Kelompok 10
Disusun Oleh :
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berisikan tentang “Profesi
Guru dan Persaingan Global” tepat pada waktunya.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat serta
menambah wawasan bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya. Aamiin.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN...........................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
A. KESIMPULAN.........................................................................................
B. SARAN......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
4
3. Untuk mengetahui dan memahami tentang prinsip-prinsip profesi guru.
4. Untuk mengetahui dan memahami tentang pengertian era global dan
karakteristiknya.
5. Untuk mengetahui dan memahami tentang
5
BAB 2
PEMBAHASAN
6
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.
Profesi sebagai seorang guru harus dipandang dari beberapa sisi kehidupan
secara luas. Sejumlah rekomendasi menurut Oemar Hamalik (2002: 6) yang
dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
a. Peranan pendidikan harus dilihat dalam konteks pembangunan secara
menyeluruh, yang bertujuan membentuk manusia sesuai dengan cita-cita
bangsa.
b. Hasil pendidikan mungkin tidak bisa dilihat dan dirasakan dalam waktu
singkat, tetapi baru dilihat dalam jangka waktu yang lama, bahkan
mungkin setelah satu generasi.
c. Sekolah adalah suatu lembaga profesional yang bertujuan membentuk
anak didik menjadi manusia dewasa yang berkepribadian matang dan
tangguh, yang dapat bertanggung jawab terhadap masyarakat dan
terhadap dirinya.
d. Sesuai dengan hakikat dan kriteri profesi yang telah dijelaskan di depan,
jelas bahwa pekerjaan guru harus dilakukan oleh orang yang bertugas
selaku guru.
Sebagai konsekuensi logis dari pertimbangan tersebut, setiap guru harus
memiliki kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi
kemasyarakatan.
7
National EducationAssociation (NEA) tahun 1948, maka profesi guru
memerlukan persyaratan/kriteria khusus yaitu:
a. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual
Jabatan guru memenuhi kriteria ini, karena mengajar melibatkan
upaya yang sifatnya sangat didominasi kegiatan intelektual. Selanjutnya,
kegiatan yang dilakukan anggota profesi adalah dasar bagi persiapan dari
semua kegiatan profesional lainnya.
b. Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus
Anggota suatu profesi menguasai bidang ilmu yang membangun
keahlian mereka dan melindungi masyarakat dari penyalahgunaan,
amatiran yang tidak terdidik, dan kelompok tertentu yang ingin mencari
keuntungan. Namun, belum ada kesepakatan tentang bidang ilmu khusus
yang melatari pendidikan atau keguruan (Ornstein dan Levine, dalam
Soetjipto dan Kosasi, 2004:19).
c. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama (dibandingkan
dengan pekerjaan yang memerlukan latihan umum belaka)
Terdapat perselisihan pendapat mengenai hal yang membedakan
jabatan profesional dan non-profesional yaitu dalam penyelesaian
pendidikan melalui kurikulum. Pertama, yakni pendidikan melalui
perguruan tinggi disediakan untuk jabatan profesional, sedangkan yang
kedua yakni pendidikan melalui pengalaman praktek bagi jabatan non-
profesional (Ornstein dan Levine, 2004:21)
d. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan
Jabatan guru cenderung menunjukkan bukti yang kuat sebagai
jabatan profesional, sebab hampir tiap tahun guru melakukan kegiatan
latihan profesional, baik yang mendapatkan penghargaan kredit maupun
tidak. Justru disaat sekarang ini bermacam-macam pendidikan profesional
tambahan diikuti guru dalam menyetarakan dirinya dengan kualifikasi
yang ditetapkan.
e. Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen.
8
Diluar negeri barangkali syarat jabatan guru sebagai karier
permanen merupakan titik yang paling lemah dalam menuntut bahwa
mengajar adalah jabatan profesional. Banyak guru baru yang hanya
bertahan selama satu atau dua tahun saja pada profesi mengajar, setelah
itu mereka pindah kerja kebidang lain yang lebih menjanjikan bayaran
yang lebih tinggi.
f. Jabatan yang menentukan baku (standarnya) sendiri
Karena jabatan guru menyangkut hajat orang banyak, maka baku
untuk jabatan guru ini sering tidak diciptakan oleh anggota profesi
sendiri. Baku jabatan guru masih sangat banyak diatur oleh pihak
pemerintah, atau pihak lain yang menggunakan tenaga guru tersebut
seperti yayasan pendidikan swasta.
g. Jabatan yang lebih mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi
Jabatan mengajar adalah jabatan yang mempunyai nilai sosial yang
tinggi. Guru yang baik akan sangat berperan dalam mempengaruhi
kehidupan yang lebih baik dari warga Negara masa depan. Jabatan guru
telah terkenal secara universal sebagai suatu jabatan yang anggotanya
termotivasi oleh keinginan untuk membantu orang lain, bukan disebabkan
oleh keuntungan ekonomi ataupun keuangan.
h. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin
erat
9
e. Tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan.
f. Penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja.
g. Kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan
dengan belajar sepanjang hayat.
h. Jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan,
dan
i. Organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang
berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
10
Pendidikan dan guru dapat menumbuhkan pemahaman etika yang
benar, agar kehidupan manusia tidak terancam oleh karena kemajuan
teknologi itu sendiri. Manakala pendidikan mengisyaratkan adanya
keharusan peserta didik untuk menguasai teknologi, maka tentu tidak
kalah pentingnya peran guru itu sendiri untuk lebih dulu menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi agar dapat memberikan pengetahuan dan
keterampilan teknologi ter-update kepada peserta didiknya.
2. Masyarakat Terbuka
Lahirnya teknologi komunikasi yang demikian maju, membuat
dunia menjadi satu seolah tanpa sekat, sehingga komunikasi antar pribadi
menjadi makin dekat dan hampir tanpa hambatan, yang pada akhirnya
melahirkan masyarakat terbuka. Dalam masyarakat terbuka, antara bangsa
satu dengan bangsa lain dapat saling mempengaruhi dalam berbagai hal,
termasuk mempengaruhi budaya bangsa lain. Hal itu mengancam
kehidupan masyarakat lain oleh karena adanya kemungkinan penguasaan
atau dominasi oleh mereka yang lebih kuat, yang berprestasi dan yang
memiliki modal terhadap masyarakat yang lemah, tidak berdaya dan
miskin.
Untuk itu, dalam masyarakat terbuka diperlukan manusia yang
mampu mengembangkan kapasitasnya agar menjadi manusia dan bangsa
yang kuat, ulet, kreatif, disiplin, dan berprestasi, sehingga tidak menjadi
korban dan tertindas oleh zaman yang penuh dengan persaingan. Dalam
konteks ini peran pendidikan sangat penting untuk meningkatkan harkat
dan martabat suatu masyarakat dan bangsa, agar tidak menjadi bangsa
pelayan yang dapat diperintah bangsa lain. Sangat ironis bila bangsa kita
yang besar ini tidak mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain, yang
hanya mengandalkan kuantitas tanpa kualitas.
3. Masyarakat Madani
Masyarakat madani merupakan wujud dari suatu masyarakat
terbuka, di mana setiap individu mempunyai kesempatan yang sama
untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan menggunakan
11
teknologi, berkarya, berprestasi dan memberikan sesuatu sesuai dengan
kapasitasnya.
Masyarakat madani tumbuh berkembang dalam suatu masyarakat
yang saling menghormati, bukan atas dasar asal-usul atau keturunan,
tetapi berdasarkan pada kemampuan individual, memiliki toleransi dan
tanggungjawab terhadap kehidupan pribadi maupun masyarakatnya, serta
menjunjung tinggi rasa kebersamaan untuk mencapai kesejahteraan
bersama. Masyarakat madani tumbuh dan berkembang bukan dengan
sendirinya dan bukan tanpa upaya terencana, tetapi masyarakat yang
dibangun melalui pendidikan. Kunci terwujudnya masyarakat madani
adalah pendidikan, karena melalui pendidikan dapat dibangun
sumberdaya yang berkualitas dengan kepribadian yang sesuai dengan
budaya serta kesadaran individu hidup berdampingan untuk mencapai
tujuan bersama.
E.
12
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Maka, mari kita benahi diri kita semua untuk menghadapi permasalahan-
permasalahan yang baru, yang akan muncul di hadapan kita sebagai seorang
pendidik, agar kita dapat menjadi teladan bagi anak-anak kita dan peserta didik
kita, menuju kepada masa depan yang lebih cerah lagi kedepannya dan sukses.
B. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok pembahasan dalam mkalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahan karena keterbatasan pengetahuan dan kekurangan rujukan atau
referensi yang berhubungan dengan judul maklaah yang kami susun.
Kami Selaku penulis banyak berharap para pembaca berkenan
memberikan kritik dan saran yang membangun demi tercapainya kesempurnaa
makalah ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
Fitri Oviyanti. 2013. Tantangan Pengembangan Pendidikan Keguruan di era
Global. Pendidikan Islam. 7(2): 269-271
14