Anda di halaman 1dari 11

METODE PEMBELAJARAN AL-QURAN HADITS DI

MADRASAH
Makalah ini disusun guna untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Al-quran hadits
Dosen pengampuh Dedy Noveriyadi M.pdi

Disusun Oleh: 1. Nunung Anggraini (2186208050)

2. Siti Fatimah (2186208052)

3. Deska Suci Wahyuni (2186208023)

4. M Dimas Afriandi (2186208048)

POGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan semaksimal
mungkin . Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah “Al-quran Hadits”

Adapun dalam makalah ini Kami membahas tentang “metode pembelajaran Al-quran
hadits dimadrasah “ Dalam penulisan makalah ini kami merasa banyak kekurangan pada
penulisan ataupun materi nya , mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Dan kami juga
meminta unuk teman-teman untuk memberi kritikan saran agar dapat menyempurnakan
makalah ini,

Akhirnya kami berharap semoga makalah ini membantu teman-teman mengetahui hal
yang berkaitan dengan metode pembelajaran al-qurran haddits dimadrasah.

DAFTAR ISI
Kata pengantar....................................................................................................................I

2
Daftar isi............................................................................................................................II

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1

Latar belakang...................................................................................................................2

Rumusan Masalah..............................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................I

Pengertian Metode Pembelajaran......................................................................................II

Konsep Metode Al-quran hadits......................................................................................III

Pentingnya Pembelajaran Al-quran Hadits....................................................................IIII

Pelajaran Al-quran hadits Dan analisisi guru pada mata pelajaran al-quran hadits. . .IIIIII

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN..................................................................................................................I

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................II

BAB I

PENDAHULUAN
2
A. Latar Belakang
Al-Qur’an Hadis adalah salah satu dari mata pelajaran pendidikan agama Islam, yang
keberadaannya sangat penting bagi kemajuan pendidikan Islam di Indonesia khususnya. Al-
Qur’an dan Hadis adalah dua pedoman yang ditinggalkan Rasulullah SAW untuk umat
manusia di dunia. Al-Qur’an amat dicintai oleh kaum muslimin, karena fashahah serta
balaqhahnya dan sebagai sumber petunjuk kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Hal ini
terbukti dengan perhatian yang amat besar terhadap pemeliharaannya semenjak turunnya di
masa Rasulullah SAW sampai tersusunnya mushhaf sampai akhir zaman. Ayat Al-Qur’an
yang pertama kali diturunkan mengandung perintah untuk membaca yang disampaikan
malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW, pengulangan atas perintah tersebut menunjukan
betapa pentingnya kemampuan membaca, karena dengan membaca dapat diperoleh
pengetahuan yang dibutuhkan dan selanjutnya dengan perantara baca tulislah Allah SWT
mengajarkan manusia

BAB II

PEMBAHASAN

2
A. Pengertian metode pembelajaran dan pelaksanaannya disekolah
Pengertian Metode Pembelajaran dan Pelaksanaannya di Sekolah Metode berasal dari
bahasa yunani, yaitu metha dan hodos. Metha berarti melalui atau melewati dan hodos berarti
jalan atau cara. Metode berarti jalan atau cara yag harus dilalui untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam bahasa arab, metode disebut “thariqah”.1 Dalam kegiatan belajar mengajar,
metode sangat diperlukan oleh guru, dengan penggunaan yang bervariasi sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai.2 Pengertian lain metode ialah teknik penyajian yang dikuasai guru
untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas , baik secara
individual atau secara kelompok/klasikan, Agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan
dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.3 Menurut Ahmad Tafsir, bahwa metode adalah cara
yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu. Sedangkan Pembelajaran atau
pengajaran menurut Degeng adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini
secara implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan
metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan
pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada. telah ditetapkan.
Sedangkan metode pembelajaran adalah teknik atau cara yang digunakan dalam proses
belajar mengajar oleh guru yang telah direncanakan sebelumnya agar dapat diserap dan
dipahami oleh peserta didik. Metode yang dipilih oleh pendidik tidak boleh bertentangan
dengan tujuan pembelajaran. Pemilihan metode tertentu dalam suatu pemebelajaran bertujuan
untuk memberi jalan atau cara sebaik mungkin bagi pelaksanaan dan kesuksesan operasional
pembelajaran.

B. Konsep Metode Pembelajaran Quran hadis


a. Jenis-jenis Metode Pembelajaran Agama Islam
Dalam proses pembelajaran metode mempunyai kedudukan yang sangat
penting dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan, karena Metode tersebut yang
menjadi sarana yang bermakna bagi materi pelajaran yang tersusun dalam
kurikulum pendidikan sedemikian rupa sehingga dapat dipahami atau diserap oleh
anak didik. Metode pembelajaran PAI didefinisikan sebagai cara-cara tertentu
yang paling cocok untuk dapat digunakan dalam hasil-hasil pembelajaran PAI
yang berada dalam kondisi pembelajaran tertentu. Sedangkan Qur’an Hadits
adalah termasuk dalam mata pelajaran PAI. Dalam lampiran peraturan Menteri

2
Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Mata Pelajaran PAI adalah
Qur’an hadist, Akidah akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam Berbicara
mengenai metode yang digunakan dalam mendidik , Al-Ghazali mengemukakan
metode alternatif sebagaimana dikutip oleh Armai Arief antara lain :
1) Mujahadah dan Riyadlah Nafsiyah (Kekuatan dan Latihan jiwa), yaitu
mendidik anak dengan cara mengulang-ulangi pengalaman. Hal ini akan
meninggalkan kesan yang baik dalam jiwa anak didikdan benar-benar akan
menekuninya sehingga terbentuklah akhlak dan watak dalam dirinya.
2) Mendidik anak hendaknya menggunakan beberapa metode. Penggunaan
metode yang bervariasi akan membangkitkan motivasi bagi pelajar dan
menghilangkan kebosanan.
3) mendidik anak hendaknya memberikan dorongan, memberikan dorongan
berupa pujian. Pemberian hukuman jasmani disyaratkan bila anak telah
sampai usia 10 tahun, dan kalaupun harus melakukan hukuman jasmani
hendaknya pukulan tidak melebihi dari 3 kali. Pendapat Ibnu khaldun
tentang metode pendidikan adalah sebagai berikut :
1) Metode Ilmiah yang modern, yaitu menumbuhkan kemampuan
memahami ilmu dengan kelancaran berbicara dalam diskusi untuk
menghindari verbalisme dalam pelajaran.
2) Metode Gradasi (pentahapan) dan pengulangan. Pengetahuan bersifat
global bertahap dan terperinci agar dapat memahami permasalahan dan
menerima penjelasan sesuai dengan tingkat berfikirnya
3) Menggunakan media (alat peraga) untuk membantu siswa dalam
memahami materi pelajaran.
4) Melakukan Karya wisata agar siswa mendapatkan pengalaman belajar
secara langsung.
5) Menghindari sistem pengajaran materi dalam bentuk ikhtisar (ringkasan).
6) Memberikan sanksi yang proporsional untuk menumbuhkan motivasi
belajar siswa. Metode Mengajar Agama Islam, menurut Hadari
Nawawi metode tersebut adalah ;
a. Metode ceramah
b. Metode Tanya jawab
c. Metode Diskusi
d. Metode Latihan Siap

2
e. Metode Demonstrasi
f. Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
g. Metode Karyawisata
h. Metode Kerja Kelompok
i. Tim Guru
j. Metode Sosio Drama dan bermain Peran.

C. Pentingnya Pembelajaran Al-Qur'an Hadits


Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri dari berbagai komponen yang
saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut, meliputi: tujuan, materi,
metode, dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh
guru dalam memilih dan menentukan media, metode, strategi, pendekatan apa yang akan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran, merupakan suatu proses yang terdiri
dari kombinasi dua aspek, yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa,
mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran.
Kedua aspek ini akan berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi
interaksi antara guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa di saat pembelajaran
sedang berlangsung. Dengan kata lain, pembelajaran pada hakikatnya Merupakan proses
komunikasi antara peserta didik dengan pendidik serta antar peserta didik dalam rangka
perubahan sikap. Membahas masalah pembelajaran Al-Qur’an Hadits, tidak dapat dipisahkan
dari konsep-konsep pendidikan yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits. Apalagi
menyangkut pembelajaran Al-Qur’an Hadits pada siswa yang memerlukan perhatian khusus
sesuai dengan tingkat usianya. Untuk mencapai tujuan tersebut, guru bidang studi Al-Qur’an
Hadits memegang tanggung jawab dan peranan yang sangat besar .

D. Pelajaran Qur’an Hadis dan Analisis Guru Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits
Pembelajaran Al-qur’an hadits sebagai landasan yang integral dari pendidikan agama,
memang bukan satu-satunya yang menentuka dalam pembentukan watak dan kepribadian
peserta didik. Tetapi secara substansial mata pelajaran Al-qur’an hadits memiliki kontribusi
dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktekkan nilainilai keyakinan
keagamaan (tauhid) dan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari. Kata Al-qur’an
secara etimologi (bahasa) berarti bacaan karena makna tersebut diambil dari kata “qiraa’at”
atau “qur’aan, yaitu bentuk masdhar dari kata “qara’a”. Sedangkan secara adedology menurut
Ali Ash-Shobuni menyatakan bahwa Al-quran adalah firman Allah yang mu’jiz, diturunkan

2
kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril yang tertulis dalam mushaf, diriwayatkan
secara mutawatir, menjadi ibadah bagi yang membacanya, diawali dari Surah Al-Fatihah dan
diakhiri dengan Surah An-Nas.’’Sedangkan hadis dalam bentuk jamaknya adalah hidas,
hudasa,dan hudus. Dari segi bahasa, kata hadis mempunyai beberapa arti, yaitu :
 baru ( aded) lawan dari terdahulu (qadim), dekat (qarib) lawan dari jauh (ba’id), dan
warta berita (khabar); sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan dari seseorang
kepada orang lainnya. Adapun pengertian hadis menurut ahli hadis ialah : “segala
ucapan, segala perbuatan, dan segala keadaan atau perilaku Nabi saw.’’Dari
penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa Pembelajaran Al-qur’an hadits adalah
bagian dari pelajaran pendidikan agama Islam di Madrasah yang dimaksudkan untuk
memberikan motivasi, bimbingan, pemahaman, kemampuan dan penghayatan
terhadap isi yang terkandung dalam Al-qur’an dan hadits, sehingga dapat diwujudkan
dalam perilaku sehari-hari sebagai perwujudan iman dan taqwa kepada Allah SAW.

1. Tujuan Pembelajaran Al-qur’an hadits


a) Meningkatkan kecintaan siswa terhadap Al-qur’an hadits.
b) Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al-qur’an dan
hadits sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan.
c) Meningkatkan kekhusyukan siswa dalam beribadah terlebih shalat,
dengan menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan surat atau ayat
dalam surat-surat pendek yang mereka baca.

2. Ruang lingkup Pembelajaran Al-qur’an hadits


Ruang lingkup mata pelajaran Al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah
meliputi:
a) Membaca dan menulis yang merupakan unsur penerapan ilmu tajwid.
b) Menterjemahkan makna (tafsir) yang merupakan pemahaman
interpretasi ayat, dan hadits dalam memperkaya khazanah intelektual.
c) Menerapkan isi kandungan ayat atau hadits yang merupakan unsur
pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

2. Prinsip-prinsip Pembelajaran Al-qur’an hadis


Adapun prinsip-prinsip metodologis yang dijadikan landasan
psikologis untuk memperlancar proses kependidikan Islam (qur’an

2
hadis) yang sejalan dengan ajaran Islam adalah:
1) Prinsip memberikan suasana kegembiraan.
2) Prinsip memberikan layanan dan santunan dengan lemah lembut.
3) Prinsip kebermaknaan bagi peserta didik.
4) Prinsip prasyarat.
5) Prinsip komunikasi terbuka.
6) Prinsip pemberian pengetahuan yang baru.
7) Prinsip memberikan model perilaku yang baik.
8) Prinsip praktik

BAB III

KESIMPULAN

2
Metode Pembelajaran Agama Islam Dalam proses pembelajaran metode mempunyai
kedudukan yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan, karena Metode
tersebut yang menjadi sarana yang bermakna bagi materi pelajaran yang tersusun dalam
kurikulum pendidikan sedemikian rupa sehingga dapat dipahami atau diserap oleh anak didik.
Metode pembelajaran PAI didefinisikan sebagai cara-cara tertentu yang paling cocok untuk
dapat digunakan dalam hasil-hasil pembelajaran PAI yang berada dalam kondisi
pembelajaran tertentu.

Metode ceramah
a. Metode ceramah
b. Metode Tanya jawab
c. Metode Diskusi
d. Metode Latihan Siap
e. Metode Demonstrasi
f. Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
g. Metode Karyawisata
h. Metode Kerja Kelompok
i. Tim Guru
j. Metode Sosio Drama dan bermain Peran.

DAFTAR PUSTAKA

2
Rosyadi, ahmad.2022.Pembelajaran Al-quran Hadits Peer Teaching Sebagai Alternatif
strategi belajar mengajar.Lingkungan handayani.Pusat pengembangan pendidikan
dan penelitian Indonesia.

Marhaya.2013. “Metode pembelajaran Al-quran Hadits dan probelamatikannya pada siswa


madrasah tsanawiyah darul hhikmah lenggo-lenggo kec. Sinjai timur.kab. sinjai”.
Skripsi.Makassar: UIN alauddin Makassar Fakultas tarbiyah dan keguruan-pai

Anggraini, sri rezeki.2017.” Metode Pembelajaran Al-quran Hadits dan probelamatikannya (


studi kasus di MTS. Muhammadiyah Tongko Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang”.
Skripsi. Makassar: UMM FAI-PAI

Anda mungkin juga menyukai