Disusun oleh:
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang mana atas berkat dan pertolongan-Nya,
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Sholawat serta salam senantiasa
dihaturkan kepada suri tauladan Nabi Muhammad SAW yang selalu mengharapkan
syafa’atnya di hari kiamat nanti.
Makalah ini dibuat untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman mengenai
deskripsi identitas sebuah brand, segmentation, keunggulan, kelemahan, competitor,
postioning, tanggapan dan juga saran terhadap brand. Dengan harapan mahasiswa dapat
mengetahui lebih dalam mengenai materi yang telah di dapat dalam mata kuliah integrated
marketing communication. Selain itu, makalah ini juga dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Komunikasi Massa yang diampu oleh Ibu Qoniah, S.Ikom., M.Ikom.
Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang deskripsi identitas sebuah brand,
segmentation, keunggulan, kelemahan, competitor, postioning, tanggapan dan juga saran
terhadap brand. Karena sebagaimana telah diketahui bersama, dalam praktik kehidupan
sehari-hari kita menggunakan pelayanan jasa dari salah satu brand aitu “Go-Jek”, sehingga
sangat diperlukan pendalaman materi mengenai analisis terhadap brand tersebut agar
nantinya dapat menggunakan brand tersebut dengan optimal dan juga penerapannya dapat
dilakukan sebaik mungkin.
Dengan segala keterbatasan yang ada, telah diusahakan dengan segala daya dan upaya
guna menyelesaikan makalah ini. Dengan menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca untuk menyempurnakan makalah ini. Atas kritik dan saran kami ucapkan banyak
terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................1
1.3. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................2
2..1 Deskripsi Brand Go-Jek......... .........…..…….................................................2
2.1.1 Logo.....................................................................................................2
2.1.2 Warna...................................................................................................2
2.1.3 Tagline.................................................................................................2
2.1.4 Bidang Brand.......................................................................................2
2.1.5 Alasan Berdiri......................................................................................3
2.1.6 Tahun Berdiri.......................................................................................3
2.1.7 Targeting..............................................................................................3
PENDAHULUAN
Pendiri Go-Jek yang bernama Nadiem Makarim, mungkin tidak semua orang mengenal
sosok namanya. namun saat ini, siapa yang tidak kenal dengan sosok menteri pendidikan
sekaligus pendiri dari Go-Jek itu sendiri. Go-Jek adalah salah satu alat transportasi yang saat
ini banyak digunakan oleh masyarakat. Go-Jek sebagai perusahaan start up lokal, kini telah
menajdi berkembang pesat ke seluruh kota-kota besar di Indonesia.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi
2.1.1 Logo
Ditahun 2019, Gojek resmi mengubah logo yang diberi nama “Solv”. Gojek
menjelaskan bahwa logo barunya merupakan simbol dari berbagai solusi yang
disediakan oleh layanannya. Solv berasal dari bahasa inggris, solv sendiri memiliki
arti “memecahkan masalah”. Disain baru dari logo gojek disebut unik dan mudah
diingat oleh pengguna, dan lebih fleksibel disbanding logo sebelumnya. Fleksibel
dapat dipakai dalam ukuran besar maupun kecil dan tetap dapat dilihat dengan mudah.
Solv tampil dengan logo lingkaran tidak sempurna dengan titik (dot) di bagian
tengahnya. Dan terdapat tulisan Gojek menggunakan huruf kecil berwarna putih dan
tanpa adanya tanda penghubung menangkap kesan bentuk tombol daya atau tombol
power, sesuai dengan misi Gojek memberdayakan masyarakat (empowering), ada
juga yang menyebutnya sebagai ikon kaca pembesar yang umumnya digunakan dala
fungsi pencarian (search). Ini juga sejalan dengan Gojek dalam memenuhi kebutuhan
yang dicari oleh masyarakat,mulsi dari layanan transportasi hingga jasa pembelian
atau pemesanan makanan. Dan yang terakhir ada juga yang menyebutkan bahwa
symbol Gojek menyerupai titik penanda (pin) di dalam aplikasi peta digital yang
menandakan Gojek hadir dimanapun penggunnaya berada.
2.1.2 Warna
perusahaan Gojek ini menggunakan dominan Warna Hijau pada Logo
perusahannya, Warna Hijau yang dominna digunakan oleh Gojek memiliki arti
Simbol Kekuatan Ekosistem.
2.1.3 Tagline
Sebelum adanya pergantian logo, Gojek menggunakan tagline “Karya Anak
Bangsa” akan tetapi semenjak adanya perubahan resmi logo para perusahaan yang
didirikan Nadiem Makarin “Gojek” ini taglinepun ikut berubah menjadi “Pasti Ada
Jalan”.
2.1.4 Bidang Brand
Perusahaan ini bergerak di bidang industri Teknologi Informasi Transportasi.
2.1.5 Tahun Berdiri
Perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi Informasi Transportasi ini
didirikan pada tanggal 13 Oktober 2010.
2.1.6 Alasan Berdiri
Perusahaan Gojek didirikan oleh Nadiem Makarim warga Negara Indonesia
lulusan Master Of Business Administration dari Harvard Business School pada
tanggal 13 Oktober 2010. Perusahaan Gojek ini berdiri karena terinspirasi oleh
pengalaman pribadi pendiri sendiri yaitu Nadiem Makarim yang sering menggunakan
transportasi ojek setiap hari untuk berangkat ke tempat kerja dengan alasan
menghindari kemacetan di kota Jakarta, saat itu Nadiem Makarim masih bekerja
sebagai Co-Founder dan Chief Innovation Officer Kartuku.
Karena seringnya menggunakan transportasi ojek pada saat ini, akhirnya
Nadiem Makarim melihat ternyata sebagian besar waktu pengemudi ojek tersebut
hanya sekedar mangkal sembari menunggu adanya pelanggan yang menggunakan jasa
trasnsportasi ojeknya. Padahal Nadiem Makarim berfikir, pengemudi ojek tersebut
bisa mendapatkan penghasilan lebih banyak apa bila terus mancari penumpang. Selain
itu, jenis transportasi ojek juga masih sedikit dibanding jenis transportasi lainnya
sehingga tak jarang kita kesulitan menjadi ojek. Nadiem Makarim menginginkan ojek
bisa tersedia setiaap saat pengguna itu membutuhkan.
Dari pengalaman tersebut akhirnya Nadiem Makarim melihat adanya peluang
untuk membuat sebuah layanan yang dapat menghubungkan penumpang dengan
pengemudi ojek tersebut. Akhirnya pada tanggal 13 Oktober 2010 Gojek resmi
berdiri. Pada saat ini Gojek masih menggunakan call center untuk menghubungkan
calon penumpang dengan pengemudi ojek.. pada pertengahan 2014 berkat popularitas
Uber, Nadiem Makarim mulai mendapat tawaran investasi. Pada tanggal 7 januari
2015, Gojek akhirnya meluncurkan aplikasi berbasis Android dan IOS untuk
mengganti sistem yang awalnya menggunakan pemesanan melalui call center.
2.1.7 Targeting
2.2 Segmentation
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan
menurut kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk
yang berbeda (Lupiyoadi & Handani, 2006: 44). Sedangkan menurut Kasali (1998),
mengatakan bahwa segementasi merupakan proses mengelompokkan pasar dari yang
heterogen ke dalam satu kelompok yang memeiliki karakteristik dan kebutuhan yang sama
(homogen).
Tujuan segmentasi itu sendiri adalah untuk menghemat usaha-usaha pemasaran dengan
menitik beratkan kepada pembeli yang berminat tinggi untuk membeli. Selain itu,
segementasi juga dilakukan untuk menghubungkan antara kebutuhan dengan tindakan. Pada
dasarnya ada 2 pendekatan segmentasi yaitu berdasarkan karakteristik konsumen dan
berdasarkan respons konsumen. Berikut ini adalah pendekatan segmentasi yang dilakukan
oleh Go-Jek di Indonesia :
Segmentasi geografis membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik seperti
negara regional, negara bagian, kota atau kompleks perumahan. Sebuah perusahaan mungkin
memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah geografik ini, atau
beroperasi di semua wilayah. Tetapi lebih memperhatikan perbedaan kebutuhan dan
keinginan yang dijumpai.
Dalam hal segmentasi ini Go-Jek menentukan tempat beroperasi Go-Jek ini di kawasan
kota Jakarta. Hal ini merujuk pada awal adanya Go-Jek itu di Kota Jakarta dan untuk
selanjutnya dirilis di kota lain. Kita juga akan memfokuskan terlebih dahulu di dalam kota
Jakarta dan mungkin nantinya ketika bisa dibilang efektif akan kami perluas sampai pada
kota lainnya.
b. Demografi
Segmentasi demografik membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pada variabel
seperti umur, jenis kelamin, besar keluarga, siklus kehidupan keluarga, pendapatan
pekerjaan, pendidikan agama, ras, dan kebangsaan. Faktor-fktor demografik merupakan
dasar paling populer untuk membuat segmentasi kelompok pelanggan. Salah satu alasan
adalah kebutuhan konsumen, keinginan dan tingkat penggunaan seringkali amat dekat
dengan variabel demografik. Alasan lain adalah variabel demografik lebih mudah diukur
ketimbang tipe variabel yang lain.
Dalam segmentasi itu Go-jek membagi pasar menjadi beberapa kelompok yaitu,
segmentasi karyawan, masyawarakt umum dan juga mahasiswa serta pelajar.
c. Psikografis
Dalam segmentasi ini Go-Jek membagi pasar dalam kelompok gaya hidup masyarakat
kota besar sebagai tempat beroperasinya Go-Jek. Dan membagi kalangan mulai dari
kalangan menengah kebawah dan menengah ke atas.
a. Segmentasi manfaat
Awalnya konsumen berfikir mencari alat transportasi yang memberikan kemudahan dan
manfaat, maka dari itu Go-Jek datang untuk menjawab itu semua bukan hanya menyediakan
jasa antar jemput tetapi juga personal shopping dan juga kurir instan.
b. Segmentasi pengguna
Dalam hal ini Go-Jek membagi pasar berdasarkan pengguna, dimana akan
mengidentifikasi mana yang termasuk pengguna berat, menengah dan juga ringan.
c. Respon promosional
d. Loyalitas
Dalam hal segmentasi ini Go-Jek akan membagi konsumen dalam 2 kelompok yaitu,
konsumen Loyal dan kurang loyal. Konsumen loyal adalah konsumen yang menjadikan Go-
Jek adalah konsumen yang menjadikan Go-Jek sebagai transportasi sehari-hati. Sedangkan
konsumen kurang loyal yaitu konsumen yang masih menggunakan alat transportasi lain
selain Go-Jek.
Selain adanya kelebihan pada setiap perusahaan juga akan memiliki sebuah
kelemahan, begitupun dengan perusahaan Gojek. kekurangan ini selalu diperbaiki oleh pihak
Gojek demi menunjang kenyamanan para penggunanya. Adapun kekurangan tersebut adalah
sebagai berikut:
Para competitor inilah yang membuat muncul inovasi inovasi baru untuk memberi
berbagai kemudahan kepada masyarakat. Dengan munculnya competitor seperti ini membuat
persaingan bisnis semakin ketat dan membuat perkembangan teknologi semakin canggih.
Perusahaan teknologi sadar akan ancaman yang datang dari teknologi baru yang
mungkin hadir. Sementara mereka perlu memastikan bisnis mereka berjalan secara
berkelanjutan agar bisa menciptakan keuntungan lebih lama dan lebih banyak. Karena itu
mereka perlu strategi bertahan dan menciptakan penghalang agar pemain baru tidak masuk
atau tak menjadi ancaman serius. Biasa disebut sebagai Barrier to Entry. Yang untuk ini tidak
mungkin bila hanya ditumpukan pada aspek teknologi semata.
Akan tetapi competitor yang ada sekarang ini tidak akan bisa mereplikasi bisnis model
yang diterapkan oleh Gojek. Karena, Gojek sendiri sudah lama berada di dalam pasar akan
memiliki pengetahuan lebih dalam dan lebih banyak pada perilaku pasarnya. Yang dengan itu
mereka cenderung bisa lebih cepat beradaptasi atau mereka justru memanfaatkan perilaku
pasar untuk membangun Barrier to Entry.
2.6 Positioning
Gojek adalah aplikasi buatan anak bangsa yang sudah satu dekade lebih Go-jek bertahan
di dunia transportasi, mulai dari hanya berbasis call center sekarang sudah berbasis aplikasi
android dengan dana yang dikucurkan oleh berbagai investor guna menyokong
perkembangannya.
Go-jek dalam menempatkan brand positioning melakukan diferensiasi produk dan jasanya
sebagai dasar untuk penempatan positioning tersendiri dari bidang yang serupa, antara lain:
Adanya pembaharuan logo yang dilakukan oleh Go-jek merepresentasikan alasan munculnya
Go-jek yaitu memecahkan masalah dalam teknologi, maka dari itu tagline baru yang
dikeluarkan " PASTI ADA JALAN" menjadi pelopor baru berkembangnya teknologi
terutama dalam bidang transportasi online.
Rekruitmen yang dilakukan Go-jek dalam pemilihan drivernya sangat selektif, setiap driver
yang direkrut memiliki kualifikasi tertentu, dari minimal usia yang ditentukan dengan
rentang umur 17 tahun sampai dengan 55 tahun, adanya kualifikasi umur ini bertujuan untuk
mengoptimalkan pelayanan yang diberikan kepada pengguna setia Go-jek, kemudian setiap
driver harus memiliki Surat Ijin Mengemudi baik SIM A maupun SIM C yang masih
berlaku, smartphone yang digunakan harus memiliki RAM minimal 1 Gb hal ini bertujuan
agar akses yang digunakan para driver lancar dan meminimalisir resiko gangguan sistem
android.
Banyak tanggapan dan saran dari customer atau pengguna gojek yang merasa
terbantu akan tetapi tak jarang juga yang memberikan masukan untuk pelayanan, driver
bahkan aplikasi yang digunakan sebagai penghubung pengemudi dengan pengguna Gojek
misalnya: Banyak yang terbantu untuk pengiriman barang, pembelian makanan dan
pemesanaan jasa antar jemput baik menggunakan kendaraan roda dua hingga kendaraan roda
empat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan adanya Go-Jek ini mampu memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk
berpergian kemanapun dan menjadikan solusi untuk menghindari kemacetan serta
memberikan pengaruh besar terhadap kemajuan teknologi di era sekarang ini.
3.2 Saran
Semoga dengan adanya tansportasi online ini mampu memberikan penagruh baik
transportasi bagi masyarakat.