Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

‘‘METODE PENDIDIKAN ISLAM’’

Dosen Pengampu : Dr. Mardinal Tarigan, MA

Disusun Oleh : Kelompok 11

Muhammad Wafi Siregar (0307222070)


Lili Raflika (0307222078)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN 2023
KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Warahamatullaahi Wabarakaatuh.

Puji syukur kehadirat Allah Swt. karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga para penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Metode Pendidikan Islam”. Adapun tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas perkuliahan.
Para penulis berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah ini. Terutama kepada Bapak Dr. Mardinal Tarigan,
MA, selaku dosen mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam yang telah
mengarahkan serta membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.
Disadari bahwa makalah ini tidak sempurna. Oleh karena itu, para
penulis menginginkan saran dari semua pihak untuk kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

Wassalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Medan, 24 Oktober 2023

Kelompok 11

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 2

1.3 Tujuan ............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3

2.1 Pengertian Metode Pendidikan Islam ............................................... 3

2.2 Prinsip Pendidikan Islam.................................................................. 4

2.3 Tujuan dan Fungsi Metode Pendidikan Islam ................................... 6

2.4 Jenis-Jenis Metode Pendidikan Islam ............................................... 8

BAB III PENUTUP ...................................................................................12

3.1 Kesimpulan.....................................................................................12

3.2 Saran ..............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam pendidikan Islam, metode mempunyai kedudukan yang sangat
penting dalam upaya mencapai tujuan, karena ia menjadi sarana yang
membermaknakan materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum
pendidikan, sehingga dapat dipahami atau diserap oleh peserta didik menjadi
pengertian-pengertian yang fungsional terhadap tingkah lakunya.
Dalam pendidikan Islam, metode yang tepat guna bila ia mengandung
nilai-nilai intrinsik dan ekstrinsik sejalan dengan materi pelajaran dan secara
fungsional dapat dipakai untuk merealisasikan nilai-nilai ideal yang
terkandung dalam tujuan pendidikan Islam. Antara metode, kurikulum
(materi) dan tujuan pendidikan Islam mengandung relevansi ideal dan
oprasional dalam proses kependidikan. Oleh karena itu proses kependidikan
Islam mengandung makna internalisasi dan transformasi nilai-nilai Islam ke
dalam pribadi peserta didik dalam upaya membentuk pribadi muslim yang
beriman bertakwa dan berilmu pengetahuan yang amaliah mengacu kepada
tuntunan agama dan tuntutan kebutuhan hidup bermasyarakat.
Dalam penentuan metode pendidikan sangatlah membutuhkan diskusi
yang serius, karena metode sendiri merupakan kunci keberhasilan proses
pendidikan. Dalam pengembangan metode hendaknya diikuti dengan
perkembangan zaman1. Metode ini adalah salah satu alat yang digunakan
untuk dapat mewujudkan tujuan pendidkan. Dengan menguasai metode maka
memudahkan untuk mewujudkan tujuan pendidikan termasuk pendidikan
Islam.
Dalam hal ini seorang guru harus memahami hakikat metode yang
mendukung dalam pembelajarannya. Karena metode merupakan alat yang
sangat penting yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendiddikan.
Begitu pentingnya metode pendidikan ini, keberhasilan guru dalam
mengajar salah satunya dapat dinilai dari metode yang diterapkannya 2. Maka
tak jarang kita lihat seorang guru yang ahli dan menguasai di dalam materi

1
Salminawati SS, Filsafat pendidikan Islam, (Bandung: Cita Pustaka Media,2011) hal 150
2
Al-Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam, terj. Hasan laggulung (Jakarta: Bulan Bintang: 1979) hal. 554
1
pelajaranya tetapi gagal dalam pengajaranya. Ketidaktepatan dalam memilih
metode dan menerapkannya akan berakibat pada pencapaian tujuan
pendidikan yang tak sempurna. Oleh karena itu, perlu adanya satu tinjauan
filosofis mengenai hal ini.

2. Rumusan Masalah

1) Apa pengertian dari metode pendidikan islam?

2) Bagaimana dengan prinsip metode pendidikan islam?

3) Apa tujuan dan fungsi dari metode pendidikan islam?

4) Apa saja macam-macam dari metode pendidikan islam?

3. Tujuan Pembahasan

1) Mengetahui pengertian dari metode pendidikan islam.

2) Mengetahui prinsip dari metode pendidikan islam.

3) Mengetahui tujuan dan fungsi dari metode pendidikan islam.

4) Mengetahui macam-macam metode pendidikan islam.

2
3

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Metode Pendidikan Islam

Dari segi bahasa kata metode berasal dari dua perkataan, yaitu meta
dan hodos. Meta berarti “melalui” dan hodos berarti “jalan” atau “cara”.
Dengan demikian, dari sudut pandang ini, maka metode dapat dimaknai
sebagai jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan3.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata metode diartikan sebagai


cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud
(dalam pengetahuan dan sebagainya). Maka dalam hal ini dapat disimpulkan
bahwa metode pendidikan Islam itu adalah jalan atau cara yang teratur dan
terpikir baik yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan Islam 4.

Untuk lebih memahami pengertian metode pendidikan Islam tidaklah


cukup kalau dari segi etimologi saja maka untuk menjelaskannya secara
terminologi, mengutip beberapa pendapat para ahli terkait dengan hal ini,
diantaranya adalah:

1. Ahmad Tafsir Mendefinisikan sebagai suatu cara yang paling tepat


dan cepat dalam mengajarkan mata pelajaran.

2. Abuddin Nata menyebutkan bahwa metode tarbiyatul Islamiyah


adalah sarana yang menyampaikan sese- orang kepada tujuan
penciptaanya sebagi khalifah di muka bumi dengan melak-
sanakan pendekatan di mana manusia ditempatkan sebagai
makhluk yang me- miliki potensi rohaniah dan jasmaniah yang
keduanya dapat digunakan sebagai saluran penyampaian materi
pelajaran.

3. Al Rasyidin mengemukakan bahwa metode pendidikan Islami


adalah metode pendidikan yang mengakomodir kedirian manusia
dan cara sampainya ilmu kedalam diri mereka.
4. Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany mengemukakan: Segala
kegiatan yang terarah yang dikerjakan oleh guru dalam rangka
kemestian-kemestian mata pelajaran yang diajarkannya, cirri-ciri

3
Al-Rasyidin, Falsafah Pendidikan Islami, Membangun Kerangka Ontologi, Epistemologi, dan Axiologi
Praktik Pendidikan, (Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2008), hal:174
4
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. 3. Cet. Ke-2, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hal.767
4

perkembangan murid-muridnya dan suasana alam sekitarnya dan


tujuan menolong murid- muridnya untuk mencapai proses belajar
yang diinginkan dan perubahan yang dikehendaki pada tingkah laku
mereka. Selanjutnya menolong mereka memperoleh maklumat,
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, sikap, minat dan nilai-nilai
yang diinginkan.

2. Prinsip Metode Pendidikan Islam

Metode pendidikan Islam dalam penerapanya banyak menyangkut


permasalahan individual atau sosial peserta didik dan pendidik itu sendiri,
sehingga dalam menggunakan metode seorang pendidik harus
memperhatikan dasar-dasar umum metode pendidikan Islam. Sebab metode
pendidikan itu hanyalah merupakan sarana atau jalan menuju tujuan
pendidikan, sehingga segala jalan yang ditempuh oleh seorang pendidik
haruslah mengacu pada dasar-dasar metode pendidikan secara umum antara
lain : Pertama dasar agama.; Kedua biologis; Ketiga dasar psykologis; dan
Keempat dasar sosiologis5.

Kemudian menurut M. Arifin ada beberapa metodologis yang


dijadikan landasan psikologis yang memperlancar proses pendidikan Islam
yang sejalan dengan ajaran Islam. Beberapa prinsip itu antara lain:
a. Prinsip Memberikan Suasana Kegembiraan

Prinsip ini dapat dirujuk didalam ayat al-Quran dan Hadits antara
lain:

Artinya “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak


menghendaki kesukaran bagimu” ( QS. Al-Baqarah 2 : 185)

‫اورفنتاواورشباورسعتاواورسي‬

Artinya “ Permudahlah mereka dan jangan mempersulit,


gembirakanlah mereka dan jangan berbuat sesuatu yang menyebabkean
mereka menjauhi kamu ( Al-Hadits).
b. Prinsip Memberikan Layanan dan Santunan dengan Lemah Lembut.
Sebagaimana Firman Allah :
Yang artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku
lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi

5
M. Kholil Asy’ari, ‘METODE PENDIDIKAN ISLAM Oleh : M.Kholil Asy’ari Abstraksi’, Qathruna, 1.1
(2014), 193–205.
5

berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena


itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila
kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-
Nya(QS; Al-Imran 3 : 159)
c. Prinsip Kebermaknaan bagi Peserta Didik
Sebagaimana sabda Nabi SAW sebagai berikut :
‫عن علي بن أبي طالب رضي هللا عنه قال‬
‫ أتريدون أن يُكذَّب هللاُ ورسولهُ؟‬،‫حدثوا الناس بما يعرفون‬
Artinya: Dari Ali bin Abi Ṭalib -raḍiyallāhu 'anhu-, ia
berkata, "Berbicaralah dengan manusia sesuai dengan tingkat pemahaman
mereka. Apakah kalian ingin Allah dan Rasul-Nya didustakan?"
d. Prinsip Prasyarat Prinsip Prasyarat
Untuk menarik peserta didik dibutuhkan mukadimah dalam langkah-
langkah mengajar. Di dalam al-Quran banyak ayat-ayat yang memberikan
prasyarat kepada manusia yang menjadi sasarannya dengan menggunakan
kata-kata yang mengandung tanbih ( minta) perhatian yang difirmankan
pada awal suatu surat misalnya kata : ( Alif laam miim), ( Kaaf Haa Yaa
'Ain Shaad), (Alif laam mim shaad) dan lain sebagainya yang mengandung
makna bahwa firman yang hendak disampaikan Allah kepada manusia
adalah amat penting karena mengandung permasalahan baru yang harus
mereka perhatikan sepenuhnya6.
e. Prinsip Komunikasi Terbuka
Dalam al-quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk
membuka hati dan pikiranya diantaranya:
Yang Artinya : ” Dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka
Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati,
tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan
mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda- tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi)
tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu
sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah
orang- orang yang lalai”( QS.Al-A’raf 7 : 179).

6
Wawan Mulyadi Purnama, ‘Metode, Prinsip-Prinsip, Tujuan Dan Fungsi Pendidikan Islam Dalam
Menghadapi Perubahan Zaman’, Al-Munawwarah: Jurnal Pendidikan Islam, 10.2 (2018), 1–11.
6

f. Prinsip Pengetahuan Baru


Firman Allah yang mendorong manusia untuk menciptakan ilmu-
ilmu alam dan biologi dan psikologi antara lain : Artinya : “ Kami akan
memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala
wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka
bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya
Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?”.(QS.Al-Fushilat 41 : 53)
g. Prinsip Memberikan Model Prilaku Yang Baik
Peserta didik akan berprilaku yang baik jika ada keteladanan yang
dipraktekkan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Hal ini sesuai
dengan firman-Nya : Artinya : “ Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak
menyebut Allah.”. (QS.Al- Ahzab 33; 21) Artinya : “ Sesungguhnya telah
ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang
bersama dengan dia..”.(QS.Al- Mumtahanah 60 : 4)
h. Prinsip Praktek Pengamalan Secara Aktif
Firman Allah yang menunjukkan pentingnya mengmalkan pelajaran
yang telah dipahami dan hayati antara lain : Artinya : “ Wahai orang-orang
yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu
kerjakan?; Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan
apa-apa yang tidak kamu kerjakan”.(QS. As-Shaf 61 : 2-3).
i. Prinsip Kasih sayang dan memberikan bimbingan serta penyuluhan
Yang artinya : “ Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan
untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.( QS.Al-Anbiya 21 : 107).

3. Tujuan dan Fungsi Metode Pendidikan Islam

Dalam kajian metode pendidikan Islam tentunya secara umum tujuan


metode adalah untuk mempermudah peserta didik dalam memahami dan
menalar pelajaran yang diberikan oleh seorang pendidik. Sedangkan Peranan
metode pendidikan berasal dari kenyataan yang menunjukkan bahwa kurikulum
pendidikan agama Islam tidak mungkin akan dapat diajarkan, melainkan
diberikan dengan cara yang khusus7. Cara yang khusus ini lah yang disebut
dengan metode. Ketidaktepatan dalam penerapan metode ini kiranya meng-

7
Ahmad Sukri Harahap, ‘Metode Pendidikan Islam Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam’, Jurnal
Hikmah, 15.1 (2018), 13–20.
7

hambat proses belajar mengajar yang berakibat pada membuang waktu dan
tenaga8.

Dengan adanya metode, fikiran, pengetahuan, maklumat, keteram- pilan,


pengalaman dan sikap tidak akan berpindah dari pengajar kepada pelajar. Dialah
penghubung dan perantara antara guru dan murid. Dan keberhasilan guru dalam
mengajar salah satunya dapat dinilai dari metode yang diterapkannya 9.

Metode memberikan inspirasi pada peserta didik melalui proses


hubungan yang serasi antara pendidik dan peserta didik yang seiring dengan
tujuan pendidikan Islam. Sedangkan Nata mengungkapkan bahwa pada intinya
metode berfungsi mengantarkan suatu tujuan kepada obyek sasaran dengan cara
yang sesuai dengan perkembangan obyek sasaran tersebut 10.

Pendidikan Islam harus mampu menciptakan manusia muslim yang


berilmu pengetahuan tinggi, dimana iman dan takwanya menjadi pengendali
dalam penerapan atau pengalamannya dalam masyarakat manusia. Bila tidak
demikian maka derajat dan martabat manusia sebagai hamba Allah akan
merosot, bahkan akan membahayakan ummat manusia lainnya. Oleh karena itu
tujuan akhir pendidikan Islam berada di dalam garis yang sama dengan misi
tersebut yaitu membentuk kemampuan dan bakat manusia agar mampu
menciptakan kesejahteraan dan kebahagiaan yang penuh rahmat dan berkat
Allah diseluruh penjuru alam ini11. Hal ini berarti bahwa potensi rahmat dan
berkat Allah tersebut tidak akan terwujud nyata, bilamana tidak diaktualisasikan
melalui ikhtiar yang bersifat kependidikan secara terarah dan tepat.

Ahmad D. Marimba mengemukakan ada dua macam tujuan pendidikan


Islam yaitu tujuan sementara dan tujuan akhir.

a. Tujuan Sementara

Tujuan sementara adalah sasaran sementara yang harus dicapai oleh


ummat islam yang melaksanakan pendidikan islam. Tujuan sementara disini
yaitu tercapainya berbagai kemampuan seperti kecakapan jasmaniah,
pengetahuan membaca, menulis, kemasyarakatan, kesusilaan, keagamaan,
kedewasaan jasmani dan rohani dan sebagainya. Seorang dikatakan

8
Mujib, Abdul & Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), hal: 165-166
9
Al-Syaibany, Omar Mohammad Al-Toumy, Falsafah Pendidikan Islam, terj. Hasan laggulung (Jakarta:
Bulan Bintang, 1979), hal: 554
10
Nata, Abuddin, Filsafat Pendidikan Islam 1, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), hal: 92
11
Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam Edisi Revisi ( Cet. V: Jakarta : PT Bumi Aksara, 2010), hal
114
8

mencapai kedewasaan rohaniah apabila ia telah dapat memilih sendiri,


memutuskan sendiri dan bertanggung jawab sendiri sesuai dengan nilai-nilai
yang dianutnya. Dengan demikian, maka mencapai kedewasaan merupakan
tujuan sementara untuk mencapai tujuan akhir.

b. Tujuan Akhir

Adapun tujuan akhir pendidikan Islam yaitu terwujudnya


keperibadian muslim. yaitu keperibadian yang seluruh aspek-aspeknya
merealisasikan atau mencerminkan nilai-nilai ajaran Islam, ringkasnya yang
dimaksud disini seperti aspek kejasmanian, kejiwaan, dan kerohanian yang
luhur12.

4. Macam-Macam Metode Pendidikan Islam

Ibnu Khaldun mengungkapkan bahwa sejalan dengan teori-teori belajar


malakah dan tadrijnya maka Ibnu Khaldun menampilkan metode mengajar yang
diberi nama metode tiga tahap sabil al-ijmal, al-syrh wa al-bayan, takhallus, yang
hal ini cenderung pada hal penstrukturan pengajarannya 13:

 Penyajian global (Sabili Al-Ijmal) Pertama-tama, guru menyajikan kepada


kepada subjek didik hal-hal pokok, problem-problem prinsipil dari setiap
materi pembahasan dalam bab-bab, dari suatu disiplin/aspek keterampilan.
Keterangan-keterangan diberikan secara global (ijmal).

 Pengembangan (al-syrh wa al-bayan) Guru menyajikan kembali


pengetahuan atau keterampilan dalam pokok bahasan itu kepada subjek
belajar dalam taraf yang lebih tinggi. Tahap ini dapat disebut dengan tahap
pengembangan sebab di sini materi pelajaran lebih dikonkritkan pula
dengan berbagai contoh (termasuk peragaan) dan perbandingan-perban
dingan seperlunya.

 Penyimpulan (takhallus) Guru menyajikan sekali lagi pokok bahasan itu,


namun terakhir ini secara lebih mendalam dan rinci dalam konteks yang
menyeluruh. Semu masalah yang dipandang urgen dan sulit serta kabur
harus dituntaskan.

12
Hamdani Ihsan dan A. Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, ( Bandung : CV Pustaka Setia, 1998 ), Cet I :
hlm 68 - 69
13
Warul Walidin, Konstelasi Pemikiran Paedagogik Ibnu Khaldun Perspektif Pendidikan Modern, (Nadya
Foundation:2003), hal. 126-127.
9

Ada tujuh jenis metode dalam pendidikan Islam yaitu:

a. Metode Teladan

Dalam Alquran kata teladan diproyeksikan dengan kata uswah yang


kemudian diberi sifat di belakangnya seperti sifat hasanah yang berarti baik.
Sehingga terdapat ungkapan uswatun hasanah yang artinya teladan yang
baik. Suatu hal yang tak dapat dipungkiri bahwa anak-anak cendrung suka
dan senang meniru tingkah laku orang tua, guru/pendidik serta orang lain
yang dikaguminya. Bahwa setiap pribadi secara psikologis akan mencari
tokoh yang dapat diteladani14.

b. Metode Kisah-kisah

Metode yang menampilkan cerita sejarah faktual tentang kehidupan


manusia yang dimaksudkan agar kehidupan manusia bisa seperti pelaku yang
ditampilkan oleh kisah-kisah yang terdapat di dalam sumber pendidikan
Islam itu sendiri. Metode kisah ialah suatu cara mengajar dimana guru
memberikan materi pembelajaran melalui kisah atau cerita15.

c. Metode Nasihat

Dalam mewujudkan intraksi antara pendidik dan pesrta didik, nasehat


merupakan cara mendidik yang bertumpu pada bahasa. Cara ini banyak
sekali dijumpai dalam Alquran, karena nasehat pada dasar- nya bersifat
penyampain pesan dari sumbernya kepada pihak yang dipandang memer-
lukannya.

d. Metode Pembiasaan

Cara lain yang digunakan Alqurandalam memberikan materi pendidikan


adalah melalui kebiasaan yang dilakukan secara bertahap. Dalam hal ini
termasuk merubah kebiasaan-kebiasaan yang negatif. Ahnad Tafsir, Inti
pembiasaan adalah pengulangan. Jika guru setiap masuk kelas mengucapkan
salam, itu telah dapat diartikan sebagai usaha membiasakan. Bila murid
masuk kelas tidak mengucapkan salam, maka guru mengingat- kan agar bila
masuk ruangan hendaklah mengucapkan salam, ini juga satu cara
membiasakan16.

14
Syafaruddin. Dkk, Ilmu Pendidikan Islam: Melejitkan Potensi Budaya Umat, (Jakarta: Hijri Pustaka
Utama, 2009) hal.112
15
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta: Kalam Mulia, 2008), hal.196
16
Tafsir, Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1996), hal.144
10

e. Metode Hukum dan Ganjaran

Relevansi hukuman dan ganjaran hendaknya dilihat kearah tabiat atau


sifat dasar manusia melalui pengaruhnya atas keamanan individu dan pilihan-
pilihan yang dilakukan. Maka hal ini akan mengacu kepada pengujian
terhadap kekuatan moti- vasi. Hukuman dan ganjaran kiranya dipergunakan
oleh guru untuk meneguhkan atau melemahkan respon-respon khusus
tertentu. Penekanan-penekanan yang lebih besar hendaknya diberikan disini
kepada metode hukuman karena perbuatan yang sangat bertentangan, namun
hukuman hendaknya menjadi pijakan awal yang tidak akan diberikan kecuali
ganjaran telah gagal membawa hasil yang diinginkan.

f. Metode Ceramah (Khutbah)

Ceramah atau khutbah termasuk cara yang paling banyak digunakan


dalam menyampaikan atau mengajak orang lain mengikuti ajaran yang telah
ditentukan. Metode ceramah ini dekat dengan kata tabligh yaitu
menyampaikan suatu ajaran. Dalam hal metode ceramah, menggabungkan
metode ceramah dengan metode cerita karena kebiasaan metode cerita akan
diungkapkan melalui ceramah oleh para pendidik.

Sehubungan dengan dekatnya kata metode ceramah dengan kata tabligh


maka ayat yang menunjukkan metode ceramah terdapat dalam al-Qur`an
yang artinya:

“Dan kewajiban Kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah


Allah) dengan jelas”. (Q.S. Yaasin: 17)

g. Metode Diskusi

Metode ini juga diperhatikan oleh Al-Quran dalam mendidik dan


mengajar manusia dengan tujuan lebih memantapkan pengertian, dan sikap
pengetahuan mereka terhadap suatu masalah.

Metode diskusi adalah suatu cara penyajian atau penyampaian beban


pelajaran dimana pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik
membicarakan dan menganalisis secara ilmiah guna mengum- pulkan
pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatip
pemecahan atas suatu masalah17.

17
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), hlm.194
11

Selain dari beberapa metode diatas terdapat juga metode lain seperti18:

 Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi dimaksudkan sebagi suatu kegiatan memperlihatkan


suatu gerakan atau proses kerja sesuatu. Salah satu contohnya adalah
sebagaimana rasul mencontohkan shalat kepada para sahabatnya.

 Metode Eksperimen

Contoh dari metode ini adalah Sahabat Rasulullah SAW melakukan upaya
pen- sucian diri dengan berguling ditanah ketika mereka tidak menemukan
air untuk mandi janabat. Pada akhirnya rasulullah SAW. Memperbaiki eks-
perimen mereka dengan mencontohkan tata cara bersuci menggunakan debu.

 Metode Pengulangan

Contohnya ketika nabi mengulangi perkataan “celakalah” bagi orang yang


berbicara dan berdusta agar orang tertawa. Oleh karena itu Satu proses yang
terpendting dalam pembelajaran adalah pengulangan atau praktek yang
berulang- ulang.

18
Harahap.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Pendidikan islam dihadapkan pada berbagai perubahan dan perbaikan
yang mendesaknya sehingga mampu melakukan penyesuaian terhadap
perubahan yang terjadi di Indonesia. Pendidikan dalam pandangan yang
sebenarnya adalah suatu sistem pendidikan yang memungkinkan seseorang
dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan cita-cita islam, sehingga
dengan mudah ia dapat membentuk hidupnya sesuai dengan ajaran islam.

Penggunaan metode pendidikan yang tepat akan berdampak pada


pembelajaran yang efektif dan efisien. Artinya metode memiliki fungsi dan
kedudukan serta manfaat dalam pembelajaran sebagaimana telah dipaparkan
dalam uraian pembahasan.

Dalam menggunakan metode, seorang guru juga harus memperhatikan


prinsip supaya penggunaan metode tetap diwarnai dengan semangat dan terarah.
Selaian itu, yang membedakan metode pendidikan islam dengan yang lain adalah
bahwa semua kegiatan pendidikan dan pembelajaran muaranya harus sesuai
dengan apa yang telah digariskan dalam al-Qur’an sebagai rujukan serta sesuai
dengan hadits.

Metode dapat dipahami sebagai jalan yang harus ditempuh untuk


mewujudkan tujuan. Dalam hal pendidikan, proses pendidikan perlu menyediakan
cara untuk membangun sikap mental dan kepribadian agar siswa dapat dengan
mudah merangkul pembelajaran.

2. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang
perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan
penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. Sehingga bisa
terus menghasilkan karya tulis yang bermanfat bagi banyak orang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Al Rasyidin, Falsafah Pendidikan Islami: Membangun Kerangka Ontologi, Epistimologi,


dan Aksiologi Praktik Pendidikan, Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2008.
Al-Syaibany, Omar Mohammad Al-Toumy, Falsafah Pendidikan Islam, terj. Hasan
laggulung Jakarta: Bulan Bintang, 1979.
Asy’ari, M. Kholil, ‘METODE PENDIDIKAN ISLAM Oleh : M.Kholil Asy’ari
Abstraksi’, Qathruna, 1.1 (2014), 193–205
Hamdani Ihsan dan A. Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung : CV Pustaka Setia,
1998
Harahap, Ahmad Sukri, ‘Metode Pendidikan Islam Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan
Islam’, Jurnal Hikmah, 15.1 (2018), 13–20
Mujib, Abdul & Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2010.
Arifin Muzayyin, Filsafat Pendidikan Islam Edisi Revisi , Jakarta : PT Bumi Aksara, 2010
Nata, Abuddin, Filsafat Pendidikan Islam 1, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, Cet IV. 2005)
Salminawati SS, 2011, Filsafat pendidikan Islam, Bandung: Cita Pustaka Media.
Syafaruddin. Dkk, Ilmu Pendidikan Islam: Melejitkan Potensi Budaya Umat, Jakarta: Hijri
Pustaka Utama, 2009.
Tafsir, Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: Remaja
Rosdakarya,Cet.VIII, 2004)
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. 3. Cet. Ke-2, Jakarta: Balai Pustaka,
2002
Wawan Mulyadi Purnama, ‘Metode, Prinsip-Prinsip, Tujuan Dan Fungsi Pendidikan Islam
Dalam Menghadapi Perubahan Zaman’, Al-Munawwarah: Jurnal Pendidikan
Islam, 10.2 (2018), 1–11
Warul Walidin, `Konstelasi Pemikiran Paedagogik Ibnu Khaldun Perspektif Pendidikan
Modern`, Nadya Foundation:2003

iii

Anda mungkin juga menyukai