METODE YANBUA
Disusun oleh:
2020
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. kepada penyusun
sehingga penyusun rampung dalam penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas makalah
Metode Pembelajaran Al- Quran yang membahas tentang Metode Yanbua
Shalawat berbingkaikan salam tak pernah lupa penyusun haturkan kepada nabi kita Nabi
Muhammad SAW, karena beliaulah yang mengentaskan penyusun dari zaman yang begitu kelam ke
zaman yang terang benderang.
Terima kasih kepada semua pihak yang membantu tersususnnya makalah ini.Terima kasih
Dosen Ibanah Suhrowardiyah, M.Th,I selaku dosen mata kuliah Metode Pembelajaran Al-Quran
yang telah membantu penyusun dalam pengarahan sistematika makalah ini.
Akhir kata, walaupun penyusun sudah semaksimal mungkin menyusun makalah ini secara
sempurna, namun penyusun sangat menyadari bahwa sifat sempurna hanya milik Sang Pencipta.
Karenanya kritik dan saran yang membangun sangatlah penyusun perlukan agar lebih baik lagi
kedepannya.
Jember, 25 November2020
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................3
A. Latar Belakang...............................................................................................3
B. Rumusan Masalah..........................................................................................3
C. Tujuan............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................4
A. Kesimpulan....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al Quran adalah mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui
perantaraan Malaikat Jibril. Sebagai mukjizat, membaca Al Quran dapat dijadikan petunjuk dalam
hidup dan yang membacanya saja sebagai ibadah. Akan tetapi, di saat bersama an pula, membaca
Al Quran harus diimbangi dengan cara membaca dengan baik dan benar (tajwid).
Tujuan Allah menurunkan Al Quran adalah sebagai hidayah bagi manusia di dalam
mengarungi kehidupan di dunia secara baik, rahmat bagi seluruh alam semesta, sebagai petunjuk di
antara yang hak dan yang batil, serta sebagai penjelas terhadap segala sesuatu, akhlak, moralitas,
dan etika-etika yang patut dipraktikan manusia dalam kehidupan mereka.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut dan seiring dengan kemajuan zaman, tantangan
orang tua semakin berat dalam mendidik anak-anaknya. Karena orang tua dituntut untuk bisa
mendidik anak-anaknya dengan berbagai macam ilmu agama Islam.
Dalam membaca Al Quran tentunya tidak boleh asal baca dan harus berhati-hati, sebab
ketika salah dalam cara pengucapan makhroj maupun tajwidnya akan mempengaruhi arti dari Al
Quran sendiri. Untuk itu diperlukan metode yang cocok agar peserta didik bisa membaca Al Quran
dengan baik dan benar sesuai dengan hukum bacaannya. Salah satu metode membaca Al Quran
adalah Metode Yanbua.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian Metode Yanbua ?
2. Bagaimana Metode Pembelajaran Yanbua ?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan Metode Yanbua ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Metode Yanbua
2. Untuk mengetahui Metode Pembelajaran Yanbua
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Metode Yanbua
3
BAB II
PEMBAHASAN
Yanbu`a merupakan metode pembelajaran al-Qur‟an ciptaan dari tim penyusun yang
dipimpin oleh KH. M. Ulil Albab Arwani, beliau adalah putera kyai kharismatik dari Kudus yang
dikenal sebagai ahli ilmu al-Qur‟an yaitu KH. Muhammad Arwani. Metode Yanbu‟a mempunyai
arti sumber, mengambil dari kata Yanbū’ul Qur’an yang berarti sumber al-Qur‟an. Yanbu‟a
berkembang pada tahun 2004, terdiri dari 7 juz atau jilid untuk TPQ dan 1 juz untuk pra TK dan
dalam pembelajarannya dimulai dengan pengenalan ḥurūf hijaiyyah beserta ḥarakatnya ditulis
secara bertahap, dari tingkat yang sederhana sampai kepada tingkat yang paling sulit. Selain itu,
dalam Yanbu'a tidak hanya diajarkan tentang membaca al-Qur'an saja, tetapi juga diajarkan menulis
al-Qur‟an.1
Munculnya Yanbu‟a adalah usulan dan dorongan dari alumni Pondok Tahfiẓ Yanbū‟ul
Qur‟an, supaya mereka selalu ada hubungan dengan pondok disamping usulan dari masyarakat luas
juga dari Lembaga Pendidikan Ma‟arif serta Muslimat terutama dari cabang Kudus dan Jepara.
MestinyaMestinya dari pihak pondok sudah menolak, karena menganggap sudah cukup metode
yang ada. Tapi karena desakan yang terus menerus dan memang dipandang perlu, terutama untuk
menjalin keakraban antara alumni dengan pondok serta untuk menjaga dan memelihara
keseragaman bacaan al-Qur‟an.
Visi, misi, dan tujuan pembelajaran al-Qur'an dengan metode yanbu‟a yakni sebagai
berikut:2
1
Ulil Albab Arwani, et. all., Thoriqoh Baca Tulis dan Menghafal Al-Qur’an Yanbu’a, (Kudus: Pondok Tahfiz Yanbuul
Qur‟an, 2004), hal. 1
2
Abdul Hafidh Muslih, Materi Silaturrahim Amanah dan Muqri’/Muqri’ah Metode Muhammad Ulinuha Arwani,
Thoriqoh Baca Tulis Dan menghafal Al-qur’an YANBU’A Bimbingan dan Cara Mengajar , h. 6-20
4
a. Ikut andil mencerdaskan anak bangsa, membekali santri mampu membaca al-
Qur'an dengan cepat dan benar.
b. MampuMampu membaca al-Qur'an dengan fasih-tartil menurut riwayat
Imam Hafsh dari Qiro‟at Imam „Ashim yang dikenal dengan Qiro‟at
Masyhuroh.
c. MampuMampu mudarosah al-Qur'an sedini mungkin.
d. Membetulkan yang salah dan menyempurnakan yang kurang.
Perlu dingat pula bahwa “Yanbu‟a” adalah sebagai salah satu sarana untuk mencapai tujuan
bukan sebagai tujuan.Yakni dengan menggunakan metode yanbu‟a peserta didik dapat membaca
Al-Qur‟an dengan tartil (Makhroj, Mampu membaca Al-Qur‟an dengan bacaan yang bertajwid,
hafal dan faham ilmu tajwid praktis). Metode Yanbu‟a terdiri dari beberapa jilid dan dalam setiap
jilidnya berbeda-beda tujuan pembelajarannya.
6
B. Metode Pembelajaran Yanbua
Guru adalah peran utama dalam keberhasilan belajar anak, maka kewajiban seorang guru dalam
mengajar yakni :
a. Guru menyampaikan salam sebelum kalam dan jangan salam sebelum peserta didik
b. Guru membacakan hadharah, kemudian murid membaca fatihah dan do‟a pembuka.
4
Ida vera Sophya dan Saiful Mujab, “Metode Baca Al-qur‟an”. Jurnal Elemtary, Vol. 2 No. 2
(Juli-Desember2014), h. 345.
5
Muhammad Ulinuha Arwani, Bimbinagan Cara Mengajar, Op.Cit. h. 4.
7
c. GuruGuru berusaha supaya anak aktif/ CBSA (Cara Belajar Siswa Aktiv)
d. Guru jangan menuntun bacaan murid tetapi membimbing dengan cara :
1) Menerangkan pokok pelajaran (yang bergaris bawah)
2) Memberi contoh yang benar
3) Menyimak bacaan murid dengan sabar, teliti dan tegas
4) Menegur bacaan yang salah dengan isyarat, ketukan dan bila sudah tidak bisa
bari ditunjukkan yang betul.
5) Bila anak sudah lancar dan benar guru menaikkan halaman dengn diberi
tanda ceklis (√ ) disamping nomor halaman atau dibuku absensi/ prestasi.
6) Bila anak belum lancar dan benar dan harus mengulang, dengan diberi tanda
titik ( • ) disamping nomor halaman atau buku absensi/prestasi.
7) Waktu belajar 60-75 menit dan dibagi menjadi tiga bagian :
a) 15-20 menit untuk membaca do‟a, absensi menerangkan pokok
pelajaran atau membaca klasikal.
b) 30-40 menit untuk mengajar secara individu/menyimak anak satu
persatu (yang tidak ingin menulis).
c) 10-15 menit memberikan materi tambahan (seperti : fasholatan,
do‟a-do‟a) nasihat dan do‟a penutup. 6
a. Metode yanbu‟a tidak hanya metode baca-tulis melaikan juga metode menghafal
bagi peserta didik.
b. MetodeMetode yanbu‟a menggunakn tulisan rosm usmaniy (khat penulisan Alquran
standar internasional).
c. Contoh-contoh huruf yang sudah digandeng semuanya berasal dari Alquran.
d. TerdapatTerdapat materi menulis Arab Jawa Pegon.
e. TerdapatTerdapat tanda – tanda yang menunjukkan materi pokok pembelajaran
f. Metode ini tidak sembarangan orang untuk mengajarkannya, harus orang yang sudah
mendapatkan izin / rekomendasi dari gurunya.
6
Muhammad Ulinuha Arwani, Thoriqoh Baca Tulis Dan menghafal Al-qur’an YANBU’A, Bimbingan dan Cara
Mengajar , Op.Cit. h.5.
8
g. Metode ini menekankan pada pembelajaran makhorijul huruf yang berbeda dengan
metode lain, terletak pada pelafalannya dan keluarnya huruf pada bibir.
Sedangkan “kekurangan metode Yanbu‟a, adalah kurangnya pembinaan bagi para guru dan
kurangnya ketatnya aturan terhadap siapa saja yang diperbolehkan mengajar”. 7 Dengan demikina
Metode yanbu‟a mudah untuk dipelajari karena didalamm buku yanbu‟a sendiri terdapat petunjuk-
petunjuk tentang pembelajran makhorijul hurufnya dan melatih peserta didik secara mandiri untuk
belajar dirumah.
7
Fika Fatimatuzzahro, “ Aplikasi Metode Yanbu‟a Dalam Meningkatkan Kefasihan dan Kelancaraan Baca Siswa
Kelas VII A Pada Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadist Di MTS Al-Hidayah Donowarih Kabupaten Malang”. Skripsi
(Malang, 2015), h .41-42.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Yanbu‟a berkembang pada tahun 2004, terdiri dari 7 juz atau jilid untuk TPQ dan 1 juz
untuk pra TK dan dalam pembelajarannya dimulai dengan pengenalan ḥurūf hijaiyyah beserta
ḥarakatnya ditulis secara bertahap, dari tingkat yang sederhana sampai kepada tingkat yang paling
sulit. Selain itu, dalam Yanbu'a tidak hanya diajarkan tentang membaca al-Qur'an saja, tetapi juga
diajarkan menulis al-Qur‟an.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ulil Albab Arwani, et. all., Thoriqoh Baca Tulis dan Menghafal Al-Qur’an Yanbu’a, (Kudus:
Pondok Tahfiz Yanbuul Qur‟an, 2004), hal. 1
Abdul Hafidh Muslih, Materi Silaturrahim Amanah dan Muqri’/Muqri’ah Metode Muhammad
Ulinuha Arwani, Thoriqoh Baca Tulis Dan menghafal Al-qur’an YANBU’A Bimbingan dan
Cara Mengajar , h. 6-20
Muhammad Ulinuha Arwani, Thoriqoh Baca Tulis Dan menghafal Al-qur’an YANBU’A
Bimbingan dan Cara Mengajar , h. 6-20
Ida vera Sophya dan Saiful Mujab, “Metode Baca Al-qur‟an”. Jurnal Elemtary, Vol. 2 No. 2 (Juli-
Desember2014), h. 345.
11
LAMPIRAN WAWANCARA
12