Disusun oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke rat Allah SWT. serta sholawat serta salam kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW. Atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul "Metode Pendekatan pembelajaran dalam Pendidikan islam" telah diselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan tugas Mata
Kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan.
Makalah ini ditugaskan secara individu yang tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik
dukungan moril ataupun materil selama proses pengerjaan. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan
terima kasih kepada Bpk Aan Arizandy, M.A selaku dosen Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam, yang
telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugass ini.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada karya ilmiah ini.
Oleh karena itu, penyusun mengundang para pembaca untuk memberikan kritik serta saran yang dapat
memotivasi penyusun agar lebih baik untuk kedepannya. Akhir kata, semoga karya ilmiah ini dapat
memberikan manfaat bagi penyusun khususnya maupun bagi pembaca. Wassalamu'alaikum Wr.Wb
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Pendidikan Islam sebagai sebuah sistem adalah suatu kegiatan yang di dalamnya
terkandung aspek tujuan, kurikulum, guru, metode, pendekatan, sarana prasarana, lingkungan,
administrasi, dan sebagainyayang antara satu sama lainnya saling berkaitan dan membentuk
suatu sistem yang terpadu.
Dalam proses pendidikan Islam, pendekatan memiliki kedudukan yang sangat signifikan
untuk mencapai tujuan. Bahkan melalui pendekatan sebagai seni dapat mentransfer ilmu
pengetahuan atau materi pelajaran kepada peserta didik dianggap lebih signifikan dibanding
dengan materi itu sendiri.
Pendidik yang memandang anak didik sebagai pribadi yang berbeda dengan anak didik
lainnya, akan berbeda dengan pendidik yang memandang anak didik sebagai makhluk yang
sama dan tidak ada perbedaan dalam segala hal. Maka penting untuk meluruskan pandangan
yang keliru dalam menilai anak didik. Untuk itu, pendidik perlu menyadari dan memaklumi
bahwasanya anak didik itu merupakan individu dengan segala perbedaannya sehingga
diperlukan beberapa pendekatan dalam proses belajar mengajar.
Sebuah realita bahwa cara penyampaian yang komunikatif lebih disenangi oleh peserta
didik walaupun sebenarnya materi yang disampaikan sesungguhnya tidak terlalu menarik.
Sebaliknya, sebagus apapun materi yang akan diajarkan, jika cara penyampaiannya kurang
tepat maka semua itu tidak akan bisa dicerna oleh peserta didik, sehingga tujuan yang sudah
ditetapkan akan menjadi sia-sia dan percuma.
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian metode dalam bahasa arab metode diungkapkan dalam berbagai kata, terkadang
digunakan kata al-thariq (jalan), manhaj (sistem), dan al-wasilah (perantara/mediator). Dengan
demikian kata arab yang dekat dengan metode adalah al-thoriqoh.
Kata-kata serupa ini banyak dijumpai dalam al-Qur'an menurut Muhammad Fuad Abd al-
Baqi di dalam al-Qur'an kata al-Thariq- ah diulang sebanyak sembilan kali. Kata ini terkadang
dihubungkan dengan objeknya yang dituju oleh al-Thariqah seperti neraka, sehingga jalan
menuju neraka (Q.S 4:169) terkadang dihubungkan dengan sifat dari jalan tersebut, seperti
alThariqah al- Mustaqimah yang diartikan jalan yang lurus (Q.S. 46:30).
Sebagaimana yang dikutip oleh Mu- hammad Noor Syam (1986: 24), secara teknis
menerangkan bahwa metode adalah:
1. Suatu prosedur yang dipakai untuk mencapai suatu tujuan.
2. Suatu Teknik mengetahui yang dipakai dalam proses mencari ilmu pengetahuan dari suatu
materi tertentu.
3. Suatu ilmu yang merumuskan aturan-aturan dari suatu prosedur.
Selain itu ada pula yang mengatakan bahwa metode adalah suatu sarana untuk menemukan,
menguji, dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan. Ada lagi pendapat yang
mengatakan bahwa metode sebenarnya berarti jalan untuk mencapai tujuan. Jalan untuk
mencapai tujuan itu bermakna ditempatkan pada posisinya sebagai cara untuk menemukan,
menguji, dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan ilmu atau
tersistematisasikannya suatu pemikiran.
Dari beberapa pengertian yang diformulasikan oleh para pakar di atas tentang pengertian
metode Pendidikan Islam. Kita dapat menyimpulkan tentang pengertian metode pendidikan.
Seperti yang dikemukakan oleh al-Syaibaniy (1979: 553) yaitu, segala segi kegiatan yang
terarah yang dikerjakan oleh guru dalam rangka kemestian-kemestian mata pelajaran yang
diajarkannya, ciri-ciri perkembangan peserta didiknya, dan suasana alam sekitarnya dan tujuan
3
membimbing peserta didik untuk mencapai proses belajar yang diinginkan dan perubahan yang
dikehendaki pada tingkah laku mereka. Ahmad Tafsir secara umum membatasi bahwa metode
pendidikan adalah semua cara yang digunakan dalam Upaya mendidik.
Ada beberapa istilah yang mempunyai arti yang hampir sama dan menunjukkan tujuan yang
sama dengan pendekatan, yaitu theoritical framework, conceptual framework, approach,
perspective, point of view (sudut pandang), dan paradigm. Semua istilah ini bisa diartikan
sebagai cara memandang dan menjelaskan gejala atau peristiwa1
Pendekatan merupakan terjemahan dari kata “approach”, dalam Bahasa Inggris diartikan
dengan come near (menghampiri) go to (jalan ke) dan way path dengan arti (jalan) dengan
pengertian ini dapat dikatakan bahwa Approach adalah cara menghampiri atau mendatangi
sesuatu. Pendekatan juga bisa berarti cara pandang terhadap sebuah objek persoalan, dimana
cara pandang itu adalah cara pandang dalam konteks yang lebih luas. Ramayulis dan Samsul
Nizar mengemukan bahwa pendekatan (approach) merupakan pandangan falsafi terhadap
subject matter yang harus diajarkan dan selanjutnya melahirkan metode belajar. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa pendekatan memerlukan pandangan falsafi terhadap subjek
matter yang harus diajarkan, yang urutan selanjutnya melahirkan metode mengajar, dalam
pelaksanaannya dijabarkan dalam bentuk Teknik penyajian pembelajaran.
Menurut istilah, Taufik Abdullah yang dikutip oleh Dr. Abuddin Nata memberikan
interpretasi tentang pendekatan adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu
bidang yang digunakan untuk memahami agama.2
Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa pendekatan merupakan proses kegiatan yang
dilakukan dalam hal mendekati sesuatu. Jika dikaitkan dengan pendekatan pendidikan berarti
suatu proses kegiatan, perbuatan, dan cara mendekati bidang pendidikan sehingga
mempermudah pelaksanaan kegiatan pendidikan tersebut. Jika dalam kegiatan pendidikan,
metode berfungsi sebagai cara mendidik, maka pendekatatan berfungsi sebagai alat bantu agar
penggunaan metode tersebut mengalami kemudahan dan keberhasilan.
1
Nurjannah Rianie, Pendekatan dan Metode Pendidikan Islam, hal 106
2
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, cet. III, (Jakarta: PT Raja Geofindo Persada,
1999), hal.28
4
2.2 Pentingnya Metode dan Pendekatan Pembelajaran dalam Pendididkan Islam
Dalam proses pembelajaran terdapat komponen siswa sebagai obyek yang sedang belajar
dan guru sebagai pengajar untuk memberikan materi pelajaran guna terjadi perubahan pada
diri siswa. Mengajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang yang memiliki
pengetahuan atau keterampilan yang lebih dari pada yang diajar, untuk memberikan suatu
pengertian, kecakapan atau ketangkasan. Seperti dikemukakan oleh Slameto 2010: 97
bahwa,”kegiatan mengajar meliputi penyampaian pengetahuan, menularkan sikap, kecakapan
atau keterampilan yang diatur sesuai dengan lingkungan dan yang menghubungkannya dengan
subyek yang sedang diajar”. Upaya untuk menyampaikan materi atau keterampilan kepada
siswa, maka harus diterapkan pendekatan pembelajaran yang tepat. Pendekatan pembelajaran
yang diterapkan hendaknya mengacu pada penemuan yang terarah dan pemecahan masalah.
Penemuan dan pemecahan masalah tersebut merupakan pendekatan yang membantu
tercapainya dengan mengacu pada pendekatan pembelajaran yang terkendali, dengan seksama
menyusun seri-seri pembelajaran yang memberi urutan pembelajaran terhadap tujuan yang
telah dirumuskan. Pendekatan pembelajaran merupakan salah satu bagian integral yang dapat
mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Berhasil dan tidaknya tujuan pembelajaran dapat
dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Penerapan metode
pembelajaran yang dilakukan seorang guru akan mempengaruhi pencapaian tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan metode pebelajaran yang tepat akan dapat
membangkitkan motifasi belajar siswa, sehingga akan mendukung pencapaian hasil belajar
lebih optimal.
1. Arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas. Perumusan tujuan
merupakan salah satu karakteristik pendekatan sistem. Penentuan komponenkomponen
pembelajaran pada dasarnya diarahkan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian
5
segala usaha baik guru maupun siswa diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
2. Menuntun guru pada kegiatan yang sistematis Berpikir secara sistem adalah berpikir
runtut,sehingga melalui langkah-langkah yang jelas dan pasti memungkinkan hasil
yang diperoleh akan maksimal.
3. Dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan segala potensi dan sumber
daya yang tersedia.Berpikir sistemis adalah berpikir bagaimana agar tujuan yang telah
ditetapkan dapat dicapai oleh siswa. Oleh karena itu setiap guru harus berusaha
memanfaatkan seluruh potensi yang relevan yang tersedia.
4. Dapat memberikan umpan balik. Melalui proses umpan balik dalam pendekatan sistem
dapat diketahui apakah tujuan itu telah berhasil dicapai atau belum. Sehingga jika
belum berhasil dapat diketahui komponen yang perlu diperbaiki dan kadar
perbaikannya.
3
Beni Ahmad Saebani. Dkk, Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: PUSTAKA SETIA, 2009, hal.260-261
6
menyatakan bahwa ada tiga macam asas/dasar yang dipakai Al-Quran untuk menanamkan
pendidikan, yaitu:
a. Muhakamah Aqliyah, mengetok akal pikiran untuk memecahkan segala sesuatu. Di
dalam tingkat ini Al-Quran menyadarkan setiap akal manusia untuk memikirkan
asal-usul dirinya, mulai dari mula jadinya, kemudian perkembangan baik fisik
maupun akal dan ilmunya ataupun mental spiritualnya.
4
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam. Bandung : PUSTAKA MULIA, 1997, Hal.219
7
Perwujudan strategi pendidikan islam dapat dikonfigurasikan dalam bentuk metode
pendidikan yang lebih luasnya mencakup pendekatan (approach). Untuk pendekatan
pendidikan islam, dapat berpijak pada firman Allah swt. Sebagai berikut:
QS. Al-Baqarah ayat 151
Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah
orang-orang yang beruntung”.
Macam-macam pendekatan pembelajaran ilmu pendidikan islam akan dijelaskan
lebih lanjut, sebagai berikut; a. Pendekatan Filosofis
Berdasarkan pendekatan filosofis, ilmu pendidikan Islam dapat diartikan sebagai
studi tentang proses kependidikan yang didasari oleh nilai-nilai ajaran Islam yang
bersumber pada kitab suci al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad saw. Para ulama
salaf dan khalaf (baru) serta para ilmuwan muslim, terutama yang menaruh minat
terhadap ilmu pendidikan Islam telah banyak menginterpretasikan dan menganalisis
sistem nilai yang terkandung dalam al-Quran dan hadits menjadi ajaran dan pedoman
yang mendasari proses kependidikan Islam. Sedangkan operasionalisasinya dalam
bentuk teknis diwujudkan dalam berbagai ragam model dan pola serta metode sesuai
dengan taraf kemampuan berpikir konsepsional mereka masing-masing dari zaman ke
zaman.
Dalam proses belajar mengajar, pendekatan filosofis dapat diaplikasikan ketika
guru mengajar. Contohnya pada pelajaran mengenai proses terjadinya penciptaan alam,
8
atau pada proses penciptaan manusia, dari mana manusia berasal, bagaimana proses
kejadiannya sampai pada terciptanya bentuk manusia. Hal ini terus berlangsung sampai
batas maksimal pemikiran manusia (hingga pada zat yang tidak dapat dijangkau oleh
pemikiran, yaitu Allah SWT).
b. Pendekatan Sosio-Kultural
Pendekatan ini bertumpu pada pandangan bahwa manusia adalah makhluk yang
bermasyarakat dan berkebudayaan sehingga dipandang sebagai “homo socius” dan
“homo sapiens” dalam kehidupan bermasyarakat dan berkebudayaan. Pada hakikatnya,
manusia itu di samping sebagai makhluk individual juga sebagai makhluk sosial,
karena manusia tidak dapat hidup sendiri ataupun terpisah dari manusia-manusia yang
lain. manusia senantiasa hidup dalam kelompok-kelompok kecil, seperti keluarga atau
kelompok yang lebih luas lagi yaitu masyarakat.
Pendekatan ini sangat efektif dalam membentuk sifat kebersamaan siswa dalam
lingkungannya, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Pola pendekatan ini
ditekankan pada aspek tingkah laku di mana guru hendaklah dapat menanamkan rasa
kebersaman, dan siswa dapat menyesuaikan diri, baik dalam individu maupun
sosialnya. Semua bentuk-bentuk konkrit mengenai manusia sebagai makhluk
bermasyarakat juga dilakukan guru untuk mencapai pemahaman atau memberikan satu
pengertian kepada anak didik yang secara fungsional dapat memberikan perubahan
tingkah laku pada pemikirannya.
c. Pendekatan Fungsional
Sesuai dengan pengertian fungsional yaitu dilihat secara fungsi, maka yang
dimaksud dengan pendekatan fungsional dalam kaitannya dengan pendidikan Islam
yaitu penyajian materi pendidikan Islam dengan penekanan pada segi kemanfaatannya
bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan kepada pendekatan ini, materi yang dipersiapkan untuk disampaikan
kepada anak didik adalah materi yang sesuai dengan kebutuhan anak didik dalam
kehidupan bermasyarakat. Karena harus disadari sepenuhnya, bahwa materi pelajaran
yang disampaikan kepada anak didik tidak hanya sekedar untuk memajukan aspek
kognitifnya, tetapi juga untuk kelangsungan kehidupannya di masa mendatang.
9
Melalui pendekatan fungsional, hendaknya setiap sekolah di tanah air dapat
menjembatani keinginan tersebut di atas. Oleh karena itu dibutuhkan metode mengajar
yang serasi, seimbang, dan progresif guna mencapai tujuan yang dimaksud. Seiring
dengan itu, ada beberapa metode yang bisa digunakan dalam merealisasikan
pendekatan yang dimaksud antara lain metode latihan, metode ceramah, metode tanya
jawab, metode pemberian tugas dan metode demonstrasi.
d. Pendekatan Emosional
Emosional secara lughawi berarti menyentuh perasaan, mengharukan. Secara
terminologi, pendekatan emosional yaitu usaha untuk menggugah perasaan dan emosi
siswa dalam meyakini, memahami, dan menghayati ajaran agamanya.
Melalui pendekatan emosional, setiap guru tau pendidik selalu berusaha untuk
membakar semangat anak didiknya dalam melaksanakan ajaran-ajaran agama yang
sesuai dengan tuntunan al-Quran. Memberikan sentuhan ruhani kepada anak didik
diyakini sangat besar kontribusinya dalam memicu dan memacu semangat mereka
dalam beribadah dan menuntut ilmu.
Asumsi di atas didukung oleh sebuah keyakinan bahwa setiap manusia memiliki
emosi, dan emosi selalu berhubungan dengan perasaan, setiap orang yang disentuh
perasaannya, secara otomatis emosinya juga akan tersentuh.5
5
Arief Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, hal. 103-106
10
individual maupun kelompok. Ada pepatah yang mengatakan bahwa pengalaman
adalah guru yang paling baik.
b. Pendekatan pembiasaan.
Pembiasaan adalah suatu tingkah laku tertentu yang sifatnya otomatis tanpa
direncanakan terlebih dahulu dan berlaku begitu saja yang kadang kala tanpa
dipikirkan. Pendekatan pembiasaan dalam pendidikan berarti memberikan kesempatan
kepada peserta didik terbiasa mengamalkan ajaran agamanya baik secara individual
maupun secara kelompok dalam kehidupan sehari-hari.
c. Pendekatan emosional.
Pendekatan emosional adalah usaha untuk menggugah perasaan dan emosi peserta
didik dalam meyakini ajaran Islam serta dapat merasakan mana yang baik dan mana
yang buruk. Emosi adalah gejala kejiwaan yang ada dalam diri seseorang. Emosi
11
kehidupan sosial. Dengan agama anak anakdapt meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Dengan demikian pendekatan fungsional berarti anak dapat memanfaatkan ajaran
dalam kehidupan sehari-hari baik kehidupan individu maupun kehidupan masyarakat.
Sabda Rasulullah saw:
خيرالناس انفعهم لناس
“Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang member manfaat (nilai guna) bagi
manusia”.
f. Pendekatan keteladanan.
Pendekatan keteladanan adalah memperlihatkan keteladanan baik yang
berlangsung melalui penciptaan kondisi pergaulan yang akrab antara personal sekolah,
perilaku pendidik dan tenaga kependidikan lainnya yang mencerminkan akhlak terpuji,
maupun yang tidak langsungmelalui suguhan ilustrasi berupa kisah-kisah
ketauladanan.
Kecenderungan mnausia untuk belajar lewat peniruan menyebabkan keteladanan
menjadi sangat penting artinya dlam proses pendidikan. Rasulullah merupakan suri
tauladan bagi umat manusia. Firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 21
سنَةٌ ِل َم ْن َكانَ يَ ْر ُجو ال َّلََ َِّ ََ َو ْال ْيوََ َم اآلخِ َر َوذكَ ََ َر ال َّلََ َِّ ََ كَ ثيِ ًرا
َ أسَُ َوة ٌ َح
ْ ََ َِّ ََسو ِل ال ِِّل
ُ لقَ ََ دْ َكانَ لكُ ََ ْم فِي َر
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”.6
g. Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau
terpusat pada siswa (student centered approuach). Di dalam pembelajraan dengan
pendekatan saintifik peserta didik mengkonstruksi penegetahuan bagi dirinya. 7
6
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2006, hal. 246
7
Khairiyah Nasution, Penerapan Pendekatan Saintific Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Siswa
Tingkat Dasar Dan Menengah, 19 Mei 2014, Hal.4
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik simpulan bahwa pendekatan merupakan proses
kegiatan yang dilakukan dalam hal mendekati sesuatu. Jika dikaitkan dengan pendekatan
pendidikan berarti suatu proses kegiatan, perbuatan, dan cara mendekati bidang pendidikan
sehingga mempermudah pelaksanaan kegiatan pendidikan tersebut. Jika dalam kegiatan
pendidikan, metode berfungsi sebagai alat bantu agar penggunaan metode tersebut mengalami
kemudahan dan keberhasilan.
Pendekatan pembelajaran merupakan salah satu bagian integral yang dapat mempengaruhi
pencapaian hasil belajar. Berhasil dan tidaknya tujuan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh
13
pendekatan pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Macam-macam pendekatan pembelajaran
dalam ilmu pendidikan islam meliputi pendekatan filosofis, pendekatan sosio-kultural,
pendekatan Peda (strategi mengajar) dan psikologis, pendekatan emosional, dan pendekatang
fungsional, pendekatan keteladanan, dan pendekatan saintific. Sedangkan metode pembelajaran
ilmu pendidikan islam yang digunakan Ustaz Muhammad Said Ramadhan Al-buwy-thi dalam
bukunya yang berjudul : “Al-Man hajut Tarbawi Faried fil Quran antara lain , menyatakan bahwa
ada tiga macam asas/dasar yang dipakai Al-Quran untuk menanamkan pendidikan, yaitu:
Muhakamah Aqliyah, Al-Qisah Wat Tarikh, Al-Itsarah Al-Wijdaniyah.
3.2 Saran
Kami ucapkan terimakasih banyak pada pihak yang sudah membaca dan membantu dalam
penyusunan makalah kami. Penulis menyadari bahwa makalah ini belum dapat menjelaskan
semua pendekatan ilmu pendidikan islam. Maka dari itu kritik dan saran kami butuhkan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Abuddin Nata, (1999). Metodologi Studi Islam, cet. III, (Jakarta: PT Raja Geofindo Persada Armai,Arief.
(2002). Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers.
Beni Ahmad Saebani. (2009) Ilmu P endidikan Islam. Bandung: PUSTAKA SETIA.
Miftahul Jannah (2004). Metode Pendidikan Islam yang terkandung dalam Al qur'an.
Saebani, Beni Ahmad,Dkk. (2009). Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: PUSTAKA SETIA
14
Uhbiyati,Nur. (1997). Ilmu Pendidikan Islam. Bandung : PUSTAKA MULIA
15