Diajukan untuk memenuhi tugas makalah pada mata kuliah Studi Al-quran dan
Hadits Pendidikan Anak
OLEH
PROGRAM STUDI
Kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah , dan kami juga
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk bahan pertimbangan
perbaikan masalah.
PEMAKALAH
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................... 13
B. Saran .......................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Quran adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada
Rasulullah Saw. nabi akhir zaman, turun pada 17 Ramadan hadir sebagai
pedoman kehidupan dengan membawa segala keistimewaan, tak hanya
sebagai pedoman, Al-Quran hadir sebagai petunjuk dan penuntun bagi
manusia untuk selalu berada di jalan kebenaran demi meraih surga yang telah
dijanjikan Allah Swt.. Mengingat demikian pentingnya peranan Al-Quran,
sebagai umat Islam tentu dianjurkan untuk mengerti dan memahami
kandungan isi Al-Quran untuk menjadikannya pedoman dalam keseharian.
Maka dalam mewujudkan hal ini ialah setiap orang terlebih dahulu dituntut
agar memiliki kemampuan membaca Al-Quran dengan baik dan benar.
Karena kemampuan membaca Al-Quran dengan baik dan benar sesuai kaidah
akan menjadi modal untuk mengembangkan keterampilan yang lebih tinggi,
seperti memahami dan mengamalkan isi dan makna Al-Quran sebagai
perwujudan menjadikan Al-Quran pedoman dalam hidup keseharian.
Sejalan dengan hal di atas kebutuhan sekolah dan madrasah terhadap
pengajaran Al-Quran yang baik dirasa semakin lama semakin banyak. Hal ini
patut untuk disyukuri, akan tetapi kebutuhan tersebut belum diimbangi
dengan tersedianya sumber daya manusia (SDM) pengajar Al-Quran yang
memiliki kompetensi dan komitmen di bidang pembelajaran Al-Quran yang
memadai.
Pembelajaran membaca Al-Quran yang baik membutuhkan sebuah
sistem yang mampu menjamin mutu setiap anak atau orang yang belajar
membaca Al-Quran agar cepat dan mudah membaca Al-Quran dengan baik
dan benar. Dan sebagaimana halnya program pembelajaran yang lainnya
bahwa dalam pembelajaran Al-Quran juga membutuhkan pengembangan,
baik dari segi konten, konteks maupun support system-nya. Salah satu
komponen dalam suatu proses belajar mengajar yang mendukung untuk dapat
1
mencapai tujuan tertentu dibutuhkan metode yang tepat, begitu pula pada
pembelajaran Al-Quran. Hal ini pun mendorong semakin maraknya berbagai
macam metode membaca Al-Quran yang menjadi pilihan sebagai metode
yang praktis dan efektif dalam membantu proses pembelajaran membaca Al-
Quran. Seperti Metode Tilawati, Metode Tartila, Metode Iqra, Metode
Albarqy, Metode Qiraati, Metode Ummi dan berbagai metode lainnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 24.
3
1. Membekali guru agar dapat memberikan pelajaran.kepada siswanya
dengan fasih dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku
dalam ilmu tajwid.
2. Membekali guru agar dapat membimbing siswa dalam belajar Al-
Qur’an baik dalam pelafalannya,makhorijul hurufnya (tempat
keluarnya huruf hijaiyah),maupun dalam tajwidnya.
3. Memberikan gambaran dan arahan kepada guru dalam menerapkan
strategi
pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga keberhasilan dapat
dicapai.
Menurut Syekh Husni Utsman terdapat tiga ases pokok yang harus
diperhatikan guru dalam rangka mengajar bidang studi apapun,yaitu:
4
ditetapkan. Strategi pembelajaran merupakan tindakan nyata dari seorang guru
dalam mengajar dengan menggunakan cara-cara tertentu dan menggunakan
komponen-komponen pembelajaran ( tujuan, bahan, metode, media, serta
evaluasi) yang bertujuan agar peserta didik dapat mencapai tujuan belajar
yang ditetapkan.Karenanya,guru harus menguasai strategi pembelajaran.
2. Metode sebagai Alat untuk Mencapai Tujuan
Tujuan dalam pembelajaran merupakan arah yang akan dicapai dalam
kegiatan pembelajaran.Pada hakikatnya,tujuan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru adalah mengarahkan dan membuat perubahan tingkah laku pada diri
peserta didik baik aspek pengetahuan,keterampilan maupun sikap.Tujuan
pembelajaran tidak akan tercapai apabila salah satu komponen tidak dilibatkan
dalam pembelajaran.Komponen tersebut adalah metode pembelajaran .Dengan
adanya metode,peserta didik dapat dihubungkan dengan bahan atau sumber
ajar.2
Adapun prinsip penggunaan pendekatan dan metode pembelajaran
idealnya dapat memuat nilai spiritual,diantaranya sebagai berikut:
a. Nilai dan orientasi didalam pendidikan,yakni mendekatkan hubungan
antara manusia dengan Allah dan sesama makhluk.
b. Keselarasan antara domain kognitif,efektif,dan psikomotorik guna
mendapatkan kebahagian hidup di dunia dan Akhirat.
c. Selalu bertumpu pada kebenaran,yang berarti bahwa materi yang di
sampaikan harus benar,disampaikan dengan benar,dan dengan niat yang
benar.
d. Berdasar pada nilai,yakni pendekatan dan metode pendidikan berdasarkan
pada nilai akhlakul karimah.
e. Sesuai dengan kebutuhan peserta didik,bukan hanya sekedar keinginan
gutu,apalagi untuk kepentingan proyek semata.
f. Memberikan kemudahan.metode yang digunakan oleh guru pada dasarnya
yaitu dengan menggunakan sebuah cara yang memberikan kemudahan
bagi peserta didik untuk menerapkan keterampilan,ilmu pengretahuan,juga
2
Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak, Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur’an
(Jakarta: PT Gema Insani), 43.
5
sekaligus mengidentifikasi dirinya dengan nilai ilmu pengetahuan serta
keterampilan tersebut.
g. Konsisten. Setelah menggunakan metode tertentu,seorang guru perlu
memperhatikan letak kelemahan dan kekurangan diri metode yang telah di
gunakann sebelumnya untu memformulasi metode yang lebih baik pada
pelaksanaan proses pembelajaran yang akan datang.
h. Dinamis dan fleksibel. Metode pembelajaran harus disesuaikan dengan
prinsip fleksibel dan dinamis.sebab dengan kelenturan dan kedinamisan
metode tersebut,pemakaian metode tidak hanya akan monoton dengan satu
macam metode saja.
6
suara huruf Al-qur'an) dengan fasih dan benar sesuai dengan makhrojnya dan
bacaannya.
Metode Iqro’ ini disusun oleh Ustadz As’ad Human yang berdomisili di
Yogyakarta. Kitab Iqro’ dari ke-enam jilid tersebut di tambah satu jilid lagi
yang berisi tentang doa-doa. Dalam setiap jilid terdapat petunjuk
pembelajarannya dengan maksud memudahkan setiap orang yang belajar
maupun yang mengajar Al-Quran.
2. Metode Ummi
7
mengajarkan dengan 6 jilid sedangkan untuk orang dewasa diajarkan dengan
menggunakan 3 jilid dan langsung diteruskan dengan Al-Qur'an.
3. Metode Qiroati
Metode Qiroati adalah suatu cara cepat yang digunakan untuk baca Al-
Qur'an yang langsung memasukkan dan mempraktekkan bacaan dengan cara
tartil sesuai dengan qoidah ilmu tajwid. Metode Qiro'aty disusun oleh H.
Dahlan Salim Zarkasyi pada tahun 1986. Metode ini lebih menekankan pada
praktek baca Al-qur'an sesuai dengan qoidah ilmu tajwid. Sesuai dengan latar
belakang atau sejarah awal adanya metode qiroati ini. Pengajar qiraati harus
melalui tahap-tahapan sebelum ia mengajari siswa.
8
1) Tiwagas (teliti, waspada dan tegas)
2) daktun (tidak boleh menuntun)
b. Prinsip-prinsip yang harus dipegang santri/anak didik:
1) CBSA : Cara belajar santri aktif.
2) LCTB : Lancar cepat tepat dan benar.
4. Metode Tartil
Metode Tartil adalah cara membaca Al-Qur'an dengan cara pelan dan
perlahan serta mengucapkan huruf-huruf dari makhrajnya dengan tepat.
Membaca dengan pelan dan tepat maka dapat terdengar dengan jelas masing-
masing hurufnya, dan tajwid nya.
Dengan metode ini siswa, baik anak-anak maupun orang dewasa mampu
membaca Al-Qur'an dengan harmonisasi nada-nada. Metode tartil merupakan
merode memperindah suara bacaan Al-Qur'an dan tentu saja sesuai dengan
mahraj-mahrajnya agar makna yang terkandung di dalamnya tidak rusak dan
berpindah arti. Dalam Al-qur'an ditegaskan Allah.
9
meresapinya, dan janganlah tujuan seseorang dari kamu hanyalah akhir surat
saja.
Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan
perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4)
5. Metode Yanbu'a
6. Metode An-Nahdliyah
10
7. Metode Al Barqy
Pemberian julukan Anti Lupa itu sendiri adalah dari hasil penelitian
yang dilakukan oleh Departemen Agama RI (Kemenag saat itu). Metode Al-
Barqy ini diperuntukkan bagi siapa saja mulai anak-anak hingga orang
dewasa. Metode ini mempunyai keunggulan anak tidak akan mudah lupa
sehingga secara langsung dapat mempermudah dan mempercepat siswa
belajar membaca. Waktu yang diperlukan untuk belajar membaca Al-Qur'an
menjadi semakin singkat.
8. Metode Al-Baghdadiyah.
11
a. Hafalan
b. Eja
c. Modul
d. Tidak variatif
e. Pemberian contoh yang absolute
Kelebihan :
Kekurangan :
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Metode Iqro
2. Metide Ummi
3. Metode Qiroati
4. Metode Tartil
5. Metode Yanbu’a
6. Metode An-Nahdliyah
7. Metode Al-Barqy
8. Metode Al-Baghdadiyah.
B. SARAN
13
DAFTAR PUSTAKA
14