Anda di halaman 1dari 17

METODE PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QURAN

Diajukan untuk memenuhi tugas makalah pada mata kuliah Studi Al-quran dan
Hadits Pendidikan Anak

OLEH

Nama : OK Fahrul Amri


Windy Widyatama
Vira Adzani
Sri Ayu Saragih
Dosen Pembimbing : MULKAN HASIBUAN, M.Pd

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU MDRASAH IBTIDAIYAH

STIT AL-HIKMAH TEBING TINGGI

T.A 2022 / 2023


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah S.W.T


karena atas limpahan rahmat dan karunia nyalah kami menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh dosen yang dengan penyusunan makalah dengan judul “Metode
Pembelajaran Membaca Al-Quran”.

Sholawat bersamaan dengan salam juga mari hadiahkan kepada baginda


nabi kita Muhammad S.W.T semoga kita ,orang tua kita,nenek dan kakek kita
guru-guru dan orang terdekat kita mendapatkan syafaat beliau di Yaumil Mahsyar
kelak amin ya Rabbalalamin.

Kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah , dan kami juga
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk bahan pertimbangan
perbaikan masalah.

Tebing Tinggi, Maret 2023

PEMAKALAH

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

A. Pengertian Metode Pembelajaran Al-Qur’an .............................................. 3


B. Urgensi Metode Pembelajaran Al-Qur’an ...................................................4
C. Dasar dan Tujuan pembelajaran Al-Qur’an ................................................ 6
D. Metode yang digunakan untuk belajar membaca Al-Qur'an ...................... 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 13

A. Kesimpulan ............................................................................................... 13
B. Saran .......................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Quran adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada
Rasulullah Saw. nabi akhir zaman, turun pada 17 Ramadan hadir sebagai
pedoman kehidupan dengan membawa segala keistimewaan, tak hanya
sebagai pedoman, Al-Quran hadir sebagai petunjuk dan penuntun bagi
manusia untuk selalu berada di jalan kebenaran demi meraih surga yang telah
dijanjikan Allah Swt.. Mengingat demikian pentingnya peranan Al-Quran,
sebagai umat Islam tentu dianjurkan untuk mengerti dan memahami
kandungan isi Al-Quran untuk menjadikannya pedoman dalam keseharian.
Maka dalam mewujudkan hal ini ialah setiap orang terlebih dahulu dituntut
agar memiliki kemampuan membaca Al-Quran dengan baik dan benar.
Karena kemampuan membaca Al-Quran dengan baik dan benar sesuai kaidah
akan menjadi modal untuk mengembangkan keterampilan yang lebih tinggi,
seperti memahami dan mengamalkan isi dan makna Al-Quran sebagai
perwujudan menjadikan Al-Quran pedoman dalam hidup keseharian.
Sejalan dengan hal di atas kebutuhan sekolah dan madrasah terhadap
pengajaran Al-Quran yang baik dirasa semakin lama semakin banyak. Hal ini
patut untuk disyukuri, akan tetapi kebutuhan tersebut belum diimbangi
dengan tersedianya sumber daya manusia (SDM) pengajar Al-Quran yang
memiliki kompetensi dan komitmen di bidang pembelajaran Al-Quran yang
memadai.
Pembelajaran membaca Al-Quran yang baik membutuhkan sebuah
sistem yang mampu menjamin mutu setiap anak atau orang yang belajar
membaca Al-Quran agar cepat dan mudah membaca Al-Quran dengan baik
dan benar. Dan sebagaimana halnya program pembelajaran yang lainnya
bahwa dalam pembelajaran Al-Quran juga membutuhkan pengembangan,
baik dari segi konten, konteks maupun support system-nya. Salah satu
komponen dalam suatu proses belajar mengajar yang mendukung untuk dapat

1
mencapai tujuan tertentu dibutuhkan metode yang tepat, begitu pula pada
pembelajaran Al-Quran. Hal ini pun mendorong semakin maraknya berbagai
macam metode membaca Al-Quran yang menjadi pilihan sebagai metode
yang praktis dan efektif dalam membantu proses pembelajaran membaca Al-
Quran. Seperti Metode Tilawati, Metode Tartila, Metode Iqra, Metode
Albarqy, Metode Qiraati, Metode Ummi dan berbagai metode lainnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian Metode Pembelajaran Al-Qur’an?


2. Bagaimana Urgensi Metode Pembelajaran Al-Qur’an?
3. Apa Dasar pembelajaran Al-Qur’an?
4. Apa Tujuan pembelajaran Al-Qur’an?
5. Metode apa yang digunakan untuk belajar membaca Al-Qur'an?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk Mengetahui Pengertian Metode Pembelajaran Al-Qur’an.


2. Untuk Mengetahui Urgensi Metode Pembelajaran Al-Qur’an.
3. Untuk Mengetahi Dasar pembelajaran Al-Qur’an.
4. Untuk Mengetahi Tujuan pembelajaran Al-Qur’an.
5. Untuk Mengetahui Metode yang digunakan untuk belajar membaca Al-
Qur'an.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran Al-Qur’an


Sebuah metode mempengaruhi sampai tidaknya suatu informasi
secara lengkap atau tidak.Setiap pendidik senantiasa dihadapkan pada
pertanyaan tentang metode yang akan digunakan dalam membantu peserta
didik mempelajari konsep atau mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
Metode pembelajaran merupakan salah satu komponen penting di
dalam keseluruhan interaksi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
diarahkan untuk memberdayakan potensi peserta didik dan untuk
menguasai kompetensi yang diharapkan.Kegiatan pembelajaran dapat
mengembangkan kemampuan untuk memahami,mengetahui,melakukan
sesuatu,hidup dalam kebersamaan dan mengaktualisasikan diri.dengan
demikian,kegiatan pembelajaran perlu: peserta didik,mengembangkan
peserta didik,menciptakan kondisi yang menyenangkan,bermuatan
nilai,etika,estetika dan kinestika.1 Pembelajaran merupakan suatu
perubahan perilaku yang relatif tetap dan merupakan hasil dari praktik
yang berulang.Pembelajaran memiliki makna bahwa subjek belajar bukan
diajarkan,namun dibelajarkan.Subjek belajar yang dimaksud adalah siswa
atau bisa juga disebut pembelajar yang menjadi pusat kegiatan belajar.
Al-Qur’an adalah firman Allah yang menjadi sumber rujukan bagi
sajadah kita.Secara mutlak,Al-Qur’an merupakan perkataan yang paling
agung dan paling mulia. Metode pembelajaran Al-Qur’an bertujuan agar
siswa mampu membaca dan mempelajari Al-Qur’an dengan baik dan
benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.Sedangkan tujuan metode belajar
Al-Qur’an diantaranya adalah:

1
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 24.

3
1. Membekali guru agar dapat memberikan pelajaran.kepada siswanya
dengan fasih dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku
dalam ilmu tajwid.
2. Membekali guru agar dapat membimbing siswa dalam belajar Al-
Qur’an baik dalam pelafalannya,makhorijul hurufnya (tempat
keluarnya huruf hijaiyah),maupun dalam tajwidnya.
3. Memberikan gambaran dan arahan kepada guru dalam menerapkan
strategi
pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga keberhasilan dapat
dicapai.

Menurut Syekh Husni Utsman terdapat tiga ases pokok yang harus
diperhatikan guru dalam rangka mengajar bidang studi apapun,yaitu:

a. Pembelajaran dimulai dengan hal-hal yang telah dikenal santri


sehingga kepada hal-hal tidak diketahui sama sekali.
b. Pembelajaran dimulai dari hal yang termudah hingga hal tersulit.
c. Pembelajaran dimulai dari yang sederhana dan ringkas hingga hal-hal
yang terperinci.
Seorang pengajar harus mampu melihat dan menilai keadaan dan
karakter para santrinya,agar lebih mudah untuk memberikan
pembelajaran.Selain itu,pengajar juga harus mengetahui bagaimana cara
mengajari santri/siswa dikelas dengan metode yang sesuai dengan kondisi
lingkungan kelas.

B. Urgensi Metode Pembelajaran Al-Qur’an


Metode pembelajaran dapat menciptakan interaksi anata guru dengan murid
dan sebaliknya,murid dengan guru serta murid dengan murid.Urgensi metode
pembelajaran antara lain sebagai berikut:
1. Metode sebagai strategi pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran,tidak semua peserta didik dapat
menyerap dan menguasai ilmu serta mengalami perubahan tingkah laku yang
sama seperti yang diharapkan berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah

4
ditetapkan. Strategi pembelajaran merupakan tindakan nyata dari seorang guru
dalam mengajar dengan menggunakan cara-cara tertentu dan menggunakan
komponen-komponen pembelajaran ( tujuan, bahan, metode, media, serta
evaluasi) yang bertujuan agar peserta didik dapat mencapai tujuan belajar
yang ditetapkan.Karenanya,guru harus menguasai strategi pembelajaran.
2. Metode sebagai Alat untuk Mencapai Tujuan
Tujuan dalam pembelajaran merupakan arah yang akan dicapai dalam
kegiatan pembelajaran.Pada hakikatnya,tujuan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru adalah mengarahkan dan membuat perubahan tingkah laku pada diri
peserta didik baik aspek pengetahuan,keterampilan maupun sikap.Tujuan
pembelajaran tidak akan tercapai apabila salah satu komponen tidak dilibatkan
dalam pembelajaran.Komponen tersebut adalah metode pembelajaran .Dengan
adanya metode,peserta didik dapat dihubungkan dengan bahan atau sumber
ajar.2
Adapun prinsip penggunaan pendekatan dan metode pembelajaran
idealnya dapat memuat nilai spiritual,diantaranya sebagai berikut:
a. Nilai dan orientasi didalam pendidikan,yakni mendekatkan hubungan
antara manusia dengan Allah dan sesama makhluk.
b. Keselarasan antara domain kognitif,efektif,dan psikomotorik guna
mendapatkan kebahagian hidup di dunia dan Akhirat.
c. Selalu bertumpu pada kebenaran,yang berarti bahwa materi yang di
sampaikan harus benar,disampaikan dengan benar,dan dengan niat yang
benar.
d. Berdasar pada nilai,yakni pendekatan dan metode pendidikan berdasarkan
pada nilai akhlakul karimah.
e. Sesuai dengan kebutuhan peserta didik,bukan hanya sekedar keinginan
gutu,apalagi untuk kepentingan proyek semata.
f. Memberikan kemudahan.metode yang digunakan oleh guru pada dasarnya
yaitu dengan menggunakan sebuah cara yang memberikan kemudahan
bagi peserta didik untuk menerapkan keterampilan,ilmu pengretahuan,juga

2
Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak, Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur’an
(Jakarta: PT Gema Insani), 43.

5
sekaligus mengidentifikasi dirinya dengan nilai ilmu pengetahuan serta
keterampilan tersebut.
g. Konsisten. Setelah menggunakan metode tertentu,seorang guru perlu
memperhatikan letak kelemahan dan kekurangan diri metode yang telah di
gunakann sebelumnya untu memformulasi metode yang lebih baik pada
pelaksanaan proses pembelajaran yang akan datang.
h. Dinamis dan fleksibel. Metode pembelajaran harus disesuaikan dengan
prinsip fleksibel dan dinamis.sebab dengan kelenturan dan kedinamisan
metode tersebut,pemakaian metode tidak hanya akan monoton dengan satu
macam metode saja.

C. Dasar dan Tujuan pembelajaran Al-Qur’an


Dalam mengajarkan Al-Qur’an ada dasar-dasar yang digunakan,karena Al-
Qur’an adalah sumber dari segela sumber hokum bagi umat islam yang
mencakup segala aspek kehidupan manusia.Al-Qur’an adalah pedoman bagi
manusia untuk menjalani kehidupannya di dunia Akhirat kelak.Dasar
pembelajaran Al-Qur’an diantaranya sebagai berikut:

Tujuan pembelajaran Al-Qur’an adalah sesuatu yang hendak dicapai


setelah kegiatan pembelajaran Al-Qur’an, atau dengan kata lain tercapainya
perubahan perilaku pada siswa yang sesuai dengan kompetensi dasar setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran. Tujuan tersebut dirumuskan dalam bentuk
pernyataan atau deskripsi yang spesifik dan diwujudkan dalam bentuk prilaku
atau penampilan sebagai gambaran hasil belajar.

D. Metode yang digunakan untuk belajar membaca Al-Qur'an


1. Metode Iqro

Metode ini merupakan salah satu metode yang populer di Indonesia.


Menggunakan panduan buku yang terdiri dari 6 jilid. Dilengkapi buku tajwid
praktis dan dalam waktu relatif singkat. Metode ini dalam praktek
pelaksanaannya tidak membutuhkan alat-alat yang bermacam-macam dan
metode ini dapat ditekankan pada bacaan (mengeluarkan bacaan huruf atau

6
suara huruf Al-qur'an) dengan fasih dan benar sesuai dengan makhrojnya dan
bacaannya.

Metode Iqro’ ini disusun oleh Ustadz As’ad Human yang berdomisili di
Yogyakarta. Kitab Iqro’ dari ke-enam jilid tersebut di tambah satu jilid lagi
yang berisi tentang doa-doa. Dalam setiap jilid terdapat petunjuk
pembelajarannya dengan maksud memudahkan setiap orang yang belajar
maupun yang mengajar Al-Quran.

Metode Iqro’ ini dalam prakteknya tidak membutuhkan alat yang


bermacam-macam, karena ditekankan pada bacaannya (membaca huruf Al-
Quran dengan fasih). Bacaan langsung tanpa dieja. Artinya tidak
diperkenalkan nama-nama huruf hijaiyah dengan cara belajar siswa aktif
(CBSA) dan lebih bersifat individual.

Kelebihan metode Iqro :

a. Murid lebih mudah menerima materi melalui jilid-jilid Iqro


b. Anak didik dapat membaca huruf Al-Qur'an dengan lancar dan sesuai
dengan makhrojnya
c. Anak didik dapat membaca Al-Qur'an dengan lancar sesuai dengan bacaan
kalimatnya (tajwid).

Kekurangan metode iqro :

1) Bacaan-bacaan tajwid tak dikenalkan sejak dini.


2) Tak ada media belajar.
3) Tak dianjurkan menggunakan irama murottal.

2. Metode Ummi

Metode Ummi merupakan metode membaca Al-Qur'an yang langsung


memasukkan dan mempraktekkan bacaan tartil sesuai dengan kaidah ilmu
tajwid. Dalam pengajarannya, metode Ummi memiliki perbedaan jilid untuk
anak-anak dan untuk orang dewasa. Untuk anak-anak, metode Ummi

7
mengajarkan dengan 6 jilid sedangkan untuk orang dewasa diajarkan dengan
menggunakan 3 jilid dan langsung diteruskan dengan Al-Qur'an.

Metode penyampaian yang digunakan adalah metode Klasikal Baca


Simak, metode penyampaian ini mempunyai kelebihan dalam penyampaian
materi. Kelebihan tersebut terletak pada realisasi untuk mewujudkan
peningkatan kemampuan siswa dalam ranah kognitif, afektif, maupun
psikomotorik. Setelah diterapkan kepada siswa, mereka mampu membaca Al-
Qur'an sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid yang benar (tartil), siswa merasa
senang dan semangat dalam belajar Al-Qur'an, siswa mampu membaca bacaan
dengung dan jelas, bacaan panjang dan pendek, serta mampu membedakan
lafadz Allah (tafkhim dan tarqiq), siswa mampu mengoreksi kesalahannya
sendiri dan menghafal juz 30 juz 29 bahkan lebih dari 2 juz.

3. Metode Qiroati

Pendekatan terbaik dalam mempelajari Al-qur'an adalah Tallaqi dan


Musyafahah yaitu berhadapan langsung antara guru dan murid, seperti yang
dilakukan oleh Malaikat Jibril dengan Rosulullah SAW ketika pertama kali
wahyu diturunkan.

Metode Qiroati adalah suatu cara cepat yang digunakan untuk baca Al-
Qur'an yang langsung memasukkan dan mempraktekkan bacaan dengan cara
tartil sesuai dengan qoidah ilmu tajwid. Metode Qiro'aty disusun oleh H.
Dahlan Salim Zarkasyi pada tahun 1986. Metode ini lebih menekankan pada
praktek baca Al-qur'an sesuai dengan qoidah ilmu tajwid. Sesuai dengan latar
belakang atau sejarah awal adanya metode qiroati ini. Pengajar qiraati harus
melalui tahap-tahapan sebelum ia mengajari siswa.

Kelebihan metode Qiroati yakni pembelajaran menjadi terfokus pada


siswa karena setelah materi, siswa langsung mempraktikan misalnya melalui
setoran individu

Prinsip–prinsip dasar Qiro’ati

a. prinsip-prinsip yang dipegang oleh guru/ustadz yaitu:

8
1) Tiwagas (teliti, waspada dan tegas)
2) daktun (tidak boleh menuntun)
b. Prinsip-prinsip yang harus dipegang santri/anak didik:
1) CBSA : Cara belajar santri aktif.
2) LCTB : Lancar cepat tepat dan benar.

َّ ‫َت َمدًّا ث ُ َّم قَ َرأَ ِبس ِْم‬


ِ‫َّللا‬ ْ ‫سلَّ َم فَقَا َل كَان‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ِ ‫َت قِ َرا َءة ُ النَّ ِبي‬
ْ ‫ْف كَان‬ ٌ ‫سئِ َل أَن‬
َ ‫َس َكي‬ ُ ‫َع ْن قَت َادَة َ قَا َل‬
َّ ‫الرحْ َم ِن َو َي ُمدُّ ِب‬
‫الر ِح ِيم‬ َّ ‫َّللاِ َو َي ُمدُّ ِب‬
َّ ‫الر ِح ِيم َي ُمدُّ ِب ِبس ِْم‬
َّ ‫الرحْ َم ِن‬
َّ

Dari Qatadah ia berkata; Anas pernah ditanya, "Bagaimankah bacaan


Nabi shallallahu alaihi wasallam?" Ia pun menjawab, "Bacaan beliau adalah
panjang."

Lalu ia pun membaca: "BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM."


Anas menjelaskan, "Beliau memanjangkan bacaan, BISMILLAH dan juga
memanjangkan bacaan, ARRAHMAAN serta bacaan, ARRAHIIM." (HR.
Bukhari) [No. 5046 Fathul Bari] Shahih.

4. Metode Tartil

Metode Tartil adalah cara membaca Al-Qur'an dengan cara pelan dan
perlahan serta mengucapkan huruf-huruf dari makhrajnya dengan tepat.
Membaca dengan pelan dan tepat maka dapat terdengar dengan jelas masing-
masing hurufnya, dan tajwid nya.

Dengan metode ini siswa, baik anak-anak maupun orang dewasa mampu
membaca Al-Qur'an dengan harmonisasi nada-nada. Metode tartil merupakan
merode memperindah suara bacaan Al-Qur'an dan tentu saja sesuai dengan
mahraj-mahrajnya agar makna yang terkandung di dalamnya tidak rusak dan
berpindah arti. Dalam Al-qur'an ditegaskan Allah.

Diriwayatkan dari Ibnu Masud, bahwa ia telah mengatakan, "Janganlah


kamu membacanya dengan bacaan seperti menabur pasir, jangan pula
membacanya dengan bacaan tergesa-gesa seperti membaca puisi (syair).
Berhentilah pada hal-hal yang mengagumkan, dan gerakkanlah hati untuk

9
meresapinya, dan janganlah tujuan seseorang dari kamu hanyalah akhir surat
saja.

‫ا َ ْو ِزدْ َعلَ ْي ِه َو َر ِت ِل ْالقُ ْر ٰانَ ت َْر ِتي ً ا‬


‫ْل‬

Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan
perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4)

5. Metode Yanbu'a

Metode Yanbu'a adalah suatu kitab Thoriqoah (metode) untuk


mempelajari baca dan menulis serta menghafal Al-qur'an dengan cepat, mudah
dan benar yang bisa diterapkan untuk anak maupun orang dewasa. Dirancang
dengan Rosm Usmaniy dan menggunakan tanda-tanda waqof yang ada di
dalam Al-qur'an Rosm Usmaniy, yang dipakai di Negara-negara Arab dan
Negara Islam.

Munculnya metode Yanbu'a ini adalah suatu usulan dan dorongan


alumni pondok Tahfidh Yanbu'ul Qur'an, agar para alumni selalu ada
hubungan dengan pondok. Metode ini menekankan penggunaan Mushaf Rasm
Usmani ala Timur Tengah yang banyak dipakai di negara-negara Islam.
Kelebihan metode ini ada pada sanadnya yang bersambung kepada para ahli
Al-Qur'an dan huffazh yang berguru pada Kiai Arwani Kudus.

6. Metode An-Nahdliyah

Salah satu metode pembelajaran membaca Al-Qur'an yang lebih


ditekankan pada kesesuaian dan keteraturan bacaan dengan menggunakan
ketukan atau titian murotal.

Yang menjadi ciri khas metode An Nahdliyah yakni, materi pelajaran


disusun secara berjenjang dalam buku paket 6 jilid. Pengenalan huruf
sekaligus diawali dengan latihan dan pemantapan makharijul huruf dan sifatul
huruf dan penerapan qaidah tajwid dilaksanakan secara praktis dan dipandu
dengan titian murattal.

10
7. Metode Al Barqy

Metode ini dinilai sebagai metode cepat membaca Al-Qur'an yang


paling awal. Metode al-Barqy ini juga disebut anti lupa karena mempunyai
struktur yang apabila pada saat siswa lupa dengan huruf-huruf / suku kata atau
yang biasa disebut kata kunci yang telah dipelajari, maka ia akan dengan
mudah dapat mengingat kembali tanpa bantuan guru.

Pemberian julukan Anti Lupa itu sendiri adalah dari hasil penelitian
yang dilakukan oleh Departemen Agama RI (Kemenag saat itu). Metode Al-
Barqy ini diperuntukkan bagi siapa saja mulai anak-anak hingga orang
dewasa. Metode ini mempunyai keunggulan anak tidak akan mudah lupa
sehingga secara langsung dapat mempermudah dan mempercepat siswa
belajar membaca. Waktu yang diperlukan untuk belajar membaca Al-Qur'an
menjadi semakin singkat.

Kelebihan metode Al-Barqy yaitu:

a. Menggunakan sistem 8 Jam, artinya hanya dengan waktu 8 jam murid


dapat membaca dan menulis huruf Al-Qur'an.
b. Praktis untuk segala umur.
c. Menggunakan metode yang aktual yaitu SAS (Struktur Analitik
Sintetik) yang memudahkan murid belajar al-Qur'an.
d. Memperhatikan pendekatan, sistematika dan teknik dalam
pembelajaran.
e. Cepat dapat membaca huruf sambung.

8. Metode Al-Baghdadiyah.

Metode Al-Baghdady adalah metode tersusun (tarkibiyah), maksudnya


yaitu suatu metode yang tersusun secara berurutan dan merupakan sebuah
proses ulang atau lebih kita kenal dengan sebutan metode alif, ba’, ta’. Metode
ini adalah metode yang paling lama muncul dan metode yang pertama
berkembang di Indonesia.

Cara pembelajaran metode ini adalah:

11
a. Hafalan
b. Eja
c. Modul
d. Tidak variatif
e. Pemberian contoh yang absolute

Metode ini mempunyai kelebihan dan kekurangan, yaitu:

Kelebihan :

1) Santri akan mudah dalam belajar karena sebelum diberikan materi,


santri sudah hafal huruf-huruf hijaiyah.
2) Santri yang lancar akan cepat melanjutkan pada materi selanjutnya
karena tidak menunggu orang lain.

Kekurangan :

a) Membutuhkan waktu yang lama karena harus menghafal huruf


hijaiyah dahulu dan harus dieja.
b) Santri kurang aktif karena harus mengikuti ustadz-ustadznya dalam
membaca.

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Metode pembelajaran merupakan salah satu komponen penting di dalam


keseluruhan interaksi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk
memberdayakan potensi peserta didik dan untuk menguasai kompetensi yang
diharapkan.

Metode yang digunakan untuk belajar membaca al-quran yaitu :

1. Metode Iqro
2. Metide Ummi
3. Metode Qiroati
4. Metode Tartil
5. Metode Yanbu’a
6. Metode An-Nahdliyah
7. Metode Al-Barqy
8. Metode Al-Baghdadiyah.

B. SARAN

Untuk kita semua diharapkan dapat bersungguh-sungguh dalam belajar


membaca al-Qur’an supaya kedepannya dapat memperbaiki bacaan al-Qur’an
sehingga menjadi lebih baik dalam membacanya. Terus belajar dan pintar-pintar
memanfaatkan waktu.

13
DAFTAR PUSTAKA

Majid, Abdul. 2009. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar


Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Muhadjir, Sulthon, K.H. 1965. Metode Al Barqy. Surabaya: Fakultas Adab IAIN
Sunan Ampel.
Syarifuddin, Ahmad. Mendidik Anak, Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-
Qur’an. Jakarta: PT Gema Insani.
Syaifullah, Muhammad. 2017. “Penerapan Metode An-Nahdliyah dan Metode
Iqro' dalam Kemampuan Membaca Al-Qur'an”. Jurnal Kajian Ilmu
Pendidikan Vol.2 No.1.

14

Anda mungkin juga menyukai