerja,
atau keinginan mereka untuk sukses di masa depan dan tidak menganggur.

Mahasiswa milenial harus mampu memanfaatkan teknologi sebagai


ruang keilmuan, dan harus siap menghadapi dunia kerja dan siap menjadi
manusia yang berkemampuan tinggi. maju. Anak muda harus bisa berperan
penting dan memberikan yang terbaik. Hal ini diperkuat dengan peran

4
pemuda sebagai agen perubahan yang melekat pada pemuda sebagai bagian
dari generasi penerus bangsa, yang harus siap memasuki dunia kerja setelah
lulus.

Menurut statistik Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional


(Bappenas) Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia pada
tahun 2020 adalah 134,92 juta perempuan dan diperkirakan 136,14 juta laki-
laki. Berdasarkan komposisi tahunan, 26,3% dari 4.444 penduduk berusia
0-14 tahun, 67,7% penduduk berusia 15-64 tahun, dan 6,2% penduduk
Rusia berusia 65 tahun ke atas (TIM BPS, 2018). Sebanyak 4.444 orang
berusia 15-64 tahun merupakan penduduk usia kerja, termasuk 4.444 pelajar
yang sedang mencari pekerjaan. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh
generasi cerdas adalah memastikan mahasiswa bisa mendapatkan
pekerjaan, bahkan menciptakan lapangan kerja, untuk mengurangi
pengangguran. Ada keunggulan di sini yang perlu ditekankan.

Lulusan baru dan lulusan baru yang masih menganggur tidak khawatir
jika mereka menganggur, tetapi lulusan baru merasa tidak nyaman mencari
pekerjaan. lulusan baru mencari sumber kecemasan karena tingginya
tingkat pengangguran di kalangan lulusan perguruan tinggi membuat
lulusan baru bertanya-tanya apakah mereka bisa mendapatkan pekerjaan
seperti alumni dan kapan harus menghadapi ujian. Ketakutan muncul karena
keyakinan irasional yang memengaruhi pola pikir, emosi, dan perilaku
siswa (Nur Isnaini, 2015). Faktor Lain yang Mempengaruhi Kecemasan
(Prihastuti & Rahmawati, 2012)

1. Faktor fisik,
2. Trauma dan konflik,
3. Kondisi,
4. Genetik, lingkungan awal yang buruk.

Hal ini juga sejalan dengan pernyataan bahwa kecemasan seperti


perasaan terbebani, kecemasan yang memuncak, dan ketakutan selama

5
proses melamar pekerjaan mahasiswa baru dapat sedemikian rupa sehingga
mengganggu ketenangan dan keseimbangan kesehatan fisik mahasiswa.
Perorangan (Prihastuti & Rahmawati, 2012).

Kualifikasi profesi yang mensyaratkan pelamar memiliki pengalaman


kerja juga menjadi perhatian, dan lulusan baru merupakan lulusan yang
belum pernah bekerja sebelumnya. Salah satu faktor yang menyebabkan
kecemasan saat wawancara adalah kurangnya soft skill di antara lulusan. Ini
adalah rasa takut berbicara di depan umum, kemampuan untuk
berkolaborasi, kurangnya pengalaman organisasi, dan rasa takut untuk
memulai sesuatu yang membuat mahasiswa cemas ketika harus menghadapi
wawancara kerja.

Kecemasan saat wawancara bisa disebabkan karena merasa tidak


kompeten, merasa orang lain lebih baik dari Anda, merasa gagal terus
menerus, atau khawatir tidak bisa lulus atau bekerja (Hadi & Zubaidah,
2015). Kecemasan yang tidak dimiliki oleh mahasiswa pascasarjana baru
mengarah pada perilaku negatif dan berusaha menghindari kondisi yang
sama. Perilaku menghindari masalah dalam persaingan kerja dapat
menghalangi individu untuk mendapatkan pekerjaan (Nurjanah, 2018).

Dalam era globalisasi, setiap orang dituntut untuk mampu mengatasi


berbagai masalah yang kompleks sebagai akibat pengaruh perubahan
global. Memasuki abad ke-21 ada empat kecenderungan perubahan yang
akan mempengaruhi pola-pola kehidupan yaitu pertama, perubahan
lingkungan ekonomi, sosial dan pengetahuan dan teknologi; kedua,
perubahan dalam lingkungan kerja; ketiga, perubahan dalam harapan
pelanggan; dan empat, perubahan harapan para pekerja.

Dengan demikian, pada tatanan global ini seluruh umat manusia di dunia
dihadapkan pada tantangan yang bersumber dari perkembangan global
sebagai akibat pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam kaitan ini diidentifikasi adanya sepuluh tantangan di abad 21 yaitu

6
1. Kecepatan (speed),
2. Kenyamanan (convenience),
3. Gelombang generasi (age wave),
4. Pilihan (choice),
5. Ragam gaya hidup (life style)
6. Kompetisi harga (discounting),
7. Pertambahan nilai (value added)
8. Pelayanan pelanggan (cpustemer service),
9. Teknologi sebagai andalan (techno age),
10. Jaminan mutu (quality control) (Scott, 1988).

Bangsa yang mampu membenahi dirinya dengan meningkatkan SDM-


nya, kemungkinan besar akan mampu bersaing dalam kompetisi sehat
tersebut. Di sinilah lembaga tinggi pendidikan, termasuk pendidikan tinggi
swasta diharuskan menampilkan dirinya, apakah ia mampu mendidik dan
menghasilkan para lulusan yang berdaya saing tinggi (qualified) atau justru
mandul dalam menghadapi gempuran berbagai kemajuan dinamika
globalisasi tersebut.

Globalisasi secara populer dimaksudkan sebagai menyebarnya segala


sesuatu secara sangat cepat ke seluruh dunia. Beck, (2000) mengemukakan
bahwa”globalisasi sebagai the compression of the world into a single space
and the intensification of conciousness the world as a whole”. Globalisasi
juga melahirkan global culture (which) is encompassing the world at the
international level.

Globalisasi tidak hanya menyangkut dan berdampak pada bidang


ekonomi, tetapi hampir seluruh elemen kehidupan manusia, maka
globalisasi pun berdampak pada pendidikan tinggi dan perguruan tinggi.
Tampaknya tidak akan lama lagi kekuatan dan gejalanya tidak dapat
dibendung lagi. Pergerakan bebas ilmu pengetahuan dan teknologi yang
merupakan salah satu aspek penting dalam globalisasi tentu akan
menyentuh pula bidang pendidikan, khususnya pendidikan tinggi.

7
Globalisasi dalam dunia pendidikan, adalah sebuah proses sejarah yang
panjang. Terjadinya era globalisasi dalam dunia pendidikan, memberi
dampak ganda yaitu dampak yang positif (menguntungkan) dan dampak
yang negatif (merugikan). Dampak yang menguntungkan, adalah memberi
kesempatan kerjasama yang seluas-luasnya di bidang pendidikan kepada
negara-negara di dunia. Namun di sisi lain, jika Indonesia tidak mampu
bersaing di bidang pendidikan dengan negara lain, karena kualitas SDM
yang lemah misalnya, maka konsekuensinya akan merugikan bangsa
Indonesia sendiri.

Oleh karenanya, tantangan Indonesia di bidang pendidikan pada masa


yang akan datang ialah meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif
dengan mengandalkan pada kemampuan SDM, teknologi, dan manajemen
tanpa mengurangi keunggulan komparatif yang telah dimiliki bangsa kita.
Tantangan perguruan tinggi di era global adalah ditandai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang penuh dengan
persaingan. Cepat atau lambat, perguruan tinggi di Indonesia yang akan
datang, harus menghadapi peningkatan kualitas perguruan tinggi selaku
lembaga pendidikan yang harus menghasilkan SDM yang berkualitas dan
memiliki keunggulan dalam berbagai aspek kehidupan (Kadarisman, 2017).

B. Profesi yang Dapat Diraih Mahasiswa Lulusan Pendidikan Biologi


Selain Guru
Biologi adalah ilmu yang sangat luas dengan studi, karena mencakup
semua organisme yang ada di seluruh permukaan bumi. sangat luas dalam
bidang biologi, maka bidang biologi dibentuk agar lebih mudah dipelajari.
Setiap bidang Biologi memiliki fitur yang dikembangkan seperti Peluang
Usaha Mahasiswa Biologi dan Pendidikan Biologi.

Delapan puluh dua persen (82%) alumni Prodi Pendidikan Biologi


bekerja pada Bidang yang relevan yaitu menjadi Guru Biologi, Dosen, Guru
IPA, Peneliti, Pengelola Lab dan Pengusaha dibidang Biologi dan Rata-rata

8
waktu tunggu lulusan untuk memperoleh pekerjaan yang pertama adalah 3
bulan. Mahasiswa Prodi.

Cabang biologi yang mempelajari tumbuhan adalah botani. Salah satu


dari peluang bisnis yang dapat dikembangkan di bidang botani adalah
menciptakan tanaman hias. Siswa kreatif dapat melakukan eksperimen atau
penelitian berdasarkan pengetahuan genetik. Selain itu, tumbuhan juga
dapat dipahat sesuai keahlian pembuatnya dan menjadi nilai seni yang
indah. Dalam hal ini mahasiswa tidak hanya melakukan penelitian dan
observasi, tetapi juga dapat membentuk karya seni yang bernilai ekonomis
dengan harapan akan menghasilkan varietas dan spesies baru (Afriadi &
Yuni, 2018).

Profesi yang bisa dilakukan oleh mahasiswa lulusan Pendidikan biologi


adalah sebagai penulis buku, kemampuan kita di bidang Biologi tentu saja
tidak perlu diragukan lagi setelah lulus nanti. Untuk mengaplikasikan ilmu
yang kita pelajari tidak hanya dengan menjadi guru atau dosen saja, kita
juga bisa menjadi seorang penulis buku di bidang Biologi.

Misalnya dengan menulis buku pelajaran Biologi yang akan dipakai


oleh siswa di sekolah. Jika belum bisa menulis buku, kita juga bisa memulai
terlebih dahulu dengan menulis buku elektronik (ebook).

Jika kita telah berhasil masuk ke ranah penerbitan buku, kita bisa
menambah wawasan lagi di bidang penulisan. Kita juga bisa menjadi editor
untuk menyunting tulisan yang telah dibuat oleh orang lain.(Suparman, n.d.)

Prospek kerja Biologi yang terakhir yaitu menjadi seorang konsultan,


baik full time atau freelance. Karirnya bisa dimulai sebagai konsultan untuk
konservasi lingkungan, atau bisa juga di bagian research and development
suatu perusahaan. Bekal ilmu yang telah dimiliki akan sangat berguna
dengan profesi ini (Zubaidah, 2022).

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dunia pendidikan di Indonesia, menghadapi tantangan yang kian
komplek. Isu penting yang sering dikaitkan dengan dunia pendidikan di
Indonesia saat ini adalah, lemahnya daya saing bangsa dan rendahnya
kualitas Sumber Daya Manusia. Melimpahnya sumber daya alam dan
murahnya tenaga kerja bukan lagi menjadi faktor utama yang dapat
menopang keunggulan bangsa. Keunggulan ilmu pengetahuan dan inovasi
teknologilah yang kini menjadi faktor penentu dalam persaingan antar
bangsa yang semakin mengglobal.

Delapan puluh dua persen (82%) alumni Prodi Pendidikan Biologi


bekerja pada Bidang yang relevan yaitu menjadi Guru Biologi, Dosen, Guru
IPA, Peneliti, Pengelola Lab dan Pengusaha dibidang Biologi dan Rata-rata
waktu tunggu lulusan untuk memperoleh pekerjaan yang pertama adalah 3
bulan. Mahasiswa Prodi.

Dari berbagai sumber yang telah dikemukakan di atas, dapat dipahami


bahwa mahasiswa fresh graduate cenderung lebih cemas menghadapi proses
melamar kerja dibanding menganggur. Hal ini disebabkan banyak faktor
yaitu kurangnya soft skill yang dimiliki mahasiswa, kurangnya informasi
mengenai pekerjaan dan kurangnya kepercayaan terhadap kemampuan diri
sendiri. Soft skill yang harusnya dimiliki oleh lulusan universitas semasa
kuliah, antara lain bidang komputer, Bahasa Inggris, pelatihan
enterpreneurship, leadership dan ketenagakerjaan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Afriadi, R., & Yuni, R. (2018). Pengembangan Jiwa Bioentrepreneur Mahasiswa


Biologi. Jurnal Biolokus, 1(2), 123.
https://doi.org/10.30821/biolokus.v1i2.353
Kadarisman, M. (2017). Tantangan Perguruan Tinggi Dalam Era Persaingan
Global. Sociae Polites, 3–20. https://doi.org/10.33541/sp.v1i1.459
Nurjanah, A. S. (2018). Kecemasan Mahasiswa Fresh Graduate Dalam Melamar
Pekerjaan. Al-Ittizaan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 1(2), 35.
https://doi.org/10.24014/0.879160
Nurmaliah, C., Dunia, P., Manusia, S. D., Tilaar, M., Uud, P., Indonesia, P. R.,

11
No, U.-U., No, P. P., Nasional, S., Nurmaliah, C., Biologi, P., & Unsyiah, F.
(2010). KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
DALAM MENINGKATKAN GURU BIOLOGI YANG.
Sulfemi, W. B. (2019). Kemampuan pedagogik guru (Vol. 1, Issue 1).
https://osf.io/preprints/inarxiv/wnc47/
Suparman, C. (n.d.). 7 Prospek Kerja Pendidikan Biologi Selain Guru.
Cecepkocep.Com. https://cecepkocep.com/prospek-kerja-pendidikan-biologi/
Zubaidah, N. (2022). Lulusan Jurusan Biologi, Ini Potensi Kerja dan Kisaran
Gajinya. Okezon.Com.

12

Anda mungkin juga menyukai