Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wata’atala atas segala karunia nikmatnya
sehingga makalah pendidikan yang berjudul “Aplikasi Pengendalian Manajemen dan
Manajemen Operasi” ini dapat diselesaikan dengan maksimal tanpa ada halangan yang
berarti. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Manajemen yang
diampu oleh Ibu

Manajemen merupakan sebuah cara yang digunakan dalam mengorganisasukan suatu


tindakan. Dengan manajemen yang baik tentunya segala rencana dan kegiatan akan mencapai
hasil maksimal pula. Oleh karena itu kita perlu mengkaji teori-teori yang digunakan dalam
manajemen ini. Dengan pembuatan makalah ini diharapkan kita dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang timbul dalam hati kita tentang teori manajemen.
Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu. Untuk itu kami
ucapkan rasa terima kasih sebanyak-banyaknya.
Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak sekali kesalahan-kesalahan dalam
penyusunan makalah ini, baik dari segi ejaan, kosa kata, tata bahasa, etika, maupun isi. Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sekalian untuk kami jadikan sebagai bahan evaluasi.
Demikian kata pengantar yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan memberikan manfaat bagi para pembaca sekalian.

Banjarmasin, Mei 2019


Kelompok 10

1
2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
2.1 PROFIL PERUSAHAAN OJEK ONLINE (GO-JEK) 3
2.1.1SEJARAH BERDIRINYA GO-JEK 3
2.1.2 CARA MELAMAR MENJADI MITRA GO-JEK 4
2.1.3 SISTEM PEMBAYARAN GO-JEK 4
2.2 CONTOH KASUS PENGENDALIAN DAN MANAJEMEN OPERASI 4
2.3 ANALISA KASUS PENGENDALIAN DAN MANAJEMEN OPERASI 5
BAB III 7
PENUTUP 7
3.1 Kesimpulan 7
3.2 SARAN 7
DAFTAR PUSTAKA 8

3
4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pengendalian manajemen adalah suatu proses yang menjamin bahwa sumber-sumber


diperoleh dan digunakan dengan efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi, dengan kata lain pengendalian manajemen dapat diartikan sebagai proses untuk
menjamin bahwa sumber manusia, fisik, dan teknologi dialokasikan agar mencapai tujuan
organisasi secara menyeluruh.
Pengawasan adalah proses pengamatan, penentuan standard yang akan dicapai,
menilai pelaksanaan, dan jika perlu mengambil tindakan korektif sehingga pelaksanaan dapat
berjalan sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan sebelumnya. Tujuan utamanya
membuat kegiatan-kegiatan manajemen dinamis dan berhasil secara efektif dan efisien.
Meningkatnya kegiatan transaksi melalui elektronik mengakibatkan perlu adanya suatu
pengendalian agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan serta meminimalisir risiko yang
mungkin timbul. Salah satu pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengawasi kegiatan
transaksi melalui elektronik adalah melalui pengendalian manajemen.
Pengendalian manajemen memiliki ruang lingkup yang luas yang dapat dijadikan sebagai
pedoman bagi pelaksanaan pengendalian bagi transaksi elektronik. Dewasa ini, bidang
transportasi.
Di Indonesia sedang digencarkan dengan munculnya transportasi berbasis aplikasi atau
biasa disebut dengan transportasi online. Transportasi online merupakan transportasi yang
memanfaatkan aplikasi sebagai media pemesanan untuk memudahkan konsumen dalam hal
pemenuhan kebutuhan transportasi. Sistem manajemen dan operasional Gojek adalah dengan
memadukan teknologi modern startup. Setiap driver Gojek menggunakan handphone Android
dengan aplikasi dan GPS yang selalu aktif, ketika pelanggan memesan jasa melalui aplikasi
Gojek, dalam posisi radius 3 km, panggilan tersebut akan menggetarkan handphone driver
yang tersambung sampai pada akhirnya pemesanan tersebut dipenuhi.Dewasa ini kemudahan
yang ditawarkan oleh PT. Gojek Indonesia dalam memenuhi kebutuhan transportasi
memberikan dampak yang signifikan di beberapa wilayah di Indonesia. PT. Gojek Indonesia
juga memberikan layanan lain selain Go-Ride(jasa antar penumpang), yaitu Go-Send (jasa
antar barang), Go-Food (jasa pemesanan-pengiriman makanan), Go-Mart (jasa pembelian
barang yang dibutuhkan konsumen), Go-Box (jasa pemesanan mobil pick-up untuk
membawa banyak barang), Go-Clean (jasa pembersihan rumah), Go-Glam(jasa kecantikan),
dan Go-Massage (jasa pemijatan). Layanan yang ditawarkan oleh PT. Gojek Indonesia
diminati oleh banyak masyarakat, hal tersebut dibuktikan dengan jumlah pengunduh aplikasi
Gojek yang sudah mencapai 5,5 juta app download, dan pihak Gojek memiliki target pada
tahun 2016 aplikasi Gojek diunduh sebanyak sepuluh juta kali (Sawitri, 2015).
Berdasarkan uraian di atas maka kami akan membahas mengenai pengendalian
manajemen dengan study kasus pada Go-Jek, dimana Go-Jek melakukan suspend terhadap
7.000 driver yang terbukti melakukan order fiktif.
5
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana pengaplikasian pengendalian manajemen di perusahaan Go-Jek?
1.2.2 Bagaimana pengaplikasian pengawasan diperusahaan Go-Jek?
1.2.3 Bagaimana analisis dan solusinya untuk kasus pemecatan 7000 driver?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana pengaplikasian sistem pengendalian manajemen


di perusahaan Go-Jek
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana pengaplikasian pengawasan di perusahaan Go-Jek
1.3.3 Dapat menganalisis dan memberikan solusi untuk masalah dalam kasus
pemecatan 7000 driver?

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PROFIL PERUSAHAAN OJEK ONLINE (GO-JEK)

2.1.1SEJARAH BERDIRINYA GO-JEK

Go-Jek merupakan sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani


angkutan melalui jasa ojek. Perusahaan ini didirkan pada tahun 2010 di Jakarta oleh
Nadie Makarim, warga negara Indonesia lulusan Master of Business Administration
dari Harvard Business School. Ide mendirikan Go-Jek muncul dari pengalaman
pribadi Nadiem Makarin menggunakan transportasi ojek hampir seriap hari ke tempat
kerjanya untuk menembus kemacetan di Jakarta. Saat itu, Nadiem masih bekerja
sebagai Co-Founder dan Managing Editor Zalora Indonesia dan Chief Innovation
Officer Kartuku.
Sebagai orang yang sering menggunakan transportsi ojek, Nadiem melihat
ternyata sebagian besar waktu yang dihabiskan pengemuji ojek hanyalah sekedar
mangkal menunggu penumpang. Padahal, pengemudi ojek akan mendapatkan
penghasilan yang kumayan bila mendapatkan banyak penumpang. Selain itu, ia
melihat ketersediaan jenis transportasi ini tidak sebanya jenis transportasi lainnya
sehingga seringkali cukup sulit untuk dicari. Ia menginginkan ojek yang bisa ada
setiap saat dibutuhkan. Dari pengalamannya tersebut, Nadiem Makarim melihat
adanya peluang untuk membuat sebuah layanan yang dapat menghubungkan
penumpang dengan pengemudi ojek.
Pada tanggal 13 Oktober 2010, Go-Jek resmi berdiri dengan 20 orang
pengemudi. Pada saat itu, Go-Jek masih mengandalkan call center untuk
menghubungkan penumpang dengan pengemudi ojek. Pada pertengahan 2014, berkat
populeritas Uber kala itu, Nadiem Makarim mulai mendapat investasi. Pada 7 Januari
2015, Go-Jek akhirnya meluncurkan aplikasi berbasis Android dan IOS untuk
menggantikan sistem pemesanan menggunakan call center. Saat ini, Go-Jek telah
tersedia di 50 kota di Indonesia. Hingga bulan Juni 2016, aplikasi Go-Jek telah
diunduh sebanyak 10 juta kali di Google Play pasa sistem operasi Android. Saat imi
juga ada untuk IOS, di App Store. Go-Jek juga menyediakan layanan pembayaran
digital yaitu Go-Pay, layanan Go-Jek juga memenuhi kebutuhan setiap hari, saat ini
Go-Jek sedang terus melakukan ekspansi ke Negara-Negara di Asia Tenggara, dan
kini sedah ada di Thailand dan Vietnam.
Kesuksesan Gojek kini telah menarik perhatian beberapa pengusaha untuk
turut serta terjun di dunia bisnis yang sama. Sampai padatanggal 18 September 2015
terdapat 6 ojek online yang siap bersaing dengan Gojek, diantaranya adalah
GrabBike, SmartJek, BangJek, Taksi Jeger, Ojesy dan BluJek. Berkaitan dengan hal
tersebut peneliti juga melakukan observasi pada tanggal 20 Maret 2016 bahwa di
Playstore ditemukan beberapa aplikasi yang serupa dengan Gojek, yaitu GrabBike,
SmartJek, BangJek, Taksi Jeger, Ojesy, Uber, dan lain-lain. Meski semakin banyak
7
pesaing bisnis Gojek, sampai saat ini Gojek merupakan bisnis ojek online yang
terpopuler, hal ini disebabkan karena kemunculan Gojek yang lebih dulu dikenal
masyarakat.

2.1.2 CARA MELAMAR MENJADI MITRA GO-JEK

a. Syarat Daftar Go-Jek


Syarat yang harus dipenuhi bagi calon pelamar pekerjaan menjadi mitra Go-
Jek adalah harus menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, diantaranya:
1. Fotokopi KTP, SIM C, STNK, KK
2. Surat keterangan domisili apabila KTP dan tempat tinggal berbeda
3. Jaminan asli bpkb/ ijazaqh terakhir/ KK/ Akte Lahir/ Buku nikah
4. Usia maksimal 55 tahun
5. Pendidikan terakhir SMP
6. Mengikuti seleksi diharapkan membawa motor dan memakai sepatu
b. Cara Daftar Go-Jek
Terdapat beberapa cara agar bisa menjadi mitra Go-Jek, yaitu:
1. Mendaftar Go-Jek saat ada pembukaan lowongan driver Go-Jek
2. Cara melamar Go-Jek lewat email Go-Jek

2.1.3 SISTEM PEMBAYARAN GO-JEK

a. Sistem Bagi Hasil

Go-Jek menerapkan sistem bagi hasil 80:20. Artinya 80% untuk driver,
sedangkan pengelola Go-Jek mendapat jatah 20% saja. Seandainya dapat order
dengan tarif RP. 100.000, berarti RP. 80.000 untuk driver dan perusahaan Go-Jek
mendapat RP. 20.000. Meski terdapat sistem bagi hasil, umumnya pelanggan Go-Jek
lebih banyak daripada pengojek pangkalan. Jadi walaupun uang yang di terima
pengemudi tidak 100% menjadi miliknya, tetapi kemungkinan mereka mendapatkan
penumpang menjadi lebih besar.

b. Asuransi Gratis

Pegawai Go-Jek tidak perlu khawatir apabila mengalami kecelakaan,


dikarenakan Go-Jek telah memberikan asuransi dan driver Go-Jek juga tidak perlu
membayar premi sendiri.

c. Bonus

Go-Jek menerapkan pemberian bonus bagi driver yang rajin mencari orderan.
Setiap kali melaksanakan 5 orderan, driver akan diberikan tambahan uang sebesar RP.
50.000.

8
2.2 CONTOH KASUS PENGENDALIAN DAN MANAJEMEN OPERASI

Bisnis.com,JAKARTA--Go-Jek, perusahaan aplikasi yang mengusung konsep ojek


online ,mengatakan telah memberhentikan 7000 pengemudi (driver) dalam beberapa waktu
terakhir.
CEO Go-Jek Nadiem Makarim menuturkan pemecatan langsung tersebut terjadi
lantaran terjadinya order fiktif yang dilakukan oleh driver-driver tak beranggung jawab.
“Setelah melakukan penelusuran, kami menemukan lebih dari 7000 driver se-Nusantara
terlibat dalam kasus order fiktif. Mereka ini tidak mengambil penumpang, tetapi menerima
pendapatan jutaan rupiah setiap bulan.” kicau Nadiem seperti dikutip dalam akun twitter
resmi Go-Jek (@gojekindonesia), Selasa (1/12/2015). Dia menuturkan keputusan tersebut
diambil setelah pihak manajemen berkonsultasi dan mendengar aspirasi dari driver. Bukan itu
saja, lulusan Harvard tersebut juga telah memberikan peringatan berkali-kali bahwa semua
pihak yang curang akan ditindak.
“Kami sudah amati gerak-gerik driver dalam waktu lama. Kami pastikan semua driver
yang terkena suspend memang melakukan order fiktif.” paparnya. Nadiem mengaku proses
pemecatan driver pelaku order fiktif memang berat bagi manajemen. “Meski begitu, hal tegas
harus dilakukan demi menjaga dan meningkatkan kesejahteraan para driver,” pungkasnya.
Source: m.bisnis.com

2.3 ANALISA KASUS PENGENDALIAN DAN MANAJEMEN OPERASI

Seperti yang kita ketahui, pengendalian dalam manajemen dapat diartikan sebagai
proses untuk menjamin bahwa sumber manusia, fisik, dan teknologi dialokasikan agar
mencapai tujuan yang menyeluruh. Pengendalian manajemen berhubungan dengan arah
kegiatan manajemen sesuai dengan garis besar pedoman yang sudah ditentukan dalam proses
perencanaan strategi. Perlu kita garis bawahi disini bahwa kegiatan berjalan sesuai dengan
garis besar pedoman yang sudah ditentukan dalam proses perencanaan strategi.
Dikarenakan persyaratan yang tergolong mudah dan mendapatkan penghasilan yang
lumayan besar dengan tidak mengikat waktu (pekerjaan driver dapat dilakukan saat waktu
luang), maka semakin banyak pula pengemudi-pengemudi yang bergabung menjadi mitra
Go-Jek. Hal ini tentunya membuat persaingan antar pengemudi semakin ketat. Dengan
diiming-imingi bonus yang tergolong banyak, maka banyak driver yang memutuskan
melakukan cara curang, yaitu membuat order fiktif sehingga bonus yang didapatkannya
menjadi lebih besar. Orderan ini dilaksanakan dengan dua ponsel yang berbeda yang dimiliki
oleh driver. Ponsel yang pertama di gunakan untuk membuat orderan, sedangkan ponsel
kedua digunakan untuk menerima order tersebut. Selain itu, para pengemudi juga dapat
meminta bantuan dengan teman/kerabatnya untuk membuat order fiktif tersebut. Setelah
prder dibuat dan diambil, lantas driver bertindak seakan-akan melakukan orderan tersebut,
padahal sebenarnya tidak ada yang memesan, dengan kata lain hanya driver yang
mengendarai motornya sendiri. Hal ini tentunya merugikan bagi driver yang melaksanakan
tugasnya dengan jujur.
Dalam menanggapi kasus ini, pihak Go-Jek tidak serta merta menuduh seorang driver
melakukan order fiktif. Mereka menerapkan metode pengawasan non-kuantitatif dengan
menggunakan teknik pengamatan (pengendalian dengan observasi). Hal tersebut seperti yang

9
dikatakan oleh Nadiem, CEO Go-Jek, “kami sudah amati gerak—gerik driver dalam waktu
lama”. Pihak Go-Jek mengendalikan masalah ini dengan melakukan pemecatan, sehingga ada
rasa jera. Pihak Go-Jek disini juga menggunakan sistem pengendalian pencegahan. Seperti
yang kita ketahu, sistem pengendalian pencegahan dibagi menjadi empat jenis pokok, yaitu
pengendalian sebelum tindakan, dalam kasus ini pihak Go-Jek melakukan pengawasan
terhadap driver-driver yang diduga melakukan order fiktif, kemudian ada kemudi, di tahap ini
pihak Go-Jek melakukan teguran berupa suspend bagi driver yang melakukan order fiktif,
selanjutnya pada tahap penyaringan dimana pihak Go-Jek melakukan pemecatan kepada
driver yang tetap melakukan order fiktif, terakhir di tahap sesudah tindakan pihak manajemen
Go-Jek menyatakan telah membangun sistem kecerdasan buatan dalam rangka memberantas
sindikat order fiktif, pihak Go-Jek juga bekerja sama dengan Polda Metro Jaya dalam
menangkal order fiktif.
Dalam kasus ini, seharusnya pihak Go-Jek melakukan antisipasi dengan mewanti-
wanti dari awal bahwa apabila ada yang melakukan order fiktif, untuk teguran pertama
mereka akan di suspend, dan apabila masih terjadi hal tersebut maka dapat dilakukan
pemecatan. Sehingga kasus-kasus pemecatan masal seperti ini dapat dihindari.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengendalian manajemen adalah suatu proses yang menjamin bahwa sumber-sumber
diperoleh dan di gunakan dengan efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi, dengan kata lain pengendalian manajemen dapat diartikan sebagai proses untuk
menjami bahwa sumber manusia, fisik, dan teknologi dialokasikan agar mencapai tujuan
organisasi secara menyeluruh.
Pengawasan adalah proses pengamatan, penentuan standard yang akan dicapai,
menilai pelaksanaan, dan jika perlu mengambil tindakan korektif sehingga pelaksanaan dapat
berjalan sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan sebelumnya. Tujuan utamanya
membuat kegiatan-kegiatan manajemen dinamis dan berhasil secara efektif dan efisien.
Dikarenakan persyaratan yang tergolong mudah dan mendapatkan penghasilan yang
lumayan besar dengan tidak mengikat waktu (pekerjaan driver dapat dilakukan saat waktu
luang), maka semakin banyak pula pengemudi-pengemudi yang bergabung menjadi mitra
Go-Jek. Hal ini tentunya membuat persaingan antar pengemudi semakin ketat. Dengan
diiming-imingi bonus yang tergolong banyak, maka banyak driver yang memutuskan
melakukan cara curang, yaitu membuat order fiktif sehingga bonus yang didapatkannya
menjadi lebih besar.
Dalam menanggapi kasus ini, pihak Go-Jek tidak serta merta menuduh seorang driver
melakukan order fiktif. Mereka menerapkan metode pengawasan non-kuantitatif dengan
menggunakan teknik pengamatan (pengendalian dengan observasi). Hal tersebut seperti yang
dikatakan oleh Nadiem, CEO Go-Jek, “kami sudah amati gerak—gerik driver dalam waktu
lama”. Pihak Go-Jek mengendalikan masalah ini dengan melakukan pemecatan, sehingga ada
rasa jera. Pihak Go-Jek disini juga menggunakan sistem pengendalian pencegahan. Seperti
yang kita ketahu, sistem pengendalian pencegahan dibagi menjadi empat jenis pokok, yaitu
pengendalian sebelum tindakan, dalam kasus ini pihak Go-Jek melakukan pengawasan
terhadap driver-driver yang diduga melakukan order fiktif, kemudian ada kemudi, di tahap ini
pihak Go-Jek melakukan teguran berupa suspend bagi driver yang melakukan order fiktif,
selanjutnya pada tahap penyaringan dimana pihak Go-Jek melakukan pemecatan kepada
driver yang tetap melakukan order fiktif, terakhir di tahap sesudah tindakan pihak manajemen
Go-Jek menyatakan telah membangun sistem kecerdasan buatan dalam rangka memberantas
sindikat order fiktif, pihak Go-Jek juga bekerja sama dengan Polda Metro Jaya dalam
menangkal order fiktif.

3.2 SARAN
Dalam kasus ini, seharusnya pihak Go-Jek melakukan antisipasi dengan mewanti-
wanti dari awal bahwa apabila ada yang melakukan order fiktif, untuk teguran pertama
mereka akan di suspend, dan apabila masih terjadi hal tersebut maka dapat dilakukan
pemecatan. Sehingga kasus-kasus pemecatan masal seperti ini dapat dihindari.

11
12
DAFTAR PUSTAKA

D Wahyu, Ariani. 2009. Manajemen Operasi Jasa. Yogyakarta: Graha Ilmu


R Sutoyo, Bakir. 2011. Sistem Pengendalian Manajemen Edisi 12. Tanggerang: Karisma
Publishing Group
https://www.google.co.id/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20151202/12/497716/7000-driver-
gojek-dipecat-karena-kasus-order-fiktif
http://mutiningsih8.blogspot.com/2016/11/kasus-mengenai-go-jek-pengendalian.html?m=1
https://docplayer.info/46493141-Bab-i-pendahuluan-saat-ini-banyak-dibicarakan-yaitu-gojek-
pt-gojek-indonesia-merupakan.html

13

Anda mungkin juga menyukai