Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

METODE TILAWATI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Pembelajaran Al-Qur’an yang diampu oleh
Dosen Ibanah Suhrowardiyah,M.Th,I

Disusun oleh:
Muhammad Adil Mubarok (U20181030)
Muhammad Farouq Auni S. (U20181014)
Nuzilaturrizqo (U20181086)

PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. kepada penyusun
sehingga penyusun rampung dalam penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas makalah
Metode Pembelajaran Al- Qur’an yang membahas tentang Metode Tilawati.
Shalawat berbingkaikan salam tak pernah lupa penyusun haturkan kepada nabi kita Nabi
Muhammad SAW, karena beliaulah yang mengentaskan penyusun dari zaman yang begitu kelam
ke zaman yang terang benderang.
Terima kasih kepada semua pihak yang membantu tersususnnya makalah ini.Terima
kasih Dosen Ibanah Suhrowardiyah,M.Th,I selaku dosen mata kuliah Metode Pembelajaran Al-
Qur’an yang telah membantu penyusun dalam pengarahan sistematika makalah ini.

Akhir kata, walaupun penyusun sudah semaksimal mungkin menyusun makalah ini secara
sempurna, namun penyusun sangat menyadari bahwa sifat sempurna hanya milik Sang Pencipta.
Karenanya kritik dan saran yang membangun sangatlah penyusun perlukan agar lebih baik lagi
kedepannya.

Jember,13November2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang..........................................................................................................1
2. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
3. Tujuan.......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengerian Metode Tilawati.......................................................................................2
2. Metode Pembelajaran Tilawati.................................................................................3
3. Kekurangan dan kelebihan Metode Tilawati............................................................5
BAB III PENUTUP
Kesimpulan...................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Al Qur’an adalah mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui
perantaraan Malaikat Jibril. Sebagai mukjizat, membaca Al Qur ’an dapat dijadikan petunjuk
dalam hidup dan yang membacanya saja sebagai ibadah. Akan tetapi, di saat bersama an pula,
membaca Al Qur’an harus diimbangi dengan cara membaca dengan baik dan benar (tajwid).
Tujuan Allah menurunkan Al Qur’an adalah sebagai hidayah bagi manusia di dalam
mengarungi kehidupan di dunia secara baik, rahmat bagi seluruh alam semesta, sebagai petunjuk
di antara yang hak dan yang batil, serta sebagai penjelas terhadap segala sesuatu, akhlak,
moralitas, dan etika-etika yang patut dipraktikan manusia dalam kehidupan mereka.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut dan seiring dengan kemajuan zaman, tantangan
orang tua semakin berat dalam mendidik anak-anaknya. Karena orang tua dituntut untuk bisa
mendidik anak-anaknya dengan berbagai macam ilmu agama Islam.
Dalam membaca Al Qur’an tentunya tidak boleh asal baca dan harus berhati-hati, sebab
ketika salah dalam cara pengucapan makhroj maupun tajwidnya akan mempengaruhi arti dari Al
Qur’an sendiri. Untuk itu diperlukan metode yang cocok agar peserta didik bisa membaca Al
Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan hukum bacaannya. Salah satu metode membaca Al
Qur’an adalah Metode Baghdadiyah.

B Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian Metode Baghdadiyah ?
2. Bagaimana Metode Pembelajaran Baghdadiyah ?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan Metode Baghdadiyah ?

C Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Metode Baghdadiyah
2. Untuk mengetahui Metode Pembelajaran Baghdadiyah
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Metode Baghdadiyah

1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Metode Tilawati
Tilawati dalah sebuah buku panduan belajar membaca Al-Qur‟an yang kemudian disebut
Metode Tilawati yang terdiri dari 6 jilid. Secara khas buku ini menggunakan pendekatan klasikal
dan baca simak secara seimbang. Untuk kepentingan memperoleh manfaat besar dalam
mendongkrak akselerasi pemasyarakatan Al-Qur’an tersebut, maka menjadi suatu keharusan agar
para pengguna memahami beberapa prinsip. Nama Tilawati (Indonesia: bacaanku) adalah
merupakan ruh do’a para penyusun agar kiranya Alloh mentakdir Al-Qur ’an menjadi bacaan
nomor pertama dan utama bagi ummat Islam. 1 Disusun oleh 4 orang aktivis Guru Al-Qur’an dan
motor penggerak gerakan TK / TP Al-Qur’an Jawa Timur mulai tahun 1990. Diantaranya yakni,
KH. Masrur Masyhud, S.Ag lahir di Jombang pada 10 Desember 1953. Seorang Musaddid dan
penggerak TK / TP Al-Qur’an JawaTimura di zona Timur, tim sepuh/tua LPTQ Bondowoso,
pendiri dan direktur pertama Lembaga Pembinaan dan Pengembangan TK Al-Qur’an
Bondowoso, sebagai guru Al-Qur‟an di sekolah Islam favorit di Kabupaten Bondowoso, ketua
takmir masjid Agung Bondowoso, berhasil menjadikan lembaga pendidikan Islam menjadi
jantung pendidikan di kota Bondowoso dan mengangkat citra pendidikan Islam marketable dan
kompetitif karena integrasi dengan Al-Qur’an.

KH. Thohir Al Aly, M.Ag lahir di Mojokerto pada 11 November 1948. Seorang mujahid,
mujaddid, penggerak dan pengajar Al-Qur’an di sekolah formal dan non formal di Jawa Timur
zona utara dan barat, sebagai tim Dewan Hakim dan Pembina Lembaga Pengembangan Tilawatil
Qur’an (LPTQ) Pemerintah Provinsi Jawa Timur, pembina dan pelatih guru Al-Qur ’an, pengurus
beberapa organisasi keislaman yang membidangi Al-Qur’an termasuk pendiri dan direktur
pertama Lembaga Pembinaan dan Pengembangan TK Al-Qur’an Kabupaten / Kota Mojokerto.

KH. Drs.H.Sadzili lahir di Gresik pada 12 Agustus 1957. Seorang muaddib yang
istiqomah, aktifis guru Al-Qur’an pendiri dan direktur pertama Lembaga Pembinaaan dan
Pengembangan TK / TP Al-Qur’an Jawa Timur, sebagai sososk trainer pencerah hati (PH) yang
mampu memberi teladan bagi para kadernya, sebagai pelopor manajemen lembaga pendiri Al-
Qur’an, tokoh remaja masjid dan pendiri Badan Komunis Pemuda Remaja Masjid Indonesia

1
Abdurrohim Hasan, Strategi Pembelajaran Al-Qur‟an Metode Tilawati (Surabaya:Pesantren Nurul Falah), hlm. vi

2
(BKPRMI) Jawa Timur, seorang muaddib yang juga tim penggerak SDM LPTQ Provinsi Jawa
Timur, Instruktur Nasional bagi guru Al-Qur’an lintas metode, pendiri pesantren Al-Qur’an
Nurul Falah Surabaya. Sebuah pesantren yang kompeten dan fokus terhadap Al-Qur‟an melalui
pembinaan guru Al-Qur’an di Jawa Timur yang kemudian menyebar di Indonesia.

Drs. H. Ali Muaffa lahir di Jombangpada 7 Juli 1965.Seorang muwahhid. aktivis guru
Al-Qur’an, tim penggagas dan pendiri pembinaan baca tulis Al-Qur’an bagi orangtua (manula),
tim dewan hakim LPTQ Jawa Timur, bersama ustadz Hasan Sadzili sebagai guru Al-Qur‟an
terdepan, penggerak dan 6 tahun menjabat direktur Lembaga Pembinaan dan Pengembangan
TK / TP Al-Qur’an (LPPTKA) Jawa Timur. Seorang muwahhid yang juga penggerak dan
pengurus remaja masjid Jawa Timur, bersama ustadz Hasan Sadzili sebagai perintis dan
pengembang pesantren Al-Qur’an Nurul Falah Surabaya yang menfasilitasi berkembangnya
pendidikan Al-Qur’an di Jawa Timur, penyusun kitabati metode belajar menulis Al-Qur‟an di
Jawa Timur. Tim penatar nasional guru Al-Qur’an lintas metode yang sangat gigih. Keempat
penyusun tersebut memiliki kebersamaan visi dalam hidupnya yaitu memperjuangkan agar
ummat Islam menjadikan Al-Qur’an sebagai bacaan utama dan rujukan dalam hidupnya dan
pastinya Alloh SWT akan memberkahi kehidupannya baik secara pribadi, ummat maupun
bangsa.2

Dasar pemikiran metode Tilawati merupakan permasalahan umum dalam setiap


pembelajaran, yakni mengatasi ketidak-tertiban siswa selama proses belajar mengajar dan
mengatasi ketidaklancaran mengaji. Ujung persoalan tersebut berakibat mutu bacaan siswa
semakin merosot dan waktu belajarnya semakin lama bahkan tidak siswa yang down sebelum
tartil dan khatam Al-Qur’an. Tilawati merupakan buku metode belajar engajar baca Al-Qur ’an
dengan pendekatan klasikal baca simak secara seimbang. diharapkan dapat mengurangi bahkan
mengatasi persoalan tersebut.3

Sasaran buku ini semula memang untuk konsumsi anak usia SD dan sederajat namun
pada kenyataannya metode ini tidak terlalu sulit diterapkan kepada anak TK, SD demikian pula
untuk anak SMP, SMU, Mahasiswa dan orangtua (dengan beberapa penyesuaian) dalam
kenyataannya semakin cepat kemampuan kelancaran membaca. Meskipun disadari bahwa
2
Eka Widyanti, Penerapan Metode Tilawati dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur’an di TK Aisyiyah Bustanul
Athfal VI Purwokerto, Skripsi, IAIN Purwokerto, hlm. 27
3
Ibid, hlm. 28

3
keberhasilan sebuah pembelajaran tidak berdiri sendiri tetapi juga sangat terkait dengan faktor
lain antara lain media pengajaran, guru dan manajemen. Atas dasar ini PESANTREN Nurul
Falah Surabaya sebagai penerbit buku Tilawati mengembangkan metode pembelajran Al-Qur‟an
dengan memadukan 3 konsep keberhasilan tersebut. Buku panduan ini merupakan bagian yang
sangat penting untuk menuju keberhasilan yang dimaksud.4

2. Metode Pembelajaran

Tilawati merupakan buku metode belajar membaca Al-Qur‟an yang disampaikan secara
seimbang antara pembiasaan melalui pendekatan klasikal dan kebenaran membaca melalui
pendekatan individual dengan teknik baca simak. Dengan pendekatan ini diharapkan kegiatan
pembelajaran menjadi efektif, mudah dan menyenangkan. Siswa naik jilid bersama-sama dalam
satu periode pembelajaran dengan kualitas standar. Suasana belajar kondusif. Target kurikulum
baik kualitas maupun waktu dapat tercapai.

Diantara prinsip pembelajaran metode Tilawati5 yaitu :

a) Disampaikan dengan praktis

b) Menggunakan irama lagu rost sebagai dasar

c) Menggunakan pendekatan klasikal dengan peraga

d) Menggunakan pendekatan baca simak secara seimbang

Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam kegiatan pembelajaran, maka target pengajaran
ditetapkan sebagai berikut:

a) Target kualitas

Setelah siswa menyelesaikan seluruh paket materi sesuai dengan kurikulum diharapkan memiliki
kemampuan sebagai berikut :

i. Fashohah yang meliputi penguasaan 3 aspek yakni, Al waqfu wal ibtida’ yang berarti
menentukan cara berhenti dan memulai dalam membaca Al-Qur’an. Muro’atul huruf wal harokat

4
Op,Cit. hlm. V
5
Eka Widyanti, Penerapan Metode Tilawati dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur’an di TK Aisyiyah Bustanul
Athfal VI Purwokerto, Skripsi, IAIN Purwokerto, hlm. 28

4
yang berarti kesempurnaan mengucap huruf dan harokat. Muro’atul kalimat wal ayat yang berarti
kesempurnaan membaca kalimat dan ayat.

ii. Tajwid yang meliputi penguasaan secara teori dan praktek dari 4 aspek yakni, Makhorijul
huruf yang berarti tempat dimana huruf Al-Qur’an itu keluar, sehingga bisa dibedakan. dengan
huruf lainnya. Sifatul huruf yang berarti proses penyuaraan sehingga menjadi huruf Al-Qur‟an
yang sempurna, meliputi nafas, suara, perubahan lidah, tenggorokan dan hidung. Ahkamul huruf
yang berarti hukum-hukum bacaan huruf dalam Al-Qur’an. Ahkamul mad wal qosr yang berarti
hukum bacaan panjang dan pendek.

iii. Menguasai secara teori dan praktek bacaan ghorib yaitu bacaan-bacaan dalam Al-Qur’an
yang cara membacanya tidak sesuai dengan kaidah ilmu tajwid secara umum. Menguasai secara
teori dan praktek bacaan musykilat yaitu bacaan dalam Al-Qur’an yang mengandung kesulitan
dalam membacanya sehingga harus berhati-hati.

iv. Suara dan lagu yang juga dikuasai secara praktek dimana suara harus lantang dan jelas
dalam membaca Al-Qur’an dan mneguasai lagu rost 3 nada (datar-naik-turun).

Kelengkapan media dan sarana dlam kegiatan belajar mengajar akan mempengaruhi terhadap
kemudahan belajar sehingga proses pembelajaran dapat berhasil. Adapun media dan sarana yang
dibutuhkan dalam mengajarkan tilawati diantaranya adalah :

a) Buku Tilawati

b) Peraga Tilawati

c) Sandaran peraga

d) Alat penujuk untuk peraga dan buku

e) Meja belajar

f) Buku panduan kurikulum

g) Lembar program dan realisasi pengajaran

Metode Tilawati juga memiliki pendekatan tersendiri untuk mencapai hasil yang maksimal dan
efektif, yaitu :

5
a) Pendekatan Klasikal

Tahapan ini dapat dilihat dalam bagan ini

Tahap Teknik Keterangan

1 Klasikal teknik 1 dan 2 Setengah halaman pertama

2 Klasikal teknik 1 dan 2 Setengah halaman kedua

Sedangkan penerapan klasikal peraga dibagi menjadi berikut

Pertemuan Teknik Klasikal 1x Pertemuan Jml Khatam


Peraga

1-15 1 dan 2 4 halaman peraga 3x

16-51 3 10 halaman peraga 18x

Jumlah Khatam 21x


Peraga

Dari pembagian penerapan klasikal peraga di atas maka dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pertemuan ke-1 samapai pertemuan ke-15, klasikal peraga menggunakan teknik 1 dan teknik 2
saja, dan setiap pertemuan menyelesaikan 4 halaman peraga. Sampai pertemuan ke-15 tersebut
peraga sudah khatam 3 kali.

Berikut penjelasannya:

Pertemuan ke- Peraga Halaman


1 1-4
2 5-8
3 9-12
4 13-16
5 17-20

6
Khatam 1x

Pertemuan ke- Peraga Halaman


6 1-4
7 5-8
8 9-12
9 13-16
10 17-20
Khatam 2x

Pertemuan ke- Peraga Halaman


11 1-4
12 5-8
13 9-12
14 13-16
15 17-20
Khatam 3x

Pertemuanke-16 sampai pertemuan ke-51, klasikal menggunakan teknik 3 saja dan setiap
pertemuan menyelesaikan 10 halaman peraga. Sampai pertemuan ke-51, peraga sudah khatam
21x.

Pertemuan ke- Peraga Halaman


16 1-10
17 11-20
18 1-10

7
19 11-20
20 1-10
21 11-20
Khatam 6x

Pertemuan ke- Peraga Halaman


22 1-10
23 11-20
24 1-10
25 11-20
26 1-10
27 11-20
Khatam 9x

Pertemuan ke- Peraga Halaman


28 1-10
29 11-20
30 1-10
31 11-20
Khatam 11x dst

Pertemuan ke-52 sampai 60 digunakan untuk pemantapan dan munaqosyah. Dalam menerapkan
klasikal peraga di atas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni :

a) Pada saat klasikal teknik 2 dan 3 guru harus ikut membaca,karena sebagai komando agar
siswa ikut membaca.

8
b) Tidak diperkenankan menunjuk salah satu siswa untuk memimpin klasikal atau menunjuk
siswa untuk membaca.

c) Saat memimpin klasikal guru hendaknya bersuara jelas dan lantang, untuk menggugah
semangat belajar santri.

Ada beberapa manfaat dalam penerapan baca simak menggunakan buku tilawati yaitu, siswa
tertib dan tidak ramai karena semua siswa terlibat dalam proses belajar mengajar mulai dari do ’a
pembuka sampai dengan do’a penutup, sehingga tidak ada waktu luang bagi siswa utnuk
melakukan kegiatan yang lain. Pembagian waktu setiap siswa yang adil, dalam proses baca
simak semua siswa akan bergiliran membaca dengan jumlah bacaan yang sama antara siswa satu
dengan yang lainnya. Mendengar sama dengan membaca dalam hati. Yang terakhir yakni
mendapat Rahmat (Q.S. Al-„Arof : 204), “Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah
baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.

b) Pendekatan Teknik Baca Simak

Siswa membaca tiap baris bergiliran sampai masing-masing siswa membaca 1 halaman penuh
dalam bukunya. Contohnya, Pada hari ini guru mengajar buku Tilawati jilid 2 halaman 5. Pada
halaman 5 terdapat 7 baris bacaan. Perhatikan kolom dibawah ini :

Buku Tilawati Jilid 2 halaman 5


Santri Putaran Putaran Putaran Putaran Putaran Putaran Putaran
ke- 1 baca 2 baca 3 baca 4 baca 5 baca 6 baca 7 baca
baris ke- baris ke- baris ke- baris ke- baris ke- baris ke- baris ke-
1 1 2 3 4 5 6 7
2 2 3 4 5 6 7 1
3 3 4 5 6 7 1 2
4 4 5 6 7 1 2 3
5 5 6 7 1 2 3 4
6 6 7 1 2 3 4 5
7 7 1 2 3 4 5 6

9
Adapun kenaikan buku tilawati, dilakukan secara bersama-sama dalam satu kelas, dengan
ketentuan:

- Halaman diulang apabila siswa yang lancar kurang dari 70% dari siswa yang aktif.

- Halaman dinaikkan apabila siswa yang lancar minimal 70% dari jumlah santri aktif. 6

Metode Tilawati terdiri dari 6 Jilid, yaitu Jilid 1, Jilid 2, Jilid 3, Jilid 4, Jilid 5, dan Jilid 6.
Pada Tilawati 1 terdapat pokok bahasan yang harus dikuasai oleh siswa yakni pemahaman huruf
hijaiyyah berharokat fatkhah tidak sambung dan bersambung, huruf hijaiyyah asli dan angka
arab.7 Pada tilawati 2 pokok bahasan yang harus dikuasai yakni kalimat berharokat fatkhah,
kasroh, dhommah, kalimat berharokat fatkhah tain, kasroh tain, dhommah tain, bentuk-bentuk
ta’, bacaan panjang satu alif, fatkhah panjang, kasroh panjang, dhommah panjang dan dhommah
yang diikuti wawu sukun ada alifnya atau tidak ada alifnya, tetap dibaca sama panjangnya. 8

Pada Tilawati 3 pokok bahasan yang harus dikuasai yakni huruf lam sukun, lam sukun
didahului alif dan huruf yang berharokat, mim sukun, sin-syin sukun, ro’ sukun, hamzah-ta’,‘ain
sukun, fatkhah diikuti wawu sukun, fatkhah diikuti ya’ sukun, fa’-dzal-dho’ sukun, tsa’-kha-kho’
sukun, ghoin-za’-shod-kaf-ha’-dlod sukun.9

Pada tilawati 4 pokok bahasan yang harus dikuasai yakni huruf-huruf bertasydid, mad
wajib dan mad jaiz, bacaan nun dan mim bertasydid, cara mewaqofkan, lafdhul jalalah, alif lam
syamsiyah, bacaan ikhfa’ hakiki, huruf muqottho’ah, wawu yang tidak ada sukunnya, idghom
bighunnah. 10

6
Hasil Wawancara
7
Hasan Sadzili, dkk,Tilawati 1 Metode Praktis Cepat Lancar Belajar Membaca Al-Qur‟an untuk TK/TP Al-Qur’an,
(Surabaya: Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah), hlm.iv
8
Hasan Sadzili, dkk,Tilawati 2 Metode Praktis Cepat Lancar Belajar Membaca Al-Qur‟an untuk TK/TP Al-Qur’an,
(Surabaya: Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah), hlm.iv
9
Hasan Sadzili, dkk,Tilawati 3 Metode Praktis Cepat Lancar Belajar Membaca Al-Qur‟an untuk TK/TP Al-Qur‟an,
(Surabaya: Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah), hlm.iv
10
Hasan Sadzili, dkk,Tilawati 4 Metode Praktis Cepat Lancar Belajar Membaca Al-Qur‟an untuk TK/TP Al-Qur‟an,
(Surabaya: Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah), hlm.iv

10
Pada tilawati 5 pokok bahasan yang harus dikuasai yakni hukum bacaan nun sukun atau
tanwin (iqlab, idhghom bigunnah, idhghom bilagunnah, ikhfa’ haqiqi, idzhar halqi), huruf sukun
dibaca memantul / qolqolah, hukum bacaan mim sukun, lam sukun bertemu ro’, huruf
muqhotto’ah, mad lazim mutsaqqol kalimi dan mad lazim mukhoffaf harfi, serta tanda-tanda
waqof / rumus-rumus waqof.11

Pada tilawati 6 pokok bahasan yang harus dikuasai yakni surat-surat pendek, mulai surat
ke 93 (Q.S Ad-Dhuha) sampai dengan surat terakhir ke-114 (Q.S An-nas), ayat-ayat pilihan,
musykilat dan ghorib (bacaan-bacaan asing yang tidak cocok dengan tulisannya).12

B. Kelebihan dan Kekurangan Metode Tilawati

1. Kelebihan Metode Tilawati

- Metode pendekatannya sangat efektif untuk mengondisikan kelas dan siswa

- Intensifitas belajar yang tinggi

- Guru dan siswa sama-sama dituntut aktif dalam kelas

- Siswa tidak banyak menganggur saat di kelas

- Materi disusun dengan sistematis

- Penyampaian materi disertai dengan seni, sehingga variatif

- Alokasi waktu antar murid sama

2. Kekurangan Metode Tilawati

- Kemampuan individual kurang terasah

- Butuh pengajar yang benar-benar menguasai materi melalui metode Tilawati

- Guru harus pandai-pandai menumbuhkan semangat murid

11
Hasan Sadzili, dkk,Tilawati 5 Metode Praktis Cepat Lancar Belajar Membaca Al-Qur‟an untuk TK/TP Al-Qur‟an,
(Surabaya: Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah), hlm.iv
12
Hasan Sadzili, dkk,Tilawati 6 Metode Praktis Cepat Lancar Belajar Membaca Al-Qur‟an untuk TK/TP Al-Qur‟an,
(Surabaya: Pesantren Al-Qur‟an Nurul Falah), hlm.iv

11
- Guru dituntut selalu memantau murid

- Metodenya belum mendapat perubahan yang signifikan

12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Metode Tilawati adalah suatu metode yang tersusun secara berurutan dan mengutamakan
pendekatan yang mengondusifkan kelas. Metode ini adalah metode yang muncul di wilayah
Jawa Timur oleh 4 tokoh yang sama-sama berkecimpung dalam dunia Al-Qur’an.
Ada 2 pendekatan metode pembelajaran yaitu pendekatan klasikal dan pendekatan teknik baca
simak.
Kelebihan Metode Tilawati

- Metode pendekatannya sangat efektif untuk mengondisikan kelas dan siswa

- Intensifitas belajar yang tinggi

- Guru dan siswa sama-sama dituntut aktif dalam kelas

- Siswa tidak banyak menganggur saat di kelas

- Materi disusun dengan sistematis

- Penyampaian materi disertai dengan seni, sehingga variatif

- Alokasi waktu antar murid sama

Kekurangan Metode Tilawati

- Kemampuan individual murid kurang terasah

- Guru harus selalu memantau murid

- Butuh pengajar yang benar-benar menguasai materi melalui metode Tilawati

- Guru harus pandai-pandai menumbuhkan semangat murid

- Metodenya belum mendapat perubahan yang signifikan

13
DAFTAR PUSTAKA

Sadzili, Hasan dkk. 2009. Tilawati 1 Metode Praktis Cepat Lancar Belajar Membaca Al-Qur ’an
untuk TK/TP Al-Qur’an, Surabaya: Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah

Sadzili, Hasan dkk. 2009. Tilawati 2 Metode Praktis Cepat Lancar Belajar Membaca Al-Qur ’an
untuk TK/TP Al-Qur’an, Surabaya: Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah

Sadzili, Hasan dkk. 2009. Tilawati 3 Metode Praktis Cepat Lancar Belajar Membaca Al-Qur ’an
untuk TK/TP Al-Qur’an, Surabaya: Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah

Sadzili, Hasan dkk. 2009. Tilawati 4 Metode Praktis Cepat Lancar Belajar Membaca Al-Qur ’an
untuk TK/TP Al-Qur’an, Surabaya: Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah

Sadzili, Hasan dkk. 2009. Tilawati 5 Metode Praktis Cepat Lancar Belajar Membaca Al-Qur ’an
untuk TK/TP Al-Qur’an, Surabaya: Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah

Sadzili, Hasan dkk. 2009. Tilawati 6 Metode Praktis Cepat Lancar Belajar Membaca Al-Qur ’an
untuk TK/TP Al-Qur’an, Surabaya: Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah

Widyanti, Eka. 2018. Penerapan Metode Tilawati dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur ’an di
TK Aisyiyah Bustanul Athfal VI Purwokerto (Skripsi IAIN Purwokerto)

Hasan, Abdurrohim. 2010. Strategi Pembelajaran Al-Qur‟an Metode Tilawati


(Surabaya:Pesantren Nurul Falah)

14
15

Anda mungkin juga menyukai