Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN Al-QUR’AN HADITS DI MA / SMA

Disusun Untuk Tugas Mata Kuliah: Pembelajaran Qur’an Hadits Menengah Atas
Dosen Pengampu: Muhammad Imam Syafi’i, M.Pd.

Disusun Oleh:
MEGA AYU UTAMIMA 21.1.11.018
CHAIRUNNISA NAKDA AULYA 21.1.11.016

JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SANGATTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah–Nya sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaaikan tanpa
hambatan suatu apapun.
Makalah ini membahas mengenai pengertian, Model Pembelajaran Al-Qur’an
Hadits di Madrasah Aliyah / Sekolah Menengah Atas (SMA).
Dalam kesempatan kali ini, patutlah menyampaikan terima kasih serta
penghargaan yang setinggi-tingginya pada pihak yang secara langsung maupun tidak
langsung telah memberikan bantuannya kepada:
1. Kedua Orang tua, yang telah memberikan doa dan motivasi dalam mengerjakan
tugas ini.
2. Bapak Muhammad Imam Syafi’i, M.Pd. selaku dosen pengampu yang
mempercayakan dan memberi masukan serta arahan dalam menyusun makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk
dijadikan bahan evaluasi.

Sangatta, 13 September 2023.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2

A. Pengertian Model Pembelajaran Al-Qur’an Hadits ........................................ 2


B. Contoh Model Pembelajaran Al-Qur’an Hadits ............................................. 2
C. Fungsi Model Pembelajaran Al-Qur’an Hadits .............................................. 4

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 7

A. Kesimpulan ................................................................................................... 7
B. Saran ............................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai proses pembentukan kepribadian adalah hal yang
esensial dalam kehidupan manusia, yang lazimnya dimiliki dan tertanam dalam
diri setiap muslim. Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk mencetak
manusia yang berkualitas. Kompetensi lulusan diharapkan dapat memiliki daya
saing yang tinggi Madrasah merupakan wadah utama pendidikan dan
pembinaan umat Islam, sekaligus sebagai lembaga formal bagi umat Islam
terutama bagi masyarakat pedesaan yang jauh dari pusat pemerintahan
Mata Pelajaran Alquran hadis adalah salah satu mata pelajaran rumpun
agama Islam yang diberikan sejak jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), sampai
jenjang Madrasah Aliyah (MA). Secara khusus, pembelajaran Alquran dan
hadis di Madrasah Aliyah (MA) bertujuan agar peserta didik memiliki perilaku
gemar membaca dan mempelajari Alquran dan hadis, memahami kandungan,
meyakini kebenaran, dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya sebagai pedoman dalam seluruh aspek kehidupan. Oleh karena itu,
idealnya, siswa Madrasah Aliyah (MA) yang telah mempelajari Alquran dan
hadis bertahuntahun mulai dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga
Madrasah Aliyah (MA), telah memiliki kemampuan baca tulis Alquran sesuai
dengan ilmu tajwid sekaligus memiliki pemahaman yang baik terhadap ayat
Alquran dan hadis yang telah dipelajari sebagai bagian dari ciri khas mereka. 1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Model Pembelajaran Al-Qur’an Hadits?
2. Bagaimana contoh Model Pembelajaran Al-Qur’an Hadits?
3. Bagaimana fungsi Model Pembelajaran Al-Qur’an Hadits?

1
Pupuh Fathurrohman & M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Cet. I; Bandung: PT.
Refika Aditama, 2007), h.15.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran Al-Qur’an Hadits


Model pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah seluruh rangkaian penyajian
materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum, sedang, dan sesudah
pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang
digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar
materi Al-Qur’an Hadits di Madrasah mulai dari Madrasah Ibtidaiyyah (MI)
hingga Madrasah Aliyah (MA) 2.
Model pembelajaran merupakan kerangka kerja yang memberikan
gambaran sistematis untuk melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar
siswa dalam tujuan tertentu yang ingin dicapai. Artinya, model pembelajaran
merupakan gambaran umum namun tetap mengerucut pada tujuan khusus.
Definisi tersebut senada dengan pendapat Suprihatiningrum yang menyatakan
bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur pembelajaran dengan sistematis untuk mengelola pengalaman belajar
siswa agar tujuan belajar tertentu yang diinginkan bisa tercapai.
Secara Umum Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu
pola yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di
kelas atau pembelajaran dalam tutorial. model pembelajaran merupakan
rangkaian semua unsur mulai dari pendekatan, strategi, metode, teknik dan
taktik pembelajaran. 3
B. Model Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
Adapun macam-macam model pembelajaran Al-Qur’an Hadits yang digunakan
di tingkat Madrasah Aliyah (MA) / Sekolah Menengah Atas (SMA) antara lain:4

2
Bukhari Umar, Ilmu pendidikan Islam (Cet.I; Jakarta: Amzah, 2010), h. 180.
3
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Rosda Karya,2002), h.92
4
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran (Cet. IV: Jakarta: Kencana 2008), h. 147.

2
3

1. Model Pembelajaran Ekspositori


Ekspositori adalah pembelajaran yang menekankan pada proses
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada kelompok
peserta didik supaya peserta didik dapat menguasai materi secara optimal.
Dalam model pengajaran ekspositori seorang pendidik harus memberikan
penjelasan atau menerangkan kepada peserta didik dengan cara berceramah.
Sehingga menyebabkan arah pembelajarannya monoton karena sangat
ditentukan oleh kepiawaian ceramah guru.
2. Model Pembelajaran Tugas Terstruktur
Pembelajaran ini menekankan pada penyusunan tugas terstruktur yang
wajib diselesaikan oleh peserta didik guna mendalami dan memperluas
penguasaan materi yang sesuai dengan materi pembelajaran yang sudah
dikaji.
Selain contoh model yang dipaparkan diatas ada juga metode pembelajaran
yang bisa diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar Al-Qur’an Hadits
ditingkat Madrasah Aliyah (MA) / Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu :
1. Metode menghafal ayat dan terjemahan Al-Qur’qn atau hadits
Metode menghafal adalah suatu metode yang dilakukan dengan carsa
penghafalan atau mengingat ayat demi ayat maupun surat demi surat bukan
mengingat bacaan tetapi juga diharapkan peserta didik dapat mengimla atau
menulis tiap ayat tanpa melihat Al-Qur'an
2. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab dari guru kepada siswa atau dari siswa
kepada guru tentang pemahaman materi pembelajaran.
3. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan peserta
didik pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk
4

memecahkan permasalahan, menjawab pertanyaan dan memahami pengeta-


huan peserta didik, serta untuk membuatu suatu keputusan. 5
C. Fungsi Model Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
Fungsi model pembelajaran adalah pedoman dalam perancangan hingga
pelaksanaan pembelajaran. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat
Trianto yang mengemukakan bahwa "fungsi model pembelajaran adalah
sebagai pedoman bagi perancang pengajar dan para guru dalam melaksanakan
pembelajaran". Oleh karena itu pemilihan model sangat dipengaruhi sifat dari
materi yang akan dibelajarkan, tujuan (kompetensi) yang akan dicapai dalam
pembelajaran tersebut, serta tingkat kemampuan peserta didik. 6
Berikut Fungsi model pembelajaran secara umum yaitu:7
1. Membantu dan membimbing guru untuk memilih teknik, strategi, dan
metode pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai. Seperti telah
dipelajari sebelumnya bahwa model pembelajaran pada dasarnya memuat
metode, strategi, teknik, dan taktik pembelajaran. Untuk itu,ketika guru
menggunakan model pembelajaran tertentu secara otomatis dia/ia akan
mengetahui taktik, teknik, strategi, dan metode pembelajaran yang akan
dilakukan. Tentang metode pembelajaran dapat diikuti pembahasan
selanjutnya.
2. Membantu guru untuk menciptakan perubahan perilaku peserta didik yang
diinginkan. Guru telah mengetahui bahwa model pembelajaran digunakan
untuk merealisasikan target pembelajaran atau tujuan pembelajaran dalam
RPP dan implementasinya dalam pembelajaran.Bentuk perubahan perilaku
yang ditargetkan pada siswa sebenarnya termuat dalam rumusan tujuan
pembelajaran (ingat rumus tujuan pembelajaran ABCD). Oleh karena itu,
model pembelajaran dapat membentuk atau menciptakan tercapainya

5
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam (Bandung: Rosda Karya, 2002), h. 147
6
Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung:Alfabeta, 2006), h.105
7
Ibid, h.106.
5

tujuan pembelajaran atau menciptakan perubahan perilaku pada siswa.


Perubahan-perubahan perilku tersebut misalnya, menulis rumus gaya,
menghitung kuat arus listrik, mengukur kecepatan udara, menentukan
massa jenis zat, dan lain-lain.
3. Membantu guru dalam menentukan cara dan sarana untuk menciptakan
lingkungan yang sesuai untuk melaksanakan pembelajaran. Ketika guru
menetapkan untuk menggunakan model pembelajaran tertentu, secara
otomatis guru harus menentukan cara dan sarana agar tercipta lingkungan
seperti yang dikehendaki dalam model pembelajaran yang guru pilih.
Misalnya cara mendemonstrasikan konsep tekanan dan media atau alat
peraga yang diperlukan. Misalnya cara memegang alat, cara menunjukkan
konsep-konsep besaran yang ada pada konsep tekanan (gaya dan luas) pada
siswa. Sarana misalnya, menggunakan benda nyata, visualisasi, atau
menggunakan analogi untuk demonstrasi tersebut. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa penggunaan model pembelajaran dapat secara langsung
membantu guru untuk menentukan cara dan sarana agar tujuan
pembelajaran tercapai.
4. Membantu menciptakan interaksi antara guru dan siswa yang diinginkan
selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan model pembelajaran,
guru dapat mempunyai pedoman untuk berinteraksi dengan siswa selama
proses pembelajaran berlangsung. Misalnya cara mengkomunikasikan
informasi, cara memunculkan masalah, cara menanggapi pertanyaan dan
jawaban siswa, cara membangkitkan semangat siswa, dan lain-lain.
5. Membantu guru dalam mengkonstruk kurikulum, silabus, atau konten
dalam suatu pelajaran atau matakuliah. Dengan memahami modelmodel
pembelajaran, dapat membantu guru untuk mengembangkan dan
mengkonstruk kurikulum atau program pembelajaran pada suatu mata
pelajaran atau mata kuliah.
6

6. Membantu guru atau instruktur dalam memilih materi pembelajaran yang


tepat untuk pembelajaran, penyusunan RPP, dan silabus. Dengan
memahami model pembelajaran yang baik, guru akan terbantu dalam
menganalisis dan menetapkan materi yang dipikirkan sesuai untuk siswa.
7. Membantu guru dalam merancang kegiatan pendidikan atau pembelajaran
yang sesuai. Oleh karena dalam model pembelajaran ada sintakmatik atau
fase-fase kegiatan pembelajaran, maka dengan model pembelajaran yang
telah dipilih, guru akan terpandu dalam merancang kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
8. Memberikan bahan prosedur untuk mengembangkan materi dan sumber
belajar yang menarik dan efektif. Dalam setiap model pembelajaran ada
sistem pendukung. Dengan sistem pendukung pada model pembelajaran
tertentu, guru akan terbimbing untuk mengembangkan materi dan sumber
belajar, misalnya membuat handout, modul, diktat, dan lain-lain.
9. Merangsang pengembangan inovasi pendidikan atau pembelajaran baru.
Dengan memahami dan menerapkan model-model pembelajaran, guru
mungkin menemukan beberapa kendala. Jika kendala-kendala yang
ditemukan kemudian dicarikan solusinya, maka akan memunculkan ide
model atau strategi pembelajaran baru.
10. Membantu mengkomunikasikan informasi tentang teori mengajar.Setiap
model pembelajaran tentu memerlukan teori-teori mengajar berupa
pendekatan, strategi, metode, teknik, dan taktik. Oleh karena itu, ketika
guru menggunakan model pembelajaran tertentu secara otomatis guru akan
mengkomunikasikan teori-teori tentang mengajar seperti yang telah
disebutkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah seluruh rangkaian penyajian
materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum, sedang, dan sesudah pembelajaran
yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara
langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar materi Al-Qur’an
Hadits di Madrasah mulai dari Madrasah Ibtidaiyyah (MI) hingga Madrasah Aliyah
(MA)
Adapun macam-macam model dan metode pembelajaran Al-Qur’an Hadits
yang digunakan di tingkat Madrasah Aliyah (MA) / Sekolah Menengah Atas
(SMA) yaitu Model Pembelajaran Ekspositori, Model Pembelajaran Tugas
Terstruktur, Metode menghafal ayat dan terjemahan, metode tanya jawab dan
diskusi.
Fungsi model pembelajaran adalah pedoman dalam perancangan hingga
pelaksanaan pembelajaran. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Trianto
yang mengemukakan bahwa "fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman
bagi perancang pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran".

B. Saran
Secara Umum Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu
pola yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di kelas
atau pembelajaran dalam tutorial. Oleh karena itu pemilihan model sangat
dipengaruhi sifat dari materi yang akan dibelajarkan, tujuan (kompetensi) yang
akan dicapai dalam pembelajaran tersebut, serta tingkat kemampuan peserta didik.

7
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Abu. Ulumul Qur’an (sebuah pengantar) (Cet. I; Pekanbaru: Amzah, 2002).
Arif, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Cet. 1 Jakarta: Ciputat
Pers, 2002).
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. (Cet. IV; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012).
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek (Cet. XIII;
Jakarta: Rineka Cipta, 2006).
Darajat, Zakiah. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam (Cet.IV; Jakarta: Bumi
Aksara, 2008).
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: PT. Karya Toha
Putra, 2012).
Departemen Pendidikandan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1989).
Djamarah, Syaiful Bahri. dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Cet.III; Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 2006).
Faisal, Sanapiah. Format-format Penelitian Sosial (Cet. V; Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada,2001)

Anda mungkin juga menyukai