Anda di halaman 1dari 12

Citra Opini Publik pada Perusahaan Lego Grup

Makalah

Disusun Sebagai Pemenuh Tugas Mata Kuliah Citra dan Opini Publik

Oleh:

Eli Safitri (1801110784)

Yafied Willyam Febriansyah (1801123973)

Ahsanul Furqan (1801112197)

Oktaviandi (1801123924)

Reni Anzela (1801125224)

Ricky Eka Rinaldi (1801124688)

Nur Asia (1801111126)

Balqis Astrela Dea Rahmah Anjani (1801110610)

Dosen Pengampu:

Ikhma Zurani, S.Ikom.,M.Ikom

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS RIAU
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya


bagi kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Marketing Public Relation ini.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Ibu Ikhma Zurani, S.Ikom.,M.Ikom selaku dosen pembimbing mata kuliah


Citra dan Opini Publik yang telah membimbing penulis dalam
penyelesaian makalah ini.

2. Tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
banyak membantu dan mendukung dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh


karena itu kami sangat berterima kasih apabila ada kritika tau saran yang
membangun untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan nantinya dapat
bermanfaat bagi penyusun serta kalangan pembaca pada umumnya.

Pekanbaru, 25 April 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................................1

DAFTAR ISI..........................................................................................................................2

BAB I...................................................................................................................................3

PENDAHULUAN..................................................................................................................3

1.1. Latar Belakang....................................................................................................3

1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................3

1.3. Tujuan................................................................................................................3

BAB II..................................................................................................................................4

PEMBAHASAN....................................................................................................................4

2.1. Perusahaan Lego................................................................................................4

2.2. Citra diri Perusahaan Lego dalam Pemberitaan.................................................5

2.3. Cara mengatasi...................................................................................................5

2.4. Dampak dari pemberitaan..................................................................................7

BAB III.................................................................................................................................8

PENUTUP............................................................................................................................8

3.1. Kesimpulan.........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Lego adalah perusahaan mainan asal Denmark yang didirikan oleh Kirk
Kristiansen pada tahun 1932. Nama Lego merupakan kependekatan dari Bahasa
Denmark “Leg Godt” yang berarti bermain dengan baik.

Sebelum mendirikan lego, awalnya Ole memilikiusaha kerajinan kayu.


Pada tahun 1916, Ole membeli Bollund, Denmark. Toko ini menjual beberapa
perkakas rumah tangga dan melayani pembuatan kayu. Nasib sial menimpa Ole
ketika pada tahun 1942 tokonya terbakar, keluarga Kristiansen pun terpaksa
melakukan pembangunan ulang. Namun mereka justru melakukan inovasi baru
dan melanjutkan produksi secara massal.

Seiring berjalannya waktu perusahaan lego tersebut menembus pasar


ddengan inovasi-inovasinya yang baru. Namun perusahaan asal Denmark itu
mengumumkan penurunan pendapatan sebesar 5% di pertengahan tahun 2017. Ini
menjai krisis terbesar sejak ancaman kebangkrutan di awal 2000an. Kala itu Lego
harus bertarung melawan gempuran mainan elektronik dan video games.

1.2. Rumusan Masalah


A. Apakah yang dimaksud Perusahaan Lego?

B. Bagaimana Citra Diri Perusahaan dalam Pemberitaan?

C. Bagaimana Cara Mengatasi Pemberitaan Tersebut?

D. Apakah dampak Positif dan Negatif dari Pemberitaan tersebut?

1.3. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi serta pengetahuan
tentang bagaimana perusahaan Lego membangun citra diri pasca masalah yang
menimpa perusahaan tersebut.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Perusahaan Lego


Lego adalah perusahaan mainan asal Denmark yang didirikan oleh Kirk
Kristiansen pada tahun 1932. Nama Lego merupakan kependekatan dari Bahasa
Denmark “Leg Godt” yang berarti bermain dengan baik.

Cikal bakal bisnis mainan ini dimulai ketika Kristiansen membuat mainan
bebek dari kayu untuk si buah hatinya. Ia pun sadar bahwa putranya memang
selalu menyukai ketika diberikan mainan baru. Alhasil ia pun memproduksi
mainan bebek tersebut dengan menggunakan kayu dari limbah pabrik.

Awalnya Lego hanya memperkerjakan 10 orang pegawai dan akhirnya ia


pun melibatkan putranya yaitu Godfred Kirk Kristiansen yang kala itu genap 12
tahun.

Ole Kristiansen akhirnya menigngal dunia tahun 1958. Perusahaan ini pun
diserahkan kepada putranya, Godfred. Sepeninggal Ole Kristiansen, Godfred pun
menjadi pimpinan perusahaan sang ayah. Salah satu masalah yang muncul dalam
mainan Lego saat itu adalah material balok yang membautnya tidak menarik,
Karen astruktur mainan ini cukup rumit apabila idmainkan oleh anak-anak.

Namun, inovasi pun dilakukan dengan membuat bata tau balok Lego
dengan silinder berlubang di bagian bawah, tujuannya agar struktur
cengkramannya makin kuat. Di tahun 1960, mereka pun sudah meninggalkan
mainan kayu dan beralih ke mainan plastic. Namun nasib naas kembali terulang
yakni pabrik Lego terbakar saat itu.

Di tahun 1962, roda Lego diciptakan dan mereka pun berhasil membuat
sebuah mainan kendaraan dari balok-balok kecil itu. Bisa dibilang pada tahun
1960 meruoakan tahun mainan Lego makin laris. Hal itu juga menjadi dampak
positif pertumbuhan Lego di pangsa pasar mainan anak-anak.

4
2.2. Citra diri Perusahaan Lego dalam Pemberitaan
Perusahaan asal Denmark itu mengumumkan penuruan pendapatan
sebesaar 5% di pertengahan tahun 2017. Ini menjadi krisis terbesar sejak ancaman
kebangkrutan di awal 2000an. Kala itu Lego harus bertarung melawan gempuran
mainan elektronik dan video games. Lego mengatakan pihaknya tidak bisa
menjamin sanggup meningkatkan penjualan dalam dua tahun kedepan.

Keadaan yang makin memburuk membuat Lego akhirnya mengambil


langkah ekstrem dengan cara merampingkan jumlah karyawannya.

2.3. Cara mengatasi


Dalam keadaan terpuruk, lego tidak menyerah begitu saja dan
memutuskan berinovasi lebih lagi untuk memperbaiki kondisi tersebut. Dengan
memperkenalkan produk baru, yakni lego-lego berkarakter superhero seperti star
wars, superman, spiderman hingga film-film blockbuster seperti Harry Potter, The
Lone Ranger dan Pirates of Carribean. Produk baru mereka menyelamatkan tak
hanya the lego group dalam krisis, tapi merek ajuga membawa lego ke lever baru.
Yakni menggabungkan karakter favorit dalam dunia imajinasi mainan balok,
merupakan hal yang jauh lebih menarik daripada sekedar berkutut pada imajinaasi
anda sendiri.

Tak sampai disana, leg yang sebelumnya identic dengan anak-anak


berubah menjadi kesayangan kolektor. Terutama penggemar mainan superhero
dan action figures. Berbeda dengan action figure yang sangat saying jika
dimainkan, lego berkarakter superheros bisa dimainkan dengan sangat asyik
bersama teman, saudara maupun putra putri sambal membangkitkan kenangan
masa kecil anda.

Babak baru datang setelah Lego meluncurkan fulm terbarunya yang


mampu bersaing dengan film anakanak sepanjang masa seperti Toy Story. Lego
tidak hanya menjadi sekedar mainan, namun juga bagian dari sejarah masa kecil
yang akan dikenang sampai ke generasi berikutnya.

Kondisi yang dialami lego bisa saja dialami oleh perusahaan-perusahaan


lain di dunia. Menurut pakar manajeen satrategi Wempi Sitepu ari Fortia Strategy,

5
ada beberapa pelajaran dan langkah-langkah yang bisa diambil perusahaan
Indonesia agar terhindar dari krisis yang sama yaitu:

Yang pertama, lakukan diagnose perusahaan. Seperti dokter yang akan


mendeteksi penyakit, dengan melakukan diagnose, anda bisa melihat sedang
dalam fase apa perusahaan anda sekarang ini: Growth, mature & declining?.

 Pahami siklus industry, termasuk trigger dan indicator penting


yang dapat menyebabkan kondisi boom ataupun bust.

 Diagnostic kondisi perusahaan anda, termasuk tingkat kesehatan


bisnis, portofolio produk, organisasi, serta sumber daya manusia
dan finansial

 Identifikas isu-isu kritikal ayng dapat mengancam keberlangsungan


perusahaan anda.

Kedua, lakukan identifikasi mengenai positioning yang jelas dalam


industry dan kembangkan blueprint strategi yang executable. Where to ply
and how to win

 Hindari myopic mindset, formulasikan aspirasi jangka panjang


perusahaan

 Identifikasi clear competitive advantage dan selaraskan inisiative


advantage tersebut

 Kembangan multi year strategic plan untuk memperkaut


positioning dan turunkan menjadi executable roadmap

Terakhir, lakukan ekseksui. Strategi yang baik tanpa eksekusi yang kuat
adalah percuma.

 Pastikan tim manajemen memiliki kapabilitas untuk eksekusi


strategi

 Prioritisasi inisiatif dengan jelas

6
 Desain dan implementasikan key management system untuk
monitoring dan evaluasi implementasi strategi.

Isu kritiksl yang dialami lego adalah incumbency, kegagalan untuk


menyesuaikan business model dan product offerings dengan perubahan
industry yang relevan. Lego dibangun dengan prinsip yang jelas yaitu
komitmen trhadaap development anak-anak melalui permainan dan
pembelajaran yang kreatif.

2.4. Dampak dari pemberitaan


Dampak negative:

1. Perusahaan harus mengurangi jumlah karyawan yang ada untuk


mengatasi kebangkrutan yang berlanjut

2. Harus berinovasi ulang dari mainan yang awalnya dibuat dari kayu
sederhana untuk mengikuti trend dari masa ke masa

3. Pendapatan yang semakin berkurang pada perusahaan

Dampak positif:

1. Adanya inovasi dari produk perusahaan tersebut menjadi lebih bagus

2. Memberikan pelajaran yang cukup besar pada perusahaan untuk selalu


memperhatikan strategi yang harus dilakukan untuk kedepannya

7
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Jadi, kesimpulan pembahasan ini adalah dalam sebuah perusahaan pasti
akan mengalami masa sulit, dan kita sebagai penggerak harus siap siaga akan hal
itu seperti yang dialami oleh perusahaan Lego. Menurut pakar manajeen satrategi
Wempi Sitepu ari Fortia Strategy, ada beberapa pelajaran dan langkah-langkah
yang bisa diambil perusahaan Indonesia agar terhindar dari krisis yang sama yaitu:

Yang pertama, lakukan diagnose perusahaan. Seperti dokter yang akan


mendeteksi penyakit, dengan melakukan diagnose, anda bisa melihat sedang
dalam fase apa perusahaan anda sekarang ini: Growth, mature & declining?.

 Pahami siklus industry, termasuk trigger dan indicator penting


yang dapat menyebabkan kondisi boom ataupun bust.

 Diagnostic kondisi perusahaan anda, termasuk tingkat kesehatan


bisnis, portofolio produk, organisasi, serta sumber daya manusia
dan finansial

 Identifikas isu-isu kritikal ayng dapat mengancam keberlangsungan


perusahaan anda.

Kedua, lakukan identifikasi mengenai positioning yang jelas dalam


industry dan kembangkan blueprint strategi yang executable. Where to ply
and how to win

 Hindari myopic mindset, formulasikan aspirasi jangka panjang


perusahaan

 Identifikasi clear competitive advantage dan selaraskan inisiative


advantage tersebut

 Kembangan multi year strategic plan untuk memperkaut


positioning dan turunkan menjadi executable roadmap

8
Terakhir, lakukan ekseksui. Strategi yang baik tanpa eksekusi yang kuat
adalah percuma.

 Pastikan tim manajemen memiliki kapabilitas untuk eksekusi


strategi

 Prioritisasi inisiatif dengan jelas

 Desain dan implementasikan key management system untuk


monitoring dan evaluasi implementasi strategi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Adhika Dwi Pramudita, mainan legendaris Lego Selamat dari Kebangkrutan.


Studenpreneur. id.berita.yahoo.com. 7 agustus 2014

Fajar Nasrizqi, Perusahaan Lego yang Semat Bangkrut dan Akhirnya Bangkit
Kembali. Masrizqi.blogspot.com. jumat, 18 Oktober 2019

Shifindonesia.com. Pelajaran dari Lego untuk Perusahaan Indonesia. Redaksi. 7


Agustus 2015

10

Anda mungkin juga menyukai