Anda di halaman 1dari 16

Mata Kuliah Dosen Pengampu

Strategi Pembelajaran SBDP Ermansyah, M.Pd

MAKALAH

“METODE PEMBELAJARAN”

Disusun Oleh:

ANISA TULKHOIRI 11910823596


DESI MAULINA ARDIANTI 11910823795
FANI AFDISITA 11910823806
OLA MASTURA 11910824060
RATNA SARI 11910823316
SALSABILA AZHARA BAKRI 11910821369

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SULTAN SYARIF KASIM

RIAU PEKANBARU

1442 H/2021 M

1
KATA PENGANTAR

‫هلال ال َّر ح َم ِن ال‬


ِ ‫ســــــــــــــــــ ِم‬
‫َّر ِح ْي ِم‬
Assalamu’alaikum wr wb…

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang. Puja
dan Puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Mata Kuliah Strategi Pembelajaran SBDP
dengan Dosen Pengampu Bapak Ermansyah, M.Pd mengenai “Metode Pembelajaran.”

Shalawat beserta salam kepada Nabi Muhammad SAW yang membimbing umat
manusia ke alam ilmu pengetahuan dan moral yang mulia sehingga menjadikan manusia yang
berilmu dan berakhlak karimah. Dan yang menjadi perintis kejayaan dan kemajuan ilmu
pengetahuan bagi seluruh umat manusia. Beliau telah meninggalkan pedoman berupa Al-
Qur’an dan Hadits agar umatnya selalu berjalan dijalan yang diridhai Allah SWT.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga memperlancar pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih atas perhatiannya, mohon maaf apabila
ada kekurangan karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Sekian dan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr wb…

Pekanbaru, 1 Oktober 2021

Penulis

i
2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................1


B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran...................................................................................2


B. Tujuan Penggunaan Metode Pembelajaran.....................................................................2
C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Pembelajaran......................................4
D. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran...................................................................................5
E. Model Pembelajaran Seni...............................................................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................................................11
B. Saran...............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................12

3
ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan


rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan belajar mengajar yang telah
disusun tercapai secara optimal. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya perlu diberikan
secara dalam kepada peserta didik tingkat bawah maupun tingkat atas untuk membekali
kemampuan mereka berpikir ilmiah, logis, analitis, kritis dan kreatif serta kemampuan
bekerjasama.
Apabila guru masih menggunakan paradigma pembelajaran lama dalam arti
komunikasi dalam pembelajaran cenderung berlangsung satu arah umumnya dari guru ke
siswa, guru lebih mendominasi pembelajaran maka pembelajaran cenderung monoton
sehingga mengakibatkan peserta didik merasa jenuh dan tersiksa. Oleh karena itu dalam
pembelajaran guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi metode yang sesuai dengan
situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Maka dari itu untuk
para guru dan calon guru dapat mengetahui berbagai macam cara dan penjelasan mengenai
metode di dalam pembelajaran individual.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Metode Pembelajaran ?
2. Apa Tujuan Penggunaan Metode Pembelajaran ?
3. Apa saja Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Pembelajaran?
4. Apa saja Jenis-Jenis Metode Pembelajaran ?
5. Bagaimana Model Pembelajaran Seni ?

C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan Pengertian Metode Pembelajaran ?
2. Menjelaskan Tujuan Penggunaan Metode Pembelajaran ?
3. Menjelaskan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Pembelajaran?
4. Menjelaskan Jenis-Jenis Metode Pembelajaran ?
5. Menjelaskan Model Pembelajaran Seni ?

4
1
BAB II

PEMBAHASA

A. Pengertian Metode Pembelajaran


Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu “metha” yang berarti melalui
atau melewati dan “hodas” metha berarti melalui dan hodas berarti jalan atau cara. Dengan
demikian metode dapat berarti suatu cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai
suatu tujuan.1 Dalam bahasa arab metode dikenal dengan istilah at thoriq (jalan atau cara).
Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Penentuan metode yang akan digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran
akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya pembelajaran yang berlangsung.2
Menurut Fathurrahman pupuh, seperti yang dikutip Muhammad Rohman dan Sofan
Amri, menjelaskan bahwa metode secara Harfiah berarti cara dalam pemakaian yang
umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai
tujuan tertentu. Metode dalam rangka sistem pembelajaran memegang peranan yang
sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada
cara guru menggunakan metode pembelajaran karena suatu strategi pembelajaran hanya
mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.3
Jadi Metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk
melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan
peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses
belajar berjalan denganbaik dalam arti tujuan pengajaran tercapai. Dapat disimpulkan
bahwa metode pembelajaran adalah cara yang dilakukan oleh seorang guru dalam
menyampaikan suatu materi pembelajaran dalam proses pembelajaran demi tercapainya
tujuan pembelajaran.4

B. Tujuan Penggunaan Metode Pembelajaran


Tujuan merupakan cita-cita yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. Dengan
kata lain tujuan pembelajaran adalah kemampuan-kemampuan yang diharapkan dimiliki

1
Ahmad Falah, Materi dan Pembelajaran Fiqih MTs-MA, (Kudus: STAIN Kudus, 2009), h.18
2
Ibid., h.21

25
3
Hamruni, Strategi Pembelajaran, (Yogyakarta: Insan Madani, 2012), h.12
4
Ibid., h.13

35
siswa setelah memperoleh pengalaman belajar. Kemampuan-kemampuan tersebut
mencakup aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor).
Tidak ada suatu pembelajaran yang diprogramkan tanpa tujuan, karena hal itu merupakan
suatu hal yang tidak memiliki kepastian dalam menentukan arah, target akhir, dan
prosedur yang dilakukan. Semakin jelas dan operasional tujuan yang akan dicapai, maka
semakin mudah menentukan alat dan cara mencapainya.5
Kawasan kognitif berkenaan dengan ingatan atau pengetahuan dan kemampuan
intelektual serta keterampilan-keterampilan. Kawasan afektif menggambarkan sikap-sikap
dan nilai. Kawasan psikomotor adalah kemampuan-kemampuan menggiatkan dan
mengkoordinasikan gerak. Kawasan kognitif dibagi atas enam macam kemampuan
intelektual, yakni:
1. Pengetahuan adalah kemampuan mengingat kembali hal-hal yang telah dipelajari,
2. Pemahaman adalah kemampuan menangkap makna atau arti suatu hal,
3. Penerapan adalah kemampuan dalam menerapkan prinsip dan aturan yang telah
dipelajari sebelumnya,
4. Analisis adalah kemampuan menjabarkan sesuatu menjadi bagian-bagian sehingga
struktur organisasinya dapat dipahami,
5. Sintesis adalah kemampuan untuk memadukan bagian-bagian menjadi satu
keseluruhan yang berarti, dan
6. Penilaian adalah kemampuan memberi harga sesuatu hal berdasarkan kriteria
tertentu.
Untuk merumuskan tujuan pembelajaran, terdapat beberapa kata operasional yang dapat
dipilih sesuai kebutuhan, seperti:
1. Aspek kognitif meliputi: menyebutkan, mengidentifikasi, mendefinisikan,
menjelaskan, merangkum, menyadur, menyimpulkan, menghitung, menghubungkan,
melengkapi, menjodohkan, membagi, mengkategorikan, membedakan.
2. Aspek afektif meliputi: menyatakan pendapat, memilih, menempatkan, mengajak,
menolak, membenarkan.
3. Aspek psikomotorik meliputi: mempraktekkan, memainkan, mengerjakan, membuat,
memasang, membongkar, mengoperasikan, membangun, memperbaiki,
melaksanakan, menyusun menggunakan.6

5
Sutikno Sobry, Belajar dan Pembelajara, (Lombok: Holistica, 2013), h. 52
6
Pupu Fathurrahman, M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Strategi Mewujudkan Pembelajaran
Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umaum dan Konsep Islami), (Bandung: Refika Aditama, 2007), h.132

45
Dalam menyusun tujuan pembelajaran, perlu mempertimbangkan hal-hal :
1. Untuk siapa tujuan itu dibuat (siswa SD/MI, SMP/MTS, SMU/SMA atau
mahasiswa),
2. Kemampuan dan nilai-nilai yang ingin dikembangkan pada diri siswa,
3. Bagaimana cara mencapai tujuan itu, secara bertahap atau sekaligus,
4. Apakah perlu menekankan aspek-aspek tertentu atau tidak,
5. Seberapa jauh tujuan itu dapat memenuhi kebutuhan perkembangan siswa, dan
6. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dan apakah waktu yang tersedia cukup untuk
mencapai tujuan-tujuan itu.7

C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Pembelajaran


Metode pembelajaran adalah bagian utuh (terpadu, integral) dari proses
pendidikan pengajaran. Metode ialah cara guru mejelaskan suatu pokok bahasan (tema,
pokok masalah)sebagai bagian kurikulum dalam upaya mencapai sasaran tujuan
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dan kerjasama guru dan siswa dalam mencapai
sasaran dan tujuan pembelajaran melaui cara atau metode, yang pada hakekatnya ialah
jalan mencapai sasarandan tujuan pembelajaran. Jadi, faktor yang mempengaruhi guru
memlilih dan menetapkan suatu metod kedalam kegiatan pembelajaran adalah:8
1. Metode ini sesuai dengan pokok bahasan, dalam rangka lebih menjadi
mencapaisasaran dan tujuan pembelajaran.
2. Metode ini menjadi kegiatan siswa dalam belajar dan meningkatkan motivasi
atausemangat belajar.
3. Metode ini memperjelas dasar, kerangka, isi dan tujuan dari pokok bahasan
sehingga pemahaman siswa makin jelas.
4. Metode dipilih guru dengan azas diatas berdasarkan pertimbangan praktis,
rasionaldikuatkan oleh kiat dan pengalaman guru mengajar
5. Metode yang berdaya guna, belum tentu tunggal, jadi suatu metode dapat digunakan
secara kombinasi ( sintesis terpadu ) dan dilengkapi dengan media tertentu, bahkan
multi-media. Dasar pertimbangan ialah sasaran dan tujuan pembelajaran.9
Selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran diantaranya:

7
Sabri, A, Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching, (Ciputat: Quantum Teaching, 2007), h.14
8
Muhammad Rohman, Strategi Dan Desain Pengembangan System Pembelajaran, (Jakarta: Prestasi
Pustakaraya, 2013), h.28
9
Ibid.

55
1. Pengajar (Pengetahuan yang dikuasai, pengalaman mengajar, dan personalitas ).
2. Siswa (Tingkat kemampuan,latar belakang, umur, dan pengalaman lingkungan
sosial budaya ).
3. Tujuan yang akan dicapai (bila tujuan yang akan dicapai lebih dari satu maka
dapatditentukan dengan kombinsi berbagai macam metode ).
4. Materi (bahan ajar) dengan karakteristik yang berbeda.
5. Waktu (Persiapan mengajar).
6. Keadaan dan fasilitas yang tersedia di kelas atau sekolah.
7. Jumlah subyek belajar.10

D. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran


1. Metode Ceramah
Metode ceramah ini banyak berbentuk penjelasan konsep, prinsip dan fakta ,pada akhir
perkuliahan ditutup dengan tanya jawab antara dosen dan mahasiswa,namun
demikian,pada sekolah tingkat lanjutan metode ceramah dapat dipergunakan oleh
guru,dan metode ini di variasi dengan metode lain.11
Metode ceramah ini adalah metode yang sudah ada sejak zaman dahulu, dan masih
digunakan hingga zaman sekarang. Dimana banyak guru-guru yang menjadikan metode
ceramah ini untuk menjelaskan suatu materi pemebelajaran terhadap siswanya. Dapat
disimpulkan metode ceramah adalah cara pengembangan proses pembelajaran secara
lisan yang dilakukan oleh pengajar kepada peserta didik.12
 Kelebihan metode ceramah adalah :
a) Ceramah merupakan metode yang murah dikarenakan proses cermah tidak
memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap, Karen ceramah hanya
mengandalkan suara guru
b) Materi pelajaran dapat diringkas sehingga memerlukan waktu yang singkat
c) Guru dapat mengatur materi mana yang harus lebih ditonjolkan
d) Waktu dapat diatur lebih sederhana oleh guru
 Kekurangan metode ceramah adalah :
a) Peserta didik hanya dapat mengetahui materi dari satu sumber saja yaitu guru

10
Darmawang, dkk. Strategi Pembelajaran Kejuruan, (Makassar: Badan Penerbit, 2008), h. 57
11
http://makalah-manfaatkan-lingkungan-sebagai-sumber-belajar-siswa.blogspot.com// diakses tanggal 17
april 2014 jam 21.14 wib.
12
Warsono, Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h.93

65
b) Ceramah dianggap sebagai metode yang membosankan
c) Sulit mengontrol sejauh mana pemahaman siswa13
2. Metode Tanya Jawab
Tanya jawab adalah metode ngajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi
langsung yang bersifat two way traffic karena pada saat yang sama terjadi dialog antara
guru dan siswa. Metode tanya jawab dimaksudkan untuk merangsang berfikir siswa dan
bimbingannya dalam mencapai atau mendapatkan pengetahuan. Tujuan yang akan
dicapai dari metode tanya jawab adalah sebagai berikut:
a) Untuk mengecek dan mengetahui sampai sejauh mana meteri pelajaran yang telah
dikuasai oleh siswa.
b) Untuk merangsang siswa berfikir.
c) Memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan masalah yang belum
disampaikan.
d) Memotivasi siswa untuk menimbulkan sikap kompetisi dalam belajar.
e) Melatih murid untuk berpikir dan berbicara secara sistematis berdasarkan pemikiran
orisinil.
 Kelebihan Metode Tanya jawab adalah sebagai berikut :
a) Dapat memusatkan kembali perhatian siswa terhadap materi
b) Menyelingi pembicaraan agar tidak bosan
c) Mengarahkan pengamatan dan pembicaraan mereka
 Kekurangan Meode Tanya jawab adalah sebagai berikut :
a) Tanya jawab bias menimbulkan penyimpangan dari pokok persoalan
3. Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan interaksi antara siswa dengan siswa ataupun guru dengan
siswa untuk menganalisis, menggali, atau memperdebatkan masalah dan topik tertentu.
Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab
pertanyaan, nemambah dan memahami pegetahuan siswa, serta untuk membuat suatu
keputusan. Oleh karena itu diskusi bukanlah debat yang bersifat argumentasi. Diskusi
lebih bersifat bertukar pengalaman yang menetukan keputusan tertentu secara bersama-
sama.14 Jenis-jenis diskusi diantaranya; Diskusi dikelas, Diskusi kelompok kecil,
Simposium, Diskusi panel, Seminar, dan Lokakarya.

13
Ibid., h.15
14
Ibid., h. 94

9
7
 Kelebihan metode diskusi adalah :
a) Dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan
gagasan dan ide-ide
b) Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap
permasalahan
c) Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara
verbal
d) Dapat menghargai pendapat orang lain
 Kekurangan metode dikusi adalah :
a) Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai 2 atau 3 oarang yang memiliki
keterampilan berbicara
b) Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas sehingga kesimpulan menjadi
kabur
c) Memerlukan waktu yang cukup panjang
d) Sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat smosional yang tidak terkontrol.
4. Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok mengandung arti bahwa siswa dalam satu kelas dipandang satu
kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil.
Kelompok bisa dibuat berdasarkan:
a) Perbedaan individual dalam kemampuan belajar, terutama bila kelas itu sifatnya
heterogen dalam belajar
b) Perbedaan minat belajar
c) Pengelompokan berdasarkan jenis pekerjaan yang akan kita berikan
d) Pengelompokan atas dasar wilayah tempat tinggal siswa
e) Pengelompokan secara random atau diundi
f) Pengelompokan atas dasar jenis kelamin
 Kelebihan Metode Kerja Kelompok adalah sebagai berikut :
a) Dapat memupuk rasa kerjasama
b) Tuga lebih cepat terselesaikan
c) Adanya persaingan yang sehat
d) Akan dapat meningkatkan kualitas kepribadian siswa, seperti adanya kerjasama,
toleransi, berpikir kritis dan disiplin
 Kekurangan Metode Kerja Kelompok adalah sebagai berikut :

9
8
a) Selalu bergantung kepada orang lain
b) Terlalu banyak persiapan-persiapan dan pengaturan yang kompleks
c) Kurangnya kontrol dari guru akan menyebabkan persaingan yang negatif antar
kelompok
d) Tugas yang diberikan biasanya hanya dikerjakan oleh orang-orang tertentu,
sehingga tidak semuanya bekerja
5. Metode Demonstrasi
Demonstrasi berarti pertunjukan. Dalam pengajaran menggunakan metode demonstrasi
dilakukan pertunjukan sesuatu proses, berkenaan dengan bahan pengajaran.hall ini
dilakukan baik oleh guru maupun orang yang diundang ke kelas. Proses yang
didemontrasikan diambil dari obyek sebenarnya.
Dalam praktek, misalnya seorang guru akan mengajarkan bagaimana membuat atau
bagaimana proses bekerjanya sebuah bel listrik. Seluruh komponen bel listrik
disiapkan. Kemudoan dipertunjukan kepada siswa cara membuat dan proses
bekerjanya. Siswa mengamati dengan seksama dan mencatat pokok-pokok penting dari
demonstrasi itu. Langkah-langkah menggunakan metode demonstrasi:
a) Merumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi
berakhir
b) Menyiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan
c) Melakukan uji coba demonstrasi15
 Kelebihan metode demonstrasi adalah :
a) Terjadinya verbalisme akan dapat dihindari karena siswa disuruh langsung
memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan
b) Proses pembelajaran akan lebih menarik karena siswa tak hanya mendengar,
tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi
c) Dengan cara mengamati secara langsung, siswa akan memiliki kesempatan untuk
membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih
meyakini kebenaran materi pembelajaran
 Kekurangan metode demonstrasi adalah :
a) Memerlukan persiapan yang lebih matang
b) Memerluakan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai untuk itu
memerlukan yang lebih mahal

15
Majid, Abdul, Perencanaa Pembelajaran:Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung: Rosda
Karya, 2007), h. 87

9
9
c) Memerlukan kemampuan dan keterampilan yang khusus sehingga guru dituntut
untuk bekerja lebih profesional.16

E. Model Pembelajaran Seni


1. Model Terkait
Model terkait adalah model pembelajaran terpadu yang paling sederhana karena
menekankan pada hubungan secara eksplisit tentang konsep atau prinsip,atau pokok
bahasan atau ketrampilan atau tugas,atau sikap dalam suatu bidang studi.Pada
pembelajaran SR-KT terpadu keterkaitan dalam substansial material seni.Model terkait
dalam SR-KT terpadu dapat dimodifikasikan berdasarkan jenis matra substansial
seni.Urutan keterkaitan dan besr bobot materi masing-masing substansial materi yang
terkait.
 Keunggulan Model Terkait :
a) Paling sederhana sehingga paling mudah di rancang dan dilaksanakan
b) Terjadi interalisasi karena adanya pengembangan konsep-konsep inti secara terus-
menerus
c) Memudahkan proses transfer gagasan-gagasan dalam pemecahan masalah.
d) Siswa lebih mudah dalam mendapatkan gambaran-gambaran mengenai suatu
ketrampilan tertentu.
 Kelemahan Model Terkait :
a) Model terkait pada intinya adalah mengaitkan antara prinsip,konsep ketrampilan
dan tugas atau sikap pada suatu bidang kajian tertentu.
b) Fokus pembelajaran masih bersifat sempit karena usaha-usaha untuk memadukan
gagasan-gagasan dalam suatu bidang studi dapat membatasi usaha
mengembangkan hubungan yang lebih menyeluruh dengan bidang studi lain.
2. Model Terjala
Merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Model ini
menekankan hubungan antara dua atau lebih mata pelajaran melalui tema. Pada
pembelajaran senirupa terpadu, model terjala ini dapat memadukan secara intra bidang
studi (seni music, tari) dan inter bidang studi (senirupa, music, tari, matematika, ips, ipa
dll).
 Keunggulan Model Terjala:

16
Ibid., h.90

9
1
a) Melalui pendekatan tematik, pembelajaran terpadu model ini memiliki kekuaatn
komprehensif yang tinggi.
b) Membangun motivasi siswa melalui kegiatan pemilihan dan pengembangan tema
c) Meningkatkan kemampuan wawasan guru tentang suatu konsep secara
komprehensif
 Kelemahan Model Terjala:
a) Membutuhkan waktu yang lama dalam merancang pembelajaran
b) Ketrampilan seni rupa yang diperoleh siswa kurang optimal
c) Guru memerlukan kemampuan mengevaluasi proses dan produk pembelajaran
agar perncanaan dan pelaksanaan pembalajaran dapat tercapai secara optimal
3. Model Terpadu
Model terpadu merupakan pembelahjaran terpadu yang menggunakan tema yang
diangkat dari adanya tumpang tindih tentang konsep ketrampilan dan sikap dalam
kurikulum yang berlaku dari berbagai mata pelajaran atau mata kajian.
 Keunggulan Model Terpadu:
a) Mampu membangun motivasi siswa
b) Mampu mengembangkan aspek sikap pada dampak pengiring dalam
pembelajaran
c) Menghemat waktu
d) Memiliki kekuatan komprehensif yang tinggi
 Kelemahan Model Terpadu:
a) Membutuhkan kurikulum yang mengacu pada keterpaduan serta kebijakan-
kebijakan pendukung dalam system evaluasi pembelajaran
b) Membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran dalam merancang model pembelajaran
terpadu
c) Model terpadu merupakan pembelajaran terpadu yang paling rumit.17

17
http://muryatisahrul.blogspot.com/2016/05/makalah-seni-pendekatan-model-dan.html

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode pembelajaran adalah cara yang dilakukan oleh seorang guru dalam
menyampaikan suatu materi pembelajaran dalam proses pembelajaran demi tercapainya
tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah kemampuan-kemampuan yang
diharapkan dimiliki siswa setelah memperoleh pengalaman belajar. Kemampuan-
kemampuan tersebut mencakup aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan
keterampilan (psikomotor).
Faktor yang mempengaruhi guru memlilih dan menetapkan suatu metod kedalam
kegiatan pembelajaran diantaranya pengajar, siswa, tujuan yang akan dicapai, materi dsbg.
Ada beberapa jenis-jenis metode pembelajaran yaitu metode ceramah, metode diskusi,
metode tanya jawab, metode diskusi kelompok, dan metode demonstrasi. Dan ada juga
model pembelajaran seni yaitu model terkait, model terjala, dan model terpadu. Semua
metode ini punya sisi kelebihannya dan kelemahannya msing-masing setiap metode
ataupun model.

B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga bermanfaat dalam wawasan dan
pengetahuan kita. Kami sebagai penyusun menyarankan pembaca untuk memberikan
kritikan dan saran yang membangun untuk kesuksesan makalah selanjutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Falah. 2009. Materi dan Pembelajaran Fiqih MTs-MA. Kudus: STAIN Kudus.

Darmawang, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Kejuruan. Makassar: Badan Penerbit.

Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.

http://makalah-manfaatkan-lingkungan-sebagai-sumber-belajar-siswa.blogspot.com//
diakses tanggal 17 april 2014 jam 21.14 wib.

http://muryatisahrul.blogspot.com/2016/05/makalah-seni-pendekatan-model-dan.html

Majid, Abdul. 2007. Perencanaa Pembelajaran:Mengembangkan Standar Kompetensi


Guru. Bandung: Rosda Karya.

Muhammad Rohman. 2013. Strategi Dan Desain Pengembangan System Pembelajaran.


Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Pupu Fathurrahman, M. Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar (Strategi


Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umaum dan
Konsep Islami. Bandung: Refika Aditama.

Sabri, A. 2007. Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching. Ciputat: Quantum
Teaching.

Sutikno Sobry. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica.

Warsono. 2014. Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

11

Anda mungkin juga menyukai