Makalah
Disusun Sebagai Pemenuh Tugas Mata Kuliah Citra dan Opini Publik
Oleh:
Oktaviandi (1801123924)
Dosen Pengampu:
UNIVERSITAS RIAU
ii
KATA PENGANTAR
2. Tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
banyak membantu dan mendukung dalam penyelesaian makalah ini.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
1.3. Tujuan................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................4
PEMBAHASAN....................................................................................................................4
BAB III.................................................................................................................................8
PENUTUP............................................................................................................................8
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi serta pengetahuan
tentang bagaimana perusahaan Lego membangun citra diri pasca masalah yang
menimpa perusahaan tersebut.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Cikal bakal bisnis mainan ini dimulai ketika Kristiansen membuat mainan
bebek dari kayu untuk si buah hatinya. Ia pun sadar bahwa putranya memang
selalu menyukai ketika diberikan mainan baru. Alhasil ia pun memproduksi
mainan bebek tersebut dengan menggunakan kayu dari limbah pabrik.
Ole Kristiansen akhirnya menigngal dunia tahun 1958. Perusahaan ini pun
diserahkan kepada putranya, Godfred. Sepeninggal Ole Kristiansen, Godfred pun
menjadi pimpinan perusahaan sang ayah. Salah satu masalah yang muncul dalam
mainan Lego saat itu adalah material balok yang membautnya tidak menarik,
Karen astruktur mainan ini cukup rumit apabila idmainkan oleh anak-anak.
Namun, inovasi pun dilakukan dengan membuat bata tau balok Lego
dengan silinder berlubang di bagian bawah, tujuannya agar struktur
cengkramannya makin kuat. Di tahun 1960, mereka pun sudah meninggalkan
mainan kayu dan beralih ke mainan plastic. Namun nasib naas kembali terulang
yakni pabrik Lego terbakar saat itu.
Di tahun 1962, roda Lego diciptakan dan mereka pun berhasil membuat
sebuah mainan kendaraan dari balok-balok kecil itu. Bisa dibilang pada tahun
1960 meruoakan tahun mainan Lego makin laris. Hal itu juga menjadi dampak
positif pertumbuhan Lego di pangsa pasar mainan anak-anak.
4
2.2. Citra diri Perusahaan Lego dalam Pemberitaan
Perusahaan asal Denmark itu mengumumkan penuruan pendapatan
sebesaar 5% di pertengahan tahun 2017. Ini menjadi krisis terbesar sejak ancaman
kebangkrutan di awal 2000an. Kala itu Lego harus bertarung melawan gempuran
mainan elektronik dan video games. Lego mengatakan pihaknya tidak bisa
menjamin sanggup meningkatkan penjualan dalam dua tahun kedepan.
5
ada beberapa pelajaran dan langkah-langkah yang bisa diambil perusahaan
Indonesia agar terhindar dari krisis yang sama yaitu:
Terakhir, lakukan ekseksui. Strategi yang baik tanpa eksekusi yang kuat
adalah percuma.
6
Desain dan implementasikan key management system untuk
monitoring dan evaluasi implementasi strategi.
2. Harus berinovasi ulang dari mainan yang awalnya dibuat dari kayu
sederhana untuk mengikuti trend dari masa ke masa
Dampak positif:
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Jadi, kesimpulan pembahasan ini adalah dalam sebuah perusahaan pasti
akan mengalami masa sulit, dan kita sebagai penggerak harus siap siaga akan hal
itu seperti yang dialami oleh perusahaan Lego. Menurut pakar manajeen satrategi
Wempi Sitepu ari Fortia Strategy, ada beberapa pelajaran dan langkah-langkah
yang bisa diambil perusahaan Indonesia agar terhindar dari krisis yang sama yaitu:
8
Terakhir, lakukan ekseksui. Strategi yang baik tanpa eksekusi yang kuat
adalah percuma.
9
DAFTAR PUSTAKA
Fajar Nasrizqi, Perusahaan Lego yang Semat Bangkrut dan Akhirnya Bangkit
Kembali. Masrizqi.blogspot.com. jumat, 18 Oktober 2019
10