Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ETIKA PROFESI KEGURUAN

PROFESI GURU DAN PERSAINGAN GLOBAL

Diajukan guna memenuhi tugas Matakuliah Etika Profesi Keguruan

Dosen Pengampu : Dr. H. Abd. Muis Thabrani, MM.

Kelompok 10

Disusun Oleh :

Luxman Al Farades T20182105

Maulia Yasminah Zakiyyah T20182113

Vivi Andriani T20182118

PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berisikan tentang “Profesi
Guru dan Persaingan Global” tepat pada waktunya.

Shalawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada Rasulullah SAW.


yang telah membawa kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman ilmu pengetahuan
yang menjadikan manusia cerdas dan berwawasan luas.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak


kekurangan, serta tidak terlepas dari berbagai macam kendala, keterbatasan ilmu,
dan referensi. Oleh karena itu, penulis masih mengharapkan saran dari berbagai
pihak sehingga makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat serta
menambah wawasan bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya. Aamiin.

Jember, 21 November 2020

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN...........................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Profesi Guru............................................................................5


B. Syarat-syarat Profesi Guru........................................................................7
C. Prinsip-Prinsip Guru..................................................................................9
D. Pengertian dan Karakteristik Era Global...................................................10
E. ...................................................................................................................

BAB 3 PENUTUP

A. KESIMPULAN.........................................................................................
B. SARAN......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini, Indonesia harus mampu meningkatkan mutu


pendidikan, sehingga tidak kalah bersaing dengan negara lain. Negara kita harus
mencetak orang-orang yang berjiwa mandiri dan mampu berkompetisi di tingkat
dunia. Saat ini, Indonesia membutuhkan orang-orang yang dapat berfikir secara
efektif, efisien dan juga produktif. Hal tersebut dapat diwujudkan jika kita
mempunyai tenaga pendidik yang handal dan mampu mencetak generasi bangsa
yang pintar dan bermoral.

Guru merupakan komponen pendidikan yang sangat berperan penting


dalam kegiatan belajar mengajar. Kedudukan guru merupakan posisi yang penting
dalam dunia pendidikan khususnya di lembaga pendidikan formal. Oleh karena
itu, kebijakan sertifikasi bagi guru dan dosen memang suatu langkah yang
strategis untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Guru yang
profesional adalah guru yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam
bidang keguruan sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai
guru dengan kemampuan maksimal.

B. RUMUSAN MASALAH

A. Apa pengertian profesi guru ?


B. Apa saja syarat-syarat profesi guru ?
C. Apa saja prinsip-prinsip guru ?
D. Apa pengertian Era global dan karakteristiknya ?
E.

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian profesi guru.


2. Untuk mengetahui dan memahami tentang syarat-syarat profesi guru.

4
3. Untuk mengetahui dan memahami tentang prinsip-prinsip profesi guru.
4. Untuk mengetahui dan memahami tentang pengertian era global dan
karakteristiknya.
5. Untuk mengetahui dan memahami tentang

5
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Profesi Guru


1. Pengertian Profesi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Profesi adalah adalah bidang
pekerjaanyang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan
sebagainya) tertentu. Professional adalah (1) bersangkutan dengan profesi (2)
memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, dan (3)
mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya. Profesionalisasi
adalah proses membuat sutau badan organisasi agar menjadi
profesional(Depdiknas, 2005 : 897).
Djam’an Satori (2007: 1.3-1.4) menyatakan bahwa “Profesi adalah suatu
jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise) dari para
anggotanya”. Artinya, suatu profesi tidak bisa dilakukan oleh sembarang
orang. Orang yang menjalankan suatu profesi harus mempunyai keahlian
khusus dan memiliki kemampuan yang ddapat dari pendidikan khusus bagi
profesi tersebut.
Menurut Djam’an Satori (2007: 1.4), “Profesional menunjuk pada dua
hal. Pertama, orang yang menyandang suatu profesi, misalnya, “Dia seorang
profesional”. Kedua, penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaannya
yang sesuai dengan profesinya.
Menurut Djam’an Satori (2007:14), menyebutkan “Profesionalisme
menunjuk pada komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan
kemampuan profesionalannya dan terus menerus mengembangkan strategi-
strategi yang digunakan dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan
profesinya”.

2. Pengertian Profesi Guru


Guru adalah sosok pendidik yang sebenarnya. Dalam UU RI Nomor 14
Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 1 disebutkan bahwa guru adalah

6
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.
Profesi sebagai seorang guru harus dipandang dari beberapa sisi kehidupan
secara luas. Sejumlah rekomendasi menurut Oemar Hamalik (2002: 6) yang
dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
a. Peranan pendidikan harus dilihat dalam konteks pembangunan secara
menyeluruh, yang bertujuan membentuk manusia sesuai dengan cita-cita
bangsa.
b. Hasil pendidikan mungkin tidak bisa dilihat dan dirasakan dalam waktu
singkat, tetapi baru dilihat dalam jangka waktu yang lama, bahkan
mungkin setelah satu generasi.
c. Sekolah adalah suatu lembaga profesional yang bertujuan membentuk
anak didik menjadi manusia dewasa yang berkepribadian matang dan
tangguh, yang dapat bertanggung jawab terhadap masyarakat dan
terhadap dirinya.
d. Sesuai dengan hakikat dan kriteri profesi yang telah dijelaskan di depan,
jelas bahwa pekerjaan guru harus dilakukan oleh orang yang bertugas
selaku guru.
Sebagai konsekuensi logis dari pertimbangan tersebut, setiap guru harus
memiliki kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi
kemasyarakatan.

B. Syarat-syarat Profesi Guru


Guru Indonesia menyadari bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan Negara serta kemanusiaan pada
umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa pancasila dan setia pada Undang-
Undang Dasar 1945, turut bertanggung jawab atas terwujudnya cita-cita
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Khusus untuk jabatan guru,

7
National EducationAssociation (NEA) tahun 1948, maka profesi guru
memerlukan persyaratan/kriteria khusus yaitu:
a. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual
Jabatan guru memenuhi kriteria ini, karena mengajar melibatkan
upaya yang sifatnya sangat didominasi kegiatan intelektual. Selanjutnya,
kegiatan yang dilakukan anggota profesi adalah dasar bagi persiapan dari
semua kegiatan profesional lainnya.
b. Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus
Anggota suatu profesi menguasai bidang ilmu yang membangun
keahlian mereka dan melindungi masyarakat dari penyalahgunaan,
amatiran yang tidak terdidik, dan kelompok tertentu yang ingin mencari
keuntungan. Namun, belum ada kesepakatan tentang bidang ilmu khusus
yang melatari pendidikan atau keguruan (Ornstein dan Levine, dalam
Soetjipto dan Kosasi, 2004:19).
c. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama (dibandingkan
dengan pekerjaan yang memerlukan latihan umum belaka)
Terdapat perselisihan pendapat mengenai hal yang membedakan
jabatan profesional dan non-profesional yaitu dalam penyelesaian
pendidikan melalui kurikulum. Pertama, yakni pendidikan melalui
perguruan tinggi disediakan untuk jabatan profesional, sedangkan yang
kedua yakni pendidikan melalui pengalaman praktek bagi jabatan non-
profesional (Ornstein dan Levine, 2004:21)
d. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan
Jabatan guru cenderung menunjukkan bukti yang kuat sebagai
jabatan profesional, sebab hampir tiap tahun guru melakukan kegiatan
latihan profesional, baik yang mendapatkan penghargaan kredit maupun
tidak. Justru disaat sekarang ini bermacam-macam pendidikan profesional
tambahan diikuti guru dalam menyetarakan dirinya dengan kualifikasi
yang ditetapkan.
e. Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen.

8
Diluar negeri barangkali syarat jabatan guru sebagai karier
permanen merupakan titik yang paling lemah dalam menuntut bahwa
mengajar adalah jabatan profesional. Banyak guru baru yang hanya
bertahan selama satu atau dua tahun saja pada profesi mengajar, setelah
itu mereka pindah kerja kebidang lain yang lebih menjanjikan bayaran
yang lebih tinggi.
f. Jabatan yang menentukan baku (standarnya) sendiri
Karena jabatan guru menyangkut hajat orang banyak, maka baku
untuk jabatan guru ini sering tidak diciptakan oleh anggota profesi
sendiri. Baku jabatan guru masih sangat banyak diatur oleh pihak
pemerintah, atau pihak lain yang menggunakan tenaga guru tersebut
seperti yayasan pendidikan swasta.
g. Jabatan yang lebih mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi
Jabatan mengajar adalah jabatan yang mempunyai nilai sosial yang
tinggi. Guru yang baik akan sangat berperan dalam mempengaruhi
kehidupan yang lebih baik dari warga Negara masa depan. Jabatan guru
telah terkenal secara universal sebagai suatu jabatan yang anggotanya
termotivasi oleh keinginan untuk membantu orang lain, bukan disebabkan
oleh keuntungan ekonomi ataupun keuangan.
h. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin
erat

C. Prinsip-prinsip Profesi Guru


Profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan
berdasar-kan prinsip-prinsip, yaitu memiliki :
a. Bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.
b. Komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan,
dan akhlak mulia.
c. Kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang
tugas.
d. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.

9
e. Tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan.
f. Penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja.
g. Kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan
dengan belajar sepanjang hayat.
h. Jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan,
dan
i. Organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang
berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.

D. Era Global: Pengertian Dan Karakteristik


Era global adalah sebuah perubahan sosial, berupa bertambahnya
keterkaitan di antara masyarakat dan elemen-elemen yang terjadi akibat
transkulturasi perkembangan tekonologi di bidang transportasi dan
komunikasi yang memfasilitasi pertukaran budaya dan ekonomi internasional.
Globalisasi juga dimaknai dengan gerakan mendunia, yaitu suatu
perkembangan pembentukan system dan nilai-nilai kehidupan yang bersifat
global. Setidaknya terdapat tiga Karakteristik masyarakat di abad 21, yaitu:
1. Masyarakat Teknologi
Masyarakat teknologi yang dimaksud adalah suatu masyarakat
yang telah melek teknologi dan menggunakan berbagai aplikasi teknologi,
sehingga dapat mengubah cara berpikir, bertindak bahkan mengubah
bentuk dan pola hidup manusia yang sama sekali berlainan dengan
kehidupan sebelumnya.
Dalam masyarakat seperti itu, peran pendidikan dan guru sangat
penting dan strategis, terutama dalam memberikan bimbingan, dorongan,
Semangat, fasilitas kepada masyarakat dan peserta didik untuk
memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan menggunakan teknologi.
Selain itu, tidak kalah pentingnya adalah peran pendidikan dalam
memberikan arahan dan bimbingan agar penguasaan teknologi tidak
menjadi bumerang bagi masyarakat, yang disebabkan kurangnya
penghayatan terhadap etika.

10
Pendidikan dan guru dapat menumbuhkan pemahaman etika yang
benar, agar kehidupan manusia tidak terancam oleh karena kemajuan
teknologi itu sendiri. Manakala pendidikan mengisyaratkan adanya
keharusan peserta didik untuk menguasai teknologi, maka tentu tidak
kalah pentingnya peran guru itu sendiri untuk lebih dulu menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi agar dapat memberikan pengetahuan dan
keterampilan teknologi ter-update kepada peserta didiknya.
2. Masyarakat Terbuka
Lahirnya teknologi komunikasi yang demikian maju, membuat
dunia menjadi satu seolah tanpa sekat, sehingga komunikasi antar pribadi
menjadi makin dekat dan hampir tanpa hambatan, yang pada akhirnya
melahirkan masyarakat terbuka. Dalam masyarakat terbuka, antara bangsa
satu dengan bangsa lain dapat saling mempengaruhi dalam berbagai hal,
termasuk mempengaruhi budaya bangsa lain. Hal itu mengancam
kehidupan masyarakat lain oleh karena adanya kemungkinan penguasaan
atau dominasi oleh mereka yang lebih kuat, yang berprestasi dan yang
memiliki modal terhadap masyarakat yang lemah, tidak berdaya dan
miskin.
Untuk itu, dalam masyarakat terbuka diperlukan manusia yang
mampu mengembangkan kapasitasnya agar menjadi manusia dan bangsa
yang kuat, ulet, kreatif, disiplin, dan berprestasi, sehingga tidak menjadi
korban dan tertindas oleh zaman yang penuh dengan persaingan. Dalam
konteks ini peran pendidikan sangat penting untuk meningkatkan harkat
dan martabat suatu masyarakat dan bangsa, agar tidak menjadi bangsa
pelayan yang dapat diperintah bangsa lain. Sangat ironis bila bangsa kita
yang besar ini tidak mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain, yang
hanya mengandalkan kuantitas tanpa kualitas.
3. Masyarakat Madani
Masyarakat madani merupakan wujud dari suatu masyarakat
terbuka, di mana setiap individu mempunyai kesempatan yang sama
untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan menggunakan

11
teknologi, berkarya, berprestasi dan memberikan sesuatu sesuai dengan
kapasitasnya.
Masyarakat madani tumbuh berkembang dalam suatu masyarakat
yang saling menghormati, bukan atas dasar asal-usul atau keturunan,
tetapi berdasarkan pada kemampuan individual, memiliki toleransi dan
tanggungjawab terhadap kehidupan pribadi maupun masyarakatnya, serta
menjunjung tinggi rasa kebersamaan untuk mencapai kesejahteraan
bersama. Masyarakat madani tumbuh dan berkembang bukan dengan
sendirinya dan bukan tanpa upaya terencana, tetapi masyarakat yang
dibangun melalui pendidikan. Kunci terwujudnya masyarakat madani
adalah pendidikan, karena melalui pendidikan dapat dibangun
sumberdaya yang berkualitas dengan kepribadian yang sesuai dengan
budaya serta kesadaran individu hidup berdampingan untuk mencapai
tujuan bersama.

E.

12
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kita sebagai seorang pendidik harus cekatan dalam menghadapi persoalan


yang ada, terutama pada perubahan-perubahan IPTEK yang telah bermunculan.
Sebagai bukti bahwa kita sebagai seorang pendidik dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan dan zaman yang sekarang, yaitu di era globalisasi ini.

Mengapa guru dituntut agar dapat menaklukkan tantangan-tantangan yang


ada, dikarenakan demi memajukan serta membimbing para peserta didik ke arah
yang baik, yang diharapkan oleh bangsa ini, yaitu sebagai generasi penerus bangsa
yang kreatif, inovatif dan lain sebagainya.

Maka, mari kita benahi diri kita semua untuk menghadapi permasalahan-
permasalahan yang baru, yang akan muncul di hadapan kita sebagai seorang
pendidik, agar kita dapat menjadi teladan bagi anak-anak kita dan peserta didik
kita, menuju kepada masa depan yang lebih cerah lagi kedepannya dan sukses.

B. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok pembahasan dalam mkalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahan karena keterbatasan pengetahuan dan kekurangan rujukan atau
referensi yang berhubungan dengan judul maklaah yang kami susun.
Kami Selaku penulis banyak berharap para pembaca berkenan
memberikan kritik dan saran yang membangun demi tercapainya kesempurnaa
makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA
Fitri Oviyanti. 2013. Tantangan Pengembangan Pendidikan Keguruan di era
Global. Pendidikan Islam. 7(2): 269-271

14

Anda mungkin juga menyukai