Dosen Pengampu:
Adhi Pradiptya, S.E.,M.M.
Disusun Oleh:
1
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
BAB II ..................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN........................................................................................................................ 5
2.3. Kekuatan perusahaan berdasarkan hasil hasil analisis lingkungan internal .............. 5
PENUTUP ............................................................................................................................... 8
3.1. Kesimpulan .................................................................................................................. 8
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa saja Peluang bisnis berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal?
2. Seperti apa Ancaman bisnis berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal?
3. Bagaimana Kekuatan perusahaan berdasarkan hasil hasil analisis lingkungan internal?
4. Seperti apa kelemahan perusahaan berdasarkan hasil analisis lingkungan internal?
5. Bagaimana Strategi yang dijalankan oleh Go-jek?
6. Bagaimana Bukti keberhasilan Go-jek?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui Peluang bisnis berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal
2. Untuk mengetahui Ancaman bisnis berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal
3. Untuk mengetahui Kekuatan perusahaan berdasarkan hasil hasil analisis lingkungan
internal
4. Untuk mengetahui kelemahan perusahaan berdasarkan hasil analisis lingkungan
internal
5. Untuk mengetahui Strategi yang dijalankan oleh Go-jek
6. Untuk mengetahui Bukti keberhasilan Go-jek
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
• Drivernya sudah banyak
6
perusahaan teknologi dengan peringkat paling baik di antara perusahaan lainnya.
Berdasarkan laporan BrandZ 2019, nilai brand Gojek di tahun 2019 sebesar USD
4,487 miliar atau setara Rp 62,5 triliun. Angka ini tumbuh 88 persen dibandingkan
tahun 2018. Menurut BrandZ, Gojek unggul sebagai The Most Valuable Digital
Brand yang dinilai berdasarkan aspek-aspek purpose, innovation, communications,
experience, dan love yang membentuk metriks meaningful (bermakna), different
(unik/ berbeda dengan brand lain), dan salient (selalu diingat). Keberhasilan GOJEK
mengembangkan platform super-app yang menghubungkan jutaan rakyat Indonesia
telah menjadikan GOJEK salah satu akselerator utama pertumbuhan ekonomi digital
di Indonesia. Berdasarkan laporan Google dan Temasek, ekonomi digital Indonesia
memiliki pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. Rumor tentang rencana Gojek
melebarkan bisnisnya ke negeri jiran saat itu sudah ramai berhembus. Tim Gojek
dikabarkan telah menjalin komunikasi dengan perusahaan taksi di Singapura dan
berkonsultasi dengan otoritas transportasi di Filipina. Hanya dalam hitungan bulan,
Gojek sedikit demi sedikit merealisasikan ambisinya. Go-Viet meluncur di Vietnam
dengan gegap gempita. Tidak tanggungtanggung, Presiden Jokowi hadir sebagai
tamu istimewa. Di Thailand, Gojek memilih nama Get. Aplikasi ini sekarang telah
melayani jasa transportasi dan pengiriman barang di 14 wilayah di Bangkok.
Ekspansi di Singapura juga sudah bergulir. Paham tentang perbedaan pengguna
aplikasi di Negeri Singa, yang sudah jauh lebih akrab dengan pembayaran nontunai,
Gojek menggandeng Bank DBS sebagai mitra pembayaran digital. Seraya GOJEK
terus menjalankan misinya untuk menciptakan dampak sosial yang positif dalam
skala besar bagi pengguna, mitra pengemudi, mitra usaha, dan mitra bisnis di dalam
ekosistemnya. Pendiri GOJEK, Nadiem Makarim, baru saja masuk ke daftar
Bloomberg top 50 untuk tokoh-tokoh yang dinilai berhasil membuat dampak
berskala global.
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Menurut kami, strategi yang sangat cocok digunakan oleh Gojek untuk ke depannya
adalah strategi intensif. Dimana strategi intensif ini meliputi adanya penetrasi pasar,
pengembangan pasar dan pengembangan produk. Penetrasi pasar merupakan strategi
yang mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang ada di
pasar saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar. Banyak orang
menggunakan jasa Go-Ride (jasa ojek dari Gojek) karena alasan kemacetan yang
susah ditembus dengan kendaraan roda empat. Servis ini sangatlah populer di
Jakarta, ditambah lagi dengan minimnya kendaraan umum yang tersedia. Namun,
tidak hanya Jakarta mengalami masalah kemacetan ini. Banyak kota-kota besar di
Asia Tenggara atau pun Asia Pasifik yang mengalami masalah yang sama.
Penetrasi pasar Gojek ke daerah lain dimana pengguna motornya banyak sangatlah
bisa diaplikasikan, sama seperti bagaimana Uber, sebuah perusahaan yang basisnya
sama dengan Gojek tapi menggunakan mobil, yang berasal dari Amerika dapat
masuk ke Indonesia. Semua berasal dari sebuah aplikasi Gojek tersebut dan
penetapan tarif, upah beserta peraturan lainnya bisa disesuaikan dengan peraturan di
negara lain tersebut. Tentunya, Gojek harus aktif dalam mempromosikan dirinya,
untuk mencari langganan dan juga driver. Gojek juga harus proaktif dalam
menemukan pihak-pihak pebisnis lokal yang dapat diajak untuk bekerja sama dalam
pelayanan servis Gojek seperti rumah makan untuk GoFood, swalayan untuk GoMart
dan cleaning service agent untuk GoClean. Pada dasarnya, servis semua sama dan
aplikasi yang digunakan pun bisa sama, hanya saja perlu diadakan sedikit adjustment
dalam peraturan dan pengupahan. Potensi Gojek ini sangatlah tinggi di Bangkok dan
Vietnam. Selain untuk Go-Ridenya, juga untuk servis-servis lainnya yang sangat
memudahkan orangorang untuk mendapatkan apa yang dia mau dengan waktu yang
efisien. Pengembangan ini juga harus dilakukan secepatnya, jika memungkinkan,
sebelum terdapat perusahaan yang sama yang menawarkan servis yang sama di
negara tersebut.
Kedua, pengembangan pasar adalah pengenalan produk atau jasa yang ada saat ini ke
wilayah-wilayah geografis yang baru. Ini adalah salah satu potensi juga bagi Gojek,
8
karena dengan eksistensinya di kota-kota besar, kantor Gojek lokal bisa lebih berfokus
dalam memaksimalkan sumber daya yang ada untuk memperoleh pasar yang lebih
luas. Contohnya: Gojek yang sudah hadir di Bali, sekarang pelayanannya lebih
terfokus di Denpasar. Ini bisa dikembangkan dengan menggaet masyarakat lebih
mendaerah seperti Tabanan atau pun Singaraja untuk menggunakan Gojek.
Contohnya, Gojek Bali bisa bekerja sama dengan lebih banyak rumah makan di
Singaraja atau, misalnya, menyediakan layanan bagi orang-orang dari Singaraja yang
ingin ke Denpasar. Gojek juga bisa lebih melakukan promosi lebih intensif di
daerahdaerah tersebut. Ini akan membuat Gojek menjadi semakin efisien, karena,
dengan adanya penambahan armada, Gojek bisa lebih memaksimalkan capital
budgetnya. Contohnya, dengan servis dan armada yang bertambah sehingga omzet
bertambah, biaya pengembangan aplikasi Gojek tetap akan seperti yang sekarang,
namun, digunakan untuk menghasilkan omzet yang lebih tinggi. Ini karena
armada/sepeda motor bukan merupakan aset Gojek dan modal Gojek hanya sebagai
perantara bagi orang yang membutuhkan jasa dengan orang yang menyediakan jasa.
Ini juga akan membuat lebih banyak investor untuk lebih tertarik berinvestasi di Gojek
karena tingginya ROI (Return on Investment) dan rampingnya perusahaan. Ditambah
lagi, kredibilitas Gojek sudah terkenal karena banyak investor asing yang tertarik
untuk menanamkan modalnya di PT. GO-JEK. Contohnya adalah NSI, lembaga
keuangan swasta yang menyediakan modal-modal untuk start-ups di Asia Tenggara,
salah satunya adalah Gojek.
9
- GoClean – layanan cleaning service
- GoGlam – layanan mempercantik diri seperti salon online
- GoMassage – layanan panggilan tukang pijat.
Inovasi lainnya yang dilahirkan oleh tim Online Gojek adalah Gojek Wallet. Fitur
tersebut memudahkan konsumen melakukan pembayaran tanpa harus membawa uang
tunai, alias langsung didebet dari Gojek Wallet. Menggunakan servis Gojek menjadi
sangat praktis dikalangan pekerja sekarang yang banyak menggunakan kartu untuk
bertransaksi.
Jadi, evolusi Gojek sangatlah cepat dan perubahan ini patut dicontoh bagi
perusahaanperusahaan berbasis teknologi informasi lainnya. Tentunya, kita bisa
memprediksi bahwa akan ada pesaing-pesaing Gojek yang akan berusaha
menyamakan servisnya dengan Gojek. Maka dari itu, Gojek, sebagai pioneer, harus
terus berinovasi, berkreasi agar karena massive-nya perusahaan dan variasi
layanannya, akan sangat susah bagi perusahaan lain untuk menandinginya.
10